Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Tugas Kimia STOIKIOMETRI

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

MODUL STOIKIOMETRI 1

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Materi Pokok Bahasan :

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

soal stoikiometri larutan I. KEGIATAN: 1. Logam aluminium sebanyak 2,7 gram direaksikan dengan larutan asam sulfat. Hitunglah: (a) Volume gas yang

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

Bab IV Hukum Dasar Kimia

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Antiremed Kelas 10 Kimia

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA

STOIKIOMETRI Konsep mol

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

Konsep Mol. 1. Jumlah Partikel Dalam 1 Mol Zat

BAB III STOIKIOMETRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal stoikiometri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt.

Rumus Kimia. Mol unsur =

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

Antiremed Kelas 10 KIMIA

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

MATERI adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang ( punya volume )

MODUL 5. Kiat Menghitung Zat Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi

Sulistyani, M.Si.

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

BAB III HASIL PENELITIAN

SILABUS. Agustien Zulaidah,ST,MT. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok & Sub Materi pokok. Alokasi Waktu pengalaman belajar

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

KATA PENGANTAR. Bangko, sepetember Penyusun

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X

Antiremed Kelas 11 Kimia

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

STOIKIOMETRI. Purwanti Widhy H, M.Pd

Reaksi dalam larutan berair

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

Menuliskan nama senyawa kimia

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.


LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia

Abdul Wahid Surhim 2014

Chapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Transkripsi:

A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa. 2) Hukum Proust atau hukum perbandingan tetap. ) Hukum Dalton atau hukum kelipatan berganda. 4) Hukum Gay-Lussac atau hukum perbandingan volume. 5) Hipotesis Avogadro B. HUKUM LAVOISIER (KEKEKALAN MASSA) Hukum Lavoisier menyatakan kekekalan massa pada reaksi. Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap. Dalam hal ini, berarti suatu zat yang mengalami reaksi kimia tidak berubah massa. Oleh karena itu, reaktan memiliki massa yang sama dengan produk yang dihasilkannya. Pada reaksi kimia, terjadi perubahan warna, suhu, pembentukan gas dan endapan pada zat tersebut. C. HUKUM PROUST (PERBANDINGAN TETAP) Hukum Proust menyatakan perbandingan massa pada reaksi. Perbandingan massa unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap. Suatu zat yang direaksikan akan selalu memiliki perbandingan yang sama untuk membentuk suatu senyawa. Fe 2+ dengan S 2- dalam membentuk FeS, perbandingan keduanya berturut-turut selalu 7 : 4. Jadi, dalam pembentukan FeS, apabila terdapat Fe sejumlah 7 gram, sudah pasti terdapat S sejumlah 4 gram. D. HUKUM DALTON (KELIPATAN BERGANDA) Hukum Dalton menjelaskan bahwa dua unsur atau lebih dapat membentuk lebih dari satu senyawa yang berbeda. Bila dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih, unsur pertama massanya tetap, unsur kedua akan menghasilkan suatu perbandingan bilangan bulat sederhana. Unsur C dan O dapat membentuk senyawa CO, CO 2 dan CO dengan nilai C tetap. Oleh karena itu, unsur O pada ketiga senyawa berbanding 1 : 2 :. E. HUKUM GAY-LUSSAC DAN HIPOTESIS AVOGADRO Hukum Gay-Lussac dan Avogadro merupakan hukum yang berkaitan dengan volume gas. Hukum Gay-Lussac menyatakan perbandingan volume atom-atom pada gas. Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi berbandingan sebagai bilangan bulat sederhana. Hipotesis Avogadro menjelaskan bahwa perbandingan tersebut berlaku pula dalam molekul secara keseluruhan. Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang bervolume sama memiliki jumlah molekul yang sama pula. Perbandingan volume gas pada kedua hukum ini merupakan koefisien dari reaksi tersebut. Jika 20 L nitrogen direaksikan dengan hidrogen sesuai reaksi berikut, N 2 + H 2 2NH Perbandingan koefisien reaksinya 1 : : 2, dan volumenya pun memiliki perbandingan yang sama, sehingga volume hidrogen adalah 60 L, dan volume amonia adalah 40 L. 1

F. KONSEP MOL Mol merupakan satuan yang menunjukkan ukuran jumlah partikel yang ada dalam suatu zat apapun. Nilai mol dinotasikan dengan L yang disebut sebagai tetapan Avogadro. L = 6,02 x 10 2 partikel/atom/molekul Jumlah partikel benda dapat dicari menggunakan konsep mol, dapat dirumuskan: x = n.l Massa molar (m m) adalah massa penyusun suatu atom/senyawa benda. Massa molar dapat ditentukan dengan menjumlahkan Ar penyusun atom atau Mr pada senyawa benda. CO 2 memiliki Mr 44 gram/mol, karena Ar C = 12, dan Ar O = 16. Dengan menggunakan massa molar dan konsep mol, kita dapat mencari massa nyata suatu atom/senyawa, dapat dirumuskan: m = n.m m x = jumlah partikel zat L = tetapan Avogadro Volume molar (V m) adalah volume yang dimiliki oleh gas berdasarkan keadaan ruang yang ditempati gas tersebut. Pada Hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro, telah disebutkan bahwa volume gas tidak dilihat dari jenis gas, melainkan keadaan ruang gas. Nilai volume molar dalam dua keadaan: 1) STP (Standard Temperature & Pressure) STP (keadaan standar) memiliki keadaan dengan suhu 0 C, tekanan 1 atm. V m = 22,4 L/mol m = massa nyata zat mm = massa molar (Ar atau Mr) Volume nyata gas dalam dua keadaan tersebut dapat dirumuskan: Apabila gas berada tidak pada keadaan standar (STP) maupun keadaan kamar (RTP), dapat digunakan persamaan gas ideal yang dikemukakan oleh Gay-Lussac. Kemolaran larutan adalah angka yang menunjukkan banyaknya mol dalam 1 liter larutan. MOLARITAS V = n.v m V = nrt P V = volume nyata gas Vm = volume molar n 1 v 1 = n 2 v 2 V= volume gas (L) (mol) R = tetapan gas ideal (0,082 L atm/mol K) T = suhu mutlak gas (K) P = tekanan (atm) Suatu larutan HCl kemolarannya 1,0 M, berarti terdapat 1 mol HCl dalam 1 liternya. Jumlah mol dalam larutan dapat dihitung dengan: n = V.M DIAGRAM KONSEP MOL V : V 22,4 (STP) (RTP) (mol) V = volume (L) M = kemolaran (M) PARTIKEL L : L MOL VOLUME x m m : m m : 22,4 (STP) : (RTP) MASSA 2) RTP (Room Temperature & Pressure) RTP (keadaan kamar) memiliki keadaan ruang dengan suhu 25 C, tekanan 1 atm. V m = L/mol 2

G. REAKSI Stoikiometri reaksi dapat digunakan untuk menentukan: 1) Mol setiap zat yang ada pada reaksi 2) Massa setiap zat yang ada pada reaksi ) Volume setiap zat yang ada pada reaksi 4) Massa zat murni yang direaksikan 5) Pereaksi pembatas 6) Massa dan kadar senyawa dalam campuran yang direaksikan Prinsip stoikiometri reaksi umum untuk menemukan mol, massa dan volume zat yang direaksikan dan dihasilkan: 1) Perbandingan koefisien adalah perbandingan jumlah mol zat dalam reaksi. 2) Segala satuan ukuran zat harus dikonversikan ke dalam mol. Pada reaksi berikut, KO 2 direaksikan dengan 12 gram CO 2. 4KO 2(s) + 2CO 2(g) 2K 2CO (s) + O 2(g) (Ar K = 9, O = 16, C = 12) a. Jumlah mol gas karbondioksida b. Massa kalium superoksida yang direaksikan c. Massa kalium karbonat yang dihasilkan d. Jumlah liter gas yang dihasilkan jika reaksi terjadi pada suhu 27 o C dan tekanan atm a. n CO 2 = 12 44 = mol b. n KO 2 = 4 2 x = 6 mol m KO 2 = 6 x (9 + 16.2) = 6 x 71 = 426 gr c. n K 2CO = mol m K 2CO = x (9.2+12+16.) = x 18 = 414 gr d. n O 2 = x = 4,5 mol 2 4,5 0,082 (27+27) V O 2 = = 6,9 L Suatu sampel atau cuplikan unsur dapat diketahui mol dan massa zat murninya bila direaksikan. Suatu 6 gram cuplikan logam magnesium dengan kemurnian 90% dimasukkan ke dalam larutan asam nitrat 2 M menurut reaksi: Mg(s) + 8HNO (aq) d Mg(NO ) 2(aq) + 4H 2O(l) + 2NO(g) (Ar Mg =, H = 1, N = 14, O = 16) a. Mol Mg murni b. Massa Mg murni c. Volume larutan HNO yang dibutuhkan d. Volume NO yang dihasilkan pada (p,t) dimana massa 1,2 L gas N 2 adalah 1,4 gr a. n Mg murni = 90% 6 = 1,5 mol b. m Mg murni = 1,5 x = 2,4 gr c. n HNO = 8 1,5 =,6 mol V HNO =,6 2 = 1,8 L d. n NO = 2 1,5 = 0,9 mol n N 2 = 1,4 = 0,05 mol 28 n NO V NO = n N 2 0,9 V N 2 V NO = 0,05 1,2 0,9 1,2 V NO = = 21,6 L 0,05 Suatu pereaksi berlebih dalam reaksi akan bersisa karena jumlah zatnya tidak sesuai dengan perbandingan koefisien. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu bereaksi. Cara menentukan pereaksi pembatas adalah dengan membagi masing-masing mol zat pereaksi dengan koefisiennya. Nilai yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas. Pada reaksi berikut, 97,5 gr zink direaksikan dengan 500 ml HCl 4 M. Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl 2(aq) + H 2(g) Tentukan pereaksi pembatas dan massa sisa zat! n Zn = 97,5 = 1,5 mol n HCl = 0,5 x 4 = 2 mol 65 jumlah zat tidak sama dengan perbandingan koefisien, Zn : HCl = 1,5 1 : 2 2 = 1,5 : 1 maka HCl merupakan pereaksi pembatas. Zn + 2HCl d ZnCl 2 + H 2 M 1,5 mol 2 mol - - R 1 mol 2 mol 1 mol 1 mol S 0,5 mol - 1 mol 1 mol m Zn sisa = 0,5 x 65 = 2,5 gr

Suatu campuran dua senyawa atau lebih dapat diketahui massa dan kadarnya bila direaksikan. Campuran logam Al dan Mg seberat 10,2 gr larut dalam larutan H 2SO 4 2 M sebanyak 250 ml menurut dua reaksi: R.1: 2Al(s) + H 2SO 4(aq) d Al 2(SO 4) (aq) + H 2(g) R.2: Mg(s) + H 2SO 4(aq) d MgSO 4(aq) + H 2(g) (Ar Al = 27, S = 2, Mg = ) a. Jumlah mol asam sulfat total b. Massa alumunium dan magnesium dalam campuran c. Kadar alumunium dan magnesium dalam campuran a. n H 2SO 4 = 2 x 0,25 = 0,5 mol b. Kita misalkan massa Al dan Mg dengan: m Al = a gr m Mg = 10,2 a gr Dengan itu, didapat mol Al dan Mg: n Al = a 10,2 a mol n Mg = mol 27 Kemudian mol H 2SO 4 tiap reaksi dapat dihitung menurut perbandingan koefisien: n H 2SO 4 R.1 = 2 a 27 = a 18 mol n H 2SO 4 R.2 = 10,2 a mol Penjumlahan kedua mol H 2SO 4 diatas memiliki hasil 0,5 mol, maka: a 18 + 10,2 a = 0,5 4a + (10,2 a) = 6 4a + 0,6 a = 6 a = 5,4 Maka massa Al dan Mg adalah: m Al = a = 5,4 gr m Mg = 10,2 a = 4,8 gr c. % Al = 5,4 100% = 52,94% 10,2 % Mg = 100% - 52,94% = 47,06% H. SENYAWA Stoikiometri senyawa dapat digunakan untuk menentukan: 1) Rumus empiris dan rumus molekul 2) Massa dan kadar unsur dalam senyawa ) Rumus kimia senyawa hidrat Rumus molekul adalah rumus senyawa yang nyata sesuai dengan jumlah atomatom unsur penyusun senyawa. Rumus empiris adalah rumus perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun senyawa. Rumus molekul C 6H 12O 6 mempunyai rumus empiris CH 2O. Contoh 1: Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa yang mengandung 29,11% R, 40,51% S, dan 0,8% T dan memiliki Mr = 16. (Ar R = 2, S = 2, T = 16) R : S : T = 29,11 : 40,51 : 0,8 2 2 16 = 40,5 : 40,5 : 60,76 = 2 : 2 : Maka, rumus empiris adalah R 2S 2T. (R 2S 2T )x = 16 (2 2+2 2+16 )x = 16 158x = 16 x = 2 Maka, rumus molekul adalah (R 2S 2T ) 2 atau R 4S 4T 6. Contoh 2: Pada pembakaran sempurna 1,5 gr C xh yo z, diperoleh 19,8 gr CO 2 dan 8,1 gr H 2O. Jika Mr C xh yo z = 180, tentukan rumus molekul C xh yo z! (Ar C=12, H=1, O=16) 12x + y + 16z = 180 C xh yo z : CO 2 : H 2O = 1,5 : 19,8 : 8,1 180 44 18 = 0,075 : 0,45 : 0,45 Jumlah atom C: C x = 6.C x = 6 Jumlah atom H: H y = 6.H 2 y = 12 Jumlah atom oksigen: (12. 6) + (12) + 16z = 180 = 1 : 6 : 6 16z = 96 z = 6 Maka, rumus molekul adalah C 6H 12O 6. Massa unsur dalam suatu senyawa dapat dihitung: indeks Ar X m X = m total Mr X 4

Kadar unsur dalam suatu senyawa dapat dihitung: indeks Ar X % X = 100% Mr X Senyawa hidrat adalah senyawa berbentuk padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya. Garam inggris dengan rumus hidrat MgSO 4 7H 2O. Tentukan rumus kimia hidrat 1 gram senyawa CuSO 4 xh 2O yang bila dipanaskan menghasilkan 0,64 gram padatan! Reaksi yang terjadi adalah: CuSO 4 xh 2O d CuSO 4(s) + xh 2O(g) 1 gr 0,64 gr 0,6 gr CuSO 4 : H 2O = 1 : x 0,64 160 : 0,6 18 = 1 : x 0,64 :,2 = 1 : x x =,2 0,64 = 5 Maka rumus kimia hidrat adalah CuSO 4 5H 2O 5