BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Stoikiometri kimia merupakan suatu materi pelajaran kimia yang menekankan pada segi kuantitatif analisis kimia. Materi stoikiometri kimia di SMA berdasarkan silabus kimia KTSP 2006 tersebar dari kelas X sampai kelas XII dengan bobot yang berbeda yaitu cendrung meningkat dari kelas X sampai kelas XII. Gambaran dari sebaran materi stoikiometri kimia di SMA dapat dilihat pada Gambar IV.1. Kelas X Semester 1 Hukum Dasar Kim ia Konsep Mol Perubahan En talpi Semester 1 Kinetika Reaks i S T OIK IO ME TR I K IMIA D I S MA Kelas XI Semester 2 Kesetimbangan Asam - Basa Larutan Peny a ngga Hidrolisis Gar a m Kelarutan dan Ksp Kelas XII Semester 1 Sifat Koligatif lar utan Redoks Gambar IV.1 Peta konsep keberadaan materi stoikiometri kimia di SMA IV.1 Peta Konsep Materi Ajar Stoikiometri Kimia di Kelas X Berdasarkan Kompetensi Dasar 2.2 Silabus Kimia KTSP 2006 Materi stoikiometri kimia di kelas X seperti tampak pada Gambar IV.1, hanya terdiri dari 2 bahan kajian saja yaitu hukum-hukum dasar kimia dan konsep mol. Hal ini sesuai dengan silabus kimia KTSP 2006 yaitu terdapat pada kompetensi dasar

2 IV.1.1 Peta Konsep untuk Materi Ajar Hukum-hukum Dasar Kimia Hukum-hukum dasar kimia yang diajarkan di SMA kelas X yang mendasari materi stoikiometri kimia sesuai silabus kimia KTSP 2006 kompetensi dasar 2.2 meliputi 5 indikator yaitu: 1. Menjelaskan hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier). 2. Membuktikan hukum perbandingan tetap (hukum Proust) melalui data percobaan. 3. Menganalisis berlakunya hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton). 4. Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Gay-lussac). 5. Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hipotesis Avogadro (hukum Avogadro). Kelima jenis hukum dasar kimia yang dipelajari di SMA seperti ditampilkan pada Gambar IV.2. Hukum-hukum Dasar Kimia Meliputi Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac) Hipotesis Avogadro (Hukum Avogadro) Gambar IV.2 Hukum-hukum dasar kimia pendukung stoikiometri kimia Kelima hukum dasar kimia ini memiliki peran yang sangat penting dalam stoikiometri kimia oleh karena itu diharapkan siswa harus memahami dengan baik masing-masing hukum ini. Untuk memudahkan mengajarkan dan memahami kelima hukum dasar kimia ini, peneliti telah membuat salah satu model peta konsep yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengajarkan hukumhukum dasar kimia bagi siswa SMA kelas X sehingga diharapkan guru lebih mudah menyampaikan materi ini kepada siswa dan siswa lebih mudah memahaminya. Peta konsep yang telah dibuat ditampilkan seperti pada Gambar IV.3, dan peta konsep hukum dasar yang lainnya disajikan pada lampiran D. 27

3 Hukum Kekekalan Massa Dikemukakan oleh Sering disebut Antoine Laurent Lavoisier Hukum Lavoisier Berkebangsaan Prancis Menyatakan Dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama Menekankan pengamatan kuantitatif dalam experiment Digunakan pada reaksi kimia Gambar IV.3 Peta konsep Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Proses pembuatan peta konsep hukum-hukum dasar kimia dimulai dengan menuliskankan nama hukum sebagai puncak pohon faktor yang selanjutnya dihubungkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan hukum tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan hukum kekekalan massa dapat dijabarkan ke bawah sebagai satu hubungan yang saling terkait. Model peta konsep yang dibuat ini merupakan salah satu model dan dapat dikembangkan atau dibuat model lain sesuai dengan kemampuan pengembang untuk disajikan sehingga diharapkan siswa akan mudah memahami materi yang disampaikan. IV.1.2 Peta Konsep untuk Konsep Mol dan Penerapannya Berdasarkan kompetensi dasar 2.2 silabus kimia KTSP 2006 terdapat 6 indikator yang membahas tentang konsep mol dan penerapannya. Masing-masing indikator pembelajaran ini telah dibuatkan peta konsep materi ajar untuk memandu guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa dan siswa diharapkan lebih 28

4 tertuntun dalam memahami konsep dari materi yang dipelajarinya. Keenam indikator yang dijadikan acuan dalam pembelajaran konsep mol ini yaitu : 6. Mengkonversi jumlah mol dengan jumlah partikel, massa dan volume zat. 7. Menentukan rumus empiris dan rumus molekul 8. Menentukan jumlah air kristal 9. Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa 10. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi 11. Menentukan banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi Peta konsep bahan ajar yang telah dibuat sesuai dengan indikator 6 untuk materi konsep mol tampak seperti pada gambar IV.4, sedangkan peta konsep untuk indikator 7, 8, 9, 10, dan 11 berturut-turut disajikan pada lampiran E. n = w / Ar atau Mr n = v / vm n = x / L Jumlah massa (w) Jumlah volume (v) Jumlah partikel (x) dibagi Ar atau Mr dibagi volume molar (vm) dibagi L= 6,02 x M o l (n) dikali Ar atau Mr dikali volume molar (vm) dikali L= 6,02 x Jumlah Massa (w) Jumlah volume (v) Jumlah partikel (x) Gambar IV.4 Peta konsep hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (x), jumlah massa (w), dan jumlah vulume (v) suatu zat. Dengan menggunakan peta konsep hubungan jumlah mol dengan jumlah partikel, dan jumlah volume suatu zat seperti tampak pada gambar IV.4, guru lebih mudah menyampaikan hubungan konsep mol ini kepada siswa dan juga siswa diharapkan lebih mudah memahami materi ini dibandingkan tanpa melihat peta konsep ini. Pada peta konsep ini terlihat ada dua alur panah yang digambarkan 29

5 untuk memudahkan mengingat konsep mol yang sering menimbulkan kebingungan pada siswa. Dengan sajian seperti ini diharapkan siswa tidak bingung dan tidak terbalik menggunakan hubungan yang ada. Panah yang menuju jumlah mol baik dari jumlah massa, jumlah volume maupun dari jumlah partikel semuanya menggunakan operasi bagi, Sedangkan arah panah yang ke luar dari jumlah mol baik menuju jumlah massa, jumlah volume maupun dari jumlah partikel semuanya menggunakan operasi kali. Jadi tanda panah pada peta konsep ini merupakan jalur penghubung yang dapat digunakan untuk menelusuri hubungan-hubungan yang ada pada peta konsep ini, misalnya jika dari suatu soal diketahui jumlah partikelnya dan ingin dicari jumlah massanya maka jalur yang dapat dilalui untuk menentukan jumlah massa adalah berawal dari jumlah partikel menuju jumlah mol dengan menggunakan operasi bagi yaitu dibagi dengan bilangan Avogadro (L) dan selanjutnya dari jumlah mol mengikuti panah ke luar menuju jumlah massa dengan menggunakan operasi kali yaitu dikali dengan Ar (Mr) zat itu seperti tampak pada Gambar IV.5. Dengan cara yang sama komponen lainnya juga dapat ditentukan. IV.2 Peta Konsep Penyelesaian Soal Berdasarkan Kompetensi Dasar 2.2 Silabus Kimia KTSP 2006 Sesuai dengan silabus kimia KTSP 2006 kompetensi dasar 2.2, terdapat 11 indikator yang telah dibuatkan soal dan penyelesaiannya. Dalam menyelesaikan soal-soal tersebut dilakukan analisis soal serta pembuatan peta konsep penyelesaian soal seperti tampak untuk soal dengan indikator 6 : Mengkonversi jumlah mol dengan jumlah partikel, massa dan volume zat dengan peta konsep penyelesaian soal yang berhasil dibuat tampak pada Gambar IV.5 dan IV.6. Untuk soal dengan nomor indikator 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 dan 11, peta konsep penyelesaian soalnya disajikan pada lampiran F. 30

6 Soal dengan indikator 6: Pada temperatur 0 o C dan tekanan 1 atm (STP) sejumlah gas karbon monoksida (CO) mengandung 6,02 x molekul CO. Bila diketahui L = 6,02 x partikel/mol dan massa atom relatif dari atom unsur C = 12 dan O = 16, tentukan : a) Jumlah massa (w) gas CO tersebut! b) Jumlah volume (V) yang ditempati oleh gas CO tersebut! Analisis soal : Keadaan STP, volume satu mol gas ( Vm) = 22,4 L/mol Jumlah partikel (x) gas CO = 6,02 x molekul Tetapan Avogadro, L = 6,02 x partikel/mol Ar dari C = 12 dan O = 16 ( Mr CO = = 28) Ditanyakan: a) Jumlah massa (w) gas CO=..? b) Jumlah volume (V) yang ditempati oleh gas CO=? Dengan menggunakan peta konsep Gambar IV.4, tergambar bahwa untuk dapat menghitung jumlah massa (w) dan volume (V) dari gas CO, terlebih dahulu data jumlah partikel (X) dari gas CO harus diubah menjadi jumlah molnya dengan persamaan n = X / L, setelah itu jumlah mol yang diperoleh dikonversi ke jumlah massa (w) dengan menggunakan persamaan w = n x Mr dan jumlah volumenya (V) dihitung dengan persamaan V = n x Vm. Peta konsep penyelesaian soal ini dapat disusun 2 macam sesuai dengan apa yang ditanyakan seperti tampak pada Gambar IV.5 dan IV.6. Penyelesaiannya : Dapat dilakukan melalui 2 tahap(langkah) yaitu : Tahap pertama : mengubah jumlah partikel (X) menjadi jumlah mol (n) dengan persamaan n = X / L Jumlah mol gas CO (n) = X / L = 6,02 x molekul / 6,02 x molekul/mol = 0,1 mol CO Tahap kedua : Menentukan jumlah massa (w) dan jumlah volume (v) dari gas CO. a) Jumlah massa gas CO (w) = n x Mr.CO = 0,1 mol x 28 gram/mol = 2,8 gram CO Jadi massa gas CO yang mengandung 6,02 x molekul CO adalah 2,8 gram 31

7 b) Jumlah volume gas CO (V) = n x Vm = 0,1 mol x 22,4 L/mol = 2,24 L Jadi volume gas CO yang mengandung 6,02 x molekul CO adalah 2,24 L w =..? Untuk menghitung w dibutuhkan data n dan Mr dengan persamaan w = n x Mr n =..? Mr Untuk menghitung n dibutuhkan data X dan L dengan persamaan n = X / L X L Gambar IV.5 Peta konsep penyelesaian soal indikator 6, pertanyaan a) menanyakan massa zat V=..? Untuk menghitung V dibutuhkan data n dan Vm dengan persamaan V = n x Vm n =..? Vm Untuk menghitung n dibutuhkan data X dan L dengan persamaan n = X / L X L Gambar IV.6 Peta konsep penyelesaian soal indikator 6, pertanyaan b) menanyakan volume zat Dengan melihat peta konsep penyelesaian soal seperti Gambar IV. 5 dan IV.6, seorang guru akan lebih mudah menuntun siswa dalam menemukan jawaban atas 32

8 pertanyaan yang ditanyakan oleh soal serta jawaban yang diberikan akan terurut secara sistematik. Menyelesaikan soal dengan panduan peta konsep penyelesaian soal dimulai dari dasar peta konsep yaitu dari hal-hal yang diketahui dengan menggunakan rumus/persamaan yang mendukungnya sehingga pertanyaannya dapat diselesaikan. Dengan memeperhatikan peta konsep penyelesaian soal seperti pada Gambar IV. 5 dan IV.6 tampak bahwa untuk menyelesaikan soal tersebut dapat dilakukan dengan dua langkah yaitu langkah pertama: mengubahnya menjadi jumlah mol dengan persamaan n = X / L, dan langkah kedua: mengubah jumlah mol zat menjadi jumlah massa dengan persamaan w = n x Mr atau jumlah volume dengan persamaan V = n x Vm sehingga apa yang ditanyakan dalam soal dapat terselesaikan dengan baik dan terstruktur. Peta konsep materi ajar dan peta konsep penyelesaian soal ini merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai apa yang sedang dipelajari. Media pembelajaran dalam bentuk peta konsep materi ajar akan memberikan kesan pada fikiran siswa dan mudah untuk mengingatnya karena peta konsep materi ajar hanya mengandung bagian-bagian penting saja yang merupakan simpulan dari konsep yang ingin disampaikan guru kepada siswa. Penggunaan peta konsep penyelesaian soal dalam pembelajaran memberikan manfaat baik bagi pengajar maupun bagi peserta didik yaitu semuanya dapat tertuntun dalam menyelesaikan soal sehingga guru tidak kehilangan arah dalam menyelesaikan soal dan penyelesaiannya akan terstruktur secara sistematik. Selain untuk memudahkan guru maupun siswa dalam pembelajaran, penggunaan peta konsep materi ajar dan peta konsep penyelesaian soal sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan suasana belajar yang menyenangkan apa lagi guru-guru dapat membuat peta konsep materi ajar dan peta konsep penyelesaian soal dengan kreasi yang menarik baik dalam bentuk charta maupun menggunakan media OHP atau komputer tentunya siswa akan senang dengan materi yang dipelajarinya. Pembelajaran yang menyenangkan siswa akan memberikan respon yang positif terhadap siswa dimana siswa akan 33

9 belajar dengan hati senang, siswa lebih mudah memanajemen konsep yang sedang dipelajarinya di dalam fikirannya sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya akan lebih baik. Jadi kehadiaran media ini akan membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Media ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang sedang dipelajarinya sehingga siswa dapat menguasai konsep dengan baik. IV.3 Hasil Responsi Untuk mengetahui opini dari guru-guru tentang peta konsep materi ajar dan peta konsep penyelesaian soal yang telah dibuat dalam penelitian ini, telah dilakukan pengisian kuesioner terhadap 58 orang responden. Analisa data hasil responsi yang diberikan oleh responden, tentang opini dari guru-guru mengenai peta konsep materi ajar dan peta konsep penyelesaian soal adalah bagus, seperti disajikan pada lampiran G dan H. Persentase dari opini responden tentang peta konsep tampak pada Gambar IV.7. Melihat hasil analisa hasil responsi pada Gambar IV.7 ini, ada beberapa hal informasi yang merupakan opini dari responden yang berhubungan dengan peta konsep materi ajar (stoikiometri kimia) yaitu : 1. Keaslian peta konsep, sebanyak 58,62 % (setuju = 44,83 + sangat setuju = 13,79) responden menyatakan peta konsep yang dibuat ini merupakan hal yang baru dilihatnya atau produk ini merupakan asli hasil karya penulis. Sebanyak 20,69 % menyatakan ragu-ragu dan 20,69 % yang tidak setuju, hal ini kemungkinan responden pernah melihat peta konsep materi ajar tapi tidak persis sama dengan yang dibuat peneliti dimana penyusunannya per-indikator pembelajaran bukan secara global seperti ditampilkan pada beberapa buku pelajaran kimia yang beredar saat ini di setiap babnya. 34

10 1. Keaslian peta konsep 2. Ketertarikan dengan penggunaan peta konsep Merasa tertuntun jika menggunakan n peta konsep dalam mengajar 4. siswa lebih mudah memehami materi jika dipandu dengan peta konsep Keyakinan SKBM tercapai dengann di bantu peta konsep Ingin berkreativitas membuat peta konsep sendiri Gambar IV.7 Diagram persentase opini responden terhadap peta konsep materi ajar 35

11 2. Sebanyak 86,20 % responden tertarik untuk menggunakan peta konsep materi ajar sebagai panduan dalam mengajar. Responden yang ragu-ragu sebanyak 6,90 % dan yang tidak setuju 6,90 %. Sehubungan dengan hal ini perlu dibuat peta konsep materi ajar pada standar kompetensi yang lainnya sehingga peta konsep materi ajar kimia menjadi komplit dari kelas X sampai kelas XII. 3. Dengan peta konsep sebagai media dalam penyampaian materi ajar, 75,86 % responden menyatakan opininya merasa tertuntun jika menggunakan peta konsep dalam mengajar. Opini responden ini sesuai dengan tujuan pembuatan peta konsep materi ajar yaitu untuk menuntun guru dalam mengajar sehingga pembelajaran akan menjadi sitematik karena ada alur yang akan diikutinya dengan metode penyampaian yang disesuaikan pada kondisi siswa dalam pembelajaran. 4. Sebanyak 63,79 % responden yang setuju mengenai pernyataan siswa akan mudah memahami materi pelajaran dengan dipandu oleh peta konsep ini. Pendapat ini kemungkinan dilatarbelakangi oleh beragamnya kondisi dan kemampuan siswa di sekolah-sekolah yang tersebar di tanah air yang menyebabkan tingkat keraguan guru-guru dalam menanamkan konsep stoikiometri kimia kepada siswa dengan menggunakan peta konsep materi ajar. Menanamkan konsep stoikiometri kimia kepada siswa merupakan hal yang sulit, mudah mudahan dengan bantuan peta konsep materi ajar ini siswa lebih mudah mengerti dan memahaminya sehingga keraguan guru-guru menggunakan peta konsep materi ajar dapat diatasi sekalipun kondisi siswa yang beragam. 5. Perihal tingkat pencapaian target pembelajaran standar ketuntasan belajar minimum (SKBM) yang harus dicapai oleh siswa, responden hanya 63,79 % yang setuju target ini dapat dicapainya. Peneliti berharap dengan dibantu peta konsep materi ajar ini guru-guru tidak pesimis dalam pencapaian target pembelajaran berupa SKBM yang harus dikuasai oleh siswanya. Semua opini yang diberikan oleh responden ini berdasarkan pengalamannya dalam mengajar selama ini mungkin tanpa peta konsep materi ajar yang disusun perindikator pembelajaran sehingga siswa agak sulit mengkaitkan konsep 36

12 yang mereka pelajari. Mudah-mudahan dengan peta konsep materi ajar ini guru-guru tidak pesimis lagi dengan pencapaian SKBM oleh siswa. 6. Opini dari responden yang sangat menarik dan patut dihargai niat baik mereka adalah kamauan responden (guru-guru) untuk berkreativitas membuat sendiri peta konsep materi ajar yang lainnya yang akan mereka gunakan dalam pembelajaran dengan mendapatkan respon sebanyak 96,55 %. Berdasarkan hal ini ternyata guru-guru kita memiliki semangat berkreativitas yang tinggi, hanya saja mungkin perlu diwadahi agar apa yang mereka inginkan ada yang membimbing atau mengarahkannya. Sedangkan tanggapan responden tentang peta konsep penyelesaian soal yang telah dianalisis terlihat pada Gambar IV.8, melalui diagram batang persentase opini responden. Dengan memperhatikan diagram pada Gambar IV.8, ada beberapa hal yang dapat diketahui yaitu : 1. Keaslian peta konep penyelesaian soal, sebagian besar responden yaitu sebanyak 56,89 % (46,55 % + 10,34%) menyatakan yakin belum pernah melihat peta konsep penyelesaian soal sebelumnya dengan kata lain peta konsep penyelesaian soal ini adalah asli hasil karya penulis pada penelitian ini. Sebanyak 17,24% menyatakan ragu-ragu dan sebanyak 25,86 % menyatakan tidak yakin berarti pernah melihat sebelumnya. Sepanjang pengetahuan penulis, penulis belum pernah melihat peta konsep penyelesaian soal di buku-buku kimia pegangan siswa SMA. Dalam buku kimia SMA biasanya disajikan analisis soal tapi tidak ada mencantumkan peta konsep penyelesaian soal seperti yang dibuat penulis untuk mengetahui alur penyelesaian soal sehingga soal dapat diselesaikan secara sistematik. 2. Responden yang tertarik untuk menggunakan peta konsep penyelesaian soal dalam menuntun siswa menyelesaikan soal sebanyak 84,48 %. Suatu kekuatan yang sangat besar dari responden jika dilaksanakan pasti akan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang sedang diajarkan. 37

13 1. Keaslian peta konsep penyelesaiann soal Ketertarikan dengan penggunaan peta konsep penyelesaian soal Plihan tanggapan Merasa tertuntun dalam membimbing siswa dalam menyelesaikann soal Ingin berkreativitas membuat peta konsep penyelesaian soal sendiri Siswa akan mudah menyelesaikan soal pilihan tanggapan 6.Mengembangkan siswa untuk berkreativitas sendiri Gambar IV.8 Diagram persentase opini responden terhadap peta konsep penyelesaian soal 38

14 3. Setelah responden diberikan kesempatan membaca dan menelaah peta konsep penyelesaian soal stoikiometri ini, responden yang merasa tertuntun dalam membimbing siswa menyelesaikan soal stoikiometri sebanyak 79,31 % dan responden merasa yakin siswa akan mudah meyelesaikan soal stoikiometri jika dituntun dengan peta konsep penyelesaian soal sebanyak 72,42 %. Suatu jawaban yang cukup meyakinkan yang diberikan oleh responden dan jika ini dapat dikembangkan akan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi stoikiometri kimia. 4. Ketika ditanyakan tingkat kemauan guru-guru untuk berkreativitas dalam membuat sendiri peta konsep penyelesaian soal ternyata responnya sebanyak 89,66 %. Ini menunjukkan bahwa guru-guru masih mau untuk maju dan ingin yang terbaik untuk kemajuan pendidikan khususnya kimia yang diampunya. 5. Selain berkreativitas sendiri, sebanyak 87,93 % guru menyatakan berkeinginan untuk mengembangkan kreativitas siswa agar dapat mengembangkan pola fikir secara sistematik dengan membuat peta konsep penyelesaian soal sebelum menjawab soal yang mereka hadapi sehingga siswa dalam menjawab soal memiliki rambu-rambu yang akan mereka ikuti. Dengan memperhatikan hasil analisis opini dari responden, secara umum peta konsep materi ajar maupun peta konsep penyelesaian soal kehadirannya sangat dibutuhkan dikalangan guru-guru kimia SMA dalam proses pembelajaran yang diharapkan dapat menuntun guru menyampaikan materi kepada siswa, juga diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep materi yang dipelajarinya. Oleh karena itu perlu kiranya dikembangkan agar penyusunan peta konsep materi ajar dan peta konsep penyelesaian soal ini dilakukan juga pada materi-materi kimia yang lainnya seperti yang diinginkan oleh para responden. Pengembangan penyusunan peta konsep materi ajar dan peta konsep penyelesaian soal dapat dilakukan oleh masing-masing guru atau secara berkelompok agar lebih mudah dan lebih capat. Bentuk peta konsep materi ajar untuk suatu materi ajar tertentu dapat berbeda-beda tergantung dari pola pikir dan sudut pandang yang ingin ditonjolkan oleh penyusunnya, oleh karena itu tidaklah mengherankan jika 39

15 peta konsep yang dibuat oleh seseorang berbeda dengan yang dibuat oleh orang lainnya. Bila peta konsep ini dibuat secara berkelompok, perbedaan hasil karya ini dapat dikomunikasikan sehingga penggunanya akan mengerti maksud dari pembuatnya dan pemahaman akan materi ajar akan lebih mendalam. 40

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono Semester Gasal 2012/2013 STOIKIOMETRI 2 STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi

Lebih terperinci

Tugas Kimia STOIKIOMETRI

Tugas Kimia STOIKIOMETRI Tugas Kimia STOIKIOMETRI NAMA ANGGOTA : 1. Nyoman Dharma Triyasa (10) 2. Komang Jnana Shindu Putra (17) 3. I.G.A Dharsasasmitha Yani (19) 4. Ni Putu Riska Valentini (25) 5. Putu Ayu Rosita Octaviani (26)

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 6.1 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Hukum kekekalan massa oleh Antoine Laurent Lavoiser (1789). Lavoiser mengemukakan pernyataan yang disebut hukum kekekalan massa, yang berbunyi : Pada reaksi kimia, massa

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

Konsep Mol. 1. Jumlah Partikel Dalam 1 Mol Zat

Konsep Mol. 1. Jumlah Partikel Dalam 1 Mol Zat Konsep Mol Setiap zat yang ada di alam tersusun atas partikel-partikel bentuk atom, molekul, dan ion. Ukuran dan massa partikel-partikel zat tersebut sangat kecil sehingga kita kesulitan untuk mengukurnya.

Lebih terperinci

SILABUS. Agustien Zulaidah,ST,MT. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok & Sub Materi pokok. Alokasi Waktu pengalaman belajar

SILABUS. Agustien Zulaidah,ST,MT. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok & Sub Materi pokok. Alokasi Waktu pengalaman belajar SILABUS Mata Kuliah : Azas Rekayasa Proses Kode mata Kuliah / SKS : MTK 113 / 2 ( Dua ) Semester : II ( Dua ) Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Azas Rekayasa Proses ini mata kuliah yang membahas tentang

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ILMU KIMIA BAB II HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, STOIKIOMETRI Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Dra. Woro Sumarni, M.Si Cepi Kurniawan, M.Si, Ph.D KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kimia merupakan cabang ilmu yang paling penting dan dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk siswa oleh guru kimia, peneliti, dan pendidik pada umumnya.

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Bab IV Hukum Dasar Kimia Bab IV Hukum Dasar Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry :The Molecular Nature of Matter and Change Kalsium karbonat ditemukan pada beberapa bentuk seperti pualam, batu koral, dan kapur. Persen massa unsur-unsur

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Buku Teks Kimia SMA Kelas X 1. Identitas Buku Teks Kimia SMA Kelas X Buku yang menjadi obyek penelitian peneliti adalah buku teks kimia SMA kelas X jilid 1 materi

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Hukum-Hukum Dasar 2. Persamaan Gas Ideal 3. Persamaan Kimia 4. Yield STOIKIOMETRI

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI BAB V STOIKIOMETRI Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana

Lebih terperinci

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt.

KIMIA DASAR. Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt. KIMIA DASAR Ashfar Kurnia, M.Farm., Apt. ILMU KIMIA Kimia Ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang MATERIyang meliputi: Struktur materi Susunan materi Sifat materi Perubahan materi Energi yang menyertai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal stoikiometri.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal stoikiometri. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Cara Mahasiswa Menyelesaikan Soal-Soal Stoikiometri Cara mahasiswa menyelesaikan soal stoikiometri dianalisis berdasarkan respon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bandung. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X dan XI yang telah mempelajari

Lebih terperinci

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA Dalam ilmu kimia perlu dipelajari massa dan volume zat-zat yang bereaksi dan zat yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia. Studi tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini peneliti menganalisis hasil penelitian, yaitu isi buku Teks Kimia SMA Kelas X jilid 1 Materi Pokok Stoikiometri karangan Unggul Sudarmo yang diterbitkan oleh Erlangga

Lebih terperinci

Rumus Kimia. Mol unsur =

Rumus Kimia. Mol unsur = Rumus Kimia Menentukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan menggunakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Waktu : SMA Muhammadiyah I Metro : X/Genap : Kimia - peminatan : - Massa atom relative (Ar) dan massa

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 02 September SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS

No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 02 September SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS Jurusan/Program Studi : MIPA/Pendidikan Mata Kuliah/Kode : Stoikiometri Mata Kuliah Prasyarat : Dasar I dan II Tahun Akademik/Semester : 2013-2014/III Jenjang/Bobot

Lebih terperinci

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Bab 3 1. Apakah yang dimaksud dengan Ar dan Mr? 2. Apakah yang dimaksud dengan mol? 3. Bagaimana cara mencari mol jika diketahui massa zat, volume (dalam STP), dan jumah molekul/partikelnya? 4. Berapa

Lebih terperinci

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi) STOIKHIOMETRI Stoikhiometri : Dari kata Stoicheion = unsur dan metron = mengukur Membahas tentang : hub massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikhiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikhiometri

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA

STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA 4 STOIKIOMETRI A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA B. PERHITUNGAN KIMIA Kata Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, stoicheion yang berarti unsur (partikel) dan metron yang berarti pengukuran. Stoikiometri menggambarkan

Lebih terperinci

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro - - 1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro 1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi

Lebih terperinci

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X STOKIOMETRI Kimia Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SURABAYA 2015 STOKIOMETRI STOKIOMETRI Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS \usepackage{chemmacros} \ch{n2 \gas{} + 3 H2 \gas{} ->2 NH3 \gas{} } Stoikimiometri Membahas tentang hubungan massa antar unsur

Lebih terperinci

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi K-13 Kelas X kimia KNSEP ML I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami persamaan reaksi kimia dan komponen-komponennya. 2. Memahami cara

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA BAB IV HUKUM DASAR KIMIA KOMPETENSI DASAR : 2.1 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan Indikator : 1. Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum

Lebih terperinci

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : A Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : wwwe-dukasinet Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu waktu kita akan menemukan,

Lebih terperinci

Belajar Kimia dengan Aplikasi ChemMobile

Belajar Kimia dengan Aplikasi ChemMobile Belajar Kimia dengan Aplikasi ChemMobile Belajar Kimia dengan Aplikasi ChemMobile Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi tentang sebuah aplikasi kimia berbasisis android. Dengan aplikasi kimia ini,

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd. STOIKIOMETRI Oleh Sitti Rahmawati S.Pd Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS I. Fakultas : Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi : Kimia Mata Kuliah : Kimia I Semester : 1 Dosen : Dini

Lebih terperinci

MODUL STOIKIOMETRI 1

MODUL STOIKIOMETRI 1 MODUL STOIKIOMETRI 1 1. Pengertian Mol Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya sejumlah massa / sejumlah kecil massa, hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 10 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat bagaimana komposisi soal berdasarkan domain kognitif Taksonomi Bloom

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Asas Lavoiser atau kekekalan massa jumlah sebelum dan setelah reaksi kimia adalah tetap 2. Hukum Gas Ideal P V = nrt Dengan P adalah tekanan (atm),

Lebih terperinci

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cianjur Kelas : x / umum Mata Pelajaran : Kimia Semester : GANJIL Standar Kompetensi : 1.Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi : 8 jam

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI Konsep mol

STOIKIOMETRI Konsep mol STOIKIOMETRI Konsep mol Dalam hukum-hukum dasar materi ditegaskan bahwa senyawa terbentuk dari unsur bukan dengan perbandingan sembarang tetapi dalam jumlah yang spesifik, demikian juga reaksi kimia antara

Lebih terperinci

BAB III STOIKIOMETRI

BAB III STOIKIOMETRI BAB III STOIKIOMETRI A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B.

Lebih terperinci

KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA

KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA 2015-2016 Siswa mampu memahami, menguasai pengetahuan/ mengaplikasikan pengetahuan/ menggunakan nalar dalam hal: Struktur Atom Sistem Periodik Unsur Ikatan Kimia (Jenis Ikatan)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bangko, sepetember Penyusun

KATA PENGANTAR. Bangko, sepetember Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kimia Dasar. Makalah

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Guru Kompetensi Dasar Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel. mata pelajaran yang diampu

Standar Kompetensi Guru Kompetensi Dasar Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel. mata pelajaran yang diampu KISI KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN KIMIA Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Kompetensi Dasar Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel 1 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI Bagaimana cara untuk mengukur jumlah suatu senyawa yang terkandung dalam suatu material? Ini merupakan pertanyaan dasar yang telah dijawab oleh para kimiawan terdahulu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Profil Sekolah Nama Madrasah : MA MIFTAHUSSALAM No. Statistik Madrasah : 312332108188 Akreditasi Madrasah : C Alamat Lengkap

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA

HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA Mata Pelajaran : Kimia Kelas : X (Sepuluh) Nomor Modul : Kim.X.06 Penulis : Dorthy Hariandja, S.Pd. Penyunting Materi : Drs. Darsef, M.Si Penyunting Media : Drs.

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan, Yogyakarta Telepon (0274) 376067, Faksimile 376067, Kasihan 55181 e-mail : sman1kasihan@yahoo.com

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA a. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Contoh: S + O 2 SO 2 2 gr 32 gr 64 gr b. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum

Lebih terperinci

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul. Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

Tutorial Chemistry Calculation

Tutorial Chemistry Calculation Tutorial Chemistry Calculation Tutorial Chemistry Calculation Halo guys, udah tau belum mengenai aplikasi chemistry calculation. Chemistry calculation adalah dalah software Ubuntu untuk pelajaran kimia

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kimia Kelas X (Implementasi Kurikulum 2013) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kimia Kelas X (Implementasi Kurikulum 2013) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kimia Kelas X (Implementasi Kurikulum 2013) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 A. Identitas Identitas Sekolah : SMA / MA... (sebutkan nama sekolah) Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Konsep Mol : Menghubungkan Dunia Makroskopik dan Dunia Molekular

Konsep Mol : Menghubungkan Dunia Makroskopik dan Dunia Molekular Konsep Mol : Menghubungkan Dunia Makroskopik dan Dunia Molekular 1 Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional:

Lebih terperinci

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Stoikiometri Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Bilangan Avogadro Stoikometri: pengukuran kuantitatif sehingga perlu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG Riski Norjana, Santosa, Ridwan Joharmawan Jurusan Kimia, FMIPA

Lebih terperinci

UTS 02 s.d. 11 Nov UAS 08 s.d. 20 Jan SEMESTER GANJIL 28 Agustus s.d. 30 Desember 2006

UTS 02 s.d. 11 Nov UAS 08 s.d. 20 Jan SEMESTER GANJIL 28 Agustus s.d. 30 Desember 2006 SEMESTER GANJIL 28 Agustus s.d. 30 Desember 2006 UTS 02 s.d. 11 Nov. 2006 UAS 08 s.d. 20 Jan. 2007 1. KONSEP KIMIA MODERN 1x 2. PERSAMAAN KIMIA & HASIL REAKSI 1x 3. KONSEP IKATAN KIMIA 1,5x 4. WUJUD ZAT

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 Dwi Fajar Yanti, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Purwanti Widhy H, M.Pd

STOIKIOMETRI. Purwanti Widhy H, M.Pd STOIKIOMETRI Purwanti Widhy H, M.Pd widhy_ipauny@yahoo.com Menentukan jumlah partikel dan jumlah mol Jumlah molx(n) = jumlah partikelx L 1 mol = L partikel L= bilangan avogadro (6.02 x 10 23 /mol)

Lebih terperinci

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi MATA DIKLAT : KIMIA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan, alam dan sekitarnya. 2. Siswa memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menunjang

Lebih terperinci

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Hasil Analisis Pustaka Stoikiometri Analisis (kajian) kesesuaian antara ketiga pustaka stoikiometri dilakukan untuk mendapatkan kerangka struktur hiperteks yang memuat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI) SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI) Satuan Pendidikan : SMK Kelas : X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Kimia Dasar 1 yang diberi kode PEKI 4101 mempunyai bobot 3 SKS yang terdiri dari 9 modul. Dalam mata kuliah ini dibahas tentang dasar-dasar ilmu kimia, atom, molekul

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN KIMIA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN KIMIA Pendidikan sebuah negara sangat menentukan kemajuan negara tersebut. Semakin maju pendidikan di suatu negara maka semakin majulah

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut. STOIKIOMETRI Istilah STOIKIOMETRI berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). STOIKIOMETRI akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah 4

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah 4 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii v viii x xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

contoh-contoh sifat meteri Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia

contoh-contoh sifat meteri Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia MATA DIKLAT : KIMIA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan, alam dan sekitarnya. 2. Siswa memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menunjang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan sangat penting terutama dalam menumbuhkembangkan kemampuan menjelaskan secara mikro

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen. Ilmu kimia merupakan produk pengetahuan yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum, temuan

Lebih terperinci

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI Joko Sedyono Benyamin 1 Diskripsi Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif/jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Kata ini berasal

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

Menuliskan nama senyawa kimia

Menuliskan nama senyawa kimia 81 Bab 6. Stoikiometri Standar Kompetensi Memahami terjadinya ikatan kimia Memahami konsep mol Kompetensi Dasar Menuliskan nama senyawa kimia Menjelaskan konsep mol Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERSEPSI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP MOL DAN TETAPAN AVOGADRO PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 MALANG TAHUN AJARAN

IDENTIFIKASI PERSEPSI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP MOL DAN TETAPAN AVOGADRO PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 MALANG TAHUN AJARAN IDENTIFIKASI PERSEPSI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP MOL DAN TETAPAN AVOGADRO PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 MALANG TAHUN AJARAN 2012-2013 Reni Roikah, Fariati, dan Munzil Arief Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009 TRY UT UJIAN NASINAL TAHUN AJARAN 2008 / 2009 LEMBAR SAL B Bidang Studi : KIMIA Kelas/Program : XII (Dua Belas)/IPA PETUNJUK UMUM 1. Berdo alah sebelum mengerjakan soal 2. Tulislah dahulu nama dan kelas

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA

11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA 11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga pendidikan IPA bukan

Lebih terperinci

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol Bank Soal Stoikiometri Kimia Bagian 2 Soal 1 Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH4) dan sisanya gas etana (C2H6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O 2 C2H6 +

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

Siswa diingatkan tentang pengertian pengertian atom menurut beberapa ahli

Siswa diingatkan tentang pengertian pengertian atom menurut beberapa ahli RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Stuktur atom dan sistem periodik unsur Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit) Awal

Lebih terperinci

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian

Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian 202 Lampiran B Label Pengertian stoikiometri Pengertian massa atom Perhitungan massa atom Tabel Hasil Analisis pada Objek Penelitian Penjelasan pada Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani (stoicheion,

Lebih terperinci

Abdul Wahid Surhim 2014

Abdul Wahid Surhim 2014 Abdul Wahid Surhim 2014 Kerangka Pembelajaran Persamaan Kimia Pola Reaktivitas Kimia Berat Atom dan Molekul Mol Rumus Empirik dari Analisis Informasi Kuantitatif dari Persamaan yang Disetarakan Membatasi

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X

Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X Author : Sri Utami Publish : 23-09-2011 11:34:08 Soal Hukum Dasar Kimia Kelas X Hukum Dasar Kimia 1. Ilmuwan yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur unsur dalam suatu senyawa tertentu selalu tetap

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari penyusun suatu materi, perubahannya menjadi zat lain serta energi yang terlibat dalam perubahannya.

Lebih terperinci