BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 4.1.1 HASIL PENELITIAN BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian, persentase kemampuan siswa kelas dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Identifikasi kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal dalam reaksi kimia. No Indikator Nomor item 1 Menjelaskan pengertian reaksi kimia Presentase Siswa Menjawab Benar (%) Presentase Siswa Menjawab Salah (%) Rata-rata Menyetarakan persamaan reaksi kimia , ,5 23,5 23,5 41, , ,5 76,5 76,5 58,9 47 Rata-rata Menentukan koefisen reaksi kimia ,5 29,5 5, , ,5 94, ,5 Rata-rata

2 Lanjutan Tabel Mengidentifikasi persamaan reaksi kimia , , , , , ,5 Rata-rata Rata-rata total ,8 82,3 70,5 76,5 64,8 76,5 76, Berdasarkan data tabel di atas persentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soall reaksi kimia dalam bentuk grafik histogram yang disajikan dalam gambar berikut % 59% 62% 62% 41% 38% 38% 29% Sub Pokok Bahasan % benar % salah Gambar 4.1Persentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal reaksi kimia. Keterangan: Sub Pokok Bahasan: 1 = Menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia 2

3 2 = Menyetarakan persamaan reaksi kimia 3 = Menentukan koefisien reaksi kimia 4 = Mengidentifikasi persamaan reaksi kimia Berdasarkan gambar di atasdiperoleh rata-rata total siswa yang menjawab benar adalah 41% dan total rata-rata siswa yang menjawab salah adalah 58,7%, hal ini artinya kemampuan siswa SMA Prasetya Gorontalo dalam menyelesaikan soalsoal persamaan reaksi kimia termasuk dalam kategori kurang. Dari hasil identifikasi kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia pada siswa kelas X SMA Prasetya Gorontalo dapat diuraikan seperti dibawah ini: 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan kurikulum yang ada di SMA/ MA, materi persamaan reaksi kimia diajarkan pada kelas X semester 1. Pada materi persamaan reaksi kimia terdiri dari sub pokok bahasan: (1) pengerti an persamaan reaksi kimia, (2) P enyetaraan persamaan reaksi kimia, (3) P enentuan koefisien reaksi kimia, (4) I dentifikasi persamaan reaksi kimia. Oleh karena itu pembahasan ini berdasarkan pada sub konsep tersebut Identifikasi Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pengertian Persamaan Reaksi Kimia Berdasarkan data Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 59% siswa yang menjawab benar bahwa reaksi kimia yang mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat-zat baru (produk) merupakan persamaan reaksi. Hal ini artinya setengah siswa kelas X SMA sudah mampu menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia. Dari 41% siswa yang tidak mampu menjelaskan diperoleh 23,5% menjawab reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) menjadi zat -zat baru (produk) merupakan reaksi kimia, dan 17,5% menjawab reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) m enjadi zat-zat baru (produk) merupakan rumus kimia. Hal ini menunjukkan 3

4 kemungkinansiswa tidak bisa membedakan antara pengertian persamaan reaksi itu sendiri. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan pengertian persamaan reaksi kimia adalah 59% dan rata-rata siswa yang menjawab salah adalah 41%. Hal ini artinya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia termasuk kurang Identifikasi Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Penyetaraan Reaksi Dari Suatu Persamaan Reaksi Kimia Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 29,4% siswa menjawab benar dan 70,6% siswa menjawab salah. Hal ini artinya hanya 29,4% siswa yang bisa menuliskan persamaan reaksi dengan tepat jika 4 molekul zat A dengan 4 molekul zat B 2 akan menghasilkan 4 molekul zat AB 2, dengan persamaan reaksi 4A + 4B 2 4AB 2. Hal ini artinya hanya sedikit siswa yang bisa menuliskan persamaan reaksi kimia dari soal wacana. Dari 70,6% siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan reaksi, diperoleh sebanyak 29,4% menuliskan A 4 + 2B 2 4AB 2, 29,4% menuliskan A 4 + 4B 2 4AB 2, dan ada juga yang tak bisa menuliskan persamaan reaksi dari soal wacana yaitu 11,8%. Hal ini artinya bahwa banyak siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan kimia. Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 65% siswa yang menjawab benar bahwa hasil reaksi antara 2 molekul gas hidrogen dengan 1 molekul oksigen menghasilkan 2 molekul air (2H 2 O). Hal ini artinya siswa sudah bisa mengidentifikasi hasil reaksi dengan melihat persamaan dan menyetarakan unsurunsur yang ada (H dan O). Dari 35% siswa yang tidak mampu mengidentifikasi hasil reaksi dari gas hidrogen dengan oksigen, diperoleh sebanyak 6% yang mengidentifikasi hanya 1 molekul air (H 2 O), 6% menjawab 4HO 2, dan 23% menjawab H 2 O 2. Hal ini artinya siswa belum mampu mengidentifikasi hasil reaksi dengan mengunakan persamaan 2H 2 + O 2. 4

5 Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 29,5% siswa yang menjawab benar bahwa reaksi antara hidrogen dan klorida membentuk hidrogen klorida (2HCl). Hal ini artinya hanya sedikit siswa yang mampu menuliskan hasil reaksi antara hidrogen dan klorida. Dari 70,5% siswa yang tidak mampu menuliskan hasil reaksi dari hidrogen dan klorida, 23,5% menjawab hasil reaksi hidrogen dengan klorida adalah H 2 Cl 2, 23,5% menjawab HCl 2 dan 23,5% menjawab H 2 Cl 2. Hal ini artinya sebagian besar siswa belum bisa menuliskan hasil reaksi hidrogen dengan klorida dengan tepat. Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa yang menjawab benar hasil reaksi pembakaran gas metana (CH 4 ) menghasilkan karbon dioksida dan uap air adalah CO 2 dan 2H 2 O. Hal ini artinya bahwa sebagian kecil siswa yang mampu menuliskan hasil reaksi pembakaran gas metana. Dari 76,5% siswa yang tidak mampu menjawab dengan benar, diperoleh 47% siswa menuliskan CO 2 + H 2 O untuk hasil pembakaran gas metana, dan 29,5% menjawab CO + 2H 2 O untuk hasil reaksi pembakaran gas metana. Hal ini artinya masih banyak siswa yang tidak bisa menentukan atau menuliskan hasil reaksi dari reaksi pembakaran metana. Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh 23,5% siswa yang menjawab benar persamaan reaksi dari gas nitrogen dengan gas hidrogen yang dipanaskan dengan suhu 3000 membentuk gas amonia (NH 3 ), dengan persamaan reaksi yang benar adalah N 2 + 3H 2 2NH 3. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menuliskan persamaan reaksi dari soal wacana dengan memperhatikan banyaknya komponen( N dan H) dari produk dan reaktan.. Dari 76,5% siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan reaksi dan menyetarakannya, diperoleh sebanyak 35% menjawab N 2(g) + H 2(g) 2NH 3(g) untuk reaksi pemanasan gas nitrogen dengan gas hidrogen yang membentuk gas amonia, 12% menjawab N 2(g) + 3H 2(g) NH 3(g), dan 29,5 % menjawab N 2(g) + H 2(g) 4NH 3(g). Hal ini artinya masih banyak siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan reaksi kimia dari reaksi nitrogen dan hidrogen yang dipanaskan dengan suhu C membentuk gas amonia. 5

6 Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh 41,1% siswa yang menjawab benar persamaan reaksi besi(iii) oksida (karat besi) dengan larutan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air,persamaan reaksi yang benar yaitu Fe 2 O 3(s) + 3H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3(ag) +3H 2 O (l). Hal ini artinya bahwa sebagian siswa yang mampu menuliskan persamaan reaksi antara besi(iii) sulfat dengan asam sulfat membentuk besi(iii) dan air. Dari 58,9% siswa yang tidak menjawab benar, diperoleh 23,5% siswa menjawab persamaan reaksi dari besi(iii) oksida (karat besi) dengan lar utan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air yaitu Fe 2 O 3(s) + 2H 2 SO 4(aq) 3Fe 2 (SO 4 ) 3(aq) +4H 2 O (l), 17,7% menjawab persamaan reaksi dari besi(iii) oksida (karat besi) dengan larutan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air yaitu Fe 2 O 3(s) + 3H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3(aq) + 2H 2 O (l), dan 17,7% menjawab persamaan reaksi dari besi(iii) oksida (karat besi) dengan lar utan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air yaitu Fe 2 O 3(s) + 2H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3(ag) +2H 2 O (l). Hal ini artinya bahwa sebagian besar siswa tidak bisa menuliskan persamaan reaksi dari persamaan suatu wacana. Berdasarkan Tabel 4.1, diperoleh 53% siswa yang menjawab benar persamaan reaksi logam kalium dengan gas oksigen menghasilkan oksida padat dengan persamaan 2K (s) + O 2(g) 2K 2 O (s). Hal ini artinya sebagian siswa sudah mampu menuliskan dan mengenal unsur-unsur untuk menuliskan persamaan reaksi. Dari 47% siswa yang tidak mampu menjawab benar, diperoleh 11,7% siswa menjawab persamaan reaksi logam kalsium dengan gas oksigen membentuk kalsium oksida padat persamaan reaksinya Ca (s) + O 2(g) CaO (s), dan 35,3% menjawab persamaan reaksi logam kalsium dengan gas oksigen membentuk kalsium oksida padat persamaan reaksinya Ca (s) + O 2(g) CaO 2(s). Hal ini artinya sebagian siswa belum bisa menuliskan persamaan reaksi kimia dengan benar. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan penyetaraan persamaan reaksi kimia adalah 38% dan rata-rata total 6

7 siswa yang menjawab salah adalah 62%. Hal ini artinya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penyetaraan persamaan reaksi kimia termasuk kurang Identifikasi Penentuan Koefisien Reaksi Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh 23,4% siswa yang menjawab benar untuk menentukan harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaa ak (s) + bh 2 SO 4(aq) K 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana diperoleh hargaa = 2, b = 1 dan c = 1. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menyetarakan persamaan reaksi dan menentukan harga dari masing-masing spesi yang ditanya. Dari 70% siswa yang menjawab salah, diperoleh 17,8% siswa menentukan harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaan ak (s) + bh 2 SO 4(aq) c K 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana harga1, b = 1 dan c = 2, 23,6% siswa menentukan harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaan ak (s) + bh 2 SO 4(aq) ck 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana harga a = 2, b = 2 dan c = 1, 41,2% siswa harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaan ak (s) + bh 2 SO 4(aq) ck 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana harga a = 1 = 2 dan 1, dan 5,4 % siswa tidak mampu menjawab sama sekali. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal penentuan koefisien reaksi kimia dengan jalan menyetarakan terlebih dahulu. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh 29,5% siswa yang mampu menjawab benar penentuan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air.terlebih dahulu ditentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d, dan e sehingga persamaan reaksinya ( ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ). Berdasarkan reaksi maka atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi), atom O : 3a = c + e 3a = a + e e = 2a, atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a 2b = 3a b = 3 2, dan atom S : b = d = 3 2 Maka agarterselesaikan diambil harga misalnya a = 2 berarti: b = d = 3, dan e= 4 sehingga persamaan reaksinya: 2HNO 3(ag) + 3H 2 S (g) 2NO (g) + 3S (s) + 4H 2 O (i) dan mendapatkan perbandingan koefisien dimana a = 2, b = 3, c = 2, d = 3 dan e = 4. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan 7

8 koefisien persamaan reaksi. Dari 70,5% siswa yang menjawab salah, diperoleh 5,8% siswa yang menentukan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air (ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ) dimana a = 1, b = 2, c = 3, d = 2 dan e = 5, 29,4% siswa menentukan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air (ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ) dimana a = 1, b = 2, c = 3, d = 5 dan e = 4, dan 35,5% siswa menentukan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air (ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ) dimana a = 2, b = 3, c = 2, d = 4 dan e = 3. Hal ini artinya bahwa sebagian besar siswa belum bisa menentukan koefisien reaksi kimia dengan tepat. Berdasarkan data pada Tabel 4.1, diperoleh rata-rata 5,8% siswa yang menjawab benar nilai koefisien reaksi dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida(cu (s) +HNO 3(aq) Cu(NO 3 ) 2(aq) + H 2 O (l) + NO (g), untuk bisa mendapatkan perbandingan koefisien reaksi (a, b, c, d dan e)terlebih dahulu ditetapkan koefisien Cu(NO 3 ) 2 = 1 sedangkan koefisien zat yang lain dimisalkan dengan huruf. (a Cu (s) + b HNO 3(aq) 1 Cu(NO 3 ) 2(aq) + c H 2 O (l) + d NO (g), selanjutnya disetarakan atom di ruas kiri dan ruas kanan Cu, N, H, dan O. Jumlah atomcu = a,cu =1, dan a = 1, N = b, N = 2 + c,dan b = 2 + c(1), H = b, H = 2d, danb = 2d(2), O = 3b, O = 6 + c + d, dan 3b = 6 + c + d (3). Subtitusikan lagi persamaan (2) dan (3) 3b = 6 + c + d 3(2d) = 6 + c + d 6d = 6 + c + d c = 6d d 6 c = 5d 6. (4) Masukkan dalam persamaan (1) 8

9 b = 2 + c b = 2 + 5d 6 b = 5d 4. (5) Persamaan (2) dan (5): b = 2d 5d 4 = 2d 3d = 4 d = 4 3 Subtitusikan d = 4 3dalam persamaan (2): b = 2d = 2 x 4 3 = 8 3 Subtitusikan b = = 2 3 Masukkan koefisien sementara dalam bentuk pecahan pada persamaan reaksi: 1Cu (s) HNO 3(aq) 1 Cu(NO 3 ) 2(aq) H 2O (l) NO (g) Untuk membulatkan pecahan, semua koefisien dikalikan tiga sehingga tidak ada bilangan pecahan dalam persamaan reaksi menjadi: 3Cu (s) +8NO 3(aq) 3Cu(NO 3 ) 2(aq) + 4H 2 O (l) + 2NO (g) Perbandingan nilai masing masing koefisien reaksi: a = 3, b = 8, c = 3, d = 4, dan e = 2. Hal ini artinya hanya sedikit sekali siswa yang mampu menentukan koefisien reaksi dengan cara subtitusikan terlebih dahulu dari suatu persamaan reaksi yang ada. Dari 94,2% siswa yang tidak benar dalam menjawab, diperoleh 23,5% siswa yang menjawab nilai koefisien reaksi dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida acu (s) HNO 3(aq) ccu(no 3 ) 2(aq) + d H 2 O (l) + e NO (g), yaitu a = 3, b = 8, c = 3, d = 2, dan e = 4, 29,4% siswa menjawab koefisien dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida acu (s) + b HNO 3(aq) ccu(no 3 ) 2(aq) + d H 2 O (l) + e NO (g), yaitu a = 3, b = 8, c = 4, d = 3, dan e = 2, dan 41,3% siswa menjawab koefisien dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida acu (s) + b HNO 3(aq) + b 9

10 ccu(no 3 ) 2(aq) + d H 2 O (l) + e NO (g), yaitu a = 3, b = 8, c = 2, d = 3, dan e = 4. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak bisa menentukan koefisien reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia dengan cara disubtitusikan terlebih dahulu. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 65% siswa yang menjawab benar bahwa koefisien dari reaksi afe (s) + b O 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 4, 3 dan 2. Hal ini artinya sebagian besar siswa mampu menentukan koefisien reaksi dari persamaan reaksi. Dari 35% siswa yang menjawab salah, diperoleh 5,8% siswa menjawab koefisien dari reaksi afe (s) + bo 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 2, 3 dan 4, 23,5% siswa menjawab koefisien dari reaksi afe (s) + b O 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 2, 1 dan 4, dan 11,7% siswa menjawab koefisien dari reaksi afe(s) + bo 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 2, 1dan 1. Hal ini artinya sebagian kecil siswa tidak mampu menentukan koefisien reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia. Berdasarkan data Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa menjawab benar bahwa spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu CaF 2, CaF 2, CaCO 4, H 2 O. Hal ini bahwa hanya sebagian kecil siswa yang menentukan spesi-spesi yang memiliki spesi-spesi reaksi yang mempunyai koefisien 2 dari suatu persamaan yang perlu disetarakan. Dari 76,5% rata-rata siswa yang tidak menjawab benar, diperoleh 23,5% siswa menjawab spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu CaF 2, H 2 SO 4, SiF 4, 47 % siswa menjawab spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu CaF 2, H 2 SO 4, CaCO 4 dan SiF 4, dan 6% siswa menjawab spesispesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu, SiO 2, H 2 SO 4 dan CaCO 4. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak bisa menentukan spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari suatu persamaan reaksi yang perlu disetarakan terlebih dahulu. 10

11 Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan penentuan koefisien reaksi kimia 27% dan rata-rata total siswa yang menjawab salah adalah 78%. Hal ini artinya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penentuan koefisien reaksi kimia termasuk kurang Identifikasi Kemampuan Siswa yang Menjawab Soal-Soal Persamaan Reaksi Kimia Berdasarkan data pada Tabel 4.1 rata-rata 41,2 % siswa menjawab benar bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu HCl dan Mg. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan zat pereaksi dari suatu persamaan. Dari rata-rata 58,8% siswa yang menjawab salah, diperoleh 35,4% siswa menjawab bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu Mg dan H 2, 5,8% siswa yang menjawab bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu Mg dan MgCl, dan 17,6% siswa menjawab bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu MgCl dan H 2. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak bisa menetukan pereaksi dari suatu persamaan reaksi kimia. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 17,7% siswa yang menjawab benar bahwa jika logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah H 2. Hal ini artinya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan hasil reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia yang berupa wacana. Dari 82,3% rata-rata siswa yang menjawab salah, diperoleh 5,8% siswa menjawab bahwa jika logam magnesium dimaukkan ke dalam larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah O 2, 53% siswa menjawab bahwa jika logam magnesium dicampur dengan larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah Cl 2, dan 23,5% siswa menjawab bahwa jika logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah H 2 O. Hal ini artinya sebagian 11

12 besar siswa tidak bisa menentukan hasil reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia yang berupa wacana. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 29,5% siswa yang menjawab benar dengan melihat beberapa pilihan persamaan reaksi yaitu 2 H 2 O (g) 2 H 2(g) + O 2(g), H 2(g) + Cl 2(g) 2 HCl, 2S (s) + 3 O 2(g) 2 SO 2(g) dan C (s) + O 2(g) CO 2(g) yang merupakan persamaan yang salah adalah H 2(g) +Cl 2(g) 2HCl (ag). Hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan persamaan reaksi yang tidak tepat. Dari rata-rata 70,5% siswa yang tidak menjawab benar, diperoleh 11,8% siswa menjawab pernyataan yang salah dari persamaan yang ada yaitu 2 H 2 O(g) 2 H 2(g) + O 2(g), 35,2% siswa menjawab persamaan yang salah 2S (s) + 3O 2(g) 2SO 2(g) dan 23,5% siswa menjawab persamaan yang salah yaituc (s) + O 2(g) CO 2(g). hal ini artinyabahwa sebagian besar siswa tidak bisa menentukan persamaan reaksi yang salah dari beberapa persamaan reaksi kimia. Berdasarkan tabel data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa yang menjawab benar bahwa pernyataan yang benar untuk persamaan reaksi 2SO 2(g) + O 2(g) 2SO 3(g) adalahpada reaksi itu dihasilkan 4 molekul. Hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu membuat pernyataan yang tepat dari suatu persamaan reaksi. Dari 76,5% rata-rata siswa yang menjawab salah, diperoleh 11,8% siswa menjawab untuk persamaan 2SO 2(g) + O 2(g) 2SO 3(g) pernyataan yang tepat adalahjumlah atom ruas kiri dan kanan adalah sama. 23,5% siswa memberi pernyataan dari persamaan 2SO 2(g) + O 2(g) 2 SO 3(g) adalah pada reaksi itu dihasilkan 2 molekul, dan 41,2% siswa menjawab bahwa pernyataan yang tepat untuk reaksi 2SO 2(g) + O 2(g) 2 SO 3(g) adalah pada reaksi dihasilkan 5 molekul. Hal ini artinyasebagian besar siswa tidak mampu membuat pernyataan yang tepat dari suatu persamaan reaksi kimia. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 35,2% siswa yang menjawab benar untuk menentukan persamaan yang sudah setara dari beberapa persamaan berikut: (1) Fe 2 O 3(s) + 2Al (s) Al 2 O 3(s) + Fe (s), (2) Al (s) + 3H 2 SO 4(aq) 12

13 Al 2 (SO 4 ) 3(aq) + 3H 2(g), (3) C 2 H 5 OH (l) + 3O 2(g) 2CO 2(g) + 3H 2 O (l),(4) Mg(OH) 2(s) + 2HCl (aq) MgCl 2(ag) + H 2 O (l), yang reaksinya sudah setara adalah C 2 H 5 OH (l) + 3O 2(g) 2CO 2(g) + 3H 2 O (l). Hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu menetukan persamaan reaksi yang sudah setara dari beberapa reaksi yang diketahui. Dari 64,8% rata-rata siswa yang menjawab salah, diperoleh 17,8% siswa yang menjawab bahwa reaksi yang setara dari persamaan yang ada yaitu Fe 2 O 3(s) + 2Al (s) Al 2 O 3(s) + Fe (s), 35,2% siswa menjawab Al (s) + 3 H 2 SO 4(aq) Al 2 (SO 4 ) 3(aq) + 3H 2 (g), dan 11,8% siswa yang menjawab Mg(OH) 2(s) + 2HCl (aq) MgCl 2(ag) + H 2 O (l). Hal ini artinyasebagian besar siswa tidak mampu menentukan persamaan reaksi yang sudah setara dengan membandingkan beberapa persamaan reaksi. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa yang menjawab benar bahwa dari beberapa reaksi berikut: 1) CH 4 (g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2 O (g), 2) Fe (s) + HCl (g) FeCl 2(aq) + H 2, 3) Zn (s) + H 2 SO 4(aq) ZnSO 4(aq) + H 2(g), 4) CuO (s) + 2H 2(g) Cu + H 2 O (g), yang sudah setara adalah Zn (s) + H 2 SO 4(aq) ZnSO 4(aq) + H 2(g). Hal ini artinyahanya sedikit siswa yang bisa menentukan reaksi yang sudah setara dari beberapa persamaan yang ada. Dari 76,5% rata-rata yang menjawab salah, diperoleh 59% siswa menjawab CH 4(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2 O (g), 11,8% siswa menjawab Fe (s) + HCl (g) FeCl 2(aq) + H 2, dan 5,7% siswa menjawab CuO (s) + 2H 2(g) Cu + H 2 O (g). hal ini artinyasebagian besar siswa tidak bisa menentukan persamaan reaksi yang sudah setara dari beberapa reaksi kimia. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa menjawab benar bahwa logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu 2Al (s) + 3H 2 SO 4(ag) Al 2 (SO 4 ) 3(ag) + 3H 2(g). hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu menuliskan persamaan reaksi yang sudah setara dari sebuah wacana. Dari 76,5% rata-rata siswa yang menjawab tidak benar, diperoleh 23,5% siswa menjawab logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu 3Al (s) + 2 H 2 SO 4(ag) 13

14 Al(SO 4 ) 3(ag) + 2H 2(g), 47,2% siswa menjawab logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu Al (s) + H 2 SO 4(ag) AlSO 4(ag) + H 2, dan 5,8% siswa menjawab logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu Al (s) + 3H 2 SO 4(ag) Al(SO 4 ) 3(ag) + 3H 2(g). Hal ini artinyasebagian besar siswa tidak dapat menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi kimia. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan persamaan reaksi kimia adalah 28% dan rata-rata total siswa yang menjawab salah adalah 72%. Hal ini artinyakemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia termasuk kurang. 14

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA. Jurnal

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA. Jurnal IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA Jurnal Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Pada Fakultas

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X STOKIOMETRI Kimia Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SURABAYA 2015 STOKIOMETRI STOKIOMETRI Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Hukum Dasar Perhitungan Kimia - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR10KIM0801 Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataan yang paling sesuai tentang hukum Lavoisier (A) Jumlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa

BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa Kemampuan siswa dalam belajar adalah kecakapan seorang peserta didik, yang dimiliki dari hasil apa yang telah dipelajari yang dapat ditunjukkan atau dilihat melalui

Lebih terperinci

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Bab IV Hukum Dasar Kimia Bab IV Hukum Dasar Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry :The Molecular Nature of Matter and Change Kalsium karbonat ditemukan pada beberapa bentuk seperti pualam, batu koral, dan kapur. Persen massa unsur-unsur

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd. STOIKIOMETRI Oleh Sitti Rahmawati S.Pd Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap

Lebih terperinci

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol Bank Soal Stoikiometri Kimia Bagian 2 Soal 1 Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH4) dan sisanya gas etana (C2H6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O 2 C2H6 +

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro - - 1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro 1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

Oksidasi dan Reduksi

Oksidasi dan Reduksi Oksidasi dan Reduksi Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi : selalu terjadi bersama-sama. Zat yang teroksidasi = reduktor Zat yang tereduksi

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI BAB V STOIKIOMETRI Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian Pada dasarnya tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di Kelas X dan XI IPA

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR

TES PRESTASI BELAJAR TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : selasa/8 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 1. Dari suatu percobaan daya hantar listrik suatu larutan diperoleh data sebagai berikut: Percobaan Larutan Lampu Gelembung gas 1 2 3 4

Lebih terperinci

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul. Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

Asam + Oksida Basa Garam + air

Asam + Oksida Basa Garam + air MODUL JENIS - JENIS REAKSI dalam LARUTAN Jenis-Jenis reaksi antara lain : Reaksi Asam dan Basa Reaksi pendesakan logam Reaksi Metatesis ( Dekomposisi ) A. PENGGARAMAN Jenis-jenis Reaksi penggaraman : 1.

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M! 1. Suatu senyawa mengandung kadar unsur (% berat) sebagai berikut : S = 35,97%; O = 62,9%; dan H = 1,13%. Rumus molekul senyawa tersebut adalah. 2. Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi antara logam magnesium

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Bab 3 Stoikiometri Secara Mikro atom & molekul Secara Makro gram Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Perjanjian internasional: 1 atom 12 C beratnya 12 sma Jika ditimbang

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : A Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber : wwwe-dukasinet Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu waktu kita akan menemukan,

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS) BAB VI REAKSI REDUKSIOKSIDASI (REAKSI REDOKS) Telah dipelajari bahwa persamaan reaksi kimia menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atomatom sebelum reaksi sama

Lebih terperinci

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB VI 1. Padatan NH 4 NO 3 diaduk hingga larut selama 77 detik dalam akuades 100 ml sesuai persamaan reaksi berikut: NH 4 NO 2 (s) + H 2 O (l) NH

Lebih terperinci

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g) Purwanti Widhy H Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia tercapai jika: Laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

7. Diantara spesi berikut ini yang memiliki jari-jari paling besar adalah A. Al 3+ D.Mg 2+ B.F - E. Na + C. O 2-

7. Diantara spesi berikut ini yang memiliki jari-jari paling besar adalah A. Al 3+ D.Mg 2+ B.F - E. Na + C. O 2- Pililah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. 23 X 11 +,jumlah proton,elektron dan neutron berturut-turut adalah A. 11 proton,11elektron dan 12 neutron D. 11 proton, 10 elektron dan 12 neutron B. 10

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron

Lebih terperinci

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA 1. Konsep Reduksi Oksidasi (Redoks) No Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi 1 reaksi penambahan oksigen reaksi pengurangan oksigen 2 peristiwa pelepasan elektron Contoh : Cu Cu

Lebih terperinci

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab 3a Tabel Periodik Kapan unsur-unsur ditemukan? 8.1 1 ns 1 Konfigurasi elektron

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI Konsep mol

STOIKIOMETRI Konsep mol STOIKIOMETRI Konsep mol Dalam hukum-hukum dasar materi ditegaskan bahwa senyawa terbentuk dari unsur bukan dengan perbandingan sembarang tetapi dalam jumlah yang spesifik, demikian juga reaksi kimia antara

Lebih terperinci

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 MODUL 9 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi.

Lebih terperinci

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA Dalam ilmu kimia perlu dipelajari massa dan volume zat-zat yang bereaksi dan zat yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia. Studi tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam suatu

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi reaksi kimia reversible dan irreversible..

Lebih terperinci

Tujuh4reaksi - - REAKSI KIMIA - - 2H 2 (g) + O 2(g) 2H 2 O ( l ) Reaksi Kimia 7206 Kimia. Reaksi Kimia

Tujuh4reaksi - - REAKSI KIMIA - - 2H 2 (g) + O 2(g) 2H 2 O ( l ) Reaksi Kimia 7206 Kimia. Reaksi Kimia - - REAKSI KIMIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian Tujuh4reaksi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI Joko Sedyono Benyamin 1 Diskripsi Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif/jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Kata ini berasal

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) 1. Sebanyak 2 gram suatu logam alkali tanah dilarutkan dalam asam klorida menghasilan 1,25 liter gas hidrogen ( T,P ).Pada ( T,P ) yang sama 5,6 gram N 2 mempunyai volume

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Asas Lavoiser atau kekekalan massa jumlah sebelum dan setelah reaksi kimia adalah tetap 2. Hukum Gas Ideal P V = nrt Dengan P adalah tekanan (atm),

Lebih terperinci

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks) 97 Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Materi pokok : Konsep Redoks Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit

Lebih terperinci

MODUL STOIKIOMETRI 1

MODUL STOIKIOMETRI 1 MODUL STOIKIOMETRI 1 1. Pengertian Mol Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya sejumlah massa / sejumlah kecil massa, hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 10 23

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1 BAB I STOIKHIOMETRI 1.1 PENDAHULUAN Setiap zat, unsur, senyawa dalam kimia mempunyai nama dan rumus uniknya sendiri. Cara tersingkat untuk memerikan suatu reaksi kimia adalah dengan menuliskan rumus untuk

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

Abdul Wahid Surhim 2014

Abdul Wahid Surhim 2014 Abdul Wahid Surhim 2014 Kerangka Pembelajaran Persamaan Kimia Pola Reaktivitas Kimia Berat Atom dan Molekul Mol Rumus Empirik dari Analisis Informasi Kuantitatif dari Persamaan yang Disetarakan Membatasi

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar! LEMBARAN SOAL 5 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Stoikiometri - Soal Doc. Name:RK1AR10KIM0901 Version : 2016-10 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Latihan Soal Doc. Name: AR11KIM0699 Doc. Version : 2012-07 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium oksida

Lebih terperinci

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami perubahan energi dalam kimia, cara pengukuran dan sifat ketidakteraturan dalam alam semesta. Menjelaskan pengertian tentang entalpi suatu zat dan perubahannya.

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

Reaksi kimia. Lambang-lambang yang digunakan dalam persamaan reaksi, antara lain:

Reaksi kimia. Lambang-lambang yang digunakan dalam persamaan reaksi, antara lain: Reaksi kimia Reaksi kimia A Persamaan Reaksi Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisien masing-masing. Pada reaksi kimia, satu

Lebih terperinci

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65,

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65, Soal. Seng fosfat digunakan sebagai semen gigi. Sebanyak 50,00 mg sampel dihancurkan menjadi unsur-unsurnya unsurnya dan menghasilkan 6,58 mg oksigen,, 8,0 mg fosforus, dan 5,40 mg seng. Tentukan rumus

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA SOAL KIMIA KELAS : XI IPA PETUNJUK UMUM. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Kimia Teknik Kode Mata Kuliah : MKT 1105 SKS : 2(2-0) Waktu Pertemuan : 100 Menit SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran umum mata kuliah Setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN 1. Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan apabila. A. laju reaksi ke kiri sama dengan ke kanan B. jumlah koefisien reaksi ruas kiri sama dengan ruas kanan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-T01 (soal) Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono Semester Gasal 2012/2013 STOIKIOMETRI 2 STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI A. RUMUS KIMIA B. TATA NAMA SENYAWA ANRGANIK C. PERSAMAAN REAKSI Materi tersusun oleh atom-atom, misalnya tembaga, jika tembaga kita potong menjadi dua bagian masing-masing

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G)

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G) H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G) Purwanti Widhy H Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia

Lebih terperinci

Reaksi Oksidasi-Reduksi

Reaksi Oksidasi-Reduksi Reaksi ksidasireduksi Reaksi yang melibatkan transfer Elektron disebut ksidasireduksi atau Reaksi Redoks ksidasi adalah hilangnya Elektron suatu reaktan Reduksi adalah penangkapan Elektron oleh reaktan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Kimia

Antiremed Kelas 10 Kimia Antiremed Kelas 10 Kimia Stokiometri - Latihan Soal Doc. Name:K1 AR10KIM0901 Version : 201-09 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom relatif

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C

Lebih terperinci