BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas, dan faktor-faktor lannya. (Wnoto, 2002). 2.1.1 Sesuatu yang dnegosaskan Berdasarakan sesuatu yang dnegosaskan, negosas dapat dbedakan menjad sngle-attrbute tems dan multple-attrbute tems. Negosas dkatakan sebaga multple-attrbute tems apabla mempertmbangkan lebh dar satu faktor dalam pengamblan keputusan, sepert harga, kuanttas, kualtas, waktu penyampaan, dan metode pembayaran. Selan tu, negosas juga dapat dkategorkan menjad negosas one-to-one, one-to-many, atau many-to-many. Apabla dalam proses negosas berhadapan lebh dar satu orang, maka akan terjad sngle collectve acton pada suatu waktu dan keputusannya akan berpengaruh kepada seluruh anggota dar kelompok. Jens negosas yang akan dbahas dalam tess n adalah negosas one-to-many dmana ada satu penyeda tugas yang bernegosas dengan beberapa penyeda jasa. 2.1.2 Karakter negosator Berdasarkan karakter negosator, negosas dapat dbedakan menjad kooperatf dan kompettf. Negosas kooperatf adalah negosas yang mengarah kepada keuntungan bersama bag semua negosator, sedangkan 8
9 negosas kompettf dtujukan kepada pencaran keuntungan seorang negosator saja. Untuk negosas yang dlakukan pada komputas grd dmana sumber daya dambl menggunakan nternet, karakter negosatornya cenderung bersfat kompettf, karena para penyeda jasa yang berjumlah sangat banyak memperebutkan tugas yang dmlk oleh penyeda tugas yang bersfat terbatas. 2.1.3 Protokol negosas Berdasarkan protokol negosas, negosas dapat dkategorkan menjad lelang (aucton), contract-net protocol, votng atau barganng. Salah satu keuntungan mekansme lelang terletak pada tngkat efsens yang tngg, yatu pada keuntungan pertukaran dan computatonal cost dar strateg yang dpaka oleh negosator. Lmtas yang dmlk pelelangan adalah pelelangan hanya mempertmbangkan harga, tdak menerma masukan dar negosator, waktu telah dtentukan dalam jangka waktu tertentu, tdak dapat mengakomodas faktor pertemanan, dan keuntungan yang ddapat lebh sedkt dar yang dperkrakan. Kelemahan dar contract-net protocol adalah pelaksanaan negosas yang tdak efsen apabla agen yang dmlk banyak. Kelemahan dar votng adalah tdak dapat mengakomodas keadaan yang mendesak, dan tdak efsen dalam berkomunkas karena setap agen harus menanggap setap permntaan. Agar dapat mempertmbangkan masukan dan menangan agen yang banyak, maka barganng adalah metode yang cocok untuk grd.
10 2.2 Barganng problem Barganng problem adalah masalah bagamana dua agen harus bekerjasama. Intsar darpada permasalahan n adalah masalah pemlhan kesembangan (Nash, 1950). Beberapa permanan mempunya kesembangan dengan hasl yang bervaras untuk setap pemannya dengan cara memaksa peman untuk bernegosas dalam menentukan kesembangan mana yang djadkan sebaga tujuan. Permasalah tawar menawar antar dua orang terdr dar ttk ketdaksetujuan v dan kumpulan kelayakan F. v = (v 1, v 2 ), dmana v 1 dan v 2 adalah masng-masng hasl dar ketdaksetujuan dar peman satu dan peman dua. F adalah bagan dar R 2 yang merepresentaskan kumpulan dar persetujuan yang mungkn terjad. 2.3 Nash barganng soluton John F. Nash mengajukan penyelesaan atas barganng problem dengan memenuh beberapa kebenaran berkut : 1. Invarant to affne transformatons or Invarant to equvalent utlty representatons. 2. Pareto optmalty. 3. Independence of rrelevant alternatves. 4. Smetr. Dalam hal n dumpamakan u sebaga fungs kegunaan untuk peman satu dan v adalah fungs kegunaan untuk peman 2. Dalam konds n, agen yang berpkrrasonal akan memlh apa yang dnamakan sebaga Nash Barganng Soluton, yatu mencar nla maksmal u( x) u( d ) v( y) v( d ), dmana u(d) dan
11 v(d) adalah kegunaan status quo, atau konds dmana salah satu agen memutuskan untuk tdak melakukan penawaran terhadap agen lan. (Nash, 1950). 2.4 Pareto optmalty Pareto optmalty adalah sebuah konsep yang pentng dalam ekonom dengan aplkas yang djumpa pada game theory, teknk, dan lmu sosal. Secara tdak formal, stuas pareto effcent adalah stuas dmana setap perubahan yang dlakukan untuk membuat seseorang menjad lebh bak tdak akan dapat terjad tanpa membuat orang lan menjad lebh buruk. Pareto mprovement adalah perubahan pada alokas yang dapat membuat seseorang menjad lebh bak tanpa membuat orang lan menjad lebh buruk. Alokas dkatakan telah pareto effcent apabla tdak ada pareto mprovement sudah tdak mungkn dlakukan lag. (Crandall, 2004). 2.5 One to many barganng Tantangan dalam mengembangkan strateg penawaran untuk penjual adalah dengan memaksmalkan keseluruhan pendapatan dengan memanfaatkan perbedaan kengnan pembel dalam membayar secara tak langsung melalu waktu ketdaksabaran mereka. Strateg yang dkembangkan juga harus adl dmana penjual harus mengabakan beberapa permntaan antar pembel yang berbeda dalam nterval waktu tertentu. Strateg penjual yang telah dkembangkan menentukan batasan tngkatan untuk harga pada waktu mengajukan penawaran awal, dan harga mnmum dalam menerma permntaan pembel. Ada lma jens strateg penjual, yatu : 1. Fxed threshold strateges. 2. Tme-dependent threshold strateges.
12 3. Responsve threshold strateges. 4. Fxed and responsve threshold strateges. 5. Tme-dependent and responsve threshold strateges. Pembel memlk preferens yang berbeda-beda berdasarkan tekanan waktu dan penlaan terhadap barang. Agen pembel dengan tpe berusaha untuk memaksmalkan kegunaan ( ) t u = v - p δ dengan penlaan v terhadap barang, harga p, dscount factor δ dan perode t. Agen pembel basanya dasumskan menggunakan tme-dependent threshold strateges karena adanya tekanan waktu yang dmlknya. Peneltan dlakukan dengan mengacak jumlah agen pembel dalam setap negosas untuk setap tpenya menggunakan Posson dstrbuton dengan rata-rata λ = 10. Berdasarkan peneltan, strateg nomor 4 dan 5 memlk hasl yang luar basa apabla pembelnya tdak sabar. (Gerdng, 2004). Dengan melhat strateg yang terbak adalah fxed and responsve threshold strateges dan tme-dependant and responsve threshold strateges, maka tess n akan menggunakan dua strateg tersebut untuk penentuan metode harga pada bab selanjutnya.