SURVEI PENJUALAN ECERAN

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEY PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

Sisi Permintaan. Sisi Penawaran

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. April 2015

KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS

Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat

SURVEI KONSUMEN. September 2006

SURVEI KONSUMEN. Februari Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Indeks Keyakinan Konsumen turun

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

KONSUMEN. Januari 2005 Indeks Keyakinan Konsumen menurun. Prospek ekonomi diperkirakan stabil. Optimis. Pesimis. Jul Ags. Jun. Jan. Okt. Mei. Feb.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini

SURVEI KONSUMEN. Februari 2006

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Tim Statistik Sektor Riil 1 OPTIMIS PESIMIS. Metodologi

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Profil Responden Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEY HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

ANALISIS INFLASI MARET 2016

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN

I. PENDAHULUAN. juga menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa.

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

2

2

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

SURVEI PERSEPSI PASAR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

BERITA RESMISTATISTIK

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

A. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 1) B. Indeks Ekspektasi Harga 1) - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) - Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN III 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

1. Tinjauan Umum

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

I. Inflasi bulan Oktober sebesar 0,79%, sumbangan terbesar berasal dari kelompok bahan makanan sebesar 0,44%, dan kelompok sandang sebesar 0,11%.

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II TAHUN 2016

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Transkripsi:

o April Konsumsi masyarakat pada April menurun SURVEI PENJUALAN ECERAN Tingkat konsumsi masyarakat pada bulan April menurun sebagaimana tercermin dari indeks penjualan riil yang turun 1,1% (mtm), namun secara tahunan (yoy) meningkat 9,7%. Penurunan indeks terutama didorong oleh kontraksi penjualan pada kelompok makanan, minuman & tembakau. Retailer memperkirakan indeks penjualan eceran pada Mei tumbuh 1,3% (mtm) atau 8,0% (yoy). Pertumbuhan penjualan eceran terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditi kecuali kelompok suku cadang & aksesori. Pertumbuhan penjualan tertinggi pada bulan Mei diperkirakan terjadi pada kelompok barang lainnya terutama subkelompok sandang. Program diskon pertengahan tahun ditengarai menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan konsumsi masyarakat. Seiring dengan kenaikan permintaan domestik pada bulan puasa, tekanan harga umum pada 3 bulan ke depan diperkirakan meningkat. Ekspektasi tersebut dipengaruhi pula oleh rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Sementara itu, tekanan harga pada 6 bulan mendatang diperkirakan sedikit melemah seiring dengan kembali normalnya konsumsi masyarakat pasca puasa dan Idul Fitri. Perkembangan Penjualan Riil Konsumsi masyarakat pada bulan April mengalami penurunan sebagaimana tercermin dari pertumbuhan negatif indeks penjualan riil sebesar 1,1% (mtm) menjadi 124,5. Kontraksi penjualan pada kelompok makanan, minuman & tembakau sebesar 4,2% mendorong penurunan indeks penjualan riil. Sebaliknya, 8 (delapan) kelompok komoditas lain yang disurvei masih mengalami kenaikan penjualan dengan kenaikan penjualan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang & aksesori (5,0%), diikuti oleh barang lainnya (4,5%) dan peralatan informasi & komunikasi (2,4%). Grafik 1. Perkembangan Indeks Riil Penjualan Eceran Indeks 170.0 150.0.0.0 90.0 70.0 50.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4* 5* * Metodologi * ) Angka sementara Indeks Riil Penjualan Eceran (Rebase 2010) Survei penjualan eceran (SPE) dilaksanakan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan PDB dari sisi konsumsi swasta. SPE merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak September 1999. Mulai Januari survei dilakukan terhadap sekitar 600 pengecer sebagai responden dengan metode purposive sampling di 10 kota yaitu Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Medan, Purwokerto, Makassar, Manado, Banjarmasin dan Denpasar. Indeks dihitung dengan menggunakan bobot Divisi komoditas Statistik dan bobot Sektor kota Riil dimana bobot komoditas atas dasar tabel Input-Output (I-O), sementara bobot kota atas dasar 1 pangsa konsumsi Rumah Tangga (RT) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap konsumsi RT Produk Domestik Bruto (PDB). Saat ini responden bersifat panel dan dikelompokkan berdasarkan 7 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009. Indeks riil disajikan dengan tahun dasar 2010=100 (sebelumnya 2000=100). Sementara, perkiraan harga umum dihitung dengan menggunakan metode balance score (net balance + 100) yang dibobot menggunakan bobot kota atas dasar Survei Biaya Hidup

Secara tahunan indeks penjualan riil mengalami pertumbuhan sebesar 9,7%, yang didorong oleh pertumbuhan pada seluruh kelompok komoditi. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok peralatan informasi & komunikasi (47,1%), diikuti oleh suku cadang & aksesori (33,5%) dan kelompok barang lainnya (20,8%). Tabel 1. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Bulanan (m-t-m) **) Angka Perkiraan Tabel 2. Indeks Penjualan Riil menurut Kategori Tabel 3. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Tahunan (y-o-y) Ekspektasi Penjualan Suku Cadang dan Aksesori 102.0 95.5 86.9 93.0 86.9 93.1 98.5 104.1 95.7 97.1 97.5 101.3 107.2 103.8 99.8.5 116.0 Makanan, Minuman & Tembakau 116.3 116.4 108.7 116.5 114.4 117.8 123.0 142.7 156.1 131.0 128.0 129.0 133.8 125.6.5 119.3 114.3 Bahan Bakar Kendaraan.6 102.8 97.4 101.7 102.6 96.6 98.2 101.8 103.9 102.4 103.6 101.5 104.7 104.6 102.9 108.5.0 Peralatan Informasi & Komunikasi 122.0 125.6 125.2.6 118.7 115.1 119.5 123.4 143.8 123.4 137.7 136.7 145.2 141.8 170.0 170.4 174.6 Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya 124.9 131.1.2.4 132.0 137.7 157.1 155.3 167.2 149.3 153.0 153.2 155.3 141.8 140.6 143.3 145.1 Barang Budaya dan Rekreasi 115.3 97.7 101.8 105.2 102.9 103.7 109.2 112.0 101.0 107.3 103.7 94.4 94.3 94.7 95.6 104.9 105.7 Barang Lainnya 106.1 111.3 102.1 106.8 105.6 115.0 119.6 140.0 179.5 114.8 112.2 113.8 127.5 118.1 117.1 122.1 127.6 - o/w Sandang 113.5 122.4.7 114.7 113.0 123.9.9 157.8 204.9 124.2 119.7 121.3 139.5 126.6 125.8 131.1 140.2 Mei* * Suku Cadang dan Aksesori 13.5-6.4-9.0 7.1-6.6 7.1 5.8 5.6-8.1 1.5 0.4 3.9 5.8-3.1-3.9 10.7 5.0-0.1 Makanan, Minuman & Tembakau 3.5 0.1-6.7 7.1-1.8 3.0 4.5 15.9 9.4-16.1-2.3 0.7 3.8-6.1-4.1-0.9-4.2 0.8 Bahan Bakar Kendaraan 2.5-7.1-5.3 4.4 1.0-5.8 1.6 3.6 2.1-1.4 1.1-2.0 3.2-0.1-1.6 5.4 1.3 1.6 Peralatan Informasi & Komunikasi 11.0 3.0-0.3-3.7-1.5-3.0 3.8 3.3 16.5-14.2 11.6-0.7 6.2-2.3 19.8 0.3 2.4 2.1 Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya 6.4 4.9-0.7 0.2 1.2 4.4 14.1-1.2 7.7-10.7 2.4 0.1 1.4-8.7-0.9 2.0 1.2 1.6 Barang Budaya dan Rekreasi 17.7-15.2 4.2 3.3-2.2 0.8 5.3 2.6-9.8 6.2-3.4-9.0-0.1 0.4 0.9 9.8 0.8 0.4 Barang Lainnya 20.1 4.9-8.2 4.6-1.1 8.9 4.0 17.0 28.3-36.1-2.2 1.4 12.1-7.4-0.9 4.3 4.5 3.4 - o/w Sandang 23.8 7.8-9.5 3.5-1.5 9.7 5.6 20.6 29.9-39.4-3.6 1.3 15.0-9.2-0.6 4.2 6.9 4.5 6.3 0.5-5.4 4.7-1.5 2.8 5.6 11.3 10.2-15.9-0.1 0.5 4.4-5.7-0.7 1.0-1.1 1.3 115.7 116.3.0 115.2 113.5 116.7 123.2 137.1 151.0 127.1 126.9 127.6 133.2 125.5 124.7 125.9 124.5 Suku Cadang dan Aksesori 2.6 1.2-5.4-7.0-12.0-6.7 1.7 8.6-10.6-3.6 8.3 12.7 5.1 8.8 14.9 18.8 33.5 Makanan, Minuman & Tembakau 10.8 15.1 11.4 13.4 9.9 5.1 11.8 19.9 6.7 19.9 16.5 14.8 15.0 7.9 10.8 2.5 0.0 Bahan Bakar Kendaraan 13.6 11.8 0.8-5.6-2.6-9.4-8.2-5.5 1.5-0.5-9.0-6.0-5.3 1.8 5.7 6.7 7.2 Peralatan Informasi & Komunikasi 2.4 10.8 3.6 5.0 11.7 4.1 6.3 12.2 22.7 13.0 35.5 24.4 19.0 12.9 35.7 41.4 47.1 Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya 21.1 26.7 31.3 31.3 40.5 34.6 45.5 37.8 35.8 36.4 32.7 30.4 24.3 8.2 8.0 9.9 9.9 Barang Budaya dan Rekreasi 9.6 4.2 19.0 8.9 3.1 1.1 4.0-3.4 10.7 4.4 5.8-3.6-18.2-3.1-6.1-0.3 2.8 Barang Lainnya 4.5 18.4 17.5 18.9 17.5 24.8 24.8 31.1 14.1 30.5 31.4 28.7 20.2 6.1 14.6 14.3 20.8 - o/w Sandang 8.2 24.6 23.5 25.5 21.2 31.6 29.9 38.7 20.2 35.2 35.2 32.3 22.9 3.5 13.6 14.4 24.1 10.1 15.1 11.6 12.5 11.7 8.0 14.3 20.0 10.6 19.2 19.3 17.2 15.1 8.0 13.3 9.3 9.7 Tingginya permintaan domestik mendorong penjualan eceran 3 bulan ke depan Tingginya permintaan domestik mendorong kenaikan penjualan eceran 3 bulan ke depan. Perkiraan penjualan yang tercermin dari indeks ekspektasi penjualan 3 dan 6 bulan mendatang masing-masing berada pada level 129,8 dan 128,1. Hal ini mengindikasikan bahwa penjualan 3 dan 6 bulan ke depan masih akan mengalami peningkatan. Kenaikan permintaan menjelang bulan puasa mendorong kenaikan indeks ekspektasi penjualan 3 bulan ke depan sebesar 4,6 poin dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, ekspektasi penjualan 6 bulan mendatang melambat 4,2 poin dibanding periode sebelumnya. 2

Perkiraan Suku Bunga Kredit Akselerasi kenaikan suku bunga 3 dan 6 bulan mendatang melemah Akselerasi kenaikan suku bunga kredit 3 dan 6 bulan mendatang sedikit melemah. Hal tersebut diindikasikan dari penurunan indeks ekspektasi suku bunga 3 dan 6 bulan ke depan yang lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar 0,5 dan 0,7 poin. Grafik 2. Ekspektasi Pedagang mengenai Suku Bunga Kredit (%naik - %turun) + 100 Ekspektasi suku bunga 3 bulan yad (sb. Kiri) 7.5 Ekspektasi suku bunga 6 bulan yad (sb. Kiri) Suku Bunga SBI 1 bulan (mulai Juli 2010 data BI rate) sb. Kanan 6.5 100 90 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5.5 Perkiraan Harga Umum Tekanan harga umum 3 bulan mendatang diperkirakan meningkat seiring datangnya bulan puasa Ekspektasi responden terhadap tekanan harga umum pada 3 bulan mendatang meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi menjelang bulan puasa, sehingga indeks mengalami kenaikan 20,0 poin dibanding bulan sebelumnya. Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi akan mendorong kenaikan biaya distribusi, ditengarai memberikan andil terhadap ekspektasi tingginya tekanan harga 3 bulan ke depan. Sementara itu, tekanan harga pada 6 bulan mendatang diperkirakan sedikit melemah seiring dengan kembali normalnya konsumsi masyarakat pasca puasa dan Idul Fitri (melemah 8,7 poin). Grafik 3. Ekspektasi Pedagang mengenai Harga Umum 3 Bulan ke Depan (Indeks) 160 150 Inflasi kumulatif 3 bulan Ekspektasi harga 3 bulan yad - Weighted (sb. kiri) 5.00 4.00 3.00 140 2.00 1.00 0.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7-1.00 3

Grafik 4. Ekspektasi Pedagang mengenai Harga Umum 6 Bulan ke Depan (Indeks) 150 Inflasi kumulatif 6 bulan Ekspektasi harga 6 bulan yad - Weighted (sb. kiri) 5.00 4.00 140 3.00 2.00 1.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.00 VARIABEL Ekspektasi Penjualan 3 bulan yad 6 bulan yad Tabel 4. Indeks Ekspektasi Pedagang mengenai Penjualan, Suku Bunga Kredit, dan Harga secara Umum 123.2 118.4 125.1.3 128.3 134.5 129.0 126.3 129.3 134.8.0 127.4.5 123.0 119.4 125.2 129.8 129.3 131.3 137.0 125.6 124.2 128.8 134.0 135.6 123.4 123.2 121.8 128.7 129.7 135.6 129.7 132.3 128.1 Ekspektasi Suku Bunga Kredit 3 bulan yad 104.4 103.1 106.1 103.8 103.5 103.4 106.2 106.0 105.7 104.0 104.2 104.0 104.3 107.7 101.2 104.1 103.6 6 bulan yad 104.4 106.1 104.3 106.5 105.8 106.1 106.0 104.2 103.6 106.2 104.0 102.0 103.3 100.9 102.0 103.5 102.8 Ekspektasi Harga Umum 3 bulan yad 135.8 140.4 151.8 153.2 145.3 146.1 144.6 142.9 143.3 133.4 138.8 139.0 137.3 158.0 155.8 144.6 164.6 6 bulan yad.2 138.0 144.6 144.7 138.8 133.6 138.1 136.2 136.1 129.1 127.2 124.8 125.7 152.0 153.6 151.0 142.3 Penjualan Eceran secara Regional Sumbangan penurunan penjualan terendah berasal dari kota Makassar Secara regional kota Makassar memberikan sumbangan penurunan penjualan riil terendah di bulan April. Secara bulanan, indeks penjualan riil mengalami penurunan di 5 (lima) kota dengan penurunan terbesar terjadi di kota Makassar (-5,5%), diikuti Bandung (-2,5%) dan Jakarta (-1,8%). Sebaliknya, penjualan riil di kota Surabaya, Manado, Medan, dan Semarang masih mengalami peningkatan penjualan riil. Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang* * Banjarmasin Makassar Manado Denpasar Tabel 5. Pertumbuhan Bulanan Penjualan Rill Per Kota (% m-t-m) 23.4-8.2-12.9 15.0-2.1 7.7 6.7 10.7 25.1-41.9 6.3 3.9 19.6-22.2-4.6 14.2-1.8-4.5 6.1-10.5 2.1-2.2 0.6 1.1 12.2 8.8-15.6-1.6 2.8 6.5-6.9-5.7-8.5-2.5 6.1 1.9-3.6 0.9-1.9 2.7 8.6 6.7 1.9 0.1 0.1-0.8-0.4-2.3-1.4 5.9 2.9 5.3 5.0-5.1 1.1-1.3 1.1 2.9 3.8 13.8-4.2-1.5 1.7 6.1-0.7 5.9-10.1 1.3 19.2-7.1 0.0 9.1-3.0 3.0 12.5 23.9 3.8-14.9-4.8 1.6-12.0 10.8 1.1-1.3 1.2-9.3 0.0-1.6-0.6-0.1-0.3-1.3 6.6 28.2 0.0-0.1-0.7-0.7-0.6-0.5-0.1-0.3 10.0-5.7 3.7 2.4 8.1-3.5-2.2 9.9 6.3 0.4-2.4 1.8 5.2-2.7-0.8-0.3-5.5 1.7-17.7-0.9 0.8-2.4 2.2-1.4 3.7 12.8-6.6-5.1-0.9 17.1 0.2-1.2 0.0 2.6 6.3-0.4-1.5-0.6-0.4 19.5-0.1-6.5 4.5 9.0-2.9 1.9 2.8-8.4-0.4 10.4-0.7 6.3 0.5-5.4 4.7-1.5 2.8 5.6 11.3 10.2-15.9-0.1 0.5 4.4-5.7-0.7 1.0-1.1 **) Data Semarang dan Purwokerto Secara tahunan, peningkatan penjualan riil terjadi hampir pada seluruh kota yang disurvei kecuali Bandung. Peningkatan tertinggi terjadi di kota Banjarmasin dan Denpasar, masing-masing sebesar 30,4% dan 29,6%. 4

Tabel 6. Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil Per Kota (% y-o-y) Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang* * Banjarmasin Makassar Manado Denpasar -4.7-4.3-2.8 7.0 9.5 3.4 13.3 18.8-1.4 13.2 15.4 13.3 9.8-6.9 1.9 1.2 1.5-0.8 12.7-4.7-0.3-4.2-4.7-5.7 2.3 2.6-7.2 1.1-1.9 9.4-4.1-1.1-11.4-11.6 3.1 8.0-2.1-1.2 0.4 0.5 8.7 21.6 20.6 25.6 30.5 28.8 21.0 16.0 14.6 20.3 26.2 58.6 66.3 59.0 55.3 54.4 52.8 57.9 44.5 28.3 24.6 22.4 23.6 24.6 17.7 31.4 16.7 19.8 30.5 10.3 44.1 30.1 23.3 12.5 31.1 37.1 12.1 35.3 24.4 31.0-3.3 15.3 27.9 15.8 20.8-10.6-11.0-12.1-12.5-12.5-12.6-13.6-7.6 19.6 19.5 18.9 18.3 29.5 28.7 30.1 30.6 30.4 28.1 21.3-12.1-13.4-0.1-15.8-4.0-5.1-15.0 17.0 12.7 31.0 25.3 29.3 23.7 20.5 5.4 8.3 25.7 12.7 7.8 5.7 4.4-1.9 1.5 5.4 6.2 4.4-15.8-3.0 18.1 17.8 16.9 22.9 45.3 85.1 95.2 83.5 49.4 54.0 46.7 36.1 49.3 51.9 49.0 30.2 25.9 15.8 17.1 30.0 29.6 10.1 15.1 11.6 12.5 11.7 8.0 14.3 20.0 10.6 19.2 19.3 17.2 15.1 8.0 13.3 9.3 9.7 **) Data Semarang dan Purwokerto Perkiraan Penjualan Riil Bulan Mei Penjualan eceran pada Mei kembali meningkat Indeks penjualan eceran pada Mei diperkirakan tumbuh 1,3% (mtm). Ekspansi penjualan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditi kecuali kelompok suku cadang & aksesori. Sumbangan tertinggi terhadap peningkatan penjualan berasal dari kelompok barang lainnya terutama subkelompok sandang. Program diskon pertengahan tahun ditengarai mendorong kenaikan konsumsi masyarakat pada bulan Mei. 5