BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

KUESIONER PENGARUH PRODUK POSITIONING KARTU SELULER SIMPATI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA FAK. EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Pada Konsumen di Pajak USU. kuesioner sesuai dengan penilaian yang Anda miliki. Dan atas kesediaannya saya

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

DRAFT KUESIONER PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AGYA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

A. Data Responden untuk Operator Selular ESIA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INNOCENT JALAN DR.

Analisis Pelayanan Klaim Dan Dominasi Dimensi Kualitas Pelayanan Yang Diterima Oleh Nasabah Pemegang Polis PRUhospital.

Model Summary. Adjusted R Square. a. Predictors: (Constant), LNLOKASI, Suku Bunga, LNPENDAPATAN, LNUANGMUKA. ANOVA b

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

isilah kotak jawaban yang tersedia disamping sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu 1. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Umur th 3. Pendidikan 1.SMP 4.

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

NO Variabel Produk SS S R TS STS 1 Rokok Ten Mild memberikan kenikmatan bagi para penggunanya 2 Rokok Ten Mild mengandung kadar nikotin yang rendah

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER. yang diberikan. Informasi yang Anda berikan sangatlah berarti dalam

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

KUISIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM

: Rianto Effendi NPM : Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing: Dr. Adi Kuswanto, MBA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BINJAI

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

Kuesioner Penelitian Pengaruh Pengembangan Karyawan Terhadap Kinerja. Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Lampiran I KUISIONER. No. Responden :

Annisa Resti Darmawanti 3EA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


KUESIONER PENELITIAN PENGARUH GAYA HIDUP, MEREK, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE IPHONE DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Hormat saya, Wibiesono Wijaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP (STUDI BISNIS PADA HOTEL CHERRY RED JL. SEI MARTEBING MEDAN)

PENGARUH KREATIVITAS DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PARTY PLANNER DIAMONDS PROJECT

BAB IV. Hasil dan Bahasan. dan pembahasan mengenai hasil analisis data. Pada penelitian aktual peneliti membagikan 40 kuesioner tambahan, penelitian

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

DAFTAR LAMPIRAN. Wanita. Diploma (D1 dan D3) Sarjana (S1) Belum Menikah

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

Variabel Pelayanan Purna Jual

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

I. Data Responden. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA YARIS PADA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

SELAMAT MENGERJAKAN. Berikancentang ( ) padajawaban yang paling sesuaidenganpendapatanda. I. Harga. SkalaUkur SS S KS TS STS

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

Kuesioner Penelitian

(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1- Manajemen Depok Angkatan 2013 Universitas Gunadarma)

KUESIONER LAMPIRAN 1. BAGIAN 1 PROFIL RESPONDEN (Silahkan beri tanda ) Nama : Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan. Usia :

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran. Kuesioner tersebut disebarkan secara random kepada sampel dari pemakai operator seluler di daerah Jakarta Timur dan Jakarta Barat dalam periode bulan April 2006 sampai dengan Juni 2006, penyebaran ini dilakukan pada daerah yang sering dilewati orang. Dari seluruh kuesioner yang disebarkan diperoleh sebanyak 429 kuesioner. Dari seluruh kuesioner yang diperoleh, setelah diseleksi didapatkan hanya sebanyak 425 kuesioner yang memenuhi syarat untuk diolah dalam penelitian ini. Setelah melalui seleksi awal maka didapatkan ada 2 kelompok responden yang memerlukan analisa secara terpisah, yaitu antara kelompok pengguna kartu prabayar (voucher) dan pengguna kartu pascabayar (billing). Hal ini disebabkan karena antara dua kelompok ini memiliki kriteria yang berbeda dan juga butir pertanyaan yang berbeda. Dari hasil seleksi diperoleh sebanyak 279 responden untuk pelanggan voucher dan 146 responden untuk pelanggan billing.

Demografi Responden Demografi responden diuraikan berdasarkan beberapa variabel jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan untuk pulsa, kegunaan utama HP, produk operator seluler yang paling sering digunakan dan alasan utama memakai produk tersebut. 4.1.1. Statistik Deskriptif untuk pelanggan voucher a. Dari 279 responden pelanggan voucher diperoleh jumlah responden pria sebanyak 118 orang dan responden wanita sebanyak 161 orang. Presentase responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 4.1 dan lampiran 1 Gambar 4.1. Prosentase responden pelanggan voucher berdasarkan jenis kelamin 57.7% 42.3% Pria Wanita

b. Sedangkan berdasarkan pekerjaannya, dari 279 orang responden tersebut yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa adalah 93 orang, sedang yang berstatus bekerja swasta/bisnis berjumlah 138 orang, PNS/TNI sebanyak 13 orang, dan yang berstatus lain-lain yang tidak tercantum dalam pilihan adalah sebanyak 35 orang. Sehingga dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah yang bekerja pada sektor swasta/bisnis dengan presentase sebesar 49.5 % dari total responden. Presentase responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada gambar 4.2 dan lampiran 1 Gambar 4.2. Prosentase responden pelanggan voucher berdasarkan pekerjaan 12.5% 4.7% 33.3% Pelajar / Mahasiswa Swasta/Bisnis PNS/TNI Lain-lain 49.5%

c. Berdasarkan pendidikan terakhirnya, dari 279 orang responden tersebut yang berpendidikan terakhir SMP sebanyak 7 orang, berpendidikan SMU sebanyak 98 orang, berpendidikan D3 sebanyak 80 orang, S1 sebanyak 92 orang dan S2 sebanyak 1 orang. Dan didapat ada 1 orang yang tidak mengisi data pendidikan terakhir ini. Presentase responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada gambar 4.3 dan lampiran 1 Gambar 4.3. Prosentase responden pelanggan voucher berdasarkan pendidikan terakhir 0.4% 2.5% 33.0% 35.1% SMP SMU D3 S1 S2 28.7% d. Kemudian berdasarkan pengeluaran pulsanya perbulan, dari 279 orang responden tersebut yang pengeluaran untuk pulsa terbesar adalah pada pengeluaran pulsa antara Rp. 50.001 Rp. 100.000 per bulannya dengan

presentasi sebesar 46.6 % atau sebanyak 130 orang. Sedang untuk pengeluaran Rp. Presentase responden berdasarkan pengeluaran pulsanya dapat dilihat pada gambar 4.4 dan lampiran 1 Gambar 4.4. Prosentase responden pelanggan voucher berdasarkan pengeluaran per bulan untuk pulsa 0.4% 23.7% 5.0% 24.4% <= Rp 50.000 Rp 50.001 - Rp 100.000 Rp 100.001 - Rp 250.000 Rp 250.001 - Rp 500.000 46.6% Rp > 500.000 e. Sedangkan berdasarkan pekerjaannya, dari 279 orang responden tersebut, dapat dilihat bahwa Simpati memiliki presentase terbesar yaitu sebesar 33.7 % kemudian IM3 Smart sebesar 20.4 % lalu Mentari sebesar 16.5 %. Presentase responden berdasarkan produk utama yang digunakannya dapat dilihat pada gambar 4.5 dan lampiran 1

Gambar 4.5. Prosentase responden pelanggan voucher berdasarkan produk utama yang digunakan 4.3% 2.5% 0.7% 12.5% 4.7% 4.7% 33.7% 16.5% 20.4% Mentari IM3 Smart Simpati As XL Jempol XL Bebas Flexi Fren Esia f. Sedangkan berdasarkan alasan utama responden memakai produk tersebut, dari 279 orang responden tersebut, dapat dilihat bahwa jangkauan luas menjadi alasan terbesar dengan 41,6 % lalu tarif murah menjadi alasan terbesar kedua dengan 39.4 %. Faktor fitur memiliki 10.4 % dan alasan lain-lain sebesar 8.6 %, alasan lain-lain bisa berupa karena HP hilang beserta kartunya, pemberian, dan lain-lain. Presentase responden berdasarkan alasan utama pakainya dapat dilihat pada gambar 4.6 dan lampiran 1

Gambar 4.6. Prosentase responden pelanggan voucher berdasarkan alasan utama pemakaian produk 10.4% 8.6% 41.6% 39.4% Tarif murah Jangkauan luas Fitur Lainnya g. Kemudian berdasarkan kegunaan ponsel, dari 279 orang responden tersebut, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menggunakannya untuk kesehariannya. Presentase responden berdasarkan alasan kegunaan ponsel dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini dan lampiran 1 Gambar 4.7. Prosentase responden pelanggan voucher berdasarkan kegunaan ponsel 9.0% Bisnis Sehari-hari 91.0%

4.1.2. Statistik Deskriptif untuk pelanggan billing a. Dari 146 responden pelanggan billing diperoleh jumlah responden pria sebanyak 78 orang dan responden wanita sebanyak 68 orang. Presentase responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 4.8 dan lampiran 1 Gambar 4.8. Prosentase responden pelanggan billing berdasarkan jenis kelamin 46.6% Pria 53.4% Wanita b. Sedangkan berdasarkan pekerjaannya, dari 146 orang responden tersebut yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa adalah 49 orang, sedang yang berstatus bekerja swasta/bisnis berjumlah 75 orang, sedang PNS/TNI sebanyak 9 orang, sedang yang berstatus lain-lain yang tidak tercantum dalam pilihan adalah sebanyak 13 orang. Sehingga dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah yang bekerja pada sektor swasta/bisnis dengan presentase sebesar 51.4 % dari total responden. Presentase responden berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada gambar 4.9 dan lampiran 1

Gambar 4.9. Prosentase responden pelanggan billing berdasarkan pekerjaan 8.9% 6.2% 51.4% 33.6% Pelajar/Mahasisw a Sw asta/bisnis PNS/TNI Lain-lain c. Berdasarkan pendidikan terakhirnya, dari 146 orang responden tersebut yang berpendidikan terakhir SMP sebanyak 1 orang, berpendidikan SMU sebanyak 35 orang, berpendidikan D3 sebanyak 46 orang, S1 sebanyak 53 orang dan S2 sebanyak 10 orang. Dan dari hasil dapat dilihat ada 1 orang yang tidak mengisi data pendidikan terakhir ini. Presentase responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada gambar 4.10 dan lampiran 1 Gambar 4.10. Prosentase pendidikan terakhir responden pelanggan billing 6.8% 0.7% 24.0% SMP SMU 36.3% D3 S1 31.5% S2

d. Kemudian berdasarkan pengeluaran pulsanya perbulan, dari 146 orang responden tersebut yang berpengeluaran terbesar adalah pada pengeluaran pulsa antar Rp. 100.001 Rp. 250.000 per bulannya dengan presentasi sebesar 43.8 % atau sebanyak 64 orang. Presentase responden berdasarkan pengeluaran pulsanya dapat dilihat pada gambar 4.11 dan lampiran 1 Gambar 4.11. Prosentase responden pelanggan billing berdasarkan pengeluaran per bulan untuk pulsa 13.0% 43.8% 4.8% 11.0% 27.4% <= Rp 50.000 Rp 50.001 - Rp 100.000 Rp 100.001 - Rp 250.000 Rp 250.001 - Rp 500.000 Rp > 500.000 e. Sedangkan berdasarkan produk utama yang dipakai, dari 146 orang responden tersebut, dapat dilihat bahwa Matrix memiliki presentase terbesar yaitu sebesar 34.9 % kemudian Xplor sebesar 32.9 % lalu Halo sebesar 18.5 %. Presentase responden berdasarkan produk utama yang digunakannya dapat dilihat pada gambar 4.12 dan lampiran 1

Gambar 4.12. Prosentase produk utama yang digunakan responden pelanggan billing 1.4% 32.9% 0.7% 0.7% 8.9% 2.1% 18.5% 34.9% Flexi Fren Esia StarOne Halo Matrix IM3 Bright Xplor f. Sedangkan berdasarkan alasan utama responden memakai produk tersebut, dari 146 orang responden tersebut, dapat dilihat bahwa tarif murah menjadi alasan terbesar dengan 43.8 % lalu jangkauan luas menjadi alasan terbesar kedua dengan 37 %. Faktor fitur memiliki 13 % dan alasan lain-lain sebesar 6.2 %. Presentase responden berdasarkan alasan utama pakainya dapat dilihat pada gambar 4.13 dan lampiran 1

Gambar 4.13. Prosentase alasan utama pemakaian produk responden pelanggan billing 6.2% 13.0% 37.0% 43.8% Tarif murah Jangkauan luas Fitur Lainnya g. Kemudian berdasarkan kegunaan ponsel, dari 146 orang responden tersebut, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menggunakannya untuk kesehariannya. Presentase responden berdasarkan kegunaannya dapat dilihat pada gambar 4.14 dan lampiran 1 Gambar 4.14. Prosentase responden pelanggan billing berdasarkan kegunaan ponsel 1.4% 18.5% Bisnis Sehari-hari Internet 80.1%

4.2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Dalam bagian ini akan disajikan hasil analisis validitas dan reliabilitas dari seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Aplikasi SPSS 12 digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh untuk menguji valid atau tidaknya tiap pertanyaan serta reliabilitasnya. Maka tiap butir pertanyaan akan diuji terlebih dahulu validitasnya, dimana butir pertanyaan yang memiliki item total correlation lebih besar sama dengan 0.3 dinyatakan valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan mengukur alpha cronbach jka lebih besar sama dengan 0.7 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Apabila butir-butir dalam suatu faktor memilki angka korelasi yang negatif, maka butir tersebut dinyatakan tidak valid. Butir-butir yang memiliki angka korelasi yang nilainya kurang dari 0.3 dinyatakan tidak valid. Butir-butir yang tidak valid tersebut kemudian harus dikeluarkan dari variabel dan butir-butir yang tersisa harus dianalisa kembali sampai tidak ada lagi butir yang memiliki angka korelasi negatif atau kurang dari 0.3. Setelah semua butir-butir dalam suatu faktor dinyatakan valid, maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Alpha (koefisien reliabilitas) yang terdapat pada bagian akhir tabel Alpha Cronbach yang dikeluarkan SPSS. Apabila Alpha < 0.7, ini berarti butir-butir tersebut tidak reliabel. Jika Alpha > 0.7, berarti butir-butir tersebut adalah reliabel. Berikut ini hasil validitas dan reliabilitas untuk pelanggan voucher dan billing.

4.2.1. Analisis Validitas dan Reliabilitas untuk pelanggan voucher a. Analisis validitas dan reliabilitas variabel harga (pricing) Tabel 4.1. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel harga. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir pertanyaan untuk variabel harga seperti pada tabel 4.1. adalah lebih besar dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.848, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke empat butir pertanyaan harga adalah valid dan reliabel. Tabel 4.1. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable harga Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted P_1 8.48 6.678.707.798 P_2 7.93 6.949.661.817 P_3 8.34 5.807.683.818 P_4 8.65 6.970.724.795 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.848 4

b. Analisis validitas dan reliabilitas variabel kualitas layanan (service quality) Tabel 4.2. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel Service Quality. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir untuk variabel harga seperti pada tabel 4.2. adalah lebih dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.908, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke tujuh butir pertanyaan Service Quality adalah valid dan reliabel. Tabel 4.2. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Service Quality Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted SQ_1 21.39 12.092.739.893 SQ_2 21.40 11.637.800.886 SQ_3 21.25 11.759.788.887 SQ_4 21.35 11.691.792.887 SQ_5 21.24 12.193.711.896 SQ_6 21.81 13.068.608.906 SQ_7 21.81 12.977.629.904 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.908 7

c. Analisis validitas dan reliabilitas variabel layanan pelanggan (service support) Tabel 4.3. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel Service Support. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir untuk variabel Service Support seperti pada tabel 4.3. adalah lebih dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.835, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke empat butir pertanyaan Service Support adalah valid dan reliabel. Tabel 4.3. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Service Support Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted SS_1 10.47 3.476.630.806 SS_2 10.30 3.401.660.793 SS_3 10.48 3.360.677.786 SS_4 10.56 3.313.692.779 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.835 4

d. Analisis validitas dan reliabilitas variabel proses voucher Tabel 4.4. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel voucher. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir untuk variabel harga seperti pada tabel 4.4. adalah lebih dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.824, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke tiga butir pertanyaan voucher adalah valid dan reliabel. Tabel 4.4. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Voucher Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted V_1 7.32 1.722.679.759 V_2 7.44 1.648.735.700 V_3 7.58 1.949.631.805 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.824 3

e. Analisis validitas dan reliabilitas variabel kepuasan pelanggan Tabel 4.5. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel harga. Nilai r (corrected item-total correlation) untuk butir rekomendasi adalah negatif, maka butir rekomendasi adalah tidak valid dan harus dikeluarkan dari faktor kepuasan. Maka setelah faktor rekomendasi dikeluarkan dari variabel kepuasan diperoleh nilai yang dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.5. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Kepuasan Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted Rencana dalam 6 bulan 6.27 2.436.451 -.358(a) Beralih ke produk lain 6.82 2.771.356 -.099(a) Rekomendasi 6.21 5.036 -.111.758 Tabel 4.6. Validitas dan Reliabilitas variable Kepuasan setelah dihilangkan yang tidak valid Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Correlation Rencana dalam 6 bulan 2.83 1.546.610 Beralih ke produk lain 3.38 1.582.610 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.758 2

Maka melalui tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kedua butir pertanyaan yang tersisa adalah valid karena nilai r > 0.3. Begitu juga nilai reliabilitas (Alpha) dari varibel ini juga lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.758, sehingga dinyatakan tingkat kepuasan untuk ke dua butir pertanyaan kepuasan adalah valid dan reliabel. 4.2.2. Analisis Validitas dan Reliabilitas untuk pelanggan billing a. Analisis validitas dan reliabilitas variabel harga (pricing) Tabel 4.7. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel harga. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir untuk variabel harga seperti pada tabel 4.7. adalah lebih dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.815, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke empat butir pertanyaan harga adalah valid dan reliabel. Tabel 4.7. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable harga Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted P_1 9.06 6.778.647.762 P_2 8.70 7.294.611.781 P_3 9.18 6.329.612.782 P_4 9.26 6.224.683.744

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.815 4 b. Analisis validitas dan reliabilitas variabel kualitas layanan (service quality) Tabel 4.8. menyajikan validitas dan reliabilitas variabelservice Quality. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir untuk variabel harga seperti pada tabel 4.8. adalah lebih dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.824, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke tujuh butir pertanyaan Service Quality adalah valid dan reliabel. Tabel 4.8. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Service Quality Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted SQ_1 22.49 7.167.608.794 SQ_2 22.38 7.603.658.787 SQ_3 22.35 7.440.705.779 SQ_4 22.36 7.938.529.806 SQ_5 22.38 7.601.611.793 SQ_6 22.67 7.897.395.833 SQ_7 22.84 7.873.519.808

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.824 7 c. Analisis validitas dan reliabilitas variabel layanan pelanggan (service support) Tabel 4.9. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel Service Support. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir untuk variabel Service Support seperti pada tabel 4.9. adalah lebih dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.849, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke empat butir pertanyaan Service Support adalah valid dan reliabel. Tabel 4.9. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Service Support Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted SS_1 10.68 3.668.639.828 SS_2 10.55 3.518.687.808 SS_3 10.66 3.551.680.811 SS_4 10.71 3.202.746.782

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.849 4 d. Analisis validitas dan reliabilitas variabel proses penagihan (billing) Tabel 4.10. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel billing. Nilai r (corrected item-total correlation) dari setiap butir untuk variabel harga seperti pada tabel 4.10. adalah lebih dari 0.3, maka setiap butir pertanyaan adalah valid. Sedangkan koefisien reliabilitas (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.759, sehingga dinyatakan reliabel. Sehingga dapat dikatakan tingkat kepuasan untuk ke tiga butir pertanyaan billing adalah valid dan reliabel. Tabel 4.10. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Billing Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted B_1 7.30 1.946.564.705 B_2 7.41 1.910.576.692 B_3 7.10 1.941.629.634 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.759 3

e. Analisis validitas dan reliabilitas variabel kepuasan pelanggan Tabel 4.11. menyajikan validitas dan reliabilitas variabel harga. Nilai r (corrected item-total correlation) untuk butir rekomendasi adalah negatif, maka butir rekomendasi adalah tidak valid dan harus dikeluarkan dari faktor kepuasan. Maka setelah faktor rekomendasi dikeluarkan dari variabel kepuasan diperoleh nilai yang dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.11. Validitas dan Reliabilitas untuk butir-butir variable Kepuasan Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted Rencana dalam 6 bulan 6.53 2.154.397 -.384(a) Beralih ke produk lain 7.09 2.482.308 -.122(a) Rekomendasi 6.62 4.307 -.123.715 Tabel 4.12. Validitas dan Reliabilitas setelah dihilangkan yang tidak valid Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-Total Correlation Rencana dalam 6 bulan 3.03 1.351.557 Beralih ke produk lain 3.59 1.416.557 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.715 2

Maka melalui tabel 4.12 dapat dilihat bahwa kedua butir pertanyaan yang tersisa adalah valid karena nilai r > 0.3. Begitu juga nilai reliabilitas (Alpha) dari varibel ini juga lebih besar dari 0.7 yaitu sebesar 0.715, sehingga dinyatakan tingkat kepuasan untuk ke dua butir pertanyaan kepuasan adalah valid dan reliabel. 4.3. Analisis data Dari sejumlah data yang terkumpul dan telah melalui uji validitas dan reliabilitas, maka langkah berikutnya adalah melakukan uji hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan multiple linear regression, uji F dan uji t. 4.3.1. Persamaan Regresi untuk pelanggan voucher Table 4.13 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.975.502 3.931.000 Pricing.286.081.208 3.531.000 Service Quality Service Support.484.179.237 2.698.007 -.165.156 -.088-1.061.290 Voucher -.226.142 -.129-1.595.112

a Dependent Variable: Kepuasan Dari koefisien yang telah dihitung maka persamaan regresi yang dapat disusun berdasarkan nilai pada β pada tabel 4.13 diatas Y = 1.975 + 0.286 X1 + 0.484 X2 0.165 X3 0.226 X4 Dimana : Y = variabel dependen (Kepuasan pelanggan) X1, X2, X3, X4 = variabel independen (berturut-turut adalah harga (pricing), kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support), proses voucher) Uji F untuk hipotesis pada pelanggan voucher Langkah berikutnya adalah menguji persamaan regresi tersebut. Langkah pertama adalah melakukan uji terhadap hipotesis utama yang telah diuraikan sebelumnya., uji pada model ini akan menggunakan uji F untuk menentukan hipotesis yang diterima kebenarannya dengan tingkat kepercayaan 95% (tingkat toleransi kesalahan atau alpha 5%) Ho : tidak ada hubungan simultan yang signifikan antara variabel harga (pricing), kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support) dan proses voucher dengan kepuasan pelanggan ( β 1= β 2= β 3=...=0).

H1 : ada hubungan simultan yang signifikan antara variabel harga (pricing), kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support) dan proses voucher dengan kepuasan pelanggan (tidak semua β =0, setidaknya ada salah satu β 0) Sum of Table 4.14 Model Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 24.128 4 6.032 5.066.001(a) Residual 323.836 272 1.191 Total 347.964 276 a Predictors: (Constant), Voucher, Pricing, Service Support, Service Quality b Dependent Variable: Kepuasan Hasil dari uji F dapat dilihat pada tabel 4.14 (diatas) yang mengindikasikan tingkat signifikan pengujian dimana nilai Sig. value < 0.05 yaitu 0.001 berarti Ho ditolak. Jadi dapat dikatakan paling sedikit ada salah satu dari variabel harga (pricing), kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support) dan proses voucher yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Uji t untuk variabel pada pelanggan voucher Pengujian selanjutnya adalah pengujian terhadap masing-masing variabel secara individual yaitu menggunakan uji-t. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel 4.13 diatas, berdasarkan tabel tersebut maka dapat diringkas hasil uji t individual yang didapat yaitu:

Variabel t hitung Sign. P Value Pricing 3.531 0.000 Service Quality 2.698 0.007 Service Support -1.061 0.290 Voucher -1.595 0.112 Dari hasil diatas digunakan hipotesis berikut : Hipotesis : H0 = koefisien regresi tidak signifikan H1 = koefisien regresi signifikan a. Tingkat Harga yang dibebankan kepada konsumen (Pricing) Ho : β 1 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara tingkat harga yang dibebankan kepada konsumen (pricing) dengan kepuasan pelanggan H1 : β 1 0 Ada berpengaruh nyata antara tingkat harga yang dibebankan kepada konsumen (pricing) dengan kepuasan pelanggan Untuk uji-t variabel pricing diperoleh nilai t-hitung sebesar 3.531 dimana untuk t-tabelnya atau t 0.025;277 = 1.97, karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya variabel pricing berpengaruh nyata terhadap kepuasan

pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Variabel harga berpengaruh kepada kepuasan pelanggan bisa didukung pula oleh data dari pertanyaan alasan utama pelanggan menggunakan operator yang mereka pilih, dimana tarif yang murah merupakan alasan terbesar kedua dengan perbedaan persentase 2% saja. Dan hal ini juga bisa dilihat dari jumlah responden terbesar adalah mereka yang menggunakannya untuk keseharian mereka, dengan pengeluaran pulsa tidak lebih dari Rp. 100,000 per bulan dan umumnya pendidikan terakhir mereka adalah SMU (antara masih bersekolah atau memang tidak melanjutkan), sehingga berdasarkan data ini signifikannya faktor murahnya harga/tarif menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. b. Kualitas Layanan (Service Quality) Ho : β 2 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara kualitas layanan (service quality) dengan kepuasan pelanggan H2 : β 2 0 Ada berpengaruh nyata antara kualitas layanan (service quality) dengan kepuasan pelanggan Lalu uji-t untuk variabel service quality diperoleh nilai t-hitung sebesar 2.698, dimana untuk t-tabelnya atau t 0.025;277 = 1.97, karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya variabel service quality berpengaruh nyata

terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.007 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Signifikannya kualitas layanan bisa juga didukung dari data jawaban responden yang menyatakan bahwa jangkauan luas menjadi faktor terbesar yang menjadi alasan mereka menggunakan suatu operator seluler. Hal ini bisa juga dilihat dari banyaknya jumlah penduduk di Jakarta Timur dan Jakarta Barat yang memiliki mobilitas yang tinggi sehingga mereka membutuhkan suatu jasa jaringan seluler yang berkualitas yang dapat mendukung mobilitas mereka. c. Layanan Pelanggan (Service Support) Ho : β 3 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara service support dengan kepuasan pelanggan H3 : β 3 0 Ada berpengaruh nyata antara service support dengan kepuasan pelanggan Sedangkan untuk variabel service support diperoleh nilai t-hitung sebesar -1.061 karena t hitung < t tabel maka untuk variabel service support dapat disimpulkan H0 ditolak. Artinya variabel service support tidak berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini juga bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.290 yang lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Tidak signifikannya variabel service support disebabkan karena bagi para pelanggan voucher, mereka sangat jarang sekali / tidak pernah berhubungan dengan customer service, dimana mereka akan berhubungan dengan customer

service hanya pada saat mereka mengalami masalah seperti kartu hilang, rusak, terblokir atau gagalnya pengisian pulsa, dan pada saat mereka memutuskan ingin mengganti status mereka menjadi pelanggan billing. Sehingga bagi pelanggan voucher variabel service support ini tidak berpengaruh terhadap kepuasan mereka. d. Proses Voucher Ho : β 4 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara proses voucher dengan kepuasan pelanggan H4 : β 4 0 Ada berpengaruh nyata antara proses voucher dengan kepuasan pelanggan Kemudian untuk variabel voucher diperoleh nilai t-hitung sebesar -1.595, karena t hitung < t tabel maka untuk variabel voucher dapat disimpulkan H0 ditolak. Artinya variabel voucher tidak berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini juga bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.112 yang lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Pada saat ini tingkat distribusi voucher telah sangat banyak dan menyebar secara merata di daerah Jakarta, sehingga peningkatan kemudahan untuk mendapatkan voucher tidaklah lagi dirasakan signifikan bagi pelanggan, begitu pula dengan keakuratan pengisian pulsa dimana kesalahannya sangat jarang terjadi sehingga bila ada yang tidak puaspun hanya sangat sedikit.

Setelah melalui serangkaian uji F dan uji t diatas maka model yang harus disusun adalah model dimana variabel independen yang tidak memiliki pengaruh secara signifikan akan dikeluarkan dari model. Variabel kualitas service support dan variabel kemudahan sistem voucher akan dikeluarkan dari model penelitian karena tidak memberikan pengaruh secara nyata dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga model penelitian berdasarkan nilai β pada tabel 4.13 diatas adalah Y = 1.975 + 0.286 X1 + 0.484 X2.] 4.3.2. Koefisien korelasi untuk pelanggan voucher Tabel 4.15 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.263(a).069.056 1.09113 a Predictors: (Constant), Voucher, Pricing, Service Support, Service Quality Analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.15. R value atau koefisien korelasi menunjukkan nilai sebesar 0.263 dan lebih besar atau tidak sama dengan nilai kritis 0.05. maka R-value tersebut menunjukkan besarnya korelasi antara ke-4 variabel independen dengan kepuasan pelanggan. Koefisien determinasi dari model ini menjelaskan bahwa sebesar 6.9 % dari variasi kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh ke-4 variabel dalam penelitian ini.sedangkan sisanya 93.1% dijelaskanoleh sebab-sebab yang lain. Karena nilai R

square sangat kecil dan mendekati nol maka bisa dikatakan hubungan variabel kepuasan dengan ke-4 variabel independen sangat lemah. Namun dikarenakan model penelitian yg digunakan disusun berdasarkan dua variabel yang berpengaruh secara signifikan yaitu harga (pricing) dan service quality maka perubahan nilai korelasi dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.233(a).054.048 1.09499 a Predictors: (Constant), Service Quality, Pricing R value atau koefisien korelasi menunjukkan nilai sebesar 0.233 dan lebih besar dari nilai kritis 0.05. maka R value tersebut menunjukkan besarnya korelasi antara kedua variabel independen dengan kepuasan planggan. Hal ini berarti ada hubungan yang kuat antara variabel pricing dan variabel service quality terhadap variabel kepuasan pelanggan. Koefisien determinasi dari model ini menjelaskan bahwa sebesar 5.4% dari variabel kepuasan pelanggan dapat dijelaskan dengan baik oleh kedua variabel dalam penelitian ini. Pada dasarnya adjusted R square dapat menjelaskan lebih baik koefisien determinasi pada model ini, maka dengan menggunakan adjusted R square sebesar 4.8% dari variabel kepuasan pelanggan dapat dijelaskan dengan baik oleh variabel pricing dan variabel service quality. Sementara itu 95.2% dijelaskan oleh variabel-variabel independen diluar variabel yang digunakan dalam penelitian.

Rendahnya hubungan korelasi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya butir-butir pertanyaan yang mewakili variabel yang diteliti, kurang mengertinya para responden terhadap pertanyaan yang diberikan serta memang pada kenyataan bahwa variabel yang paling mempengaruhi kepuasan adalah diluar dari keempat variabel yang diteliti. 4.3.3. Persamaan Regresi untuk pelanggan billing Table 4.17 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 1.128.742 1.520.131 Pricing.240.100.190 2.389.018 Service Quality Service Support -.280.198 -.133-1.412.160.374.165.219 2.272.025 Billing.318.141.201 2.260.025 a Dependent Variable: Kepuasan Dari koefisien yang telah dihitung maka persamaan regresi yang dapat disusun berdasarkan nilai pada β pada tabel 4.17 diatas Y = 1.128 + 0.240 X1 0.280 X2 + 0.374 X3 + 0.318 X4

Dimana : Y = variabel dependen (Kepuasan pelanggan) X1, X2, X3, X4 = variabel independen (berturut-turut adalah pricing, kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support), proses penagihan (billing)) Uji F untuk hipotesis pada pelanggan billing Langkah berikutnya adalah menguji persamaan regresi tersebut. Langkah pertama adalah melakukan uji terhadap hipotesis utama yang telah diuraikan sebelumnya., uji pada model ini akan menggunakan uji F untuk menentukan hipotesis yang diterima kebenarannya dengan tingkat kepercayaan 95% (tingkat toleransi kesalahan atau alpha 5%) Ho : tidak ada hubungan simultan yang signifikan antara variabel harga (pricing), kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support) dan proses penagihan (billing) dengan kepuasan pelanggan ( β 1= β 2= β 3=...=0). H1 : ada hubungan simultan yang signifikan antara variabel harga (pricing), kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support) dan proses penagihan (billing) dengan kepuasan pelanggan (tidak semua β =0, setidaknya ada salah satu β 0) Table 4.18

Sum of Model Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 19.798 4 4.949 5.119.001(a) Residual 136.332 141.967 Total 156.130 145 a Predictors: (Constant), Billing, Pricing, Service Quality, Service Support b Dependent Variable: Kepuasan Hasil dari uji F dapat dilihat pada tabel 4.18 (diatas) yang mengindikasikan tingkat signifikan pengujian dimana nilai significant value < 0.05 yaitu 0.001 berarti Ho ditolak. Jadi dapat dikatakan paling sedikit ada salah satu dari variabel harga (pricing), kualitas layanan (service quality), layanan pelanggan (service support) dan proses penagihan (billing) yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Uji t untuk variabel pada pelanggan billing Pengujian selanjutnya adalah pengujian terhadap masing-masing variabel secara individual yaitu menggunakan uji-t. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel 4.17 diatas, berdasarkan tabel tersebut maka dapat diringkas hasil uji t individual yang didapat yaitu: Variabel t hitung Sign. P Value Pricing 2.389 0.018

Service Quality -1.412 0.160 Service Support 2.272 0.025 Billing 2.260 0.025 Dari hasil diatas digunakan hipotesis berikut : Hipotesis : H0 = koefisien regresi tidak signifikan H1 = koefisien regresi signifikan a. Tingkat Harga yang dibebankan kepada konsumen (Pricing) Ho : β 1 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara tingkat harga yang dibebankan kepada konsumen (pricing) dengan kepuasan pelanggan H1 : β 1 0 Ada berpengaruh nyata antara tingkat harga yang dibebankan kepada konsumen (pricing) dengan kepuasan pelanggan Untuk uji-t variabel pricing diperoleh nilai t-hitung sebesar 2.389 dimana untuk t-tabelnya atau t 0.025;144 = 1.98, karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya variabel pricing berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.018 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.

Variabel harga berpengaruh kepada kepuasan pelanggan bisa didukung pula oleh data dari pertanyaan alasan utama pelanggan menggunakan operator yang mereka pilih, dimana tarif yang murah merupakan alasan terbesar. Dan hal ini juga bisa dilihat dari jumlah responden terbesar adalah mereka yang menggunakannya untuk keseharian mereka, dengan pengeluaran pulsa antara Rp. 100,000 hingga Rp. 250.000 per bulan, dengan jumlah ini bila tarif/harga semakin murah maka pengeluaran yang mereka keluarkan juga semakin sedikit, hal itu tentunya akan sangat terasa pada kondisi ekonomi saat ini, sehingga berdasarkan data ini signifikannya faktor murahnya harga/tarif menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. b. Kualitas Layanan (Service Quality) Ho : β 2 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara kualitas layanan (service quality) dengan kepuasan pelanggan H2 : β 2 0 Ada berpengaruh nyata antara kualitas layanan (service quality) dengan kepuasan pelanggan Sedangkan untuk uji t variabel service quality diperoleh nilai t-hitung sebesar - 1.412, karena t hitung < t tabel maka untuk variabel service dapat disimpulkan H0 ditolak. Artinya variabel service tidak berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini juga bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.160 yang lebih besar dari taraf signifikansi 5%.

Tidak signifikannya kualitas layanan terhadap kepuasan disebabkan karena kualitas layanan dari tiap operator yang ada di segmen ini khususnya di Jakarta sudah sama kuat atau hampir imbang sehingga karena kebanyakan kegunaan adalah hanya untuk didalam kota maka perbedaan kualitas tidak terlalu dirasa signifikan oleh pelanggan. c. Layanan Pelanggan (Service Support) Ho : β 3 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara layanan pelanggan (service support) dengan kepuasan pelanggan H3 : β 3 0 Ada berpengaruh nyata antara layanan pelanggan (service support) dengan kepuasan pelanggan Lalu untuk uji-t variabel service support diperoleh nilai t-hitung sebesar 2.272 dimana untuk t-tabelnya atau t 0.025;144 = 1.98, karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya variabel service support berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.025 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Signifikannya service support disebabkan karena umumnya para pelanggan billing selalu berurusan hampir tiap bulan dengan service support untuk hal tagihan, perhitungan billing, pembayaran dan layanan-layanan lainnya, sehingga karena seringnya ada interaksi antara pelanggan dan service support menyebabkan variabel ini menjadi signifikan terhadap kepuasan bagi pelanggan billing.

d. Proses Penagihan (Billing) Ho : β 4 = 0 Tidak berpengaruh nyata antara proses penagihan (billing) dengan kepuasan pelanggan H4 : β 4 0 Ada berpengaruh nyata antara proses penagihan (billing) dengan kepuasan pelanggan Dan untuk uji-t variabel billing diperoleh nilai t-hitung sebesar 2.260, dimana untuk t-tabelnya atau t 0.025;144 = 1.98, karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan tolak H0, artinya variabel billing berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig. = 0.025 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Keakuratan dan ketepatan dalam penghitungan tagihan berpengaruh terhadap kepuasan karena semakin akurat dan tepat maka para pelanggan akan semain puas. Terlebih ada beberapa operator yang memberikan sanksi/denda apabila terlambat dalam pembayarannya. Setelah melalui serangkaian uji F dan uji t diatas maka model yang harus disusun adalah model dimana variabel independen yang tidak memiliki pengaruh secara signifikan akan dikeluarkan dari model. Variabel kualitas layanan akan dikeluarkan dari model penelitian karena tidak memberikan pengaruh secara nyata dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga model penelitian berdasarkan nilai β pada tabel 4.17 diatas adalah

Y = 1.128 + 0.240 X1 + 0.374 X3 + 0.318 X4 4.3.4. Koefisien korelasi untuk pelanggan billing Tabel 4.19 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.356(a).127.102.98331 a Predictors: (Constant), Billing, Pricing, Service Quality, Service Support Analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.19. R value atau koefisien korelasi menunjukkan nilai sebesar 0.356 dan lebih besar atau tidak sama dengan nilai kritis 0.05. maka R-value tersebut menunjukkan besarnya korelasi antara ke-4 variabel independen dengan kepuasan pelanggan. Koefisien determinasi dari model ini menjelaskan bahwa sebesar 12.7% dari variasi kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh ke-4 variabel dalam penelitian ini.sedangkan sisanya 87.3% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Karena nilai R square sangat kecil dan mendekati nol maka bisa dikatakan hubungan variabel kepuasan dengan ke-4 variabel independen sangat lemah. Namun dikarenakan model penelitian yg digunakan disusun berdasarkan tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan yaitu harga (pricing), service support dan billing maka perubahan nilai korelasi dapat dilihat pada tabel 4.20. Tabel 4.20

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.338(a).114.096.98674 a Predictors: (Constant), Billing, Pricing, Service Support R value atau koefisien korelasi menunjukkan nilai sebesar 0.338 dan lebih besar dari nilai kritis 0.05. maka R value tersebut menunjukkan besarnya korelasi antara ketiga variabel independen dengan kepuasan planggan. Hal ini berarti ada hubungan yang kuat antara variabel pricing, variabel service support dan variabel billing terhadap variabel kepuasan pelanggan. Koefisien determinasi dari model ini menjelaskan bahwa sebesar 11.4% dari variabel kepuasan pelanggan dapat dijelaskan dengan baik oleh ketiga variabel dalam penelitian ini. Sementara itu 88.6% dijelaskan oleh variabel-variabel independen diluar variabel yang digunakan dalam penelitian. Rendahnya hubungan korelasi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya butir-butir pertanyaan yang mewakili variabel yang diteliti, kurang mengertinya para responden terhadap pertanyaan yang diberikan serta memang pada kenyataan bahwa variabel yang paling mempengaruhi kepuasan adalah diluar dari keempat variabel yang diteliti.

4.4. Pembahasan Pada uji hipotesis utama, telah dijelaskan bahwa salah satu atau lebih dari variabel independen yang digunakan dalam penelitian memiliki hubungan secara signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. 4.4.1. Pembahasan untuk pelanggan voucher Berikut ini adalah ringkasan dari hasil uji hipotesa-hipotesa sebelumnya Variabel H0 Terima / Tolak H1 Terima / Tolak X1 (Pricing) Tolak Terima X2 (Service Quality) Tolak Terima X3 (Service Support) Terima Tolak X4 (Voucher) Terima Tolak Dan untuk hasil regresi yang diperoleh adalah : Y = 1.975 + 0.286 X1 + 0.484 X2 Untuk variabel harga, hipotesis H0 ditolak sehingga disimpulkan bahwa variabel pricing berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga harga telepon, harga sms, harga roaming dan harga untuk entertainment secara nyata berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga semakin murah tarif harga yang dibebankan kepada

konsumen akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan, setiap penurunan tarif akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0.286 kali murahnya tarif.. Untuk variabel kualitas layanan (service quality), hipotesis H0 ditolak sehingga disimpulkan bahwa variabel service quality berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga kualitas jangkauan (coverage), kualitas konektifitas, kualitas kejernihan suara, kualitas sms/mms dan kualitas layanan m-banking secara nyata berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga semakin meningkatnya kualitas layanan akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan, setiap peningkatan kualitas pelanggan akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0.484 kali murahnya tarif. Untuk variabel service support, hipotesis H0 diterima, sehingga disimpulkan bahwa variabel layanan pelanggan (service support) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga kemudahan layanan pelanggan, keramahan pelayanan, pengetahuan petugas dan kecepatan pelayanan tidak berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan pelanggan. Untuk variabel kemudahan sistem voucher, hipotesis H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel kemudahan sistem voucher tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga kemudahan dalam mendapatkan voucher, kemudahan proses pengisian pulsa dan tingkat akurasi penghitungan pulsa tidak berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan pelanggan.

4.4.2. Pembahasan untuk pelanggan billing Berikut ini adalah ringkasan dari hasil uji hipotesa-hipotesa sebelumnya Variabel H0 Terima / Tolak H1 Terima / Tolak X1 (Pricing) Tolak Terima X2 (Service Quality) Terima Tolak X3 (Service Support) Tolak Terima X4 (Billing) Tolak Terima Dan untuk hasil regresi yang diperoleh adalah : Y = 1.128 + 0.240 X1 + 0.374 X3 + 0.318 X4 Untuk variabel harga, hipotesis H0 ditolak sehingga disimpulkan bahwa variabel pricing berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga harga telepon, harga sms, harga roaming dan harga untuk entertainment secara nyata berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga semakin murah tarif harga yang dibebankan kepada konsumen akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan, setiap penurunan tarif akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0.240 kali. Untuk variabel kualitas layanan (service quality), hipotesis H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel service quality tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pelanggan, sehingga kualitas jangkauan (coverage), kualitas konektifitas, kualitas kejernihan suara, kualitas sms/mms dan kualitas layanan m-banking tidak berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan pelanggan. Untuk variabel service support, hipotesis H0 ditolak, sehingga disimpulkan bahwa variabel layanan pelanggan (service support) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga kemudahan layanan pelanggan, keramahan pelayanan, pengetahuan petugas dan kecepatan pelayanan berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga semakin meningkatnya kualitas service support, akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan, setiap kenaikan kualitas service support akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0.374 kali. Untuk variabel kemudahan sistem billing, hipotesis H0 ditolak sehingga disimpulkan bahwa variabel kemudahan sistem billing berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga tingkat akurasi dalam pencatatan tagihan, tingkat ketepatan waktu dalam mengirimkan tagihan, dan tingkat kemudahan dalam membayar tagihan berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan pelanggan. Sehingga semakin mudah dalam sistem billing, akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan, semakin mudah sistem billing akan menaikkan tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0.318 kali.