BAB III TINJAUAN KASUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 26 Mai 2010

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam,

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang

BAB III ANALISA KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. A. Pengkajian Keperawatan Dilakukan pada tanggal 24 April 2007 jam 11.00

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG

BAB III TINJUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG KHOTIJAH RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

BAB III TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN PNC. kelami

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Tn.Y dengan Post ORIF fraktur femur dextra 1/3 distal hari ke II di Ruang Umar

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis

BAB III TINJAUAN KASUS WIB di ruang khotijah Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah. Semarang dan memperoleh data dari pengamatan langsung catatan

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

Universitas Sumatera Utara

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB III LAPORAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 8 juni 2009 pukul WIB di

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III LAPORAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

BAB III TINJAUAN KASUS

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 Mei 2009 di ruang anak C1 Lantai 2 RSUP. 2). Umur : 5 tahun 2 bulan.

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN POST HEMOROIDEKTOMY. DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT UMUM dr.h.soewondo KENDAL

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK ANASTESI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT BAYUKARTA KARAWANG

BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Biodata pasien. : 2 tahun 8 bulan Jenis kelamin : laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

BAB III TINJAUAN KASUIS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RS.ROEMANI

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

BAB III TINJAUAN KASUS. secara autoanamnesa dan alloanamnesa di RSUP dr. Karyadi Semarang. kering, cemas karena penyakitnya tak kunjung sembuh.

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pasien bernama Tn. N umur 48 tahun nomor register dengan jenis

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 5 Maret : Laki - Laki. : Emputantular,

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN DIAGNOSA MEDIK DISPEPSIA DIRUANG KENANGA WANITA RSU CIAMIS

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 23 Februari 2010 jam 09.00 WIB, dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan medis serta wawancara dengan keluarga dan pasien. 1. Biodata Identitas pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Suku bangsa Status perkawinan Pendidikan Alamat : Tn. D : 17 tahun : Laki-laki : Islam : Pelajar : Jawa : Belum kawin : SMA : Semarang No. Register : 275390 Diagnosa Medis Tanggal masuk : CKD : 15 Februari 2010 pukul : 08.05 WIB Tanggal pengkajian : 23 Februari 2010

Identitas penanggung jawab Nama Umur Pekerjaan Agama Jenis kelamin Alamat : Tn. L : 45 tahun : PNS : Islam : Laki-laki : Semarang Hub dengan pasien : Ayah 2. Riwayat Kesehatan 3. Keluhan utama Klien menyatakan nyeri area pinggang dengan skala 6, seperti terbakar, nyeri datang ketika akan tidur malam dan sewaktu-waktu dengan tiba-tiba dan lamanya tidak tentu kadang lama kadang tidak dan klien tidak ingat berapa lama waktunya, nyerinya berkurang apabila dipijat area pinggang dengan pelan-pelan. 4. Riwayat penyakit sekarang Keluarga klien menyatakan bahwa klien mengalami nyeri perut bawah sebelah kiri yang tak tertahankan sejak 3 minggu yang lalu dan klien di bawa ke puskesmas terdekat, setelah diperiksa maka klien dirujuk ke RS Roemani Muhammadiyah semarang dengan diagnosa medis gagal ginjal kronik. Di RS Roemani Muhammadiyah Semarang klien mendapat terapi cuci darah sebanyak 4 kali yaitu pada hari sabtu

tanggal 3 Februari 2010, selasa tanggal 16 Februari 2010, jum at tanggal 19 Februari 2010, selasa 23 Februari 2010 dan rencana hemodialisa pada hari sabtu tanggal 27 Februari 2010. 5. Riwayat kesehatan dahulu Klien dan keluarga klien menyatakan bahwa tidak mempunyai riwayat penyakit seperti yang di derita oleh klien yaitu gagal ginjal kronik dan penyakit penyertanya. 6. Riwayat kesehatan keluarga Klien menyatakan bahwa tidak ada keluarganya yang menderita penyakit yang sama dengan klien, juga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi maupun diabetes mellitus, penyakit jantung maupun penyakit ginjal. 7. Pengkajian pola kesehatan fungsional 1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Keluarga klien menyatakan apabila klien sakit selalu diperiksakan ke Puskesmas terdekat. Apabila sakit juga keluarga memberikan obat tradisional buatan sendiri yang di percaya dapat menyembuhkan penyakit yang di deritanya. 2) Pola nutrisi dan metabolik Pada waktu dirumah pola makan klien tidak teratur dan kadang klien masih makan makanan yang dilarang seperti pedas dan asam. Klien sebelumnya lebih suka minum minuman yang berenergi seperti ekstra joss, klien juga menyatakan bahwa dahulu

klien biasa minum ± 1500 cc dalam sehari dan air minumya yang biasa diminum keluarganya adalah air isi ulang biasa. Setelah masuk RS pola makan dan porsi makan klien telah diatur oleh ahli gizi RS, klen juga hanya minum dan makan yang telah disarankan, klien hanya menghabiskan makanannya setengah porsi saja dengan minum air putih yang di batasi. 3) Pola eliminasi Pola BAB klien selama sakit baru 2 kali dengan di atas tempat tidur menggunakan pispot karena kondisi klien masih lemas, sedangkan dalam pemantauan urine maka klien dipasang selang kateter. Sebelum di pasang kateter klien menyatakan kalau BAK terasa sakit dan keluar hanya sedikit-sedikit. Klien menyatakan kulitnya terasa kering dan bibirnya terkelupas dengan sedikit berdarah, dan tubuhnya terasa gatal-gatal. Di RS klien terlihat lebih banyak meludah. 4) Pola aktivitas dan latihan Dengan keadaan yang dialami oleh klien yaitu klien lebih banyak tiduran di atas tempat tidur, klien juga dianjurkan untuk mobilisasi ringan diatas tempat tidur yaitu latihan miring ke kanan dan ke kiri, menggerak-gerakkan telapak tangan dan kaki.

5) Pola istirahat dan tidur Klien lebih banyak tiduran karena klien menyatakan merasa pusing dan lemas. 6) Pola persepsi sensori dan kognitif Dalam penglihatannya telah terganggu, klien menggunakan alat bantu penglihatan yaitu kaca mata (-11/2) pada waktu membaca sedangkan pendengaran klien masih optimal dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran. 7) Persepsi diri dan konsep diri Klien saat ini yang difikirkan adalah supaya cepat sembuh dan cepat pulang supaya bisa berkumpul dengan keluarga di rumah, karena penyakit yang di deritanya maka klien harus di rawat di RS sampai dinyatakan sembuh. Klien menyatakan jika sudah pulang dari RS klien ingin cepat-cepat masuk sekolah lagi dan berkumpul dengan teman-temannya. Klien juga menyatakan merasa malu dengan keadaan yang dideritanya dan bertanya kok tidak sembuh-sembuh. Keluarga klien menyatakan bahwa anaknya merupakan anak yang agak pendiam. 8) Pola reproduksi dan seksual Klien belum menikah.

9) Pola hubungan dengan orang lain Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari klien lebih banyak dibantu oleh ibunya, dengan pasien dan keluarga yang lain klien tidak mengenalnya dan hanya menyapanya jika bertemu. 10) Pola mekanisme koping Dalam pengambilan keputusan yang masalah-masalah kecil terkat dengan dirinya klien sudah mulai belajar untuk memutuskannya sendiri tetapi untuk keputusan yang menyangkut keluarganya dan terkait dengan kesehatannya lebih di dominasi oleh ayahnya. 11) Pola nilai kepercayaan Klien menyatakan bahwa pengobatan yang dijalaninya tidak bertentangan dengan kebudayaan yang dianut klien dan dibuktikan dengan klien mau mengikuti program cuci darah/ hemodialisa, klien beragama islam dan kegiatan ibadahnya terganggu karena sakit. 8. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan umum : klien tampak lemah dan kesakitan 2) Tingkat kesadaran : compos mentis, GCS : 15 3) Pengukuran antropometri : BB : 50 kg, TB : 160 cm. 4) Tanda-tanda vital Tekanan darah Suhu tubuh : 140/80 mmhg : 37 0 C

Pernapasan Nadi : 32 x/ menit : 88 x/ menit 5) Kepala : bentuk mesocepal, tidak ada luka a) Rambut : warna hitam, berketombe, rontok, tidak ada kutu, dikeramas 2 kali seminggu. b) Mata: masih bisa melihat dengan sempurna dengan bantuan kaca mata, konjungtiva anemis, tidak ada secret, sclera tidak ikterik. c) Hidung : Terlihat bersih, tidak ada secret, tidak epistaksis, tidak ada pembesaran polip, terdapat nafas cuping hidung, tidak ada pembengkakan, menggunakan alat bantu pernapasan yaitu denga selang kanul. d) Telinga : kemampuan mendengar masih bagus, tidak ada gangguan dalam pendengaran, tidak ada secret, tidak ada pembengkakan, tidak menggunakan alat bantu dengar. e) Mulut : selaput mukosa kering, kebersihan gusi dan gigi kurang baik dengan masih terdapat bau mulut, bibir kering, dan terkelupas dengan sedikit berdarah, tidak ada lesi. 6) Leher dan tenggorok Posisi trakea simetris, terdapat nyeri telan jika makan makanan yang agak keras, tidak ada pembesaran vena jugularis.

7) Dada dan thoraks Bentuk dada simetris dengan pergerakan dada yang sama, tidak ada kelainan atau luka. 8) Paru a) Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada b) Perkusi : sonor di lobus atas, melemah di lobus bawah c) Palpasi : vremitus kanan = kiri yaitu positif di lobus atas dan negatif di lobus bawah d) Auskultasi : vesikuler di lobus atas dan krekels di lobus bawah. 9) Jantung a) Inspeksi : iktus kordis tidak tampak b) Perkusi : redup c) Palpasi : ictus kordis tidak teraba d) Auskultasi : bunyi jantung 1, 2 normal 10) Abdomen a) Inspeksi : perut cembung b) Auskultasi : bising usus 10 x/ menit c) Perkusi : timpani d) Palpasi : tidak ada pembesaran hepar 11) Genital : Kebersihan daerah genital bersih, tidak ada luka, klien terpasang urine kateter.

12) Ekstremitas : Kuku pendek dan bersih, terdapat pitting edema, kapitally refill 3 detik, tangan kanan terpasang infus, tangan kiri terdapat bekas luka atau insisi HD. Kuku kusam, tipis dan rapuh. 13) Kulit : kebersihan kulit pasien terjaga, kering, berkeringat, kapitally refill 3 detik, tidak hiper pigmentasi, memar pada siku tangan kiri bekas tusukan jarum ketika mengambil sempel darah, memar area paha kanan bekas tusukan jarum akses hemodialisa, pruritus Pemeriksaan penunjang 1) Pemeriksaan laboratorium darah tanggal 23 Februari 2010 No Jenis Hasil Satuan Nilai normal pemeriksaan 1 Hematologi a. Hemoglobin 11,7 g/dl 13,0 18,0 b. Leukosit 8,900 / mm 3 4,000 11,000 c. Trombosit 86.000 / mm 3 150.000 450.000 d. Hematokrit 34,7 % 40 52 e. Eosinofil 2,6 % 0 5 f. Basofil 0,5 % 0 2 g. N. segmen 71,3 % 33 66 h. Limfosit 16,8 % 22 40 i. Monosit 8,8 % 2 8 j. LED 30 mm/jam 0 10 k. Eritrosit 4,11 jt/ul 4,5 6,5 l. MCV 84 fl 80 100 m. MCH 28 pg 26 34 n. MCHC 34 % 32 36 2 Kimia klinik Ureum 194 mg/dl 10 50 Kreatinin 13,8 mg/dl 0,7 1,36 ph 7,33 7,35 7,45 pco 2 20 mmhg po 2 106 mmhg HCO 3 10,5 mmol/l 18 23

Albumin 2,5 gr/dl 3,4 5,1 3 Elektrolit Kalium 3,4 mmol/l 3,5 5,3 Natrium 131 mmol/l 135 148 Klorida 99 mmol/l 95 108 Kalsium 6,1 mmol/l 8,6-10,3 2) Pemeriksaan Radiologi a) USG abdomen tanggal 17 Februari 2010 Hepar : tak membesar dan billier tidak membesar. Liean : membesar 112 mm, homogen, nodul (-). Esica fallea : tidak tampak kelainan Pancreas : tidak ada kelainan. Vesika urinaria : mukosa menelah, batu (-). Ren Dx-sn : mengecil, cortex hyperechoic, batas korteks sinus tidak jelas, p. c. s tak melebar, batu (-). Kesan: Hidronefrosis dupleks dan efusi pleura dupleks. b) Foto thoraks tanggal 16 februari 2010. Kesan: suspeks kardiomegali dan efusi pleura dupleks. 3) Diet yang diperoleh Diet lunak dengan rendah protein dan tinggi karbohidrat. 4) Therapy Infus EAS/martos I/II 20 tetes/menit Hemobion 1x1 Asam Folac 1x1 Norvask 1x10 mg

Olmetec 1x20 mg Valin k/p 5 mg IV Baquinor 2x500 mg 2. Pengelompokan data Dari pengkajian yang dilakukan, penulis mendapat beberapa data baik subyektif maupun obyektif. Dari data-data tersebut penulis kelompokkan untuk memudahkan dalam membuat analisa data, pengelompokan data tersebut adalah : Hari No tanggal 1 Selasa, 23 Feb 2010 10.00 WIB Pengelompokan data DS : a. Klien menyatakan nyeri diarea pinggang dengan skala nyeri 6, kadang sakit sampai tak tertahankan seperti terbakar, nyeri datang ketika mau tidur malam dan sewaktu-waktu dengan tiba-tiba dengan nyeri hilang timbul. b. Klien mengalami mual dan muntah 3 x. c. Klien menyatakan tidak nafsu makan. d. Pada waktu sebelum dipasang kateter buang air kecil klien menyatakan hanya sedikit-sedikit dan kadang terasa sakit. e. Kaki dan seluruh tubuh terasa lemas. f. Tidak bisa tidur nyenyak karena terasa nyeri area pinggang. g. Gatal-gatal di tubuh h. Klien menyatakan bibirnya terasa kering dan pecah-pecah. paraf

i. Klien menyatakan makanannya tidak enak dan terasa pahit. j. Klien merasa berdebar-debar. k. Klien menyatakan sesak. DO : a. Klien lebih banyak tiduran dan tampak merintik kesakitan. b. Klien makan hanya habis ¼ porsi. c. Tanda-tanda vital: tekanan darah 140/80 mmhg, suhu tubuh 37 0 C, respiratory rate 32 x/ menit, pernapasan dalam dan teratur, nadi 88 x/ menit, lemah dan teratur. d. Konjungtiva anemis dan sclera ikterik. e. Edema ekstremitas bawah (di kedua kakinya). f. Bibir kering dan pecah-pecah dan terkelupas dengan sedikit berdarah. g. Taktil fremitus negatif di lobus bawah pada paru kanan dan kiri, auskultasi dada krekels di lobus bawah, vesikuler di lobus atas, perkusi dada sonor di lobus atas dan melemah di lobus bawah. h. Capitally refill lebih dari 3 detik, kuku kusam, rapuh dan tipis. i. IWL = 15 x 50 x 7 24 = 218,75 j. BC = input-output = (minum+infus+obat) - (urine+iwl) = (200+450+5) (150+218,75) = (655) (368,75) = 287,75

k. CCT = (140 x 50) : (72 x 13,8) = 7,04 l. Klien tampak menggaruk-garuk bagian tubuh yang gatal. m. Klien terpasang O 2 3 liter/menit dengan selang kanul. n. USG abdomen tanggal 17 Februari 2010, Kesan: Hidronefrosis dupleks dan efusi pleura dupleks. o. Foto thoraks tanggal 16 februari 2010, Kesan: suspeks kardiomegali dan efusi pleura dupleks. 3. Analisa Data No Data (DS dan DO) Problem Etiologi 1 DS : Klien menyatakan, pada waktu sebelum dipasang kateter buang Kelebihan volume cairan Penurunan fungsi ginjal. air kecil klien menyatakan hanya sedikit-sedikit dan kadang terasa sakit. DO : a. Tanda-tanda vital: tekanan darah 140/80 mmhg, suhu tubuh 37 0 C, respiratory rate 32 x/menit, pernapasan dalam dan teratur, nadi 88 x/menit, lemah dan teratur. b. Edema ekstremitas bawah (dikedua kakinya) c. Taktil fremitus negatif di lobus bawah pada paru kanan dan

kiri, auskultasi dada krekels di lobus bawah, vesikuler di lobus atas, perkusi dada sonor di lobus atas dan melemah di lobus bawah. d. Capitally refill lebih dari 3 detik, kuku kusam, rapuh dan tipis. e. IWL : 218, 75 f. BC : + 235 g. CCT : 6, 18 h. USG abdomen tanggal 17 Februari 2010, Kesan: Hidronefrosis dupleks dan efusi pleura dupleks. i. Foto thoraks tanggal 16 februari 2010, Kesan: suspeks kardiomegali dan efusi pleura. 2 DS : a. Klien menyatakan nyeri di perut bawah sebelah kiri, kadang sakit sampai tak tertahankan seperti terbakar, nyeri datang ketika mau tidur malam dan sewaktuwaktu dengan tiba-tiba dengan nyeri hilang timbul. b. Tidak bisa tidur nyenyak karena terasa nyeri area pinggang. DO : a. Klien lebih banyak tiduran dan tampak merintik kesakitan. b. Tanda-tanda vital: tekanan Gangguan rasa nyaman: nyeri Penekanan jaringan sekunder terhadap hidronefrosis.

darah 140/80 mmhg, suhu tubuh 37 0 C, respiratory rate 32 x/menit, pernapasan dalam dan teratur, nadi 88 x/menit, lemah dan teratur. c. USG abdomen tanggal 17 Februari 2010, Kesan: Hidronefrosis dupleks dan efusi pleura dupleks. 3 DS : a. Klien mengalami mual dan muntah 3 x. b. Klien menyatakan tidak nafsu makan. c. Kaki dan seluruh tubuh terasa lemas. d. Klien menyatakan bibirnya terasa kering dan pecah-pecah. e. Klien menyatakan makanannya tidak enak dan terasa pahit. DO : a. Klien makan hanya habis ¼ porsi. b. Tanda-tanda vital: tekanan darah 140/80 mmhg, suhu tubuh 37 0 C, respiratory rate 32 x/menit, pernapasan dalam dan teratur, nadi 88 x/menit, lemah dan teratur. c. Konjungtiva anemis dan sclera Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Intake nutrisi in adekuat, sekunder terhadap mual, muntah dan anoreksia

ikterik. d. Bibir kering dan pecah-pecah, terkelupas, sedikit berdarah. 4 DS: a. Klien merasa berdebar-debar. b. Klien menyatakan sesak. c. Seluruh tubuh terasa lemas DO: a. Tanda-tanda vital: tekanan darah 140/80 mmhg, suhu tubuh 37 0 C, respiratory rate 32 x/menit, pernapasan dalam dan teratur, nadi 88 x/menit, lemah dan teratur. b. Klien terpasang O 2 3 liter/menit dengan selang kanul. Resiko penurunan curah jantung Kelebihan cairan dan hiperkalsemi sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal.

4. PATHWAYS KEPERAWATAN Minuman energi drink berkepanjangan Zat toksik Tertimbun ginjal GFR turun CKD Hidronefrosis Penurunan fungsi ekresi ginjal Retensi Na & H 2 O Sekresi kalium menurun Sekresi eritropoitin turun Sindrom uremia CES meningkat hiperkalemia Produksi Hb turun HCO 3 - Tek. kapiler naik Vol. interstisial naik Gg. Penghantaran kelistrikan jantung oksihemoglobin turun asidosis Mual, muntah Edema Kelebihan volume cairan disritmia Peningkatan preload Suplai O 2 jaringan turun Anaerob Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Resiko penurunan COP Peningkatan beban jantung Peningkatan asam laktat Gg. Rasa nyaman nyeri

5. Diagnosa Keperawatan Setelah penulis melakukan pengkajian dan analisa data pada Tn. D tanggal 23 Februari 2010, muncul 4 diagnosa keperawatan, yaitu: 1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal. 2. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan Penekanan jaringan sekunder terhadap hidronefrosis. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake nutrisi in adekuat, sekunder terhadap mual, muntah dan anoreksia. 4. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan Kelebihan cairan dan hiperkalsemi sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal.

6. Intervensi Keperawatan No Dignosa keperawatan 1 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal 2 Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan Penekanan jaringan sekunder Tujuan Kriteria hasil Intervensi Setelah dilakukan Berat badan stabil. a. Ukur balance cairan. tindakan Nilai laboratorium dalam b. Timbang berat badan setiap hari. keperawatan batas normal (natrium 16-145 c. Kaji adanya edema. selama 3x24 jam mmol/l, albumin 3,4-5 gr/dl). d. Auskultasi bunyi jantung dan paru. terjadi penurunan Keseimbangan cairan stabil. e. Batasi cairan sesuai indikasi(iwl+ kelebihan cairan Berat jenis urin normal output urine). (edema). Tanda-tanda vital dalam batas f. Kolaborasikan pemeriksaan normal: TD: 120/80 mmhg. laboratorium (albumin, natrium) g. Tidak ada edema. Kolaborasikan pemberian obat diuretic(olmetec 1x20 mg, Valin k/p Berkurangnya kekeringan pada membran mukosa mulut. 5 mg IV, Baquinor 2x500 mg). Setelah dilakukan Klien terlihat rileks. 1) Teliti keluhan nyeri, catat tindakan Klien menyatakan nyeri intensitasnya dengan skala 0-10, keperawatan berkutang dengan skala nyeri karakteristiknya, lokasinya, lamanya, selama 3x24 jam 3. faktor-faktor yang memperburuk atau klien menyatakan Klien tidak gelisah. meredakan nyeri.

terhadap hidronefrosis. 3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat, mual, muntah, anoreksia. nyeri berkurang. Klien menunjukkan perilaku terarah atau berhati-hati. Tanda-tanda vital dalam batas normal, tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 60-80 x/menit, RR 16-24 x/menit. Setelah dilakukan Nilai laboratorium dalam tindakan batas normal (albumin 3,4-5 keperawatan gr/dl, Hb 12-15 gr%). selama 2x24 jam Keadaan fisik tidak lemah. kebutuhan nutrisi Klien menyatakan nafsu klien terpenuhi. makannya meningkat dan menghabiskan porsi makannya. Konjungtiva tidak anemis. Turgor kulit baik, mukosa lembab. 2) Kaji perilaku mengurangi nyeri. 3) Berikan relaksasi dan distraksi(latihan nafas dalam). 4) Berikan kompres dingin pada area nyeri(pinggang). 5) Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman. a. Awasi intake makanan. b. Perhatikan adanya mual dan muntah. c. Anjurkan klien untuk tetap melakukan perawatan mulut. d. Kolaborasikan pemeriksaan labolatorium (albumin, Hb). e. Kolaborasikan pemberian anti emetik(asam folat 3x1 tablet). f. Kolaborasikan dalam pemberian Hemobion 1x1. g. Kolaborasikan dengan dengan ahli gizi dalam pemberian diet klien yaitu

pemberian diet rendah protein dan 4 Resiko penurunan Setelah dilakukan Akral hangat. tinggi karbohidrat. a. Auskultasi dan evaluasi bunyi curah jantung berhubungan dengan Kelebihan cairan dan hiperkalsemi sekunder. tindakan keperawatan selama 2x24 jam curah jantung dapat dipertahankan. Capitally refill kurang dari 3 detik. Nilai laboratorium dalam batas normal(hb 12-15 gr%) Tanda-tanda vital stabil: TD: 120/80 mmhg, nadi: 60-80 x/ menit jantung dan paru. b. Kaji tingkat aktivitas dan respons terhadap aktivitas. c. Awasi pemeriksaan laboratorium misalnya elektrolit dan urea. d. Berikan obat anti hipertensi sesuai dengan indikasi yaitu Norvask 1x10 mg. e. Kolaborasikan pemeriksaan labolatorium (albumin, Hb).

7. Implementasi Hari / tanggal No. Dx Implementasi Respon Pasien Selasa 1, 2, Monitor ku S : Pasien mengatakan 23 Februari 3,4 pasien badannya terasa 2010 lemah 07.30 O: Pasien bedras di tempat tidur 1, 2, Mengukur TTV S : - 08.00 3, 4 O: TD : 140/80 mmhg N : 88 x/mnt RR : 32 x/mnt S : 37 o C 08.20 1 Kolaborasikan S : - pemberian obat O: obat telah diminum. diuretic(olmete c 1x20 mg, Valin 5 mg IV, Baquinor 2x500 mg). 1 Mengkaji S : Pasien menyatakan 08.30 edema bertambah gemuk. O: Edema ekstremitas bawah (di kedua kakinya). 1, 4 Mengauskultasi S : Klien menyatakan 09.30 bunyi paru dan agak sesak. jantung O: tidak ada kardiak mur-mur, auskultasi dada krekels di lobus bawah, vesikuler di lobus atas paru kanan TTD

10.00 1 Menganjurkan klien untuk membatasi minumnya yaitu dengan menghitung kebutuhan minum berupa IWL+output urine. 10.10 4 Kaji tingkat aktivitas dan respons terhadap aktivitas. 2 Meneliti 10.20 keluhan nyeri, mencatat intensitasnya, karakteristiknya, lokasinya, lamanya dan faktor yang memperburuk dan faktor yang meredakan nyeri serta mengobservasi tanda-tanda non verbal, mengoservasi dan kiri. S : Klien menyatakan mau membatasi minumnya. O: Edema ekstremitas bawah (di kedua kakinya). S : Klien menyatakan malas untuk jalanjalan. O: klien terlihat lebih banyak tiduran. S: klien menyatakan nyeri dengan skala 5 di area pinggang yang datang denga tiba-tiba, nyeri akan sedikit berkurang jika dipijat dengan pelan. O: klien terlihat agak tegang, cemas dan merintih kesakitan, klien sering berganti posisi yaitu duduk, tidur telentang, miring kanan kiri, klien meminta di pijat pada area pinggang dan

perilaku menurunkan nyeri klien. 10.20 2 Kaji perilaku mengurangi nyeri. 10.30 2 Berikan relaksasi dan distraksi(latihan nafas dalam) dan berikan kompres dingin pada area nyeri(pinggang) 13.35 1 Menghitung IWL dan balance cairan Rabu, 1, 2, Mengukur TTV 24 Februari 2010 07.30 3, 4 Pasien 08.00 3 - Mengkolabo rasikan dengan dengan ahli gizi dalam pemberian terlihat keluarganya memijat area tersebut dengan pelan. S : klien menyatakan lebih suka memegangi dan meremas-remas daerah yang sakit. O : klien terlihat meremas-remas derah pinggang yang sakit. S : klien menyatakan mau memperagakannya. O : klien ikut mendemonstrasikan yang telah diajarkan. S : - O: IWL : 218,75 BC : + 235 S : - O: TD : 140/80 mmhg N : 88 x/menit S : 37 0 C RR : 28 x/menit S : klien menyatakan makan masih pahit. O: terlihat makanan ½ porsi habis

diet klien yaitu pemberian diet rendah protein dan tinggi karbohidrat. - Menganjurk an makan sedikitsedikit tapi sering. 08.10 4 Berikan obat anti hipertensi sesuai dengan indikasi yaitu Norvask 1x10 mg. 08.15 3 Kolaborasikan pemberian anti emetik(asam folat 3x1 tablet). S : - O: obat telah diminum. S : - O: obat telah diminum. 08.30 2 Menganjurkan klien untuk mencoba cara lain untuk mengurangi nyeri yaitu, kompres dingin pada area S : klien dan keluarga mau mencoba cara tersebut. O: -

pinggang. 2 Memberikan 08.40 kompres dingin pada area pinggang dan meneliti keluhan nyeri. 3 Memperhatikan 10.00 adanya mual, muntah. 13.00 3 Penkes tentang perawatan mulut. Kamis, 25-2-2010 07.30 08.00 09.00 11.30 3 Memberikan asam folat 1 tablet 3 Mengawasi intake makanan klien 1, 3, Mengkolaborasi 4 kan pemeriksaan laboratorium yaitu albumin, hemoglobin 1, 4 Mengauskultasi bunyi paru dan S : setelah dikompres klien menyatakan nyerinya berkurang dengan skala nyeri 5 O: klien terlihat agak rileks dan masih gelisah S : Pasien mengatakan agak mual tapi sudah tidak muntah O: klien terlihat sering meludah. S : Pasien mengatakan mau melakukan perawatan mulut O: klien terlihat mengikuti penkes dengan seksama. S : - O: telah diminum. S : - O: makan sudah habis ½ porsi S : - O: pemeriksaan laboratorium belum jadi S : Klien menyatakan agak sesak.

12.30 12.35 13.00 jantung 4 Mengkaji keluhan nyeri dada 4 Mengkaji status kesadaran dan mental klien 4 Mengkaji tingkat aktivitas pasien O: tidak ada kardiak mur-mur, auskultasi dada krekels di lobus bawah, vesikuler di lobus atas paru kanan dan kiri. S : Pasien mengatakan tidak nyeri dada O: - S : Pasien menjawab apa yang ditanya O: tingkat kesadaran kompos mentis S : Pasien mengatakan dapat berjalan dengan pelan dan untuk saat ini klien malas untuk jalan-jalan O: Pasien nampak 1, 2, Memantau tiduran S : - 16.30 3, 4 tanda-tanda O: TD : 140/80 mmhg vital N : 80x/mnt R : 24 x/mnt S : 370C

5. Evaluasi Hari/ Tgl kamis 25 Februari 2010 17.00 kamis 25 Februari 2010 17.00 kamis 25 Februari 2010 17.00 kamis 25 No. Catatan Perkembangan Dx 1 S: Pasien mengatakan badannya terasa lemah O: Edema semua ekstremitas, edema periorbital, asites. A: Masalah belum teratasi P : Kaji dan pantau karakteristik edema, pantau tanda-tanda vital 2 S : klien menyatakan nyeri dengan skala 5 di area pinggang yang datang denga tiba-tiba, nyeri akan sedikit berkurang jika dipijat dengan pelan. O: klien terlihat agak tegang, cemas dan merintih kesakitan, klien sering berganti posisi yaitu duduk, tidur telentang, miring kanan kiri, klien meminta di pijat pada area pinggang dan terlihat keluarganya memijat area tersebut dengan pelan. A: Masalah belum teratasi P : Kaji karakteristik nyeri, pantau tandatanda vital 3 S : Pasien mengatakan agak mual tapi sudah tidak muntah O: klien terlihat sering meludah. A: Masalah teratasi sebagian P : Pantau tanda-tanda vital secara kontinue dan status nutrisi klien 4 S : Klien menyatakan agak sesak O: tidak ada kardiak mur-mur, auskultasi Paraf

Februari 2010 17.00 dada krekels di lobus bawah, vesikuler di lobus atas paru kanan dan kiri. A: Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi yang telah dilakukan dan kaji hasil laboratorium (kalium) jika sudah jadi.