Ukuran Pemusatan. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 4/9/16

dokumen-dokumen yang mirip
Minggu-4-a UKURAN PEMUSATAN

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 3/26/16

Laporan Tugas dan Quiz Statistik Deskriptif. 1. Berikan penjelasan secara singkat apa yang dimaksud dengan:

Pengukuran Deskriptif

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

PENGUKURAN DESKRIPTIF

BAB V UKURAN LETAK. Statistika-Handout 5 26

Ukuran Simpangan/Penyebaran

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI

Kenapa Data Harus Diringkas?

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

STATISTIKA. Statistika : ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengambil data, mendeskripsikannya, dan menganalisnya untuk mendapatkan kesimpulan.

Statistika Materi 3 UKURAN PEMUSATAN. Nilai Tunggal yang mewakili Karakteristik Sekumpulan data. Hugo Aprilianto, M.Kom

UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK

BAGIAN UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN LETAK. Memahami konsep dan menerapkan prosedur statistik dalam menghitung ukuran pemusatan dan ukuran letak.

STATISTIKA: UKURAN LOKASI DATA. Tujuan Pembelajaran

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN

Gejala Pusat - Statistika

UKURAN-UKURAN NILAI PUSAT

Ukuran gejala pusat. Nugraeni

Statistika Pendidikan

BAB 4 UKURAN TENDENSI SENTRAL

(TENDENCY CENTRAL) Oleh: Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

Median (Mdn) Data Tunggal

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

STATISTIKA. SAMPOERNO, M.Pd. SMA mantan RSBI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UKURAN NILAI PUSAT. Oleh : Riandy Syarif

DESKRIPSI DATA. sekumpulan data yang sudah dikumpulkan. Ukuran pemusatan dibagi menjadi dua yaitu:

UKURAN LOKASI DAN VARIANSI MEAN:

BAB I PENDAHULUAN. Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas A adalah 71,75,79,77,73 Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas B adalah 45,60, 90,85,95

PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Statistika & Probabilitas

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

STATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN

STATISTIK DAN STATISTIKA

Ukuran Pemusatan (Central Tendency)

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

PENILAIAN ACUAN PATOKAN dan PENILAIAN ACUAN NORMATIF

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Pengumpulan & Penyajian Data

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

UKURAN PEMUSATAN DATA

STATISTIKA 4 UKURAN LETAK

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1 3/19/16

UKURAN PEMUSATAN MK. STATISTIK (MAM 4137) 3 SKS (3-0) Ledhyane Ika Harlyan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

UKURAN PEMUSATAN DATA

Anief Fauzan Rozi, S. Kom., M. Eng.

C. Ukuran Letak dan Ukuran Penyebaran Data

DESKRIPSI PERKULIAHAN

BAB I DISTRIBUSI FREKUENSI

MINGGU KE- III: UKURAN NILAI SENTRAL

Refisia Caturasa Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

Tabel 7-1 Rata-rata hitung hasil test mata kuliah statistik deskriptif kelompok A dan B. A B

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK. a. Rata rata Hitung adalah jumlah harga harga variabel dibagi banyak harga harga variabel tersebut.

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

Nama Penulis Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. learning cycle 7-E, learning cycle 5-E dan pembelajaran langsung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Pengertian Statistika (1) Statistika: Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk

STATISTIK. Rahma Faelasofi

Program Intensif SBMPTN Matematika Dasar KAJI LATIH 13 (STATISTIKA)

BAB IV UKURAN PEMUSATAN DATA (MODUS DAN MEDIAN)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Tutorial ke : 1 Kode/ Nama Mata Kuliah : PAMA 3225 / Statistika Dasar

Pengukuran Kesehatan

KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK. Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC

PENGERTIAN STATISTIK. Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

STATISTIKA 1. A. Ukuran Pemusatan Data 11/16/2015. Peta Konsep. A. Ukuran Pemusatan Data

Rata-rata hitung sekumpulan data hasil observasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA.

MATERI W11A S T A T I S T I K A. KELAS X, SEMESTER 2. A. UKURAN PEMUSATAN DATA

Ukuran Statistik / Tendency Central

STATISTIKA 2 11/20/2015. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok. Peta Konsep. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini berusaha

Ukuran Statistik. Data yg tidak dikelompokkan :

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Pengukuran Statistik Deskriptif UKURAN PUSAT, UKURAN VARIASI DAN UKURAN POSISI

Ukuran Nilai Sentral

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS EKONOMI PRODI S1 MANAJEMEN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA KATEGORIK

Ledhyane Ika Harlyan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya 2013

PENGUKURAN DATA DALAM DISTRIBUSI TUNGGAL DAN BERGOLONG

BAB III UKURAN TENGAH DAN DISPERSI

SILABUS MATA KULIAH PGSD S-1 FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

UKURAN PENYEBARAN DATA

BAB 6 KATEGORISASI BERDASARKAN INTERVAL NILAI

05Ilmu. UKURAN PEMUSATAN Ukuran pemusatan tentang median dan modus data yang tidak terdistribusi maupun yang terdistribusi, dan aplikasinya

7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.

Transkripsi:

Ukuran Pemusatan Anief Fauzan Rozi, S. Kom., M. Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Sertakan idenmtas Anda kemka akan add contact Email : anief.umby@gmail.com Blog: anief.mercubuana- yogya.ac.id Fakultas Teknologi Informasi 1

Tujuan Mata Kuliah Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami ukuran pemusatan. StaMsMka & Probabilitas 2

Pokok bahasan Ukuran pemusatan Mean Median Modus KuarMl, desil, persenml StaMsMka & Probabilitas 3

Pendahuluan Dalam peneliman yang kompleks, sajian data dalam bentuk distribusi frekuensi Mdaklah cukup Distribusi frekuensi dalam bentuk tabel maupun grafik masih langkah awal dalam peneliman kuanmtamf Gambaran ringkas tentang suatu variabel diperoleh dengan jalan menghitung ukurang kecenderungan memusat atau ukuran tendensi sentral atau sering disebut ukuran pemusatan StaMsMka & Probabilitas 4

Definisi Ukuran kecenderungan memusat merupakan suatu bilangan yang menunjukkan tendensi (kecenderungan) memusatnya bilangan- bilangan dalam suatu distribusi. Ini juga dapat digunakan untuk merangkum data dan mendeskripsikan suatu kelompok variabel dengan cara mencari suatu angka (indeks) yang dapat mewakili seluruh kelompok tersebut. StaMsMka & Probabilitas 5

Macam- macam Mean Median Modus StaMsMka & Probabilitas 6

Mean Fakultas Teknologi Informasi 7

Mean DiarMkan sebagai nilai tengah. Nilai tengah yang diperoleh dari mencari nilai rata- rata. Cara menghitung mean dibedakan berdasar datanya; Mean untuk data tunggal Mean untuk data yang telah dikelompokkan dalam distribusi frekuensi StaMsMka & Probabilitas 8

Mean Data Tunggal (homogen) Contoh rata- rata pendapatan karyawan No Karyawan Gaji (X) 1 A 60 2 B 50 3 C 40 4 D 30 5 E 20 6 F 10 Jumlah 210 Maka nilai mean adalah Jumlah total nilai frekuensi dibagi jumlah data. Mean = 210 / 6 Mean = 35 StaMsMka & Probabilitas 9

Mean Data Tunggal (heterogen) Gaji (X) Frekuensi (f) fx 60 2 120 50 3 150 40 1 40 30 2 60 20 5 100 10 4 40 Jumlah 17 510 Maka nilai mean dicari dengan fx dibagi dengan jumlah f. Mean = 510 / 17 Mean = 30 StaMsMka & Probabilitas 10

Mean Data Berkelompok Rentang Nilai TiCk Tengah (X) 27-33 30 1 30 34-40 37 9 333 41-47 44 13 572 f fx Mean = 3169 / 62 Mean = 51,11 48-54 51 15 765 55-61 58 13 754 62-68 65 11 715 Jumlah 62 3169 StaMsMka & Probabilitas 11

Median Fakultas Teknologi Informasi 12

Median Median adalah nilai tengah yang diperoleh berdasarkan letak atau posisinya. Disebut juga rata- rata letak. Median adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah- tengah data hasil observasi yang telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. StaMsMka & Probabilitas 13

Median Data Tunggal No Gaji (X) 1 70 2 60 3 50 4 40 5 30 6 20 7 10 210 Kelompok atas Nilai median Kelompok bawah StaMsMka & Probabilitas 14

Median Data Kelompok Mencari nilai median yang datanya terjadi dalam distribusi frekuensi kelompok (interval). Hitung nilai mediannya! StaMsMka & Probabilitas 15

Rumus Median Data Kelompok Keterangan: M e = Median t b = batas bawah kelas median n = jumlah (ferkuensi) individu dalam distribusi f k = ferkuensi komulamf sebelum kelas median f = frekuensi kelas median c = lebar interval StaMsMka & Probabilitas 16

Langkah- langkah 1. Membuat tabel distribusi komulamf 2. Menemukan besarnya ½ N 3. Menemukan letak ½ N pada f k 4. Menemukan batas bawah nyata pada kelas median 5. Menemukan frekuensi komulamf sebelum kelas median 6. Menemukan frekuensi pada kelas median 7. Menemukan lebar interval 8. Masukkan dan hitung dalam rumus StaMsMka & Probabilitas 17

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 1) StaMsMka & Probabilitas 18

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 2) Mencari nilai ½ N, dengan cara: Hitung total frekuensi à 26 Maka ½ N = ½ X 26 = 13 StaMsMka & Probabilitas 19

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 3) Menemukan letak ½ N pada f k ½ N à 13 à f k = 14 f k = 14 terletak di nilai rentang 61 65 61 65 disebut kelas median StaMsMka & Probabilitas 20

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 4) Menemukan batas bawah nyata pada kelas median Kelas median = 61 65, maka batas bawah nyatanya adalah 60,5 StaMsMka & Probabilitas 21

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 5) Menemukan frekuensi komulamf sebelum kelas median Kelas median = 61 65 Maka f k sebelum kelas median = 9 StaMsMka & Probabilitas 22

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 6) Menemukan frekuensi pada kelas median Kelas median = 61 65 Frekuensinya = 5 StaMsMka & Probabilitas 23

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 7) Menemukan lebar interval Lebar interval = 5 StaMsMka & Probabilitas 24

Langkah penyelesaian median data berkelompok (langkah 8) Masukkan dan hitung dalam rumus M e =? t b = 60,5 n = 26 f k = 9 f = 5 c = 5 StaMsMka & Probabilitas 25

Hasil perhitungan StaMsMka & Probabilitas 26

Modus Fakultas Teknologi Informasi 27

Modus Modus digunakan untuk menyatakan gejala yang paling sering terjadi atau paling banyak muncul. Terkadang digunakan untuk penilaian kualitamf. Ungkapan wah, si fulan itu jarang masuk kuliah. Dinyatakan secara kualitamf tanpa mengetahui secara persis seberapa jarang fulan bolos kuliah. StaMsMka & Probabilitas 28

Modus Dapat juga digunakan untuk penilaian kuanmtamf. Dalam hal ini, modus adalah nilai data yang paling banyak muncul atau nilai data yang mempunyai ferkuensi paling besar. Modus Mdak selalu ada, tetapi dapat juga satu sebaran data memiliki lebih dari satu modus. Untuk mencari modus, data Mdak harus diurutkan terlebih dahulu. Akan tetapi jauh lebih mudah kemka data sudah terurut. StaMsMka & Probabilitas 29

Modus Misal terdapat sebaran data sebagai berikut: 3,4,4,5,6,8,8,8,9 à modus hanya satu, yaitu = 8 3,4,4,6,8,8,9,10 à modus dua, yaitu = 4 dan 8 Pencarian modus dapat dengan mudah dilakukan jika data berbentuk sebaran. Jika data berbentuk tabel frekuensi, maka modus dapat dicari menggunakan suatu rumus. StaMsMka & Probabilitas 30

Modus Data Kelompok StaMsMka & Probabilitas 31

Contoh Soal Modus StaMsMka & Probabilitas 32

Langkah- langkah penyelesaian 1. Temukan kelas modus, yaitu kelas dengan nilai frekuensi terbesar 2. Tentukan masing- masing nilai b, b 1, b 2, dan p 3. Hitung ke dalam rumus StaMsMka & Probabilitas 33

Modus langkah 1 Temukan Frekuensi Terbesar Temukan kelas dengan frekuensi terbesar, kelas ini disebut juga dengan kelas modus Frekuensi terbesar = 27 Kelas modus = 66-70 StaMsMka & Probabilitas 34

Modus langkah 2 tentukan nilai b, b 1, b 2, dan p b = 65,5 b 1 = 27 14 = 13 b 2 = 27 21 = 6 p = 5 StaMsMka & Probabilitas 35

Modus langkah 3 hitung dalam rumus StaMsMka & Probabilitas 36

Perbandingan mean, median, modus Ukuran Pemusatan Kelebihan Mean 1. MemperMmbangkan semua nilai 2. Dapat menggambarkan mean populasi 3. Variasinya paling stabil 4. Cocok untuk data homogen Kekurangan 1. Peka atau mudah terpengaruh oleh nilai ekstrim 2. Kurang baik untuk data heterogen Median 1. Tidak peka atau Mdak terpengaruh oleh nilai ekstrim 2. Cocok untuk data heterogen Modus 1. Tidak peka atau Mdak terpengaruh oleh nilai ekstrim 2. Cocok untuk data homogen maupun heterogen 1. Tidak mempermmbangkan semua nilai 2. Kurang dapat menggambarkan mean populasi 1. Kurang menggambarkan mean populasi 2. Modus bisa lebih satu StaMsMka & Probabilitas 37

KuarMl, desil, persenml Fakultas Teknologi Informasi 38

Nilai kuarml, desil, dan persenml Terkadang seorang penelim memerlukan untuk mengkategorikan hasil penelimannya untuk menarik suatu kesimpulan Rekrutmen à diterima dan ditolak Penilaian karakter à baik sekali, baik, cukup, kurang, kurang sekali 4 kategori disebut kuarml 10 kategori disebut desil 100 kategori disebut persenml StaMsMka & Probabilitas 39

KuarMl Fakultas Teknologi Informasi 40

Ukuran Pemusatan Bab 3 UKURAN LETAK: KUARTIL Definisi: Kuartil adalah ukuran letak yang membagi 4 bagian yang sama. K1 sampai 25% data, K2 sampai 50% dan K3 sampai 75%. Rumus letak kuartil: DATA TIDAK BERKELOMPOK DATA BERKELOMPOK K1 = [1(n + 1)]/4 1n/4 K2 = [2(n + 1)]/4 2n/4 K3 = [3(n + 1)]/4 3n/4 0 K1 K2 K3 n 0% 25% 50% 75% 100% 41

Ukuran Pemusatan Bab 3 CONTOH KUARTIL DATA TIDAK BERKELOMPOK 1 Kimia Farma Tbk. 160 2 United Tractor Tbk. 285 3 Bank Swadesi Tbk. 300 4 Hexindo Adi Perkasa Tbk. 360 5 Bank Lippo 370 6 Dankos Laboratories Tbk. 405 7 Matahari Putra Prima Tbk. 410 8 Jakarta International Hotel Tbk. 450 9 Berlian Laju Tangker Tbk. 500 10 Mustika Ratu Tbk. 550 11 Ultra Jaya Milik Tbk. 500 12 Indosiar Visual Mandiri Tbk. 525 13 Great River Int. Tbk. 550 14 Ades Alfindo Tbk. 550 15 Lippo Land Development Tbk. 575 16 Asuransi Ramayana Tbk. 600 17 Bank Buana Nusantara Tbk. 650 18 Timah Tbk. 700 19 Hero Supermarket Tbk. 875 42

Ukuran Pemusatan Bab 3 CONTOH KUARTIL DATA BERKELOMPOK Interval Frekuen si 160-303 2 304-447 5 448-591 9 592-735 3 Frekuensi Kumulatif Tepi Kelas 0 159,5 2 303,5 7 447,5 16 591,5 736-878 1 19 20 735,5 878,5 43

KuarMl Data Berkelompok KuarMl 1: K1 = Bb + (¼ N pb).i fd ¼ N = ¼ dari jumlah Individu K1 = KuarMl Pertama Bb = batas bawah nyata yg mengadung K1 Fkb = Frekuensi kumulamf dibawah p fd = Frekuensi pada interval yang mengadung K1

Tentukan K1 K2 dan K3 Interval Nilai f L 28 32 5 23 23 27 2 18 18 22 4 16 13 17 3 12 8 12 6 9 3 7 3 3 Jumlah 23

Contoh K1 Interval Nilai f L 28 32 5 23 23 27 2 18 18 22 4 16 13 17 3 12 8 12 6 9 3 7 3 3 Jumlah 23 Data Berkelompok KuarMl 1: K1 = Bb + (¼ N pb).i fd ¼ N = ¼. 23 = 7.5 à terletak pada data antara (8 12) Bb = 8 0.5 = 7,5 Fkb = 3 fd = 6 i = 5 Jadi : K1 = 7.5 + (7.5 3). 5 = 9,79 6

Contoh K2 Interval Nilai f L 28 32 5 23 23 27 2 18 18 22 4 16 13 17 3 12 8 12 6 9 3 7 3 3 Jumlah 23 Data Berkelompok KuarMl 2: K2 = Bb + (2/4 N pb). i fd 2/4 * N = 2/4 * 23 = 11.5 à Terletak pada data antara (13 17) Bb = 13 0.5 = 12,5 Fkb = 9 fd = 3 i = 5 Jadi : K2 = 12,5 + (11.5 9). 5 = 16,67 3

Contoh K3 Interval Nilai f L 28 32 5 23 23 27 2 18 18 22 4 16 13 17 3 12 8 12 6 9 3 7 3 3 Jumlah 23 Data Berkelompok KuarMl 3: K3 = Bb + (¾ N pb).i fd ¾ N = ¾. 23 = 17,25 à terletak pada data antara (23 27) Bb = 23 0.5 = 22,5 Fkb = 16 fd = 2 i = 5 Jadi : K3 = 22.5 + (17.25 16). 5 = 25,63 2

Jika Kita susun Jenis KuarMl Nilai Kategori Baik Sekali K3 25,63 Baik K2 16,67 K1 9,97 Sedang Tidak Baik

KuarMl pada Data Tunggal (diurutkan dahulu) No Nilai 1 30 2 35 3 40 4 45 5 50 6 55 7 60 8 65 9 75 10 80 11 85 12 95 13 100 Jumlah data n = 13 à Qi = nilai ke : i. (n+1) / 4 Q1 = nilai ke : 1 (13+1) / 4 à ke- 3,5 Antara nilai ke 3 dan ke- 4 à Nilai ke- 3 + ½ (nilai ke- 4 nilai ke- 3) à 40 + ½ (45 40) = 40 + 2,5 = 42,5 Q2 = nilai ke : 2 (13+1) / 4 à ke- 7 (Data ke- 7 = 60) Q3 = nilai ke : 3 (13+1) / 4 à ke- 10,5 Antara nilai ke 10 dan ke- 11 à Nilai ke- 10 + ½ (nilai ke- 11 nilai ke- 10) à 80 + ½ (85 80) = 80 + 2,5 = 82,5

Desil Fakultas Teknologi Informasi 51

Ukuran Pemusatan Bab 3 UKURAN LETAK: DESIL Definisi: Desil adalah ukuran letak yang membagi 10 bagian yang sama. D1 sebesar 10% D2 sampai 20% D9 sampai 90% Rumus Letak Desil: DATA TIDAK BERKELOMPOK DATA BERKELOMPOK D1 = [1(n+1)]/10 1n/10 D2 = [2(n+1)]/10 2n/10. D9 = [9(n+1)]/10 9n/10 52

Ukuran Pemusatan Bab 3 CONTOH DESIL DATA BERKELOMPOK Interval Fre kuensi 160-303 2 304-447 5 448-591 9 592-735 3 Frek. Kumulatif Tepi Kelas 0 159,5 2 303,5 7 447,5 16 591,5 736-878 1 19 20 735,5 878,5 53

Ukuran Pemusatan Bab 3 GRAFIK LETAK DESIL 0% 20% 40% 60% 80% 100% 0 D2 D4 D6 D'8 n 54

Ukuran Pemusatan Bab 3 CONTOH DESIL DATA TIDAK BERKELOMPOK 1 Kimia Farma Tbk. 160 2 United Tractor Tbk. 285 3 Bank Swadesi Tbk. 300 4 Hexindo Adi Perkasa Tbk. 360 5 Bank Lippo 370 6 Dankos Laboratories Tbk. 405 7 Matahari Putra Prima Tbk. 410 8 Jakarta International HotelTbk. 450 9 Berlian Laju Tangker Tbk. 500 10 Mustika Ratu Tbk. 550 11 Ultra Jaya Milik Tbk. 500 12 Indosiar Visual Mandiri Tbk. 525 13 Great River Int. Tbk. 550 14 Ades Alfindo Tbk. 550 15 Lippo Land Development Tbk. 575 16 Asuransi Ramayana Tbk. 600 17 Bank Buana Nusantara Tbk. 650 18 Timah Tbk. 700 19 Hero Supermarket Tbk. 875 55

Desil Menurut beberapa para ahli ada beberapa pengerman desil, diantaranya : Desil (D) adalah MMk atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data yang diselidiki ke dalam 10 bagain yang sama besar, yang masing- masing sebesar 1/10 N (Sudijono, 2006: 117-118). Jadi, sebanyak 9 buah MMk desil, keseimbilan buah desil itu membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian yang sama besar. Desil adalah nilai- nilai yang membagi seangkaian data atau suatu distribusi frekuensi menjadi sepuluh bagian yang sama (Wirawan, 2001: 110). Jadi ada sembilan ukuran desil. Jika sekumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi dan semap bagiam dinamakan desil (Sudjana, 2005: 82). Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil pertama, desil kedua, desil, kemga, desil keempat, desil kelima, desil keenam, desil ketujuh, desil kedelapan, dan desil kesembilan yang disingkat dengan D1, D2, D2, D3, D4, D5. D6, D7, D8, dan D9.

Desil Adapun bagian- bagian dari desil adalah desil pertama, desil kedua, desil kelima. Desil Pertama (D1) adalah sebuah nilai yang membagi serangkaian data atau suatu distribusi frekuensi sehingga 10% dari seluruh data nilainya kurang dari nilai D1 dan 90% nya lagi memiliki nilai lebih besar dari nilai D1 tersebut. Desil Kedua (D1) adalah sebuah nilai yang membagi serangkaian data atau suatu distribusi frekuensi sehingga 20% dari seluruh data nilainya kurang dari nilai (D2) dan 80% nya memiliki nilai lebih besar dari nilai (D2) tersebut. Desil kelima (D5) adalah sebuah nilai yang membagi serangkaian data atau suatu distribusi frekuensi sehingga 50% dari seluruh data nilainya kurang dari nilai (D5) dan 50% nya lagi memiliki nilai lebih besar dari nilai (D- 5) tersebut. Jadi, Median = D5.

Desil ialah MMk atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang masing- masing sebesar 1/10 N. jadi disini kita jumpai sebanyak 9 buah MMk desil, dimana kesembilan buah MMk desil itu membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian yang sama besar. Lambang dari desil adalah D. jadi 9 buah MMk desil dimaksud diatas adalah MMk- MMk: D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9.

Desil Mulai dari D1, D2,., D9 Data Berkelompok Desil 1: D1 = Bb + (1/10 N pb).i fd 1/9 N = 1/9 dari jumlah Individu D1 = Desil Pertama Bb = batas bawah nyata yg mengadung D1 Fkb = Frekuensi kumulamf dibawah p fd = Frekuensi pada interval yang mengadung D1

Desil Misalkan D7 dirumuskan : D7 = Bb + (7/10 N pb).i fd 7/9 N = 1/9 dari jumlah Individu D7 = Desil ke- 7 Bb = batas bawah nyata yg mengadung D7 Fkb = Frekuensi kumulamf dibawah p fd = Frekuensi pada interval yang mengadung D7

PersenMl Fakultas Teknologi Informasi 61

Ukuran Pemusatan Bab 3 UKURAN LETAK: PERSENTIL Definisi: Ukuran letak yang membagi 100 bagian yang sama. P1 sebesar 1%, P2 sampai 2% P99 sampai 99% Rumus Letak Persentil: DATA TIDAK BERKELOMPOK DATA BERKELOMPOK P1 = [1(n+1)]/100 1n/100 P2 = [2(n+1)]/100 2n/100. P99 = [99(n+1)]/100 99n/100 62

Ukuran Pemusatan Bab 3 CONTOH UKURAN LETAK PERSENTIL 1% 3% 99% P1 P3 P99 63

Ukuran Pemusatan Bab 3 CONTOH PERSENTIL DATA TIDAK BERKELOMPOK Carilah persentil 15, 25, 75 dan 95! 1 Kimia Farma Tbk. 160 2 United Tractor Tbk. 285 3 Bank Swadesi Tbk. 300 4 Hexindo Adi Perkasa Tbk. 360 5 Bank Lippo 370 6 Dankos Laboratories Tbk. 405 7 Matahari Putra Prima Tbk. 410 8 Jakarta International Hotel Tbk. 450 9 Berlian Laju Tangker Tbk. 500 10 Mustika Ratu Tbk. 550 11 Ultra Jaya Milik Tbk. 500 12 Indosiar Visual Mandiri Tbk. 525 13 Great River Int. Tbk. 550 14 Ades Alfindo Tbk. 550 15 Lippo Land Development Tbk. 575 16 Asuransi Ramayana Tbk. 600 17 Bank Buana Nusantara Tbk. 650 18 Timah Tbk. 700 19 Hero Supermarket Tbk. 875 64

Ukuran Pemusatan Bab 3 CONTOH PERSENTIL DATA BERKELOMPOK Carilah P22, P85, dan P96! Interval Frekuensi Frek. Kumulatif 160-303 2 Tepi Kelas 0 159,5 304 447 5 448-591 9 592-735 3 2 303,5 7 447,5 16 591,5 736-878 1 19 20 735,5 878,5 65

PersenMl Untuk mengubah rawa score (raw data) menjadi standard score (nilai standar). Dalam dunia pendidikan, salah satu standard score yang sering digunakan adalah eleven points scale (skala sebelas nilai) atau dikenal pula dengan nama standard of eleven (nilai standard sebelas) yang lazim disingkat dengan stanel. Pengubahan dari raw score menjadi stanel itu dilakukan dengan jalan menghitung: P1- P3- P8- P21- P39- P61- P79- P92- P97- dan P99. Jika data yang kita hadapi berbentuk kurva normal (ingat: norma atau standar selalu didasarkan pada kurva normal itu), maka dengan 10 MMk persenml tersebut diatas akan diperoleh nilai- nilai standar sebanyak 11 buah, yaitu nilai- nilai 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. PersenMl dapat digunakan untuk menentukan kedudukan seorang anak didik, yaitu: pada persenml keberapakah anak didik itu memperoleh kedudukan ditengah- tengah kelompoknya.

PersenMl juga dapat digunakan sebagai alat untuk menetapkan nilai batas lulus pada tes atau seleksi. Misalkan sejumlah 80 orang individu seperm yang tertera pada tabel 3.16. itu hanya akan diluluskan 4 orang saja (=4/ 80 X 100%= 5%) dan yang Mdak akan diluluskan adalah 76 orang (= 76X80 X 100%=95%), hal ini berarm bahwa P95 adalah batas nilai kelulusan. Mereka yang nilai- nilainya berada pada P95 kebawah, dinyatakan Mdak lulus, sedangkan diatas P95 dinyatakan lulus. Dalam perhitungan diatas telah kita peroleh P95= 68,50; berarm yang dapat diluluskan adalah mereka yang nilainya diatas 68,50 yaitu nilai 69 ke atas.

PersenMl P1, P2,. P99 Data Berkelompok PersenMl 1: P1 = Bb + (1/100 N pb).i fd 1/100 N = 1/100 dari jumlah Individu P1 = PersenMl Pertama Bb = batas bawah nyata yg mengadung P1 Fkb = Frekuensi kumulamf dibawah p fd = Frekuensi pada interval yang mengadung P1

PersenMl Misalkan PersenMl ke- 70 (P70) Data Berkelompok PersenMl 1: P70 = Bb + (70/100 N pb).i fd 7/100 N = 7/100 dari jumlah Individu P70 = PersenMl ke- 70 Bb = batas bawah nyata yg mengadung PersenMl Fkb = Frekuensi kumulamf dibawah p fd = Frekuensi pada interval yg mengadung PersenMl

LaMhan Interval Nilai f L 28 32 5 23 23 27 2 18 18 22 4 16 13 17 3 12 8 12 6 9 Tentukan 1. Desil 3 2. PersenMl ke 50 3 7 3 3 Jumlah 23

Contoh Desil 3 Interval Nilai f L 28 32 5 23 23 27 2 18 18 22 4 16 13 17 3 12 8 12 6 9 3 7 3 3 Jumlah 23 Data Berkelompok Desil 3: D3 = Bb + (3/10 N pb).i fd 3/10 N = 3/10. 23 = 6,9 à terletak pada data antara. Bb = 8 0.5 = 7,5 Fkb = 3 fd = 6 i = 5 Jadi : D3 = 7,5 + (6,9 3). 5 = 10,75 6

Contoh PersenMl 50 Interval Nilai f L 28 32 5 23 23 27 2 18 18 22 4 16 13 17 3 12 8 12 6 9 3 7 3 3 Jumlah 23 Data Berkelompok PersenMl 50: P50 = Bb + (50/100 N pb).i fd 50/100 N = 50/100. 23 = 11,5 à terletak pada data antara 13-17 Bb = 13 0.5 = 12,5 Fkb = 9 fd = 3 i = 5 Jadi : P50 = 12,5 + (11,5 9). 5 = 16,67 3

Pertanyaan??? StaMsMka & Probabilitas 73

Sumber bacaan : Riduwan. 2003. Dasar- Dasar Sta))ka. Jakarta: Alfabeta Sugiyono. 2006. Sta)s)ka Untuk Peneli)an. Bandung: Alfabeta Sudijono, Anas. Pengantar Sta)s)ka Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gradindo Persada Supangat, Adi. 2007. Sta)s)ka. Jakarta. Kencana Predana Group hvp://www.rumusstamsmk.com/2013/11/kuarml- data- tunggal.html

Nomor Urut Siswa Nilai 1 30 Tugas 9 April 2016 2 34 3 35 4 50 Dari data disamping Hitung dan Tentukan : 5 70 Untuk MHS NIM Genap, kerjakan: 6 80 KuarMl 2 7 50 Desil 4 8 34 PersenMl 50 9 45 10 55 Untuk MHS NIM Ganjil, kerjakan: 11 65 KuarMl 1 12 75 Desil 7 13 35 PersenMl 70 14 39 15 40 16 55 Pengumpulan : 17 75 Kirim ke anief.umby@gmail.com 18 85 Subject : 20152- R3- StatPro- NIM- Nama 19 55 Dikumpulkan Maksimal Hari Jum at, 15 April 2016 Jam 23.59 waktu bagian email 20 39 21 50 22 60 23 70 24 80 25 90