WEEKLY REPORT 16 January 2017

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 18 January 2017

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 30 January 2017

DAILY REPORT 25 January 2017

DAILY REPORT 09 Desember 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 24 November 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 29 Desember 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 02 February 2017

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 09 February 2017

WEEKLY REPORT 23 January 2017

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 04 January 2017

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 16 January 2018

WEEKLY REPORT 20 February 2017

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 27 January 2017

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 13 January 2017

DAILY REPORT 23 March 2017

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 10 Aug 2017

WEEKLY REPORT 04 May 2015

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 05 January 2017

DAILY REPORT 01 February 2017

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

WEEKLY REPORT 03 January 2017

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 01 Desember 2016

STATISTIK PASAR MODAL

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 08 March 2017

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 10 March 2017

DAILY REPORT 15 November 2016

DAILY REPORT 22 November 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 22 March 2017

DAILY REPORT 01 March 2017

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 26 January 2017

WEEKLY REPORT 02 October 2017

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 07 February 2017

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 16 November 2016

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 17 January 2017

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 03 February 2017

DAILY REPORT 16 February 2017

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

WEEKLY REPORT 20 November 2017

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 25 October 2016

DAILY REPORT 30 Desember 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 29 March 2017

DAILY REPORT 05 August 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 22 Desember 2016

DAILY REPORT 05 April 2017

DAILY REPORT 12 January 2018

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 08 January 2018

DAILY REPORT 22 Juli 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 24 Februari 2015

Transkripsi:

WEEKLY REPORT NEWS HEADLINES TLKM gunakan seluruh dana obligasi PTBA efisiensi Rp4 triliun ITMG akan tutup tambang Jorong di tahun 2018 ANTM & Badan Geologi ESDM MoU bidang Geologi SSMS siapkan belanja modal Rp 350 miliar CITA targetkan pendapatan USD 99,5 juta pada 2017 PTPP bukukan kontrak baru 2016 Rp32,6 triliun ADHI rilis obligasi Rp5 triliun SSIA buka peluang divestasi bisnis jalan tol Pefindo turunkan outlook PPRO MYRX akan terbitkan obligasi dengan target Rp 2 T RUPSLB MYRX setujui IPO anak usaha (MMJ) ICBP masih miliki Rp1,11 triliun dana IPO BMRI targetkan e-money tumbuh 30% DNAR targetkan pertumbuhan 15% MAYA kaji right issue dan emisi obligasi ADMF berpotensi emisi obligasi hingga Rp 7 triliun Pendapatan kargo GIAA meningkat GIAA targetkan pendapatan kargo tumbuh 25-30% pada 2017 DSFI rambah bisnis makanan olahan DSFI targetkan penjualan tumbuh 7% pada 2017 STAR akan kurangi modal usaha jadi Rp 1,9 T dari Rp 2,8 T JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Dari teknikal, potensial up reversal bagi IHSG baru terlihat dari stochastic yang mengindikasi pelemahan cenderung terbatas. Dari sinyal indikator lainnya IHSG akan menguji fractal down di level 5292, jika mampu bertahan potensial terjadi up reversal, dan sebaliknya jika tembus level 5292 potensi pelemahan kebali berlanjut bagi IHSG. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5272.983-19.767 10,377.161 5,858.048 LQ-45 882.52-2.695 3,300.494 3,761.612 MARKET REVIEW Pekan lalu bursa saham global fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Data ekonomi berbagai negara dilaporkan membaik, tetapi perhatian pasar tertuju pada konferensi pers presiden terpilih AS, Donald Trump, 11 Januari 2017. Trump menyatakan akan meninggalkan semua posisi di Trump Organization, meski tidak akan mendivestasi kepemilikannya di perusahaan atau menempatkannya dalam blind trust. Namun pasar kecewa karena tidak mendapatkan informasi detil tentang kebijakan ekonomi Trump. Akibatnya pasar kembali berspekulasi. Namun investor mencatat sejumlah poin, antara lain kritikan Trump terhadap industri farmasi. Sementara itu pemerintah Cina akan memungut bea anti-dumping sebesar 53,7% dan tarif anti-subsidi 12% terhadap sejumlah produk pertanian dari AS. Setelah itu Biro Statistik AS menyatakan Donald Trump kemungkinan akan membatasi pertumbuhan ekspor Cina dengan kebijakan perlindungan perdagangan, yaitu mengenakan tarif tinggi bagi produk Cina. Perang dagang antara Cina dan AS melalui proteksi itu dikhawatirkan akan mengganggu perekonomian global yang tengah dalam pemulihan. Cina mencatatkan surplus perdagangan USD 40,82 miliar pada Desember 2016, atau turun 7,71% dari November, dimana ekspor turun 6,1% dan impor naik 3,1%. Rencana kebijakan perdagangan Trump terhadap Cina dikhawatirkan mempengaruhi neraca perdagangan Cina selanjutnya. Demikian pula sebaliknya. Sementara Ketua The Fed menegaskan ekonomi AS berjalan baik dan inflasi mendekati target 2%. World Bank memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2017 menjadi 2,7% dari perkiraan awal 2,8% dan 2,9% di 2018 seiring kebijakan AS dan Inggris yang tidak pasti, termasuk gangguan pasar keuangan, proteksionisme, melesetnya pertumbuhan ekonomi negara maju dan Brexit yang memicu ketidakpastian prospek ekonomi. Ekonomi AS diproyeksi tumbuh 2,2% di tahun 2017 dan 2,1% di 2018. Proyeksi ekonomi Cina dipertahankan 6,5% di 2017 dan 6,3% di 2018. IHSG terkoreksi 0,373% ke 5272,983 pada Jumat (13/1). INCO berkontribusi besar atas koreksi IHSG, dimana INCO melemah 17,9% sejak adanya berita PP dan Permen ESDM yang mengijinkan lagi ekspor konsentrat mineral akan diterbitkan. Selama sepekan IHSG terkoreksi 1,39%. Pasar global juga bergerak fluktutatif, baik di bursa saham maupun pasar keuangan. Pasar khawatir tekanan akan berlanjut pada pekan ini, berspekulasi atas perkembangan di AS, terutama kebijakan ekonomi dan politik. Donald Trump akan dilantik sebagai presiden AS pada 20 Januari 2017. Oleh karena itu reaksi pasar sesungguhnya atas kebijakan/pemerintahan Trump baru akan terlihat pada pekan depan. Bank Indonesia memperkirakan defisit transaski berjalan tahun 2016 turun menjadi 1,8% dari PDB dibanding 2,06% PDB di tahun 2015. Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan USD 840 juta atau turun dari Oktober 2016 sebesar USD 1,21 miliar. Sedang pada pekan pertama Januari 2017 tercatat inflasi sebesar 0,74% MoM atau 3,26% YoY akibat kenaikan tarif tenaga listrik dan biaya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), masing-masing menyumbang 0,25% dan 0,11%. MARKET VIEW Dalam pekan ini yang akan menjadi perhatian pelaku pasar pelantikan dari Donald Trump setelah memenangkan pemilu beberapa waktu lalu menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Perhatian pasar kini dalam pelantikan dan pidato yang akan disampaikan Trump, terutama mengenai kebijakan-kebijakan yang akan ditempuhnya. Selain itu, pelaku pasar juga akan menyikapi susunan dari kabinet yang dibentuk Trump, apakah di sukai pasar atau sebaliknya. Pada konfrensi pers Rabu pekan lalu, Trump berbicara kepada media. Jumpa pers selama satu jam itu semula digagas untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan Trump demi menghindar dari konflik kepentingan dengan bisnis pribadinya. Namun, media yang hadir malah menyasar komentar Trump terkait tuduhan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden yang baru lalu, sesuai dengan laporan intelijen AS. Berbeda dengan kebiasaan banyak Presiden AS yang langsung menggelar jumpa pers beberapa saat setelah kemenangan pemilu, tetapi Trump tidak melakukan hal itu. Hal ini kian memicu ketidakpasatian di pasar. Diperkirakan dalam pelantikan Trump sebagai presiden AS, akan terjadi demo besar-besaran di kota-kota AS. Pihak keamana pun telah menyiapkan operasi keamanan dan persiapan sudah dilakukan satu bulan menjelang pelantikan Trump sebagai Presiden AS. Ribuan anggota Garda Nasional akan diperbantukan di Departemen Kepolisian Washington DC, sehingga mereka memiliki wewenang untuk melakukan penangkapan. Presiden terpilih Trump dan wakil presiden terpilih Mike Pence akan memulai harinya di Gereja Episcopal St John, di mana mereka kemudian akan menuju ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama yang akan menyerahkan kunci, dalam bentuk fisik sebagai simbol Gedung Putih. Setelah menandatangani beberapa dokumen administrasi, sebuah iring-iringan mobil akan membawa presiden terpilih dari Gedung Putih ke Capitol Hill untuk mengikuti upacara pengambilan sumpah. Gangguan dari para pendemo ini yang paling mungkin terjadi yaitu ancaman terhadap parade pelantikan yang akan di warnai demonstrasi.. Dari dalam negeri, otoritas moneter optimis terhadap pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik AS. Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan sepanjang 2016 akan menyusut menjadi 1,8% terhadap Produk Domestik Bruto dibanding 2015 sebesar 2,06% dari PDB. Hal ini seiring dengan faktor utama penurunan defisit transaksi berjalan dimana neraca perdagangan terus mencatat surplus. Di sisi lain, perbaikan defisit neraca transaksi berjalan akan memperbaiki neraca pembayaran Indonesia. Ditengah pelaku pasar domestik yang ikut cemas atas faktor ekternal, namun dari dalam negeri terbilang positif atas ekspektasi ekonomi nasional. Dari sentimen ini bisa mendorong IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat meski masih terbatas di pekan ini. 1

DAILY NEWS Telekomunikasi Indonesia (TLKM) telah menggunakan seluruh dana obligasi senilai Rp 6,98 triliun untuk keperluan pengembangan usaha senilai Rp 6,06 triliun dan akuisisi senilai Rp 921,91 miliar. Pengembangan usaha itu terdiri dari bagian broadband, backbone, metro dan RMJ serta IT APP dan support. Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) menyatakan telah melakukan efisiensi di berbagai proyek perusahaan dan biaya operasional senilai total Rp4 triliun sepanjang 2016. Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan perseroan adalah mengevaluasi ulang proyek yang akan dilakukan. Terdapat proyek yang dibatalkan, ditunda, atau diefisienkan pelaksanaannya. Indo Tambangraya Megah (ITMG) berencana menutup tamb ang Jorong yang dikelola anak usahanya, yaitu PT Jorong Barutama Greston. Permohonan persetujuan penutupan telah dikirim ke pemerintah. Penutupan tambang Jorong Barutama Greston akan dilaksanakan pada 2018. Saat ini proses dokumentasi rencana penutupan ini sudah dimulai dengan permohonan persetujuan penutupan kepada pemerintah melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Perseroan hingga kini masih mencari area baru pengganti tambang tersebut melalui sejumlah strategi termasuk melakukan akuisisi tambang yang dinilai bisa meningkatkan performa perseroan. Aneka Tambang (ANTM) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menandatangani nota kesepahaman bersama ( Memorandum of Understanding/MoU) tentang Penyelidikan dan Pengembangan di Bidang Geologi. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini bertujuan untuk menegaskan komitmen bersama dalam melaksanakan kerja sama melalui kegiatan penyelidikan dan pengembangan teknologi eksplorasi di bidang geologi, khususnya terkait sumber daya mineral logam khususnya emas untuk kepentingan Antam dan Badan Geologi Kementerian ESDM. Kementerian ESDM telah menetapkan arah kebijakan sektor ESDM yang salah satunya adalah meningkatkan kemampuan pasokan energi dan sumber daya mineral melalui peningkatan eksplorasi dan produksi bagi kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Sinergi antara Antam dan Badan Geologi Kementerian ESDM merupakan hal yang strategis untuk saling memperkuat masing-masing institusi terkait dengan bidang geologi. Penyelidikan dan pengembangan bidang geologi bersama Badan Geologi Kementerian ESDM akan memperkuat portofolio ANTAM khususnya menghasilkan produk yang berkualitas, sumber daya manusia yang berpengalaman serta pelayanan prima. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 350 miliar tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk mewujudkan rencana penanaman baru di lahan yang sudah ada. Selain itu, untuk membiayai pengembangan infrastruktur pabrik kelapa sawit (PKS). Tahun ini, perseroan menargetkan dapat memulai pembangunan dua PKS lagi di Kalimantan Tengah. Untuk keperluan tersebut, Bank Negara Indonesia telah memberikan dukungan bagi SSMS dengan memberikan kredit senilai Rp 6 triliun. Cita Mineral Investindo (CITA) menargetkan pendapatan tahun ini dapat mencapai USD 99,5 juta. Adapun produksi bauksit perseroan diperkirakan mencapai 3,5 juta MT pada 2017. Sementara itu, CITA tidak banyak menganggarkan capex tahun ini. Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan kontrak baru senilai Rp32,6 triliun pada 2016 atua melampaui target Rp31 triliun. Perolehan kontrak baru itu meningkat 20,43% dibandingkan dengan Rp27 triliun pada 2015. Dengan pencapaian tersebut, kontrak yang diperoleh PTPP tercatat Rp71,5 triliun, termausk kontrak bawaan Rp39 triliun pada 2015. Adapaun kontrak baru yang diperoleh sepanjang 2016 itu terdiri dari kontrak PTPP selaku induk usaha sebesar Rp27,3 triliun, serta kontrak anak usaha Rp5,3 triliun yang terdiri dari PP Properti (PPRO) Rp2,4 triliun, PP Pracetak Rp2,1 triliun, dan PP Peralatan Rp738,9 miliar. Adhi Karya (ADHI) berencana menerbitkan obligasi senilai total Rp5 triliun sebagai salah satu sumber pendanaan perseroan pada 2017-2018. Penerbitan obligasi itu akan terdiri dari dua tahap di mana tahap pertama sebesar Rp2,5 trilun akan diterbitkan pada 2017 dan sisanya pada 2018. Dana hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing, penyertaan di anak perusahaan, dan modal kerja. Surya Semesta Internusa (SSIA) membuka peluang divestasi bisnis jalan tol dengan melepas kepemilikan saham di Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan tol Cikopo -Palimanan (Cipali). Perseroan secara tidak langsung memiliki 27% saham LMS melalui Bhaskara Utama Sedaya (BUS). Perseroan akan melepas saham di BUS bila ada penawaran yang baik dari pihak ketiga. Hingga saat ini, SSIA belum melakukan negosiasi dengan pihak manapun terkait dengan divestasi bisnis jalan tol. Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo merevisi prospek atau outlook PP Properti (PPRO) menjadi negatif dari sebelumnya stabil seiring dengan kenaikan utang perseroan. Revisi ini berlaku hingga Maret 2017. Adapun peringkat surat utang perseroan tetap berada di level ida-. Tujuan propspek korporat PPRO direvisi adalah untuk mengantisipasi pelemahan struktur permodalan dan proteksi arus kas. Rasio utang terhadap EBITDA diperkirakan melemah seiring dengan penambahan utang, sedangkan di sisi lain margin mengalami penurunan. Hanson International (MYRX) berencana mencari dana dari publik melalui penerbitan obligasi. Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk akuisisi lahan. Perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 2 triliun dari penerbitan obligasi berkelanjutan. Perseroan memproyeksi nilai emisi mencapai Rp 500 miliar untuk setiap penerbitan. Perseroan tengah mempersiapkan proses pemeringkatan kepada lembaga pemeringkat. Saat ini MYRX menyandang peringkat idbbb dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Perseroan membutuhkan pendanaan di luar pinjaman perbankan untuk menambah lahan, karena setiap tahun perseroan telah menggarap lahan seluas hingga 200 hektar untuk pengembangan properti. Sementara berdasarkan regulasi, pembelian tanah tidak boleh didanai oleh pinjaman perbankan. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Hanson International (MYRX) menyetujui rencana untuk melepas saha m anak usahanya, yaitu PT Mandiri Mega Jaya (MMJ) ke publik melalui penawaran umum perdana (IPO). Penawaran umum perdana saham anak usaha diharapkan membuat anak usaha lebih mandiri dalam mencari sumber pendanaan untuk ekspansi. Hanson juga meminta persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi dalam RUPSLB. Hingga tahun 2016, Hanson lewat MMJ telah mengumpulkan prapenjualan sebanyak Rp 1,5 triliun dari proyek Citra Maja Raya yang menyasar segmen menengah ke bawah. Proyek ini digarap lewat kerja sama operasi atau KSO dengan Ciputra Development (CTRA). Total area yang akan dikembangkan mencapai 2.400 hektar. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) telah menggunakan dana penawaran umum perdana (IPO) senilai Rp4,96 triliun hingga akhir 2

DAILY NEWS 2016. Total dana IPO perseroan pada 2010 mencapai Rp6,29 triliun sehingga sisa dana IPO saat ini sebesar Rp1,11 triliun. Adapun komposisi pengunaan dana IPO yang digunakan yakni pelunasan utang senilai Rp4,06 triliun dan belanja modal Rp901,79 miliar. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan uang elektronik atau e -Money tumbuh sebesar 30% pada tahun ini. Target tersebut akan tercapai melihat kinerja pada tahun lalu yang cukup positif. Realisasi volume transaksi uang elektronik hingga akhir tahun lalu mencapai 400 juta transaksi. Adapun nilai transaksi e-money pada awal 2016 antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar per bulan, kemudian pada akhir tahun mencapai Rp300 miliar per bulan. Hal tersebut membuktikan pembayaran non tunai semakin digemari masyarakat. Bank Dinar (DNAR) menargetkan kinerja perseroan secara keseluruhan dapat tumbuh 15%. Meskipun demikian, pada akhir semester I/2017, terdapat kemungkinan revisi rencana bisnis banknya apabila akuisisi APRO Financial terealisasi. Bank Mayapada Internasional (MAYA) pada tahun ini berencana melakukan dua aksi korporasi yakni rights issue dan penerbitan obligasi dengan nilai Rp2 triliun. Apapun nantinya aksi korporasi yang dipilih, tujuannya adalah untuk mendukung kelancaran bisnis perseroan. Adira Dinamika Multifinance (ADMF) berpotensi menerbitkan obligasi hingga Rp 7 triliun pada tahun ini untuk memperkuat bisnis pembiayaan. Dana obligasi akan digunakan untuk menutupi sekitar 20% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 34-35 triliun. Selain obligasi, perseroan masih mencari dana pinjaman baik bilateral maupun sindikasi dari perbankan. Garuda Indonesia (GIAA) membukukan pendapatan sebesar USD 228 juta dari jasa pengiriman kargo sepanjang 2016 atau naik 15% YoY. Volume barang yang diangkut mencapai 340.000 ton atau tumbuh 15% YoY. Adapun, pengiriman barang dari penerbangan domestik menyumbang sebanyak 60%. Realisasi tersebut berada sedikit di atas target yang telah ditetapkan pada tahun lalu, yakni tumbuh 14%. Rata-rata tingkat keterisian kargo Garuda mencapai 50% dari sebelumnya sekitar 42-43%. Pada tahun ini, Garuda Indonesia (GIAA) berencana memperoleh pendapatan dari kargo tumbuh 25-30% dari tahun lalu, atau sebanyak USD 285-296,4 juta seiring dengan terjalinnya kesepakatan kerja sama dengan Pos Indonesia. Kerja sama tersebut membuat rencana perseroan untuk melayani jasa pengiriman barang dari pintu ke pintu dari sebelumnya hanya dari bandara ke bandara menjadi lebih mudah. Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI) siap melebarkan sayap usaha melalui produk makanan olahan setelah mendapatkan perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Adapun produk baru seperti baso ikan, kaki naga, otak-otak, dan nugget udang bertujuan meningkatkan komposisi penjualan dari pasar domestik menjadi 10%, dari sebelumnya sekitar 5%. Alasan manajemen mengembangkan usaha hilirisasi ke sektor makanan olahan ialah meningkatkan pasar lokal yang masih besar, sekaligus efisiensi usaha. Star Petrochem (STAR) akan mengurangi modal usaha perusahaan dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 1,9 triliun. Jumlah saham berkurang menjadi 19 miliar saham dari sebelumnya 28 miliar saham dengan nilai masing-masing saham sebesar Rp 100. Rencana pengurangan modal ini telah disetujui dalam RUPSLB. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) akan fokus memperbaiki kinerjanya pada tahun 2017 sebagai bagian dari persiapan perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan berencana melepas sekitar 40% saham melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Saat ini, perseroan tengah mempersiapkan proses IPO yang direncanakan dapat berlangsung pada akhir tahun 2017 atau awal tahun 2018. Dana hasil IPO yang ditaksir sekitar Rp 500 miliar-rp 600 miliar tersebut akan digunakan untuk menambah modal inti perusahaan. BKE berencana masuk kedalam kategori bank BUKU II dengan modal inti Rp 1 triliun-rp 5 triliun. Hingga akhir Desember 2016, modal yang dimiliki perusahaan baru sekitar Rp 365 miliar. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sedikitnya akan terdapat lima perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham pada kuartal I/2017. BEI memasang target emiten baru mencapai 35 emiten sepanjang 2017 dengan sasaran utamanya adalah anak usaha badan usaha milik negara (BUMN). Di samping itu, BEI juga tengah mengincar 52 perusahaan asing yang memperoleh pendapatan dari Indonesia namun mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri dan tidak di pasar modal Indonesia serta sebagian bergerak di sektor tambang. Rencana penambahan daftar transaksi marjin dari 61 saham menjadi 200 saham telah mendapat lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan penambahan daftar saham marjin, diharapkan tidak terjadi lagi rekening reguler digunakan untuk transaksi marjin. Investor yang memiliki rekening marjin memiliki pilihan untuk melakukan transaksi marjin hingga 200 saham mulai Februari 2017. Dengan peraturan parameter baru tersebut, maka memungkinan BEI mengeluarkan 200 daftar saham marjin setiap bulannya. Dengan penambahan saham itu diharapkan dapat menopang peningkatan nilai transaksi, sehingga target transaksi harian dapat mencapai Rp 8 triliun. Presiden Joko Widodo meminta industri perbankan mendorong pertumbuhan kredit tahun 2017 ke kisaran 9%-12% dari 8,5% di 2016 dan 9% di 2015. Sementara OJK optimis industri perbankan bisa melampaui target kredit sesuai dengan Rancangan Bisnis Bank (RBB) sebesar 9%-12% di tahun 2017 yaitu mencapai 13%. Beberapa sektor yang bisa mendorong pertumbuhan kredit di tahun 2017 adalah terkait sektor prioritas. Seperti pertanian, real estate dan infrastruktur. Bank Indonesia (BI) mengumumkan, laju Indeks Harga Kosumen (IHK) pada pekan pertama Januari 2017 mencatatkan inflasi sebesar 0,74% MtM atau sebesar 3,26% YoY akibat dampak kenaikan tarif tenaga listrik dan biaya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Terkendalinya laju inflasi inti menandakan bahwa permintaan dari domestik masih tercukupi oleh produksi dari dalam negeri. Untuk tahun ini, Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI) membidik volume penjualan sebesar 8.431 ton senilai Rp 640 miliar. Target ini naik sekitar 6% dari realisasi penjualan 2016. Perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 10 miliar untuk perawatan dan pemeliharaan pabrik. 3

MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 52.42 0.05 TLKM (US) 29 9,823 10 Natural Gas (US$)/mmBtu 3.47 0.05 ANTM (GR) 0.05 652 57 Gold (US$)/Ounce 1203.38 5.80 Nickel (US$)/MT 10450.00 175.00 Tin (US$)/MT 21145.00 75.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 83.50 21.10 Coal (RB) (US$)/MT* 85.60 22.24 CPO (ROTH) (US$)/MT 706.25-1.25 CPO (MYR)/MT 3257.50-13.50 Rubber (MYR/Kg) 1037.50 10.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 651.46-1.75 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 19885.73-0.03 0.62 16.67 15.04 3.22 3.03 5,692.4 USA NASDAQ COMPOSITE 5574.12 0.48 3.55 21.04 18.02 3.43 3.13 8,688.4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7337.81 0.62 2.73 14.86 13.68 1.81 1.74 1,863.2 CHINA SHANGHAI SE A SH 3259.27-0.21 0.30 13.14 11.65 1.40 1.28 4,139.0 CHINA SHENZHEN SE A SH 2009.51-1.55-2.45 21.95 14.77 2.68 2.36 3,153.9 HONG KONG HANG SENG INDEX 22937.38 0.47 4.26 11.56 10.55 1.12 1.05 1,867.5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5272.98-0.37-0.45 14.85 12.80 2.13 1.93 430.9 JAPAN NIKKEI 225 19287.28 0.80 0.90 19.19 17.34 1.71 1.61 3,024.1 MALAYSIA KLCI 1672.50-0.31 1.87 15.80 14.80 1.60 1.52 227.0 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3025.07 1.07 5.01 14.02 13.14 1.12 1.07 338.9 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,338.00 57.00 1000 IDR/ USD 0.07-0.0003 EUR/IDR 14,172.96-6.29 EUR / USD 1.06-0.0017 JPY/IDR 116.74 0.50 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,340.34 0.07 SGD / USD 0.70 0.0001 AUD/IDR 10,000.17 11.42 AUD / USD 0.75-0.0004 GBP/IDR 16,052.02-199.69 GBP / USD 1.20-0.0147 CNY/IDR 1,932.90 0.07 CNY / USD 0.14-0.0001 MYR/IDR 2,988.57 10.04 MYR / USD 0.22-0.0002 KRW/IDR 11.34 0.13 100 KRW / USD 0.09 0.0006 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.91 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.67 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description December-16 November-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 3.02 2.59 1M 6.09 Inflation YOY % 3.02 3.58 3M 6.31 Inflation MOM % 0.42 0.47 6M 6.25 Foreign Reserve (USD) 116.36 Bn 111.47 Bn 12M 6.14033 GDP (IDR Bn) 3,216,799.00 3,084,775.50 4

MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 16 Dec Indonesia Total Imports YoY Turun menjadi 4.10% dari 9.88% 16 Dec Indonesia Total Exports YoY Turun menjadi 13.78% dari 21.34% 16 Dec Indonesia Trade Balance Surplus naik menjadi $902 juta dari $838 juta 17 Dec US Empire Manufacturing Turun menjadi 8.0 dari 9.0 18 Dec US CPI MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.2% 18 Dec US CPI YoY Naik menjadi 2.1% dari 1.7% 18 Dec US Industrial Production MoM Naik menjadi 0.7% dari -0.4% 18 Dec US Manufacturing Production MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.1% 18 Dec US Capacity Utilization Naik menjadi 75.5% dari 75.0% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 8000 0.95 2.81 INCO IJ 2480-15.93-4.31 BNLI IJ 645 22.86 2.45 BMRI IJ 11100-1.77-4.27 UNTR IJ 21925 3.30 2.41 UNVR IJ 39600-0.88-2.47 MDIA IJ 2600 24.40 1.85 TOWR IJ 3200-6.43-2.07 BBRI IJ 11950 0.63 1.69 BJBR IJ 2600-7.47-1.86 ANTM IJ 920 6.36 1.22 INAF IJ 3900-12.36-1.58 SSMS IJ 1475 8.46 1.01 SMBR IJ 2200-6.38-1.36 RODA IJ 470 18.09 0.90 KAEF IJ 2430-9.33-1.28 PGAS IJ 2760 1.10 0.67 BBNI IJ 5475-1.35-1.28 BUMI IJ 388 4.86 0.61 BBCA IJ 15275-0.33-1.13 UPCOMING IPO'S Company PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Property & Real 300-350 312.50 TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real 800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities 5

CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CMNP 9 : 2 Stock Dividend 10 Jan 17 11 Jan 17 13 Jan 17 16 Jan 17 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period SKBM Rights Issue 20:49 550.00 04 Jan 17 05 Jan 17 11 Jan 17 Jan 17 BINA Rights Issue 1000:1075 240.00 20 Jan 17 23 Jan 17 27 Jan 02 Feb 17 BULL Rights Issue 1:1 100.00 06 Feb 17 07 Feb 17 13 Feb 21 Feb 17 PSKT Rights Issue 5:3 100.00 09 Feb 17 10 Feb 17 16 Feb 22 Feb 17 BPFI Rights Issue 613:100 284.00 02 Mar 17 03 Mar 17 09 Mar 15 Mar 17 RIMO Rights Issue 5:597 101.00 06 Mar 17 07 Mar 17 13 Mar - 17 Mar 17 GREN Rights Issue 1:20 550.00 TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda SMDM RUPST 16-Jan-17 TMPI RUPSLB 18-Jan-17 KOIN RUPSLB 18-Jan-17 AKKU RUPSLB 20-Jan-17 CTTH RUPSLB 20-Jan-17 BCIP RUPSLB 23-Jan-17 LTLS RUPSLB 25-Jan-17 RIMO RUPSLB 27-Jan-17 INDY RUPSLB 30-Jan-17 BNII RUPSLB 30-Jan-17 BUVA RUPSLB 31-Jan-17 BRPT RUPSLB 03-Feb-17 BUMI RUPST/LB 07-Feb-17 6

TECHNICAL ANALYSIS 16 16 January January 2017 2017 WSKT S1 2570 R1 2680 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2460 R2 2790 2640 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI mendekati area overbought WSKT Wedge 2,800 2,650 2,700 2,640 2,640 2,640 2,590 2,600 2,585 2,550.42 2,550.42 2,500 2,520 2,503 2,400 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2570-Rp 2680 Entry Rp 2640, take Profit Rp 2680 Stochastics 79.37 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) 34.80 Positif Bollinger Band (Mid) 2503 Positif MA5 2590 Positif WSKT - Stochastic %D(6,3,3)= 60.79, Stochastic %K = 72.26,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 WSKT - MACD(5,3) = -14.57,Signal()= -11.74 WSKT - TSI(3,5,3) = 34.80, Volume()= 31,720,100.00 Created WSKTwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -5.41, and Volume()= technical analysis 31,720,100.00 software. http://www.amibroker.com 2,300 2,312.94 2,312.94 2,301.02 2,200 80 72.2583 72.2583 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 60.7912 60.7912 20 20.0 40.0 60.0-11.7352 31,720,10-40.0-20.0-14.5711 0.0 34.7972 20.0 40.0 60.0 28.7652-80.0-60.0-40.0-20.0 31,720,10 0.00000-5.40541 PGAS S1 2730 R1 2790 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2670 R2 2850 2760 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2730-Rp 2790 Entry Rp 2760, take Profit Rp 2790 Stochastics 70.44 Negatif MACD 3.24 Negatif True Strength Index (TSI) -8.28 Positif Bollinger Band (Mid) 2713 Positif MA5 2758 Positif PGAS Wedge PGAS - Stochastic %D(6,3,3)= 28.84, Stochastic %K = 20.39,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 PGAS - MACD(5,3) = 5.46, Signal()= 4.23 PGAS - TSI(3,5,3) = -8.28,Volume()= 17,050,400.00 Created PGASwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -31.82, and technical Volume()= analysis 17,050,400.00 software. http://www.amibroker.com 3,400 3,200 2,900 2,882.86 3,000 2,882.86 2,795 2,760 2,800 2,760 2,760 2,758 2,712.5 2,600 2,585.19 2,585.19 2,485.14 2,400 2,460 2,200 80 28.8366 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 28.8366 20.3922 20.3922-120.0-100.0-80.0-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 60.0 80.0 5.46489 4.23343 17,050,400 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-60.0-40.0-20.0-1.96018 17,050,400-8.27921-31.8182

TECHNICAL ANALYSIS 16 16 January January 2017 2017 UNTR S1 21475 R1 22250 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 20700 R2 23025 21925 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band UNTRBroadeningWedge 24,753.6 24,753.6 24,000 22,747.1 22,200 21,925 21,925 22,000 21,925 21,760 21,734.4 21,178.8 20,000 19,200 18,417 18,000 18,417 16,000 Trading range Rp 21475-Rp 22250 Entry Rp 21925, take Profit Rp 22250 Stochastics 86.00 Positif MACD 79.29 Negatif True Strength Index (TSI) 10.40 Positif Bollinger Band (Mid) 21179 Positif MA5 21760 Positif 80 64.4729 UNTR-Stochastic %D(6,3,3)= 64.47, Stochastic %K = 55.34,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 64.4729 55.3419 55.3419 UNTR-MACD(5,3) = -34.50,Signal()= -34.04 20-34.0389 100 200 300 400-300 -200-100 -34.503 4,668,300 0 UNTR-TSI(3,5,3) = 10.40, Volume()= 4,668,300.00 20.0 40.0 60.0 80.0 18.5731-80.0-60.0-40.0-20.0 10.3959 4,668,300 0.00000 UNTR- William's% R(14)= -9.17, Volume()= 4,668,300.00-9.16667 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com 14,000 WTON S1 820 R1 835 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 805 R2 850 825 MACD line dan signal line indikasi negatif WTON Upward Sloping Channel 1,080.0 1,020.0 Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold 960.0 949.167 949.167 900.0 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 820-Rp 835 Entry Rp 825, take Profit Rp 835 Stochastics 55.59 Negatif MACD -0.72 Negatif True Strength Index (TSI) -7.49 Positif Bollinger Band (Mid) 836 Negatif MA5 834 Negatif 860 835.75 835 840.0 834 825 825 825 820 780.0 820 39.0212 WTON -Stochastic %D(6,3,3)= 39.02, Stochastic %K = 14.81,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 815 797.447 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 39.0212 WTON - MACD(5,3) = 1.97, Signal()= 0.75 14.8148 10.0 15.0 1.97009 14.8148-10.0-5.0 0.748586 5.0 10,948,000 0.0 WTON -TSI(3,5,3) = -7.49,Volume()= 10,948,000.00 20.0 40.0 60.0 1.47395-60.0-40.0-20.0 0.00000 10,948,000-7.49312-70 Created WTONwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -70.00, and technical Volume()= analysis 10,948,000.00 software. http://www.amibroker.com

TECHNICAL ANALYSIS 16 16 January January 2017 2017 TLKM S1 3930 R1 3970 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 3890 R2 4010 3950 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3930-Rp 4010 Entry Rp 3950, take Profit Rp 4010 Stochastics 87.85 Negatif MACD 8.73 Negatif True Strength Index (TSI) 2.31 Positif Bollinger Band (Mid) 3885 Positif MA5 3978 Negatif TLKM Downward SlopingChannel TLKM - Stochastic %D(6,3,3)= 57.04, Stochastic %K = 38.99,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 TLKM - MACD(5,3) = 3.83, Signal()= -0.56 TLKM - TSI(3,5,3) = 2.31, Volume()= 64,704,600.00 Created TLKMwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -22.22, and technical Volume()= analysis 64,704,600.00 software. http://www.amibroker.com 4,600 4,400 4,200 4,030 3,978 3,973.75 3,950 4,000 3,950 3,950 3,913.33 3,913.33 3,885 3,800 3,880 3,701.34 3,618.57 3,600 3,618.57 80 57.037 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 57.037 38.9899 38.9899 20.0 40.0 60.0 3.82932-60.0-40.0-20.0-0.563338 64,704,60 20.0 40.0 60.0 80.0 16.834-60.0-40.0-20.0 2.31214 64,704,60 0.00000-22.2222 SMGR S1 8725 R1 8825 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 8625 R2 8925 8775 SMGR 12,000 11,000 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 8725-Rp 8925 Entry Rp 8775, take Profit Rp 8925 9,500 10,000 9,500 9,500 9,115.63 9,113.75 9,050 9,000 8,915 8,775 8,775 8,775 8,000 8,323.87 7,000 Stochastics 30.42 Positif MACD -69.85 Negatif True Strength Index (TSI) -53.46 Positif Bollinger Band (Mid) 9114 Negatif MA5 8915 Negatif SMGR -Stochastic %D(6,3,3)= 7.58, Stochastic %K = 5.05,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 SMGR -MACD(5,3) = 86.40, Signal()= 82.00 SMGR -TSI(3,5,3) = -53.46,Volume()= 3,022,100.00 Created SMGRwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -87.88, and technical Volume()= analysis 3,022,100.00 software. http://www.amibroker.com 6,400 6,400 80 100.0 20 60.0 80.0 20.0 40.0 7.57576 7.57576 86.4015 0.0 5.05051 82.0031 5.05051-300 -200-100 100 200 0 20.0 40.0 60.0 80.0 3,022,100 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0 3,022,100-42.3236-87.8788-53.4612

16 TRADING January 2017 VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 13-12-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 16800 16800 16525 15900 16525 17150 17775 Positif Negatif Negatif 17950 16150 LSIP Trading Buy 1675 1675 1710 1570 1640 1710 1780 Negatif Negatif Negatif 1905 1650 SGRO Trading Sell 1900 1900 1880 1880 1895 1910 1925 Positif Positif Positif 1930 1850 Mining PTBA Trading Sell 12275 12275 12150 11925 12150 12375 12600 Negatif Negatif Positif 13625 11325 ADRO Trading Buy 1700 1700 1730 1630 1680 1730 1780 Negatif Negatif Negatif 1770 1530 MEDC Trading Sell 1455 1455 1425 1350 1425 1500 1575 Negatif Negatif Negatif 1600 1220 INCO Trading Buy 2480 2480 2700 2040 2370 2700 3030 Negatif Negatif Negatif 3630 2620 ANTM Trading Sell 920 920 895 860 895 930 965 Positif Positif Positif 995 850 TINS Trading Sell 1135 1135 1115 1065 1115 1165 1215 Positif Negatif Negatif 1360 1060 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 825 825 835 805 820 835 850 Negatif Negatif Negatif 885 795 SMGR Trading Buy 8775 8775 8925 8625 8725 8825 8925 Positif Positif Negatif 9500 8675 INTP Trading Buy 14950 14950 15150 14550 14850 15150 15450 Negatif Negatif Negatif 16800 14675 SMCB Trading Sell 900 900 880 880 895 910 925 Negatif Negatif Negatif 1005 870 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 8000 8000 8100 7700 7900 8100 8300 Negatif Negatif Negatif 8275 7325 GJTL Trading Sell 1125 1125 1105 1065 1105 1145 1185 Negatif Negatif Negatif 1260 950 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7875 7875 8050 7675 7800 7925 8050 Negatif Negatif Negatif 8125 7200 GGRM Trading Sell 63050 63050 62750 61850 62750 63650 64550 Negatif Negatif Negatif 67750 60025 UNVR Trading Sell 39600 39600 39400 38800 39400 40000 40600 Negatif Negatif Negatif 42425 37825 KLBF Trading Sell 1515 1515 1500 1465 1500 1535 1570 Negatif Negatif Negatif 1590 1405 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1730 1730 1745 1695 1720 1745 1770 Negatif Negatif Negatif 1890 1550 PTPP Trading Sell 3650 3650 3600 3490 3600 3710 3820 Negatif Negatif Negatif 4040 3510 WIKA Trading Buy 2490 2490 2520 2360 2440 2520 2600 Positif Positif Positif 2620 2270 ADHI Trading Buy 2170 2170 2210 2070 2140 2210 2280 Negatif Negatif Negatif 2280 1840 WSKT Trading Buy 2640 2640 2680 2460 2570 2680 2790 Positif Positif Positif 2650 2260 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2760 2760 2790 2670 2730 2790 2850 Negatif Negatif Positif 2940 2460 JSMR Trading Buy 4250 4250 4270 4170 4220 4270 4320 Negatif Negatif Negatif 4570 3920 ISAT Trading Sell 6175 6175 6075 5925 6075 6225 6375 Negatif Negatif Positif 6550 5975 TLKM Trading Buy 3950 3950 4010 3890 3930 3970 4010 Negatif Negatif Negatif 4030 3670 Finance BMRI Trading Buy 11100 11100 11350 10600 10975 11350 11725 Negatif Negatif Negatif 11725 10150 BBRI Trading Buy 11950 11950 12125 11750 11875 12000 12125 Positif Positif Positif 12325 10425 BBNI Trading Sell 5475 5475 5375 5175 5375 5575 5775 Negatif Negatif Negatif 5675 5075 BBCA Trading Buy 15275 15275 15500 14750 15125 15500 15875 Negatif Negatif Negatif 15875 14125 BBTN Trading Buy 1900 1900 1915 1855 1885 1915 1945 Positif Positif Positif 1900 1590 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 21925 21925 22250 20700 21475 22250 23025 Positif Positif Positif 23950 19200 MPPA Trading Sell 1410 1410 1375 1375 1400 1425 1450 Negatif Negatif Negatif 1785 1320