S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

dokumen-dokumen yang mirip
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

PERANCANGAN PERCOBAAN

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

PERANCANGAN PERCOBAAN

STATISTIKA II (BAGIAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si.

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

Pengacakan dan Tata Letak

Rancangan Petak Berjalur

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

Pengujian Hipotesis. Oleh : Dewi Rachmatin

III. PERCOBAAN FAKTORIAL

Hipotesis. Penerimaan hipotesis menunjukkan bahwa tidak cukup petunjuk untuk mempercayai sebaliknya

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL

BAB III METODE PENELITIAN

Ayundyah Kesumawati. April 20, 2015

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

DISTRIBUSI SAMPLING besar

2) Ukuran Data Tidak Sama k n i T 2.. JKT = X 2 ij - i=1 j=1 N k JKK = T 2 i. T 2.. i=1 n i N JKG = JKT - JKK Sumber Jumlah db Kuadrat Tengah F. Hitun

Perancangan Percobaan

PENGUJIAN HIPOTESIS. Konsep: Dua macam kekeliruan. Pengujian hipotesis.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Langkah-langkah pengujian hipótesis statistik adalah sebagai berikut :

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih

Pengujian Hipotesis. Vitamin C dalam pakan bisa mempercepat

Perancangan Percobaan

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

UJI HIPOTESIS SATU-SAMPEL

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

Pengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN. Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

III. MATERI DAN WAKTU

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

LOGO PENGUJIAN HIPOTESIS HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

PENGUJIAN HIPOTESA #1

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

r = =

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

Pengertian Pengujian Hipotesis

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Penyusunan Hipotesa : 1. : µ 1 = µ 2 : µ 1 µ 2 2. : µ 1 µ 2 : µ 1 > µ 2 3. : µ 1 µ 2 : µ 1 < µ 2 Apabila data yang diambil dari hasil eksperimen, maka

PENGUJIAN HIPOTESIS O L E H : R I A N D Y S Y A R I F

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN

Outline. Uji rata-rata sesudah ANAVA Kontras Ortogonal Pengujian Rata-rata Sesudah Eksperimen Uji Rentang Newman-Keuls Uji Scheffé

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Penyusun

Tabel Rancangan Acak Percobaan. Keterangan : A = Kotak kontrol berisi Etanol 70% B = Kotak berisi minyak rimpang jeringau 6%

Lampiran 1. Skema Penelitian

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

STK 211 Metode Statistika PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

MODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

UJI ANOVA. Imam Gunawan DISTRIBUSI F

PERANCANGAN PERCOBAAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal

Transkripsi:

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

PENGUJIAN HIPOTESIS

V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap hipotesis bisa benar atau salah, sehingga perlu diuji dengan suatu penelitian untuk diterima atau ditolak Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis disebut Pengujian Hipotesis.

V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis ada 2 macam, yaitu : 1. Hipotesis Statistik = H 0 2. Hipotesis Kerja / Hipotesis Alternatif = H 1 Hipotesis Nol (H 0 ) merupakan hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak.

V. PENGUJIAN HIPOTESIS Dalam pengujian hipotesis terdapat 2 kekeliruan (galat) : Kesimpulan Keadaan Sebenarnya H 0 Benar H 0 Salah Terima Hipotesis Benar Galat Tipe II (β) Tolak Hipotesis Galat Tipe I (α) Benar Nilai α disebut Taraf Nyata. Nilai α biasanya 0,05 (5%) atau 0,01 (1%). Jika α = 0,05 artinya 5 dari tiap 100 kesimpulan kita akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima.

V. PENGUJIAN HIPOTESIS Teknik dalam pengujian hipotesis : α α Uji 2 Pihak H 0 θ = θ 0 H 1 θ θ 0 Uji Pihak Kiri H 0 θ = θ 0 H 1 θ < θ 0 Uji Pihak Kanan H 0 θ = θ 0 H 1 θ > θ 0 θ = parameter (μ ; σ ; σ 2 ) θ 0 = Nilai yang dihipotesiskan

V. PENGUJIAN HIPOTESIS Penggunaan Sebaran t dan z Apa σ ada? Ya Uji - z Tidak n 30? Ya Uji - z Uji - t Tidak

1. Pengujian Rata-rata Satu Sampel

Contoh 1 : Misal Balai Penelitian Tanaman Padi menghasilkan varietas padi baru yang dinyatakan mempunyai hasil 8 t/ha dengan simpangan baku 0,5 t/ha. Contoh acak dari 50 lokasi diperoleh rata rata hasilnya 7,8 t/ha. Ujilah pada taraf nyata 0,01 apakah pernyataan balai penelitian tersebut dapat diterima.

1. Pengujian Rata-rata Satu Sampel Jawab : 1. H 0 μ = 8 lawan H 1 μ 8 2. Taraf Nyata α = 1 % = 0,01 3. Uji Statistik : Uji z 4. Wilayah Kritik : z < z α/2 atau z > z α/2 z < z 0,005 atau z > z 0,005 z < 2,575 atau t > 2,575

1. Pengujian Rata-rata Satu Sampel 5. Perhitungan : 6. Kesimpulan : Karena (z = 2,83) < ( z 0,005 = 2,575) maka disimpulkan untuk menolak H 0 (pendapat balai penelitian yang menyatakan bahwa rata-rata hasilnya sebesar 8 t/ha tidak dapat diterima)

Contoh 2 : Seorang peneliti senior menyatakan bahwa rata rata pendapatan per bulan keluarga di kota A sebesar Rp 1.000.000,. Contoh acak berukuran 25 keluarga diambil dan diperoleh rata rata pendapatannya Rp 1.200.000, dengan simpangan baku sebesar Rp 200.000,. Ujilah pada taraf nyata 0,05 apakah pernyataan peneliti senior tersebut dapat diterima.

1. Pengujian Rata-rata Satu Sampel Jawab : 1. H 0 μ = 1.000.000 lawan H 1 μ 1.000.000 2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 3. Uji Statistik : Uji t 4. Wilayah Kritik : t < t α/2(n-1) atau t > t α/2(n-1) t < t 0,025(24) atau t > t 0,025(24) t < 2,064 atau t > 2,064

1. Pengujian Rata-rata Satu Sampel 5. Perhitungan : 6. Kesimpulan : Karena (t = 5,00) > (t 0,025(24) = 2,064) maka disimpulkan untuk menolak H 0 (pendapat peneliti senior yang menyatakan bahwa rata-rata pendapatan sebesar Rp. 1000.000,- tidak dapat diterima)

1. Pengujian Rata-rata Satu Sampel Wilayah Kritik : t < t 0,025(24) atau t > t 0,025(24) t < 2,064 atau t > 2,064 Tolak H 0 Terima H 0 Tolak H 0 2,064 2,064 5,00

2. Pengujian Rata-rata Dua Sampel A. Rata-rata Dua Sampel Bebas 1. σ 2 1 dan σ 2 2 diketahui atau n 30 : 2. σ 2 1 dan σ 2 2 Tidak diketahui serta n < 30 : a. σ 2 1 σ 2 2 : b. σ 2 1 = σ 2 2 : B. Rata-rata Dua Sampel Berpasangan

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas 1. Jika σ 1 2 dan σ 2 2 diketahui atau n 30 : 2. Jika σ 1 2 dan σ 2 2 Tidak diketahui serta n < 30 : a. Jika σ 1 2 σ 2 2 :

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas b. Jika σ 1 2 = σ 2 2 :

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Untuk mengetahui apakah σ 1 2 = σ 2 2 atau σ 1 2 σ 2 2 dilakukan Uji Kesamaan Ragam dengan Uji F : Jika : F F 0,05(v1 ; v2) berarti σ 2 1 = σ 2 2 Jika : F > F 0,05(v1 ; v2) berarti σ 2 1 σ 2 2 v 1 = n 1 1 derajat bebas sampel ke-1 v 2 = n 2 1 derajat bebas sampel ke-1

Rata-rata Dua Sampel Bebas : σ 1 2 dan σ 2 2 tidak diketahui F > F 0,05(db1 ; db2) a. σ 12 σ 2 2 F F 0,05(db1, db2) b. σ 12 = σ 2 2

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Contoh 1 : Dua varietas padi ingin dibandingkan hasilnya, untuk itu masing-masing varietas ditanam pada 50 petakan sawah dengan kondisi petakan yang sama. Varietas A mempunyai hasil rata rata 78,3 ku/ha dengan simpangan baku 5,6 ku/ha, sedangkan varietas B rata ratanya 87,2 ku/ha dengan simpangan baku 6,3 ku/ha. Uji pada taraf nyata 5% apakah rata rata hasil varietas A lebih kecil dari B.

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Jawab : 1. H 0 μ A = μ B lawan H 1 μ A < μ B 2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 α/2 = 0,025 3. Uji Statistik : Uji-z ( n > 30 ) 4. Wilayah Kritik : z < z 0,025 atau z < 1,96

5. Perhitungan : A B n 50 50 x 78,3 87,2 s 5,6 6,3 s 2 31,36 39,69

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas 6. Kesimpulan Karena nilai ( z = 7,466) < (z 0,025 = 1,960) artinya kedua varietas mempunyai rata-rata hasil yang berbeda nyata. Tolak H 0 Tolak H 0 7,466 Terima H0 1,960 1,960

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Contoh 2 : Pelajaran matematika diberikan kepada 12 siswa kelas A dengan metode pengajaran biasa, dan 10 siswa kelas B dengan metode pengajaran terprogram. Hasil ujian kelas A rata ratanya 85 dengan simpangan baku 4, kelas B rata ratanya 81 dengan simpangan baku 5. Ujilah pada taraf nyata 10% apakah rata rata populasi bagi nilai ujian kedua metode tersebut sama, jika diasumsikan ragam kedua sampel tersebut sama

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Pengujian Kesamaan Ragam : 1. H 0 σ 2 1 = σ 2 2 lawan H 1 σ 2 1 σ 2 2 2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 3. Uji Statistik : Uji-F 4. Wilayah Kritik : F > F 0,05(v1 ; v2) 5. Perhitungan :

5. Perhitungan : 1. Uji Perbandingan Ragam : F 0,05(9 ; 11) = 2,896 Karena nilai (F = 1,563) < (F 0,05(9 ; 11) = 2,896) artinya ragam kedua sampel tersebut tidak berbeda nyata.

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Pengujian Rata-rata : 1. H 0 μ 1 = μ 2 lawan H 1 μ 1 μ 2 2. Taraf Nyata α = 10 % = 0,10 α/2 = 0,05 3. Uji Statistik : Uji-t ( n < 30 ) 4. Wilayah Kritik : t < t 0,05 atau t > t 0,95 t < 1,725 atau t > 1,725

5. Perhitungan :

5. Perhitungan : 6. Kesimpulan Karena nilai ( t = 2,086) > (t 0,05(20) = 1,725) artinya rata-rata nilai ujian kedua kelas tersebut berbeda nyata.

6. Kesimpulan Karena nilai ( t = 2,086) > (t 0,05(20) = 1,725) artinya rata-rata nilai ujian kedua kelas tersebut berbeda nyata. Tolak H 0 Tolak H 0 Terima H0 1,725 1,725 2,086

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Contoh 3 : Tabel berikut menunjukkan tinggi tanaman jagung umur 60 HST antara yang diberi PPC dan tanpa PPC. Dengan PPC 97 82 123 92 175 88 118 Tanpa PPC 103 94 110 87 98 Ujilah pada taraf nyata 5% apakah rata-rata tinggi tanaman jagung antara yang diberi PPC sama dengan tanpa PPC.

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Pengujian Kesamaan Ragam : 1. H 0 σ 2 1 = σ 2 2 lawan H 1 σ 2 1 σ 2 2 2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 3. Uji Statistik : Uji-F 4. Wilayah Kritik : F > F 0,05(v1 ; v2) 5. Perhitungan :

5. Perhitungan : 1. Uji Perbandingan Ragam : F 0,05(6 ; 4) = 4,534 Karena nilai (F = 13,577) > (F 0,05(6 ; 4) = 4,534) artinya ragam kedua sampel tersebut berbeda nyata.

A. Rata-rata Dua Sampel Bebas Pengujian Rata-rata : 1. H 0 μ 1 = μ 2 lawan H 1 μ 1 μ 2 2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 α/2 = 0,025 3. Uji Statistik : Uji-t ( n < 30 ) 4. Wilayah Kritik : t < t atau t > t

5. Perhitungan : a. Penentuan nilai t tabel :

6. Kesimpulan Karena nilai ( t = 0,964) < (t = 2,478) artinya rata-rata tinggi tanaman jagung yang diberi PPC dan tanpa PPC tidak berbeda nyata. Tolak H 0 Tolak H 0 Terima H0 2,478 2,478 0,964

b. Penentuan derajat bebas v nilai t tabel : A B N 7 5 S 2 1035,905 76,300 S 2 /n 147,986 15,260

b. Penentuan derajat bebas v nilai t tabel : A B N 7 5 S 2 1035,905 76,300 S 2 /n 147,986 15,260

6. Kesimpulan Karena nilai ( t 0,025(7) = 2,365) < ( t = 0,964) < (t 0,025(7) = 2,365) artinya rata-rata tinggi tanaman jagung yang diberi PPC dan tanpa PPC tidak berbeda nyata. Tolak H 0 Tolak H 0 Terima H0 2,365 2,365 0,964

B. Rata-rata Dua Sampel Berpasangan Rata-rata dari selisih pengamatan kedua sampel Simpangan baku dari selisih pengamatan kedua sampel

B. Rata-rata Dua Sampel Berpasangan Contoh : Pelatihan manajemen agribisnis dilakukan kepada 100 petani andalan agar mereka mampu mengembangkan usahataninya. Setelah beberapa waktu, 6 orang diantara 100 petani andalan tersebut diselidiki keuntungan yang mereka peroleh sebelum dan sesudah pelatihan. Ujilah dengan α = 5% apakah keuntungan usahatani sebelum sama dengan sesudah pelatihan.

B. Rata-rata Dua Sampel Berpasangan Petani 1 2 3 4 5 6 Sebelum 40 78 49 63 55 33 Juta Rp Sesudah 58 87 57 72 61 40 Juta Rp Jawab : 1. H 0 μ 1 = μ 2 lawan H 1 μ 1 μ 2 2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 α/2 = 0,025 3. Uji Statistik : Uji-t ( n < 30 ) 4. Wilayah Kritik : t < t 0,025(5) atau t > t 0,025(5) t < 2,571 atau t > 2,571

B. Rata-rata Dua Sampel Berpasangan 5. Perhitungan : Sebelum 40 78 49 63 55 33 Jumlah Sesudah 58 87 57 72 61 40 Selisih (d) 18 9 8 9 6 7 57 (d 2 ) 324 81 64 81 36 49 635 n = 6 ; d = 57 ; d 2 = 635 ; α = 5% ; t α/2(n-1) = 2,571

B. Rata-rata Dua Sampel Berpasangan 5. Perhitungan : 6. Kesimpulan Karena nilai (t = 5,099) > (t 0,025(5) = 2,571) artinya rata-rata keuntungan usahatani setelah pelatihan lebih besar daripada sebelum pelatihan.

C. Pengujian Rata-rata Beberapa Sampel Analisis yang digunakan dalam pengujian rata-rata beberapa (k) sampel yaitu : 1. Analisis Ragam (Anava) : Uji F 2. Uji Lanjut : a. Uji LSD (Uji BNT) b. Uji HSD (Uji BNJ) c. Uji Duncan (Uji DMRT atau LSR)

C. Pengujian Rata-rata Beberapa Sampel Analisis Ragam (Anava) : Uji F Uji dalam Analisis Ragam (Anava) digunakan untuk menguji apakah rata-rata dari k sampel menunjukkan perbedaan yang nyata atau tidak. Apabila hasil Analisis Ragam menunjukkan adanya perbedaan yang siginifikan, maka pengujian dilanjutkan untuk mengetahui rata-rata sampel mana yang menunjukkan perbedaan.

Contoh : Bobot GKG pada berbagai takaran pupuk K K 2 O (kg/ha) Bobot GKG per Petak (kg) k 1 (12,5 ) 1,67 1,70 1,73 1,75 1,68 k 2 (25,0 ) 1,64 1,69 1,70 1,71 1,67 k 3 (37,5 ) 1,77 1,81 1,75 1,74 1,79 k 4 (50,0 ) 1,66 1,65 1,63 1,61 1,70 k 5 (62,5 ) 1,48 1,34 1,52 1,47 1,55 Ujilah pada taraf nyata 5% apakah rata-rata bobot GKG menunjukkan perbedaan yang signifikan, dan pada pupuk K berapa diperoleh bobot GKG tertinggi?

C. Pengujian Rata-rata Beberapa Sampel Jawab : 1. H 0 μ 1 = μ 1 = = μ 5 H 1 minimal ada satu rata-rata yang berbeda 2. Taraf Nyata α = 5 % = 0,05 α/2 = 0,025 3. Uji Statistik : Uji-F dan Uji-t (Uji LSD) 4. Wilayah Kritik : F > F 0,05(db1 ; db2) 5. Perhitungan :

Analisis Ragam (Anava) : K 2 O (kg/ha) Bobot GKG per Petak (kg) Jumlah Rata-rata k 1 (12,5 ) 1,67 1,70 1,73 1,75 1,68 8,53 1,71 k 2 (25,0 ) 1,64 1,69 1,70 1,71 1,67 8,41 1,68 k 3 (37,5 ) 1,77 1,81 1,75 1,74 1,79 8,86 1,77 k 4 (50,0 ) 1,66 1,65 1,63 1,61 1,70 8,25 1,65 k 5 (62,5 ) 1,48 1,34 1,52 1,47 1,55 7,36 1,47 Jumlah 41,41 1. FK = (41,41) 2 : 25 = 68,5915 2. JK-TOTAL = (1,67 2 + 1,70 2 + + 1,66 2 ) FK = 0,2940 3. JK-PERLAKUAN = (8,53 2 + + 7,56 2 )/5 FK = 0,2526 4. JK-GALAT = JK(TOTAL) JK(PERLAKUAN) = 0,0414

FK = 68,5915 JK-Total = 0,2940 JK-Perlakuan = 0,2526 JK-Galat = 0,0414 No Variasi DB JK KT F F 5% 1 Perlakuan 4 0,2526 0,0632 30,539 2,866 2 Galat 20 0,0414 0,0021 Total 24 0,2940 (F = 30,539) > (F 0,05 (4 ; 20) = 2,866) artinya rata-rata bobot GKG per petak menunjukkan perbedaan yang nyata. Oleh karena itu pengujian dilajutkan menggunakan Uji LSD.

Uji LSD :

Uji LSD : K 2 O (kg/ha) Ratarata Beda rata-rata k 5 (62,5 ) 1,47 - A k 4 (50,0 ) 1,65 0,18 B LSD k 2 (25,0 ) 1,68 0,03 0,21 BC k 1 (12,5 ) 1,71 0,02 0,06 0,23 C k 3 (37,5 ) 1,77 0,07 0,09 0,12 0,30 D