PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

Skripsi. Oleh: GAMALIEL SEPTIAN AIRLANDA K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman

LINDA ROSETA RISTIYANI K

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

: AYU PERDANASARI K

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING

: RANI PURWATI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

: ARNIKA ANDRIANI K

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh: MUZAYYANAH HIDAYATI K

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

SKRIPSI. Oleh: JURIT YULIANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2016.

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

NILA MEGASARI K

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOHARUM TAHUN AJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X IPA SMA

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80

ABSTRAK. Kata Kunci: Scramble, Hasil Belajar, Bahasa Inggris

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SOSIODRAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SURAKARTA DENGAN PENERAPAN ROLE PLAYING BERBANTUAN VIDEO

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MEDIA WORD WALL PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI MADEGONDO 01 GROGOL SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

UMMU MUSLIHAH K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 1

2 ABSTRAK Waryanto. PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Juli 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan partisipasi siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan angket, lembar observasi, tes, dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains dan partisipasi siswa meningkat sesuai target pada siklus II. Persentase rata-rata capaian aspek keterampilan proses sains dan indikator partisipasi siswa pada pratindakan masih rendah karena pembelajaran didominasi dengan penyampaian materi oleh guru. Peningkatan kedua variabel terjadi pada siklus I, akan tetapi belum mencapai target. Persentase rata-rata capaian aspek keterampilan proses sains pada siklus II sebesar 77,73% berdasarkan lembar observasi, 78,55% berdasarkan angket, dan 87,17% berdasarkan tes. Persentase rata-rata capaian indikator partisipasi siswa pada siklus II sebesar 75,78% berdasarkan lembar observasi dan 77,05% berdasarkan angket. Penerapan inkuiri terbimbing melatih siswa menggunakan keterampilan proses sains dan menuntut siswa untuk berpartisipasi secara maksimal dalam pembelajaran. Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan partisipasi siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains, dan Partisipasi Siswa

3 ABSTRACT Waryanto. IMPROVING SCIENCE PROCESS SKILLS AND STUDENTS PARTICIPATION IN BIOLOGY LEARNING PROCESS BY IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY TOWARDS CLASS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO. Thesis, Teacher and Training Education Faculty. Sebelas Maret University. Surakarta. July 2012. This research is aimed at improving science process skills and students participation of class X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo in the academic year of 2011/2012 by implementation of guided inquiry in Biology learning process. This research belonged to classroom action research that consisted of two cycles and each cycle had four phases namely planning, actuating, observing, and reflecting. The data was collected by using questionnaire, observation sheet, test, and interview. The obtained data were validated through triangulation method and analyzed using descriptive approach. The results showed that the science process skills and students participation increase as the goals on the second cycle. The average percentage of achievement in science process skills aspects and students participation indicators on pre-actuating was low because the learning process is still dominated of transferring learning material by the teacher. The increasing of both variables was held on first cycle, but the goals are still not reached. The average percentage of achievement in science process skills aspects on the second cycle was about 77,73% based on the observation sheet, 78,55% based on the questionnaire, and 87,17% based on the test. The average percentage of achievement in students participation indicators on the second cycle was about 75,78% based on the observation sheet and 77,05% based on the questionnaire. The implementation of guided inquiry trained students to use science process skills and claimed students to participate maximally in learning process. The conclusion was the implementation of guided inquiry in Biology learning process can improve science process skills and students participation of class X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo in the academic year of 2011/2012. Key words: Guided Inquiry, Science Process Skills, and Students Participation.

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sengaja dan terencana untuk membantu mengembangkan potensi manusia agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai makhluk pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Salah satu upaya menempuh pendidikan yaitu melalui pelaksanaaan pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di suatu negara. Biologi sebagai bagian dari sains memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran Biologi yang dapat mempersiapkan peserta didiknya dengan berbagai keterampilan agar dapat menghadapi persaingan di era globalisasi. Guru sering menghadapi permasalahan ketika melaksanakan pembelajaran. Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi, seharusnya guru segera berusaha mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penyelesaian masalah dalam pembelajaran akan menyebabkan peningkatan kualitas pembelajaran. Diskusi dengan guru Biologi SMA Negeri 1 Sukoharjo disepakati bahwa kelas X.1 merupakan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Kelas X.1 dipilih karena kelas tersebut memiliki permasalahan dalam pembelajaran Biologi yang paling kompleks dibandingkan dengan 4 kelas yang lain. Setelah mengetahui masalah yang utama dan mendesak untuk diselesaikan dalam pembelajaran biologi di kelas X.1, maka ditindaklanjuti dengan mengumpulkan data untuk mendukung masalah dan sebagai bahan identifikasi penyebab masalah tersebut. Data-data tersebut diperoleh dari wawancara dengan guru Biologi dan siswa kelas X.1, observasi kegiatan pembelajaran, dan analisis dokumen pembelajaran.

5 Berdasarkan data hasil observasi di kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo yang dilakukan selama 3 kali menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah cukup bervariasi, akan tetapi masih didominasi dengan penjelasan materi oleh guru. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu guru menyampaikan materi di depan kelas dengan menggunakan bantuan slide presentasi dan kadangkadang memberi pertanyaan kepada siswa. Kegiatan siswa yaitu mendengarkan dan menulis materi yang disampaikan oleh guru. Keadaan tersebut menyebabkan siswa bosan dan kurang terlibat ketika pembelajaran berlangsung. Terlihat ketika guru menyampaikan materi, banyak siswa yang tidak memperhatikan dan kurang bersemangat, banyak siswa yang tidak berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran juga dilakukan oleh guru dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mendiskusikan materi yang ada dibuku kemudian mempresentasikan hasil diskusi, akan tetapi kegiatan diskusi dan presentasi belum berjalan dengan baik. Terlihat banyak siswa yang diam saat diskusi, tidak memperhatikan temannya yang presentasi, dan tidak menyampaikan pertanyaan ketika diberi kesempatan bertanya pada kegiatan presentasi. Hal tersebut disebabkan diskusi yang masih bersifat merangkum materi yang sudah ada di buku sehingga siswa kurang dilatih untuk mencari konsep melalui proses pembelajaran. Hasil observasi terhadap proses pembelajaran Biologi di kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo yang berjumlah 32 siswa menunjukkan data sebagai berikut: 71,87% siswa memperhatikan penjelasan guru, 1,56% siswa mengajukan pertanyaan kepada guru, 6,25% siswa menjawab pertanyaan guru, 37,5% siswa terlibat dalam diskusi, 53,13% siswa memperhatikan ketika temannya presentasi, 6,25% siswa mengajukan pertanyaan ketika kegiatan presentasi, dan 6,25% siswa menanggapi pendapat teman ketika kegiatan presentasi. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar masih rendah. Observasi yang dilakukan terhadap kegiatan praktikum dan laporan praktikum siswa menunjukkan data sebagai berikut: 62,5% siswa terampil

6 mengamati objek percobaan, 53,13% siswa terampil mengelompokkan objek percobaan, 37,5% siswa terampil menafsirkan data hasil percobaan, 9,38% siswa terampil mengajukan pertanyaan, 31,25% siswa terampil berhipotesis, 31,25% siswa terampil merencanakan percobaan, 43,75% siswa terampil mengunakan alat/bahan, dan 56,25% siswa terampil mengkomunikasikan hasil percobaan. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran Biologi di kelas X.1 terdapat permasalahan yaitu rendahnya keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran. Data hasil observasi kemudian diidentifikasi akar penyebabnya dengan berkolaborasi antara peneliti dan guru Biologi kelas X.1. Berdasarkan hasil identifikasi, ditemukan penyebab dari masalah tersebut yaitu pembelajaran yang dilaksanakan belum dapat merangsang adanya partisipasi siswa sehingga hanya sedikit siswa yang merespon untuk berperan aktif dan pembelajaran belum sepenuhnya dapat mengoptimalkan keterampilan proses sains siswa yang berakibat rendahnya keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran Biologi. Partisipasi dari siswa sangat diperlukan dalam pembelajaran. Siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran melalui pemberian sumbangan untuk mencapai tujuan pembelajaran akan membantu siswa mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya secara penuh, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik (Mulyasa, 2006). Keterampilan proses sains perlu dikembangkan karena di dalamnya terdapat keterampilan kognitif, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif dilibatkan karena siswa menggunakan pikirannya ketika melakukan keterampilan proses sains. Keterampilan manual terlibat karena siswa menggunakan alat dan bahan, mengukur, dan menyusun alat ketika melakukan keterampilan proses sains. Keterampilan sosial dilibatkan karena siswa berinteraksi ketika melaksanakan keterampilan proses sains. Muara dari pembekalan ketiga keterampilan tersebut adalah pada pembentukan insan yang terdidik secara utuh. Pengembangan keterampilan proses sains merupakan hal yang utama untuk memperbaiki proses pendidikan sains di Indonesia, sehingga pendidikan sains yang diterapkan

7 hendaknya dapat berorientasi pada pembentukan keterampilan proses sains (Rustaman, 2005). Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dikembangkan suatu tindakan yang mampu meningkatkan partisipasi dan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran Biologi. Hal ini dapat dilakukan dengan pembelajaran yang dapat merangsang partisipasi siswa dalam pembelajaran sekaligus dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang diajukan untuk meningkatkan partisipasi dan keterampilan proses sains siswa adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing dipilih sebagai alternatif solusi untuk memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas X.1 karena dianggap sesuai dengan keadaan siswa yang masih memerlukan bimbingan dalam melakukan pembelajaran inkuiri dan kesesuaian dengan hakikat pembelajaran biologi yang harus menyertakan minds on, hearts on, dan hands on dalam kegiatan belajar mengajar. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu tingkatan model pembelajaran berbasis inkuiri yang mengajarkan pada siswa untuk memperoleh pengetahuan seperti halnya para peneliti melakukan penelitian. Prosedur model pembelajaran inkuiri terbimbing dilakukan dengan melibatkan siswa dalam penyelidikan, membantu siswa mengidentifikasi konsep atau metode, dan mendorong siswa menemukan cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Guru berperan dalam memberikan masalah dan membimbing kegiatan pemecahan masalah (Amri & Ahmadi, 2010). Tahap pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Trianto (2007) yaitu menyajikan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Tahap pembelajaran inkuiri terbimbing tersebut sangat berpotensi meningkatkan keterampilan proses sains karena dalam setiap tahap pembelajaran, siswa menggunakan keterampilan proses sains untuk menyelesaikan masalah. Inkuiri terbimbing juga berpotensi meningkatkan partisipasi siswa, karena tahap pembelajaran tersebut dapat

8 merangsang partisipasi untuk memberikan sumbangan dalam pembelajaran demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul: Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Partisipasi Siswa pada Pembelajaran Biologi melalui Penerapan Inkuiri Terbimbing di Kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian sebagai berikut. 1. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012? 2. Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut. 1. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi. 2. Meningkatkan partisipasi siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi. sebagai berikut. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak

9 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan keterampilan proses sains dan partisipasi siswa pada pembelajaran Biologi. b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat membawa dampak pada peningkatan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru a. Menambah wawasan tentang strategi pembelajaran Biologi yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran Biologi khususnya terkait dengan keterampilan proses sains dan partisipasi siswa. c. Membantu meningkatkan kompetensi profesional guru Biologi. 3. Bagi Sekolah a. Memberikan saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran Biologi yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains dan partisipasi siswa. b. Meningkatkan kualitas pendidik untuk menunjang mutu sekolah.

10 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. 2. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sebagai referensi bagi pengembangan penelitian tindakan kelas lebih lanjut dalam rangka meningkatkan keterampilan proses sains dan partisipasi siswa pada pembelajaran Biologi. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan partisipasi siswa, terutama jika karakteristik siswa serupa dengan yang terdapat pada kelas X.1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. C. Saran 1. Kepada Siswa a. Siswa hendaknya mengetahui tujuan dari pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu mengajak siswa mencari konsep dalam pembelajaran melalui pemecahan masalah sehingga tidak menganggapnya sebagai hal yang menakutkan.

11 b. Siswa hendaknya mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran inkuiri terbimbing seperti mempelajari berbagai sumber belajar dan merefleksi kegiatan inkuiri yang telah dilaksanakan sehingga pembelajaran inkuiri dapat berjalan dengan lancar. 2. Kepada Guru a. Guru harus mempersiapkan diri sebelum penerapan inkuiri terbimbing seperti mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan membimbing, sehingga siswa lebih cepat mengerti bimbingan yang disampaikan oleh guru. b. Guru harus mengetahui batasan dalam membimbing siswa pada proses pembelajaran inkuiri terbimbing sehingga kreativitas siswa dapat berkembang.