Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu

dokumen-dokumen yang mirip
PREMI ASURANSI JIWA PADA AKHIR TAHUN KEMATIAN DAN PADA SAAT KEMATIAN TERJADI

Prosiding Matematika ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

PENENTUAN PREMI TAHUNAN PADA ASURANSI JOINT LIFE DENGAN MENGGUNAKAN ANUITAS REVERSIONARY

PENENTUAN PREMI UNTUK POLIS ASURANSI BERSAMA

PENENTUAN PREMI BULANAN ASURANSI KESEHATAN BERJANGKA PERAWATAN RUMAH SAKIT UNTUK PERORANGAN

Prosiding Matematika ISSN:

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alat analisis. Hal itu pula yang dapat terjadi pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

MODEL PENYUSUTAN MAJEMUK JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY

ANUITAS LAST SURVIVOR

METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN

Bizaini, Dewi Sri Susanti, Yuni Yulida Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY

Asuransi Jiwa

Bab 2. Teori Pendukung. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Future Life Time

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

LIFE ANNUITIES. Di Susun Oleh: Kelompok 1 1. ANGGUN SARLINA SAILAN H RAHMADANA H

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI

MENENTUKAN NILAI CADANGAN YANG DISESUAIKAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA BERPASANGAN DENGAN METODE ILLINOIS

PAID UP INSURANCE DAN EXTENDED INSURANCE PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA UNTUK STATUS HIDUP GABUNGAN

Analisis Komponen Biaya Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

PREMI TUNGGAL BERSIH ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGAN FAKTOR PENEBUSAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

Asuransi Jiwa

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN

Nilai Akumulasi Anuitas Berjangka Dengan Distribusi Makeham Pada Status Hidup Gabungan

NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM. Deni Afrianti 1, Hasriati 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Asuransi Jiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

Asuransi Jiwa

MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

Premi Tahunan Asuransi Jiwa Berjangka Dengan Asumsi Seragam Untuk Status Gabungan

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Pandaan oleh Ariyani (2001). Bumi Putera Rayon pandaan adalah belum tepat.

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN

PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK

ASURANSI JIWA. 12/11/2012 MK. Aktuaria Darmanto, S.Si.

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

Asuransi Jiwa

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk menghitung nilai cadangan asuransi secara umum, maka dibutuhkan

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI SUMATERA BARAT Kode SKS Semester. Nama MK

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Ruhiyat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PERBANDINGAN ASURANSI LAST SURVIVOR DENGAN PENGEMBALIAN PREMI MENGGUNAKAN METODE COPULA FRANK, COPULA CLAYTON, DAN COPULA GUMBEL

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA

Asuransi Jiwa

Bab 2. Tinjauan Pustaka. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Bunga Majemuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT

PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN RETROSPEKTIF PREMI TAHUNAN ASURANSI JOINT LIFE DWIGUNA. (Skripsi) Oleh. Cinkia Eagseli Ewys

METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT

PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT

Prosiding Statistika ISSN:

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA

PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA

LEMBAR PERNYATAAN DEWAN PENGUJI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN METODE ZILLMER DAN FACKLER (Skripsi) Oleh RETNO SAFITRI

NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M.

Prosiding Matematika ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

Prosiding Matematika ISSN:

Transkripsi:

Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu 1 Nyayu Dita Khairunnisa, 2 Onoy Rohaeni, 3 Yurika Permanasari 1,2,3 Prodi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univers itas Is lam Bandun g, Jl. Tamans ari No.1 Bandung40116 e-mail : 1 diethacerry@gmail.com, 2 onoyrohaeni@gmail.com, 3 yurikakoe@gmail.com Abstrak. Asuransi jiwa merupak an asuransi yang menangani resik o yang terjadi dalam hidup manusia. Perusahaan asuransi adalah pihak yang menanggung resik o sebagai imbalannya perusahaan asuransi menerima seju mlah premi tertanggung. Ada dua cara menghitung premi yaitu perhitungan premi disk rit dan perhitungan premi k ontinu. Pembayaran premi pada asuransi jiwa berjangka dalam sk ripsi ini adalah pembayaran premi yang dilak ukan sek aligus atau biasa disebut premi tunggal. Premi yang ak an dihitung adalah premi bersih sehing ga yang diperhitungk an hanya mortalita dan tingk at bunga. Berdasarkan contoh k asus nilai premi disk rit lebih k ecil dari nilai premi kontinu disebabk an oleh mortalita, tingk at bunga dan faktor usia. Pada fak tor mortalita dalam perhitungan premi disk rit didalamnya terdapat jumlah dari perk alian faktor disk onto dengan jumlah orang yang meninggal pada usia x sampai x+1 tahun. Sedangkan pada perhitungan premi k ontinu didalamnya terdapat jumlah dari perkalian faktor disk onto ditambah ½ dengan jumlah orang yang me ninggal pada usia x sampai x+1 tahun. Fak tor usia juga mempengaruhi premi. Semak in tua usia seseorang mak a semakin besar nilai preminya. Kata Kunci: Asuransi, Asuransi Jiwa Berjangka, Premi Asuransi. A. Pendahuluan Asuransi atau pertanggungan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Perusahaan asuransi akan membuat perjanjian dengan orang-orang yang ingin meminimalkan resiko yang diakibatkan oleh kemungkinan kematian, resiko hari tua, dan resiko kecelakaan. Perusahaan asuransi akan menanggung semua resiko yang dialami tertanggung dengan memberikan santunan pada tertanggung dengan syarat tertanggung harus membayar iuran rutin kepada perusahaan asuransi. Iuran rutin yang dibayarkan tersebut dinamakan premi. Ada dua cara dalam menghitung premi yaitu menghitung premi secara diskrit dan menghitung premi secara kontinu. Premi diskrit adalah premi yang pembayaran uang pertanggungannya dilakukan pada akhir tahun, sedangkan premi kontinu adalah premi yang pembayaran uang pertanggungannya dilak ukan pada saat kematian tertanggung. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan premi yaitu, faktor mortalita, faktor biaya, faktor usia, jenis pekerjaan, faktor diskonto dan faktor kebiasaan. Berdasarkan penjelasan diatas maka akan ditelaah model perhitungan premi diskrit dan model perhitungan premi kontinu. B. Landasan Teori 1. Anuitas Hidup Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan secara berkala 37

38 Nyayu Dita Khairunnisa, et al. dalam periode tertentu, sedangkan anuitas yang pembayarannya dikaitkan dengan hidup matinya seseorang dinamakan anuitas hidup. Ada beberapa macam anuitas hidup yaitu : anuitas seumur hidup akhir ( whole life annuity ammediate), anuitas seumur hidup awal (whole life annuity due), anuitas hidup tertunda awal, anuitas hidup tertunda akhir, anuitas hidup tertunda sementara (deferred temporary life annuity), anuitas hidup awal berjangka (Temporary Life Annuity Due) dan a nuitas hidup berjangka yang ditangguhkan 2. Premi Premi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh tertanggung kepada penanggung setiap jangka waktu tertentu. Menurut Larson dan Gaumnitz (1951), Premi untuk asuransi jiwa dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu premi bersih dan premi kotor. P remi bersih adalah premi yang tidak ada tambahan biaya apapun sedangkan premi kotor adalah premi bersih ditambah biaya tertentu yang dibebankan pada tertanggung. Setiap perusahaan asuransi mempunyai biaya yang berbeda. Biaya-biaya tersebut harus dihitung pada perhitungan premi asuransi. Biaya yang ditambahkan dalam premi kotor yaitu biaya promosi, biaya adminitrasi, biaya pemeliharaan, biaya operasional seperti untuk menggaji pegawai, membeli peralatan kantor, menyewa gedung dan membayar pajak. 3. Tabel Mortalitas Tabel mortalitas adalah tabel yang berisi peluang hidup dan peluang kematian seseorang. Perusahaan asuransi menggunakan tabel mortalitas untuk membantu perthitungan uang pertanggungan. 4. Simbol Komutasi Simbol komutasi adalah simbol yang digunakan untuk memudahkan perhitungan pada asuransi, yaitu membantu memudahkan dalam menghitung premi. 5. Faktor diskonto Dalam perhitungan asuransi, akan dibutuhkan nilai uang sekarang dari nilai yang akan datang yang disebut present value. Nilai uang yang akan datang jumlahnya akan lebih besar daripada nilai uang sekarang. Untuk mencari nilai sekarang (present value) dari jumlah nilai yang akan datang dibutuhkan faktor pengali yang disebut faktor diskonto. C. Pembahasan Asuransi jiwa adalah perjanijian dua pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan diri pada pihak tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang diasuransikan. Asuransi jiwa berjangka adalah asuransi yang memberikan perlindungan selama jangka waktu tertentu dan hanya memberikan pertanggungan pada masa perlindungan saja. Perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah uang pertanggungan kepada tertanggung apabila tertanggung mengalami resiko kematian pada jangka waktu tertentu, tetapi apabila tertanggung tidak mengalami kematian dalam jangka waktu yang telah ditentukan maka tertanggung tidak akan menerima uang pertanggungan. a. Model Perhitungan Premi Diskrit Premi diskrit adalah premi yang pembayaran uang pertanggungannya dilakukan pada pada akhir tahun polis. Dimana yang dimaksud dengan tahun Volume 2, No.1, Tahun 2016

Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu 39 polis adalah tahun pada saat tertanggung meninggal dunia. Premi diskrit dinotasikan dengan A. Premi tunggal dari asuransi berjangka untuk usia x, dengan jangka pertanggungan n tahun, uang pertanggungan 1 yang dibayarkan pada akhir tahun polis, dinotasikan dengan Untuk n =1, pada saat kontraknya dibuat untuk sebanyak l x orang, dengan premi masing-masing sebesar dalam setahun penerimaan premi tersebut akan menghasilkan bunga, dan dalam setahun tersebut yang meninggal sejumlah d x orang. Jadi 1 tahun kemudian harus dibayarkan uang pertanggungan kepada sejumlah d x orang masing-masing sebesar l x maka besarnya uang yang dikeluarkan sebesar : Dengan mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan x akan menjadi : Dengan menggunakan simbol komutasi diperoleh : Atau dapat ditulis menjadi : b. Model Perhitungan Premi Kontinu Premi tunggal kontinu adalah premi yang pembayaran uang pertanggungannya dilakukan segera pada saat kematian terjadi. Premi tunggal kontinu dinotasikan dengan Uang pertanggungan pada asuransi jiwa berjangka kontinu dinotasikan dengan Rumus untuk menghitung premi tunggal pada asuransi jiwa berjangka kontinu adalah sebagai berikut : Premi tunggal untuk asuransi jiwa berjangka dengan uang pertanggungan dibayarkan k kali : Matematika, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

40 Nyayu Dita Khairunnisa, et al. Berikut ini merupakan perhitungan asuransi jiwa berjangka dengan uang pertanggungannya dibayarkan k kali. Perhitungan pembayaran uang pertanggungannya dilakukan tiap akhir jangka waktu,,, 1 sehingga nilai rata-rata = yang juga merupakan saat pembayaran uang pertanggungan dari seluruh kontrak yang meninggal sehingga : Karena premi yang dibayarkan sekaligus atau premi tunggal maka : Dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan ν x maka diperoleh : Dengan menggunakan simbol komutasi maka diperoleh : Dari persamaan (1) pada asuransi jiwa berjangka diskrit : Volume 2, No.1, Tahun 2016

Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu 41 Dan persaamaan (4) Karena nilai x bergerak dari nol sampai n maka : Dengan menggunakan simbol komutasi didapat : Ekuivalen dengan : c. Contoh Kasus Perhitungan Premi Diskrit Seseorang berusia 29 tahun membeli asuransi jiwa berjangka (term insurance) dengan besarnya uang santunan Rp.100.000.000 dengan masa asuransinya selama 15 tahun. Dalam hal ini premi yang digunakan adalah premi tunggal bersih. Maka nilai premi tunggal bersih untuk asuransi jiwa berjangka secara diskrit adalah : Matematika, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

42 Nyayu Dita Khairunnisa, et al. Jadi premi tunggal untuk seorang berusia 29 tahun adalah Rp.1.245.936. Perhitungan Premi Kontinu Seseorang berusia 29 tahun membeli asuransi jiwa berjangka (term insurance) dengan besarnya uang santunan Rp.100.000.000 dengan masa asuransinya selama 15 tahun. Dalam hal ini premi yang digunakan adalah premi tunggal bersih. Maka nilai premi tunggal bersih untuk asuransi jiwa berjangka secara kontinu adalah Jadi premi tunggal untuk seorang berusia 29 tahun adalah Rp.1.292.041. D. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua cara menghitung premi yaitu perhitungan premi diskrit dan perhitungan premi kontinu. Berdasarkan contoh kasus, nilai premi diskrit lebih kecil daripada nilai premi kontinu disebabkan oleh faktor mortalita, tingkat bunga dan faktor usia. Pada faktor mortalita dalam perhitungan premi diskrit didalamnya terdapat jumlah dari perkalian faktor diskonto dengan jumlah orang yang mrninggal pada usia x sampai x+1 tahun. Sedangkan pada perhitungan premi kontinu didalamnya terdapat jumlah dari perkalian faktor diskonto ditambah ½ dengan jumlah orang yang meninggal pada usia x sampai x+1 tahun. Faktor usia juga mempengaruhi premi, semakin tua usia seseorang maka semakin besar preminya. Hal ini dikarenakan semakin tua usia seseorang maka semakin tinggi peluang kematiannya. Daftar Pustaka Larson, R. E. 1962. L ife Insurance Mathematics. Cetakan Keempat. John Wiley &Sons, Inc. London. Takashi, F. 1993. Matematika Asuransi Jiwa Bagian I. Incoporated Foundation OLICD Center, Tokyo. Takashi, F. 1993. Matematika Asuransi Jiwa Bagian II. Incoporated Foundation O LICD Center, Tokyo. Bowers N. L. et al. 1986. Actuarial mathematics. Illinois: The Society of Actuaries. Volume 2, No.1, Tahun 2016