Sistem Digital (410206)

dokumen-dokumen yang mirip
09/01/2018. Prio Handoko, S. Kom., M.T.I.

Dr. novrina

PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

DASAR KOMPUTER REPRESENTASI DATA

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan)

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN

Pokok Pokok Bahasan :

DASAR SISTEM BILANGAN

Bab 10 Penyajian Data Integer dan Bilangan Floating Point 10.1 Pendahuluan

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

Review Kuliah Sebelumnya

Bilangan Bertanda (Sign Number)

Hanif Fakhrurroja, MT

Representasi Data Digital (Bagian 1)

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Representasi Data. M. Subchan M

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

Standard IEEE 754 & Big Endian Litle Endian

Hanif Fakhrurroja, MT

REPRESENTASI dan ALUR PEMROSESAN DATA

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD Maret 2018

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

5. Floating Point Arithmetic

BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE

Basic Arithmetic Computing. Team Dosen Telkom University 2016

Representasi Bilangan Digital (Bagian 2)

TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN

Definisi Bilangan Biner, Desimal, Oktal, Heksadesimal

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

Aritmatika Komputer. Bab 9 4/29/2014

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION

II. REPRESENTASI DATA

REPRESENTASI DATA. Arsitektur Komputer

Arsitektur dan Organisasi

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Sistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng

77 = (bilangan biner).

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

9.3. ARITMATIKA INTEGER

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN. By : Gerson Feoh, S.Kom

SISTEM BILANGAN DAN FORMAT DATA

SISTEM BILANGAN. TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT. AkademiTelkom Jakarta 2011

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

PEMECAHAN MASALAH DENGAN C 32 BIT FLOATING POINT BINARY CONVERTER

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

Sistem Bilangan. Desimal Biner Oktal Heksadesimal

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Arsitektur Komputer. Pertemuan ke-2 - Aritmatika Komputer >>> Sistem bilangan & Format Data - Perkembangan Perangkat Keras Komputer

KONVERSI BILANGAN. Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 17 8.

Pertemuan ke 9 Aritmatika Komputer. Computer Organization Eko Budi Setiawan

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

Pertemuan Ke-6 ARITMATIKA KOMPUTER

Arsitektur dan Organisasi

TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT Akademi Telkom Jakarta

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

Quis. 2. Sistem bilangan yang menggunakan basis 8 adalah: A. Biner D. Hexadesimal B. Oktal E. Sexagesimal C. Desimal

Arithmatika Komputer. Pertemuan - 2

Basis Bilangan. Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

Arsitektur & Organisasi Komputer. Aritmatika Komputer. Pertemuan I I

Penggunaan Sistem Bilangan dan Pengkodean -3-

Sistem Bilangan dan Kode

Sistem Bilangan & Kode Data

Bilangan Desimal bilangan yang memiliki basis 10. Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 Bilangan Biner bilanganyang memilikibasis

SISTEM BILANGAN I. DEFINISI. II. Teori Bilangan

Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal

Pertemuan 2. sistem bilangan

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

SISTEM BILANGAN REPRESENTASI DATA

SISTEM BILANGAN DIGITAL

BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

CSG2F3 Sistem dan Logika Digital (SLD) REPRESENTASI DATA. Tim Dosen SLD KK Telematika FIF Telkom University

Sistem-Sistem Bilangan Sistem-Sistem Bilangan secara matematis: Contoh-2: desimal: biner (radiks=2, digit={0, 1}) Bilangan. Nilai

I. SISTEM BILANGAN BINER

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN

SISTEM BILANGAN (NUMBER SYSTEM)

FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR

KONVERSI BILANGAN. B. Konversi Bilangan Desimal ke Biner Contoh =. 2? Tulis sisa hasil bagi dari bawah keatas =

II. Sistem Bilangan Outline : 31/10/2008. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

DIKTAT SISTEM DIGITAL

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Transkripsi:

Sistem Digital (410206) Materi Kuliah ke-2 SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan 1. Bilangan Desimal 2. Bilangan Biner 3. Desimal ke Biner 4. Aritmatika Biner 5. Komplemen 1 dan 2 6. Sign Bit 7. Operasi aritmatik dengan sign bilangan 8. Bilangan Hexadesimal 9. Bilangan Oktal 10. Binary Code Decimal (BCD) 11. Digital Code & Parity 1

Aritmatika Biner 1. Penjumlahan 2. Pengurangan 3. Perkalian 4. Pembagian Penjumlahan bilangan biner 0 + 0 = 0 Hasil 0 Simpanan 0 0 + 1 = 1 Hasil 1 Simpanan 0 1 + 0 = 1 Hasil 1 Simpanan 0 1 + 1 = 10 Hasil 0 Simpanan 1 1 0 0 1 0 ---------- + 1 1 0 1 1 0 1 1 ------------- + 1 0 0 1 2

Pengurangan bilangan biner 0-0 = 0 1-1 = 0 1-0 = 1 10 1 = 1 0 1 dengan pinjaman 1 1 0 0 1 0 ---------- - 1 0 1 1 0 1 1 ------------- + 0 1 1 Perkalian bilangan biner 0 x 0 = 0 0 x 1 = 0 1 x 0 = 0 1 x 1 = 1 1 0 0 1 0 ------------- x 0 0 0 1 0 0 ---------------- + 1 0 0 0 1 1 0 1 1 ------------- x 1 1 0 1 1 0 ------------------ + 1 0 0 1 0 3

Pembagian bilangan biner Caranya hampir sama dengan bilangan desimal 10 11 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 10 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 Complement 1 dan complement 2 komplemen 1 dan komplemen 2 dalam bilangan biner merupakan hal yang penting untuk membuat bilangan negatif. Ada dua metode dalam membuat bilangan negatif yaitu : a.dengan Komplemen 1 b.dengan Komplemen 2 Dengan komplemen 1 Yaitu dengan merubah setiap bit biner 0 1 atau dari 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 Bilangan biner 0 1 0 0 1 1 0 1 Complement 1 4

Complemen 2 Complement 2 = Complement 1 + 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 + 1 0 1 0 0 1 1 1 0 Bilangan biner Complement 1 Tambah 1 Complement 2 Signed Numbers Sistem digital harus mampu menangani kedua bilangan positif dan bilangan negatif. Sign bilangan biner ditentukan oleh sign dan mangitude Sign menetukan tanda positif dan negatif sedangkan magnitude mentukan nilai dari bilangan. Ada tiga bentuk sign integer yang dapat direpresentasikan : 1.Sign-magnitude 2.Complement 1 3.Complement 2 Yang paling penting adalah complement 2 sedangkan Sign- Magnitude yang paling sering digunakan Yang bukan integer dan angka yang sangat besar atau bilangan yang kecil diexpresikan dengan Floating-point format. 5

The Sign Bit Sign Bit ditentukan oleh bit yang paling kiri, yang mana nilainya 0 berati positif dan 1 adalah bilangan negatif Sign-Magnitude form Magnitude merupakan nilai dari angka biner yang direpresentasikan dalam 8-bit 0 0 0 1 1 0 0 1 Sign Bit Magnitude bits Sign-Magnitude 25 Bilangan Decimal 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 Sign Bit Magnitude bits Bilangan biner 00011001 10011001 +25-25 6

Complement 1 25 0 0 0 1 1 0 0 1 Bilangan Decimal Bilangan biner 00011001 +25 1 1 1 0 0 1 1 0 11100110-25 Complement 1 Complement 2 25 Bilangan Decimal Bilangan biner 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 +1 1 1 1 0 0 1 1 1 00011001 Complement 1 11100111 Complement 2 +25-25 7

The Decimal Value of Signed Number 2 7 2 6 2 5 2 4 2 3 2 2 2 2 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 10010101-21 -21 Range of sign Integer Number 8 bit number sebagai ilustrasi dikarenakan 8 bit secara paling umum dalam computer dinamakan BYTE. Maka 1 byte dapat direpresentasikan dalam 256 angka yang berbeda, 16 bit didapat 65536 angka yang berbeda dan 32 bit kita nyatakan dengan 4295 x 10 9 jumlah angka yang berbeda. Formula dari kombinasi n bits maka total kombinasi adalah 2 n unutuk complement 2 sign number maka range dari nilai combinasi n bits adalah : -(2 n-1 ) sampai dengan + (2 n-1-1) 8

Floating-Point Number A Floating point number (bilangan real) terdiri dari dua bagain yaitu bagian Mantissa yang merupakan floating point bilangan yang menjelaskan mengenai magnitude bilangan dan bagian exsponent yang merupakan bagian floating point bilangan yang menjelaskan angka tempat dari point desimal / biner yang dipindahkan. Contoh : 241,506,800 maka mantisanya adalah 0,2415068 dan exponenya adalah 9 maka floating point bilangan tersebut 0,2415068 x 10 9 Single-precission Floating Point Binari Number Single precision floating point binary number dengan standard format dimana Sign bit (S) yang merupakan bit paling kiri dan exponent (E) adalah 8 bit berikutnya dan bagian mantisa (F) dalam 23 bit berikutnya 32 Bits S Exponent (E) Mantisa (Fraction,F) 1 Bits 8 Bits 23 Bits 9

contoh 1011010010001 = 1,011010010001 X 10 12 32 Bits 0 10001011 01101001000100000000000 00001100 01111111 10001011 Sistem Bilangan 10

Sistem Bilangan 1. Bilangan Desimal 2. Bilangan Biner 3. Bilangan Oktal 4. Bilangan Hexadesimal 5. Bilangan BCD Bilangan Desimal Bilangan Desimal adalah bilangan dengan basis 10, disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. N = a n x 10 n + a n-1 x 10 n-1 +. + a 1 x 10 1 + a 0 x 10 0 + a -1 x 10-1 + a -2 x 10-2 +. + a -n x 10 -n N = 1 0 2 5 7 Bilangan Desimal 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N =1 x 10 4 + 0 x 10 3 + 2 x 10 2 + 5 x 10 1 + 7 x 10 0 N = 10000 + 0 + 200 + 50 + 7 N = 10257 11

Bilangan Biner Bilangan Biner adalah bilangan dengan basis 2, disimbulkan dengan 0, 1 Untuk menjadikan bilangan biner menjadi bilangan desimal dengan cara sbb: N = a n x 2 n + a n-1 x 2 n-1 +. + a 1 x 2 1 + a 0 x 2 0 + a -1 x 2-1 + a -2 x 2-2 +. + a -n x 2 -n N = 1 0 1 1 0 Bilangan biner 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N =1 x 2 4 + 0 x 2 3 + 1 x 2 2 + 1 x 2 1 + 0 x 2 0 N = 1 x 16 + 0 x 8 + 1 x 4 + 1 x 2 + 0 X 1 N = 16 + 4 + 2 N = 22 bilangan Desimal Bilangan Desimal ke Bilangan Biner Bilangan Biner dapat dicari dari bilangan Desimal dengan membagi terus menerus dengan 2, sisa dari yang terakhir sampai yang pertama merupakan angka biner yang didapat N = 22 Bilangan Desimal 22 : 2 = 11 sisa 0 11 : 2 = 5 sisa 1 5 : 2 = 2 sisa 1 2 : 2 = 1 sisa 0 1 : 2 = 0 sisa 1 N = 22 (10) = 10110 (2) 12

Bilangan Oktal Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8, disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Untuk menjadikan bilangan oktal menjadi bilangan desimal dengan cara sbb: N = a n x 8 n + a n-1 x 8 n-1 +. + a 1 x 8 1 + a 0 x 8 0 + a -1 x 8-1 + a -2 x 8-2 +. + a -n x 8 -n N = 1 0 2 7 1 Bilangan Oktal 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N =1 x 8 4 + 0 x 8 3 + 2 x 8 2 + 7 x 8 1 + 1 x 8 0 N = 1 x 4096 + 0 x 512 + 2 x 64 + 7 x 8 + 1 X 1 N = 4096 + 128 + 56 + 1 N = 4281 bilangan Desimal Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan Desimal dengan membagi terus menerus dengan 8, sisa dari yang terakhir sampai yang pertama merupakan angka biner yang didapat N = 4281 Bilangan Desimal 4281 : 8 = 1 x 4096 sisa 185 185 : 8 = 0 x 512 sisa 185 185 : 8 = 2 x 64 sisa 57 57 : 8 = 7 x 8 sisa 1 1 : 8 = 1 x 1 sisa 0 N = 4281 (10) = 10271 (8) 13

Bilangan Biner ke Bilangan Oktal Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan biner dengan mengelompokan 3, 3, 3 dari kanan N = 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 Bilangan biner 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 5 6 6 Bilangan Oktal N = 1101110110 (2) = 1566 (8) Bilangan Hexadesimal Bilangan hexadesimal adalah bilangan dengan basis 16, disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, b, C, D, E, F Untuk menjadikan bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal dengan cara sbb: N = a n x 16 n + a n-1 x 16 n-1 +. + a 1 x 16 1 + a 0 x 16 0 + a -1 x 16-1 + a -2 x 16-2 +. + a -n x 16 -n N = 1 0 A 5 B Bilangan Hexadesimal 4 3 2 1 0 Jumlah Digit N =1 x 16 4 + 0 x 16 3 + A x 16 2 + 5 x 16 1 + B x 16 0 N = 1 x 65536 + 0 x 4096 + A x 256 + 5 x 16 + B X 1 N = 65536 + 2560 + 80 + 11 N = 68187 bilangan Desimal 14

Bilangan Biner ke Bilangan Hexadesimal Bilangan hexadesimal dapat dicari dari bilangan biner dengan mengelompokan 4, 4, 4 dari kanan N = 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 Bilangan biner 11 0 1 1 1 0 1 1 0 3 7 6 Bilangan Hexadesimal N = 1101110110 (2) = 376 (16) Tabel konversi bilangan desimal, biner, oktal, hexadesimal Desimal Biner Oktal Hexadesimal (Radix 10) (Radix 2) (Radix 8) (Radix 16) 00 0000 00 0 01 0001 01 1 02 0010 02 2 03 0011 03 3 04 0100 04 4 05 0101 05 5 06 0110 06 6 07 0111 07 7 08 1000 10 8 09 1001 11 9 10 1010 12 A 11 1011 13 B 12 1100 14 C 13 1101 15 D 14 1110 16 E 15 1111 17 F 15

TUGAS I Buatlah Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal dari 0 sampai dengan 1024 (1K) 16