BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE"

Transkripsi

1 BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE 4.. Konsep dasar sistem bilangan Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item phisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system bilangan decimal, yaitu system bilangan yang menggunakan macam symbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan oleh manusia, karena manusia mempunyai buah jari untuk dapat membantu perhitungan-perhitungan dengan system decimal. Lain halnya dengan computer, logika di computer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan (two-state elements), yaitu keadaan off (tidak ada arus) dan keadaan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam system bilangan binary, yang hanya menggunakan 2 macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai. Disamping system bilangan binary (binary number system), computer juga menggunakan system bilangan yang lain, yaitu system bilangan oktal (oktal number system) dan system bilangan hexadecimal (hexadecimal number system). System bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base atau disebut juga radix) yang tertentu. Basis yang dipergunakan masing-masing system bilangan tergantung dari jumlah nilai bilangan yang dipergunakan. - Sistem bilangan decimal dengan basis ( deca berarti ), menggunakan macam symbol bilangan - Sistem bilangan binary dengan basis 2 (binary berarti 2), menggunakan 2 macam symbol bilangan - Sistem bilangan oktal dengan basis 8 (oktal berarti 8), menggunakan 8 macam symbol bilangan. - Sistem bilangan hexadecimal dengan basis 6 (hexa berarti 6 dan deca berarti ) menggunakan 6 macam symbol bilangan Sistem bilangan binari Sistem bilangan dengan basis 2 disebut sebagai system bilangan biner (binary number system ). Hal ini banyak digunakan pada perancangan peralatan elektronik, karena dengan perbedaan tegangan yang dapat dinyatakan dengan bilangan decimal sangat sulit dilaksanakan. Pada sisi lain akan mudah untuk merancang dengan 2 perbedaan tegangan. Alasan iniulah yang membuat system bilangan digital digunakan. 46

2 Didalam system bilangan biner hanya dikenal 2 angaka atau symbol, yaitu : dan. Angka dalam system berbasis 2 dapat dinyatakan juga dalam system bilangan lain seperti decimal, oktal, hexadecimal dan sebaliknya. Sistem biner juga merupakan system harga kedudukan (positional-value system) dimana harga angka tergantung pada kedudukannya, dimana masingmasing digit memiliki harga atau bobot pangkat 2. Pada system bilangan biner istilah angka biner (binary digit) sering dinyatakan dengan istilah bit. Position value system bilangan binary merupakan perpangkatan dari nilai 2 sebagai berikut : Posisi digit (dari kanan) Position Value 2 = 2 2 = = = = 6 dst. dst Tabel.4.. Harga kedudukan decimal pangkat 2 Bilangan binary dalam system bilangan decimal bernilai : () 2 = x x x x 2 + x 2 = x 6 + x 8 + x 4 + x 2 + x = = Pertambahan Bilangan Binari Operasi arithmatika terhadap bilangan binary yang dilakukan oleh computer di ALU terdiri dari operasi pertambahan dan operasi pengurangan. Sedang perkalian binary dapat dilakukan dengan operasi pertambahan yang dilakukan secara berulang-berulang. Pertambahan bilangan binary dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya pertambahan bilangan decimal.bilangan binary ditambahkan dengan cara yang sama dengan pertambahan bilangan decimal. Dasar pertambahan untuk masing-masing digit bilangan binary adalah : 47

3 + = + = + = + = dengan carry of, yaitu + = 2, karena digit terbesar binary hanya, maka harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi 2 2 = dengan carry of Atau dengan langkah-langkah : + = + = + = dengan carry of + + = dengan carry of + = dengan carry of Pengurangan bilangan binari Bilangan binary dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan decimal. Dasar pengurangan untuk maing-masing digit bilangan binary adalah : - = - = - = = dengan borrow of (pinjam digit dari posisi sebelah kirinya) 48

4 Atau dengan langkah-langkah : - = - = dengan borrow of - - = - = - = Perkalian bilangan binary Perkalian bilangan binari dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian bilangan decimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit bilangan binary adalah : x = x = x = x = x hasil dari x hasil dari x hasil dari x hasil dari x

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam perkalian bilangan binary dengan digit binary adalah adanya 2 keadaan, yaitu sebagai berikut ini :. Jika pengali yang berupa digit binary adalah bernilai, maka hasilnya berupa bilangan binary yang dikali, sehingga cukup disalin saja. 2. Jika pengali yang berupa digit binary adalah bernilai, maka hasilnya semuanya adalah. Contoh sebelum terlihat bahwa digit binary pertama posisi paling ujung kanan dari pengali adalah bernilai, mak hasilnya semuanya adalah. Demikian juga dengan digit binary kolom yang kedua. Sedang digit binary pengali kolom ke 3 dan kolom 4 bernilai, maka hasilnya cukup disalin saja dari bilangan binary yang dikalikan. Proses yang dilakukan oleh computer untuk perkalian bilangan binary adalah proses pertambahan yang dilakukan beberapa kali. Dalam contoh sebelumnya, proses yang dilakukan computer adalah melakukan pertambahan sebanyak 3 kali, yaitu : Pertambahan pertama Pertambahan kedua Pertambahan ketiga Hasil perkalian Pembagian bilangan binary Pembagian binary juga dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian decimal. Pembagian dengan digit binary tidak mempunyai arti, sehingga dasar pembagian digit binary adalah : : = : = 5

6 Sistem Bilangan Oktal Sistem bilangan oktasl (oktal number system) menggunakan 8 macam symbol bilangan, yaitu,,2,3,4,5,6, dan 7. Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8. Position value system bilangan oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 sebagai berikut : Posisi digit (dari kanan) Position Value 8 = 2 8 = = = = 496 dst. dst Tabel.4.2. Harga kedudukan decimal pangkat Pertambahan bilangan oktal Pertambahan bilangan oktal dapat dilakukan secara sama dengan pertambahan bilangan decimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :. Tambahkan masing-masing kolom secara decimal 2. Rubah dari hasil decimal ke oktal 3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal 4. Kalau hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom selanjutnya. 5

7 Atau dengan langkah-langkah : =2 = = 5 = 5 8 = = 8 Pertambahan oktal dapat juga dilakukan dengan bantuan table sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil dari pertambahan digit oktal Dengan menggunakan table tersebut, pertambahan bilangan oktal 25 dengan 27 dapat dilakukan sebagai berikut : = = = Pengurangan bilangan oktal Pengurangan bilangan oktal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan decimal. 52

8 Atau dengan langkah-langkah : 8 8 (pinjam) = (dipinjam) = = Perkalian bilangan oktal. Perkalian bilangan octal dapat dilakukan secara sama dengan perkalian bilangan decimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :. Kalikan masing-masing kolom secara decimal 2. Rubah dari hasil decimal ke octal 3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal 4. Kalau hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya x Atau dengan langkah-langkah : Langkah : x 7 4 x 6 = 24 = x + 3 = 7 =

9 Langkah 2 : Langkah 3 : 6 x 6 = 6 = x x = = x = 3 = = 2 = 2 8 Perkalian oktal dapat juga dilakukan dengan bantuan table sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil dari perkalian digit oktal Dengan menggunakan table tersebut, perkalian bilangan octal 6 dengan 4 dapat dilakukan sebagai berikut : x x 6 8 = x 8 = x 6 8 = x 8 =

10 Pembagian bilangan oktal Pembagian bilangan octal dapat dilakukan dengan cara seperti pembagian decimal x 8 = x 6 8 = 4 8 x 6 8 = x 6 8 = Sistem Bilangan Hexadesimal Sistem bilangan hexadecimal (hexadecimal number system) menggunakan 6 macam symbol yaitu,, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F. Sistem bilangan hexadecimal menggunakan basis 6. Sistem bilangan hexadecimal digunakan dengan alasan-alasan tertentu. Bila computer menangani bilangan dalam bentuk binary yang diorganisasikan dalam bentuk group 4 bit, akan lebih memudahkan untuk menggunakan suatu symbol yang mewakili sekaligus 4 digit binary tersebut. Kombinasi dari 4 bit akan didapatkan sebanyak 6 kemungkinan kombinasi yang dapat diwakili, sehingga dibutuhkan suatu system bilangan yang terdiri dari 6 macam symbol atau yang berbasis 6, yaitu system bilangan hexadecimal. Digit sampai dengan 9 tidak mencukupi, maka huruf A, B, C, D, E dan F dipergunakan. Misalnya bilangan binary dapat diwakili dengan bilangan hexadecimal menjadi C7. Pertambahan Bilangan Hexadesimal. Pertambahan bilangan hexadecimal dapat dilakukan secara sama dengan pertambahan bilangan octal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :. Tambahkan masing-masing kolom secara decimal 2. Rubah dari hasil decimal ke hexadecimal 3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadecimal 4. Kalau hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom selanjutnya. 55

11 BAD FDE Atau dengan langkah-langkah : Langkah : Langkah 2 : Langkah 3 : D = 3 + = 4 = E 6 A = + 3 = 3 = D 6 B = + 4 = 5 = F 6 Pertambahan bilangan hexadecimal dapat juga dilakukan dengan bantuan table sebagai berikut : A B C D E F A B C D E F A B C D E F A B C D E F A B C D E F A B C D E F A B C D E F C D E F E F A B A C 8 9 A B D A B C E C D F E Tabel.4.5. Hasil pertambahan digit hexadecimal Pengurangan bilangan hexadecimal Pengurangan bilangan hexadecimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan decimal. 56

12 2E CBA Atau dengan langkah-langkah : Langkah : 6 (pinjam) + 7 = = A 6 Langkah 2 : 4 2 (dipinjam) = = B 6 Langkah 3 : 6 (pinjam) =2 =C 6 Langkah 4 : (pinjam) = = 6 Perkalian bilangan hexadecimal Perkalian bilangan hexadecimal dapat dilakukan secara sama dengan perkalian bilangan decimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 5. Kalikan masing-masing kolom secara decimal 6. Rubah dari hsil decimal ke octal 7. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal 8. Kalau hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya AC B x 764 AC Atau dengan langkah-langkah : 57

13 Langkah : AC B x 764 C 6 x B 6 = 2 x = 32 = 84 6 A 6 x B = x + 8 = 8 = 76 6 Langkah 2 : AC B x 764 AC C 6 x 6 = 2 x = 2 = C 6 A 6 x 6 = x = = A 6 Langkah 3 : AC B x 764 AC C 6 = = 8 = A = = 8 = 2 6 Perkalian bilangan hexadecimal dapat juga dilakukan dengan bantuan table sebagai berikut : A B C D E F A B C D E F A C E A C E 3 9 C F B E A 2D C C C 5 9 E D C B A C E 54 5A F 46 4D 54 5B

14 9 5 5A 63 6C 75 7E 87 A 64 6E C 96 B F 9A A5 C 9 9C A8 B4 D A9 B6 C3 E C4 D2 F E Tabel 4.6. Hasil perkalian digit hexadecimal Dengan menggunakan table tersebut, perkalian bilangan hexadecimal AC dengan B dapat dilakukan sebagai berikut : AC B x 6E A 84 C x B = 84 C A x B = 6E C x = C A x = A Pembagian bilangan hexadecimal Pembagian hexadecimal dapat dilakukan dengan cara seperti pembagian decimal. B 224 AC E B 6 x A 6 = 27 x = 27 =E B 6 x C 6 = 27 x 2 = 324 = Konversi Sistem Bilangan Bila suatu nilai telah dinyatakan dalam suatu system bilangan yang tertentu dan bila ingin mengetahui nilai tersebut dalam system bilangan yang lain, 59

15 maka nilai dalam system bilangan sebelumnya harus dikonversikan terlebih dahulu ke system bilangan yang diinginkan Konversi dari system bilangan decimal Konversi ke system bilangan binary Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari system bilangan decimal ke system bilangan binary. Metode yang pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi dengan nilai 2 dan sisa setiap pembagian merupakan digit binary dari bilangan binary hasil konversi. Metode ini disebut metode sisa (remainder method). ) Konversikanlah bilangan decimal (27) ke bilangan biner. Jawab : 27 : 2 = 3 sisa 3 : 2 = 6 sisa 6 : 2 = 3 sisa 3 : 2 = sisa : 2 = sisa Maka bilangan decimal 27 dalam system bilangan biner adalah. 2). Konversikanlah bilangan decimal ( ) ke bilangan biner. Jawab : Bilangan decimal tersebut dipecah menjadi 27 dan Bilangan yang utuh, yaitu 27 dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan binary. 27 : 2 = 3 sisa 3 : 2 = 6 sisa 6 : 2 = 3 sisa 3 : 2 = sisa : 2 = sisa 6

16 Maka bilangan decimal 27 dalam bentuk bilangan binary adalah. Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan ke bilangan binary dengan cara yang berbeda seperti bilangan yang utuh, yaitu sebagai berikut :.4375 x 2 = x 2 = x 2 =.5.5 x 2 =. Maka bilangan decimal pecahan.4375 di dalam binary adalah.. Maka hasil dari bilangan dalam bilangan binary adalah : 27 =.4375 =, (27,4375) = (.) Konversi ke sistem bilangan oktal Untuk mengkonversikan bilangan dessimal ke bilangan oktal dapat dipergunakan remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan oktal tersebut, yaitu : 8 = 3 sisa 3 3 : 8 = sisa Maka (27) = (33) Konversi ke sistem bilangan hexadesimal Untuk mengkonversikan bilangan dessimal ke bilangan hexadesimal dapat dipergunakan remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan hexadesimal tersebut, yaitu 6 27 : 6 = sisa : 6 = sisa Maka (27) = (B) 6 = B 6

17 Konversi dari system bilangan binary Konversi ke system bilangan desimal Dari bilangan binari dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya. ). Konversikanlah bilangan binary () 2 ke bilangan desimal Jawab : () 2 = x x x x 2 + x 2 = x 6 + x 8 + x 4 + x 2 + x = = ( 27) 2). Konversikanlah sistem bilangan binary (. ) 2 ke sistem bilangan Jawab: desimal (. ) 2 = x x x x 2 + x 2 + x x x x 2-4 = ,25 +,25 +,625 = (27, 4375) Konversi ke system bilangan oktal Konversi dari bilangan binari ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit binari. Hubungan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Digit Oktal 3 Bit Tabel 4.7. Hubungan antara digit oktal dengan 3 digit binari 62

18 ). Konversikanlah bilangan binary () 2 ke sistem bilangan oktal Jawab : 3 3 Sehingga () 2 = (33) 8 2). Konversikanlah sistem bilangan binary (.) 2 ke sistem bilangan oktal Jawab : Sehingga (.) 2 = (53.7) Konversi ke system bilangan hexadesimal Konversi dari bilangan binari ke bilangan hexadesimal dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit binari. Hubungan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Digit Oktal 3 Bit A 63

19 B C D E F Tabel 4.8. Hubungan antara digit hexadecimal dengan 4 digit binari ). Konversikanlah bilangan binary () 2 ke sistem bilangan hexadesimal Jawab : B Sehingga () 2 = (B) 6 2). Konversikanlah sistem bilangan binary (.) 2 ke sistem bilangan hexadesimal Jawab : 2 B D Sehingga (.) 2 = (2B.D) Konversi dari system bilangan oktal Konversi ke system bilangan desimal Dari bilangan oktal dapat dikonverkan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya. ). Konversikanlah bilangan oktal (33) 8 ke sistem bilangan desimal Jawab : (33) 8 = 3 x x 8 = 3 x x = = 27 64

20 2). Konversikanlah sistem bilangan oktal (33. 4) 8 ke sistem bilangan desimal Jawab : (33. 4) 8 = 3 x x x 8 - = 3 x x +.5 = = (27,5) Konversi ke system bilangan binary Konversi dari sistem bilangan oktal ke bilangan binary dapat dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit oktal ke 3 digit binari. ). Konversikanlah bilangan oktal (33) 8 ke sistem bilangan binary Jawab : (33) 8 = 3 3 Sehingga (33) 8 = () Konversi ke system bilangan hexadesimal Konversi dari bilangan oktal ke bilangan hexadesimal dapat dilakukan dengan cara merubah dari bilangan oktal menjadi bilangan binari terlebih dahulu, baru di konversikan ke bilangan hexadesimal. ). Konversikanlah bilangan oktal (33) 8 ke sistem bilangan hexadesimal Jawab : Langkah : Dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan binari, sebagai berikut : (33) 8 = 3 3 Langkah 2: Dari sistem bilangan binari baru dikonversikan ke sistem bilangan hexadesimal, sebagai berikut : B Sehingga (33) 8 = (B) 6 65

21 Konversi dari system bilangan hexadesimal Konversi ke system bilangan desimal Dari bilangan hexadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing-masing digit bilangan position valuenya. ). Konversilkanlah sistem bilangan (B) 6 ke sistem bilangan desimal Jawab : (B) 6 = x 6 + x 6 = 6 + = (27) Konversi ke system bilangan binary Konversi dari bilangan hexadesimal ke sistem bilangan binari dapat dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit hexadesimal ke 4 digit binari. ). Konversilkanlah sistem bilangan (B) 6 ke sistem bilangan binary Jawab : B Maka (B) 6 = () Konversi ke system bilangan oktal Konversi dari bilangan hexadesimal ke sistm bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara merubah dari bilangan hexadecimal menjadi sistem bilangan binari terlebih dahulu, baru dikonversikan ke bilangan oktal. Langkah : Dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan binari, sebagai berikut : (B) 6 = B Langkah 2: Dari sistem bilangan binari baru dikonversikan ke sistem bilangan oktal, sebagai berikut : Sehingga (B) 6 = (33)

22 4.6. Kode BCD (Binary Code Decimal) Sejak pada komputer generasi pertama pengambaran data dalam Central Processing Unitnya sudah menggunakan sistim binary. Sistem binary yang digunakan didalam Komputer generasi pertama adalah pengalihan angka-angka desimal ke binary dengan perbandingan angka desimal diwakili oleh 4 angka binary (perlu dicatat bahwa setiap angka binary disebut binary digit atau disingkat dengan bit), yang mempunyai positional value : 8, 4, 2, atau 2 3, 2 2, 2, 2. Setiap angka desimal dari sampai dengan 9 dapat digambarkan dengan kombinasi dari 4 binary digit tersebut. Dan apabila telah ada 2 angka desimal yang akan digambarkan dengan sistem ini maka 2 angka desimal digambarkan dengan 8 binary digit. Dengan demikian maka setiap angka desimal dalam suatu positional value diwakili oleh 4 binary digits. Desimal : 357 sama dengan binary : Atau dipisah-pisahkan setiap angka desimal = 4 binary Digit maka terliat : Apabila satu bit dapat menggambarkan 2 kondisi ( dan ), maka 2 bits dapat menggambarkan 4 kondisi yang berbeda, yaitu :,,,, 3 bits dapat menggambarkan 8 kondisi yang berbeda dan 4 bits dapat menggambarkan 6 kondisi yang berbeda, seperti contoh dibawah ini : Pada komputer generasi pertama yang menggunakan 4 bit (binary digits) hanya dari 6 kondisi tersebut diatas yang digunakan, yang disesuaikan dengan sistem desimal. Oleh karena setiap binary codes menggambarkan setiap angka desimal, maka dinamakan Binary Coded Decimal atau lebih dikenal dengan BCD. Tabel dibawah ini menggambarkan satu desimal dengan 4 bit BCD : 2 3 Deciamal Equivalent 4 bit BCD Codes Place Values

23 Sandi Gray Tabel. 4.9 Tabel BCD Code Sandi Gray tidak sesuai bagi operasi aritmatik, namun sangat berguna bagi piranti masukan/keluaran, pengubah analog ke digital serta peralatan-peralatan bantu. Tabel dibawah ini memperlihatkan sandi gray bersama dengan bilangan biner untuk bilangan desimal 5 yang bersangkutan secara bersama-sama. Masing-masing bilangan gray berbeda dari bilangan yang mendahuluinya dengan satu bit. Sebagai contoh dari 7 ke 8, bilangan sandi gray berubah dari ke, kedua bilangan ini hanya berbeda dalam bit paling berbobot. Sebagai contoh lain bilangan desimal 4 dan 5 dinyatakan oleh bilangan sandi gray berubah dari ke, kedua bilangan ini hanya berbeda dalam satu posisi angka. Demikian halnya pada sandi gray setiap bilangan hanya berbeda satu bit dari bilangan yang mendahuluinya. Desimal Biner Kode Gray Tabel. 4.. Sandi Gray dan bilangan biner bersama bilangan desimal

24 4.8. Sandi Alphanumerik Selain sandi-sandi yang sudah dijelaskan diatas, sandi lain yang dipergunakan dalam pengolahan data, sandi tersebut adalah sandi alphanumerik. Sandi alphanumerik mempunyai karakter yang terdiri dari 26 huruf abjad yaitu A sampai Z dan sepuluh angka sampai 9 yang menggunakan 7 bit. Simbolsimbol dan karakter lainnya ( +, /, #, %, *) dan kita dapat mengatakan bahwa sandi alphanumerik semua karakter dan fungsinya diatas standar mesin tulis (komputer) keyboard. Sandi ASCII ASCII (The American Standart Code for Information Interchange) merupakan sebuah masukan/keluaran yang digunakan secara luas bagi pemakai Komputer mini komputer dan mikrokomputer. Sandi ASCII adalah sebuah sandi 7 bit dan mempunyai 2 7 = 28 kemungkinan kelompok kode. Tabel berikut menunjukkan bagian pada sandi ASCII. Dalam pengolahan kelompok sandi biner untukmaing-masing karakter, bilangan oktal dan hexadesimal ekivalennya. Karakter 7-Bit ASCII Oktal Hexadesimal A 4 B 2 42 C 3 43 D 4 44 E 5 45 F 6 46 G 7 47 H 48 I 49 J 2 4A K 3 4B L 4 4C M 5 4D N 6 4E O 7 4F P 2 5 Q 2 5 R

25 S T U V W X 3 58 Y 3 59 Z 32 5A Blank E ( B $ * 52 2A ) D / 57 2F, 54 2C = 75 3D <RETURN> 5 D <LINEFEED> 2 A Tabel 4.. Kode ASCII 7

26 Soal-soal :. Konversikanlah Bilangan dibawah ini : a. (225) ke sistem bilangan biner, bilangan oktal, bilangan hexadesimal b. (37.2) ke bilangan biner 2 Konversikanlah bilangan dibawah ini : a. (2) 2 ke bilangan decimal, oktal dan hexadesimal b. (.) 2 ke bilangan decimal 3. Konversikanlah bilangan dibawah ini : a. (AB4) 6 ke bilangan decimal, oktal dan biner b. (CD2.34) 6 ke bilangan decimal 4. Konversikanlah bilangan dibawah ini : c. (2674) 8 ke bilangan decimal, hexadecimal dan biner d. (453.24) 8 ke bilangan decimal 5. Hitunglah Operasi-operasi bilangan dibawah ini : a. (354) 8 + (472) 8 =... b. (AB) 6 + (73) 6 =... c. () 2 x () 2 =... d. (47) 8 x (23) 8 =... 7

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pertemuan 3 Sistem Bilangan Dan Pengkodean Sistem Bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah desimal,

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN I. DEFINISI. II. Teori Bilangan

SISTEM BILANGAN I. DEFINISI. II. Teori Bilangan SISTEM BILANGAN I. DEFINISI System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilanan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system biilangan

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

MODUL 1 SISTEM BILANGAN 1 MODUL 1 SISTEM BILANGAN A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tema : Sistem Bilangan 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 3. Tujuan Kegiatan Pembelajaran B. URAIAN MATERI POKOK I. DEFINISI : 1. Teori

Lebih terperinci

Sistem Bilangan dan Kode

Sistem Bilangan dan Kode Updated : 12/11/2009 Sistem Bilangan dan Kode Dosen : Agung Prasetyo ST. Sistem Bilangan Sistem Bilangan (numberic system) adalah sebuah simbol atau kumpulan dari simbol yang mempresentasikan sebuah angka.

Lebih terperinci

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN TEKNIK DIGITAL/HAL. 8 BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN ARITMATIKA BINER Operasi aritmatika terhadap bilangan binari yang dilakukan oleh komputer di ALU terdiri dari 2 operasi yaitu operasi penambahan dan

Lebih terperinci

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2- Sistem Digital Sistem Bilangan dan Pengkodean -2- Missa Lamsani Hal 1 Sistem Bilangan Bilangan Decimal Bilangan Biner Decimal -> biner Aritmatika Binar Komplemen 1 dan 2 Sign Bit Operasi aritmatik dengan

Lebih terperinci

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN Pertemuan Kedua Teknik Digital Yus Natali, ST.,MT SISTEM BILANGAN Sistem bilangan adalah cara untuk mewaikili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM BILANGAN Khairil Anwar, ST Tujuan Belajar Memahami jenis-jenis sistem bilangan yang dikenal sistem komputer. Memahami cara melakukan konversi antar sistem bilangan.

Lebih terperinci

Sistem Bilangan. Desimal Biner Oktal Heksadesimal

Sistem Bilangan. Desimal Biner Oktal Heksadesimal Sistem Bilangan Desimal Biner Oktal Heksadesimal Apa itu Sistem Bilangan? Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik Atau Suatu sistem yang digunakan untuk menyatakan sesuatu secara kuantitatif

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data KOMPETENSI DASAR : 3.1. Memahami sistem bilangan Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) 4.1. Menggunakan sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah konversi MATERI POKOK

Lebih terperinci

Pokok Pokok Bahasan :

Pokok Pokok Bahasan : Sistem Bilangan Arsitektur Komputer I Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Site s : agus E-mail : agus agus-aan.web.ugm.ac.id agus-aan@mail.ugm.ac.id 1 studywithaan@gmail.com 2 Pokok Pokok Bahasan : Bilangan

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu SISTEM BILANGAN A. Pendahuluan Komputer dibangun dengan menggunakan sirkuit logika yang beroperasi pada informasi yang dipresentasikan dengan dua sinyal listrik. Dua nilai tersebut adalah dan 1. dan jumlah

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN

PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan dibahas mengenai pengenalan sistem Bilangan pada komputer dan bahasa assembly serta fungsi-fungsi yang dalam pengaksesan ke port

Lebih terperinci

Sistem Bilangan & Kode Data

Sistem Bilangan & Kode Data Sistem Bilangan & Kode Data Sistem Bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah desimal, yaitu sistem bilangan

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

MODUL 1 SISTEM BILANGAN MODUL 1 SISTEM BILANGAN 1. Definisi Sistem Bilangan Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia

Lebih terperinci

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi berkode biner yang dioperasikan untuk mencapai beberapa

Lebih terperinci

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL I SISTEM BILANGAN

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL I SISTEM BILANGAN MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL I SISTEM BILANGAN YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2008 MODUL I SISTEM BILANGAN Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : Teknik Digital : I

Lebih terperinci

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Acknowledgement Digital Principles and Applications, Leach- Malvino, McGraw-Hill Adhi

Lebih terperinci

Representasi Data. M. Subchan M

Representasi Data. M. Subchan M Representasi Data M. Subchan M DATA Fakta berupa angka, karakter, symbol, gambar, suara yang mepresentasikan keadaan sebenarnya yg selanjutnya dijadikan sbg masukan suatu sistem informasi Segala sesuatu

Lebih terperinci

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 -- Acknowledgement Digital Principles and Applications, Leach- Malvino, McGraw-Hill Adhi

Lebih terperinci

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital 2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya

Lebih terperinci

Dr. novrina

Dr. novrina Dr. novrina novrina@staff.gunadarma.ac.id Sistem Bilangan Konversi Sistem Bilangan Operasi Aritmatik pada Sistem Bilangan Bilangan Biner Bertanda Pengkodean Biner ( 0 dan 1) Desimal ( 0 9) Oktal ( 0 7)

Lebih terperinci

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) Pengantar Teknologi Informasi 1 BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1 SISTEM BILANGAN Bilangan adalah representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan dapat direpresentasikan

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A REPRESENTASI DATA ALUR PEMROSESAN DATA SISTEM BILANGAN TEORI BILANGAN KOVERSI BILANGAN OPERASI ARITMATIKA Representasi Data Data adalah sesuatu yang belum

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN DAN FORMAT DATA

SISTEM BILANGAN DAN FORMAT DATA SISTEM BILANGAN DAN FORMAT DATA 2.1. Sistem Bilangan Bilangan adalah representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan dapat di representasikan dalam berbagai bentuk, yang kemudian digolongkan pada sebuah

Lebih terperinci

SISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).

SISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi). SISTEM SANDI (KODE) Pada mesin digital, baik instruksi (perintah) maupun informasi (data) diolah dalam bentuk biner. Karena mesin digital hanya dapat memahami data dalam bentuk biner. Suatu rangkaian pengubah

Lebih terperinci

Sistem Digital (410206)

Sistem Digital (410206) Sistem Digital (410206) Materi Kuliah ke-2 SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan 1. Bilangan Desimal 2. Bilangan Biner 3. Desimal ke Biner 4. Aritmatika Biner 5. Komplemen 1 dan 2 6. Sign Bit 7. Operasi aritmatik

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN. By : Gerson Feoh, S.Kom

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN. By : Gerson Feoh, S.Kom SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN By : Gerson Feoh, S.Kom 1 BAB I PENDAHULUAN Konsep dasar sistem komputer yaitu adanya sistem biner, sistem desimal dan hexadesimal. Dalam sistem biner adalah sistem

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN (NUMBER SYSTEM)

SISTEM BILANGAN (NUMBER SYSTEM) Definisi SISTEM BILANGAN (NUMBER SYSTEM) Adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base / radix) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang

Lebih terperinci

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN 2.1 Pendahuluan Komputer dan sistem digital lainnya mempunyai fungsi utama mengolah informasi. Sehingga diperlukan metode-metode dan sistem-sistem untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

77 = (bilangan biner).

77 = (bilangan biner). Konversi Bilangan Desimal Ke Biner Konversi bilangan desimal ke biner merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan biner. Ada beberapa cara yang dapat agan lakukan untuk

Lebih terperinci

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan)

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan) Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan) 2. Sistem Bilangan Biner Sistem bilangan binari adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 2. Sistem bilangan binari menggunakan 2 macam simbol yaitu

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER Binary Octal Decimal Hexadecimal Binary-coded Decimal 2 s Complement Abdussalam, M. Kom 081901175759 Kita terbiasa menggunakan sistem bilangan basis-10, atau juga disebut

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pengantar Teknologi Informasi Sistem Bilangan Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com http://hanifoza.wordpress.com Agenda Sesi 3 1 2 3 Teori Bilangan Konversi

Lebih terperinci

BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL

BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL TEKNIK DIGITAL/HAL. 1 BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL Bagian dasar dari Komputer digital : - Input = Keyboard - Control = Control Circuit - Memory = Memory, Storage - Aritmetic Logic Unit o Addition = Penjumlahan

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 5 Organisasi Komputer Sistem Bilangan Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com http://hanifoza.wordpress.com Agenda Pertemuan 5 1 2 3 Teori Bilangan

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA. Data di kategorikan menjadi : 1. Tipe data tunggal : Integer, Boolean dan Kara 2. Tipe data majemuk : String ( Untai )

STRUKTUR DATA. Data di kategorikan menjadi : 1. Tipe data tunggal : Integer, Boolean dan Kara 2. Tipe data majemuk : String ( Untai ) STRUKTUR DATA Suatu koleksi / kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operas didefinisikan terhadapnya Data di kategorikan menjadi : 1. Tipe data tunggal : Integer, Boolean dan

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN. TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT. AkademiTelkom Jakarta 2011

SISTEM BILANGAN. TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT. AkademiTelkom Jakarta 2011 SISTEM BILANGAN TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT AkademiTelkom Jakarta 2011 Pendahuluan Komponen Semikonduktor (dioda, transistor) rangkaian elektronika (chip/ic) SISTEM DIGITAL IC berbasis

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM PENGKODEAN BILANGAN

MODUL 2 SISTEM PENGKODEAN BILANGAN STMIK STIKOM BALIKPAPAN 1 MODUL 2 SISTEM PENGKODEAN BILANGAN A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tema : Sistem Pengkodean Bilangan 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 3. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika Bilangan Bilangan dan Operasi Aritmatika Kuliah#8 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Bilangan Sebelumnya telah dibahas tentang

Lebih terperinci

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL NURLITA nurlita.icha@gmail.com Abstrak Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan

Lebih terperinci

II. Sistem Bilangan Outline : 31/10/2008. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

II. Sistem Bilangan Outline : 31/10/2008. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer http://anhar.net63.net II. Sistem Bilangan Outline : A. Sistem bilangan desimal B. Sistem bilangan biner C. Sistem bilangan oktal D. Sistem bilangan hexadesimal E.

Lebih terperinci

Bilangan Desimal bilangan yang memiliki basis 10. Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 Bilangan Biner bilanganyang memilikibasis

Bilangan Desimal bilangan yang memiliki basis 10. Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 Bilangan Biner bilanganyang memilikibasis SISTEM BILANGAN PENDAHULUAN Sistem bilangan adl cara untuk mewakili besaran dari suatu item phisik Sistem bilangan yg banyak digunakan manusia : sistem bilangan desimal Logika di komputer diwakili oleh

Lebih terperinci

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357. 2.Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Sistem bilangan desimal merupakan sistem

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN DIGITAL

SISTEM BILANGAN DIGITAL SISTEM BILANGAN DIGITAL Ferry Wahyu Wibowo 1 Jurusan Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta Indonesia 1 ferrywahyu@gmail.com 1. Sistem bilangan

Lebih terperinci

MAKALAH KONVERSI BILANGAN

MAKALAH KONVERSI BILANGAN Tugas Pengantar Ilmu Komputer MAKALAH KONVERSI BILANGAN OLEH: Irwan Budiansyah S : H13114515 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014/2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT Akademi Telkom Jakarta

TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT Akademi Telkom Jakarta SISTEM BILANGAN TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT Akademi Telkom Jakarta Visi Institusi Pada Tahun 2025, Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam bidang ICT ( Information Communication

Lebih terperinci

Quis. 2. Sistem bilangan yang menggunakan basis 8 adalah: A. Biner D. Hexadesimal B. Oktal E. Sexagesimal C. Desimal

Quis. 2. Sistem bilangan yang menggunakan basis 8 adalah: A. Biner D. Hexadesimal B. Oktal E. Sexagesimal C. Desimal Pertemuan 7 QUIS 1. Bagian yang terkait erat dengan unit-unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya, merupakan pengertian dari:

Lebih terperinci

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner

Lebih terperinci

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER SISTEM BILANGAN A. SISTEM DESIMAL DAN BINER Dalam sistem bilangan desimal, nilai yang terdapat pada kolom ketiga pada Tabel., yaitu A, disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut puluhan, C disebut ratusan,

Lebih terperinci

AGENDA KONSEP DASAR SISTEM BILANGAN. SISTIM BILANGAN BINARY SISTIM BILANGAN OCTAL SISTIM BILANGAN HEXADECIMAL. KONVERSI.

AGENDA KONSEP DASAR SISTEM BILANGAN. SISTIM BILANGAN BINARY SISTIM BILANGAN OCTAL SISTIM BILANGAN HEXADECIMAL. KONVERSI. S I S T E M B I L A N G A N AGENDA KONSEP DASAR SISTEM BILANGAN. SISTIM BILANGAN BINARY SISTIM BILANGAN OCTAL SISTIM BILANGAN HEXADECIMAL. KONVERSI. KONSEP DASAR SISTEM BILANGAN Suatu sistim billangan,

Lebih terperinci

Materi #13. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n

Materi #13. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n Materi #13 Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Mampu mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa, mampu menganalisa aspek teknis dan non teknis perancangan sistem otomasi dalam

Lebih terperinci

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika Bilangan Bilangan dan Operasi Aritmatika Kuliah#8 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Bilangan Sebelumnya telah dibahas tentang

Lebih terperinci

Representasi Data Digital (Bagian 1)

Representasi Data Digital (Bagian 1) Bilangan Data (Bagian 1) Kuliah#9 TKC-205 Sistem Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Preview

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARITMETIKA 2

RANGKAIAN ARITMETIKA 2 RANGKAIAN ARITMETIKA 2 Pokok Bahasan : 1. Sistim Coding 2. Fungsi-fungsi Aritmetika Biner : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian 3. Implementasi fungsi Aritmetika pada sistim Bilangan yang lain

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN REPRESENTASI DATA Data : bilangan biner atau informasi berkode biner lain yang dioperasikan untuk mencapai beberapa hasil penghitungan penghitungan aritmatik,

Lebih terperinci

Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan

Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit)

Lebih terperinci

BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE

BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE Didalam sistem-sistem digital informasi numerik biasanya dinyatakan dalam sistem bilangan biner (atau kode biner lain yang bersangkutan). Sistem biner telah diperkenalkan

Lebih terperinci

DASAR SISTEM BILANGAN

DASAR SISTEM BILANGAN Pengantar Sistem Digital / Sistem Digital Materi 1 DASAR SISTEM BILANGAN Hugo Aprilianto Pengertian Sistem bilangan merupakan tata aturan atau susunan dalam menentukan nilai suatu bilangan, antara lain

Lebih terperinci

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6. 1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6. Pencacah (Counter) 7. Register Geser 8. Operasi Register 9.

Lebih terperinci

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma REPRESENTASI DATA Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Pendahuluan Materi ini mendiskusikan beberapa konsep penting mencakup sistem bilangan biner dan hexadecimal, organisasi

Lebih terperinci

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION ASSALAMU ALAIKUM ARSITEKTUR KOMPUTER REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION Disajikan Oleh : RAHMAD KURNIAWAN,S.T., M.I.T. TEKNIK INFORMATIKA UIN SUSKA RIAU Analog vs Digital Ada dua cara dasar untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

Sistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng

Sistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng Sistem DIGITAL #1 Sistem Bilangan Eka Maulana., ST, MT, M.Eng Konsep Dasar Sistem Bilangan Sistem Bilangan selalu mencakup tiga hal: BASE (RADIX) Adalah maksimum angka atau simbol yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR PERCOBAAN 11. TUJUAN: Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Memahami prinsip kerja rangkaian Converter dan Comparator Mendisain beberapa jenis rangkaian Converter dan Comparator

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER REPRESENTASI DATA

DASAR KOMPUTER REPRESENTASI DATA DASAR KOMPUTER REPRESENTASI DATA Overview Sistem Bilangan Konversi Bilangan Aritmatika Representasi Fixed Point Representasi Floating Point Representasi Data Lain Sistem Bilangan Angka : Lambang dari sebuah

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu

Lebih terperinci

Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal

Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal Sistem Bilangan Digital dan Konversi Bilangan Pengertian Sistem Digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau besaran yang bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit

Lebih terperinci

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d Materi #13 Elektronika Digital 2 Elektronika digital telah menyebabkan terjadinya perubahan besar dalam industri, baik dalam industri elektronika maupun industri yang lain. Beberapa tahun silam, aplikasi

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Struktur Data Struktur dan Data Struktur suatu susunan, bentuk, pola atau bangunan Data suatu fakta, segala sesuatu yang dapat dikodekan atau disimbolkan dengan kode-kode

Lebih terperinci

I. SISTEM BILANGAN BINER

I. SISTEM BILANGAN BINER I. SISTEM BILANGAN BINER A. PENDAHULUAN Elektronika digital secara luas dibuat menggunakan sistem bilangan biner dan dinyatakan digit 1 dan 0. Digit biner digunakan untuk menunjukan dua keadaan level tegangan,

Lebih terperinci

Pengertian Data datum

Pengertian Data datum Data dan Informasi Pengertian Data Data berasal dari kata datum yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Menurut Gordon B. Davis data sebagai bahan mentah dari informasi, yang dirumuskan sebagai

Lebih terperinci

KERJAKAN SOAL BERIKUT BESERTA HITUNGANYA DIBUKU CATATAN DAN DIKUMPULKAN DI MEJA GURU DEPAN KELAS

KERJAKAN SOAL BERIKUT BESERTA HITUNGANYA DIBUKU CATATAN DAN DIKUMPULKAN DI MEJA GURU DEPAN KELAS TUGAS: KERJAKAN SOAL BERIKUT BESERTA HITUNGANYA DIBUKU CATATAN DAN DIKUMPULKAN DI MEJA GURU DEPAN KELAS 1. 125 (10) =.. (2) 2. 98 (10) =.. (8) 3. 111 (10) =.. (16) 4. 11100011 (2) =.. (10) 5. 300 (8) =..

Lebih terperinci

TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN

TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN Review Kuliah Sebelumnya Pengertian Aritmatika Biner Operasi aritmatika untuk bilangan biner dilakukan dengan cara hampir sama dengan operasi aritmatika untuk bilangan desimal.

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi

Pengantar Teknologi Informasi Pengantar Teknologi Informasi Data Storage Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 10/2/2013 Content Hirarki Penyajian Data Sistem Bilangan Media Penyimpanan Hirarki Penyajian Data Hirarki Penyajian Data Cara

Lebih terperinci

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika 1 Capaian Pembelajaran Mahasiswa memiliki pemahaman mengenai sistem bilangan dan mampu menjelaskan macam-macam sistem bilangan yang digunakan

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal

SISTEM BILANGAN Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal SISTEM BILANGAN Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal Tujuan : Setelah mempelajari diharapkan dapat,. Memahami jenis-jenis sistem bilangan yang digunakan pada teknik mikroprosessor. Memahami konversi

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI SV UGM NUR MOCHAMMAD YUSUF AL QOMAR 16/396258/SV/10471 ELINS SV UGM

SISTEM BILANGAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI SV UGM NUR MOCHAMMAD YUSUF AL QOMAR 16/396258/SV/10471 ELINS SV UGM SISTEM BILANGAN ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI SV UGM NUR MOCHAMMAD YUSUF AL QOMAR 16/396258/SV/10471 ELINS SV UGM SISTEM BILANGAN ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI SV UGM Ex: A. PENGERTIAN SISTEM BILANGAN

Lebih terperinci

Sistem Bilangan. Rudi Susanto

Sistem Bilangan. Rudi Susanto Sistem Bilangan Rudi Susanto 1 Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal Sistem bilangan

Lebih terperinci

SISTEM BILANGAN DAN SANDI

SISTEM BILANGAN DAN SANDI SISTEM BILANGAN DAN SANDI. Pendahuluan Sistem bilangan yang biasa kita pakai sehari-hari disebut bilangan berbasis posisi. Bilangan desimal disebut sistem basis (base system), karena sistem ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB II Sistem Kode Dalam Bilangan Biner

BAB II Sistem Kode Dalam Bilangan Biner BAB II Sistem Kode Dalam Bilangan Biner 2.1 Kode BCD Kode BCD adalah suatu kode yang menggunakan desimal yang berkode biner (Binary-code desimal). Kode BCD ini ada yang terdiri dari 4 (empat) bit, 5 bit,

Lebih terperinci

Dalam konvensi tersebut dijumpai bahwa suatu bilangan yang tidak disertai indeks berarti bilangan tersebut dinyatakan dalam desimal atau basis-10.

Dalam konvensi tersebut dijumpai bahwa suatu bilangan yang tidak disertai indeks berarti bilangan tersebut dinyatakan dalam desimal atau basis-10. SISTEM BILANGAN Sistem bilangan yang biasa digunakan pada piranti digital adalah sistem-sistem bilangan biner, desimal, dan heksa-desimal. Sistem desimal tidak mudah diterapkan dalam mesin digital. Sistem

Lebih terperinci

FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI

FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI Chapter 1 Prinsip-Prinsip Sistem Digital Ferry Wahyu Wibowo Outlines Sistem digital Persamaan dan perbedaan elektronika analog dan elektronika digital Sistem

Lebih terperinci

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1 TEORI DASAR DIGITAL Leterature : (1) Frank D. Petruzella, Essentals of Electronics, Singapore,McGrraw-Hill Book Co, 1993, Chapter 41 (2) Ralph J. Smith, Circuit, Devices, and System, Fourth Edition, California,

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tim Dosen KPKK Kelompok Keahlian Representasi Data 1 9/2/2016 Pendahuluan (Resume) Apa yang dimaksud dengan representasi data? Mengapa komputer menganut sistem

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH MICROPROCESSOR I Nama Dosen: Yulius C. Wahyu Kurniawan, S.Kom.

SILABUS MATA KULIAH MICROPROCESSOR I Nama Dosen: Yulius C. Wahyu Kurniawan, S.Kom. SILABUS MATA KULIAH MICROPROCESSOR I Nama Dosen: Yulius C. Wahyu Kurniawan, S.Kom. Konsep Dasar Bilangan Pengertian Base (Radix), Absolute Digit, Positional Value Macam-macam Sistem Bilangan Desimal, Oktal,

Lebih terperinci

MATERI 2 SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA

MATERI 2 SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA MATERI SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA Salah satu unit dalam Central Processing Unit (CPU) sebuah sistem komputer sederhana adalah unit ALU (Arithmetic and Logic Unit). Ada empat operasi dasar yang

Lebih terperinci

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer MAKALAH Mata Kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer Kelompok 1 1. M. Dwi setiyo (14670015) 2. Bima Setya N. (14670018) 3. Yan Ari Firmansyah (14670021) 4. Lia Ayu K. (14670024) Program Studi Informatika

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN I. GERBANG LOGIKA Gerbang-gerbang dasar logika merupakan elemen rangkaian digital dan rangkaian digital merupakan kesatuan dari gerbang-gerbang logika dasar yang membentuk

Lebih terperinci

PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA

PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA REPRESENTASI DATA Unit Informasi Dasar dalam sistem komputer- 1 byte atau 8 bit. Word size (ukuran word) merupakan ukuran register operasionalnya. Contoh : 1. Komputer

Lebih terperinci

KONVERSI BILANGAN. B. Konversi Bilangan Desimal ke Biner Contoh =. 2? Tulis sisa hasil bagi dari bawah keatas =

KONVERSI BILANGAN. B. Konversi Bilangan Desimal ke Biner Contoh =. 2? Tulis sisa hasil bagi dari bawah keatas = KONVERSI BILANGAN A. Pengertian Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal 1. Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah

Lebih terperinci

II. REPRESENTASI DATA

II. REPRESENTASI DATA II. REPRESENTASI DATA 1. Representasi External Representasi ini yang digunakan manusia dalam berkomunikasi dilingkungannya untuk memperoleh suatu informasi. Penyampaian informasi dari satu tempat (asal)

Lebih terperinci

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id) Sistem Komputer - Universitas Diponegoro @2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital

Lebih terperinci

3/20/2013 SISTEM BILANGAN Jam 1

3/20/2013 SISTEM BILANGAN Jam 1 SISTEM BILANGAN Jam 1 4 sistem bilangan : 1. Bilangan Desimal (10) 2. Bilangan Biner(2) 3. Bilangan Oktal(8) 4. Bilangan Hexadesimal(16) dec oct hex bin dec oct hex bin 0 0 0 0000 10 12 A 1010 1 1 1 0001

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL Yohandri, Ph.D JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSTAS NEGERI PADANG 23 BAHAN AJAR (Hand Out) Bahan Kajian : Elektronika Digital

Lebih terperinci

Representasi Bilangan Digital (Bagian 2)

Representasi Bilangan Digital (Bagian 2) (Bagian 2) Kuliah#10 TKC-205 Sistem Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Preview Kuliah Rangkaian

Lebih terperinci

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan Microprocessor & Microcontroller Programming FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR Mikroprosesor sebagai bagian dari sistem digital bekerja dalam format biner. Di dalam

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL Perkembangan teknologi dalam bidang elektronika sangat pesat, kalau beberapa tahun lalu rangkaian elektronika menggunakan komponen tabung hampa, komponen diskrit, seperti dioda, transistor,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Aritmatik Komputer. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Aritmatik Komputer. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Aritmatik Komputer Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id ALU Inputs and Outputs Representasi Integer Dalam sistem bilangan biner, semua

Lebih terperinci

BIT, BYTE, HEXADECIMAL

BIT, BYTE, HEXADECIMAL BIT, BYTE, HEXADECIMAL Oleh : Kapten Lek Ir. Arwin D.W. Sumari, FSI, FSME, VDBM, SA 1 Setiap hari kita selalu berhadapan dengan komputer. Entah ketika membuat konsep surat atau nota, membuat undangan,

Lebih terperinci