Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), kali ini Profits Buletin akan mengulas cara melakukan Analisa Teknikal terhadap saham-saham yang lolos penyaringan Likuiditas Saham tersebut. Ingat kembali bahwa Analisa Teknikal terbagi menjadi Analisa Teknikal Klasik yang mempelajari data historis harga suatu saham dengan menggunakan garis tren (Support & Resistance) dan pola-pola pergerakan saham (Head & Shoulders, Double Top, Double Bottom, Flag, Pennant, dll) dan Analisa Teknikal Modern yang mempelajari data historis harga suatu saham dengan bantuan indikator-indikator modern (Moving Average, MACD, Stochastic Oscilator, dan RSI). Profits Buletin kali ini akan lebih fokus pada Analisa Teknikal Modern dengan memanfaatkan menu Chart dalam PROFITS Online Trading. Selanjutnya akan diulas mengenai cara menampilkan menu Chart di Profits Online Trading, cara membaca Chart di Profits Online Trading, dan cara melakukan Analisa Teknikal Modern menggunakan indikator-indikator yang ditampilkan Chart di Profits Online Trading. Grafik Pergerakan Harga Saham di PROFITS Tampilan Chart pada PROFITS Analisa Teknikal adalah metode analisa yang d i g u n a k a n u n t u k m e m p r e d i k s i t r e n pergerakan harga suatu saham melalui data historis harga saham tersebut. Oleh sebab itu, untuk dapat melakukan Analisa Teknikal atas suatu saham diperlukan data historis pergerakan harga dari saham tersebut. Data historis harga saham ditampilkan dalam bentuk grafik (chart). Chart harga saham dapat ditampilkan oleh berbagai software Analisa Teknikal seperti Metastock. Selain menggunakan bantuan software, aplikasi online trading dari Phintraco Securities, yaitu PROFITS Online Trading (PROFITS) juga dapat menampilkan chart pergerakan harga saham. Chart tersebut dapat diakses melalui menu Chart pada Market Info. page 1
Membaca Chart Harga Saham di PROFITS Selain grafik pergerakan harga suatu saham, menu Chart juga menampilkan data historis volume transaksi saham tersebut, indikator indikator Analisa Teknikal Modern (MACD dan RSI) serta informasi pergerakan saham dalam sehari. Kode Saham Periode (Maks. 3 Tahun) Grafik Informasi harga saham dalam sehari Volume Transaksi RSI Informasi harga saham dalam sehari menggambarkan pergerakan saham tersebut sepanjang satu hari perdagangan. Date Open High Low Close Volume Tanggal perdagangan Harga pembukaan saham Harga saham tertinggi sepanjang perdagangan di tanggal tersebut Harga saham terendah sepanjang perdagangan di tanggal tersebut Harga penutupan saham Jumlah lembar saham yang ditransaksikan pada tanggal tersebut SMA 20 Level harga indeks Single Moving Average 20 SMA 5 Level harga indeks Single Moving Average 5 RSI Level Relative Strength Index Informasi saham yang ditampilkan akan berubah-ubah sesuai dengan tanggal perdagangannya. Untuk dapat mengetahui informasi pada tanggal perdagangan tertentu, cukup arahkan kursor ke salah satu candlestick pada grafik, selanjutnya kolom informasi akan secara otomatis menampilkan informasi harga saham pada tanggal tersebut. page 2
Buy & Sell Confirmation pada Chart Selain memunculkan informasi-informasi yang berkaitan dengan pergerakan harga suatu saham, menu Chart di PROFITS juga menampilkan indikator Analisa Teknikal Modern, yaitu MACD. MACD di Chart adalah kombinasi antara SMA 20 (trigger line) dengan SMA 5 (MACD Line). MACD ini berfungsi memberikan sinyal konfirmasi, baik konfirmasi beli maupun konfirmasi jual. Konfirmasi beli (buy confirmation) terbentuk ketika MACD Line memotong Trigger Line dari bawah keatas. Perpotongan ini disebut juga dengan Golden Cross. Konfirmasi jual (sell confirmation) terbentuk ketika MACD Line memotong Trigger Line dari atas kebawah. Perpotongan ini disebut juga dengan Death Cross. Berikut adalah contoh terbentuknya buy dan sell confirmation dari pergerakan saham Bank Negara Indonesia (BBNI) dalam periode 18 Juni 2014 sampai 26 Oktober 2014. page 3
Overbought & Oversold pada Chart Pada bagian sebelumnya diulas mengenai buy & sell confirmation pada Chart sebagai indikasi bagi Investir untuk melakukan pembelian atau penjualan atas suatu saham. Namun demikian perlu diketahui bahwa MACD termasuk dalam Lagging Indicator, artinya ada keterlambatan waktu bagi MACD untuk membentuk konfirmasi jual atau beli, lamanya keterlambatan beragam namun pada umumnya adalah selama 3 (tiga) hari bursa. Berdasarkan hal tersebut, indikator MACD saja tidak cukup untuk melakukan Analisa Teknikal Modern, maka digunakan indikator oscillator (dalam hal ini RSI) untuk mendukung konfirmasi yang dibentuk oleh M A C D. I n d i k a t o r R S I d a p a t menggambarkan kondisi overbought maupun oversold dari pergerakan suatu saham dalam periode tertentu. Overbought (jenuh beli) terbentuk ketika RSI melewati garis 70 atau ketika nilai RSI lebih besar dari 70. Overbought adalah kondisi ketika minat Investor untuk membeli suatu saham sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada karena harga saham tersebut sebelumnya telah mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. jika Investor memiliki saham yang sudah memasuki area overbought, Investor tersebut harus bersiapsiap dengan posisi jual. Oversold (jenuh jual) terbentuk ketika RSI melewati garis 30 atau ketika nilai RSI lebih kecil dari 30. Oversold adalah kondisi ketika minat Investor untuk menjual suatu saham sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada karena harga saham tersebut dianggap sudah terlalu murah setelah sebelumnya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Aksi beli dapat dilakukan Investor ketika suatu saham telah memasuki area oversold dengan harapan harganya akan berbalik menguat (rebound). Dengan bantuan indikator RSI, Investor dapat memutuskan menjual atau membeli suatu saham tanpa perlu menunggu terbentuknya konfirmasi beli atau jual oleh MACD, sehingga potensi kerugian maupun keuntungan yang disebabkan oleh keterlambatan (lag) terbentuknya konfirmasi beli maupun jual oleh MACD dapat diminimalkan. page 4
Kombinasi MACD dan RSI pada Chart Indikator RSI berada di level 19 (oversold) pada tanggal 14 Oktober 2014 ketika JSMR berada di level harga Rp5,950. Sementara indikator MACD membentuk Konfirmasi Beli pada tanggal 28 Oktober 2014 ketika JSMR berada di level harga Rp6,175. Sehingga jika Investor membeli JSMR pada harga Rp5,950 (oversold), Investor berpotensi memperoleh capital gain sebesar Rp225 dibandingkan jika baru membeli JSMR ketika terbentuk buy confirmation (Rp6,175). JSMR Seminar Pasar Modal POLINES Politeknik Negeri Semarang (POLINES) bekerjasama dengan Phintraco Securities mengadakan Seminar Pasar Modal Syariah dengan tema Menuju Masyarakat Berinvestasi Syariah pada 8 Oktober 2014 yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan akademisi Politeknik Negeri Semarang. Dalam acara ini Phintraco Securities menjadi pembicara dengan pokok bahasan berupa perbedaan antara Saham Syariah dengan Saham Non Syariah dan mekanisme transaksi online atas Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia. PHINTRACO SECURITIES The East Tower Lantai 16 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No.1 Mega Kuningan, Jakarta, 12950 P. +62 21 2555 6138 F. +62 21 2555 6139 E. at.research@phintracosecurities.com page 5