ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat"

Transkripsi

1 ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS David Sukardi Kodrat Kurniawan Indonanjaya Program Studi Internasional Bisnis Manajemen Universitas Ciputra ABSTRACT The purpose of this research is to investigate the momentum analysis in the stock of banking. Sampling selection is performed based on purposive random sampling with object to gain sample according to the research goal. Based on the creteria: the company have been listed in Indonesia Stock Exchange since 1994 until 2008 and the stock has been high volatility. Based on the creteria is used BMRI as a sample. Analysis are using Relative Strength Index (RSI), Stochastic Oscillator, and Moving Average Converge Divergence (MACD). The result reveal that those of indicator are similar. The investor who want to invest based on those creteria should be the similar confirm. Nevertheless in some cases, RSI and Stochastic are faster to give a signal. Investor need to optimize the value of EMA MACD so it is not to give a buy signal or sell signal. Based on this research, the price divergence to indicator has occurred from one divergence indicator. Keywords: Relative Strength Index, Stochastic Oscillator, Moving Average Converge Divergence and Indonesia Stock Exchange. ABSTRASI Penelitian ini bertujuan untuk mengaji analisis momentum pada saham BMRI. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1994 dan sampai 2008 masih beroperasi dan memiliki volatilitas tinggi. Berdasarkan teknik sampling tersebut digunakan PT. Bank Mandiri sebagai sampel. Alat analisa yang digunakan adalah Relative Strength Index (RSI); Stochastic Oscillator; dan Moving Average Converge Divergence (MACD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya pembobotan dari ketiga indikator ini sama. Oleh sebab itu apabila investor sudah ingin melakukan tindakan investasi berdasarkan ketiga indikator ini, konfirmasi yang sama dari ketiga indikator ini sangat diperlukan untuk lebih meyakinkan investor. Namun dalam beberapa kasus, RSI dan Stochastic lebih cepat dalam memberikan signal. Oleh sebab itu, investor perlu mengoptimasi nilai EMA MACD sehingga tidak terlambat memberikan signal beli atau signal jual. Berdasarkan hasil penelitian pada saham BMRI, untuk penyimpangan harga terhadap indikator (divergence), apabila investor sudah menemui adanya divergence di salah satu indikator maka sebaiknya investor segera melakukan tindakan yang diisyaratkan indikator tersebut tanpa perlu konfirmasi dari indikator yang lain. Kata Kunci: Relative Strength Index, Stochastic Oscillator, Moving Average Converge Divergence dan Bursa Efek Indonesia.

2 PENDAHULUAN Penelitian di pasar modal Indonesia terkait dengan analisis teknikal hingga saat ini masih sangat sulit ditemui. Padahal didalam praktik, para investor lebih banyak menggunakan analisis teknikal untuk menanamkan dananya. Sehingga sangat sayang, jika para akademisi tidak mendukung para praktisi dengan menyajikan hasil-hasil penelitian terkait dengan analisis teknikal. Hasil penelitian membuktikan bahwa pasar bahwa pasar modal Indonesia bukanlah pasar yang efisien (Kodrat, 2007 dan Husnan, 1994). Oleh karena itu, analisis teknikal akan lebih bermanfaat. Meskipun, pakar investasi terbesar dunia Warrant Buffet pada suatu kesempatan mengingatkan, jika investor ingin membeli saham diibaratkan investor sedang membeli perusahaannya. Ada dua pendekatan besar analisis pasar yang tersedia untuk mendukung pelaku pasar. Setiap pendekatan mempunyai keunggulan dan kelemahannya. Pertama adalah analisis fundamental adalah metode memprediksi pergerakan harga instrumen keuangan di masa depan berdasarkan faktor ekonomi, politik, lingkungan dan faktor relevansi lain serta data statistik yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu instrumen keuangan. Analisis teknikal adalah metode memprediksi pergerakan harga dan trend pasar di masa yang akan datang dengan mempelajri grafik kegiatan pasar di masa lalu yang memperhatikan pada harga instrumen tersebut. Penyusunan grafik dilakukan secara langsung, namun proses mengidentifikasikan pola akan lebih kompleks. Hasilnya adalah prediksi yang semata-mata berdasarkan atas pergerakan harga tidak pernah sepenuhnya dapat diandalkan. Saat ini telah banyak tersedia indikator teknikal untuk mendukung perdagangan saham mencakup analisis momentum, indikator konfirmasi, analisis breadth dan analisis sentimen. Penelitian ini akan mengaji analisis momentum pada saham BMRI di Bursa Efek Indonesia. LANDASAN TEORI Indikator momentum adalah indikator yang mengukur tingkat perubahan arah pergerakan harga saham dan digunakan sebagai sinyal titik balik jangka pendek. Apabila harga saham bergerak naik dengan cepat, maka kejadian ini disebut overbought dan merupakan sinyal untuk menjual atau tidak membeli. Sebaliknya, apabila harga saham bergerak turun secara cepat, maka kejadian ini disebut oversold. Ini merupakan sinyal untuk membeli atau tidak menjual. Adapun ukuran indikator momentum adalah: (1) Relative Strength Index (RSI), (2) Stochastic Oscillator, dan (3) Moving Average Converge Divergence (MACD). Relative Strength Index (RSI) Relative Strength Index pertama kali diperkenalkan oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978, Wilder banyak merumuskan indikator teknikal matematis. Nama relative strength index kurang cocok karena RSI tidak membandingkan kekuatan relatif antara dua saham. Namun kekuatan internal dari satu saham. Nama yang cocok adalah internal strength index. Ketika Wilder memperkenalkan RSI yang direkomendasikannya adalah menggunakan RSI untuk 14 hari. Sejak itu, RSI untuk 9 hari dan RSI untuk 25 hari juga sering digunakan. Kita dapat menentukan alternatif lain jumlah jangka waktu dalam perhitungan RSI dengan melakukan eksperimen untuk menemukan jangka waktu yang paling efektif. Semakin pendek jangka waktunya, semakin volatil indikator ini. RSI merupakan rasio weighted price velocity untuk suatu saham relatif pada dirinya sendiri dan dengan demikian juga relatif pada kinerja masa lalu (Pring, 2002). RSI secara khusus didesain untuk mengatasi tiga kelemahan yang terkait dengan oscillator. Pertama, oscillators bergerak secara tidak beraturan karena tidak menggunakan data lama dalam kalkulasi mereka. Kedua, terkait dengan skala oscillator. Seberapa tinggi atau rendah suatu oscillator akan menjadi tanda untuk membeli atau menjual? Ketiga adalah kebutuhan untuk menjaga jumlah data yang sangat besar untuk perhitungan oscillator.

3 Nilai dari RSI berada pada kisaran (itulah sebabnya mengapa digolongkan sebagai indikator oscillator. Oscillate = berkisar). Indikator RSI mengindikasikan apakah harga pasar sudah overbought atau oversold. Sebagian besar teknikal analisis mendefinisikan sebuah pasar telah mengalami overbought saat RSI tutup di atas 70 dan oversold saat RSI tutup di bawah 30. Penggunaan RSI sendiri bisa dikombinasikan dengan indikator Trend-Following sebagai sinyal masuk dan keluar posisi di pasar. Cara membaca kekuatan momentum suatu harga sama seperti pada MACD yakni bila garis RSI menembus centerline (garis 50) dari bawah maka sedang terjadi trend kenaikan. Besarnya momentum sebanding dengan besar nilai RSI yang terjadi. Demikian juga berlaku sebaliknya. Cara populer untuk menggunakan RSI adalah dengan melihat penyimpangan ketika saham membuat harga tertinggi baru, tetapi RSI gagal melampaui harga tertinggi sebelumnya. Penyimpangan ini adalah tanda dari pembalikan yang tertunda. Ketika RSI berbalik ke bwah dan turun di bawah lembah sebelumnya, ini disebut sebagai menyelesaikan failure swing. Failure swing adalah konfirmasi dari pembalikan yang tertunda. Adapun kegunaan dari RSI (Wilder, 1978) adalah: 1. Tops dan Bottoms Umumnya, puncak RSI berada di angka 70 dan dasarnya berada di angka 30 yang akan membentuk top dan bottom dari grafik harga yang mendasarinya. Suatu garis di atas angka 70 menunjukkan suatu instrumen overbought dan muncul sinyal untuk memberi peringatan atas pembelian pada tingkat tersebut. Suatu garis di bawah angka 30 menunjukkan bahwa suatu instrumen adalah oversold dan memberi sinyal untuk berpikir sebelum menjual. 2. Chart Formations RSI sering membentuk pola grafik yang lebih nyata dari pada grafik harga. Misalnya grafik kepala dan pundak atau segitiga yang dapat tampak atau tidak tampak pada grafik harga. 3. Failure Swings (penerobosan dukungan atau tahanan atau breakout) Ini adalah situasi di mana RSI melewati harga tertinggi (puncak) sebelumnya atau jatuh di bawah harga terendah (lembah) sebelumnya 4. Support dan Resistance Kadang-kadang, RSI menunjukkan dengan lebih jelas daripada gerakan harga itu sendiri, tingkat dukungan dan tingkat tahanan. 5. Divergence (penyimpangan) Penyimpangan terjadi ketika harga membuat harga tertinggi (atau terendah) baru tetapi tidak dikonfirmasi oleh harga tertinggi (atau terendah) baru dalam RSI. Kemudian, harga terkoreksi dan bergerak sesuai dengan arah RSI. Stochastic Oscillators Stochastic Oscillator merupakan alat analisis ciptaan George C. Lane pada akhir tahun 50-an. Stochastic adalah teknik kecepatan harga yang didasarkan pada teori bahwa bila harga naik maka harga penutupan mempunyai tendensi mendekati harga tertinggi hari itu. Demikian juga bila harga bergerak turun maka harga penutupannya mempunyai kecenderungan mendekatai harga terendah hari itu. Seperti namanya, nilai kisaran pada indikator ini adalah (oscillator). Stochastic Oscillator digunakan untuk menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Nilai 0% menunjukkan bahwa harga penutupan adalah harga terendah selama jangka waktu x sebelumnya. Nilai 100% menunjukkan bahwa harga penutupan adalah harga tertinggi selama jangka waktu x sebelumnya. Ada dua jenis Stochastic yaitu stochastic fast dan stochastic slow. Pemilihan periode %D hanya sebesar 3 periode disengaja untuk meningkatkan sensitifitas dari %D itu sendiri. Keadaan overbought atau oversold menurut stochastic diperoleh bila garis %K telah memasuki batasan 20 dan 80 yakni di bawah 20 untuk oversold dan di atas 80 untuk overbought. Harap diingat juga bahwa batasan 20/80 ini bukanlah batasan mutlak. Bisa saja 30/70 atau yang lain. Bila

4 stochastic sudah masuk ke daerah oversold kemudian %K goldencross %D maka kemungkinan besar akan terjadi reversal trend ke arah uptrend sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1. % K 80 %D 20 Gambar 1: Left Crossing Gambar 1 menunjukkan bahwa arah perubahan garis %K yang sangat cepat dibandingkan dengan garis %D ketika menyentuh angka 80. Di mana seharusnya perubahan garis %K lebih cepat daripada garis %D. Hal ini menunjukkan akan terjadinya crossover sebelum garis %D berubah arah. Bagi investor sinyal ini merupakan tanda buy. Demikian juga sebaliknya, jika stochastic sudah memasuki daerah overbought dan %K deathcross %D maka kemungkinan besar terjadi reversal trend ke arah downtrend sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2. % D 80 %K 20 Gambar 2: Right Crossing Gambar 2 menunjukkan bahwa garis %D lebih dahulu merubah arahnya. Sinyal ini bagi investor merupakan tanda sell. Ada beberapa cara untuk menjelaskan stochastic oscillator untuk memutuskan kapan masuk atau keluar (Salim, 2003) yaitu: 1. Membeli ketika osilator, garis %K atau garis %D, turun di bawah tingkat tertentu (misalnya, 20) dan kemudian naik ke atas tingkat tersebut. Menjual ketika osilator naik ke atas tingkat tertentu (misalnya, 80) dan kemudian turun di bawah tingkat tersebut. 2. Membeli ketika garis %K naik ke atas garis %D dan membeli ketika garis %K turun di bawah garis %D. 3. Melihat penyimpangan, misalnya ketika harga berada pada rangkaian harga tertinggi baru sementara stochastic oscillator gagal melampaui nilai-nilai tertinggi sebelumnya.

5 Moving Average Converge Divergence (MACD) MACD diciptakan oleh Gerald Appel sebagai suatu teknik untuk memberikan sinyal perubahan kecenderungan dan memberikan indikasi arah kecenderungan. MACD didesain untuk mengamati putaran pasar saham selama 12 minggu dan 26 minggu (Reuter, 1999). MACD adalah perbedaan antara EMA untuk 26 hari dengan EMA untuk 12 hari. EMA untuk 9 hari disebut dengan garis signal atau trigger. Signal ini digambarkan di atas MACD untuk menunjukkan kesempatan untuk membeli atau menjual. Appel mengacu pada EMA dalam presentase yaitu 7,5%; 15% dan 20%. Sinyal menjual muncul pada saat garis MACD cepat memotong garis MACD lambat dari atas ke bawah. Terjadinya pemotongan garis tersebut makin menunjukkan sinyal jual yang kuat, apabila titik potongnya berada jauh di atas garis nol. Sebaliknya, sinyal membeli muncul pada saat garis MACD cepat memotong garis MACD lambat dari bawah ke atas, saat kedua garis tersebut sedang memiliki nilai negatif. Semakin di bawah garis nol terjadinya pemotongan, berarti semakin besar sinyal yang diberikan. Selanjutnya, adalah membuat forest line yaitu perbedaan antara garis MACD cepat dengan garis MACD lambat. Teknik ini sangat penting untuk melihat adanya perbedaan (divergence) yang mungkin terjadi antara aktivitas instrumen harga dengan forest line MACD. Indikator MACD terdiri dari dua bagian yaitu MACD histogram dan garis MACD. Secara garis besar, MACD terbagi atas tiga bagian yaitu signal line, center line dan MACD line. MACD line secara default formulasi MACD line adalah EMA 12 EMA 26 yaitu selisih dari EMA periode 12 dengan EMA periode 26. Oleh karena menggunakan EMA, maka sifat-sifat MACD juga akan menyerupai sifat-sifat EMA yaitu memberikan sinyal yang lebih dini dibanding MA lainnya. Apa bila MACD line menembus centerline dari atas maka itu menandakan terjadinya deathcross antara EMA 12 dan EMA 26. Signal line sebenarnya secara default adalah EMA 9. Sedangkan centerline adalah garis biasa. Merupakan garis nol yaitu membatasi histogram negatif dengan histogram positif (formulasi untuk histogram adalah: MACD line Signal line. Digunakan sebagai indikasi overbought atau oversold) Ada tiga cara populer untuk menggunakan MACD yaitu: (1) crossover (penyeberangan), (2) kondisi overbought atau oversold dan (3) divergence (penyimpangan). Crossovers (penyeberangan) mempunyai 2 aturan dasar. Membeli ketika nilai MACD naik di atas garis signal-nya dan menjual ketika nilai MACD turun di bawah garis signal-nya. Cara populer lainnya untuk membeli atau menjual ketika nilai MACD bergerak di atas atau di bawah nilai nol. Kondisi overbought atau oversold dapat digunakan indikator MACD. Ketika MA yang lebih pendek tertarik menjauh secara drastis dari MA yang lebih panjang (yaitu MACD naik), ini menunjukkan harga saham overbought dan akan segera turun ke tingkat yang lebih realistis. Kondisi overbought atau oversold berbeda dari satu saham ke saham yang lain. Divergence (penyimpangan) antara gerakan MACD dengan gerakan harga adalah tanda bahwa suatu trend akan berakhir. Penyimpangan bearish terjadi ketika MACD membuat harga terendah dulu, tetapi harga gagal mencapai harga terendah baru. Penyimpangan bullish terjadi ketika MACD membuat harga tertinggi baru, tetapi gagal mencapai harga tertinggi baru. Kedua penyimpangan ini menjadi sangat berarti ketika terjadi pada kondisi overbought atau oversold. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: perusahaan yang terdaftar sejak tahun 1994 dan sampai 2008 masih beroperasi dan memiliki volatilitas tinggi. Berdasarkan teknik sampling tersebut digunakan PT. Bank Mandiri sebagai

6 sampel untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Prosedur Analisis Data Relative Strength Index RSI secara khusus didesain untuk mengatasi tiga kelemahan yang terkait dengan oscillator. Nilai dari RSI berada pada kisaran (itulah sebabnya mengapa digolongkan sebagai indikator oscillator. Oscillate = berkisar). Indikator RSI mengindikasikan apakah harga pasar sudah overbought atau oversold. Langkah pertama analisa RSI adalah mengukur kekuatan pasar diukur dengan menggunakan rumus (Wilder, 1978) berikut: atau: RSI = Rata-rata dari x hari saat harga tutup pasar naik (up) dibagi dengan rata-rata dari x hari saat harga tutup pasar turun (down). Biasanya digunakan periode (x) 14 pada chart harian atau mingguan untuk menghitung RSI. Langkah kedua adalah menentukan rata-rata nilai up dengan menjumlahkan point total dari setiap hari yang tutup naik dan dibagi dengan 14. Langkah ketiga adalah menentukan rata-rata nilai down dengan menjumlahkan point total dari setiap hari yang tutup turun dan dibagi dengan 14. Stochastic Oscillator Pada dasarnya indikator ini dipakai untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap selang harga tertinggi dan terendahnya selama selang periode yang kita inginkan. Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K (garis utama) dan %D (garis kedua). Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah simple moving average (SMA) dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K. Pada umumnya, Garis %K ditampilkan sebagai garis utuh dan garis %D ditampilkan sebagai garis putus-putus. Jika kita lihat dari range Stochastic Oscillator yaitu 0-100, dapat dikatakan bahwa sebenarnya indikator ini tidaklah berbeda dengan RSI. Hanya saja dalam Stochastic perhitungan meliputi harga terendah, tertinggi dan closing price pada waktu yang ditentukan. Langkah pertama dari analisis ini adalah menghitung secara matematis Stochastic Oscillator didefinisikan berikut ini: di mana: Recent close = harga penutupan terakhir. Lowest Low = harga terendah selama periode yang ditentukan. Highest high = harga tertinggi selama periode yang ditentukan. %D = simple moving average (SMA) dari %K itu sendiri. Secara default biasanya untuk stochastic fast nilai %K adalah 14 periode dan %D adalah SMA 3 periode dari %K sedangkan untuk stochastic slow garis %D yang ada di stochastic fast berperan sebagai %K di stochastic slow dan %D di stochastic slow adalah SMA periode 3 dari %K nya.

7 Langkah kedua adalah menghitung %K dan %D dengan formula: %K = 100 [ (C L 14 ) / (H 14 L 14 ) %D = 100 x (H 3 L 3 ) di mana: C = harga saham saat ini L 14 = harga saham terendah selama 14 hari H 14 = harga saham tertinggi selama 14 hari H 3 = jumlah (C L 14 ) selama 3 hari = jumlah (H 14 L 14 ) selama 3 hari L 3 Pemilihan periode %D hanya sebesar 3 periode disengaja untuk meningkatkan sensitifitas dari %D itu sendiri. Keadaan overbought atau oversold menurut stochastic diperoleh bila garis %K telah memasuki batasan 20 dan 80 yakni di bawah 20 untuk oversold dan di atas 80 untuk overbought. Harap diingat juga bahwa batasan 20/80 ini bukanlah batasan mutlak. Bisa saja 30/70 atau yang lain. Moving Average Converge Divergence (MACD) Langkah pertama MACD adalah membuat forest line yaitu perbedaan antara garis MACD cepat dengan garis MACD lambat. Teknik ini sangat penting untuk melihat adanya perbedaan (divergence) yang mungkin terjadi antara aktivitas instrumen harga dengan forest line MACD tersebut yaitu: 1. Menghitung EMA 26 hari dan 12 hari dengan menggunakan rumus: (Harga sekarang harga kemarin EMA) x eksponen Eksponen = 2/n 26 hari EMA. Eksponen = 2/26 = 0, hari EMA. Eksponen = 2/12 = 0,17 2. Membuat grafik garis MACD cepat dengan cara 12 hari SMA dikurangi 26 hari EMA. 3. Membuat grafik garis MACD lambat dengan cara menghaluskan (smoothing) garis MACD cepat 9 hari EMA. Adapun rumus sektor penghalusnya adalah= 2 / (n + 1). Ketiga langkah tersebut diproses dengan program MACD di RTI. 4. Dari hasil grafik MACD (bagian bawah) dan grafik pergerakan harga (bagian atas) menentukan titik sinyal membeli dan menjual sebagai berikut: a. Menentukan titik potong antara garis MACD cepat memotong dari atas ke bawah garis MACD lambat, kemudian dari titik potong tersebut ditarik garis vertikal ke atas memotong grafik pergerakan harga, diberi simbol 5 (sinyal menjual). b. Garis MACD cepat memotong garis MACD lambat dari bawah ke atas, kemudian dari titik potong tersebut ditarik garis vertikal ke atas memotong grafik pergerakan harga (sinyal membeli). Langkah kedua adalah meninterpretasikan garis MACD berikut ini:

8 No Kriteria Definisi 1 MACD line memotong signal line dari bawah Peralihan trend menuju Bullish 2 MACD line memotong signal line dari atas Peralihan trend menuju Bearish 3 MACD line dan signal line berada di atas Long Bullish trend centerline (area positif) 4 MACD line dan signal line berada di bawah Long Bearish trend centerline (area positif) 5 Histogram positif/negatif Kondisi overbought / Oversold 6 Divergence positif Harga akan ikut bergerak naik 7 Divergence negatif Harga akan ikut bergerak turun ANALISIS DAN PEMBAHASAN Relative Strength Index (RSI) dengan signal overbought (bearish) dan oversold (bullish). Grafik 1 menunjukkan manfaat RSI untuk menentukan titik atas (tops) dan bawah (bottoms). Grafik 1: RSI pada Saham BMRI tahun 2009 Titik bawah adalah 30 dan titik atas adalah 70. Pergerakan harga saham BMRI mengikuti pola tersebut. Ketika harga menyentuh titik 30, maka harga saham akan bergerak naik dengan harga terendah di titik 21. Hal ini menunjukkan bahwa pada harga tersebut terlalu banyak saham yang dijual (oversold) dan memberi sinyal untuk berpikir sebelum menjualnya. Ketika harga saham bergerak naik hingga mencapai titik 70, maka harga saham akan segera turun dengan titik tertinggi 96. Hal ini menunjukkan bahwa pada harga tersebut terlalu banyak saham yang dibeli (overbought) dan muncul sinyal untuk memberi peringatan atas pembelian pada tingkat tersebut. Volatilitas di atas atau di bawah garis RSI ini

9 yang membuat investor jangka pendek panik. Cara membaca kekuatan momentum harga saham BMRI yakni dengan mengamati garis RSI. Bila garis RSI menembus centerline (garis 50) dari bawah maka sedang terjadi trend kenaikan. Besarnya momentum sebanding dengan besar nilai RSI yang terjadi. Demikian pula sebaliknya, bila garis RSI menembus garis 50 dari atas maka sedang terjadi trend penurunan. Grafik 1 menunjukkan pula formasi yang terbentuk dari garis RSI yaitu triple top. Triple top terjadi antara periode Mei hingga Agustus. Harga penutupannya bergerak naik dari Rp pada bulan Mei menjadi Rp pada bulan Agustus atau naik sebesar 146,95 persen dalam 3 bulan. Grafik 1 juga menunjukkan pada periode Mei ketika harga saham BMRI membuat harga tertinggi baru tetapi RSI gagal melampaui harga tertinggi periode Maret. Penyimpangan ini merupakan tanda dari pembalikan yang tertunda. Ketika RSI berbalik ke bawah dan kemudian naik lagi ke atas seperti yang terlihat pada periode Mei hingga Agustus, ini disebut sebagai menyelesaikan failure swing. Failure swing adalah konfirmasi dari pembalikan yang tertunda. Namun pada RSI seringkali terjadi divergence terhadap harga sebagaimana ditunjukkan pada Grafik 2. Grafik 2: Divergence RSI terhadap Harga Grafik 2 menunjukkan pada RSI bisa juga terjadi premature signal di mana RSI sudah masuk ke salah satu area ekstrim baik itu overbought ataupun oversold. Namun trader atau investor sesegera mungkin membeli saham tersebut (oversold) atau menjual sahamnya (overbought) sehingga harga saham terus turun (oversold premature signal) atau harga malah terus naik (overbought premature signal). Hal ini bisa terjadi karena trend yang sedang terjadi saat itu sangat kuat. Atau dengan kata lain, penyimpangan terjadi ketika harga membuat harga tertinggi (atau terendah) baru tetapi tidak dikonfirmasi oleh harga tertinggi (atau terendah) baru dalam RSI. Kemudian, harga terkoreksi dan bergerak sesuai dengan arah RSI. Oleh sebab itu, jika harga sudah mengarah ke salah satu area ekstrim, sebaiknya pengawasan diperketat terhadap posisi saham. Tentunya dengan mempertimbangkan

10 kekuatan trend yang sedang terjadi. Moving Average Converge Divergence (MACD) Goldencross dan Deadcross Grafik 3 menunjukkan ketika signal 9 (warna merah) yang berfungsi sebagai trigger untuk mengambil keputusan membeli atau menjual. Apabila signal 9 di bawah MACD, ini merupakan kesempatan untuk membeli. Sebaliknya, apabila signal 9 di atas MACD, ini merupakan kesempatan untuk menjual sebelum harga bergerak turun. Grafik 3: MACD pada Saham BMRI tahun 2009 Grafik 3 menunjukkan garis MACD pada tanggal 3 Maret hingga 4 Mei di mana garis MACD (warna biru) memotong dari atas atau goldencross dengan trigger. Terjadinya goldencross ini mengindikasikan bullish atau uptrend sudah dimulai sehingga investor bisa mengambil posisi beli. Terbukti selama tiga bulan tersebut harga naik dari Rp ke Rp atau naik 68,5%. Saat kedua garis tersebut berada di area negatif yang ditunjukkan dengan titik potongnya berada jauh di bawah garis nol menunjukkan signal beli yang diberikan akan semakin besar. Sinyal menjual muncul pada periode 6 Mei sampai 18 Mei di mana garis MACD memotong garis trigger dari atas ke bawah (deathcross). Deathcross ini mengindikasikan bearish atau downtrend sudah dimulai sehingga investor harus melakukan penjualan (profit taking). Terbukti setelah terjadi deathcross, harga mulai turun dari Rp ke Rp atau turun sebesar 6,3 persen. Saat kedua garis tersebut sedang memiliki nilai positif. Semakin di atas garis nol terjadinya pemotongan berarti semakin besar sinyal jual yang diberikan. Apabila MACD line (EMA 12 EMA 26) menembus centerline dari atas menuju ke area minus menunjukkan sedang terjadinya deathcross antara EMA 12 dan EMA 26. Hal ini memberitahukan kepada investor untuk berhati-hati terhadap posisinya. Begitu juga sebaliknya apabila MACD line menembus centerline dari bawah menuju ke area positif maka investor perlu mempertimbangkan untuk membeli, hold atau bahkan menambah posisi karena signal positif telah muncul. Indikator MACD ini

11 pada dasarnya adalah merubah moving average yang merupakan lagging indicator menjadi leading indicator. Grafik 4 menunjukkan divergence (penyimpangan) antara gerakan MACD dengan gerakan harga adalah tanda bahwa suatu trend akan berakhir. Grafik 4: Moving Average Converge Divergence (MACD) mengalami divergence dengan harga Penyimpangan bearish terjadi ketika MACD membuat harga terendah dulu, tetapi harga gagal mencapai harga terendah baru. Penyimpangan bearish ini biasanya disebut dengan divergence negatif dan terjadi di area positif. Apabila di dalam chart muncul divergence negatif maka investor biasanya melakukan penjualan sebelum harga turun. Pada Grafik 4 divergence negatif ini terjadi pada tanggal 4 Agustus sampai 17 September. Dalam kurun waktu kurang lebih satu setengah bulan tersebut, harga yang semula Rp berhasil membentuk harga baru yang lebih tinggi di Rp sedangkan MACD line yang semula bernilai 223 gagal mengikuti harga dalam membentuk nilai yang lebih tinggi yaitu di 188. Oleh sebab itu, harga turun sampai Rp atau turun sebesar 8,4 persen. Penyimpangan bullish terjadi ketika MACD membuat harga tertinggi baru, tetapi gagal mencapai harga tertinggi baru. Penyimpangan bullish biasa disebut dengan divergence positif di mana pada divergence positif ini memberikan signal kepada investor untuk membeli (buy). Pada Grafik 4, divergence positif terjadi mulai tanggal 18 Februari sampai 2 Maret di mana MACD line yang semula bernilai -41 (minus 41) berhasil membentuk nilai baru yang lebih tinggi yaitu -18 (minus 18) tetapi harga yang terbentuk yang semula Rp gagal mengikuti MACD membentuk nilai baru yang lebih tinggi yaitu hanya di Rp Oleh sebab itu harga naik sampai di Rp pada tanggal 5 Mei atau harga naik sebesar 38,4 persen dalam waktu dua bulan. Kedua penyimpangan ini menjadi sangat berarti ketika pada kondisi overbought atau oversold. Stochastic mengalami Goldencross dan Deadcross Grafik 5 menunjukkan saatnya membeli (buy signal) ketika garis %K dan garis %D turun di bawah tingkat tertentu (misalnya 20%) atau ketika garis %K memotong dari bawah ke atas garis %D (goldencross) dan kemudian naik ke atas tingkat tersebut. Menjual ketika garis osilator naik ke atas

12 tingkat tertentu (misalnya 80%) atau ketika garis %K memotong garis %D dari atas ke bawah atau deathcross dan kemudian turun di bawah tingkat tersebut. Grafik 5 menunjukkan pula bahwa pada periode 18 Juni sampai 4 Agustus terjadi goldencross yang menandakan buy signal sudah muncul pada tanggal 18 Juni sehingga harga naik dari Rp menjadi Rp pada tanggal 4 Agustus atau naik sebesar 40,8 persen selama 16 hari. Untuk menjual, sell signal muncul pada tanggal 9 Juni sampai 18 Juni di mana pada tanggal 9 Juni, garis osilator sudah memasuki area overbought dan terjadi deathcross yang berarti sell signal sudah mulai muncul. Setelah itu harga turun dari Rp menjadi Rp pada tanggal 18 Juni atau turun sebesar 17,2 persen selama 9 hari. Grafik 5: Stochastic pada Saham BMRI tahun 2009 Grafik 6 menunjukkan penyimpangan bearish dan penyimpangan bullish. Ketika harga berada pada rangkaian harga tertinggi baru sementara stochastic oscillator gagal melampaui nilai-nilai tertinggi sebelumnya. Penyimpangan ini disebut dengan penyimpangan bearish atau divergence negatif. Disebut penyimpangan bearish karena penyimpangan ini membawa sell signal yang cukup valid. Pada saat muncul divergence jenis ini, investor hendaknya segera melakukan penjualan (profit taking) atau menunda pembelian bagi investor yang belum melakukan pembelian. Pada Grafik 6 terlihat ada dua divergence negatif, yang pertama terletak selama periode 24 Maret sampai 3 April dan yang kedua pada periode 9 Juni sampai 3 Agustus. Pada periode pertama, harga mengalami peningkatan dari Rp menjadi Rp namun garis %K gagal mengikuti harga yang naik. Oleh sebab itu harga turun kembali ke Rp atau turun sebesar 9,4 % dalam waktu 8 hari. Pada periode yang kedua, harga naik dari Rp menjadi Rp Namun kenaikan ini tidak diikuti oleh garis %K yang diawalnya 96% menjadi 91% di akhir periode. Oleh sebab itu harga turun menjadi Rp atau sebesar 9,4 persen pada tanggal 18 Agustus.

13 Grafik 6: Stochastic mengalami divergence dengan harga Grafik 6 juga menunjukkan penyimpangan bullish. Penyimpangan bullish terjadi ketika stochastic berada pada rangkaian nilai tertinggi, namun chart harga gagal melampaui harga-harga tertinggi sebelumnya. Pola ini disebut juga sebagai divergence positif. Disebut penyimpangan bullish karena penyimpangan ini membawa buy signal yang cukup valid. Pada saat terjadi penyimpangan bullish, investor hendaknya segera melakukan pembelian atau melakukan averaging untuk investor yang sudah pernah beli. Pada Grafik 6 ini terlihat ada divergence positif pada periode 4 Februari sampai dengan 2 Maret di mana pada awal periode, nilai garis %K mengalami peningkatan dari 11% menjadi 47%. Kenaikan ini gagal diikuti oleh harga yang pada awal periode berada di Rp namun pada akhir periode berada di Rp Oleh sebab itu pada tanggal 23 Maret, harga naik menjadi Rp atau sebesar 26,4 persen. PERBANDINGAN RSI, MACD DAN STOCHASTIC RSI digunakan untuk menentukan batas atas (tops) dan batas bawah (bottoms). Investor bisa melakukan investasi dengan mengamati garis trend dengan garis center di titik 50. Apabila garis bergerak dari atas menyentuh titik 50 dan terus ke bawah ini merupakan trend penurunan. Pada saat ini, investor memiliki kesempatan untuk membeli saham tersebut. Namun apabila investor telah memegang saham tersebut ini merupakan sinyal untuk menahan saham tersebut. Namun sebaliknya, apabila garis bergerak dari bawah menyentuh titik 50 dan terus ke atas ini merupakan trend penguatan. Pada saat itu, investor menahan diri untuk membeli. Namun apa bila investor memiliki saham tersebut ini merupakan kesempatan untuk menjual secara bertahap. MACD mengambil formulasi seperti Moving Average atau yang biasa juga disebut dengan MA. Didalam MACD terdapat tiga line MACD. Tiga garis MACD tersebut memiliki fungsi dan nama yang berbeda beda yaitu Triger Line, Centre Line dan MACD Line. Jadi MACD ini pada dasarnya merubah moving average yang adalah lagging indicator menjadi leading indicator. Indikator ini biasanya digunakan oleh investor untuk menentukan saat yang tepat untuk membeli atau menjual. Untuk periode

14 EMA yang digunakan tidak harus 12, 26 dan 9 tetapi bisa dirubah berdasarkan masing-masing karakter instrumen investasi yang digunakan. Semakin kecil periode yang digunakan maka MACD akan semakin sensitif terhadap pergerakan harga namu kekurangannya akan muncul banyak failure swing. Stochastic juga menggunakan batas atas dan batas bawah sebagai penanda terjadinya overbougt atau oversold. Apabila garis osilator stochastic ini turun ke area oversold, maka ini adalah saat yang tepat bagi investor untuk membeli. Begitu juga sebaliknya apabila kedua garis osilator stochastic memasuki area overbought maka saatnya bagi investor menjual karena harga akan turun. Pada Grafik 1, Grafik 3 dan Grafik 6, terlihat pada tanggal 4 Agustus RSI dan stochastic samasama menunjukkan overbought sedangkan MACD baru menunjukkan deathcross pada tanggal 11 Agustus. Hal ini menunjukkan MACD agak terlambat untuk memberikan signal jual. Akhirnya setelah ketiga indikator ini memberikan konfirmasi, pada tanggal 19 Agustus harga turun menjadi Rp dari yang semula Rp atau turun sebesar 9,4 persen. KESIMPULAN Pada dasarnya, pembobotan dari ketiga indikator ini sama. Oleh sebab itu apabila investor sudah ingin melakukan tindakan investasi berdasarkan ketiga indikator ini, konfirmasi yang sama dari ketiga indikator ini sangat diperlukan untuk lebih meyakinkan investor. Namun dalam beberapa kasus, RSI dan Stochastic lebih cepat dalam memberikan signal. Oleh sebab itu, investor perlu mengoptimasi nilai EMA MACD sehingga tidak terlambat memberikan signal beli atau signal jual. Berdasarkan hasil penelitian pada saham BMRI, untuk penyimpangan harga terhadap indikator (divergence), apabila investor sudah menemui adanya divergence di salah satu indikator maka sebaiknya investor segera melakukan tindakan yang diisyaratkan indikator tersebut tanpa perlu konfirmasi dari indikator yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arms, Richard W The Arms Index (TRIN), Dow Jones-Irwin. Homewood, III Volume Cycles in the Stock Market: Market Timing Through Equivolume Charting. Homewood III: Dow Jones Irwin. Fosback, Norman G Stock Market Logic. Chicago, IL: Dearborn Financial Publishing, Inc. Granville, Joe Strategy of Daily Stock Market Trading. Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall. Kodrat, David Sukardi dan Kurniawan Indonanjaya Manajemen Investasi: Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Yogyakarta: Graha Ilmu. McClellan, Sherman dan Marian Patterns for Profit: The McClellan Oscillator and Summation Index. Lakewood, WA: McClellan Financial Publication, Inc. Pring, Martin J Technical Analysis Explained, 4 th ed. Singapore: McGraw Hill. Reuter Limited An Introduction to Technical Analysis. Singapore: John Wiley & Sons. Salim, Lani Analisa Teknikal dalam Perdagangan Saham. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Wilder, J. Welles New Concepts in Technical Trading Systems. Greensboro, NC: Trend Research.

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator Stochastic Trader Saat ini dengan semakin meluasnya masyarakat internasional yang terjun ke dalam dunia trading, semakin pesat pula perkembangan pengetahuan dan metode trading yang digunakan, sehingga

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading ANALISA TEHNIKAL I. Moving Average(MA) & Relative Strength Index(RSI) Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading Moving average (MA) dan Relative Strength

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 Agung Pramono 1 Iman Murtono Soenhadji 2 Septi Mariani 3 Ida

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

MENDENGARKAN SUARA PASAR. MENDENGARKAN SUARA PASAR www.danareksa-research.com Quick Scan Ukur tekanan beli/jual Chaikin Money Flow Ukur kekuatan trend Aaron Indicator Avg Directional Index Ukur kejenuhan pasar Commodity Channel

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press DAFTAR ISI Halaman Tips... 8 Accumulation/Distribution (AD)... 10 Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator)... 12 Average Directional Movement Index (ADX)... 14 Average True Range Technical

Lebih terperinci

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi 10 Bab 3 LANDASAN TEORI 3.1 Jenis Analisa dalam Pasar Modal Secara garis besar ada dua jenis analisa yang dapat digunakan dalam pasar modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal 3.1.1 Fundamental

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pergerakan harga saham di bursa efek Indonesia sangatlah fluktuatif, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR,

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) DAN MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE (MACD) PERIODE 1 JULI 2013

Lebih terperinci

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental Analisa Investasi Analisa Fundamental Analisa Teknikal Laporan Keuangan Grafik Harga Saham Analisa Investasi Operation Team of Phintraco Securities Jangka Panjang Dividend Pasar Efisien Jangka Pendek Capital

Lebih terperinci

Indikator tren.

Indikator tren. Indikator tren Salah satu alat utama trader dalam analisis teknis adalah indikator trend. Perangkat indikator tersebut akibat inersianya sering digunakan untuk menunjukkan arah pergerakan harga pada waktu

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan 49 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham TLKM Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham TLKM yang didapat dari Pusat Referensi

Lebih terperinci

How to Become a Swing Trader?

How to Become a Swing Trader? How to Become a Swing Trader? www.1jamprofit.com ILUSTRASI Dibalik Layar ini ada 1 lembar kartu REMI ADVANCE TRAINING Type Pemain Pasar Modal INVESTOR..., beli saat punya uang dan jual saat butuh uang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign Exchange) atau FX ataupun Spot FX adalah salah satu bentuk pasar keuangan yang terbesar di dunia

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TEKNIKAL DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE UNTUK MENENTUKAN SINYAL MEMBELI DAN MENJUAL DALAM PERDAGANGAN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sub Sekto Makanan Dan Minuman Di Bei

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

Oscillator.

Oscillator. Oscillator Nama oscillator berasal dari kata Latin oscillo bergoyang. Di dalam analisis teknis oscillator adalah rumusan matematika, yakni kecepatan pergerakan harga dalam waktu. Oscillator adalah indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang ANALISIS TEKNIKAL Jhon J Murphy ( Technician ca Analysis ayss for Financial ca Market ) Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para

Lebih terperinci

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi Quad EMA oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Awesome Oscillator MACD Kesimpulan 3 4 5 9 13 19 Sekilas Tentang Penulis

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi definisi dan konsep dari saham serta analisis pasar saham. Dasar teori ini

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Valuta asing (valas) atau yang lebih dikenal oleh sebagian banyak orang dengan sebutan foreign exchange (forex) adalah perdagangan nilai mata uang asing

Lebih terperinci

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal Trading di forex adalah tentang mencari keuntungan dan manajemen modal. Untuk bisa mendapatkan keuntungan maximal yang kita harus lakukan adalah mengetahui secara spesifik level entry dan exit dari setiap

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Dalam trading, istilah momentum VOLUME 3, ISSUE 6 SEPTEMBER - OKTOBER 2015 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Inside this issue: Candle Power : Identical Three Crow 6 Indicator : Donchian Channels 9 Charting

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

The direction of market the way the market is moving

The direction of market the way the market is moving Classical Chart Analysis Pola Grafik Pembalikan Bab 5 The direction of market the way the market is moving 1 The trend is your friend Go with the trend Pola Grafik Pembalikan Key reversal top adalah hasil

Lebih terperinci

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1 Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 2 Di Wall Street ada pepatah Bull makes money bear makes money but pig gets slaughtered 3 Harga bergerak dalam trend tertentu yang akan terjadi

Lebih terperinci

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia Pasar Modal yang kini mulai merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set masyarakat Indonesia akan pentingnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Software Engineering (Rekayasa Piranti Lunak) Menurut Fritz Bauer (Pressman, 2001, p19), rekayasa piranti lunak adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI Software Engineering (Rekayasa Piranti Lunak) Menurut Fritz Bauer (Pressman, 2001, p19), rekayasa piranti lunak adalah 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Software Engineering (Rekayasa Piranti Lunak) Menurut Fritz Bauer (Pressman, 2001, p19), rekayasa piranti lunak adalah penetapan dan pemakaian prinsip-prinsip rekayasa dengan

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 4 FEBRUARI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 5,266.6-5,322.7

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERAMALAN PERGERAKAN HARGA SAHAM

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 12 NOPEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,942.4-5,088.5

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 5, Issue 2 : Maret - April 2017 MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN Sebagian trader kurang tertarik trading chart pattern.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Investasi Menurut Sunariyah (2003:4): Investasi adalah penanaman modal untuk waktu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 249-258 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN TREN ARAH PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR 6.1. PENGERTIAN INDIKATOR TEKNIKAL Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan konsep dari indikator-indikator teknikal dan menjelaskan penggunaan mereka dalam analisis

Lebih terperinci

Fast Track Reksadana IkhwanPridyastomo.com. Fast Track. Trading Reksadana

Fast Track Reksadana IkhwanPridyastomo.com. Fast Track. Trading Reksadana Fast Track Trading Reksadana 1 Di akhir ebook ini anda akan mengerti cara dan timing yang lebih optimal untuk Trading Reksadana Keep Action Terus Update Ilmu ;) 2 Mata Melihat, Fast Track Reksadana Telinga

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3). BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran.

Lebih terperinci

Darma Hasudungan Siahaan

Darma Hasudungan Siahaan ANALISIS PERGERAKAN HARGA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE, PARABOLIC SAR DAN STOCHASTIC OSCILLATOR Darma Hasudungan Siahaan Binus University,Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Dalam melakukan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA CAPITAL MARKET & MONEY MARKET Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital

Lebih terperinci

Chart Bagi Para Trader

Chart Bagi Para Trader Chart Bagi Para Trader Selama Beberapa tahun para trader telah mengembangkan beberapa macam type chart yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan pergerakan harga.. Beberapa teknik charting

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini akan dijelaskan teori-teori yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam Tugas Akhir. Dasar teori ini diperoleh dari hasil studi literatur yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 13 NOPEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,018.6-5,083.1

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS

FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS What is Forex Trading? Apa yang akan kita butuhkan ketika pertama kali hendak memasuki sebuah investasi yang kita kenal hanya namanya saja? Tentu saja mengetahui lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data dan Sumber Data 3.1.1. Data Primer Data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa, seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI II.1. Valas Valuta asing (Valas) atau biasa disebut juga Foreign Exchange (forex) merupakan transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing dari negara yang berbeda satu sama lain.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Optimasi merupakan sebuah teknik matematis untuk menentukan solusi berupa keuntungan maksimum atau kerugian minimum dari beberapa alternatif solusi tersedia dibatasi pada kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencari dana atau penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tak melulu dengan cara perdagangan, bekerja di sebuah instansi pemerintah maupun swasta, membuat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/RO Versi : 1 Tanggal Revisi : 25 Juli 2011 Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2011 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi Fakultas : Manajemen : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Setelah dilanda berbagai krisis di tahun 1997, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda tanda pemulihan. Tingkat suku bunga yang mulai menurun,

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 28 APRIL 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,111.5-5,470.6 Saham

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 25 NOPEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 5,108.9-5,173.5

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 30 JANUARI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 5,247.5-5,274.6

Lebih terperinci

4 Tipe Traders. Investor : Tungg. Trader kalah terus : Tak Untung

4 Tipe Traders. Investor : Tungg. Trader kalah terus : Tak Untung 4 Tipe Traders Trader Pemula: Dang dang Tung Trader Tukang Copet: Tung-Tung Ceng Investor : Tungg Trader kalah terus : Tak Untung Session 3: M3: Money Management Money Management Definisi : Pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA Liliana Halim 24210024 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

I. Trend. The Secret Technical Analysis Direct You To Be A Professional Trader

I. Trend. The Secret Technical Analysis Direct You To Be A Professional Trader I. Trend Trend didefinisikan sebagai kekuatan pasar antara Pembelian dan Penjualan. Berdasarkan definisi diatas Trend dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu : 1. Sideway Trend yaitu kekuatan pasar dimana

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 21 MEI 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,778.9-5,068.7 Saham

Lebih terperinci

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah TIPS Membaca Pola Grafik Pola Pembalikan Arah i. Kepala dan Bahu Pola yang paling handal dari semua pola pembalikan arah yang mencerminkan suatu puncak utama. Sempurna jika harga yang sedang bergerak mempunyai

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 19 NOPEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,056.9-5,125.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transaksi pada pasar saham terjadi karena perusahaan yang sudah going public membutuhkan dana dan kemudian perusahaan tersebut menawarkan sahamnya di BEI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Finansial Pasar finansial disegmentasikan ke pasar uang dan pasar modal. Karakteristik instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Lebih terperinci

Trading Plan. 1. Tentukan Market. Untuk jenis saham yang bisa ditransaksikan dapat berupa :

Trading Plan. 1. Tentukan Market. Untuk jenis saham yang bisa ditransaksikan dapat berupa : Trading Plan 1. Tentukan market Jenis market : Forex, Future, Saham, dll. Tentukan sub market : LQ45, second liner, dll 2. Tentukan timeframe a. Long term : > 1 tahun b. Mid term : 3-6 bulan c. Short term

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk) PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk) LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 17 DESEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,969.5-5,097.5

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~

TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ 1. Teori 123 (Law of charts) Umumnya pergerakan harga akan membentuk suatu pola zigzag atau biasa disebut teori 123. Dimana jarak

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 30 OKTOBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,000.4-5,111.1

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 10 FEBRUARI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,310.4-5,394.1 Saham yang

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 6 AGUSTUS 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,074.8-5,142.1

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 23 JULI 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,943.2-5,225.2 Saham

Lebih terperinci

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Mypip Education Program www.mypippartner.com Chart Pattern 1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Part I 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Penentuan Tren Arah Pergerakan Harga Saham dengan Menggunakan Moving Average Convergence Divergence SKRIPSI

Penentuan Tren Arah Pergerakan Harga Saham dengan Menggunakan Moving Average Convergence Divergence SKRIPSI Penentuan Tren Arah Pergerakan Harga Saham dengan Menggunakan Moving Average Convergence Divergence (Studi Kasus Harga Saham pada 6 Anggota LQ 45) SKRIPSI Oleh : TRI MURDA AGUS RADITYA NIM : J2E 009 014

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL Candlestick Chart Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI Stevin, Sarwo Edy Handoyo Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, 02153696969 stevin.boyz@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar 32 Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka pemikiran Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar yang berkaitan dengan metode analisa teknikal. Data diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham (Jake D. Tedder, 1978, p.212) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau disebut juga emiten. Pemilik

Lebih terperinci

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi PERBANDINGAN EFISIENSI ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN MENGGUNAKAN RELATIVE STRENGTH INDEX DAN STOCHASTIC OSCILLATOR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL ( STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PROPERTY

Lebih terperinci