LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3)."

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran. Saham akan naik jika semakin banyak yang ingin membeli suatu saham, sedangkan saham akan turun jika semakin banyak yang ingin menjual saham. Harga saham ditentukan oleh investor yang bertransaksi di pasar modal dan harga tersebut mewakili pendapat investor (P. 3). Meskipun harga saham adalah konsensus dan ekspektasi pasar, bukan berarti harga saham tidak bisa berubah. Harga saham bisa berubah setiap saat karena ekspektasi para investor berubah sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan. Faktor persepsi menjadi masalah yang krusial dalam perdagangan saham, di mana jenis informasi yang sama bisa menghasilkan keputusan transaksi yang berbeda karena cara pandang yang berbeda. II.2 Analisis Teknikal Menurut Edianto Ong (2008) disebutkan bahwa analisis teknikal adalah suatu metode pengevaluasian saham, komoditas ataupun sekuritas lainnya dengan cara menganalisis statistik yang dihasilkan oleh aktivitas 9

2 pasar di masa lampau tujuannya untuk memprediksikan pergerakan harga di masa mendatang (P. 1). Menurut Murphy (1999) dan Luca (2000) terdapat tiga pemikiran yang menjadi dasar pada teknikal analisis, yaitu : 1. Market action discounts everything (pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain). Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa berpengaruh terhadap harga saham. Peristiwa tersebut akan tercermin pada harga sahamnya. Hal itu terjadi karena harga pasar saham tersebut secara alami ditentukan oleh permintaan dan penawaran para pelaku pasar. Jika mayoritas investor memiliki persepsi yang buruk terhadap suatu saham dalam suatu waktu, maka saham akan turun. Begitu pula sebaliknya, harga saham akan naik jika mayoritas investor memiliki persepsi yang baik. Sebagai konsekuensinya, analis tidak akan memperhatikan alasan mengapa harga naik atau turun tetapi hanya mempelajari perubahaan harga pada market saja. 2. Prices move in trends (terdapat suatu pola kecenderungan dalam pergerakan harga). Harga saham akan bergerak dalam suatu tren. Prinsip dasar dalam penggunaan analisis teknis adalah jangan pernah mengambil keputusan transaksi yang melawan tren harga. Pengguna analisis ini percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar saham, sehingga tren tersebut menunjukkan sikap para pelaku pasar. Pahami tren yang ada dan ikuti kemana 10

3 tren tersebut akan bergerak agar kita bisa memanfaatkan pergerakan harga tersebut untuk meningkatkan hasil investasi. 3. History repeats itself (sejarah akan terulang). Menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu dalam grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterpretasikan untuk memprediksi pergerakan harga. Dalam analisis teknikal, terdapat istilah-istilah yang penting untuk diketahui, yaitu: Chart Trend Support and resistance II.2.1 Chart Menurut Edianto Ong (2008) Chart adalah sebuah gambar atau grafik yang fungsi utamanya menunjukkan riwayat pergerakan nilai saham pada suatu periode tertentu, sehingga dibutuhkan sebagai alat utama untuk melakukan analisis teknikal (p. 13). Dalam analisis teknikal, dikenal beberapa macam chart, diantaranya : Line chart, yang menggambarkan harga penutupan per hari. 11

4 Bar chart, yang menggambarkan harga open, high, low, dan closing price. Candlestick chart, yang menggambarkan harga open, high, low, dan closing price. II.2.2 Trend Menurut Achelis (2000) A trendline is a sloping line that is drawn between two or more prominent points on a chart (p. 106). Sementara Menurut Hendra Syamsir (2004), Tren adalah kecenderungan pergerakan dalam satu arah (p. 10). Trend adalah salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis teknikal, karena tujuan analisis teknikal itu sendiri salah satunya adalah untuk mendapatkan indikasi apakah trend harga itu muncul, berakhir, berlanjut atau berbalik arah. Garis tren dapat dibagi menjadi 3, yaitu : 1) Tren naik (uptrend). Uptrend adalah garis yang memiliki kemiringan (slope) positif. Kecenderungan harga akan naik. Grafik II.1. Contoh Up Trend Line Uptrend : BUMI 12

5 2) Tren menurun (downtrend). Downtrend adalah kebalikan dari uptrend, yaitu garis yang memiliki kemiringan negatif. Kecenderungan harga akan turun. Grafik II.2. Contoh Down Trend Line Downtrend : BUMI 3) Tren menyamping (horizontal trend). Horizontal trend, atau disebut juga sideways trend, adalah garis yang menggambarkan trend yang bergerak secara mendatar. Grafik II.3. Contoh Horizontal Trend 13

6 II.2.3 Support dan Resistance Menurut Edianto Ong (2008) Support line adalah level dimana terdapat kecenderungan harga akan naik, karena pembeli yang lebih banyak dari pada penjual, atau demand lebih besar daripada supply. Sedangkan resistance line adalah level di mana terdapat kecenderungan harga akan turun, karena penjual yang lebih dari pada pembeli, atau supply lebih besar daripada demand. (p. 49). Support dan resistance merupakan batas psikologis kenaikan atau penutunan suatu saham. Karena merupakan batas psikologis, penentuan support dan resistance oleh tiap investor atau metode akan berbeda. Grafik II.4. Contoh Support Resistance II.3 Pola Grafik II.3.1 Candlestick Candlestick pertama kali ditemukan oleh orang Jepang dan digunakan dalam perdagangan beras di awal abad ke-16. Kemudian di 14

7 tahun 1700-an dikembangkan oleh seorang pengusaha beras bernama Munehisa Homma. Homma menyadari bahwa hukum supply and demand sangat mempengaruhi pergerakan harga di pasar, sehingga dia secara khusus mendalami psikologi dari pada pedangang ( traders) beras di era tersebut, dan menformulasikannya menjadi beberapa prinsip kunci pola dalam candlestick yang digunakan sampai saat ini. Ilmu ini lama tertutup selama ratusan tahun di Jepang. Baru pada tahun 1990-an, candlestick untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada dunia Barat oleh seorang pelopor bernama Steve Nison. Nama formasi candlestick dalam bahasa Jepang tersebut diterjemahkan oleh Steve Nison menjadi istilah dalam bahasa Inggris, yang kemudian dijadikan standar internasional hingga saat ini. Namanya disebut sebagai candlecharts atau candlestick karena bentuknya yang menyerupai batang lilin (candlestick). Candlestick dengan cepat menjadi populer di kalangan technicalist Barat, yang aslinya menggunakan Bar Charts, karena candlestick dapat dengan cepat menafsirkan sentiment pasar yang merupakan salah satu pion terpenting dalam charting atau technical analysis. Candlestick merupakan molekul terkecil dalam technical analysis. Hanya dengan satu batang candle atau beberapa batang candle saja technicalist sudah bisa mendapatkan sinyalsinyal yang di pancarkan pola tersebut, sehingga bisa mengambil langkah-langkah persiapan yang tepat (Edianto Ong 2008 P. 211). 15

8 II Bentuk Dasar Candlestick Edianto Ong (2008) candlestick dapat memberikan sinyal yang terpancar dari formasi yang terbentuk di dalamnya. Formasi itu dikatagorikan menjadi pola 1 candle sampai 5 candle. Masing-masing bisa memberikan sinyal jual ataupun sinyal beli, yang disebut dengan reversal candle Patterns. Di samping itu, dalam pola candlestick juga dikenal pola kelanjutan (continuation candle patterns). Pada sebuah tercermin 4 komponen harga yaitu: nilai harga pembukaan (opening price), nilai harga tertinggi (highest price), nilai harga terendah (lowest price), dan nilai harga penutupan (closing price) dari sebuah saham dalam sebuah periode yang hendak ditampilkan dalam candlestick tersebut (p. 213) Gambar II.1. Tubuh dan ekor Candlestick Bagian yang kosong atau yang berwarna tersebut disebut dengan tubuh dari candle atau disebut juga the real body. Garis 16

9 tipis pada atas atau bawah dari the real body mewakili nilai harga tertinggi atau terendah yang disebut dengan ekor atau shadows. Nilai harga tertinggi yang terjadi pada suatu jenis saham yang terbentuk pada candlestick di sesi perdagangan yang terjadi di bursa diwakili oleh ekor atas. Sementara nilai harga terendah yang terjadi pada suatu jenis saham diwakili oleh ekor bawah. Candlestick berwarna putih berarti harga saham ditutup lebih tinggi dari harga pembukaan yang menunjukkan besarnya keinginan membeli, sementara candlestick berwarna hitam berarti harga saham ditutup lebih rendah dari nilai harga pembukaan, yang berarti menunjukkan besarnya keinginan untuk menjual. II Formasi Umum Grafik Candlestick a. Long Candle dan Short Candle Panjang pendeknya body candlestick yang terbentuk mencerminkan seberapa kuat dominasi bull maupun bear pada sesi perdagangan. Body candle putih yang panjang berarti demand yang jauh lebih besar dibandingkan dengan supply, atau menandakan dorongan beli sangat kuat. Sebaliknya body candlestick hitam yang panjang berarti supply jauh lebih besar dibandingkan demand, menandakan tekanan jual yang sangat besar. 17

10 Gambar II.2. Long Candle dan Short Candle b. Doji Star Doji merupakan salah satu candlestick yang penting untuk menunjukkan informasi dan bentuk dari doji itu sendiri merupakan bagian penting dari grafik. Bentuk dari doji menunjukkan bahwa nilai dari pembukaan dan penutupan sepanjang sesi adalah sama. Gambar II.3 Doji Star 18

11 II Pola Candlestick (Reversal Candle Patterns) Edianto Ong (2008) pola candlestick terdiri dari 3 pola candle. Dan ke 3 candle di bagi menjadi bullish reversal dan bearish reversal. II Pola 1 candle a) Bullish Reversal - Southern Doji Keterangan : format 1 candle, diawali downtrend, open price dan close price hampir sama, candle tampak seperti tidak memiliki body. Gambar II.4 Southern Doji - Southern Long-Leg Doji Keterangan : format 1 candle, diawali downtrend, open price dan close price hampir sama, candle tampak seperti tidak memiliki body, perbedaan dengan southern doji terletak pada panjang shadow, memiliki upper shadow maupun lower shadow yang lebih panjang. 19

12 Gambar II.5 Southern Long-Leg Doji - Dragonfly Keterangan : format 1 candle, diawali downtrend, candle memiliki lower shadow yang panjang, open price, close price dan high price hampir sama, sehingga candle tampak seperti tidak memiliki body. Gambar II.6 Dragonfly - Hammer Keterangan : format 1 candle, diawali downtrend, candle memiliki lower shadow yang panjang, open price dan close price berjauhan 20

13 sehingga candle tampak memiliki body yang kecil, candle boleh berwarna hitam ataupun putih. Gambar II.7 Hammer - Inverted Hammer Keterangan : format 1 candle, diawali downtrend, candle memiliki upper shadow yang panjang, open price dan close price berdekatan sehingga candle tampak memiliki body yang kecil, candle boleh berwarna hitam ataupun putih. Gambar II.8 Inverted Hammer 21

14 - Bullish Belt Hold Keterangan : format 1 candle, diawali downtrend, open candle ini gap-down dari candle sebelumnya, tapi kemudian close price ditutup menguat jauh di atas open price, candle tampak memiliki body yang kecil, body candle berwarna putih dan panjang, mirip white morubazu. Gambar II.9 Bullish Belt Hold b) Bearish Reversal - Northern Doji Keterangan : format 1 candle, diawali uptrend, open price dan close price hampir sama, candle tampak seperti tidak memiliki body. Gambar II.10 Northern Doji 22

15 - Northern Long-Leg Doji Keterangan : format 1 candle, diawali uptrend, open price dan close price hampir sama, candle tampak seperti tidak memiliki body, perbedaan dengan northern doji hanya terletak pada panjang shadow, memiliki upper shadow maupun lower shadow yang lebih panjang. Gambar II.11 Northern Long-Leg Doji - Gravestone Keterangan : format 1 candle, diawali uptrend, candle memiliki upper shadow yang panajng, open price, close price dan low price hampir sama, candle tampak seperti tidak memiliki body. Gambar II.12 Gravestone 23

16 - Shooting Star Keterangan : format 1 candle, diawali uptrend, candle memiliki upper shadow yang panajng, open price dan close price berdekatan sehingga candle tampak memiliki body yang kecil, candle boleh berwarna hitam maupun putih. Gambar II.13 Shooting Star - Hanging Man Keterangan : format 1 candle, diawali uptrend, candle memiliki lower shadow yang panjang, open price dan close price berdekatan sehingga candle tampak memiliki body yang kecil, candle berwarna hitam ataupun putih. Gambar II.14 Hanging Man 24

17 - Bearish Belt Hold Keterangan : format 1 candle, diawali uptrend, open candle ini gad up dari close candle sebelumnya, kemudian close price ditutup melemah jauh di bawah open price, sehingga body candle berwarna hitam dan panjang mirip black marubozu. Gambar II.15 Bearish Belt Hold II Pola 2 candle a. Bullish Reversal - Bullish Pregnant Keterangan : nama lain dari bullish harami, format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua berwarna putih, body candle kedua berada di dalam body candle pertama. Gambar II.16 Bullish Pregnant 25

18 - Bullish Pregnant Cross Keterangan : nama lain dari bullish harami cross, format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua berbentuk doji, doji tersebut berada di dalam body candle pertama. Gambar II.17 Bullish Pregnant Cross - Bullish Homing Pigeon Keterangan : format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua juga berwarna hitam, body candle kedua berada di dalam body candle pertama. Gambar II.18 Bullish Homing Pigeon 26

19 - Matching Low Keterangan : format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua juga berwarna hitam, sangat mirip dengan bullish homing pigeon, perbedaannya hanya terletak pada close candle kedua yang sama dengan close pertama pada pola mactcing low ini. Gambar II.19 Bullish Homing Pigeon - Bullish Engulfing Keterangan : format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua berwarna putih, body candle pertama berada di dalam body candle kedua. Gambar II.20 Bullish Engulfing 27

20 - Piercing Line Keterangan : format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua berwarna putih, open candle kedua berada di bawah close candle pertama, kemudian close candle kedua melewati (di atas) pertengahan body candle pertama. Gambar II.21 Piercing Line - Tweezer Bottom Keterangan : format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua berwarna putih, yang diperhatikan pada pola ini adalah low candle pertama dan low candle kedua yang sama. Gambar II.22 Tweezer Bottom 28

21 b. Bearish Reversal - Bearish Pregnant Keterangan : nama lain dari bearish harami, format 2 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua berwarna hitam, body candle kedua berada di dalam body candle pertama. Gambar II.23 Bearish Pregnant - Bearish Pregnant Cross Keterangan : nama lain dari bearish harami cross, format 2 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua berbentuk doji, doji tersebut berada di dalam body candle pertama. Gambar II.24 Bearish Pregnant Cross 29

22 - Bearish Homing Pigeon Keterangan : format 2 candle, diawali uptrend, perbedaan dengan bearish pregnant hanya terletak pada warna candle kedua, candle pertama berwarna putih, candle kedua juga berwarna putih, body candle kedua berada di dalam body candle pertama. Gambar II.25 Bearish Homing Pigeon - Matching High Keterangan : format 2 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua juga berwarna putih, sangat mirip dengan bearish homing pigeon, perbedaannya terletak pada close candle kedua yang sama dengan close candle pertama pada pola matching high ini. Gambar II.26 Matching High 30

23 - Bearish Engulfing Keterangan : format 2 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua berwarna hitam, body candle pertama berada di dalam body candle kedua. Gambar II.27 Bearish Engulfing - Dark Cloud Cover Keterangan : format 2 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua berwarna hitam, open candle kedua berada di atas close candle pertama, namun kemudian close candle kedua melewati (di bawah) pertengahan body candle pertama. Gambar II.28 Dark Cloud Covers 31

24 - Tweezer Top Keterangan : format 2 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua berwarna hitam, yang diperhatikan pada pola ini adalah high candle pertama dan high candle kedua yang sama. Gambar II.29 Tweezer Top II Pola 3 candle a. Bullish Reversal - Morning Star Keterangan : formasi terbentuk dari 3 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua memiliki body yang kecil dan gap down dari candle pertama boleh berwarna hitam ataupun putih, candle ketiga harus ditutup menguat atau berwarna putih. 32

25 Gambar II.30 Morning Star - Morning Doji Star Keterangan : formasi terbentuk dari 3 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua berbentuk doji dan gap down dari candle pertama, candle ketiga harus ditutup menguat atau berwarna putih. Gambar II.31 Morning Doji Star - Bullish Abandoned Baby Keterangan : formasi 3 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam, candle kedua gap down dari candle pertama boleh berwarna 33

26 putih ataupun hitam, candle ketiga berwarna putih dan gap up dari candle kedua. Gambar II.32 Bullish Abandoned Baby - Morning Tri Star Keterangan : formasi 3 candle, diawali downtrend, candle pertama, candle kedua maupun candle ketiga berbentuk doji atau memiliki body yang kecil. Gambar II.33 Bullish Abandoned Baby - Three White Soldiers Keterangan : formasi 3 candle, diawali downtrend, candle pertama, kedua dan ketiga semuanya berwarna putih dan umumnya memiliki 34

27 body yang panjang, open candle kedua dan ketiga berada di bawah close candle sebelumnya, namun close candle kedua dan ketiga ditutup di atas candle sebelumnya. Gambar II.34 Three White Soldiers b. Bearish Reversal - Evening Star Keterangan : format 3 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua memiliki body yang kecil, gap up dari candle pertama, boleh berwarna putih ataupun hitam, candle ketiga harus melemah atau berwarna hitam. Gambar II.35 Evening Star 35

28 - Evening Doji Star Keterangan : format 3 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua berbentuk doji (long leg doji) dan gap up candle pertama, candle ketiga harus melemah dan berwarna hitam. Gambar II.36 Evening Doji Star - Bearish Abandoned Baby Keterangan : format 3 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih, candle kedua gap up dari candle pertama boleh putih ataupun hitam, candle ketiga berwarna hitam dan gap down dari candle kedua. Gambar II.37 Bearish Abandoned Baby 36

29 - Evening Tri Star Keterangan : format 3 candle, diawali uptrend, candle pertama, kedua, ketiga berbentuk doji atau memiliki body yang kecil. Gambar II.38 Evening Tri Star - Three Black Crows Keterangan : format 3 candle, diawali uptrend, candle pertama, kedua dan ketiga semuanya berwarna hitam dan memiliki body yang panjang, open candle kedua dan ketiga berada di atas close candle sebelumnya, namun close candle kedua dan ketiga ditutup di bawah close candle sebelumnya. Gambar II.39 Three Black Crows 37

30 II Pola Kelanjutan Candlestick (Continuation Candle Patterns) II Bullish Continuation Patterns - Upward Gap Tasuki Keterangan : format 2 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih dan gap up dari candle sebelumnya, candle kedua berwarna hitam, low candle kedua tidak menembus high candle sebelum candle pertama. Gambar II.40 Upward Gap Tasuki - Rising Three Keterangan : format 5 candle, diawali uptrend, candle pertama berwarna putih dan memiliki body yang panjang, diikuti 3 candle lebih pendek di dalam range candle pertama, candle kedua, ketiga dan keempat boleh berwarna putih maupun hitam, candle kelima harus berwarna putih dan memiliki body yang panjang, close candle kelima di atas high candle pertama. 38

31 Gambar II.41 Rising Three II Bearish Continuation Patterns - Downward Gap Tasuki Keterangan : format 2 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam dan gap down dari candle sebelumnya, candle kedua berwarna putih, high candle kedua tidak menembus low candle sebelum candle pertama. Gambar II.42 Downward Gap Tasuki 39

32 - Falling Three Keterangan : format 5 candle, diawali downtrend, candle pertama berwarna hitam dan memiliki body yang panjang, diikuti 3 candle lebih pendek di dalam range candle pertama, candle kedua, ketiga dan keempat boleh berwarna putih maupun hitam, candle kelima harus berwarna hitam dan memiliki body yang panjang, close candle kelima di bawah low candle pertama. Gambar II.43 Falling Three II.4 Moving Average (MA) Menurut Edianto Ong (2008) moving average (MA) adalah indikator yang paling luas digunakan oleh para teknikal karena sangat mudah digunakan ataupun dianalisis. Berdasarkan indikator ini nantinya berkembang menjadi banyak varian. 40

33 Data pergerakan harga saham digunakan pada suatu formula dan hasilnya ditampilkan sebagai sebuah garis pada charts. Garis ini digunakan untuk mendeteksi tren pergerakan harga saham, yaitu memberikan sinyal suatu tren baru atau sebagai konfirmasi bahwa tren yang sedang berlangsung akan reversal. Garis moving average (MA) juga dapat digunakan sebagai pengganti garis tren konvensional dalam fungsi menentukan support dan resistance. Fungsi lain pada moving average (MA) adalah untuk meredam fluktuasi yang terlalu liar pada harga saham maupun indicator lainnya (P.277). Moving average (MA) terbagi menjadi tiga jenis yaitu : 1. SMA (simple moving average) 2. WMA (weighted moving average) 3. EMA (exponential moving average ) Namun dalam skripsi ini hanya dibahas mengenai metode simple moving average. II.4.1 SMA (Simple Moving Average) Simple moving average mencerminkan harga rata-rata dari nilai pergerakan suatu saham di dalam rentang waktu tertentu secara sederhana. Harga rata-rata yang paling umum digunakan adalah harga penutupan. Semakin singkat periode waktu yang digunakan maka akan menghasilkan sinyal yang semakin sensitif. Sisi negatifnya akan terdapat lebih banyak whipsaws. Sedangkan semakin panjang periode waktu yang digunakan sebaliknya akan 41

34 menghasilkan sinyal yang lebih lambat namun efektif meredam whipsaws. Menurut Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) simple moving average adalah indikator analisis teknikal modern yang paling sederhana cara perhitungannya dan mudah dipelajari. Simple moving average dihitung dari penjumlahan harga saham X hari sebelumnya dibagi dengan X hari. Harga saham yang biasa dipakai adalah harga penutupan, namun harga rata-rata maupun pembukaan juga dapat digunakan. Dalam analisis teknikal ini simple moving average yang digunakan adalah MA5 dan MA20. MA5 dan MA20 digunakan sebagai indikator untuk memprediksi trend harga pergerakan saham dari saham BUMI yang akan mendatang. MA5 adalah harga rata-rata 5 hari perdagangan sebelumnya. MA20 adalah harga rata-rata 20 hari perdagangan sebelumnya. Rumus MA5 adalah : Keterangan : MA (5) = (P5+P4+P3+P2+P1) / 5 MA (5 ) P5 P4 P3 P2 : rata-rata bergerak sederhana 5 periode : harga saham 5 hari sebelumnya : harga saham 4 hari sebelumnya : harga saham 3 hari sebelumnya : harga saham 2 hari sebelumnya 42

35 P1 : harga saham 1 hari sebelumnya Contoh : harga saham BUMI dari tanggal 1-7 September 2009 ( dengan catatan tanggal atau hari kerja bursa efek) adalah 2825, 2725, 2900,2875, 2925 dan n = 5. MA (5) = ( ) / 5 = 2850 Rumus MA20 adalah : MA (20) = (P20+P19+P P5+P4+P3+P2+P1) / 20 Nilai-nilai perhitungan tersebut ditampilkan menjadi sebuah garis dalam charts yang dapat memberikan sinyal kepada traders. Sinyal tersebut bisa berupa sinyal beli maupun sinyal jual tergantung pada pergerakan harga saham yang melintasi garis SMA tersebut. Bila harga bergerak dari bawah memotong ke atas garis SMA maka menghasilkan sinyal beli. Sebaliknya bila harga bergerak dari atas memotong ke bawah garis SMA maka menghasilkan sinyal jual. Bila MA5 memotong dari atas kebawah MA20 maka harga akan turun (death cross) menghasilkan sinyal beli, bila MA5 memotong dari bawah ke atas MA20 maka harga akan naik dan menghasilkan harga naik (golden cross) menghasilkan sinyal jual. Moving Average dinyatakan telah tertembus (valid break) bila harga penutupan telah berada di luar garis MA. 43

36 Garis SMA mempunyai periode lebih singkat akan menempel lebih dekat dengan harga saham. Artinya garis SMA tersebut lebih cocok digunakan untuk traders yang memiliki time horizon lebih short term. Contoh analisis moving average dapat dilihat pada gambar berikut ini. Grafik II.5 Contoh Moving Average Bila diperhatikan maka terlihat jelas bahwa semua moving average adalah lagging indicator yang selalu berada di belakang harga. Dalam kategori sebagai trend following indicators, bila harga saham sedang uptrend maka garis MA akan membayangi dari bawah, bila harga sedang downtrend maka garis MA akan membayangi dari atas. 44

37 Rangkuman SMA (Simple Moving Average): - Menentukan trend, support dan resistance. - Menandakan sinyal bullish dan sinyal bearish. - Bila harga saham di atas garis SMA = buliish. - Bila harga saham di bawah garis SMA = bearish. - Sebagai filter pada pergerakan harga/ indikator lain. 45

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader BAB II LANDASAN TEORI II.I Analisis Saham Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menganalisis saham. Dengan kemampuan dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya Pengantar Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010 ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI 2010 31 DESEMBER 2010 SKRIPSI Oleh Fazlur Abrar 1100043360 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Modal Pasar Modal memiliki peran yang besar perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM CandlestiCk Pattern Kita telah mengenal candlestick chart sebagai salah satu jenis chart yang populer di kalangan para trader. Konon, chart jenis ini pertama kali digunakan

Lebih terperinci

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER 21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER Candlestick merupakan salah satu alat dari analisa teknikal yang paling akurat memberikan informasi dari sekian indikator yang dimiliki para trader.

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD Yoyo Cahyadi Accounting Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran

Lebih terperinci

Chart Bagi Para Trader

Chart Bagi Para Trader Chart Bagi Para Trader Selama Beberapa tahun para trader telah mengembangkan beberapa macam type chart yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan pergerakan harga.. Beberapa teknik charting

Lebih terperinci

Analisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

Analisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu : Analisa Teknikal Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas/forex, kontrak berjangka (future contract),

Lebih terperinci

Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk

Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Latar Belakang Dalam investasi finansial Analisis teknikal adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham

BAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisa Saham Banyak orang menganggap perdagangan di pasar modal hampir sama dengan tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham tanpa informasi

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang ANALISIS TEKNIKAL Jhon J Murphy ( Technician ca Analysis ayss for Financial ca Market ) Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGI POLA REVERSAL Dirangkum & diterjemahkan Oleh Goldmaster Halaman 1 dari 9 Candlestick Chart Candlestick adalah

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK)

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) 4.1. SEJARAH CANDLESTICK Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL Candlestick Chart Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Dalam trading, istilah momentum VOLUME 3, ISSUE 6 SEPTEMBER - OKTOBER 2015 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Inside this issue: Candle Power : Identical Three Crow 6 Indicator : Donchian Channels 9 Charting

Lebih terperinci

6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN

6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN 6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN dalam Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia M.M. Dandytra 6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA M.M.

Lebih terperinci

The direction of market the way the market is moving

The direction of market the way the market is moving Classical Chart Analysis Pola Grafik Pembalikan Bab 5 The direction of market the way the market is moving 1 The trend is your friend Go with the trend Pola Grafik Pembalikan Key reversal top adalah hasil

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 5, Issue 2 : Maret - April 2017 MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN Sebagian trader kurang tertarik trading chart pattern.

Lebih terperinci

mengambil keputusan kapan beli atau kapan jual saham.

mengambil keputusan kapan beli atau kapan jual saham. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Untuk mengambil keputusan investasi beli atau jual saham, ada dua metode analisis yang dapat digunakan para trader dalam pengambilan keputusan. metode analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi definisi dan konsep dari saham serta analisis pasar saham. Dasar teori ini

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER 2

SEKOLAH FOREX SEMESTER 2 SEKOLAH FOREX SEMESTER 2 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! 3.1.1. Support Resistance Support dan resistance adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1 Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 2 Di Wall Street ada pepatah Bull makes money bear makes money but pig gets slaughtered 3 Harga bergerak dalam trend tertentu yang akan terjadi

Lebih terperinci

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan

BAB II LANDASAN TEORI. Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Foreign Exchange (Forex) II.1.1 Pengertian Foreign Exchange (Forex) Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal telah menyadari bahwa sebelum melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal telah menyadari bahwa sebelum melakukan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para pelaku pasar modal telah menyadari bahwa sebelum melakukan investasi saham memerlukan suatu analisis untuk membantu dalam mengambil keputusan membeli atau menjual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Finansial Pasar finansial disegmentasikan ke pasar uang dan pasar modal. Karakteristik instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI II.1. Valas Valuta asing (Valas) atau biasa disebut juga Foreign Exchange (forex) merupakan transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing dari negara yang berbeda satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL Handri Thiono www.danareksa-research.com Intermezzo 1. Harga saham dapat diprediksi? 2. Berapa harga penutupan saham BMRI besok? 3. Beli saat murah,

Lebih terperinci

How to Become a Swing Trader?

How to Become a Swing Trader? How to Become a Swing Trader? www.1jamprofit.com ILUSTRASI Dibalik Layar ini ada 1 lembar kartu REMI ADVANCE TRAINING Type Pemain Pasar Modal INVESTOR..., beli saat punya uang dan jual saat butuh uang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Bab ini membahas analisis sekuritas dengan pendekatan analisis teknikal. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12 KONSEP DAN DEFINISI ANALISIS TEKNIKAL 3/43 Analis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan

Lebih terperinci

Step-by-Step Analisa Teknikal & Swing Trading untuk Pemula

Step-by-Step Analisa Teknikal & Swing Trading untuk Pemula Step-by-Step Analisa Teknikal & Swing Trading untuk Pemula Ryan Filbert Wijaya,S.Sn,ME. Daftar Isi Pengantar Bab 1 Pengenalan Pasar Modal dan Saham 1 Bab 2 Candlestick Basic 6 Jenis-jenis Charts 6 Apa

Lebih terperinci

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing Candle Pattern Part 1 1. Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN Sebelum kita memulai pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi 10 Bab 3 LANDASAN TEORI 3.1 Jenis Analisa dalam Pasar Modal Secara garis besar ada dua jenis analisa yang dapat digunakan dalam pasar modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal 3.1.1 Fundamental

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foreign Exchange, lebih dikenal dengan istilah forex, merupakan salah satu pilihan investasi yang berkembang di Indonesia. Forex Trading adalah transaksi perdagangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi : 1. Saham 2. Pasar Saham 3. Analisis Pasar Saham 4. Indikator Teknikal Hal di

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA Liliana Halim 24210024 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Landasan Teori II.1.1 Valuta Asing Valuta Asing (Valas) atau pertukaran mata uang asing. Setiap negara pasti memiliki mata uang. Sebuah negara selalu menyebut mata uang negara

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK CANDLESTICK. Ida Hendarsih

ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK CANDLESTICK. Ida Hendarsih ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK CANDLESTICK Ida Hendarsih Program Studi Manajemen Administrasi Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika Jakarta ida.idh@bsi.ac.id

Lebih terperinci

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal Trading di forex adalah tentang mencari keuntungan dan manajemen modal. Untuk bisa mendapatkan keuntungan maximal yang kita harus lakukan adalah mengetahui secara spesifik level entry dan exit dari setiap

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 MENGENAL VOLATILITAS DALAM TRADING Dalam trading terdapat istilah volatilitas. Kita mungkin pernah

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS

FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS What is Forex Trading? Apa yang akan kita butuhkan ketika pertama kali hendak memasuki sebuah investasi yang kita kenal hanya namanya saja? Tentu saja mengetahui lebih

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pergerakkan harga saham BUMI yang dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang dilengkapi dengan Fibonacci

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1), Pasar modal merupakan tempat diperjual belikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham),

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik BAB IV PEMBAHAS AN Ruang lingkup analisis market timing pada saham BUMI mencakup analisis berita terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun 2005 2008 dan pola-pola grafik yang dibentuk dari grafik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN

ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN 2005 2008 Abstrak Dalam melakukan analisis market timing digunakan konsep grafik Candlestick dan pola Elliott

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek. Pasar modal berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi

Lebih terperinci

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=-

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- Pokok bahasan Latar belakang Pemahaman dasar power candle Bermain power candle dengan warna (reversal& continuation trend) Doji

Lebih terperinci

SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE

SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE Benny 1 ; Tomy G. Soemapradja 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

ILMU TRADING. Untuk SAHAM, FOREX, KOMODITI dan INDEX. Muhamad Makky Dandytra

ILMU TRADING. Untuk SAHAM, FOREX, KOMODITI dan INDEX. Muhamad Makky Dandytra ILMU TRADING Untuk SAHAM, FOREX, KOMODITI dan INDEX Muhamad Makky Dandytra PT Evolitera Jakarta, 2010 Ilmu Trading Untuk Saham, Forex, Komoditi, dan Index Oleh: Muhamad Makky Dandytra Editor Cover & Layout

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah TIPS Membaca Pola Grafik Pola Pembalikan Arah i. Kepala dan Bahu Pola yang paling handal dari semua pola pembalikan arah yang mencerminkan suatu puncak utama. Sempurna jika harga yang sedang bergerak mempunyai

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis yang dilakukan meliputi analisis metode Money Flow Index(MFI), deskripsi umum perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan data, pengguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental Analisa Investasi Analisa Fundamental Analisa Teknikal Laporan Keuangan Grafik Harga Saham Analisa Investasi Operation Team of Phintraco Securities Jangka Panjang Dividend Pasar Efisien Jangka Pendek Capital

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL PRINSIP DAN GRAFIS

ANALISIS TEKNIKAL PRINSIP DAN GRAFIS ANALISIS TEKNIKAL PRINSIP DAN GRAFIS 3.1. PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pasar atau sekuritas di masa depan dengan mempelajari

Lebih terperinci

2.6. Tipe Chart Line Charts Bar Charts

2.6. Tipe Chart Line Charts Bar Charts 2.6. Tipe Chart Mari kita lihat tiga jenis chart yang paling populer : Line chart Bar chart Candlestick chart Sekarang, kami akan menjelaskan masing-masing grafik. Line Charts Sebuah Line Chart ditarik

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! 2.2. Analisa Teknikal Analisis teknis adalah kerangka di mana trader mempelajari pergerakan harga.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham (Jake D. Tedder, 1978, p.212) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau disebut juga emiten. Pemilik

Lebih terperinci

Habits Candlestick. Rule entry nya yaitu :

Habits Candlestick. Rule entry nya yaitu : Habits Candlestick Materi awal langsung ke Sistem Entry ya. Sistem entry yang saya gunakan itu saya beri nama Habits Candlestick yang saya ambil dasarnya dari 1% candlestick. Metode entry sama seperti

Lebih terperinci

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TEKNIKAL DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE UNTUK MENENTUKAN SINYAL MEMBELI DAN MENJUAL DALAM PERDAGANGAN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sub Sekto Makanan Dan Minuman Di Bei

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada Bab III dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan tantang analisis tren pergerakan harga saham dengan menggunakan metode Parabolic SAR, analisis kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar 32 Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka pemikiran Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar yang berkaitan dengan metode analisa teknikal. Data diperoleh dari

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Investasi Menurut Sunariyah (2003:4): Investasi adalah penanaman modal untuk waktu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI LAPORAN

Lebih terperinci

Teori Dow dalam Analisis Teknikal

Teori Dow dalam Analisis Teknikal Teori Dow dalam Analisis Teknikal sdowisthefatherofthemoderntechnicalanalysi est.hedevelopedatheory,latercalleddowtheo expresseshisideasonpriceactionsinthestockmark harlesdowisthefatherofthemoderntechnicalanalysisin

Lebih terperinci

I. Trend. The Secret Technical Analysis Direct You To Be A Professional Trader

I. Trend. The Secret Technical Analysis Direct You To Be A Professional Trader I. Trend Trend didefinisikan sebagai kekuatan pasar antara Pembelian dan Penjualan. Berdasarkan definisi diatas Trend dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu : 1. Sideway Trend yaitu kekuatan pasar dimana

Lebih terperinci

Asas Candlestick Corak

Asas Candlestick Corak Asas Candlestick Corak Spinning Tops Candlestick dengan shadow atas yang panjang, shadow long lower rendah dan kecil badan sebenardipanggil spinning tops. Warna real body tidak adalah sangat penting. Corak

Lebih terperinci

Mypip Education Program

Mypip Education Program Mypip Education Program Technical Analysis Implementation Let s Talk About Futures, Let s Go Ahead www.mypippartner.com 1. Supply & Demand Analysis 2. Moving Average Implementation 3. Fibonacci Retracement

Lebih terperinci

Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data pergerakan harga

Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data pergerakan harga ANALISIS TEKNIKAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL PADA PT UNILEVER INDONESIA, TBK. ABSTRAK Analisis teknikal menggunakan data his tor is untuk meramalkan harga saham. Dengan

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

Bagian 1 Keajaiban Lilin

Bagian 1 Keajaiban Lilin Bagian 1 Keajaiban Lilin Apa itu candlesticks? Candlesticks adalah representasi grafis dari pergerakan harga pasar yang ditentukan dalam periode waktu. Sebuah candle dapat mewakili pergerakan harga yang

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci