ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR"

Transkripsi

1 ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR 6.1. PENGERTIAN INDIKATOR TEKNIKAL Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan konsep dari indikator-indikator teknikal dan menjelaskan penggunaan mereka dalam analisis teknikal. Penekanan akan diberikan pada pembedaan antara indikator leading dan lagging, serta uraian mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagian besar indikator yang populer ditunjukkan sebagai suatu oscillator. Dengan pertimbangan ini pula, maka bagian ini akan menunjukkan cara pembacaan oscillator dan menjelaskan bagaimana sinyal-sinyal dapat ditarik darinya. Setelah itu, fokus pembahasan akan beranjak pada indikator-indikator teknikal spesifik dan contoh penarikan sinyal dalam prakteknya. Indikator teknikal adalah satu rangkaian titik data yang dihasilkan dari penggunaan satu formula atas data-data harga sekuritas tertentu. Data-data harga meliputi berbagai kombinasi dari harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan selama periode waktu tertentu. Beberapa indikator hanya menggunakan harga penutupan, sedangkan yang lainnya melibatkan data volume dan open interest dalam formulanya. Sebagai contoh, rata-rata dari 3 buah data harga penutupan masing-masing 41, 43, dan 43 adalah satu titik data sebesar = ( ) / 3 = 42,33. Namun demikian, satu titik data tidak menawarkan banyak informasi dan tidak dapat menjadikannya sebagai indikator. Satu rangkaian titik data pada rentang waktu tertentu lebih diperlukan untuk menciptakan titik-titik referensi yang valid sehingga memungkinkan analisis. Dengan menciptakan titik-titik data runtut waktu, suatu perbandingan dapat dibuat antara saat ini dan masa lalu. Untuk tujuan analisis, indikator teknikal biasa ditunjukkan dalam bentuk grafis di atas atau di bawah grafik harga sekuritasnya. Dengan bentuk grafis ini, satu indikator lalu dapat dibandingkan dengan grafik harga sekuritas yang bersangkutan. Kadangkala, satu indikator diplot bertindihan di atas grafik harga untuk pembandingan langsung APA YANG DITAWARKAN INDIKATOR TEKNIKAL? Indikator teknikal menawarkan satu perspektif yang berbeda untuk menganalisis pergerakan harga. Beberapa di antaranya, seperti moving averages, dihasilkan dari formula sederhana dan mekanismenya relatif mudah dipahami. Sementara yang lainnya, seperti halnya stochastics, memiliki formula yang rumit dan membutuhkan studi mendalam untuk memahaminya secara penuh dan mengapresiasinya. Terlepas dari kompleksitas formulanya, indikator teknikal dapat memberi perspektif unik atas kekuatan dan arah pergerakan harga yang sedang diprediksi.

2 6.3. FUNGSI INDIKATOR TEKNIKAL Indikator teknikal pada dasarnya dapat memberikan tiga fungsi yang luas, yaitu untuk memberi peringatan, konfirmasi, dan digunakan sebagai alat prediksi. Suatu indikator dapat bertindak sebagai pemberi peringatan dalam pengkajian pergerakan harga secara lebih dekat. Misalnya jika suatu momentum memberi warning, hal tersebut dapat menjadi sinyal untuk suatu break atau support. Atau, jika didapati suatu bentuk divergensi positif besar, hal tersebut dapat bertindak sebagai tanda peringatan suatu penembusan resistensi. Indikator dapat digunakan sebagai konfirmator perangkat analisis teknikal yang lain. Jika terdapat suatu penembusan atas grafik harga, persilangan moving average yang berkaitan dapat digunakan untuk mengkonfirmasi penembusan. Demikian juga suatu pergerakan harga menembus support, rendahnya On-Balance-Volume (OBV) yang berkaitan dapat dipakai sebagai konfirmator saat pelemahan harga. Beberapa investor dan trader juga menggunakan indikator untuk memprediksi arah dari pergerakan harga di masa datang TIPS PENGGUNAAN INDIKATOR TEKNIKAL Beberapa trader tanpa basa-basi menganggap bahwa indikator dapat memberi indikasi. Namun dalam konteks tersebut, terkadang mereka mengabaikan pergerakan harga sekuritas itu sendiri, dan hanya memfokuskan pada indikator. Indikator menyaring pergerakan harga dengan formula. Dalam kerangka itu, mereka adalah derivatif (turunan) dan tidak merefleksikan secara langsung pergerakan harga. Hal ini harus benar-benar dipertimbangkan saat mengaplikasikan analisis teknikal. Setiap analisis atas suatu indikator harus diambil sejalan dengan pertimbangan pergerakan harga, seperti misalnya: - Apa yang dikatakan oleh indikator tentang pergerakan harga suatu sekuritas? - Apakah pergerakan harga semakin kuat? - Apakah pergerakan harga semakin lemah? Meskipun dapat saja jelas bahwa suatu indikator memunculkan sinyal beli atau jual, sinyal tersebut harus diputuskan dengan penggunaan alat-alat analisis teknikal lainnya. Suatu indikator bisa saja menayangkan sinyal beli, tetapi jika pola grafik menunjukkan descending triangle dengan satu rangkaian puncak penurunan, sinyal tersebut kemungkinan besar adalah palsu. Pada grafik saham Rambus (RMBS) yang ditunjukkan oleh Gambar 6.1. di bawah, MACD menaik dari November 2000 ke Maret 2001, sehingga membentuk divergensi positif. Seluruh tanda dari MACD untuk kesempatan beli ditunjukkan pada grafik tersebut, tetapi saham gagal untuk menembus ke atas garis resistance dan meneruskan reaksi sebelumnya. Non-konfirmasi dari saham tersebut seharusnya bertindak sebagai sinyal peringatan melawan posisi long. Sebagai catatan, sinyal jual terjadi saat saham menembus garis support dari descending triangle pada bulan Maret 2001.

3 Sebagaimana halnya dalam analisis teknikal klasik, mempelajari bagaimana membaca indikator adalah lebih merupakan suatu seni daripada ilmu. Indikator yang sama mungkin menunjukkan pola tingkah laku yang berbeda saat diaplikasikan pada sekuritas yang berbeda. Indikator yang bekerja baik untuk saham Indosat belum tentu berkinerja yang sama untuk saham Bank Mandiri. Melalui studi dan analisis yang cermat, keahlian untuk menggunakan berbagai jenis indikator akan semakin meningkat. Sejalan dengan peningkatan keahlian ini, nuansa tertentu yang sesuai dengan best fit indikator akan menjadi jelas. Gambar 6.1. Grafik saham Rambus Inc. (RMBS) Terdapat ratusan atau bahkan ribuan indikator yang telah digunakan saat ini, dengan setidaknya setiap minggu diciptakan sebuah indikator baru. Program-program perangkat lunak teknikal analisis bermunculan dengan lusinan built-in indikator dan bahkan memungkinkan pengguna untuk menciptakan kreasinya sendiri. Meskipun diintrodusir dengan ratusan indikator baru, pemilihan hanya sebagian kecil benar-benar menawarkan perspektif yang berbeda dan pantas diperhatikan. Cukup mengherankan, bahwa indikator yang biasa mendapat perhatian lebih adalah yang telah beredar dalam waktu paling lama dan telah teruji oleh waktu. Pemilihan indikator untuk digunakan dalam analisis harus dilakukan dengan hati-hati dan moderat. Usaha untuk meliput penggunaan lebih dari 5 indikator pada umumnya akan sia-sia. Paling baik untuk dilakukan adalah memfokuskan penggunaan pada dua atau tiga indikator dan mempelajari keruwetan mereka. Usahakanlah untuk memilih indikator yang merupakan komplemen satu sama lain, daripada yang bergerak bersesuaian dan menghasilkan sinyal yang sama. Sebagai contoh, penggunaan dua indikator yang baik untuk menunjukkan tingkat overbought dan oversold seperti pada Stochastic dan RSI adalah berlebih-lebihan. Kedua indikator tersebut jelas-jelas mengukur momentum dan sama-sama menunjukkan tingkat overbought/oversold.

4 6.5. INDIKATOR LEADING Seperti yang tersirat dari namanya, indikator-indikator leading didesain untuk memberikan prediksi yang mendahului pergerakan harga. Sebagian besar indikator ini merepresentasikan bentuk suatu momentum harga atas periode look-back yang tetap, yang merupakan jumlah periode yang digunakan untuk menghitung indikator. Sebagai contoh, suatu stochastic oscillator-20 hari akan menggunakan perilaku harga 20 hari yang lalu (kira-kira sebulan) dalam perhitungannya. Semua pergerakan harga sebelumnya akan diabaikan. Beberapa indikator leading yang populer di antaranya adalah Commodity Channel Index (CCI), Momentum, Relative Strength Index (RSI), Stochastic Oscillator, dan Williams %R Momentum Oscillator Beberapa indikator leading hadir dalam bentuk momentum oscillator. Secara umum, momentum mengukur tingkat perubahan harga sekuritas. Pada saat harga sekuritas meningkat, momentum harga juga meningkat. Semakin cepat harga meningkat (semakin besar perubahan harga antar periode), semakin besar pula peningkatan momentumnya. Begitu peningkatan ini melambat, momentum juga akan melambat. Saat perdagangan sekuritas mulai mendatar, momentum mulai menurun secara nyata dari level tinggi sebelumnya. Akan tetapi, momentum yang menurun dalam perdagangan sideways tidak selalu merupakan sinyal bearish. Secara sederhana hal tersebut dapat diartikan bahwa momentum berbalik ke level yang lebih moderat. Gambar 6.2. Grafik Harga Saham IBM

5 RSI Indikator-indikator momentum menerapkan formula yang bervariasi untuk mengukur perubahan harga. RSI (suatu indikator momentum) membandingkan rata-rata perubahan harga periode terkini dengan rata-rata perubahan periode penurunan. Grafik harga saham IBM pada Gambar 6.2., menunjukkan RSI yang menaik dari Oktober sampai akhir November. Selama periode ini, saham bergerak dari level di atas 60-an sampai level di bawah 80-an. Ketika saham diperdagangkan dengan arah mendatar pada paruh pertama bulan Desember, RSI jatuh cukup tajam (garis biru). Konsolidasi semacam ini dalam saham adalah sangat normal dan sebenarnya wajar. Dari level puncak ini (mendekati 70), pergerakan harga yang mendatar diharapkan akan menyebabkan penurunan dalam RSI (dan momentum). Jika RSI bergerak pada kisaran level 50 dan saham mulai diperdagangkan secara mendatar, indikator diharapkan tidak menurun. Garis hijau pada grafik menandakan suatu periode perdagangan arah mendatar dalam saham dan RSI. RSI dimulai dari level yang secara relatif berada di tengah, yakni sekitar 50-an. Pergerakan harga mendatar berikutnya pada saham juga menghasilkan pergerakan yang relatif mendatar pada indikator dan tetap berada di kisaran level Kelebihan Dan Kekurangan Indikator Leading Ada beberapa keuntungan yang nyata dalam menggunakan indikator leading. Sinyaling dini untuk masuk dan keluar adalah keuntungan utama. Indikator leading menghasilkan lebih banyak sinyal dan memberikan lebih banyak kesempatan untuk bertransaksi. Sinyal dini juga dapat bertindak sebagai pemberi peringatan awal tentang potensi penguatan dan pelemahan. Dikarenakan mereka menghasilkan banyak sinyal, indikator-indikator leading adalah yang terbaik untuk digunakan dalam bertransaksi. Indikator-indikator ini dapat digunakan dalam menilai tren pasar, tetapi biasanya bersama dengan tren utama, bukan dalam arah yang bertentangan. Pada pasar dengan tren naik, penggunaan terbaiknya adalah untuk membantu mengidentifikasi kondisi jenuh jual untuk kesempatan aksi beli. Sebaliknya pada pasar dengan tren turun, indikator leading dapat membantu mengidentifikasi situasi jenuh beli untuk kesempatan jual. Sinyal dini akan memunculkan prospek return yang lebih tinggi, dan return yang tinggi akan memunculkan juga kenyataan resiko yang lebih besar. Banyaknya dan dininya sinyal berarti juga bahwa kesempatan untuk terjadinya sinyal salah dan tipuan juga meningkat. Sinyal palsu akan meningkatkan potensi rugi. Tipuan dapat memunculkan komisi yang dapat menggerus profit dan menguji stamina trading INDIKATOR LAGGING Sebagaimana diimplikasikan oleh namanya, indikator lagging mengikuti pergerakan harga dan dikenal secara umum sebagai indikator pengikut tren (tren-following indicator). Sangat jarang indikator ini akan mendahului harga sekuritas, walaupun mungkin. Indikator trendfollowing bekerja paling baik saat pasar atau sekuritas membangun tren yang kuat. Mereka didesain untuk meyakinkan trader masuk pasar dan menahannya selama melengkapi masanya. Demikian pula halnya, indikator ini tidak efektif dalam pasar trading atau mendatar. Jika

6 digunakan dalam pasar trading, indikator trend-following akan mungkin sekali memberikan banyak sinyal salah (palsu) dan tipuan. Beberapa indikator pengikut tren yang populer meliputi moving average (exponential, simple, weighted, variabel) dan MACD. Grafik pada Gambar 6.3. di bawah menunjukkan indeks S&P 500 ($SPX) dengan kurva simple moving average 20-hari dan 100-hari. Dengan memakai perpotongan 2 kurva moving average untuk menghasilkan sinyal, didapati tujuh sinyal selama periode lebih dari dua tahun yang tercakup dalam grafik tersebut. Selama dua tahun tersebut, sistem ini terbukti sangat menguntungkan. Hal ini berkaitan dengan tren kuat yang berkembang sejak Oktober 1997 sampai Agustus 1998 dan dari November 1998 sampai Agustus Namun demikian, begitu indeks mulai bergerak mendatar dalam satu rentang perdagangan, tipuan dimulai. Sinyal-sinyal pada November 1997 (jual), Agustus 1999 (jual), dan September 1999 (beli) telah berbalik dalam hitungan hari. Meskipun periode moving average telah diperpanjang (50 dan 200 hari), tetap saja terjadi sedikit tipuan. Apabila periode moving average ini diperpendek (10 dan 50 hari), maka akan terdapat lebih banyak tipuan, lebih banyak sinyal, dan sinyalsinyal dini. Gambar 6.3. Grafik Index S&P 500 ($SPX) Kelebihan Dan Kekurangan Indikator Lagging Salah satu kelebihan utama dari indikator-indikator pengikut tren adalah kemampuannya dalam menangkap arah gerakan dan tetap berada dalam pergerakan. Dalam pasar atau sekuritas yang mengembangkan arah pergerakan berkelanjutan, indikator pengikut tren dapat memberi keuntungan yang sangat besar dan mudah digunakan. Semakin panjang tren yang terjadi, semakin sedikit sinyal yang terjadi, dan semakin sedikit pula trading yang akan dilakukan.

7 Kelebihan indikator pengikut tren ini hilang saat sekuritas bergerak dalam suatu gerak mendatar (trading range). Dalam contoh indeks S&P 500 di atas, pergerakan indeks nampak berkisar pada batasan rentang sekurang-kurangnya 50% pada selang waktu tersebut. Meski indeks berkecenderungan lebih tinggi dari tahun 1982 ke tahun 1999, terdapat pula periode panjang arah pergerakan yang menyamping (sideways). Dari tahun 1964 sampai tahun 1980, indeks diperdagangkan pada kisaran rentang batas yang besar dari 85 hingga 110. Kekurangan lain dari indikator-indikator pengikut tren adalah bahwa sinyalnya cenderung terlambat. Pada saat perpotongan moving average terjadi, satu porsi pergerakan yang signifikan telah terjadi lebih dahulu. Sinyal beli pada November 1998 terjadi di 1.130, sekitar 19% di atas titik terendah pada Oktober 1998 di 950. Keterlambatan saat masuk dan keluar pasar dapat menyimpangkan rasio risk/reward TANTANGAN BAGI INDIKATOR Untuk semua indikator teknikal, terdapat imbal balik antara sensitivitas dan konsistensi. Dalam keadaan ideal, kita menginginkan sebuah indikator yang sensitif terhadap pergerakan harga, memberi sinyal dini, dan memiliki sedikit sinyal palsu (tipuan). Apabila kita meningkatkan sensitifitas dengan mengurangi jumlah periode, indikator akan memberi sinyal dini, tetapi jumlah sinyal palsu pun akan meningkat. Jika kita menurunkan sensitivitas dengan mengurangi jumlah periode, maka jumlah sinyal palsu akan berkurang, tetapi sinyal akan lebih terlambat dan hal ini akan menyimpangkan rasio reward-to-risk. Semakin panjang moving average, akan semakin lambat pula ia bereaksi dan semakin sedikit sinyal yang dihasilkan. Begitu moving average dipersingkat, ia akan semakin cepat dan volatile, meningkatkan jumlah sinyal palsu. Keadaan yang sama juga berlaku untuk berbagai indikator momentum. RSI-14 akan memunculkan lebih sedikit sinyal dari pada RSI-5. RSI periode 5 akan jauh lebih sensitif dan memiliki pembacaan yang lebih banyak untuk kondisi jenuh beli dan jenuh jual. Terserah bagi tiap investor untuk memilih kerangka waktu yang sesuai dengan gaya dan tujuan tradingnya 6.8. JENIS-JENIS OSCILLATOR Oscillator adalah sebuah indikator yang berfluktuasi di atas dan di bawah satu garis tengah horisontal atau di antara satu set garis level, sejalan dengan perubahan nilainya setiap saat. Oscillator dapat tetap berada pada level ekstrem (jenuh beli atau jenuh jual) untuk satu periode yang berkepanjangan, tetapi mereka tidak dapat menjalani tren yang terus-menerus tanpa henti. Di lain pihak, sekuritas atau indikator kumulatif seperti OBV (On-Balance Volume) dapat menjalani tren sebagaimana nilainya secara kontinu meningkat atau menurun terus-menerus sepanjang suatu periode waktu. Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 6.4. di bawah tentang perbandingan indikator grafis, pergerakan oscillator lebih dibatasi dan pergerakan dalam satu arah (tren) juga terbatas, tak peduli berapa panjang periode waktunya. Sepanjang periode 2 tahun, MACD (Moving

8 Average Convergence-Divergence) berfluktuasi di atas dan di bawah nol, dan menyentuh garis nol 18 kali. Juga dapat diperhatikan bahwa setiap kali MACD melampaui level +80, indikatornya berbalik. Meskipun MACD tidak memiliki batas upper atau lower dalam rentang nilainya, pergerakannya nampak terbatasi. Di lain pihak, OBV memulai tren naik (uptrend) pada Maret 2003, dan terus berlanjut hingga tahun berikutnya. Pergerakannya tidak terbatasi dalam suatu rentang dan tren jangka panjangnya dapat terus berkembang. Terdapat banyak jenis oscillator yang berbeda dan beberapa di antaranya termasuk dalam lebih dari satu kategori. Perincian jenis-jenis oscillator dimulai dengan dua tipe: oscillator terpusat yang berfluktuasi di atas dan di bawah titik atau garis pusat, dan oscillator terbalut yang berfluktuasi di antara area ekstrem jenuh beli dan jenuh jual. Secara umum, oscillator terpusat paling baik digunakan untuk menganalisa arah momentum harga, sedangkan oscillator terbalut paling baik digunakan untuk mengidentifikasi level jenuh beli dan jenuh jual. Gambar 6.4. Perbandingan MACD dan OBV Oscillator Terpusat Oscillator terpusat berfluktuasi di atas dan di bawah suatu titik atau garis pusat. Oscillator ini baik digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan, atau arah dari momentum di belakang gerak suatu sekuritas. Dalam bentuknya yang paling asli, momentum adalah positif (bullish) saat oscillator terpusat diperdagangkan di atas garis pusatnya, dan negatif (bearish) saat oscillator diperdagangkan di bawah garis pusatnya. MACD adalah satu contoh dari oscillator terpusat yang berfluktuasi di atas dan di bawah nol. MACD adalah perbedaan antara EMA-12 hari dan EMA-26 hari dari suatu sekuritas. Semakin jauh suatu moving average bergerak dari yang lain, semakin tinggi pembacaannya. Meskipun tidak ada rentang batasan bagi MACD, perbedaan yang terlampau besar di antara dua moving averages nampaknya tak mungkin berlangsung untuk waktu yang lama.

9 Oscillator Terbalut Oscillator terbalut berfluktuasi di atas dan di bawah dua pita yang menandakan tingkat harga ekstrem. Pita bawah merepresentasikan pembacaan jenuh jual, sedangkan pita atas merepresentasikan pembacaan jenuh beli. Penetapan pita-pita tersebut didasarkan atas oscillator dan berubah sedikit dari satu sekuritas ke sekuritas lainnya yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasikan dengan mudah kondisi jenuh beli dan jenuh jual. Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic Oscillator (SO) adalah dua contoh oscillator terbalut yang paling populer. Formulasi dan logika di balik RSI dan SO lebih rumit dari pada yang dikembangkan untuk MACD dan ROC Pro dan Kontra Oscillator Terpusat dan Terbalut Oscillator terpusat paling baik digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan yang melandasi atau momentum di balik pergerakan. Secara umum dapat dikatakan, pembacaan di atas titik pusat mengindikasikan momentum bullish dan pembacaan di bawah titik pusat mengindikasikan momentum bearish. Perbedaan terbesar antara oscillator terpusat dan oscillator terbalut adalah kemampuan yang disebut terakhir untuk mengidentifikasikan pembacaan ekstrem. Meskipun masih mungkin untuk mengidentifikasikan pembacaan ekstrem dengan oscillator terpusat, mereka tidak ideal untuk tujuan ini. Oscillator terbalut adalah yang paling sesuai untuk mengidentifikasikan kondisi jenuh beli dan jenuh jual SINYAL-SINYAL OSCILLATOR Oscillator memunculkan sinyal-sinyal beli dan jual dalam berbagai cara. Beberapa sinyal dicocokkan ke arah entry awal, sementara yang lain muncul setelah tren dimulai. Sebagai tambahan pada sinyal beli dan jual, oscillator dapat memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang keliru dengan tren yang sedang berlangsung atau tren saat ini akan segera berubah. Meskipun oscillator dapat memunculkan sinyal-sinyal mereka sendiri, namun penting untuk menggunakan sinyal-sinyal ini dalam hubungannya dengan aspek-aspek lain dari analisis teknikal. Sebagian besar oscillator adalah momentum indikator dan hanya merefleksikan satu karakteristik dari pergerakan harga sekuritas. Volume, pola harga, dan tingkat resistensi/ support juga harus dimasukkan dalam pertimbangan Divergensi Positif dan Negatif Divergensi adalah konsep kunci di balik banyak sinyal untuk oscillator sebagaimana indikator lainnya. Divergensi dapat bertindak sebagai pemberi peringatan bahwa tren akan segera berubah atau menyiapkan sinyal beli atau jual. Ada dua jenis divergensi, yaitu positif dan negatif. Dalam sebagian besar bentuk dasarnya, divergensi positif terjadi saat indikator

10 menaik dan sekuritas yang mendasarinya menurun. Sedangkan divergensi negatif terjadi pada saat indikator menurun dan sekuritas yang mendasarinya menaik. Pada grafik Merrill Lycnh (MER) yang ditunjukkan Gambar 6.5. di bawah, MACD membentuk divergensi positif pada akhir Oktober. Sementara MER diperdagangkan di bawah pergerakan rendah sebelumnya, MACD telah menembus titik rendah sebelumnya (anak panah hijau). Namun demikian, MACD tidak berbalik ke atas dan divergensi positif masih tetap hanya sebagai kemungkinan. Ketika MACD berbalik ke atas dan diperdagangkan di atas EMA-9 nya, suatu divergensi positif dikonfirmasi. Pada titik ini, sinyal lain datang bersamaan untuk membentuk sinyal beli. Saham tersebut bukan saja mencapai supportnya dan meloncat ke atas, namun di sana terdapat pula divergensi positif MACD dan perpotongan bullish MACD. Garis tebal adalah MACD dan garis tipis adalah EMA-9 dari MACD yang berperan sebagai garis pemicu. Perpotongan bullish terjadi saat MACD bergerak di atas EMA-9 harinya, sedangkan perpotongan bearish terjadi saat MACD bergerak di bawah EMA-9 harinya. Setelah sinyal MACD ini, saham meloncat ke atas di hari berikutnya pada volume yang meningkat pesat. Gambar 6.5. Grafik pergerakan saham Merrill Lynch.

11 6.10. JENUH BELI DAN JENUH JUAL EKSTREM Oscillator terbalut didesain untuk mengidentifikasikan jenuh beli dan jenuh jual ekstrem. Karena oscillator ini berfluktuasi di antara dua garis ekstrem, mereka dapat menyulitkan untuk digunakan dalam pasar tren. Oscillator terbalut paling baik digunakan dalam rentang perdagangan atau pada saham yang sedang tidak berada dalam tren. Dalam tren yang kuat, pengguna mungkin dapat melihat banyak sinyal yang tidak benar-benar valid. Jika saham berada dalam tren naik yang kuat, aksi beli pada kondisi jenuh jual akan bekerja lebih baik dari pada aksi jual pada kondisi jenuh beli. Dalam tren yang kuat, sinyal oscillator yang berlawanan dengan tren yang membawahinya kurang kuat dari pada tren itu sendiri. Tren adalah teman anda, dan dapat sangat membahayakan untuk melawannya. Meskipun sekuritas mengembangkan tren, mereka berfluktuasi dalam tren tersebut. Jika satu saham berada dalam tren naik yang kuat, aksi beli saat oscillator mencapai kondisi jenuh jual (dan dekat garis support) akan bekerja lebih baik dari pada aksi jual pada kondisi jenuh beli. Selama periode tren turun yang kuat, aksi jual saat oscillator mencapai kondisi jenuh beli juga bekerja lebih baik. Jika jalur dari resistensi terakhir adalah naik (turun), maka aksi hanya pada sinyal bullish (bearish) akan selaras dengan tren. Upaya-upaya untuk mengadakan transaksi melawan tren akan menambah resiko. Langkah pertama dalam penggunaan oscillator terbalut adalah mengidentifikasi pita atas dan bawah yang menandakan nilai-nilai ekstrem. Misalnya untuk RSI, semua nilai di bawah 30 dan di atas 70 merepresentasikan kondisi ekstrem. Kita ketahui bahwa jika RSI berada di bawah 30 atau SO berada di bawah 20, maka kondisi berada pada jenuh jual. Dengan penanda yang sama, jika RSI berada di atas 70 dan SO berada di atas 80, maka kondisi berada pada jenuh beli. Identifikasi dari suatu kondisi jenuh beli atau jenuh jual seharusnya berperan sebagai peringatan untuk memonitor aspek teknikal yang lain (pola harga, tren, support, resistensi, candlestick, volume, dll) dengan kewaspadaan tambahan. Metode paling sederhana untuk memunculkan sinyal adalah dengan mencatat saat pita atas dan bawah dipotong. Jika suatu saham berada dalam kondisi jenuh beli dan bergerak balik menurun di bawah pita atas, maka sinyal jual dimunculkan. Jika suatu saham berada dalam kondisi jenuh jual dan bergerak balik menaik di atas pita bawah, maka sinyal beli dimunculkan. Sekali lagi perlu ditekankan, bahwa ini hanyalah metode paling sederhana. Sinyal sederhana juga dapat dikombinasikan dengan divergensi dan perpotongan moving average untuk menciptakan sinyal yang lebih kuat. Begitu satu saham mengalami jenuh jual, para trader akan melihat kemungkinan divergensi positif untuk dikembangkan dalam RSI dan satu persilangan di atas 30. Dengan kondisi jenuh beli pada SO, trader akan melihat kemungkinan divergensi negatif dan mengkombinasikannya dengan perpotongan moving average dan suatu break di bawah 80 untuk memunculkan sinyal. (SO biasanya diplot dengan moving average sederhana 3-hari yang bertindak sebagai kurva pemicu. Saat SO memotong ke atas garis pemicu, hal ini adalah perpotongan moving average bullish. Sementara saat ia memotong ke bawah, hal ini adalah bearish.) Grafik CISCO (CSCO) pada Gambar 6.6. di bawah menunjukkan bahwa SO dapat berubah dari kondisi jenuh jual ke kondisi jenuh beli dengan cepat. Hal ini sebagian besar

12 tergantung pada besarnya periode waktu yang digunakan untuk menghitung oscillator. SO lambat-10 hari akan lebih volatil dari pada 20 hari. Garis hijau tipis mengindikasikan saat SO menyentuh atau memotong garis jenuh jual pada 20. Garis merah tipis mengindikasikan saat di mana SO menyentuh atau memotong garis jenuh beli. CSCO berada pada tren naik yang kuat saat itu dan mengalami sedikit tekanan jual. Oleh karena itu, usaha untuk menjual saat oscillator memotong balik di bawah 80 akan berarti melawan tren naik dan bukan merupakan strategi yang tepat. Saat saham sedang berada dalam tren naik atau menunjukkan bias bullish, para trader sebaiknya melihat kondisi jenuh jual untuk mencari kesempatan beli. Gambar 6.6. Grafik Saham CISCO Kita juga dapat melihat bahwa banyak dari sisi atas saham terjadi setelah SO berlanjut ke atas level 80 (garis merah tipis). Lingkaran hijau pada bulan Agustus menunjukkan sinyal beli yang dimunculkan oleh 3 faktor yang terpisah: 1. Oscillator bergerak ke atas 20 dari kondisi jenuh jual 2. Oscillator bergerak di atas MA 3-harinya 3. Oscillator membentuk divergensi positif Konfirmasi dari 3 faktor ini membentuk sinyal yang lebih kuat. Setelah sinyal beli, oscillator berada pada wilayah jenuh selama 4 hari terakhir. Namun demikian, saham tersebut melanjutkan penguatannya untuk 2 sampai 3 minggu sebelum mencapai titik tertingginya.

13 6.11. PERPOTONGAN GARIS PUSAT Sebagaimana yang diimplikasikan oleh namanya, sinyal perpotongan garis pusat terutama diaplikasikan pada oscillator terpusat yang berfluktuasi di atas dan di bawah suatu garis pusat. Para trader juga sudah mengenal untuk menggunakan persilangan garis pusat dengan RSI dalam rangka validasi sinyal divergensi atau sinyal yang dihasilkan dari pembacaan jenuh beli atau jenuh jual. Namun demikian, sebagian besar oscillator terbalut seperti RSI dan Stokastik, mendasarkan diri pada divergensi dan tingkat jenuh beli/jenuh jual untuk memunculkan sinyal. Area setengah ke bawah pada umumnya bukan wilayah untuk oscillator terbalut dan mungkin sebaiknya diserahkan pada alat analisis lainnya. Untuk tujuan dalam konteks ini, analisis perpotongan garis pusat akan difokuskan pada oscillator terpusat seperti Chaikin Money Flow, MACD, dan Rate-of-Change (ROC). Perpotongan garis pusat kadang-kadang diinterpretasikan sebagai sinyal beli atau jual. Suatu sinyal beli akan dimunculkan dengan suatu persilangan di atas garis pusat dan sinyal jual di area sebaliknya. Untuk MACD atau ROC, persilangan di atas atau di bawah nol akan bertindak sebagai sinyal. Pergerakan di atas atau di bawah garis pusat mengindikasikan bahwa momentum telah berubah dari positif ke negatif atau sebaliknya. Saat oscillator momentum terpusat berlanjut di atas garis pusatnya, momentum berbalik positif dan dapat dipandang sebagai bullish. Saat momentum oscillator menurun di bawah garis pusatnya, momentum berbalik negatif dan dapat dipandang sebagai bearish. Gambar 6.7. Grafik saham Intel Corp. (INTC) dengan MACD & ROC

14 Grafik saham Intel (INTC) pada Gambar 6.7. di atas dengan indikator MACD dan ROC, menunjukkan sejumlah sinyal yang dimunculkan dari perpotongan garis pusat. Pada grafik tersebut terlihat sejumlah sinyal yang sempurna, namun terdapat pula banyak sinyal palsu dan tipuan. Gambaran tersebut menyoroti beberapa tantangan yang berkaitan dengan sinyal trading oscillator. Gambaran itu juga menekankan pentingnya kombinasi variasi sinyal dalam rangka penciptaan sinyal beli dan jual yang lebih kuat. Beberapa trader juga mengkritik sinyal perpotongan garis pusat sebagai terlalu lambat dan kehilangan terlalu banyak gerak. Perpotongan garis pusat juga dapat bertindak sebagai sinyal konfirmasi untuk memvalidasi sinyal sebelumnya atau menguatkan tren saat ini. Jika terdapat divergensi positif dan perpotongan bullish moving average, maka pergerakan selanjutnya di atas garis pusat akan mengkonfirmasi sinyal beli sebelumnya. Kegagalan oscillator untuk bergerak di atas garis pusat dapat dilihat sebagai non-konfirmasi dan bertindak sebagai peringatan bahwa sesuatu telah keliru. Gambar 6.8. Grafik saham Intel Corp. (INTC) dengan MACD & Resistensi Sementara itu, grafik saham Intel dengan MACD pada Gambar 6.8. di atas menunjukkan perpotongan garis pusat bertindak sebagai yang ketiga dari rangkaian sinyal bullish. Meskipun setelah kemunculan sinyal ketiga, Intel masih memiliki banyak gerak ke samping. 1. Terdapat bentukan puncak di bawah yang menandakan potensi divergensi positif. 2. Terdapat perpotongan bullish moving average untuk mengkonfirmasi divergensi positif. 3. Terdapat perpotongan garis pusat bullish. Beberapa trader mencemaskan hilangnya terlalu banyak langkah dengan penungguan konfirmasi ketiga dan final. Namun demikian, hal ini dapat menjadi sinyal yang lebih reliabel dan

15 membantu untuk menghindari tipuan dan sinyal palsu. Memang benar bahwa penungguan sinyal ketiga akan mengurangi profit, namun hal ini juga akan membantu mengurangi resiko PRO & KONTRA SINYAL OSCILLATOR Oscillator terbalut paling baik digunakan untuk mengidentifikasikan kondisi jenuh beli dan jenuh jual. Namun demikian, jenuh beli bukan berarti pertanda sebagai sinyal jual, dan jenuh jual bukan berarti pertanda sebagai sinyal beli. Situasi jenuh beli dan jenuh jual bertindak sebagai pemberi peringatan bahwa kondisi telah mencapai tingkat ekstrem dan perhatian penuh seharusnya diberikan pada pergerakan harga dan indikator-indikator lainnya. Untuk meningkatkan kekuatan sinyal oscillator, para trader dapat melihat banyak sinyal. Kriteria untuk suatu sinyal beli atau jual dapat tergantung pada tiga sinyal konfirmator yang terpisah. Suatu sinyal beli mungkin dapat dimunculkan dengan suatu pembacaan jenuh jual, divergensi positif dan perpotongan bullish moving average. Sebaliknya, suatu sinyal jual dapat dimunculkan dari suatu divergensi negatif, perpotongan bearish moving average dan perpotongan garis pusat bearish. Analisis pola grafik tradisional dapat juga diaplikasikan pada oscillator. Hal ini agak sedikit rumit, tetapi dapat membantu untuk mengidentifikasikan kekuatan di balik gerakan oscillator. Pengamatan pada puncak di ketinggian atau lembah di dasar dapat membantu konfirmasi analisis sebelumnya. Penembusan garis tren dapat menandakan bahwa satu perubahan pada arah momentum sudah dekat. Adalah berbahaya untuk bertransaksi dengan sinyal oscillator melawan tren utama yang ada di pasar. Dalam pergerakan naik, kesempatan beli sebaiknya dilihat melalui sinyal jenuh beli, divergensi positif, perpotongan bullish moving average, dan perpotongan garis pusat bullish. Dalam pergerakan turun, kesempatan jual sebaiknya dilihat melalui sinyal jenuh beli, divergensi negatif, perpotongan bearish moving average, dan perpotongan garis pusat bearish. Sebagai penutup dapat dikatakan bahwa oscillator akan paling efektif saat digunakan dalam hubungannya dengan analisis pola, identifikasi, identifikasi tren, dan alat-alat analisis teknikal lainnya. Dengan pemahaman pada gambaran yang lebih luas, sinyal oscillator dapat ditempatkan pada konteksnya. Adalah penting untuk mengidentifikasikan tren yang sedang berlangsung atau bahkan untuk memastikan saham memang sepenuhnya sedang berada dalam tren. Pembacaan oscillator dan sinyal dan memiliki arti yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Dengan menggunakan teknik analisis lain dalam kaitannya dengan pembacaan oscillator, maka kesempatan untuk berhasil dapat sangat ditingkatkan.

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL 7.1. MOVING AVERAGES Moving averages adalah salah satu alat yang paling populer dan mudah digunakan untuk para analis teknikal. Alat ini berfungsi untuk memuluskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

MENDENGARKAN SUARA PASAR. MENDENGARKAN SUARA PASAR www.danareksa-research.com Quick Scan Ukur tekanan beli/jual Chaikin Money Flow Ukur kekuatan trend Aaron Indicator Avg Directional Index Ukur kejenuhan pasar Commodity Channel

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah TIPS Membaca Pola Grafik Pola Pembalikan Arah i. Kepala dan Bahu Pola yang paling handal dari semua pola pembalikan arah yang mencerminkan suatu puncak utama. Sempurna jika harga yang sedang bergerak mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

Oscillator.

Oscillator. Oscillator Nama oscillator berasal dari kata Latin oscillo bergoyang. Di dalam analisis teknis oscillator adalah rumusan matematika, yakni kecepatan pergerakan harga dalam waktu. Oscillator adalah indikator

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press DAFTAR ISI Halaman Tips... 8 Accumulation/Distribution (AD)... 10 Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator)... 12 Average Directional Movement Index (ADX)... 14 Average True Range Technical

Lebih terperinci

Indikator tren.

Indikator tren. Indikator tren Salah satu alat utama trader dalam analisis teknis adalah indikator trend. Perangkat indikator tersebut akibat inersianya sering digunakan untuk menunjukkan arah pergerakan harga pada waktu

Lebih terperinci

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi Quad EMA oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Awesome Oscillator MACD Kesimpulan 3 4 5 9 13 19 Sekilas Tentang Penulis

Lebih terperinci

Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade

Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade www.olymptrade.com 2 Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade Daftar Isi Strategy... 4 Rata-Rata Pergerakan... 5 Binary Gambit... 9 Professional MACD... 16

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini akan dijelaskan teori-teori yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam Tugas Akhir. Dasar teori ini diperoleh dari hasil studi literatur yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1 Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 2 Di Wall Street ada pepatah Bull makes money bear makes money but pig gets slaughtered 3 Harga bergerak dalam trend tertentu yang akan terjadi

Lebih terperinci

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal Trading di forex adalah tentang mencari keuntungan dan manajemen modal. Untuk bisa mendapatkan keuntungan maximal yang kita harus lakukan adalah mengetahui secara spesifik level entry dan exit dari setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham (Jake D. Tedder, 1978, p.212) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau disebut juga emiten. Pemilik

Lebih terperinci

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Bab ini membahas analisis sekuritas dengan pendekatan analisis teknikal. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL PRINSIP DAN GRAFIS

ANALISIS TEKNIKAL PRINSIP DAN GRAFIS ANALISIS TEKNIKAL PRINSIP DAN GRAFIS 3.1. PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pasar atau sekuritas di masa depan dengan mempelajari

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK 2

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK 2 SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK 2 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! Leading dan Lagging Indicator Kita sudah membahas banyak alat yang dapat membantu Anda menganalisis

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12 KONSEP DAN DEFINISI ANALISIS TEKNIKAL 3/43 Analis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi definisi dan konsep dari saham serta analisis pasar saham. Dasar teori ini

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator Stochastic Trader Saat ini dengan semakin meluasnya masyarakat internasional yang terjun ke dalam dunia trading, semakin pesat pula perkembangan pengetahuan dan metode trading yang digunakan, sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia Pasar Modal yang kini mulai merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set masyarakat Indonesia akan pentingnya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign Exchange) atau FX ataupun Spot FX adalah salah satu bentuk pasar keuangan yang terbesar di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencari dana atau penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tak melulu dengan cara perdagangan, bekerja di sebuah instansi pemerintah maupun swasta, membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pergerakan harga saham di bursa efek Indonesia sangatlah fluktuatif, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat

ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS David Sukardi Kodrat david.kodrat@ciputra.ac.id Kurniawan Indonanjaya indonanjaya@ciputra.ac.id Program Studi Internasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH

BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH Pada bab tiga ini akan dibahas mengenai pengukuran fluktuasi nilai saham dengan menggunakan metode Force Index, dan dibantu oleh Exponential Moving Average dalam menentukan

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI EUR / USD

Lebih terperinci

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi 10 Bab 3 LANDASAN TEORI 3.1 Jenis Analisa dalam Pasar Modal Secara garis besar ada dua jenis analisa yang dapat digunakan dalam pasar modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal 3.1.1 Fundamental

Lebih terperinci

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Mypip Education Program www.mypippartner.com Chart Pattern 1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Part I 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis

BAB I PENDAHULUAN. Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pada 15 september 2008, perusahaan sekuritas terbesar keempat di Amerika Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis kredit

Lebih terperinci

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading ANALISA TEHNIKAL I. Moving Average(MA) & Relative Strength Index(RSI) Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading Moving average (MA) dan Relative Strength

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK)

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) 4.1. SEJARAH CANDLESTICK Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis

Lebih terperinci

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan 49 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham TLKM Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham TLKM yang didapat dari Pusat Referensi

Lebih terperinci

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi PERBANDINGAN EFISIENSI ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN MENGGUNAKAN RELATIVE STRENGTH INDEX DAN STOCHASTIC OSCILLATOR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL ( STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PROPERTY

Lebih terperinci

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal 2.2. Analisa Tehnikal Analisa Teknikal Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas, kontrak berjangka (future

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI LAPORAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data dan Sumber Data 3.1.1. Data Primer Data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa, seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

Lebih terperinci

Figur kelanjutan tren

Figur kelanjutan tren Figur kelanjutan tren Jika melihat grafik dengan tren kuat di sana pasti ada tempat-tempat di mana harga berkonsolidasi saling membentuk figur berjenis sama. Justru formasi tersebut adalah figur kelanjutan

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Optimasi merupakan sebuah teknik matematis untuk menentukan solusi berupa keuntungan maksimum atau kerugian minimum dari beberapa alternatif solusi tersedia dibatasi pada kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, pasar barang dan uang dunia tengah mengalami proses globalisasi yang sangat cepat. Perekonomian antar negara menjadi semakin terintegrasi.

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 5, Issue 2 : Maret - April 2017 MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN Sebagian trader kurang tertarik trading chart pattern.

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 19 DESEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 5,063.9-5,138.1

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 17 DESEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,969.5-5,097.5

Lebih terperinci

ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk

ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk Frankandinata; Yoyo Cahyadi Accounting and Finance Department, Faculty of

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI LAPORAN

Lebih terperinci

ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP

ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP Materi 12 Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. ASUMSI-ASUMSI DASAR KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP TEKNIK-TEKNIK DALAM - The Dow Theory - Chart Pola Pergerakan Saham - Rata-rata bergerak - Relative Strength

Lebih terperinci

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar 32 Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka pemikiran Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar yang berkaitan dengan metode analisa teknikal. Data diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transaksi pada pasar saham terjadi karena perusahaan yang sudah going public membutuhkan dana dan kemudian perusahaan tersebut menawarkan sahamnya di BEI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERAMALAN PERGERAKAN HARGA SAHAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Please note:

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 2 OKTOBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,102.3-5,184.7

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007 Selama periode 2007 Harga saham PTBA mengalami kenaikan. Awalnya pada tanggal 2 Januari, yang juga merupakan tanggal pertama perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan modal atau uang yang dilakukan pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi

Lebih terperinci

Fast Track Reksadana IkhwanPridyastomo.com. Fast Track. Trading Reksadana

Fast Track Reksadana IkhwanPridyastomo.com. Fast Track. Trading Reksadana Fast Track Trading Reksadana 1 Di akhir ebook ini anda akan mengerti cara dan timing yang lebih optimal untuk Trading Reksadana Keep Action Terus Update Ilmu ;) 2 Mata Melihat, Fast Track Reksadana Telinga

Lebih terperinci

How to Become a Swing Trader?

How to Become a Swing Trader? How to Become a Swing Trader? www.1jamprofit.com ILUSTRASI Dibalik Layar ini ada 1 lembar kartu REMI ADVANCE TRAINING Type Pemain Pasar Modal INVESTOR..., beli saat punya uang dan jual saat butuh uang.

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI MASUKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi investor individual maupun institusional. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foreign Exchange, lebih dikenal dengan istilah forex, merupakan salah satu pilihan investasi yang berkembang di Indonesia. Forex Trading adalah transaksi perdagangan

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 25 NOPEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 5,108.9-5,173.5

Lebih terperinci

ICHIMOKU KINKO HYO. Tenkan SEN ("garis konversi") (HARGA TERTINGGI TINGGI + HARGA TERENDAH LOW) / 2, selama 9 periode ke masa lalu

ICHIMOKU KINKO HYO. Tenkan SEN (garis konversi) (HARGA TERTINGGI TINGGI + HARGA TERENDAH LOW) / 2, selama 9 periode ke masa lalu ICHIMOKU KINKO HYO Ichimoku Kinko Hyo merupakan suatu indicator teknikal yang bersifat TREND FOLLOWERS, sebab dengan sekilas saja melihat chart maka seorang trader akan dengan sangat mudah melihat trend

Lebih terperinci

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang ANALISIS TEKNIKAL Jhon J Murphy ( Technician ca Analysis ayss for Financial ca Market ) Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 MENGENAL VOLATILITAS DALAM TRADING Dalam trading terdapat istilah volatilitas. Kita mungkin pernah

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk) PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk) LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Beberapa usaha yang biasanya dilakukan adalah bekerja sebagai pegawai negeri atau swata, berdagang, bertani,

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 13 NOPEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,018.6-5,083.1

Lebih terperinci

Indikator Bill Williams

Indikator Bill Williams Indikator Bill Williams Bill Williams mengembangkan konsep trading yang unik dengan menggabungkan psikologi trading dengan Theory Chaos dan efek istimewa yang terjadi di dalam market. Dia berpendapat bahwa

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Setelah dilanda berbagai krisis di tahun 1997, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda tanda pemulihan. Tingkat suku bunga yang mulai menurun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar keuangan terbesar yang ada di dunia pada saat ini, baik secara virtual maupun

Lebih terperinci