BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam simulasi ini penulis menggunakan pasangan mata uang AUD/USD. Selain itu modal awal dalam melakukan simulasi ini juga perlu ditentukan. Hal Ini dikarenakan adanya resiko dalam melakukan perdagangan. Dengan memberikan modal awal minimum maka perdagangan menjadi lebih terkendali, tidak terbawa emosi dan nafsu dalam melakukan perdagangan. Karena modal awal ini adalah batas kemampuan modal dari trader, sehingga pertimbangan pertimbangan dalam melakukan perdagangan dapat disesuaikan kemampuan modal ini. Sebagai tahap awal modal atau saldo awal minimum yang digunakan penulis dalam simulasi ini adalah sebesar USD Nilai tersebut setara dengan Rp (asumsi 1 USD = Rp ). Pemilihan jumlah nominal ini bukan tidak beralasan sebab kebanyakan perusahaan valas yang ada di Indonesia memberlakukan minimum setoran awal berkisar antara sampai USD atau sama dengan Rp sampai Rp untuk mendapatkan simulasi yang maksimal maka penulis menggunakan saldo awal minimum terbesar yaitu USD atau setara dengan Rp

2 IV. 2 Strategi Perdagangan Valas Dalam melakukan perdagangan valas dibutuhkan strategi yang matang untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Setiap pelaku valas ini memiliki strategi masingmasing sesuai dengan kebutuhan serta pengetahuan mereka dan indikator yang mereka gunakan sebagai acuan pergerakan valas. Dalam penelitian ini, penulis yang berperan menjadi trader pada jual beli valas menggunakan indikator moving average (MA) dan relative strength index (RSI). Salah satu strategi yang dipakai oleh penulis adalah membagi indikator moving average menjadi dua periode. Periode yang pertama adalah 10 hari (SMA 10 dalam penelitian ini disebut periode pendek MA. Sedangkan periode kedua adalah 20 hari (SMA 20) dalam penenelitian ini adalah periode penjang MA. Peneliti membagi dua periode karena jika periode pendek MA memotong periode panjang MA akan memberikan sinyal konfirmasi tren pergerakan harga. Sedangkan indikator RSI tetap memakai batas yang biasa digunakan sebagai sinyal konfirmasi, yaitu antara level 30 dan 70. Penulis melakukan penelitian dengan dua kali simulasi menggunakan indikator yang sama, namun ada perbedaan penerapan strategi pada indikator tersebut di dalam kedua simulasi, yaitu: 1. Melihat indikator RSI sebagai sinyal awal kemudian indikator MA sebagai sinyal konfirmasi. 2. Melihat indikator MA sebagai sinyal konfirmasi kemudian indikator RSI berada pada posisi uptrend menuju level

3 Kedua strategi di atas akan dijabarkan secara lebih rinci dalam pembahasan simulasi yang akan dilakukan pada bab IV.3.2. IV.3.1 Analisis Pergerakan Harga Valuta Asing AUD/USD Analisis yang dilakukan oleh peneliti akan menggunakan metode yang telah dibahas sebelumnya dengan data historis harga AUD/USD dari tanggal 1 September Febuari Kurun waktu (Time frame) yang digunakan adalah harian (daily) sedangkan grafiknya menggunakan candlestick, dimana setiap satu bar candlestick menunjukan harga valas dalam satu hari. Gambar di bawah menunjukkan pergerakan harga valuta asing secara mingguan (weekly). Posisi harga sejak tanggal 1 September 2010 dengan harga penutupan 0,91075 bergerak fluktuatif sampai dengan 28 Februari 2011 yang mencapai harga penutupan 1, Harga tertinggi sempat mencapai 1,02547 atau naik poin sejak harga penutupan tanggal 1 September 2010 sedangkan harga terendah sempat terjadi pada 1 september 2010, yaitu 0, Gambar IV.1 Pergerakan Harga Valas Mingguan (Weekly) Harga Pembukaan Tertinggi Terendah Uptrend Penutupan 49

4 Dalam melakukan perdagangan valas, hal yang pertama dilakukan adalah melihat arah pergerakan harga atau biasa disebut trend. Terdapat dua jenis tren, yaitu tren naik (uptrend) dan tren turun (downtrend). Grafik di bawah menunjukkan dua jenis tren tersebut. Gambar IV.2 Uptrend Uptrend Gambar di atas menunjukan uptrend, yaitu tren harga yang mengalami peningkatan secara berkelanjutan. Uptrend ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang disebabkan oleh lebih besarnya permintaan dibandingkan dengan penawaran. Berdasarkan candlestick yang membentuk pola doji dari gambar di atas, maka kemungkinan tren mengalami perubahan dari posisi bearish atau downtrend menjadi bullish atau uptrend. Dapat ikatakan demikian karena doji memang merupakan salah satu sinyal pembalikan arah, jika harga sebelum doji adalah turun, maka kemungkinan harga setelah doji adalah naik. 50

5 Gambar IV.3 Downtrend Downtrend Grafik di atas menunjukan downtrend yaitu tren pergerakan harga yang menurun secara berkelanjutan selama beberapa waktu. Downtrend ini terjadi karena adanya penurunan harga valas yang disebabkan oleh adanya kelebihan penawaran. Sama halnya dengan uptrend, arah tren ini juga ditandai dengan adanya doji pada candlestick yang memberikan tanda adanya pembalikan arah tren. Gambar IV.4 Pergerakan Harga Valas Harian (Daily) Harga pembukaan Tertinggi Terendah Uptrend Harga penutupan 51

6 Berdasarkan gambar di atas, selama periode pengamatan yaitu dari 1 September 2010 sampai 28 Febuari 2011 dengan daily time frame per 4 jam sekali (H4) arah pergerakan harga AUD/USD menunjukkan uptrend atau bullish. Walaupun sempat mengalami penurunan atau downtrend selama bulan November, tetapi pergerakan harga valuta asing AUD/USD secara keseluruhan selama 6 bulan mengalami kenaikan (uptrend). Harga pembukaan pada 1 September 2010 pukul 00:00 adalah 0,89237 dan harga penutupan pada tanggal 28 Febuari 2011 pukul 20:00 berada pada angka 1,01818 dengan rata-rata harga selama periode pengamatan adalah 1,0032 dimana harga tertinggi sempat terjadi pada tanggal 31 Desember 2010 pukul 16:00 dengan nilai 1,02547 dan harga terendah dengan nilai 0,89109 sempat terjadi pada awal dimulainya periode pengamatan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa terjadi pergerakan atau kenaikan harga sebanyak poin sejak awal periode hingga akhir periode pengamatan. IV.4 Analisis Pergerakan Harga AUD/USD dengan Moving Average dan Relative Strength Index Pada penelitian ini, penulis melakukan simulasi online trading di pasar valuta asing dan melakukan perdagangan dengan order beli (buy). Penelitian ini membagi analisis dari awal tanggal simulasi sampai dijumpai konfirmasi buy. Hasil analisis meliputi pada tanggal berapa saja trading valuta asing dapat menguntungan untuk masuk atau keluar bagi trader pada masing-masing order buy. Modal awal yang digunakan untuk trading adalah sebesar USD Berikut merupakan penjelasan strategi secara rinci dari hal-hal yang dikemukakan dalam Bab IV.2 dan simulasi dari masing-masing perdagangan: 52

7 1. Melihat indikator RSI sebagai sinyal konfirmasi dahulu kemudian indikator MA sebagai sinyal penguat. Strategi-strategi yang dirancang oleh penulis mempunyai dasar dengan kriteria sebagai berikut: 1. Order Beli (Buy) Order beli (buy) dilakukan apabila RSI berada pada level 30 diikuti dengan perpotongan periode pendek MA dari arah bawah ke atas terhadap periode panjang MA. Indikator RSI adalah indikator leading yang merupakan sinyal konfirmasi awal dan MA adalah indikator legging yang memberikan sinyal konfirmasi kemudian. Sehingga penggunaan indikator MA adalah sebagai sinyal konfirmasi penguat indikator RSI. Adapun grafik yang memperkuat sinyal konfirmasi buy adalah candlestick. Grafik candlestick memberikan konfirmasi berupa doji. Selain itu, volume perdagangan yang berubah drastis (signifikan) juga memperkuat konfirmasi. Perubahan signifikan tersebut menandakan trend reversal (pembalikan tren). Trend reversal memperkuat tren pada moving average. 2. Tidak Melakukan Short Selling Di dalam perdagangan valas dapat dilakukan buy atau sell sebagai opening position untuk entry. Namun peneliti memutuskan untuk tidak melakukan open sell (short selling) karena dalam perdagangan saham maupun valas hal ini sangatlah spekulatif. Dikatakan spekulatif karena jika harga yang diperkirakan turun (downtrend) benar-benar terjadi maka akan sangat menguntungkan namun bila tidak sesuai perkiraan maka dapat memberikan kerugian. Ada istilah yang mengatakan sky is the limit yaitu tidak ada batasan kerugian yang akan dialami. 53

8 apabila downtrend tidak terjadi sesuai perkiraan, bahkan menuju arah sebaliknya (uptrend) menyebabkan kerugian yang tidak terbatas dan memungkinkan untuk menghabiskan modal yang kita miliki. Selain itu, peneliti juga masih berada pada tingkat pemula sebagai trader maka peneliti tidak melakukan spekulasi tetapi mengikuti strategi yang telah ditentukan. Spekulasi biasanya dilakukan para pelaku pasar yang sudah lebih berpengalaman yang memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam menganalisis pergerakan harga, psikologis pasar dan kejadian-kejadian ekonomi yang terjadi yang mempengaruhi pasar secara signifikan. 3. Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) Dalam menentukan Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL), penulis mengambil data rata-rata perubahan harga selama 3 bulan sebelum dimulainya simulasi, yaitu mulai tanggal 1 Juni Agustus Time frame yang digunakan adalah 4 jam (H4) untuk muncari rata-rata tersebut. Berikut ini adalah grafik pergerakan harga selama 3 bulan sebelum melakukan perdagangan, yaitu mulai tanggal 1 Juni 31 Agustus Dari rata-rata tersebut didapatkan nilai penyimpangan (Standar Deviasi) sebesar Berdasarkan Standar Deviasi ini penulis menentukan TP sebesar 0,02562 atau sama dengan Standar Deviasi, sedangkan untuk SL penulis menentukan sebesar , yaitu setengah dari TP atau Standar Deviasi. Artinya nilai pencapaian TP yang diharapkan adalah sebesar poin dan nilai SL dibatasi sebesar poin. Seluruh data selama 3 bulan tersebut dapat dilihat di dalam lampiran. 54

9 4. Sell (Likuidasi Order) Likuidiasi order atau sell dilakukan apabila terjadi uptrend yang mencapai titik TP. Tidak menutup kemungkinan sell dilakukan pada saat harga mencapai titik SL. Selain itu, likuidasi juga dapat dilakukan apabila ada konfirmasi perubahan arah dimana periode pendek MA belum memotong periode panjang MA namun ada konfirmasi volume reversal dan atau terbentuk doji pada Candlestick. Setelah strategi direncanakan maka simulasi dilakukan dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Periode 1 September November 2010 Pada periode ini penulis mengawali simulasi perdagangan dengan time frame daily (D1) yang diperlebar menjadi 4 jam (H4). Pada saat melakukan trasnsaksi, korfirmasi dari kedua indikator MA dan RSI harus terpenuhi, selain itu keduanya ditopang juga dengan adanya sinyal pendukung berupa pola Candlestick serta volume perdagangan sehingga keputusan transaksi dapat diambil pada saat yang tepat. Penulis harus menentukan periode MA yang baik untuk dipergunakan dalam simulasi yang dilakukan agar indikator ini dapat memberikan prediksi yang maksimal. Periode MA yang akan digunakan adalah MA periode 10 hari dan 20 hari. Selanjutnya akaaan dijelaskan dalam gambar berupa grafik pergerakan harga menggunakan candlestick disertai dengan indikator Relative 55

10 Strength Index (RSI) periode 14 hari, dan volume perdagangan valas selama periode simulasi. Pada periode 1 September sampai dengan 12 November 2010 pergerakan harga valuta asing berfluktuasi dan mengalami uptrend. Berdasarkan gambar IV.5 di bawah ini, Harga pembukaan pada pukul 00:00 di hari yang sama senilai 0, Harga tertinggi sempat terjadi pada tanggal 5 November pukul 08:00 dengan harga 1, Harga terendah sempat terjadi pada tanggal 1 September 2010 pukul 00:00. Harga penutupan pada tanggal 12 November 2010 pukul 04:00 berada di angka 0, Dengan demikian telah terjadi kenaikan harga sebesar 0,09686 atau poin. Gambar IV.5 Analisa Sebelum Transaksi Tertinggi Pembukaan Penutupan Uptrend Terendah Berdasarkan gambar di atas, sebenarnya apa yang terjadi selama periode ini sangat menguntungkan namun tidak ada sinyal konfirmasi dari leading indicator yang menjadi kunci dalam strategi buy yang diterapkan. Memang banyak sinyal 56

11 konfirmasi dari lagging indicator akan tetapi penulis mencoba menerapkan strategi secara konsisten sehingga mengutamakan sinyal konfirmasi dari leading indicator. Penulis mengambil keputusan beli (buy) pada tanggal 12 November 2010 pukul pada harga 0, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 1,01485 dan SL pada harga 0, Keputusan beli ini diambil berdasarkan konfirmasi yang terjadi.sesuai dengan strategi yang ditentukan. Sebelum melakukan buy, di tanggal yang sama pada pukul ada sinyal trend reversal dengan terbentuknya pola doji pada candlestick, di pukul sinyal konfirmasi buy didapat saat RSI berada di sekitar level 30. Volume perdagangan yang mengalami kenaikan secara signifikan pada pukul 08:00 memperkuat sinyal konfirmasi sebelumnya. Naiknya volume ini merupakan konfirmasi pembalikan arah, yaitu tanda uptrend setelah downtrend, sesuai dengan pola doji pada candlestick. Gambar IV.6 Analisa Transaksi Buy BUY MA Doji RSI Volume 57

12 Gambar IV.7 Analisa Stop Loss (SL) Tertinggi Downtrend Terendah & SL Setelah melakukan buy, ternyata sinyal sinyal tersebut adalah false signal (sinyal yang salah) terbukti dengan apa yang terjadi pada hari hari berikutnya. Downtrend tidak berbalik menjadi uptrend, harga terus turun dan tidak sesuai dengan sinyal yang ada. Penurunan harga mencapai titik SL (0,97642) yang telah ditentukan berdasar harga buy (0,98923), hanya dalam waktu 4 hari. Hal ini terjadi pada tanggal 16 November 2010 pukul 16:00 di mana harga pembukaan pada hari itu pukul 00:00 berada pada titik 0,97920 dan terus berfluktuasi hingga mencapai harga tertinggi pada angka 0, Kemudian harga turun sampai pada titik 0,97242, melebihi titik SL (0,97642). Pada pukul 20:00, harga pada hari itu ditutup mencapai angka 0, Dengan demikian sell dilakukan pada tanggal 16 November 2010 pukul 16:00 dan terjadi secara otomatis setelah mencapai titik SL yang telah ditentukan. 2. Periode 17 November

13 Setelah periode sebelumnya transaksi dilakukan oleh penulis di waktu yang tepat untuk entry, pada periode ini penulis mencoba untuk melakukan hal serupa, yaitu melakukan buy pada saat sinyal konfirmasi periode pendek MA memotong periode panjang MA dari bawah ke atas. Hal ini dilakukan baik berdasarkan sinyal yang ada sebelumnya atau bertepatan antara RSI dan sinyal lain maupun tidak didahului oleh sinyal apapun. Pada periode ini penulis melakukan buy sehari setelah terjadi sell dari buy periode sebelumnya, yaitu pada tanggal 17 November 2010 pukul 8:00 dengan harga 0, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 0,99984 dan SL pada harga 0, Keputusan diambil pada saat terbentuknya pola candlestick doji 4 jam sebelum melakukan buy karena pola ini merupakan sinyal trend reversal. Kemudian indikator RSI yang menyentuh level 30 pada pukul 4:00 di hari itu menjadi sinyal konfirmasi dari sinyal sebelumnya untuk melakukan buy. Gambar IV.8 Analisa Transaksi Buy Doji & RSI volume 59

14 Pada pukul 8:00 di hari yang sama, meningkatnya volume perdagangan secara drastis memperkuat dua konfirmasi sebelumnya. Indikator MA memberikan sinyal konfirmasi yang mendukung ditandai dengan perpotongan periode pendek MA terhadap periode panjang MA dari bawah ke atas. Sinyal ini sedikit telambat namun tetap memperkuat dan meyakinkan arah pergerakan tren yang diperkirakan benar terjadi dan akan terus berlanjut. Dua hari kemudian, pada tanggal 19 November 2010 sejak pukul 04:00 sampai dengan pukul 16:00 terjadi penurunan harga mencapai angka 0, Namun harga terangkat kembali dan terjadi uptrend sampai dengan tanggal 22 November 2010 pukul 08:00 yang harga tertingginya mencapai 0, Pada pukul 12:00 di hari yang sama harga kembali turun sampai dengan pukul 16:00, yang mencapai nilai terendahnya pada harga 0, Gambar IV.9 Analisa Take Profit (TP) Perpotongan MA Turun dan kembali naik MA hampir berpotongan RSI 60

15 Sesuai dengan strategi yang ditentukan maka order buy ini dilikuidasi / sell setelah mencapai titik TP atau ada sinyal konfirmasi volume reversal, pola candlestick doji, RSI berada pada sekitar level 70, dan atau perpotongan periode pendek MA dengan periode panjang MA. Pada periode simulasi ini ternyata titik TP belum tercapai namun harga terus turun dan sinyal trend reversal terlihat dari hampir terjadinya perpotongan antara periode pendek MA dengan periode panjang MA dari atas ke bawah, yaitu pada tanggal 23 November 2010 pukul 08:00, kemudian indikator RSI juga masih dalam keadaan downtrend. Dengan demikian pada saat itu diambil keputusan untuk melakukan sell pada harga penutupan 0, Keputusan untuk sell tetap dilakukan walaupun sebenarnya candlestick dalam posisi bullish pada saat itu karena penulis tidak mau mengambil resiko terjadinya penurunan harga yang dapat memperbesar kerugian yang dialami pada transaksi periode sebelumnya. 3. Periode 23 November November 2010 Pada periode ini buy dilakukan pada tanggal 29 November 2010 pukul 12:00 dengan harga Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 0,98374 dan SL pada harga 0, Sinyal berawal dari naiknya jumlah volume secara signifikan pada pukul 08:00 di hari itu bertepatan dengan pola candlestick doji. Pada pukul 12:00 di hari yang sama, indikator RSI yang berada di sekitar level 30 memberi sinyal konfirmasi maka dilakukanlah buy. Indikator MA memberikan sinyal konfirmasi yang mendukung jauh setelah dilakukan buy terlebih dahulu. 61

16 Gambar IV.10 Analisa Transaksi Buy Doji Buy RSI Pada tanggal 1 Desember 2010 pukul 00:00 terjadi penurunan harga di bawah buy mencapai angka 0, Namun tidak dilakukan sell karena harga terendah yang terjadi masih sangat jauh dari SL, indikator MA pun tidak saling berpotongan dan indikator RSI tidak berada pada tingkat 70 yang artinya tidak ada sinyal konfirmasi dukungan untuk mengambil keputusan sell. Hal tersebut terbukti pada beberapa pola candlestick yang terbentuk berikutnya, Secara keseluruhan memang terjadi uptrend walaupun sebenarnya bergerak fluktuatif dari tanggal 1 Desember 2010 pukul 04:00 sampai dengan tanggal 3 Desember 2010 pukul 12:00. Harga tertingginya mencapai 0,98858 melewati harga TP ( ). Dengan demikian sell dilakukan pada saat itu diharga TP, yaitu 0, Harga pembukaan pada tanggal 3 Desember 2010 pukul 12:00 adalah 0, Harga terendah sampai di titik 0,97953 dan ditutup pada harga 0,

17 Gambar IV.11 Analisa Take Profit (TP) TP Penurunan Harga di Bawah Buy MA RSI 4. Periode 6 Desember Januari 2011 Pada periode 6 Desember 2010 sampai dengan 5 Januari 2011, Indikator RSI tidak memberikan sinyal yang kuat untuk melakukan transaksi buy. Sedangkan indikator MA dan candlestick chart justru menunjukkan pola yang memberikan sinyal kuat adanya pembalikan arah menuju tren bullish. Dapat dilihat pada gambar IV.12, Indikator MA tercatat memberikan sinyal konfirmasi buy pada tanggal 10 Desember 2010 pukul 08:00 yang terbukti benar adanya, karena terjadi kenaikan harga dari hari itu sampai dengan tanggal 14 Desember 2010 pukul 20:00. Pada tanggal 20 Desember 2010 pukul 08:00 sinyal konfirmasi buy dari indikator MA terjadi kembali, berupa perpotongan dari bawah ke atas oleh periode pendek MA terhadap periode panjang MA. Sinyal konfirmasi buy ini pun kembali terbukti benar setelah terjadinya tren bullish sampai beberapa waktu setelah tanggal konfirmasi tersebut. 63

18 Gambar IV.12 Analisa Sebelum Transaksi Up trend MA Apa yang terjadi selama periode 6 Desember 2010 sampai dengan tanggal 5 Januari sangat menguntungkan Berdasarkan dua sinyal konfirmasi MA yang terjadi, keuntungan yang dapat diambil adalah sekitar 4000 poin! Namun, tidak ada sinyal konfirmasi dari leading indicator yang menjadi kunci dalam strategi buy yang diterapkan sehingga kesempatan yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pada akhirnya pengambilan keputusan buy dilakukan pada tanggal 5 Januari 2011 pukul pada harga 1, Dari harga buy ini maka ditetapkan TP pada harga 1,02620 dan SL pada harga 0, Keputusan buy diambil berdasarkan sinyal konfirmasi yang terjadi. Pada tanggal 5 Januari 2011 pukul terjadi sinyal konfirmasi buy, yaitu indikator RSI berada di sekitar level 30 bertepatan dengan trend reversal yang ditandai oleh terbentuknya pola doji pada candlestick serta volume perdagangan yang meningkat secara signifikan. Keputusan buy ini 64

19 tetap dilakukan walaupun MA tidak memberikan sinyal konfirmasi yang sejalan dengan sinyal konfirmasi lainnya. Gambar IV.13 Analisa Transaksi Buy MA Downtrend Doji RSI Volume Setelah melakukan buy, ternyata terjadi false signal yang terbukti dengan yang terjadi pada hari hari berikutnya. Downtrend tidak berbalik menjadi uptrend, harga terus turun dan tidak sesuai dengan sinyal yang ada. Penurunan harga mencapai titik SL (0,99233) yang telah ditentukan berdasar harga buy (1,00058). Hal ini terjadi pada tanggal 11 Januari 2011 pukul 00:00 di mana harga pembukaan pada pukul 00:00 berada pada titik 0,99330 dan terus berfluktuasi hingga mencapai harga tertinggi pada angka 0, Kemudian harga turun sampai pada titik 0,98563, melebihi titik ST (0,99233). Harga ditutup pada angka 0, Dengan demikian sell dilakukan pada tanggal 11 Januari 2011 pukul 00:00 dan terjadi secara otomatis setelah mencapai titik SL yang telah ditentukan. 65

20 Gambar IV.14 Analisa Stop Loss (SL) SL 5. Periode 11 Januari Febuari 2011 Harga pada periode 11 Januari sampai dengan 10 Febuari sangat fluktuatif namun tidak ada sinyal konfirmasi yang kuat untuk melakukan transaksi. Tidak adanya sinyal konfirmasi yang kuat dari pola candlestick chart, RSI dan MA, maka ada resiko bahwa arah tren tidak dapat terbentuk sesuai perkiraan dan dapat menimbulkan kerugian. Dengan demikian dalam periode ini diputuskan untuk tidak melakukan buy. Pada periode 11 Januari sampai dengan 10 Febuari 2011, pergerakan harga valas berfluktuasi dan mengalami downtrend kemudian kembali uptrend. Harga pembukaan pada tanggal 11 Januari 2011 pukul 04:00 adalah 0, Harga tertinggi terjadi pada tanggal 4 Febuari 2011 pukul 12:00 dengan harga 1, Harga terendah terjadi pada tanggal 11Januari 2011 pukul 20:00 pada harga 66

21 0, Harga penutupan pada tanggal 10 Febuari 2011 pukul 20:00 berada di angka 1, Dengan demikian selama itu telah terjadi kenaikan harga sebesar 0,01390 atau poin. Gambar IV.15 Analisa Sebelum Transaksi Uptrend Tertinggi Terendah Pembukaan Yang terjadi selama periode ini dapat dikatakan cukup menguntungkan namun tetap tidak ada sinyal konfirmasi dari leading indicator yang menjadi kunci dalam strategi buy yang diterapkan. Sinyal konfirmasi justru datang dari lagging indicator yang memang terjadi beberapa kali, tetapi penulis mencoba untuk tetap konsisten sehingga mengutamakan sinyal konfirmasi dari leading indicator sebagai yang utama. Penulis mengambil keputusan buy pada tanggal 10 Febuari 2011 pukul pada harga 1, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 1,02613 dan SL pada harga 0, Keputusan beli ini diambil berdasarkan konfirmasi yang terjadi. Sebelum melakukan buy, di tanggal yang sama pada pukul 67

22 16.00 ada sinyal trend reversal dengan terbentuknya pola doji pada candlestick, di pukul sinyal konfirmasi buy didapat saat RSI berada di sekitar level 30. Volume perdagangan memang tidak mengalami kenaikan signifikan secara langsung namun terjadi pada tanggal 11 Febuari 2011 pada pukul 08:00. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 15 Febuari 2011 pukul 04:00 ketiga sinyal sebelumnya diperkuat dengan terjadinya perpotongan dari bawah ke atas oleh periode pendek MA terhadap periode panjang MA. Gambar IV.16 Analisa Transaksi Buy MA Doji RSI Volume Setelah melakukan transaksi buy, ternyata terjadi false signal yang dibukti dengan kejadian pada tanggal 11 Febuari 2011 pukul 00:00 sampai dengan pukul 08:00. Downtrend tidak berbalik menjadi uptrend, harga terus turun dan tidak sesuai dengan sinyal konfirmasi yang ada. Untungnya penurunan harga ini tidak terjadi secara berkelanjutan dan mengalami kenaikan kembali pada pukul 12:00. Pada tanggal 14 Febuari 2011 pukul 08:00 harga kembali mengalami penurunan sampai 68

23 dengan tanggal 15 Febuari 2011 pukul 20:00. Tanggal 16 Febuari 2011 pukul 00:00 kenaikan terjadi kembali sampai pada akhirnya mencapai harga 1,01484 pada tanggal 18 Febuari pukul 16:00, di mana harga pembukaan berada pada titik 1,01104 dan terus berfluktuasi hingga mencapai harga tertinggi yaitu 1,01565.harga terendah pada hari itu adalah 1,01029 dan ditutup pada angka 1, Ketika harga tersebut tercapai, diputuskan untuk melakukan sell karena adanya sinyal konfirmasi di mana RSI berada di sekitar level 70 yang sebelumnya terjadi sinyal berupa candlestick doji. Keputusan sell diambil tanpa menunggu adanya konfirmasi dari indikator MA dan atau volume perdagangan yang dapat memperkuat keputusan karena telah terpenuhinya dua sinyal berupa sinyal konfirmasi dan sinyal bantuan. Gambar IV.17 Analisa Take Profit (TP) Tertinggi Bearish Bearish doji Terendah Bullish Bullish RSI 6. periode 19 Febuari Febuari 2011 Pada periode 19 Febuari sampai dengan 22 Febuari 2011 pergerakan harga cenderung downtrend dan tidak ada sinyal konfirmasi buy yang ditunjukkan oleh 69

24 seluruh indikator baik RSI, MA, candlestick maupun volume perdagangan. Harga pada tanggal 19 Febuari 2011 dibuka pada angka 1,01430, harga tertinggi selama periode tersebut adalah 1, Harga terus mengalami bearish sampai pada harga terendah selama periode tersebut yaitu 0,99751 yang terjadi pada tanggal 22 Febuari pukul 16:00 kemudian harga ditutup pada pukul 20:00 di angka 0, Gambar IV.18 Analisa Transaksi Buy MA s Downtrend signal Doji RSI Volume Pada tanggal 22 Febuari pukul 16:00 ini terdapat sinyal konfirmasi buy sesuai strategi yang telah ditentukan. Berdasarkan konfirmasi yang ada maka diputuskan untuk melakukan buy pada harga penutupan, yaitu 0, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 1,02380 dan SL pada harga 0, Berdasarkan gambar VI.16 di bawah, sebelum melakukan buy, di hari itu pada pukul 12:00 sinyal trend reversal terlihat dengan terbentuknya pola doji pada candlestick, pada pukul sinyal konfirmasi buy didapat saat RSI berada di sekitar level 30. Keputusan diambil walaupun volume dan indikator MA tidak memberikan sinyal yang mendukung. Volume perdagangan pada saat itu tidak 70

25 naik drastis dari volume perdagangan 4 jam sebelumnya. Indikator MA pun tidak memberikan sinyal konfirmasi yang dapat memperkuat sinyal RSI, sinyal yang diberikan oleh indikator MA sebaliknya menunjukkan konfirmasi sell dengan adanya perpotongan dari atas ke bawah oleh periode pendek MA terhadap periode panjang MA pada pukul 08:00. Gambar IV.19 Analisa Take Profit (TP) Setelah melakukan buy, ternyata sinyal sinyal tersebut terbukti benar dengan terjadinya uptrend pada hari hari berikutnya. Downtrend berbalik menjadi uptrend, harga terus meningkat sesuai dengan sinyal konfirmasi dan sinyal pendukung yang ada. Pada tanggal 28 Febuari 2011 pukul 20:00 harga belum mencapai titik TP (1,02380) dan SL (0,98537) yang telah ditentukan berdasar harga buy (0,99818) namun periode simulasi telah berakhir sehingga diputuskan untuk melakukan sell. Harga pembukaan pada hari itu adalah 1,01666 dan terus berfluktuasi hingga mencapai harga tertinggi pada angka 1, Harga terendah 71

26 pada hari itu adalah 1,01653 dan harga penutupan adalah 1, Dengan demikian sell dilakukan di harga penutupan pada tanggal 28 Febuari 2011 pukul 20:00. Dari simulasi yang telah dilakukan di atas, dengan menggunakan strategi yang menjadikan indikator RSIsinyal konfirmasi kunci dan MA adalah indikator pendukung, masih banyak terjadi kesalahan dalam hasil prediksi tren pergerakan harga, ini dapat dilihat dari tabel simulasi transaksi di bawah. Dalam 6 kali melakukan transaksi buy, hanya ada 4 transaksi yang mendapat keuntungan, di mana keuntungan tersebut diperoleh tidak pada titik TP yang ditentukan berdasarkan harga buy tetapi berdasarkan sinyal-sinyal buy yang telah ditentukan dalam strategi. Perolehan dari simulasi yang dilakukan sepertinya masih kurang maksimal dan tidak sepadan antara besarnya risk (resiko) and return (hasil pengembalian), oleh sebab itu penulis kembali mencoba untuk melakukan simulasi menggunakan strategi yang berbeda dari simulasi sebelumnya, yaitu dengan menggunakan indikator MA sebagai sinyal rekomendasi utama didukung oleh sinyal dari RSI Tabel IV.1 Ringkasan Simulasi NO DATE HOUR POS AUD/USD TP SL G/L 1 12 Nop 10 4:00 BUY 0, , , Nop 10 12:00 SELL 0, , Nop 10 4:00 BUY 0, , , Nop 10 20:00 SELL 0, , Nop 10 12:00 BUY 0, , , Des 10 12:00 SELL 0, ,

27 ,, 7 05 Jan 11 8:00 BUY 1, , , Jan 11 0:00 SELL 0, , Feb 11 20:00 BUY 1, , , Feb 11 16:00 SELL 1, , Feb 11 16:00 BUY 0, , , Feb 11 20:00 SELL 1, ,02000 Total 0,04269 Berdasarkan tabel di atas, selama transaksi tanggal 12 November 2010 sampai dengan akhir masa simulasi, yaitu tanggal 28 Febuari 2011, total return selama perdagangan adalah ± 43% dengan rata-rata return per hari ± 7%, di mana gain terjadi sebanyak empat kali dari enam transaksi, yaitu sebesar poin dan rata-rata loss sebesar poin. 2. Melihat indikator MA sebagai sinyal konfirmasi kemudian indikator RSI berada pada posisi uptrend menuju level 70. Dalam simulasi ini penulis tetap menggunakan moving average (MA) dan relative strength index (RSI). Sesuai strategi yang telah digunakan, indikator moving average dibagi menjadi periode 10 hari (periode pendek MA) dan periode 20 hari (periode penjang MA). Sedangkan RSI tetap menggunakan batas sinyal konfirmasi sebelumnya, yaitu antara level 30 dan 70. Strategi-strategi yang dirancang oleh penulis mempunyai dasar dengan kriteria sebagai berikut: 1. Order Buy 73

28 Order buy dilakukan apabila periode pendek MA memotong dari arah bawah ke atas periode panjang MA dengan atau tanpa disertai sinyal dari indikator RSI. Walaupun RSI adalah indikator leading yang merupakan sinyal konfirmasi awal dan MA adalah indikator legging yang memberikan sinyal konfirmasi kemudian, namun dalam penggunaannya kali ini indikator MA adalah sebagai sinyal konfirmasi awal yang kemudian diperkuat indikator RSI. Candlestick dan volume tetap menjadi sinyal penguat bagi indikator MA dan RSI. Grafik candlestick memberikan sinyal berupa doji sedangkan volume perdagangan memperkuat sinyal konfirmasi ketika mengalami perubahan signifikan. Doji dan perubahan volume secara signifikan adalah tanda trend reversal (pembalikan tren). Trend reversal memperkuat tren yang terbentuk pada indikator moving average (MA). 2. Tidak Melakukan Short Selling Di dalam perdagangan valas dapat dilakukan buy atau sell sebagai opening position untuk entry, namun peneliti memutuskan untuk tidak melakukan short selling karena dalam perdagangan saham maupun valas hal ini sangatlah spekulatif. Dikatakan spekulatif karena jika harga yang diperkirakan turun (downtrend) benar-benar terjadi maka akan sangat menguntungkan namun bila tidak sesuai perkiraan maka dapat memberikan kerugian. Ada istilah yang mengatakan sky is the limit yaitu tidak ada batasan kerugian yang akan dialami. apabila downtrend tidak terjadi sesuai perkiraan, bahkan menuju arah sebaliknya 74

29 (uptrend) menyebabkan kerugian yang tidak terbatas dan memungkinkan untuk menghabiskan modal yang kita miliki. Selain itu, peneliti juga masih berada pada tingkat pemula sebagai trader maka peneliti tidak melakukan spekulasi tetapi mengikuti strategi yang telah ditentukan. Spekulasi biasanya dilakukan para pelaku pasar yang sudah lebih berpengalaman yang memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam menganalisis pergerakan harga, psikologis pasar dan kejadian-kejadian ekonomi yang terjadi yang mempengaruhi pasar secara signifikan. 3. Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) Dalam menentukan Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL), penulis mengambil data rata-rata perubahan harga selama 3 bulan sebelum dimulainya simulasi, yaitu mulai tanggal 1 Juni Agustus Time frame yang digunakan adalah 4 jam (H4) untuk muncari rata-rata tersebut. Berikut ini adalah grafik pergerakan harga selama 3 bulan sebelum melakukan perdagangan, yaitu mulai tanggal 1 Juni 31 Agustus Dari rata-rata tersebut didapatkan nilai penyimpangan (Standar Deviasi) sebesar Berdasarkan Standar Deviasi ini penulis menentukan TP sebesar 0,02562 atau sama dengan Standar Deviasi, sedangkan untuk SL penulis menentukan sebesar , yaitu setengah dari TP atau Standar Deviasi. Artinya nilai pencapaian TP yang diharapkan adalah sebesar poin dan nilai SL dibatasi sebesar poin. Seluruh data selama 3 bulan tersebut dapat dilihat di dalam lampiran. 75

30 4. Sell (Likuidasi Order) Likuidiasi order atau sell dilakukan apabila terjadi uptrend yang mencapai titik TP. Tidak menutup kemungkinan sell dilakukan pada saat harga mencapai titik SL. Selain itu, sell juga dapat dilakukan apabila ada konfirmasi perubahan arah dimana periode pendek MA belum memotong periode panjang MA namun ada konfirmasi volume trend reversal dan atau terbentuk doji pada Candlestick. Penulis kembali melakukan simulasi online trading di pasar valuta asing dan melakukan transaksi buy. Penelitian ini membagi analisis dari awal tanggal simulasi sampai dijumpai konfirmasi buy. Hasil analisis meliputi pada tanggal berapa saja trading valuta asing dapat menguntungan untuk masuk atau keluar bagi trader pada masing-masing order buy. Modal awal yang digunakan untuk trading adalah sebesar USD Berikut merupakan penjelasan masing masing perdagangan: 1. Periode 1 September 27 September 2010 Pada periode ini penulis mengawali simulasi perdagangan dengan time frame 4 jam (H4). Pada saat melakukan entry, korfirmasi dari salah satu atau kedua indikator MA dan RSI harus terpenuhi, selain itu keduanya ditopang juga dengan adanya sinyal pendukung berupa pola candlestick serta volume perdagangan sehingga keputusan entry dapat diambil pada saat yang tepat. Penulis menentukan Periode MA yang akan digunakan adalah MA periode 10 hari dan 20 hari. Selanjutnya akan dijelaskan dalam gambar berupa grafik 76

31 pergerakan harga menggunakan candlestick disertai dengan indikator Relative Strength Index (RSI) periode 14 hari, dan volume perdagangan valas selama periode simulasi. Pada periode 1 September sampai dengan 27 September 2010 pergerakan harga valas berfluktuasi dan mengalami uptrend. Harga pembukaan dan harga terendah terjadi pada 1 Sepember 2010 pukul 00:00 pada angka 0, Harga tertinggi terjadi pada tanggal 27 September pukul 00:00 dengan harga 0,96216 dan harga penutupan pada waktu yang sama berada di angka 0, Dengan demikian telah terjadi kenaikan harga sebesar 0,06620 atau poin. Gambar IV.20 Analisa Sebelum Transaksi Buy Harga Pembukaan & terendah Harga Tertinggi uptrend Apa yang terjadi selama periode ini sangat menguntungkan namun tidak ada sinyal konfirmasi (perpotongan MA yang disertai indikator RSI pada level diatas 50 dan masih pada posisi uptrend) yang menjadi kunci dalam strategi buy 77

32 yang diterapkan. Penulis mencoba menerapkan strategi secara konsisten sehingga mengutamakan sinyal konfirmasi yang telah diungkapkan dalam strategi simulasi. Penulis mengambil keputusan buy pada tanggal 27 september 2010 pukul pada harga 0, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 0,98508 dan SL pada harga 0, Keputusan buy ini diambil berdasarkan konfirmasi yang terjadi. Sebelum melakukan buy, di tanggal yang sama pada pukul sinyal konfirmasi awal didapat saat periode pendek MA memotong periode panjang MA dari bawah ke atas bersamaan dengan sinyal trend reversal saat terbentuknya pola doji pada candlestick. Pada pukul 08:00 sinyal kofirmasi buy diperoleh saat RSI berada di atas level 50 dan masih uptrend diikuti sinyal penguat berupa volume perdagangan yang mengalami kenaikan secara signifikan (trend reversal). Sesuai dengan strategi yang telah ditentukan maka diambil keputusan buy pada tanggal 27 September 2010 pukul 08:00. Gambar IV.21 Analisa Transaksi Buy doji MA RSI 78

33 Setelah melakukan buy, ternyata sinyal tersebut terbukti benar dengan terjadinya uptrend pada hari hari berikutnya. Downtrend sebelum buy berbalik menjadi uptrend, harga terus meningkat dan terus bullish sesuai dengan sinyal yang ada. Harga bergerak fluktuatif dan mengalami bearish, dapat dilihat dari gambar IV.22, pada tanggal 5 Oktober 2010 pukul 04:00 sampai dengan pukul 08:00 di mana harga mencapai titik terendahnya pada angka 0,95411 dan kembali mengalami bullish. Hal ini terjadi secara berkelanjutan sampai pada tanggal 1 Oktober 2010 pukul 08:00 harga mencapai titik TP. Gambar IV.22 Analisa Pergerakan Harga Bearish Bearish Bullish Di mana harga pembukaan berada pada titik 0,98360 dan terus berfluktuasi mencapai titik terendah, yaitu 0, Kemudian harga terus naik mencapai nilai tertinggi pada angka 0,99135 melebihi TP yang telah ditentukan (0,98508). Harga pada hari itu ditutup pada angka 0, Dengan demikian sell dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2010 pukul 08:00 dan terjadi secara otomatis setelah mencapai titik TP yang telah ditentukan. 79

34 Gambar IV.23 Analisa Take Profit (TP) Harga Tertinggi &TP Hrg Terendah uptrend RSI bullish 2. Periode 8 Oktober 29 Oktober 2010 Pada periode 8 Oktober sampai dengan 29 Oktober 2010 pergerakan harga valas sangat fluktutif namun tidak ada sinyal konfirmasi dari indikator MA maupun RSI. Pergerakan harga sangat fluktuatif, terjadi beberapa kali uptrend, yaitu pada tanggal 8 Oktober sampai dengan 15 Oktober 2010 dan pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 25 Oktober Downtrend juga terjadi selama periode sebelum terjadinya buy ini, yaitu pada tanggal 14 Oktober sampai dengan 19 Oktober 2010 dan tanggal 25 Oktober sampai dengan 27 Oktober Secara garis besar tren yang terjadi pada periode ini adalah downtend, di mana harga pembukaan pada tanggal 8 Oktober 2010 pukul 00:00 adalah 0, Harga sempat mencapai nilai tertinggi pada tanggal 15 Oktober pukul 12:00 pada titik 0,99980 kemudian harga kembali turun mencapai nilai terendah pada tanggal 27 Oktober pukul 16:00 di titik 0,96511 dan harga penutupan pada tanggal 29 Oktober 2010 pukul 00:00 kembali meningkat sampai pada angka 0, Dengan demikian telah terjadi penurunan 80

35 harga dari awal tanggal 8 Oktober sampai dengan 29 Oktober 2010 sebesar 0,00388 atau 330 poin. Gambar IV.24 Analisa Sebelum Transaksi Harga Tertinggi Harga Terendah uptrend downtrend uptrend downtrend Pada tanggal 29 Oktober 2010 pukul 20:00 transaksi buy terjadi pada harga 0, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 1,00901 dan SL pada harga 0, Berdasarkan gambar IV.24, keputusan diambil saat ada sinyal konfirmasi buy setelah perpotongan pendek MA terhadap periode panjang MA dari bawah ke atas. Indikator RSI yang masih pada posisi uptrend menuju level 70, menjadi sinyal penguat untuk melakukan buy. Tidak terjadi pola candlestick doji dan juga lonjakan volume perdagangan pada saat melakukan buy namun keputusan untuk melakukan buy tetap diambil. Kedua sinyal terbukti benar, harga terus uptrend di mana periode pendek MA dan periode panjang MA beberapa kali menjadi support. Tren ini terus berlanjut sampai dengan tanggal 4 November 2010 pukul 08:00 yang harga tertingginya mencapai 1,01181 atau melebihi harga TP yang ditentukan(1,00901). 81

36 Harga pembukaan saat itu adalah 1,00609 kemudian harga turun mencapai nilai terendahnya pada titik 1, Kemudian harga terus meningkat melewati titik TP dan ditutup pada angka 1, Dengan demikian sell dilakukan pada tanggal 4 November Gambar IV.25 Analisa Transaksi Buy MA RSI Gambar IV.26 Analisa Take Profit (TP) Harga Tertinggi & TP Uptrend RSI 82

37 3. Periode 5 November November 2010 Pada periode 5 November sampai dengan 18 November 2010 tren pergerakan harga yang terjadi adalah downtrend., di mana harga pembukaan pada tanggal 5 November 2010 pukul 00:00 adalah 1, Harga sempat mencapai nilai tertinggi pada tanggal 5 November pukul 08:00 pada titik 1,01818 kemudian harga kembali turun mencapai nilai terendah pada tanggal 16 November pukul 16:00 di titik 0,97242 dan harga penutupan pada tanggal 18 November 2010 pukul 00:00 kembali meningkat sampai pada angka 0, Dengan demikian telah terjadi penurunan harga dari awal tanggal 5 November sampai dengan 18 November 2010 sebesar 0,03387 atau 3387 poin. Gambar IV.27 Analisa Sebelum Transaksi Harga Tertinggi Harga Pembukaan downtrend Harga Penutupan Harga Penutupan Pada periode ini buy dilakukan tanggal 18 November 2010 pukul 20:00 dengan harga Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 1,01538 dan SL pada harga 0, Sinyal berawal dari indikator MA yang memberikan 83

38 konfirmasi setelah periode pendek MA memotong periode panjang MA dari bawah ke atas pada pukul 16:00. 4 jam kemudian, konfirmasi buy semakin kuat saat indikator RSI masih dalam keadaan uptrend menuju level 70. Jumlah volume tidak meningkat secara signifikan dan pola candlestick doji tidak terjadi, namun buy tetap dilakukan. Gambar IV.28 Analisa Transaksi Buy MA RSI Pada tanggal 19 November 2010 pukul 00:00 langsung terjadi penurunan harga sedikit di bawah buy. Namun tidak dilakukan sell karena harga ini masih sangat jauh dari SL, indikator MA pun tidak saling berpotongan dan indikator RSI tidak berada pada level 70 yang artinya tidak ada sinyal konfirmasi dukungan untuk mengambil keputusan sell. Hal tersebut terbukti pada beberapa pola candlestick yang terbentuk berikutnya sampai tanggal 22 November 2010 pukul 00:00. Kemudian harga mengalami bearish dan downtrend sampai tanggal 23 November 2010 pukul 16:00. Harga saat itu dibuka di angka 0,97864 dan bergerak naik mencapai harga tertingginya, yaitu 0, Kemudian turun sampai harga 84

39 terendah di titik 0,97120 melewati batas SL (0,97695) dan harga ditutup pada angka 0, Dengan demikian sell dilakukan pada tanggal 23 November Gambar IV.29 Analisa Stop Loss (SL) Downtrend SL 4. Periode 24 November Desember 2010 Pada periode 24 November sampai dengan 2 Desember 2010 secara keseluruhan, tren pergerakan harga yang terjadi adalah downtrend, di mana harga pembukaan pada tanggal 24 November 2010 pukul 00:00 adalah 0, Harga sempat mencapai nilai tertinggi pada tanggal yang sama pukul 16:00 pada titik 0,98513 kemudian harga kembali turun mencapai nilai terendah pada tanggal 1 Desember pukul 00:00 di titik 0,95368 dan harga penutupan pada tanggal 2 Desember 2010 pukul 00:00 kembali meningkat sampai pada angka 0, Dengan demikian telah terjadi penurunan harga dari awal tanggal 24 November sampai dengan 2 Desember 2010 sebesar 0,00949 atau 949 poin. 85

40 Gambar IV.30 Analisa Sebelum Transaksi Harga Tertinggi Downtrend Harga Pembukaan Harga terendah Harga Penutupan Berdasarkan gambar IV.30, pada periode ini keputusan buy dilakukan tanggal 2 Desember 2010 pukul 04:00. Keputusan diawali saat Indikator MA memberikan sinyal yang kuat untuk melakukan transaksi buy sesuai strategi yang ditentukan, pada pukul 00:00. Berselang 4 jam kemudian, indikator RSI juga memberikan sinyal konfirmasi karena masih dalam posisi uptrend menuju level 70. Selain itu, sinyal dari kedua indikator ini pun semakin diperkuat trend reversal berupa kenaikan jumlah volume yang signifikan pada tanggal 2 Desember 2010 pukul 08:00. Dengan demikian order buy dilakukan pada tanggal 2 Desember 2010 pukul 04:00 pada harga 0, Berdasarkan buy maka ditentukan TP pada harga 0,99388 dan SL pada harga 0, Setelah melakukan buy, ternyata sinyal terbukti benar karena terjadi kenaikan harga sesuai dengan sinyal yang ada. Berdasarkan gambar IV.31, kenaikan ini terjadi sampai dengan tanggal 7 Desember 2010 pukul 08:00, walaupun pada 86

41 tanggal 6 Desember 2010 sempat terjadi penurunan harga dari pukul 00:00 sampai dengan pukul 08:00. Kenaikan harga ini mencapai titik TP yang telah ditentukan (0,99388) berdasar harga buy (0,96826) di mana indikator RSI juga berada di sekitar level 70, yang artinya akan terjadi trend reversal dari uptrend menjadi downtrend. Harga pembukaan pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 08:00 berada pada titik 0,99119 kemudian harga turun sampai nilai terendahnya pada angka 0,99059, dan terus berfluktuasi hingga mencapai harga tertinggi pada angka 0,99644 melebihi nilai TP (0,99388). Harga pada saat itu kemudian ditutup pada angka 0, Dengan demikian sell dilakukan pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 08:00 dan terjadi secara otomatis setelah mencapai titik TP yang telah ditentukan. Gambar IV.31 Analisa Transaksi Buy MA RSI 87

42 Gambar IV.32 Analisa Take Profit (TP) TP Uptrend RSI 5. periode 8 Desember Desember 2010 Harga pada periode 8 Desember sampai dengan 20 Desember 2010 sangat fluktuatif namun tidak ada sinyal konfirmasi yang kuat untuk melakukan transaksi buy. Kedua indikator yang digunakan tidak berada pada pola atau keadaan yang sesuai dengan strategi buy yang diterapkan sehingga ada resiko bahwa arah tren tidak dapat terbentuk sesuai perkiraan dan dapat menimbulkan kerugian. Dengan demikian dalam periode ini diputuskan untuk tidak melakukan buy. Pada tanggal 8 Desember 2010 pukul 00:00 posisi harga sedang bearish melanjutkan downtrend yang terjadi di tanggal 7 Desember 2010 dengan harga pembukaan 0,98225, kemudian kembali uptrend sampai dengan tanggal 14 Desember 2010 pukul 08:00. Pada pukul 12:00 harga kembali turun sampai dengan tanggal 15 Desember 2010 pukul 20:00. Tanggal 16 Desember 2010 harga kembali 88

43 naik sampai dengan tanggal 20 Desember 2010, di mana harga pembukaan pada saat itu adalah 0,98721 dan turun sampai harga terendah pada titik 0, Kemudian naik sampai harga tertinggi pada titik 0, Dan harga penutupan berada di angka 0, Dengan demikian selama periode tersebut telah terjadi kenaikan harga sebesar 0,00795 atau 795 poin. Gambar IV.33 Analisa Sebelum Transaksi Harga Pembukaan Harga Terendah Harga Tertinggi Downtrend Downtrend uptrend Yang terjadi selama periode ini dapat dikatakan cukup menguntungkan namun tetap tidak ada sinyal konfirmasi indikator yang menjadi kunci dalam strategi buy yang diterapkan. Indikator MA dan RSI tidak menunjukkan kapan saat yang tepat untuk melakukan buy dan penulis mencoba untuk tetap terus konsisten sehingga mengutamakan sinyal konfirmasi sebagai yang diutamakan. Penulis mengambil keputusan buy pada tanggal 20 Desember 2010 pukul 08:00 pada harga 0, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 1,01921 dan SL pada harga 0, Keputusan beli ini diambil berdasarkan 89

44 konfirmasi buy yang terjadi. Saat melakukan buy sinyal konfirmasi didapat dari MA dan RSI sesuai strategi yang ditentukan. Sinyal awal sebenarnya telah diperlihatkan oleh meningkatnya volume perdagangan secara signifikan beberapa jam sebelumnya. Gambar IV.34 Analisa Transaksi Buy volume RSI MA Setelah melakukan transaksi buy, ternyata sinyal konfirmasi terbukti benar, tren harga mengalami pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend, harga terus naik dan sesuai dengan sinyal konfirmasi yang ada. kenaikan harga ini terjadi secara berkelanjutan. Kenaikan harga sebenarnya tidak berlangsung secara mulus, tercatat 2 kali terjadi penurunan harga yang kemudian naik kembali, yaitu pada tanggal 27 Desember 2010 pukul 00:00 dan pada tanggal 28 Desember 2010 pukul 12:00 sampai dengan pukul 20:00.kenaikan harga kembali terjadi sampai pada akhirnya mencapai harga TP (1,01921) pada tanggal 30 Desember 2010 pukul 00:00, Ketika harga tersebut tercapai, transaksi sell terjadi secara otomatis, selain itu indikator RSI 90

45 berada di sekitar level 70 yang merupakan sinyal sell. Harga pembukaan berada pada titik 1,01709 dan terus berfluktuasi hingga mencapai harga tertinggi yaitu 1, harga terendah pada hari itu adalah 1,01678 dan ditutup pada angka 1, Gambar IV.35 AnalisaTake Profit (TP) Uptrend TP RSI 6. periode 31 Desember Januari 2011 Pada periode 31 Desember 2010 sampai dengan 13 Januari 2011 pergerakan harga cenderung downtrend dan tidak ada sinyal konfirmasi buy yang ditunjukkan oleh seluruh indikator baik MA maupun RSI. Harga pada tanggal 31 Desember 2010 dibuka pada angka 1,01647, harga tertinggi selama periode tersebut terjadi pada pukul 16:00 di hari yang sama pada angka 1, Kemudian harga terus mengalami bearish sampai pada harga terendah selama periode tersebut yaitu 0,99751 yang terjadi pada tanggal 11 Januari 2011 pukul 20:00 kemudian harga ditutup pada tanggal 13 Januari 2011 pukul 00:00 di angka 0,

46 Gambar IV.36 Analisa Sebelum Transaksi Harga Pembukaan Harga Tertinggi Downtrend Harga Terendah Harga Penutupan Pada tanggal 13 Januari 2011 pukul 08:00 terdapat sinyal konfirmasi buy sesuai strategi yang telah ditentukan. Berdasarkan konfirmasi yang ada maka diputuskan untuk melakukan buy pada harga penutupan, yaitu 0, Dari harga buy ini maka ditentukan TP pada harga 1,02143 dan SL pada harga 0, Berdasarkan gambar IV.36, sebelum melakukan buy, sehari sbelumnya pada pukul 20:00 sinyal trend reversal terlihat dengan terbentuknya pola doji pada candlestick, pada pukul sinyal konfirmasi buy didapat saat MA berpotongan. Keputusan diambil saat volume mengalami kenaikan secara signifikan dan indikator RSI memberikan sinyal yang mendukung karena masih uptrend menuju level 70. Setelah melakukan buy, ternyata sinyal sinyal tersebut terbukti benar dengan terjadinya uptrend pada beberapa candlestick berikutnya. Berdasarkan gambar IV.37, downtrend berbalik menjadi uptrend di mana harga terus meningkat sesuai dengan sinyal konfirmasi dan sinyal pendukung yang ada. Namun tidak lama 92

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007 Selama periode 2007 Harga saham PTBA mengalami kenaikan. Awalnya pada tanggal 2 Januari, yang juga merupakan tanggal pertama perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada perkembangan jaman yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang sudah menjalani bisnis sampai ke negara asing. Hal ini menyebabkan adanya perdagangan antar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Dalam trading, istilah momentum VOLUME 3, ISSUE 6 SEPTEMBER - OKTOBER 2015 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Inside this issue: Candle Power : Identical Three Crow 6 Indicator : Donchian Channels 9 Charting

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 5, Issue 2 : Maret - April 2017 MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN Sebagian trader kurang tertarik trading chart pattern.

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL Candlestick Chart Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pergerakan harga saham di bursa efek Indonesia sangatlah fluktuatif, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGI POLA REVERSAL Dirangkum & diterjemahkan Oleh Goldmaster Halaman 1 dari 9 Candlestick Chart Candlestick adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign Exchange) atau FX ataupun Spot FX adalah salah satu bentuk pasar keuangan yang terbesar di dunia

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 MENGENAL VOLATILITAS DALAM TRADING Dalam trading terdapat istilah volatilitas. Kita mungkin pernah

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016 INSIDE THIS ISSUE : PROYEKSI PANJANG IMPULSIVE WAVE Dalam teori Elliott Wave terdapat dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi dari mulai dengan memiliki emas, obligasi, property,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi dari mulai dengan memiliki emas, obligasi, property, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebebasan dalam hal keuangan adalah dambaan setiap manusia. Kebebasan secara keuangan tersebut dapat diraih dengan berbagai macam cara, salah satunya ialah dengan melakukan

Lebih terperinci

Perwakilan Resmi Broker FBS Konsultasi Trading Forex Gratis 1

Perwakilan Resmi Broker FBS Konsultasi Trading Forex Gratis 1 WWW.ASIAFBS.COM INTRODUCING BROKERS FBS MARKETS Inc. PERWAKILAN RESMIS BROKER FBS di INDONESIA Phone : 0853-5226-5900 E-mail : admin@asiafbs.com YM : asiafbs AsiaFBS.com adalah Introducing Broker (IB)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian global uang merupakan alat transaksi manusia paling utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi bisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Valuta asing (valas) atau yang lebih dikenal oleh sebagian banyak orang dengan sebutan foreign exchange (forex) adalah perdagangan nilai mata uang asing

Lebih terperinci

Moving Average. Perhatikan gambar Simple Moving Average dengan periode 10 berikut:

Moving Average. Perhatikan gambar Simple Moving Average dengan periode 10 berikut: Moving Average Merupakan indikator yang paling sering digunakan dan paling standar. Jika di Indonesiakan artinya kira-kira adalah rata-rata bergerak. Moving average sendiri memiliki aplikasi yang sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Finansial Pasar finansial disegmentasikan ke pasar uang dan pasar modal. Karakteristik instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Forex atau Foreign Exchange yang biasa kita sebut dengan valas merupakan sebuah model investasi yang banyak dipakai pada saat ini. Berbeda dengan money changer,

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

CHART PATTERN. Dalam penggalan chart atau grafik di atas dapat terlihat bahwa puncak terbentuk dua kali.

CHART PATTERN. Dalam penggalan chart atau grafik di atas dapat terlihat bahwa puncak terbentuk dua kali. CHART PATTERN DOUBLE TOP Sebuah Double Top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah ada perpanjangan gerakan. TOP atau puncak adalah puncak yang terbentuk ketika harga menyentuh tingkat tertentu yang

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal 2.2. Analisa Tehnikal Analisa Teknikal Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas, kontrak berjangka (future

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK 2

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK 2 SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK 2 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! Leading dan Lagging Indicator Kita sudah membahas banyak alat yang dapat membantu Anda menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010 ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI 2010 31 DESEMBER 2010 SKRIPSI Oleh Fazlur Abrar 1100043360 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

Nur Resti Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES

Nur Resti Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES Nur Resti 48209527 Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES LATAR BELAKANG Emas merupakan salah satu jenis komoditi yang paling banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foreign Exchange, lebih dikenal dengan istilah forex, merupakan salah satu pilihan investasi yang berkembang di Indonesia. Forex Trading adalah transaksi perdagangan

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~

TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ 1. Teori 123 (Law of charts) Umumnya pergerakan harga akan membentuk suatu pola zigzag atau biasa disebut teori 123. Dimana jarak

Lebih terperinci

Darma Hasudungan Siahaan

Darma Hasudungan Siahaan ANALISIS PERGERAKAN HARGA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE, PARABOLIC SAR DAN STOCHASTIC OSCILLATOR Darma Hasudungan Siahaan Binus University,Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Dalam melakukan

Lebih terperinci

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal Trading di forex adalah tentang mencari keuntungan dan manajemen modal. Untuk bisa mendapatkan keuntungan maximal yang kita harus lakukan adalah mengetahui secara spesifik level entry dan exit dari setiap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar 1. STEP 1 Cara Download dan Install Platform MT4 2. STEP 2 Login ke platform MT4 3

DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar 1. STEP 1 Cara Download dan Install Platform MT4 2. STEP 2 Login ke platform MT4 3 DAFTAR ISI HAL Kata Pengantar 1 STEP 1 Cara Download dan Install Platform MT4 2 STEP 2 Login ke platform MT4 3 STEP 3 Menampilkan chart Candlestick dan mengubah Time Frame 5 STRATEGI TRADING DENGAN PLATFORM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar keuangan terbesar yang ada di dunia pada saat ini, baik secara virtual maupun

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pergerakkan harga saham BUMI yang dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang dilengkapi dengan Fibonacci

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data dan Sumber Data 3.1.1. Data Primer Data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa, seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

Lebih terperinci

Bagian 1 Keajaiban Lilin

Bagian 1 Keajaiban Lilin Bagian 1 Keajaiban Lilin Apa itu candlesticks? Candlesticks adalah representasi grafis dari pergerakan harga pasar yang ditentukan dalam periode waktu. Sebuah candle dapat mewakili pergerakan harga yang

Lebih terperinci

Indikator tren.

Indikator tren. Indikator tren Salah satu alat utama trader dalam analisis teknis adalah indikator trend. Perangkat indikator tersebut akibat inersianya sering digunakan untuk menunjukkan arah pergerakan harga pada waktu

Lebih terperinci

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan 49 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham TLKM Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham TLKM yang didapat dari Pusat Referensi

Lebih terperinci

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=-

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- Pokok bahasan Latar belakang Pemahaman dasar power candle Bermain power candle dengan warna (reversal& continuation trend) Doji

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik BAB IV PEMBAHAS AN Ruang lingkup analisis market timing pada saham BUMI mencakup analisis berita terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun 2005 2008 dan pola-pola grafik yang dibentuk dari grafik

Lebih terperinci

Learning : TA - Moving Average / MA

Learning : TA - Moving Average / MA Learning : TA - Moving Average / MA MA / Moving Average, adalah rata - rat apergerakan. Contoh Ma 50 berarti rata - rata pergerakan harga saham selama 50 hari. MA merupakan Indikator TA yang paling sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya penduduk di Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja bahkan mulai

BAB I PENDAHULUAN. khususnya penduduk di Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja bahkan mulai BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperoleh pendapatan yang lebih pada era seperti sekarang ini, terlebih krisis ekonomi dunia yang melanda sejak setahun

Lebih terperinci

~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~

~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ Teori 123 (Law of charts) Umumnya pergerakan harga akan membentuk suatu pola zigzag atau biasa disebut teori 123. Dimana jarak 1-2 lebih panjang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Emas merupakan suatu barang yang sangat berharga karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Emas merupakan suatu barang yang sangat berharga karena mempunyai BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Emas merupakan suatu barang yang sangat berharga karena mempunyai nilai yang tinggi. Fungsi dari emas dijadikan sebagai perhiasan, sebagai pelengkap budaya

Lebih terperinci

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing Candle Pattern Part 1 1. Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN Sebelum kita memulai pembahasan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3). BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada Bab III dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan tantang analisis tren pergerakan harga saham dengan menggunakan metode Parabolic SAR, analisis kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi Quad EMA oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Awesome Oscillator MACD Kesimpulan 3 4 5 9 13 19 Sekilas Tentang Penulis

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL TBK DENGAN MODIFIED CANDLESTICK PERIODE SEPTEMBER 2008 JUNI 2009

ANALISIS TEKNIKAL SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL TBK DENGAN MODIFIED CANDLESTICK PERIODE SEPTEMBER 2008 JUNI 2009 ANALISIS TEKNIKAL SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL TBK DENGAN MODIFIED CANDLESTICK PERIODE SEPTEMBER 2008 JUNI 2009 SKRIPSI Oleh Muhammad Fariz 0900808882 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2009 ANALISIS TEKNIKAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

ICHIMOKU KINKO HYO. Tenkan SEN ("garis konversi") (HARGA TERTINGGI TINGGI + HARGA TERENDAH LOW) / 2, selama 9 periode ke masa lalu

ICHIMOKU KINKO HYO. Tenkan SEN (garis konversi) (HARGA TERTINGGI TINGGI + HARGA TERENDAH LOW) / 2, selama 9 periode ke masa lalu ICHIMOKU KINKO HYO Ichimoku Kinko Hyo merupakan suatu indicator teknikal yang bersifat TREND FOLLOWERS, sebab dengan sekilas saja melihat chart maka seorang trader akan dengan sangat mudah melihat trend

Lebih terperinci

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah

Lebih terperinci

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Mypip Education Program www.mypippartner.com Chart Pattern 1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Part I 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

THE POWER OF FIBONACCI RETRACEMENT

THE POWER OF FIBONACCI RETRACEMENT THE POWER OF FIBONACCI RETRACEMENT Pada ebook kali ini saya mencoba membahas lebih detail tentang penggunaan Fibonacci retracement. Dimana indikator ini dapat sangat membantu rekan-rekan trader untuk menuai

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA Liliana Halim 24210024 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Trading Plan. 1. Tentukan Market. Untuk jenis saham yang bisa ditransaksikan dapat berupa :

Trading Plan. 1. Tentukan Market. Untuk jenis saham yang bisa ditransaksikan dapat berupa : Trading Plan 1. Tentukan market Jenis market : Forex, Future, Saham, dll. Tentukan sub market : LQ45, second liner, dll 2. Tentukan timeframe a. Long term : > 1 tahun b. Mid term : 3-6 bulan c. Short term

Lebih terperinci

dapat digambarkan secara jelas.

dapat digambarkan secara jelas. b. Pola Elliott Wave Skala Besar Gambar 4.26 Pola Elliott Wave Skala Besar 1 Des 06 31 Jan 07 Pada gambar di atas terlihat bahwa pola Elliott Wave skala besar terbentuk dari kumpulan wave skala kecil.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

Askap Futures Daftar Isi Apa itu Askap Social Trade Hal. 2 Login Hal. 3 Tampilan & Menu Platform Hal. 4

Askap Futures Daftar Isi Apa itu Askap Social Trade Hal. 2 Login Hal. 3 Tampilan & Menu Platform Hal. 4 www.askapsocial.com Askap Futures Daftar Isi Apa itu Askap Social Trade Hal. 2 Login Hal. 3 Tampilan & Menu Platform Hal. 4 Market Rates / Daftar Produk Trading Hal. 5 Market Cubes untuk Open Posisi Hal.

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI II.1. Valas Valuta asing (Valas) atau biasa disebut juga Foreign Exchange (forex) merupakan transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing dari negara yang berbeda satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader BAB II LANDASAN TEORI II.I Analisis Saham Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menganalisis saham. Dengan kemampuan dan pengetahuan

Lebih terperinci

Support & Resistance

Support & Resistance Support & Resistance Konsep dari Support dan Resistance merupakan 2 attribut dari analisa teknikal dan umumnya digunakan oleh para pemula yang baru belajar trading. Artikel disini akan berusaha memberikan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR 6.1. PENGERTIAN INDIKATOR TEKNIKAL Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan konsep dari indikator-indikator teknikal dan menjelaskan penggunaan mereka dalam analisis

Lebih terperinci

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading ANALISA TEHNIKAL I. Moving Average(MA) & Relative Strength Index(RSI) Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading Moving average (MA) dan Relative Strength

Lebih terperinci

ICHIMOKU KINKO HYO: KEUNIKAN DAN PENERAPANNYA DALAM STRATEGI PERDAGANGAN VALUTA ASING (STUDI KASUS PADA PERGERAKAN USD/JPY DAN EUR/USD)

ICHIMOKU KINKO HYO: KEUNIKAN DAN PENERAPANNYA DALAM STRATEGI PERDAGANGAN VALUTA ASING (STUDI KASUS PADA PERGERAKAN USD/JPY DAN EUR/USD) ICHIMOKU KINKO HYO: KEUNIKAN DAN PENERAPANNYA DALAM STRATEGI PERDAGANGAN VALUTA ASING (STUDI KASUS PADA PERGERAKAN USD/JPY DAN EUR/USD) Yoyo Cahyadi Jurusan Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

STRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE

STRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE STRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE Basunjayafx Hal 0 Fibonacci Itu Siapa? Kita akan menggunakan rasio Fibonacci dalam perdagangan kita sehingga Anda lebih baik belajar dan mencintainya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis yang dilakukan meliputi analisis metode Money Flow Index(MFI), deskripsi umum perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan data, pengguna

Lebih terperinci

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER 21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER Candlestick merupakan salah satu alat dari analisa teknikal yang paling akurat memberikan informasi dari sekian indikator yang dimiliki para trader.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN 3 INDIKATOR TEKNIKAL UNTUK PAIR USD-JPY TAHUN 2013

ANALISIS RETURN 3 INDIKATOR TEKNIKAL UNTUK PAIR USD-JPY TAHUN 2013 ANALISIS RETURN 3 INDIKATOR TEKNIKAL UNTUK PAIR USD-JPY TAHUN 2013 Marcella Hartanto Sahala Manalu Rony Joyo Negoro Octavianus Abstract This study aims to read and compare the price movements of return

Lebih terperinci

Implementasi Metaquotes Language 4 Untuk Expert Advisor Online Trading

Implementasi Metaquotes Language 4 Untuk Expert Advisor Online Trading Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Implementasi Metaquotes Language 4 Untuk Expert Advisor Online Trading I Ketut Dedy Suryawan 1), IB Ketut Surya Arnawa

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

USER MANUAL ONLINE TRADING APLIKASI SIMAS TRADER

USER MANUAL ONLINE TRADING APLIKASI SIMAS TRADER USER MANUAL ONLINE TRADING APLIKASI SIMAS TRADER 2 1 3 Gambar diatas adalah bentuk isi dari Aplikasi Online Trading Meta4. Kolom 1 adalah tampilan untuk Chart Kolom 2 adalah Market Watch untuk seluruh

Lebih terperinci

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD Yoyo Cahyadi Accounting Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham (Jake D. Tedder, 1978, p.212) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau disebut juga emiten. Pemilik

Lebih terperinci

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah TIPS Membaca Pola Grafik Pola Pembalikan Arah i. Kepala dan Bahu Pola yang paling handal dari semua pola pembalikan arah yang mencerminkan suatu puncak utama. Sempurna jika harga yang sedang bergerak mempunyai

Lebih terperinci

Askap Social. Panduan Platform Askap Social Trade

Askap Social. Panduan Platform Askap Social Trade Askap Social Panduan Platform Askap Social Trade 2014 1 www.askapsocial.com Askap Futures Daftar Isi Apa itu Askap Social Trade... Hal. 3 Login... Hal. 4 Tampilan & Menu Platform... Hal. 5 Market Rates

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan di masa yang akan datang sekarang ini semakin berkembang. Banyak pilihan investasi yang ada di dunia. Berbagai

Lebih terperinci

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TEKNIKAL DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE UNTUK MENENTUKAN SINYAL MEMBELI DAN MENJUAL DALAM PERDAGANGAN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sub Sekto Makanan Dan Minuman Di Bei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Exchange Market (Forex)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Exchange Market (Forex) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan internet dan kinerja komputer modern membuka pandangan baru dalam berbagai bidang kegiatan manusia. Terdapat beberapa macam bisnis di era global

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB) 08:15 11:00 (WIB) 07:00 13:05 (WIB) 2 nd

Lebih terperinci

ada hubungannya dengan kondisi perekonomian australian yang cukup kuat, sistem Beberapa hal yang mungkin mempengaruhi perekonomian Australia adalah

ada hubungannya dengan kondisi perekonomian australian yang cukup kuat, sistem Beberapa hal yang mungkin mempengaruhi perekonomian Australia adalah Gambar 4.28 AUD/USD Australia tidak dapat lepas dari ketidak pastian dalam pasar finansial global yang mulai terjadi pada awal juli 2007. Walaupun ketidak pastian pasar finansial global tidak ada hubungannya

Lebih terperinci

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar 32 Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka pemikiran Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar yang berkaitan dengan metode analisa teknikal. Data diperoleh dari

Lebih terperinci

Figur kelanjutan tren

Figur kelanjutan tren Figur kelanjutan tren Jika melihat grafik dengan tren kuat di sana pasti ada tempat-tempat di mana harga berkonsolidasi saling membentuk figur berjenis sama. Justru formasi tersebut adalah figur kelanjutan

Lebih terperinci