BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan
|
|
- Erlin Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai tren yang berlangsung sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, terdapat indikator pembantu berupa volume perdagangan saham TLKM. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk candlestick chart dengan menggunakan program Chart Nexus. Simulasi perdagangan akan dilakukan untuk menggambarkan hasil analisis. Dalam simulasi ini, penulis menggunakan data pergerakan harga saham periode Januari 2010 Desember 2010 sebab data tersebut merupakan data harga saham TLKM terkini yang dapat tampilkan selama periode satu tahun. IV.1 Strategi Perdagangan (Trading Strategy) Berikut ini adalah beberapa hal yang membantu penulis menentukan sinyal jual atau sinyal beli saat melakukan simulasi: 1. Entry Market Keputusan untuk melakukan transaksi buy (beli) diambil ketika minimal dua dari indikator berikut mengkonfirmasi sinyal beli, dimana: i. Bollinger Bands menunjukan tren bullish / uptrend. 60
2 ii. iii. iv. RSI menunjukan posisi < 30 (oversold) Harga menyentuh / melewati dari support Pola candlestick yang menunjukan akan terjadi reversal yang positif. v. Harga menyentuh / melewati lower band. 2. Exit Market Keputusan untuk melakukan transaksi sell (jual) diambil ketika minimal dua dari indikator berikut mengkonfirmasikan sinyal jual, dimana: i. Dilakukan jika harga menyentuh / melewati garis resistance ii. iii. iv. RSI menunjukan posisi > 70 (overbought) Harga menembus upper band Dilakukan jika harga menembus garis support dengan volume yang relatif besar. v. Pola candlestick yang menunjukan akan terjadi reversal yang negative. Dalam melakukan simulasi ini, penulis akan melakukan transaksi melalui Trimegah Securities, dimana modal awal penulis sebesar Rp (merupakan minimal setoran). Trimegah Securities mengenakan biaya komisi sebagai berikut: Komisi transaksi beli (buy) sebesar 0,2% * nilai transaksi, Komisi transaksi jual (jual) sebesar 0,3% * nilai transaksi Komisi di atas sudah termasuk pajak transaksi sebesar 0,1%. Simulasi ini menggunakan data historis harga saham TLKM dari Januari 2010 Desember
3 Simulasi akan disertai dengan analisis untuk setiap transaksi, dimana transaksi tersebut akan berupa transaksi buy, sell, atau hold. Pada pembelian dan penjualan saham TLKM, diasumsikan bahwa penulis sebagai investor pemula, maka penulis akan membatasi pembelian saham dengan menggunakan maksimal 50% dari dana yang ada didalam rekening sekuritas. Jika ada pembelian lagi sebelum melakukan transaksi penjualan, maka dana yang akan digunakan tidak dibatasi. Sedangkan pada transaksi jual, jumlah lot yang akan dijual tidak terbatas. Contoh pembelian lot: Pembelian Pertama Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Jan-2010 Rp ( ) (45.000) Rp Tabel 4.1 Contoh Pembelian Total pembelian saham menggunakan dana sebesar Rp atau sekitar 45,1% dari total modal yang tersedia. Penjualan Pertama Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Tabel 4.2 Contoh Penjualan Fee Saldo Kas Rp Jan-2010 Rp (85.500) Rp
4 Pembelian Kedua Tanggal 15-Feb Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Rp ( ) (54.250) Rp Tabel 4.3 Contoh Pembelian kedua IV.2 Simulasi Perdagangan Saham Periode (Januari 2010 Desember 2010) IV.2.1 Transaksi Pertama Pada tanggal 15 s/d 17 Desember 2009 terjadi uptrend yang menembus upper band dan pada tanggal 17 harga saham TLKM ditutup pada Rp dan posisi RSI berada ditingkat 79%. Posisi ini membuat saham TLKM pada waktu itu menjadi overbought, sehingga menandakan akan terjadinya reversal yang kuat. Terbentuk formasi shooting star yang menandakan berakhirnya uptrend juga menguatkan akan terjadinya reversal menjadi downtrend. Reversal dikonfirmasikan ketika pada tanggal 21 terbentuk black marubozu dan terjadi aksi jual besar-besaran sehingaa harga saham TLKM tutup di posisi Rp Penulis memutuskan untuk menggunakan pergerakan harga saham TLKM pada tanggal 21 untuk menentukan batas support dan resistance, yaitu batas support pada harga Rp dan batas resistance pada harga Rp Selanjutnya, pada tanggal 22 30, posisi saham TLKM mulai perlahan-lahan kembali ke trading zone. Ini dapat dilihat dari posisi RSI yang mulai bertahan ditingkat 50 60%. Pergerakan harga saham TLKM juga bergerak terus di antara batas support 63
5 dan resistance, walaupun pada tanggal 30 harga saham sempat ditutup pada level Rp dan menembus batas support. Namun pada hari pembukaan ditahun 2010, yaitu tanggal 4 Januari, harga kembali terangkat ke level Rp Grafik 4.1 Transaksi Buy pada tanggal 8 Januari 2010 Pada tanggal 5 Jan, harga saham ditutup pada level Rp candlestick membentuk formasi hanging man, yang menunjukan bahwa pembelian sudah mulai jenuh dan memberi sinyal bahwa akan terjadi reversal. Namun pada saat yang bersamaan harga sedang berada di middle band dan RSI hanya menanjak ke posisi 57% dan kedua indikator tersebut tidak memberi sinyal apapun. Pergerakan saham dua hari kedepan terus menunjukan bearish trend dan pada tanggal 7 Jan, harga saham ditutup pada level Rp dan menembus jauh 64
6 dibawah garis support. Selain itu, harga sudah mulai menyentuh lower band dan RSI anjlok ke posisi 39% mendekati titik oversold. Dari harga saham TLKM pada tanggal 5-7 membentuk formasi candlestick yang disebut three black crows. Formasi ini mengkonfirmasi reversal positif yang akan terjadi berdasarkan indikator Bollinger Bands dan RSI. Melihat konfirmasi tersebut, maka penulis memutuskan untuk melakukan entry position pada hari berikut tanggal 8 Jan saat indeks buka, yaitu harga Rp dengan stop loss jika candlestick menyentuh atau menembus batas support. Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Jan-2010 Rp ( ) (46.250) Rp Tabel 4.4 Saldo Kas per tanggal 8 Jan 2010 IV.2.2 Wait and See Pada tanggal 8 Jan, bentuk candlestick yang muncul berupa spinning top dan jika digabungkan dengan black marubozu pada hari sebelumnya, maka akan terbentuk sebuah bullish harami, yang memberi sinyal bahwa akan terjadi uptrend. Uptrend yang diprediksi terbukti berlangsung dan pada pada tanggal 12 harga mencapai resistance pertama di level Rp Ketiga bentuk candlestick dari tanggal 8-12 Jan menghasilkan formasi three white soldiers yang memberi indikasi bahwa pembelian sudah jenuh dan akan terjadi reversal. Hal ini dapat dilihat dari harga penutupan yang ditekan dari para trader penjual. 65
7 Walaupun harga sudah mencapai reisistance pertama dan pola candlestick menunjukan ada indikasi akan terjadi reversal yang negative, penulis memutuskan untuk wait and see, sebab konfirmasi yang datang pola candlestick tersebut kurang kuat. Grafik 4.2 Wait and See pada tanggal 12 Januari 2010 IV.2.3 Transaksi Kedua Pada hari berikutnya tanggal 13, reversal yang diprediksi pada hari sebelumnya terjadi, dimana harga penutupan menurun pada tingkat Rp Pada hari yang sama, RSI berada diposisi 32% dan hampir mendekati titik oversold hingga membuka kemungkinana akan terjadi reversal positif. Pada 66
8 tanggal 14, RSI memantul ke arah trading zone, namun aksi jual yang dilakukan para investor terus menekan harga saham TLKM hingga penutupan di level Rp Grafik 4.3 Transaksi Sell pada tanggal 21 Januari 2010 Baru pada tanggal 15 para investor pembeli dapat menguasai perdagangan pada hari tersebut dan kembali mengangkat harga saham ke garis resistance pertama, yaitu Rp , hingga penutupan. Namun pada hari berikutnya harga saham kembali ditekan oleh sellers dan harga ditutup pada level Rp Dapat diperhatikan bahwa dari 13-18, harga saham sempat menyentuh garis resistance pertama namun selalu ditekan hingga penutupan seringkali berada di 67
9 harga yang terendah. Ini menandakan bahwa investor penjual menguasai perdagangan pada hari-hari tersebut. Hanya pada tanggal 15 para investor pembeli dapat menguasai perdagangan hingga penutupan. Dari tanggal 14-20, posisi RSI bertahan pada level 40-50%. Pada tanggal 20, posisi RSI berada tepat di level 50%, dan menandakan bahwa tren bullish maupun bearish bisa terjadi. Harga sempat menembus garis resistance dan mendekati upper band, namun kembali turun ke level resistance pertama disaat penutupan. Dapat diperhatikan bahwa selama tujuh hari perdagangan harga sulit menutup pada level di atas resistane pertama. Yang terlihat adalah pola menyentuh garis resistance lalu kembali turun, menandakan bahwa para sellers lebih kuat dalam mengendalikan harga. Oleh sebab itu, penulis memutuskan melakukan take profit pada level Rp dihari berikutnya yaitu tanggal 21 dan jual saham TLKM yang dimiliki. Langkah ini didukung oleh harga penutupan pada tanggal 20 Jan yang berada di garis resistance serta candlestick yang berbentuk hammer, yang umumnya menandakan akan terjadi reversal negative. Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Tabel 4.5 Saldo kas per tanggal 21 Januari 2010 Saldo Kas Rp Jan-2010 Rp (71.250) Rp IV.2.4 Transaksi Ketiga Pada tanggal 21 Jan saham TLKM mulai mengalami downtrend hingga tanggal 25, dimana harga sempat tembus batas support namun berhasil terangkat 68
10 ke level Rp pada saat penutupan. Tren harga mendekati lower band dan posisi RSI juga terlihat menurun. Dari tanggal 26 Januari hingga 4 Februari, grafik candlestick membentuk pola sideways dan candlestick sering berupa doji star dan gravestone doji. Upper band dan lower band mulai menyempit dan berdekatan menandakan bahwa range harga mulai berkurang. Posisi juga terlihat bertahan di level 40-50%. Namun jika diperhatikan, selama pola sideways ini, harga lebih seringkali tutup di harga terendah dan itu merupakan indikasi bahwa pengaruh sellers masih kuat. Puncak pola sideways ini terjadi pada tanggal 4, dimana pada hari keesokkanya terjadi gap-down dan harga saham anjlok menembus jauh batas support selama tiga hari. Jika dilihat dari volume transaksi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi aksi jual besar-besaran. Posisi RSI juga ikut turun sampai level 15% pada tanggal 9 dan membuat saham TLKM menjadi oversold. Upper band dan lower band juga kelihatan saling menjauh, namun harga mengikuti lower band, bahkan harga penutupan selama tiga hari tersebut berada dibawah lower band. Kejenuhan aksi jual terlihat pada tanggal 10 dimana harga penutupan tidak berubah dari sebelumnya. Posisi RSI tetap di level 15% dan jarang sekali terjadi RSI yang bertahan lama di posisi yang melewati titik oversold, hingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada sinyal akan terjadi reversal. 69
11 Grafik 4.4 Transaksi Buy pada tanggal 11 Februari 2010 Konfirmasi reversal terjadi pada hari berikutnya dimana harga membentuk white candle dan menutup di atas lower band di level Rp Candlestick yang terbentuk dari perdagangan lima hari terakhir ini menghasilkan formasi ladder bottom, yang juga merupakan tanda-tanda akan terjadi reversal yang berlanjut. Dari sinyal-sinyal yang terjadi maka penulis memutuskan untuk malakukan buy pada tanggal 11 Februari. Batas support dan resistance juga berubah, dimana batas support yang baru berada di level Rp , sedangkan resistance baru berada di level Rp
12 Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Feb-2010 Rp ( ) (43.000) Rp Tabel 4.6 Saldo kas per tanggal 11 Februari 2010 IV.2.5 Transaksi Keempat Pada tanggal 12 Feb harga saham mengalami koreksi di level Rp dan bertahan pada hari perdagangan berikutnya ditanggal 15 dan membentuk dragonfly doji yang berada di posisi bawah, dan menandakan bahwa saham TLKM mengalami jenuh jual dan memberi indikasi akan terjadi reversal. White candlestick yang menutup harga di atas harga tertinggi pada tanggal 12 merupakan konfirmasi untuk melakukan buy. Konfirmasi ini dikuatkan oleh pergerakan RSI yang swimming dibatas oversold (30%). Namun, penulis memutuskan untuk tidak melakukan buy karena dua alasan, yaitu: 1) volume transaksi yang terjadi pada tanggal 16 sangat sedikit dan memberitahu bahwa transaksi saham TLKM sedang lesu; dan 2) kenaikan harga pada tanggal 16 kurang tinggi untuk mendukung reversal yang diprediksi oleh dragonfly doji. Oleh sebab itu, penulis menunggu konfirmasi yang lebih kuat sebelum melakukan sebuah transaksi. 71
13 Grafik 4.5 Transaksi Sell pada tanggal 23 Februari 2010 Pada tanggal 17, harga sempat menyentuh level Rp , namun penutupan terjadi di level Rp dan membatalkan tren reversal yang sedang terjadi. Posisi RSI yang pada tanggal 16 ternyata hanya sebuah false signal karena turun lagi de titik oversold (30%). Posisi RSI terus menurun seiring dengan anjloknya harga saham TLKM hingga tanggal 23 dimana harga sudah menembus jauh batas support dan bahkan melewati lower band, serta RSI yang berada diposisi 24%. Dari volume transaksi bisa dikatakan bahwa terjadi aksi jual yang luar biasa, menandakan bahwa harga saham berpotensi mengalami pelemahan yang berlanjut. Namun pada saat penutupan para buyers berhasil 72
14 memegang kendali dan saham ditutup tepat di batas support yaitu di level Rp Untuk menghindari kerugian yang berlanjut, maka penulis melakukanaksi stop loss ditanggal 23 Feb. Batas support yang baru terbentuk di level Rp Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Tabel 4.7 Saldo kas per tanggal 23 Februari 2010 Saldo Kas Rp Feb-2010 Rp (63.750) Rp IV.2.6 Transaksi Kelima Grafik 4.6 Transaksi Buy pada tanggal 2 Maret 2010 Dari tanggal 24 Feb s/d 1 Maret harga saham terus menurun sampai kembali menembus batas support. Pada tanggal 1 Maret, harga tutup di level Rp. 73
15 8.150, jauh dibawah batas resistance dan nyaris menyentuh lower band. Dengan posisi RSI yang ada sudah oversold di 26%, maka sinyal beli dan reversal yang muncul sangat kuat. Konfirmasi reversal terjadi pada hari berikutnya, dimana harga memantul dari lower band dan tutup di level Rp Selain itu, posisi RSI juga naik ke level trading zone di 46%. Berdasarkan sinyal-sinyal tersebut maka penulis melakukan aksi buy di tanggal 2 Maret. Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Mar-2010 Rp ( ) (49.200) Rp Tabel 4.8 Saldo kas per tanggal 2 Maret IV.4.7 Transaksi keenam Ternyata sinyal RSI yang menunjukan uptrend itu merupakan false singnal. Bisa dilihat dari pergerakan RSI yang kembali turun hingga titik oversold lagi pada tanggal 4. Mulai tanggal 5, upper dan lower band mulai menyempit dan berdekatan, sementara RSI mulai bergerak naik lagi. Tanggal 8-9 harga terus naik dan akhirnya menutup di super resistance pada tanggal 9. Sepertinya terjadi pembelian saham dalam jumlah yang besar sehingga dapat mengangkat harga saham pada tingkat tersebut. Harga ini mulai mendekati upper band, sementara posisi RSI bertahan di 50%. Selain itu, pada hari sebelumnya volume transaksi saham TLKM sangat besar sehingga menimbulkan kemungkinan harga saham akan turun pada hari berikutnya. 74
16 Grafik 4.7 Transaksi Sell pada tanggal 10 Maret 2010 Penulis memanfaatkan situasi ini untuk menjual saham dengan tujuan take profit, sebab harga saham sudah mencapai garis super resistance di level Rp dan mulai mendekati upper band. Selain itu, dapat diperhatikan sejak awal tahun posisi RSI sulit sekali untuk menetap posisi di atas 50%. Yang seringkali terjadi adalah posisi RSI turun lagi ketika sudah mencapai 50%. Maka dari itu penulis memutuskan untuk melakukan take profit pada tanggal 10 Maret. Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Tabel 4.9 Saldo kas per tanggal 10 Maret 2010 Saldo Kas Rp Mar-2010 Rp (78.750) Rp
17 IV.2.8 Transaksi Ketujuh Penulis berpendapat bahwa aksi sell yang dilakukan transaksi sebelumnya merupakan pilihan yang tepat sebab pada hari-hari berikutnya harga saham mulai turun lagi. Pada tanggal 9-10 penutupan sama-sama di level Rp , namun besoknya harga saham jatuh sampai batas support di level Rp hingga di level Rp pada hari berikutnya. Pada tanggal 15, terjadi koreksi positif atas harga saham TLKM. Harga ditutup pada Rp dan candlestick candlestick yang terbentuk berupa white marubozu, yang menandakan bahwa para buyers menguasai perdagangan pada hari itu. Namun harga kembali jatuh di level Rp pada hari berikutnya. Pada tanggal 19 terjadi aksi jual besar-besaran yang menyebabkan harga saham turun hingga melewati lower band namun penjualan dapat ditekan pada penutupan. Sampai dengan tanggal 19, posisi RSI terus melakukan bertahan disekitar 40-50%. Tanggal 22 dan 23 membentuk hammer dan tembus lower band. Pada hari berikutnya, terlihat bahwa harga memantul dari lower band dan mengalami reversal positif, dimana harga sudah mulai kembali masuk kedalam trading zone. Oleh karena itu, penulis akan melakukan buy pada tanggal 24 Maret 2010 sebelum penutupan di harga Rp Pada saat yang bersamaan akan terbentuk batas support dan resistance baru, yaitu batas support di level Rp sedangkan batas resistance pada level Rp
18 Graifk 4.8 Transaksi Buy pada tanggal 24 Maret 2010 Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Mar-2010 Rp ( ) (48.600) Rp Tabel 4.10 Saldo kas per tanggal 24 Maret 2010 IV.2.9 Transaksi Kedelapan Candlestick pada tanggal 25 membentuk white marubozu, namun kenaikan harga saham tidak dapat dipertahankan pada hari-hari berikutnya sampai pada tanggal 31 harga penutupan kembali menyentuh batas support. 77
19 Pada hari yang sama, RSI berada di level 33% dan terjadi reversal pada tanggal 1. Koreksi posistif ini diikuti oleh white marubozu yang terbentuk pada hari berikutnya dan menutup di atas garis resistance. Harapan penulis agar terbentuknya formasi three white soldiers ternyata tidak terwujud karena yang candle yang terbentuk pada tanggal 6 adalah sebuah black candle. RSI telah memberi false signal lagi karena pada level 50% posisi RSI malah turun. Black candle tersebut diikuti oleh black marubozu dan menutup di batas support pada level Rp Grafik 4.9 Transaksi sell pada 8 April
20 Disini penulis memutuskan untuk melakukan stop loss pada tanggal 8 April pada saat bursa buka dan menjual saham TLKM yang dimiliki untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Walaupun RSI berada posisi 34% dan memberi sinyal akan terjadi reversal, namun menurut penulis pola yang dibentuk oleh black candles serta harga yang sudah menyentuh batas support memberi sinyal yang lebih kuat bahwa downtrend akan berlanjut, hingga tidak menutup kemungkinan RSI akan turun lebih rendah lagi. Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Tabel 4.11 Saldo kas per tanggal 8 April 2010 Saldo Kas Rp Apr-2010 Rp (72.450) Rp IV.2.10 Transaksi Kesembilan Pada tanggal 8, harga saham mengalami kenaikan yang sedikit dan ada indikasi akan terbentuk formasi inverted hammer, namun formasi gagal terbentuk karena dua black candle yang terbentuk. Pada tanggal 13 harga menutup pada level Rp tepatnya pada batas support. Candle yang terbentuk adalah dragonfly doji posisi bawah, yang memberi sinyal akan terjadi reversal. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu harga turun lagi dan menutup di level Rp RSI juga mengikuti downtrend dan turun dari posisi 52% ke 39%. Penurun harga yang berkelanjutan ini disebabkan oleh trader penjual yang terus mendorong aksi penjualan saham TLKM. Dari tanggal 15-20, transaksi yang dilakukan oleh trader penjual maupun pembeli cukup seimbang, jika dilihat dari beberapa long-legged doji yang 79
21 terbentuk. Puncaknya terjadi pada tanggal 20 ketika long-legged doji yang terbentuk menggambarkan bahwa para buyers berhasil menekan harga menjadi lebih tinggi. Pada tanggal 21, harga kembali mengalami koreksi positif dan menutup di middle band dan berada di trading zone serta RSI pada 50%. Namun posisi ini hanya bertahan beberapa hari saja, sebab pada tanggal 26 harga kembali anjlok ke level Rp dan mendekati lower band. RSI juga ikut menurun ke posisi 33%. Grafik 4.10 Transaksi buy pada tanggal 30 April 2010 Downtrend ini berlanjut hingga tanggal 29 dimana white candle terbentuk di harga penutupan Rp yang. Yang menarik diperhatikan adalah volume transaksi yang terjadi pada hari itu, posisi RSI yang ada di posisi 30% 80
22 (overbought) serta penutupan harga pada lower band. Ketiga indikator tersebut memberi sinyal bahwa akan terjadi reversal uptrend, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan transaksi buy pada hari berikutnya di harga Rp Pada saat pembelian saham, terbentuk batas support dan resistance yang baru, yaitu batas support pada level Rp serta batas resistance pada level Rp Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Apr-2010 Rp ( ) (46.500) Rp Tabel 4.12 Saldo kas per tanggal 30 April 2010 IV.2.11 Transaksi Kesepuluh Pada tanggal 30 April dan 3 Mei harga saham mengalami uptrend hingga menutup di level Rp dan memasuki trading zone diwilayah middle band serta posisi RSI yang terangkat ke 50%. Koreksi positif ini membuat saham TLKM laku pasaran dan dapat dilihat dari volume transaksinya bahwa perdangangan saham TLKM sedang bergairah. Uptrend ini bertahan hingga tanggal 4 dimana harga mengalami koreksi dan menutup di level Rp Pada hari berikutnya, harga kembali merosot ke level Rp dan menyentuh batas support dan lower band. Dari tanggal 4-20 terlihat bahwa candlestick bergerak secara sideways dan tidak memberi sinyal beli maupun jual. RSI juga melakukan gerakan di posisi 35-50%. 81
23 Pada tanggal 21, harga keluar dari pola sideways dan turun kelevel Rp , menembus batas support dan kembali menyentuh lower band. Hari berikutnya juga mengalami downtrend dan menutup di level 7.100, jauh dibawah lower band dan RSI pada 25%. Grafik 4.11 Transaksi buy pada tanggal 25 Mei 2010 Pada tanggal 25, harga mengalami koreksi positif dan terus mengalami penguatan sepanjang hari. Dengan melihat posisi RSI berada di 31% dan harga yang menutup di garis lower band, maka indikasi akan terjadi reversal cukup kuat dan penulis akan mengikuti sinyal beli tersebut dan kembali melakukan transaksi buy pada harga Rp Saat transaksi dilakukan, batas support dan 82
24 resistance berubah menjadi Rp untuk batas support dan Rp untuk level resistance. Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Mei-2010 Rp ( ) (50.400) Rp Tabel 4.13 Saldo kas per tanggal 25 Mei 2010 IV.2.12 Transaksi Kesebelas Pada tanggal 26 dan 27, harga terus mengalami kenaikan hingga level Rp dan masuk kedalam trading zone. Posisi RSI juga naik dan stabil di level 46%. Harga penutupan pada tanggal-tanggal tersebut lebih tinggi dari harga penutupan pada hari sebelumnya, sehingga white candlestick yang terbentuk pada tanggal menghasilkan formasi three white soldiers, dan memberi indikasi bahwa uptrend akan berlanjut. Pada tanggal 31 harga sempat mencapai Rp dan menembus batas resistance, namun tekanan dari aksi jual membuat harga ditutup pada level Rp Terjadi kejenuhan buy pada hari berikutnya sehingga aksi jual yang dilakukan investor membuat harga turun dan menutup di level Rp dan RSI turun diposisi 41%. 83
25 Grafik 4.12 Transaksi sell pada tanggal 3 Juni 2010 Namun pada tanngal 2 terbentuk white marubozu yang menandakan bahwa para buyers berhasil mengendalikan perdagangnan dan berhasil menguatkan harga saham TLKM hingga melewati batas resistance di level Rp Pada hari berikutnya transaksi saham TLKM sedang bergairah, dan transaksi-transaksi tersebut kembali menguatkan harga saham hingga level Rp dan RSI pada posisi 60%. Ini merupakan level RSI yang tertinggi sejak awal periode. Melihat adanya dua indikator yang memberikan sinyal jual, yaitu harga yang menutup di atas batas resistance dan juga melewati upper band. Maka penulis memutuskan untuk melakukan take profit dan menjual seluruh saham yang dimiliki pada tanggal 3 Juni sebelum bursa tutup di harga Rp
26 Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Jun-2010 Rp ( ) Rp Tabel 4.14 Saldo kas per tanggal 3 Juni 2010 IV.2.13 Transaksi Keduabelas Pada tanggal 4 terjadi koreksi harga pada level Rp Pelemahan harga berlanjut hingga hari berikut dimana harga sempat menyentuh batas support tapi menutup di level Rp Pada tanggal 8, para buyers kembali mengendalikan perdagang (dapat dilihat dari white marubozu yang terbentuk) dan menguatkan harga pada level Rp Namun harga kembali menurun selama dua hari berturut-turut sampai pada tanggal 10 harga menembus batas support, tetapi berhasil terangkat dan tertutup di level Rp Dari tanggal 5-10, RSI terlihat bertahan diposisi 50% serta harga yang perlahan-lahan naik mengikuti upper band, menandakan bahwa uptrend sedang terjadi. Pada tanggal 11, harga mengalami koreksi positif dan membentuk doji atas, yang memberi indikasi bahwa harga akan kembali menguat. Sesuai dengan sinyal yang diberi oleh doji, pada hari berikutnya harga menguat dan tutup dibatas resistance pada level Rp RSI mencapai 70% dan menandakan bahwa saham TLKM sudah overbought, sehingga pada tanggal 15 dan 16 terjadi aksi jual dan menurunkan harga di level Rp dan RSI mulai turun pada posisi 60%. Pada tanggal 17 dan 18 harga mengalami koreksi positif dan menembus batas resistance di level Rp Pada tanggal 21 harga sempat 85
27 mengalami kenaikan lagi namun karena aksi penjualan yang lebih kuat maka harga mengalami koreksi dan ditutup pada Rp medekati middle band. Hari berikutnya RSI turun ke level 50% dan harga menutup di level Rp membentuk dragonfly doji bawah, menandakan akan terjadi reversal. Reversal pun terjadi pada hari berikutnya dan harga ditutup di atas batas resistance di level Rp dan membentuk white marubozu. Pada tanggal 24 harga pembukaan dan penutupan tidak berubah dan kembali membentuk dragonfly doji. Grafik 4.13 Transaksi buy pada tanggal 5 Juli 2010 Namun pada hari berikutnya harga justru turun dan terus mengalami pelemahan hingga pada tanggal 29 harga menyentuh batas support dan ditutup 86
28 pada harga Rp Harga ini bertahan hingga tanggal 1 dimana pada tanggal 2 Juli harga ditutup dibawah batas support pada level Rp Harga penutupan juga menyentuh lower band dan RSI berada diposisi 27% (overbought). Karena sudah ada tiga indikator yang memberi sinyal beli, maka penulis akan melakukan transaksi beli pada tanggal 5 Juli di harga pembukaan yaitu Rp Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Jul-2010 Rp ( ) (53.550) Rp Tabel 4.15 Saldo kas per tanggal 5 Juli 2010 IV.2.14 Transaksi Ketigabelas Dari tanggal 5-7 harga mengalami penguatan dan investor buyers tampil dominan menguasai perdagangan melihat dari candlestick yang terbentuk yaitu dua white marubozu dan sebuah white hammer. Selam penguatan RSI juga terangkat hingga posisi 44%. Penguatan harga saham TLKM mencapai puncaknya pada tanggal 7 dimana harga tutup di level Rp dan pergerakan harga pada hari membentuk white hammer. Pada hari berikutnya, harga mengalami koreksi dan tertutup di level Rp serta RSI turun keposisi 35%. Black hammer yang terbentuk bersamaaan 2 candle pada dua hari sebelumnya membentuk formasi hanging man, yang menandakan akan terjadi reversal. Namun yang terjadi pada tanggal 9 adalah RSI memberi false signal sebab harga ternyata mengalami koreksi positif yang tipis di level Rp dan RSI kembali 87
29 naik ke posisi 44%. Tanggal 10 harga kembali menguat tipis di harga Rp beserta kenaikan RSI yang juga tipis diposisi 47%. Pada hari berikutnya harga kembali kembali ditutup pada level Rp Namun pada tanggal harga mengalami penguatan yang cukup tinggi dengan masing-masing harga penutupan Rp , Rp , dan Rp RSI juga mengalami kenaikan hingga ke posisi 60%. Harga penutupan ditanggal 16 menembus batas resistance dan menyentuh upper band. Dua kejadian ini sudah menunjukan sinyal jual yang kuat, namun penulis akan menunggu konfirmasi pada hari berikutnya. Grafik 4.14 Transaksi sell pada tanggal Juli
30 Pada tanggal 19, harga dibuka pada level Rp dan sempat menembus upper band di level Rp , namun dapat ditekan oleh aksi jual hingga ditutup pada harga Rp, Pada hari yang sama RSI berada diposisi 72% dan membuat saham TLKM bersifat oversold ada indikasi bahwa akan terjadi reversal negative. Dengan adanya tiga sinyal jual yang cukup kuat maka penulis melakukan transaksi jual pada hari berikutnya tanggal 20 Juli di harga pembukaan yaitu Rp Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Jun-2010 Rp (85.575) Rp Tabel 4.16 Saldo kas per tanggal 20 Juli 2010 IV.2.15 Transaksi Keempatbelas Perdagangan pada tanggal 20 ditutup di harga Rp dan membentuk black hammer. Hari berikutnya perdagangan saham TLKM sedikit lesu jika dilihat dari rentang harga yang tipis. Harga pembukaan dan penutupan berada di level yang sama. Pergerakan harga pada tanggal 22 mengulangi pergerakan pada tanggal 20. Pada tanggal 23 harga sempat kembali menembus upper band, namun harga tidak dapat dipertahankan dan menutup di harga Rp Yang menarik diperhatikan adalah dari RSI bertahan diposisi +70%. Ini menandakan bahwa permintaan saham TLKM masih tinggi. 89
31 RSI baru turun diposisi 61% pada hari berikutnya yaitu tanggal 26, dimana harga turun dan menutup di level Rp Namun RSI kembali memberi false signal dan naik lagi pada hari berikutnya ke posisi 65%. Harga kembali naik ke level Rp dan membentuk white marubozu. Pada tanggal 28 RSI berada di level 78% dan saham TLKM kembali bersifat overbought. Pada hari yang sama terbentuk dragonfly doji atas yang memberi indikasi awal pola bearish. Pada hari berikutnya, harga sempat turun ke level Rp namun kembali terangkat ke level Rp RSI juga tidak mengalami perubahan yang banyak dan berada diposisi 76%. Pada tanggal 30, investor buyers kembali menguasai perdagangan dan transaksi yang mereka lakukan berhasil mengangkat harga hingga level Rp Pada hari tersebut RSI sudah mencapai 80%. 90
32 Grafik 4.15 Transaksi buy pada tanggal 6 Agustus 2010 Pada tanggal 2 Agustus, RSI bertahan diposisi 80% namun harga mengalami koreksi tipis di level Rp Bentuk black hammer menandakan akan terjadi reversal, dan reversal terbukti terjadi pada hari berikutnya dimana harga merosot ke level Rp dan RSI turun ke posisi 52%. Ini disebabkan banyaknya investor yang melepas saham mereka karena khawatir saham TLKM tidak mampu menguat lagi. Pada tanggal 4 terbentuk long legged doji dan jika digabungkan dengan black candle pada hari sebelumnya akan menghasilkan formasi bullish harami cross, dimana formasi tersebut menandakan akan terjadi uptrend. Bentuk candle pada tanggal 5 mengkonfirmasikan uptrend yang terjadi, selain itu, upper dan lower band sedang bergerak keatas dan menandakan uptrend sedang berlangsung. Maka dari itu, penulis melakukan transaksi buy pada tanggal 6 di harga Rp Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Aug-2010 Rp ( ) (49.200) Rp Tabel 4.17 Saldo kas per tanggal 6 Agustus 2010 IV.2.16 Transaksi Kelimabelas Tanggal 6 harga ditutup pada harga Rp dan RSI pada 60%. Pada hari berikutnya, harga melanjutkan penguatan yang disebabkan oleh aksi pembelian yang cukup bergairah. Pada saat penutupan, harga berada di level Rp menembus resistance dan menyentuh upper band. Harga kemudian 91
33 mengalami koreksi tipis pada tanggal 10 di harga Rp Perdagangan pada hari berikutnya terlihat lesu jika mengamati volume transaksi, namun harga mengalami kenaikan tipis dan tutup di harga Rp Pada tanggal 12, harga pembukaan dan penutupan sama dan membentuk doji. Dari tanggal (tiga hari perdangangan), harga kembali menguat dan mengikuti uptrend yang digambarkan oleh bollinger bands dengan harga masing-masing Rp , Rp , Rp Harga pada tanggal 18 ditutup di atas batas resistance dan RSI berada di posisi 60%. Grafik 4.16 Transaksi sell pada tanggal 20 Agustus
34 Pada tanggal 19 harga kembali menguat dan mulai menembus upper band dan RSI sedang bergerak naik. Selain itu, volume transaksi yang terlihat cukup besar menimbulkan indikasi bahwa harga saham dapat melemah pada hari-hari berikutnya. Melihat bahwa harga sudah menembus batas resistance dan upper band serta RSI yang sudah mencapai titik overbought, maka penulis memutuskan untuk menjual saham pada hari berikutnya yaitu tanggal 20 Agustus diharga Rp Tanggal 20-Aug Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Rp (80.550) Rp Tabel 4.18 Saldo kas per tanggal 20 Agustus 2010 IV.2.17 Transaksi Keenambelas Perdagangan pada tanggal 20 menutup diharga Rp dan membentuk sebuah black candle. Jika digabungkan dengan long white candle yang terbentuk pada hari sebelumnya maka akan menghasilkan formasi bearish harami yang memberi sinyal jual sebab ada indikasi bahwa reversal akan terjadi. Pada hari berikutnya harga mengalami penurunan lagi dan menutup diharga Rp serta RSI yang turun ke posisi 56%. Pada tanggal 24, RSI melonjak ke posisi overbought diposisi 72% dan mematahkan downtrend yang diprediksi oleh bearish harami. Posisi overbought bertahan selam tiga hari, dimana selama tiga hari tersebut harga mengalami penguatan hingga mencapai Rp pada tanggal 26. Akhirnya posisi overbought mendorong investor untuk menjual saham mereka pada hari berikutnya dan menekan harga hingga Rp dan 93
35 ditutup pada harga Rp RSI juga turun keposisi 60%. Pelemahan berlanjut hingga pada tanggal 31, harga sempat jatuh ke level Rp namun aksi pembelian dapat mengangkat harga di level Rp dan membentuk hammer. Hammer tersebut berada diposisi yang lebih rendah dibanding black candle pada hari sebelumnya, hingga memberi indikasi bahwa kekuatan investor sellers mulai melemah dan jenuh karena ditekan oleh aksi pembelian dari investor buyers. Ini menandakan akan terjadi reversal positif dan didukung oleh pergerakan Bollinger bands yang mengarah keatas. Grafik 4.17 Transaksi buy pada tanggal 1 September 2010 Pada tanggal 1 September, harga dibuka lebih tinggi dibanding harga penutupan pada hari sebelumnya. Dan ketika harga sudah naik mencapai Rp. 94
36 8.850 penulis menggangap bahwa konfirmasi reversal positif telah terjadi dan melakukan transaksi buy pada harga tersebut. Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Sept-2010 Rp ( ) (61.950) Rp Tabel 4.19 Saldo kas per tanggal 1 September 2010 IV.2.18 Wait and See Tanggal 1 September harga ditutup pada level Rp yang juga merupakan batas resistance, serta RSI diposisi 64%. Selanjutnya, pada tanggal 2-7 (empat hari perdagangan) harga bergerak sideways pada batas resistance dan mengikuti upper band. Dari tanggal tersebut RSI perlahan-lahan turn dari 64% menjadi 61%. Lalu pada hari berikutnya ditanggal 15, aksi pembelian kembali bergairah dan harga mengalami penguatan hingga mencapai level Rp , namun aksi penjualan menekan harga ditutup pada level Rp Pada saat penutupan, dapat dilihat beberapa sinyal yang terjadi. Harga yang menutup di atas batas resistance dan juga upper band menunjukan sinyal beli yang kuat. Kedua sinyal ini didukung oleh bentuk candle yang memberi indikasi bahwa pembelian sudah mulai jenuh dan akan terjadi reversal. Namun Bollinger bands menggambarkan bahwa tren bullish akan tetap berlangsung. Dengan mempertimbangkan seluruh sinyal yang terjadi, termasuk pergerakan Bollinger band selama satu bulan terakhir, maka penulis memutuskan untuk menunggu dan ambil langkah wait & see. 95
37 Grafik 4.18 Wait and See IV.4.19 Transaksi Ketujuhbelas Pada tanggal 16 terjadi penurunan harga saham TLKM sesuai dengan sinyal yang muncul pada hari sebelumnya. Namun pada hari berikutnya harga mengalami koreksi positif dan RSI kembali mendekati batas overbought di posisi 68%. Pada tanggal 20 harga membentuk long legged doji dan RSI bertahan di 68%. Pada hari berikutnya harga sempat menembus batas resistance dan kembali menyentuh upper band, namun setelah itu harga anjlok hingga Rp dan tutup di level Rp Selain itu, posisi RSI juga turun ke 53%. Jika melihat candle yang terbentuk pada tanggal 22, terlihat bahwa investor buyers mencoba mengangkat harga saham TLKM, namun usaha mereka dapat ditekan oleh aksi 96
38 sellers dan harga penutup di level yang lebih rendah daripada hari sebelumnya. Lalu pada hari berikutnya terlihat downtrend berlanjut dimana harga saham terus melemah hingga menembus batas support dan hampir menyentuh lower band. Namun aksi pembelian berhasil mengankat harga ditutup pada batas support pertama yaitu Rp dan RSI di posisi 52%. Candle yang terbentuk pada hari itu menandakan bahwa aksi penjualan sudah mulai jenuh akan terjadi reversal uptrend. Hal ini didukung sinyal beli yang muncul yaitu harga yang sempat menembus batas support serta harga yang hampir menyentuh lower band lalu menguat kembali. Grafik 4.19 Transaksi buy pada tanggal 24 September
39 Konfirmasi terjadi pada berikutnya dimana beberapa saat sebelum bursa tutup harga berada di level Rp Dapat diasumsikan bahwa harga penutupan akan lebih tinggi dibanding dengan harga pembukaan dan akan membentuk white candle. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk kembali melakukan transaksi buy dengan menggunakan sisa modal yang dimiliki. Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Sept-2010 Rp ( ) (61.950) Rp Tabel 4.20 Saldo kas per tanggal 24 September 2010 IV.2.20 Transaksi Kedelapanbelas Harga ditanggal 24 September ditutup pada level Rp dan RSI pada 56 %. Uptrend berlanjut pada hari berikutnya dimana harga ditutup pada level Rp dan RSI naik ke posisi 61%. Pada tanggal 28 harga dapat tekanan dari sellers dimana harga pembukaan dan penutupan sama dengan harga penutupan pada hari sebelumnya dan membentuk doji. RSI juga menunjukan sedang menurun, namun itu merupakan false signal sebab RSI kembali naik dan harga mengalami penguatan sampai pada batas resistance yaitu diharga Rp Terjadi koreksi harga pada hari berikutnya di level Rp , dimana RSI juga turun dari 61% menjadi 55%. Namun kembali terjadi false signal setelah harga mengalami koreksi positif pada tanggal 1 Oktober dan RSI naik kembali keposisi 61%. Pada hari itu harga menembus batas resistance dan menutup di level Rp. 98
40 Harga terus menguat pada tanggal 4 dimana RSI naik ke posisi 65% dan harga menembus upper band di level Rp Grafik 4.20 Transaksi sell pada tanggal 6 Oktober 2010 Pada tanggal 5 terjadi penguatan haraga saham TLKM hingga menembus upper band tutup di level Rp Atas dasar dua sinyal jual yang muncul, yaitu harga yang sudah menembus upper band dan juga sudah jauh menembus batas resistance, maka penulis memutuskan untuk menjual saham TLKM yang dimiliki pada pembukaan perdagangan pada hari berikutnya ditanggal 6 Oktober diharga Rp untuk tujuan take profit. 99
41 Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Okt-2010 Rp ( ) Rp Tabel 4.21 Saldo kas per tanggal 6 Oktober 2010 IV.2.21 Transaksi Kesembilanbelas Perdagangan pada tanggal 6 ternyata pelemahan harga yang cukup besar yang disebabkan oleh banyaknya investor yang melepaskan saham mereka. Harga ditutup pada level Rp dan pada hari berikutnya harga kembali turun hingga level Rp RSI juga mengalami penurunan, yang awalnya pada tanggal 5 berada diposisi 64%, pada tanggal 8 sudah turun sampai posisi 47%. Selanjutnya, dari tanggal 11-20, terlihat pola candlestick bergerak secara sideways yang menandakan bahwa tidak ada tren yang sedang berlangsung. Pergerakan tanpa tren ini juga bisa dilihat dari RSI yang bertahan disekitar 45-55%, dan Bollinger bands yang sedang bergerak mendatar. Lalu pada tanggal 21 harga mengalami pelemahan dan tutup di level Rp serta RSI yang menurun ke posisi 38%. Pada hari berikutnya, pembukaan harga lebih tinggi dibanding hari sebelumnya namun penutupannya sama. Pada saati itu, RSI sudah mencapai titik oversold diposisi 30%. Posisi RSI terus menurun hingga mencapai 15% ketika harga melemah ke level Rp Kondisi saham yang sudah sangat oversold akhirnya melahirkan sebuah reversal dimana harga mengalami koreksi positif di level Rp dan RSI naik ke posisi 30% (masih oversold). Tren bullish berlanjut hingga tanggal 28 dimana 100
42 harga sudah mencapai Rp dan RSI mengalami kenaikan tajam ke posisi 58%. Tetapi harga mengalami koreksi pada hari berikutnya di level Rp dan RSI turun ke posisi 48%, menandakan bahwa harga sudah tidak kuat mempertahankan posisinya lagi. Akhirnya pada tangal 1 November, harga saham merosot ke level Rp dan menyentuh lower band, dimana harga sempat menembus lower band dan RSI menurun secara tajam ke posisi 33% mendekati titik oversold. Downtrend ini berlanjut pada tanggal 2 & 3 dimana harga masingmasing Rp dan Rp , dan sama-sama menutup dibawah lower band. RSI sudah mencapai 25% dan kembali oversold. Pelemahan yang drastis ini disebabkan oleh aksi jual besar-besaran yang dilakukan investor. Volume perdagangan yang begitu besar membuat Bollinger bands melebar, namun selama downtrend berlangsung harga terus berada di lower band, bahkan menembus lower band tersebut. Pada tanggal 4 harga mengalami koreksi positif yang tipis di level Rp , namun harga kembali mengalami pelemahan pada hari berikutnya dan penutupan kembali menembus lower band di harga Rp serta RSI yang turun ke posisi 24%. Pada tanggal 9, harga memantul dari lower band dan menutup positif di level Rp Jika white candle yang terbentuk pada hari itu digabungkan dengan black candle pada hari sebelumnya akan membentuk formasi bullish harami, yang menanndakan akan terjadi uptrend. Posisi RSI yang naik ke 29% juga memberi akan terjadi reversal positif. Namun konfirmasi reversal tidak terjadi sebab pada hari berikutnya, dari mulai pembukaan bursa harga malah menurun. Tetapi RSI tetap bertahan di 29% sehingga tidak menutup kemungkinan untuk terjadi reversal. 101
43 Grafik 4.21 Transaksi buy pada tanggal 10 November 2010 Konfirmasi reversal terjadi pada tanggal 10, ketika sejak harga pembukaan, harga terus menguat. Dari konfirmasi dan sinyal yang terjadi, penulis memutuskan untuk melakukan transaksi buy di harga Rp Tanggal Harga Beli Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Nov-2010 Rp ( ) (58.100) Rp Tabel 4.22 Saldo kas per tanggal 10 November
44 IV.2.22 Transaksi Keduapuluh Harga pada tanggal 10 menutup di level Rp dan RSI naik ke posisi 39%, diikuti oleh kenaikan tipis pada hari berikutnya diharga Rp Tetapi pada tanggal 12 terjadi pelemahan harga dan menutup di level Rp Penurunan harga berlanjut hingga tanggal 16 dimana harga sudah mencapai Rp Dari tanggal 16 November hingga 13 Desember terlihat pola downtrend yang cukup menarik, dimana harga akan menguat selama dua hari, lalu turun selama enam hari berikutnya. Yang pertama terjadi dari tanggal November, dimana terjadi penguatan ditanggal 18 dan 22 hingga Rp , lalu mengalami downtrend sampat tanggal 30. Pada tanggal 30 harga mencapai Rp , dan RSI dari tanggal bergerak dari posisi 35% sampai 54%, lalu turun ke posisi 44% pada tanggal 30. Yang kedua terjadi dari tanggal 1-13 Desember, dimana terjadi penguatan hingga 2 Desember di level Rp Lalu dari tanggal 3-13 terjadi downtrend hingga harga mencapai Rp , menutup dibawah batas support dan menyentuh lower band. Selama pola kedua, RSI bergerak dari posisi 41% dan perlahan-lahan turun ke posisi 27% (oversold). Harga tidak mengalami perubahan ditanggal 14, hanya kenaikan pada RSI keposisi 30%. Hal yang serupa terjadi pada tanggal 15, yaitu harga yang tidak berubah dari hari sebelumnya. Namun pada hari itu harga sempat menembus lower band. 103
45 Grafik 2.22 Transaksi sell pada tanggal 16 Desember 2010 Selain itu, selama downtrend pola kedua harga lebih sering berada di lower band. Dengan mempertimbangkan seluruh sinyal jual yang sudah muncul, maka penulis memutuskan untuk melakukan stop loss untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Transaksi jual dilakukan pada harga pembukaan tanggal 16 Desember yaitu Rp Tanggal Harga Jual Jumlah (Lot) Cash In / Out Fee Saldo Kas Rp Des-2010 Rp (81.900) Rp Tabel 4.23 Saldo kas per tanggal 16 Desember
46 Pada hari berikutnya harga akhirnya keluar dari downtrend dan mengalami penguatan harga dan menutup dibatas support serta RSI terangkat pada posisi 43%. Penguatan berlanjut hingga tanggal 21 dimana harga mencapai level Rp dan RSI diposisi 52%. Selanjutnya dari tanggal 22 hingga akhir periode yaitu tanggal 31 Desember, harga kembali bergerak sideways. Kemungkinan ini disebabkan oleh kedatangan musim libur Hari Raya Natal, sehingga perdagangan menjadi sangat sepi. Penulis memutuskan untuk tidak melakukan transaksi apapun. IV.3 Simulasi Perdagangan Saham Periode Januari 2010 Desember 2010 Grafik 4.24 Grafik Harga Saham TLKM periode Jan-Des
47 Dari grafik di atas, terlihat bahwa selama periode Januari Desember 2010 saham TLKM bergerak naik-turun secara dratis. Terjadi pembalikan (reversal) sebanyak tiga kali. Titik reversal yang pertama terjadi pada awal periode yaitu pada bulan Januari, dimana reversal ini dalam keadaan downtrend dan bersifat bearish. Downtrend ini membuat para investor Telkom untuk melakukan aksi jual, sehingga RSI menunjukan bahwa saham TLKM lebih sering berada di tingkat 50%, bahkan downtrend ini harga saham TLKM turun dari Rp (4 Januari) menjadi Rp pada tanggal 24 Mei Pada tanggal 25 Mei 2010 terjadi lagi titik reversal, namun reversal ini bersifat bullish karena menunjukan uptrend. Hal ini diikuti oleh harga saham yang terus naik dan berada diwilayah upper band selama uptrend berlangsung. Puncak dari uptrend ini terjadi pada tanggal 5 Oktober 2010 ketika harga saham TLKM mencapai Rp Selanjutnya terjadi reversal ketiga yang kembali mengalami downtrend dan bersifat bearish, dan berlangsung hingga pertengahan Desember dimana ada sinyal akan terjadinya reversal positif. 106
Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis
Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI
BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik
Lebih terperinci21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER
21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER Candlestick merupakan salah satu alat dari analisa teknikal yang paling akurat memberikan informasi dari sekian indikator yang dimiliki para trader.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal
BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam
Lebih terperinciANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010
ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI 2010 31 DESEMBER 2010 SKRIPSI Oleh Fazlur Abrar 1100043360 Universitas Bina Nusantara Jakarta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader
BAB II LANDASAN TEORI II.I Analisis Saham Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menganalisis saham. Dengan kemampuan dan pengetahuan
Lebih terperinciINDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum
VOLUME 3, ISSUE 6 SEPTEMBER - OKTOBER 2015 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Inside this issue: Candle Power : Identical Three Crow 6 Indicator : Donchian Channels 9 Charting
Lebih terperinciMANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya
MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya Pengantar Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007 Selama periode 2007 Harga saham PTBA mengalami kenaikan. Awalnya pada tanggal 2 Januari, yang juga merupakan tanggal pertama perdagangan
Lebih terperinciTEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL
TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL Candlestick Chart Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran.
Lebih terperinciSession 2: M2: Method - Analisa Teknikal
Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =
Lebih terperinciTEKNIK ANALISA FOREX - 1
TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGI POLA REVERSAL Dirangkum & diterjemahkan Oleh Goldmaster Halaman 1 dari 9 Candlestick Chart Candlestick adalah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik
BAB IV PEMBAHAS AN Ruang lingkup analisis market timing pada saham BUMI mencakup analisis berita terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun 2005 2008 dan pola-pola grafik yang dibentuk dari grafik
Lebih terperinciTEKNIK ANALISA FOREX - 3
- 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data
Lebih terperinciChart Bagi Para Trader
Chart Bagi Para Trader Selama Beberapa tahun para trader telah mengembangkan beberapa macam type chart yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan pergerakan harga.. Beberapa teknik charting
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pergerakkan harga saham BUMI yang dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang dilengkapi dengan Fibonacci
Lebih terperinciANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.
ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah
Lebih terperinciINDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS
INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 5, Issue 2 : Maret - April 2017 MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN Sebagian trader kurang tertarik trading chart pattern.
Lebih terperinciAnalisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk
Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Latar Belakang Dalam investasi finansial Analisis teknikal adalah suatu
Lebih terperinciINDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016
INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para
Lebih terperinciBollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2
Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi
Lebih terperinciSIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=-
SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- Pokok bahasan Latar belakang Pemahaman dasar power candle Bermain power candle dengan warna (reversal& continuation trend) Doji
Lebih terperinciSEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM
MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM CandlestiCk Pattern Kita telah mengenal candlestick chart sebagai salah satu jenis chart yang populer di kalangan para trader. Konon, chart jenis ini pertama kali digunakan
Lebih terperinciFundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend
Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Modal Pasar Modal memiliki peran yang besar perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
Lebih terperinci1) Petakan Trend dan Ikuti
Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya
Lebih terperincidapat digambarkan secara jelas.
b. Pola Elliott Wave Skala Besar Gambar 4.26 Pola Elliott Wave Skala Besar 1 Des 06 31 Jan 07 Pada gambar di atas terlihat bahwa pola Elliott Wave skala besar terbentuk dari kumpulan wave skala kecil.
Lebih terperinciMY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal
Trading di forex adalah tentang mencari keuntungan dan manajemen modal. Untuk bisa mendapatkan keuntungan maximal yang kita harus lakukan adalah mengetahui secara spesifik level entry dan exit dari setiap
Lebih terperinciI. Trend. The Secret Technical Analysis Direct You To Be A Professional Trader
I. Trend Trend didefinisikan sebagai kekuatan pasar antara Pembelian dan Penjualan. Berdasarkan definisi diatas Trend dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu : 1. Sideway Trend yaitu kekuatan pasar dimana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.
Lebih terperinciCHART PATTERN. Dalam penggalan chart atau grafik di atas dapat terlihat bahwa puncak terbentuk dua kali.
CHART PATTERN DOUBLE TOP Sebuah Double Top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah ada perpanjangan gerakan. TOP atau puncak adalah puncak yang terbentuk ketika harga menyentuh tingkat tertentu yang
Lebih terperinciSIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE
SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE Benny 1 ; Tomy G. Soemapradja 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pergerakan harga saham di bursa efek Indonesia sangatlah fluktuatif, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka
Lebih terperinciANALISIS RETURN 3 INDIKATOR TEKNIKAL UNTUK PAIR USD-JPY TAHUN 2013
ANALISIS RETURN 3 INDIKATOR TEKNIKAL UNTUK PAIR USD-JPY TAHUN 2013 Marcella Hartanto Sahala Manalu Rony Joyo Negoro Octavianus Abstract This study aims to read and compare the price movements of return
Lebih terperincisupport (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan
49 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham TLKM Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham TLKM yang didapat dari Pusat Referensi
Lebih terperinciMENDENGARKAN SUARA PASAR.
MENDENGARKAN SUARA PASAR www.danareksa-research.com Quick Scan Ukur tekanan beli/jual Chaikin Money Flow Ukur kekuatan trend Aaron Indicator Avg Directional Index Ukur kejenuhan pasar Commodity Channel
Lebih terperinciANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN
ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN 2005 2008 Abstrak Dalam melakukan analisis market timing digunakan konsep grafik Candlestick dan pola Elliott
Lebih terperinciKUMPULAN TRADING STRATEGY
KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,
Lebih terperinciANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD
ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD Yoyo Cahyadi Accounting Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1), Pasar modal merupakan tempat diperjual belikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham),
Lebih terperinciSEKOLAH FOREX SEMESTER 2
SEKOLAH FOREX SEMESTER 2 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! 3.1.1. Support Resistance Support dan resistance adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Bursa Berjangka BAPPEBTI atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997, BAPPEBTI merupakan salah satu unit eselon
Lebih terperinci1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle
Mypip Education Program www.mypippartner.com Chart Pattern 1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Part I 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN
Lebih terperinciTechnical Research Thursday, 23 rd November 2017
Technical Research Thursday, 23 rd November 2017 JAKARTA COMPOSITE INDEX (JCI): 6069.785 Daily Range: 6027.351 6092.557 Analyst: M. Nafan Aji Gusta Utama E-Mail: muhammad.nafan@binaartha.com JCI, Daily
Lebih terperinciThe direction of market the way the market is moving
Classical Chart Analysis Pola Grafik Pembalikan Bab 5 The direction of market the way the market is moving 1 The trend is your friend Go with the trend Pola Grafik Pembalikan Key reversal top adalah hasil
Lebih terperinciBab II LANDASAN TEORI
Bab II LANDASAN TEORI II.1. Valas Valuta asing (Valas) atau biasa disebut juga Foreign Exchange (forex) merupakan transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing dari negara yang berbeda satu sama lain.
Lebih terperinciBuletin Compiled by
Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih
Lebih terperinciINDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016
INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 MENGENAL VOLATILITAS DALAM TRADING Dalam trading terdapat istilah volatilitas. Kita mungkin pernah
Lebih terperinciMARKET UPDATE & OUTLOOK
z Page 1 of 12 MARKET UPDATE & OUTLOOK USD melejit ke level tertinggi 13-1/2 tahun dan indeks saham global terapresiasi pada hari Kamis setelah komentar dari Kepala Fed Janet Yellen mendukung peluang kenaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisa Saham Banyak orang menganggap perdagangan di pasar modal hampir sama dengan tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham tanpa informasi
Lebih terperinciStrategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp
Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4
Lebih terperinciCandle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing
Candle Pattern Part 1 1. Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN Sebelum kita memulai pembahasan
Lebih terperinciSupport & Resistance
Support & Resistance Konsep dari Support dan Resistance merupakan 2 attribut dari analisa teknikal dan umumnya digunakan oleh para pemula yang baru belajar trading. Artikel disini akan berusaha memberikan
Lebih terperinciII. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal
II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah
Lebih terperinciSCREENING TEKNIKAL Menggunakan Telegram
SCREENING TEKNIKAL Menggunakan Telegram bot @HQSAHAMIDX_BOT http://t.me/hqsahamidx_bot PERINTAH SCREENING SIGNAL MACD, SMA dan EMA: MACD /macdgc : screening MACD Golden Cross /macddc : screening MACD Death
Lebih terperinciANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk
ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk Frankandinata; Yoyo Cahyadi Accounting and Finance Department, Faculty of
Lebih terperinciFOREX FOR NEWBIE DAN TEKNIK SIMPLE
1 FOREX FOR NEWBIE DAN TEKNIK SIMPLE #Berbagi Ilmu itu tidak akan habis walau namamu sudah terlupakan #Jangan diperjual belikan teknik ini. Klau dijual tak doakan selalu Margin Call (MC) #Klau sudah profit
Lebih terperinciAnalisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :
Analisa Teknikal Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas/forex, kontrak berjangka (future contract),
Lebih terperinciThe Technical View PREMIUM NEWSLETTER. 12 Maret 2012
PREMIUM NEWSLETTER The Technical View 12 Maret 2012 This Edition (12/3), In A Glance IHSG Hold; Trailing stop @3950; Buystop above 4040. BBRI Sell; Switch to BMRI and BBCA. BMRI Buy @6500 6600; Target
Lebih terperincimanual book? LAST UPDATE SEPT 28, 2012 Auto Trading Machine Price Condition Done Condition Order Action
manual + book? LAST UPDATE SEPT 28, 2012 Auto Trading Machine Price Condition Done Condition Order Action IPOT ATM (Auto Trading Machine) Merupakan Automatic Execution (Action) apabila suatu condition
Lebih terperinciDefinisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator
ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,
Lebih terperinciCARA MEMBACA POSISI CANDLESTICK
CARA MEMBACA POSISI CANDLESTICK Satu buah bentuk candlestick memiliki arti yang berbeda jika berada pada posisi yang berbeda. Oleh karena itu supaya kita tidak tertipu oleh suatu bentuk candlestick, berikut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah perusahaan dan merepresentasikan klaim dari sebagian aset dan pendapatan
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Saham Saham adalah sebuah tipe sekuritas yang mensignifikasikan kepemilikan atas sebuah perusahaan dan merepresentasikan klaim dari sebagian aset dan pendapatan perusahaan.
Lebih terperinciTRIM CHART MANIA. IHSG: Potensi Awal Technical Correction. Koreksi Setelah Naik 1.7% Dalam 1 Minggu. Weekly Edition October 2012
IHSG: Potensi Awal Technical Correction Koreksi Setelah Naik 1.7% Dalam 1 Minggu TRIM CHART MANIA Weekly Edition 22-25 October 2012 IHSG 7% Di Atas Rata Rata Tahunan, Lebih Rendah Dari Rekor Di 2012 Di
Lebih terperinci4 Tipe Traders. Investor : Tungg. Trader kalah terus : Tak Untung
4 Tipe Traders Trader Pemula: Dang dang Tung Trader Tukang Copet: Tung-Tung Ceng Investor : Tungg Trader kalah terus : Tak Untung Session 3: M3: Money Management Money Management Definisi : Pengelolaan
Lebih terperinciHighlight. Global Market. Stock Pick. Saham Rekomendasi
TECHNICAL VIEW EQUITY CAPITAL MARKET RETAIL 10 AGUSTUS 2015 Market Summary PRICE CHANGE %CHANGE IDX 4.770,30-36,26-0,75% LQ-45 811,45-7,43-0,91% US-MARKET DJIA 17.373,38-46,37-0,27% S&P 500 2.077,57-5,99-0,29%
Lebih terperinciAnalisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang
ANALISIS TEKNIKAL Jhon J Murphy ( Technician ca Analysis ayss for Financial ca Market ) Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan
Lebih terperinciANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK)
ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) 4.1. SEJARAH CANDLESTICK Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis
Lebih terperinciIkhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp
Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...
Lebih terperinciINDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016
INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016 INSIDE THIS ISSUE : PROYEKSI PANJANG IMPULSIVE WAVE Dalam teori Elliott Wave terdapat dua
Lebih terperinciPerwakilan Resmi Broker FBS Konsultasi Trading Forex Gratis 1
WWW.ASIAFBS.COM INTRODUCING BROKERS FBS MARKETS Inc. PERWAKILAN RESMIS BROKER FBS di INDONESIA Phone : 0853-5226-5900 E-mail : admin@asiafbs.com YM : asiafbs AsiaFBS.com adalah Introducing Broker (IB)
Lebih terperinciANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI
ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI Stevin, Sarwo Edy Handoyo Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, 02153696969 stevin.boyz@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian global uang merupakan alat transaksi manusia paling utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya penduduk di Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja bahkan mulai
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperoleh pendapatan yang lebih pada era seperti sekarang ini, terlebih krisis ekonomi dunia yang melanda sejak setahun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis yang dilakukan meliputi analisis metode Money Flow Index(MFI), deskripsi umum perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan data, pengguna
Lebih terperinciPENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)
PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk) LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Foreign Exchange (Forex) II.1.1 Pengertian Foreign Exchange (Forex) Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing
Lebih terperinciSTRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE
STRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE Basunjayafx Hal 0 Fibonacci Itu Siapa? Kita akan menggunakan rasio Fibonacci dalam perdagangan kita sehingga Anda lebih baik belajar dan mencintainya
Lebih terperinciTechnical Research Monday, 27 th November 2017
Technical Research Monday, 27 th November 2017 JAKARTA COMPOSITE INDEX (JCI): 6067.142 Daily Range: 6022.815 6092.018 Analyst: M. Nafan Aji Gusta Utama E-Mail: muhammad.nafan@binaartha.com JCI, Daily Commentary:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang
Lebih terperinciAnalisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental
Analisa Investasi Analisa Fundamental Analisa Teknikal Laporan Keuangan Grafik Harga Saham Analisa Investasi Operation Team of Phintraco Securities Jangka Panjang Dividend Pasar Efisien Jangka Pendek Capital
Lebih terperinciRizky Watuseke
TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero), Tbk) Rizky Watuseke 29211493 LATAR BELAKANG Pasar modal merupakan tempat
Lebih terperinciMEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL
MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL Handri Thiono www.danareksa-research.com Intermezzo 1. Harga saham dapat diprediksi? 2. Berapa harga penutupan saham BMRI besok? 3. Beli saat murah,
Lebih terperinciSEKOLAH FOREX SEMESTER 6
SEKOLAH FOREX SEMESTER 6 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! Divergence Trading Bagaimana jika ada cara trading dengan risiko rendah untuk sell di dekat top atau
Lebih terperinciANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR
ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR 6.1. PENGERTIAN INDIKATOR TEKNIKAL Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan konsep dari indikator-indikator teknikal dan menjelaskan penggunaan mereka dalam analisis
Lebih terperinciPendahuluan. Cara membaca candlestiks.
Pendahuluan. Cara membaca candlestiks. Puji syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan YME,karena atas seizin Nya saya boleh menulis ebook sederhana ini tentang materi forex. Ebook tentang forex yang berjudul
Lebih terperinciBerbeda dengan teknik scalping biasa yang mungkin cukup 1 OP/candle. Dengan akumulasi 10 candle (misal candle 6 pips) hanya 60 pips.
Teknik Harian Tanpa Analisis 1. Untuk Trading harian, pertama lihat lebih dahulu arah pergerakan candel di D1. Bila candel naik 5 pips dari Open pertama berarti siap-siap ambil posisi Buy. Sebaliknya bila
Lebih terperinciTechnical Research Friday, 24 th November 2017
Technical Research Friday, 24 th November 2017 JAKARTA COMPOSITE INDEX (JCI): 6063.245 Daily Range: 6035.486 6104.522 Analyst: M. Nafan Aji Gusta Utama E-Mail: muhammad.nafan@binaartha.com JCI, Daily Commentary:
Lebih terperinciRelative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading
ANALISA TEHNIKAL I. Moving Average(MA) & Relative Strength Index(RSI) Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading Moving average (MA) dan Relative Strength
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data
Lebih terperinciIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) - SIDEWAYS. IHSG (3,958.54, 3,959.10, 3,850.13, 3,894.56, ), Parabolic SAR (4,013.
PREMIUM NEWSLETTER The Technical View 27 Februari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) - SIDEWAYS 5 cember 2 9 27 2 IHSG (3,958.54, 3,959.0, 3,850.3, 3,894.56, -64.2500), Parabolic SAR (4,03.65) () 5 9 6
Lebih terperinciDarma Hasudungan Siahaan
ANALISIS PERGERAKAN HARGA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE, PARABOLIC SAR DAN STOCHASTIC OSCILLATOR Darma Hasudungan Siahaan Binus University,Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Dalam melakukan
Lebih terperinciINVESTASI DI PASAR SAHAM
R i DANAREKSA RESEARCH INSTITUTE INVESTASI DI PASAR SAHAM Materi Sekolah Pasar Modal Kelas Advance (28 Juli 2010) Danareksa Research Institute Jl.Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221)
Lebih terperinci6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN
6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN dalam Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia M.M. Dandytra 6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA M.M.
Lebih terperinciMARKET UPDATE & OUTLOOK
z Fundamental & Technical Outlook Page 1 of 12 MARKET UPDATE & OUTLOOK & Global Markets Saham-saham blue-chip AS terkoreksi dalam perdagangan yang fluktuatif pada Kamis kemarin, sementara harga obligasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
Lebih terperinciLearning : TA - Moving Average / MA
Learning : TA - Moving Average / MA MA / Moving Average, adalah rata - rat apergerakan. Contoh Ma 50 berarti rata - rata pergerakan harga saham selama 50 hari. MA merupakan Indikator TA yang paling sering
Lebih terperinci