BAB III PERLUASAN INTEGRAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

STRUKTUR ALJABAR: RING

KARAKTERISTIK GELANGGANG BILANGAN BULAT DAN PENGAITANNYA DENGAN TIGA STRUKTUR KHUSUS DAERAH INTEGRAL

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bab 2 Daerah Euclid. 2.1 Struktur Daerah Euclid

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Contoh sederhana dari ring adalah himpunan bilangan bulat Z.

SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH. Bambang Irawanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstact. Keywords : extension fields, elemen algebra

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

AKAR-AKAR POLINOMIAL SEPARABLE SEBAGAI PEMBENTUK PERLUASAN NORMAL PADA RING MODULO

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 65-70, Agustus 2001, ISSN : SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

BAB I PENDAHULUAN. R S = { r s. untuk S subset multiplikatif dari R yang tidak memuat pembagi nol dan didefinisikan

Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks atas Ring Komutatif

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

TEORI RING LANJUT (MODUL PRIMA)

Antonius C. Prihandoko

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat Ring Polinom

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan

MODUL ATAS RING MATRIKS ( ) Arindia Dwi Kurnia Universitas Jenderal Soedirman Ari Wardayani Universitas Jenderal Soedirman

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL PADA GELANGGANG POLINOMIAL

PERAN TEOREMA COHEN DALAM TEOREMA BASIS HILBERT PADA RING DERET PANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

BAB II KAJIAN TEORI. definisi mengenai grup, ring, dan lapangan serta teori-teori pengkodean yang

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

Modul Perkalian. Oleh Samsul Arifin Jurusan Matematika FMIPA UGM Sekip Utara Yogyakarta 55281

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

Teorema Jacobson Density

MODUL DAN KEUJUDAN BASIS PADA MODUL BEBAS

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

Diagonalisasi Matriks Segitiga Atas Ring komutatif Dengan Elemen Satuan

A 10 Diagonalisasi Matriks Atas Ring Komutatif

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

Analisis Real. Johan Matheus Tuwankotta 1. December 3,

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

untuk setiap x sehingga f g

Aljabar Linier Elementer

BAB I Ring dan Ring Bagian

HUBUNGAN MODUL TERBANGKIT MODUL-R DAN TERBANGKIT MODUL-R [ S

LECTURE NOTES MATEMATIKA DISKRIT. Disusun Oleh : Dra. D. L. CRISPINA PARDEDE, DEA.

SIFAT ARMENDARIZ P A D A BEBERAPA RING GRUP

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional Aljabar, Pengajaran Dan Terapannya

SIFAT GELANGGANG NOETHERIAN DAN GELANGGANG PERLUASANNYA. ABSTRAK Suatu gelanggang R disebut gelanggang Noetherian jika memenuhi sifat :

Uraian Singkat Himpunan

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan media telephone, handphone,

DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL ATAS RING KOMUTATIF

ALJABAR-C* KOMUTATIF Commutative C*-algebra

Transkripsi:

BAB III PERLUASAN INTEGRAL Pembahasan pada bab ini termuat pada ruang lingkup perluasan uniter atas suatu ring komutatif. Jika adalah suatu ring, maka yang dimaksud adalah suatu ring yang komutatif dan memiliki elemen identitas. Pada bab ini terdapat suatu hal yang analog dengan konsep aljabar, yaitu integral. Perluasan integral dan sifatsifatnya merupakan konsep utama yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini. Selain itu, juga akan digunakan konsep-konsep yang telah diberikan pada bab sebelumnya. Definisi 3.1 Misalkan adalah suatu perluasan uniter dari ring. Suatu disebut integral atas jika 0, untuk suatu polinomial monik tak nol. Selanjutnya, apabila setiap elemen dari adalah integral atas, maka disebut suatu perluasan integral. Hal ini dijelaskan pada definisi berikut. Definisi 3.2 Misalkan adalah suatu perluasan dari ring. adalah integral atas jika setiap elemen dari merupakan integral atas. Sekarang, perhatikan bahwa untuk setiap pastilah integral atas, karena ada suatu polinomial monik, di mana, 25

26 sedemikian sehingga 0. Selanjutnya, jika adalah suatu field dan adalah perluasan field dari, maka integral atas jika dan hanya jika adalah aljabar atas. Berikut adalah buktinya. () Misalkan adalah integral atas. Akan dibuktikan aljabar atas. Karena integral atas, maka ada suatu polinomial monik taknol, sedemikian sehingga 0. Jelaslah, dari definisi aljabar dapat disimpulkan bahwa adalah bilangan aljabar atas. () Misalkan adalah aljabar atas R. Artinya, ada 0 dengan 0. Akan ditunjukkan integral atas. Harus ditunjukkan ada polinomial monik taknol sedemikian sehingga 0. Misalkan. Karena s aljabar atas, diperoleh 0. Karena 0, 1,, masing-masing elemen dari field, maka ada 1 yang merupakan invers dari, sehingga diperoleh 1 1 0 0 1 1 0 0 (1) Ini berarti merupakan integral atas untuk suatu polinomial monik, di mana 1 1.

27 Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jika R adalah suatu field dan S adalah perluasan field dari, maka integral atas R jika dan hanya jika s adalah bilangan aljabar. Dari penjabaran di atas, dapat diperoleh suatu kesimpulan yaitu tidak setiap aljabar adalah integral. Hal ini dapat dilihat dari polinomial yang bersesuaian dengan bilangan aljabar tersebut tidak selalu monik, kecuali dalam integral field. Namun, setiap elemen integral pastilah elemen aljabar. Hal ini dapat dilihat pada penjabaran bukti di atas. Lemma 3.3 Jika adalah suatu perluasan ring uniter dari ring dan adalah aljabar atas R, maka adalah integral atas R, di mana adalah koefisien utama dari polinomial tak nol, di mana 0. Misalkan. Karena aljabar atas, maka 0. (2) Pengalian persamaan (2) dengan 1 menghasilkan 0 Sehingga 0, di mana adalah polinomial monik dengan bentuk. Ini menunjukkan bahwa adalah integral atas.

28 Lemma 3.4 Misalkan adalah suatu perluasan ring uniter dari ring dan adalah aljabar atas R, maka adalah integral atas di mana adalah koefisien utama dari polinomial taknol. Akan dibuktikan adalah integral atas. Misalkan dan, dengan. Karena aljabar atas, maka 0. (3) di mana. Pembagian persamaan (3) oleh diperoleh 1 1 2 2 0 0. Akibatnya, integral atas suatu polinomial monik tak nol di mana Artinya, adalah integral atas.. Misalkan S adalah perluasan uniter dari ring. disebut tertutup secara integral (integrally closed) pada jika setiap elemen yang integral atas adalah elemen-elemen itu sendiri. Lebih jauh, dapat dilihat bahwa untuk setiap yang merupakan suatu UFD (Definisi 2.1.7), sebarang elemen field of fraction yang integral atas adalah elemen-elemen dari itu sendiri. Hal ini dapat dilihat pada proposisi berikut ini.

29 Proposisi 3.5 Jika adalah suatu UFD dari field of fraction, maka tertutup secara integral. Misalkan adalah elemen dari yang merupakan suatu field of fraction dari dan integral atas. Misalkan, di mana, dengan dan relatif prima. Akan dibuktikan. Karena integral atas, maka diperoleh 1 1 0 0 1 1 0 0. (4) Kalikan persamaan (4) di atas dengan, sehingga diperoleh 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1. Karena tidak mungkin membagi, maka tidak mungkin membagi. Akibatnya, adalah elemen invers yang tentunya ada di. Sehingga diperoleh. Artinya, elemen di. Contoh 3.6 Contoh yang paling sederhana adalah, dimana adalah UFD. Selanjutnya, field of fraction dari adalah, maka tertutup secara integral di. Jelaslah untuk setiap, di mana,. Menurut proposisi 3.5, elemen-elemen dari yang merupakan integral atas hanyalah elemen-elemen dari itu sendiri.

30 Akibat 3.7 Misalkan K adalah field of fraction dari, di mana adalah suatu UFD. Selanjutnya, misalkan 0 dengan 0, di mana. Jika dan, relatif prima, maka membagi konstanta dari dan membagi koefisien pada variabel dengan pangkat tertinggi dari. Misalkan, masing-masing adalah koefisien utama dan konstanta dari. Akan ditunjukkan membagi. Menurut Lemma 3.3, adalah integral atas dan menurut Proposisi 3.5,. Karena dan relatif prima, akibatnya haruslah membagi. Dengan kata lain, membagi koefisien utama dari. Sekarang, akan ditunjukkan membagi konstanta pada. Sebelumnya, asumsikan 0, karena untuk 0 pastilah x membagi. Misalkan deg, ambil polinomial Misalkan, di mana., di mana memiliki akar 1. Perhatikan bahwa membagi 0. Namun, karena dan relatif prima, maka haruslah membagi 0. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membagi koefisien utama dari dan membagi konstanta dari.

31 Perluasan integral juga memiliki hubungan dengan konsep field. Hal ini akan dijelaskan pada proposisi berikut yang akan dipakai pada bab selanjutnya pada pembahasan penerapan perluasan integral pada ideal prima. Proposisi 3.8 Misalkan adalah suatu perluasan dari ring, dengan dan masingmasing adalah daerah integral dan integral atas. Maka adalah suatu field jika dan hanya jika suatu field. ) Misalkan adalah suatu field. Akan dibuktikan adalah suatu field. Karena suatu field dan untuk sebarang, adalah subring dari dari yang memuat, maka pastilah suatu daerah integral. Sekarang, misalkan field of fraction dari. Selanjutnya misalkan sebarang elemen di dengan, dan 0. Artinya, untuk setiap polinomial tak nol, adalah suatu elemen yang invertible. Dengan kata lain, 1. Akibatnya, suatu field. Sehingga untuk setiap, maka 1. Artinya, adalah suatu field. () Misalkan adalah suatu field. Selanjutnya, misalkan 0. Karena 1, maka 1 integral atas. Sehingga, ada persamaan dengan bentuk 1 1 1 1 0 0, dengan. Kalikan persamaan di atas dengan 1, maka diperoleh

32 1 1 0 1. Karena 1, akibatnya haruslah suatu field. Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa R adalah suatu field jika dan hanya jika S suatu field. Misalkan adalah perluasan dari ring dan. Maka, integral atas jika dan hanya jika (subring dari ) adalah -modul yang dibangun secara berhingga. Selanjutnya, adalah -modul yang dibangun secara berhingga jika dan hanya jika dimuat di (subring dari ) yang merupakan -modul yang dibangun secara berhingga (wikipedia, 2010). Teorema 3.9 Misalkan adalah perluasan dari ring. (i) Jika adalah -modul yang dibangun secara berhingga, maka integral atas. (ii) Jika,, dengan 1,, masing-masing adalah integral atas, maka adalah -modul yang dibangun secara berhingga. (iii) Jika dan integral atas, maka integral atas. (i) Karena adalah -modul yang dibangun secara berhingga, maka seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, integral atas. (ii) Jika 0, maka integral atas. Sekarang, misalkan adalah adalah -modul yang dibangun secara berhingga. Misalkan, dengan integral atas, maka integral atas dan adalah -

33 modul yang dibangun secara berhingga. Artinya, setiap elemen dari adalah kombinasi linier dari suatu 1,,, dengan koefisienkoefisien di yang juga merupakan suatu kombinasi-kombinasi linier dari suatu 1,,. Akibatnya, setiap elemen di adalah kombinasi linier dengan koefisien-koefisien di dari elemen sehingga merupakan suatu -modul yang dibangun secara berhingga. (iii) Ambil sebarang, maka,, untuk suatu 1,, elemen-elemen di. Dari (ii) dan (i) diperoleh integral atas. Akibatnya, integral atas. Dari Teorema 3.9, terdapat suatu akibat di mana berlaku sifat transitif dari perluasan integral. Hal ini dijelaskan pada Akibat 3.10 berikut. Akibat 3.10 (Sifat Transitif dari Perluasan Integral) Misalkan dengan integral atas dan integral atas, maka integral atas. Misalkan memenuhi persamaan berikut 1 1 0 0, dengan. Maka, integral atas,,. Akibatnya,,,, adalah,, -modul yang dibangun secara berhingga. Di lain pihak,,, adalah -modul yang dibangun secara berhingga. Sehingga,,,, adalah -modul yang dibangun secara berhingga. Maka, integral atas.

34 Misalkan adalah subring dari. Suatu subset dari yang elemenelemennya adalah integral atas adalah subring dari yang memuat. Ring yang dijelaskan di atas disebut penutup integral (integral closure) dari pada. Hal ini dipertegas oleh definisi berikut. Definisi 3.11 Suatu penutup integral dari ring di perluasan ring adalah himpunan integral atas. Dari definisi di atas, dapat ditunjukkan pula bahwa penutup integral dari ring pada perluasan ring adalah suatu ring. Selanjutnya, dapat ditunjukkan pula bahwa ring tersebut tertutup secara integral pada. Hal ini dijelaskan pada teorema berikut. Teorema 3.12 Misalkan perluasan uniter dari ring, dan misalkan integral atas. Maka, adalah suatu ring dan tertutup secara integral di. (i) Akan dibuktikan adalah suatu ring. Artinya, harus ditunjukkan untuk setiap 1, 2 maka 1 2 dan 1 2 ada di. Telah diketahui bahwa 1 2 dan 1 2 ada di,. Menurut Teorema 3.9 (ii),, adalah -modul yang dibangun secara berhingga. Akibatnya, setiap elemen, integral atas yang berarti terletak di. Maka, adalah suatu ring.

35 (ii) Selanjutnya, akan dibuktikan tertutup secara integral pada. Misalkan integral atas. Artinya, ada polinomial monik dengan 0. Menurut Teorema 3.9 (ii), ada suatu subring 0 yang memuat koefisien-koefisien dari dan merupakan -modul yang dibangun secara berhingga. Karena integral atas 0, maka 0 adalah 0 -modul yang dibangun secara berhingga. Jika Γ 1 adalah himpunan berhingga yang membangun 0 sebagai -modul, dan Γ 2 adalah himpunan berhingga yang membangun 0 sebagai 0 -modul maka Γ 1 Γ 2 adalah berhingga yang membangun 0 sebagai -modul. Dari Teorema 3.9 (i), kita dapat menyimpulkan integral atas yang berarti. Jadi, tertutup secara integral pada. Dari Teorema 3.12, dapat diinduksi suatu kesimpulan, yaitu mengenai penjumlahan, pengurangan, dan perkalian dari elemen integral atas suatu ring juga merupakan integral atas ring tersebut. Selain penutup integral pada ring, terdapat konsep penutup integral pada suatu daerah integral dengan definisi yang serupa. Akibat 3.13 Misalkan adalah suatu daerah integral dari field of fraction dan adalah perluasan aljabar dari. Jika adalah ring dari elemen-elemen di yang integral atas, maka adalah daerah integral yang tertutup secara integral dengan field of fraction. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, bahwa tertutup secara integral pada dan setiap subring dari suatu field adalah daerah integral, sehingga

36 adalah daerah integral. Sekarang, akan ditunjukkan adalah field of fraction dari. Karena sebarang aljabar atas, maka ada, sedemikian sehingga 0. Karena field of fraction dari, dapat dituliskan 1 1 1 0 0 0, (5) dengan dan, untuk setiap 0, 1,,. Selanjutnya, kalikan persamaan (5) di atas dengan diperoleh 1 1 1 0 0 0. (6) Sekarang, kalikan persamaan (6) di atas dengan 1 diperoleh 1 1 1 1 0 0 0. Kalikan terus persamaan di atas dengan penyebut-penyebut dari masing-masing koefisien sampai semua penyebutnya hilang. Sehingga diperoleh dengan 0,,. Diperoleh polinomial baru yaitu 1 1 0 0,, sedemikian sehingga 0. Menurut Lemma 3.3, adalah integral atas, artinya. Tulis, untuk suatu. Sehingga dapat dituliskan. Karena dan sebarang, maka adalah field of fraction dari.

37 Selain penutup integral dari pada, terdapat pula penutup integral dari 1 pada 1, di mana adalah suatu subset perkalian dari. Hal tersebut dijelaskan pada proposisi berikut. Proposisi 3.14 Misalkan di mana dan masing-masing ring komutatif dan adalah ketertutupan integral dari di. Selanjutnya misalkan adalah suatu sistem perkalian dari, maka 1 dan adalah ketertutupan integral dari 1 pada 1. Misalkan adalah sebarang elemen di 1, di mana dan. Karena integral atas, maka dipenuhi 1 1 0 0, (7) dengan 0,, 1. Bagi persamaan (7) oleh, diperoleh 1 1 0 0. (8) Sehingga diperoleh suatu polinomial. Polinomial di atas merupakan suatu polinomial monik dengan koefisienkoefisiennya merupakan elemen-elemen di 1. Karena adalah sebarang elemen dari 1 dan memenuhi kondisi pada persamaan (8), maka 1 adalah penutup integral dari 1 pada 1.

38 Proposisi 3.15 1. Misalkan adalah perluasan integral atas, maka 1 integral atas Gunakan Proposisi 3.14 dengan.