LAMPIRAN. Hubungan antara koordinat kartesian dengan koordinat silinder:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

II LANDASAN TEORI. dengan, 1,2,3,, menyatakan koefisien deret pangkat dan menyatakan titik pusatnya.

BAB V MOMENTUM ANGULAR Pengukuran Simultan Beberapa Properti Dalam keadaan stasioner, momentum angular untuk elektron hidrogen adalah konstan.

PARTIKEL DALAM SUATU KOTAK SATU DIMENSI

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

MEKANIKA KUANTUM DALAM TIGA DIMENSI

MATERI PERKULIAHAN. Gambar 1. Potensial tangga

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Persamaan Kontinuitas dan Persamaan Gerak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRODINGER TIGA DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON-SENTRAL ECKART DAN MANNING- ROSEN MENGGUNAKAN METODE ITERASI ASIMTOTIK

FUNGSI GELOMBANG. Persamaan Schrödinger

BAB IV OSILATOR HARMONIS

BAB III OPERATOR 3.1 Pengertian Operator Dan Sifat-sifatnya

Medan Elektromagnetik 3 SKS. M. Hariansyah Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor

Teori Dasar Gelombang Gravitasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

II LANDASAN TEORI. Misalkan adalah suatu fungsi skalar, maka turunan vektor kecepatan dapat dituliskan sebagai berikut :

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Gelombang sferis (bola) dan Radiasi suara

Mekanika Kuantum dalam Koordinat Bola dan Atom Hidrogen

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

RENCANA PEMBELAJARAN 1. POKOK BAHASAN : KINEMATIKA

Mata Kuliah : ELEKTROMAGNETIKA I Kode Kuliah : FEG2C3 Semester : Genap 2014/2015 Kredit : 3 SKS

UM UGM 2017 Fisika. Soal

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

Silabus dan Rencana Perkuliahan

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

PARTIKEL DALAM BOX. Bentuk umum persamaan orde dua adalah: ay" + b Y' + cy = 0

model atom mekanika kuantum

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIRAC UNTUK POTENSIAL ROSEN MORSE HIPERBOLIK DENGAN COULOMB LIKE TENSOR UNTUK SPIN SIMETRI MENGGUNAKAN METODE HIPERGEOMETRI

KAJIAN TAMPANG LINTANG HAMBURAN ELEKTRON DENGAN ION MELALUI TEORI HAMBURAN BERGANDA ( MULTIPLE SCATTERING THEORY)

BAB V PERAMBATAN GELOMBANG OPTIK PADA MEDIUM NONLINIER KERR

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

FUNGSI KHUSUS FSK 20238/2 SKS

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

I. Hukum lintasan : Semua planet bergerak dalarn lintasan berupa elips, dengan matahari pada salah satu titik fokusnya.

Persamaan Diferensial

PELUANG PARTIKEL PLASMA BERADA PADA DIMENSI DEBYE AKIBAT GANGGUAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN SCHRÖDINGER SISKA CLARA SARI

SOAL TRY OUT FISIKA 2

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis Metode. dan (2.52) masing-masing merupakan penyelesaian dari persamaan

Bab 5 Potensial Skalar. A. Pendahuluan

SISTEM KOORDINAT VEKTOR. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

Bab 6 Konduktor dalam Medan Elektrostatik. 1. Pendahuluan

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Jurusan Matematika FMIPA-IPB

SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini.

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

= (2) Persamaan (2) adalah persamaan diferensial orde dua dengan akar-akar bilangan kompleks yang berlainan, solusinya adalah () =sin+cos (3)

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

PERHITUNGAN TAMPANG LINTANG DIFERENSIAL HAMBURAN ELASTIK ELEKTRON-ARGON PADA 10,4 EV DENGAN ANALISIS GELOMBANG PARSIAL

BAB 16. MEDAN LISTRIK

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Verifikasi Perhitungan Partial Wave untuk Hamburan!! n

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. Nama Mata Kuliah : MEKANIKA II. Kode / SKS : MFF 1402 / 2 sks III. Prasarat

Soal dan Solusi Materi Elektrostatika

SASARAN PEMBELAJARAN

Fungsi Gelombang Radial dan Tingkat Energi Atom Hidrogen

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

Persamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

BIDANG STUDI : FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III PEMODELAN PERSAMAAN INTEGRAL PADA ALIRAN FLUIDA

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

BAB III. TEORI DASAR. benda adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding

Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK

BAB II KAJIAN TEORI. syarat batas, deret fourier, metode separasi variabel, deret taylor dan metode beda

SOLUSI PERSAMAAN SCHRÖDINGER UNTUK KOMBINASI POTENSIAL HULTHEN DAN NON-SENTRAL POSCHL- TELLER DENGAN METODE NIKIFOROV-UVAROV

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

FONON I : GETARAN KRISTAL

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 3. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Model Aliran Panas

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

II LANDASAN TEORI. Besaran merupakan frekuensi sudut, merupakan amplitudo, merupakan konstanta fase, dan, merupakan konstanta sembarang.

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Transkripsi:

LAMPIRAN A.TRANSFORMASI KOORDINAT 1. Koordinat silinder Hubungan antara koordinat kartesian dengan koordinat silinder: Vector kedudukan adalah Jadi, kuadrat elemen panjang busur adalah: Maka: Misalkan V adalah fungsi skalar,

Grad V = + Maka operator grad dalam koordinat silinder adalah: Operator Laplacian dalam koordinat silinder adalah: 2. Koordinat bola Hubungan antara koordinat kartesian dengan koordinat bola: Vector kedudukan adalah + Jadi, kuadrat elemen panjang busur adalah: +

Maka: Misalkan V adalah fungsi skalar, Grad V = + Maka operator grad dalam koordinat bola adalah:

Operator Laplacian dalam koordinat bola adalah: B. RUMUS EULER Rumus Euler adalah : Sehingga: C. SIFAT ORTHOGONAL DARI POLINOMIAL LEGENDRE Sifat orthogonal dari polinomial Legendre adalah: Dimana: Bentuk dinyatakan oleh Rodrigues: Dimana:

D. FUNGSI GELOMBANG HARMONIS SPHERIS Fungsi gelombang angular yang ternomalisasi dalam harmonis spheris adalah: Dimana untuk dan 1 untuk yang lainnya. Dengan, E. FUNGSI HANKEL Fungsi Hankel adalah: Dan Fungsi Hankel jenis pertama dan kedua didifenisikan sebagai berikut: Dan

F. MOMENTUM SUDUT TOTAL Momentum sudut total didefinisikan sebagai: Besar ketiga vector momentum sudut ini terkuantisasi menurut: Dan komponen-komponen-z nya terkuantisasi menurut: Dengan mengetahui,, kita dapat menyimpulkan, dan dari persyaratanpersyaratan berikut:

G. Penjabaran persamaan (2.12) hingga persamaan (2.14): Pada sistem pusat massa, persamaan Schrodinger untuk gerak relatif adalah: ; adalah massa partikel yang datang dan adalah massa target. Pada jarak yang sangat jauh dari penghambur, efek potensial dapat diabaikan sehingga persamaan diatas menjadi: Karena berkas elektron yang datang dianggap sebagai gelombang bidang maka: Dengan menggantikan nilai ke persamaan diperoleh: Dengan metode pemisahan variabel dapat digunakan mencari solusi persamaan diferensial diatas. Untuk variabel-x adalah: Untuk mendapatkan hasil persamaan karakteristiknya selalu dinyatakan dalam bentuk eksponensial. Misal: Jadi, persamaan karakteristiknya menjadi:

Dengan membagi diperoleh: Maka didapatkan solusi nilai X adalah: Dengan cara yang sama, kita dapat memperoleh solusi untuk variabel-y dan variabel-z. Untuk variabel-y adalah: Dan solusi nilai-y adalah: Untuk variabel-z adalah: Dan solusi nilai-z adalah: Jika kita gabung ketiga solusi persamaan diatas maka diperoleh: Karena berkas elektron yang datang bergerak di sepanjang sumbu-z maka fungsi gelombangnya adalah:

H. Penjabaran persamaan (2.18) hingga persamaan (2.20): Probabilitas Rapat Arus didefinisikan sebagai: Atau Probabilitas Rapat Arus Gelombang yang datang adalah: Atau Dimana: Probabalitas Rapat Arus Gelombang yang terhambur adalah: Atau

Probabilitas rapat arus yang melewati area bola berjari-jari adalah: Dimana: Karena fungsi gelombang tidak bergantung pada sudut. Maka probabilitas rapat arus yang terhambur adalah: Tampang lintang diferensialnya adalah:

I. Penjabaran persamaan (2.37) hingga (2.40): Fungsi gelombang yang datang tidak bergantung pada sudut azimut maka. Kedua ruas dikalikan dengan dan diintegralkan terhadap maka diperoleh: Pada ruas kanan merupakan bentuk integral parsial. Bentuk integral ini dapat diselesaikan dengan rumus: Misalkan : Hasil integral adalah: Bentuk kedua pada hasil integralnya akan menghasilkan faktor Oleh karena itu, ketika maka hasil integral Maka diperoleh:

Dengan : Sehingga,

J. Penjabaran persamaan (3.1) hingga persamaan (3.7) Persamaan Schrodinger dalam koordinat bola: Dimana: berikut:...(1) adalah massa tereduksi antara elektron dan target, yang dirumuskan sebagai Jika kita mengalikan seluruh persamaan (1) dengan didapatkan hasil:...(2) Untuk mencari solusi persamaan (2) dapat dilakukan dengan cara pemisahan variabel dan kemudian kita susun ulang persamaan hasil pemisahannya untuk menghitung solusinya. Pertama, kita misalkan fungsi gelombangnya adalah:..(3) Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (2) dan membagi seluruh persamaan dengan, maka diperoleh:...(4) Suku ketiga pada persamaan (4) hanya merupakan fungsi azimut, sedangkan suku yang lainnya hanya merupakan fungsi dan. Persamaan (4) dapat kita atur kembali sehingga menjadi:...(5)

Persamaan (5) hanya benar jika kedua ruas itu sama dengan tetapan yang sama, karena suku kiri dan suku kanan merupakan fungsi variabel yang berbeda, untuk memudahkan perhitungan kita misalkan suatu konstanta,, sehingga persamaan diferensial untuk fungsi menjadi:...(6) Kemudian kita substitusikan, suku ruas kanan persamaan (5) dan susun kembali persamaan tersebut sehingga diperoleh:...(7) Karena kedua ruas mempunyai persamaan dengan variabel yang berbeda, kita dapat memisalkan suatu konstanta yang sama untuk kedua ruas,yakni sehingga sekarang ruas kanan persamaan (7) menjadi: Dan ruas kiri persamaan (7) menjadi:...(8) Persamaan (6,8,9) dapat ditulis sebagai berikut: Persamaan untuk adalah:...(9) Persamaan untuk adalah: Persamaan untuk adalah:

Untuk menyelesaikan persamaan angularnya yakni dan, digunakan fungsi polinomial Legendre yang terasosiasi yang disebut sebagai fungsi harmonis spheris. Dimana untuk dan 1 untuk yang lainnya. Karena fungsi gelombangnya tidak bergantung pada sudut azimut maka fungsi gelombang angularnya tidak mengandung komponen yakni. Sehingga solusi persamaan bagian angularnya menjadi: Maka solusi fungsi gelombangnya dapat ditulis menjadi: Fungsi gelombang radialnya adalah: Dengan : Untuk, fungsi gelombang radialnya adalah:

Dengan : Solusinya adalah: Untuk, fungsi gelombang radialnya adalah: Sehingga: pergeseran fase

K. Penjabaran persamaan (3.8) hingga persamaan (3.14):.(1)..(2) Persamaan (1) diselesaikan:

Diperoleh: Persamaan (2) diselesaikan: Dengan membagi dan mensubstitusi nilai ke persamaan (2) maka diperoleh: Dimana: