7 II TINJUN PUSTK 2.1 Manaemen Proyek 2.1.1 Pengertan Manaemen Proyek Sebelum mengemukakan apa art dar Manaemen Proyek, terlebh dahulu akan mengetahu art dar Manaemen dan Proyek tu. Menurut Hamng dan Nurnaamuddn (2011:76) kata manaemen memlk 2 makna, yatu sebaga poss dan sebaga proses. Sebaga poss manaemen berart seorang atau sekelompok orang yang bertanggung awab melakukan pengkaan, penganalsaan, perumusan keputusan, dan penggamblan nsatf atas tndakan yang sesua atau yang terbak d dalam sebuah organsas. Sebaga proses, manaemen adalah snomn dar admnstras yang memlk art sebaga fungs dar perencanaan, pengkoordnasan, dan penggerakan aktvtas dar sebuah organsas. Menurut Husen (2009:4), pengertan proyek adalah sebaga berkut: gabungan dar sumber-sumber daya sepert manusa, materal, peralatan dan modal/baya yang dhmpun dalam suatu wadah organsas sementara untuk mencapa sasaran dan tuuan. Dan Menurut Hamng dan Nurnaamuddn (2001:77), pengertan proyek adalah sebaga berkut: mendefnskan bahwa proyek adalah sebuah rencana yang dsapkan dengan sebak-baknya untuk menangan pembuatan suatu produk baru, atau suatu bsns baru dar sebuah perusahaan. Menurut Husen (2009:4), menyatakan bahwa: manaemen proyek adalah penerapan lmu pengetahuan, keahlan dan keteramplan, cara teknk yang terbak dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapa sasaran dan tuuan yang telah dtentukan agar mendapatkan hasl yang optmal dalam hal knera baya, mutu dan waktu, serta keselamatan kera. Menurut Sarno (2012:1), menyatakan bahwa: manaemen proyek adalah suatu proses merencanakan, mengorgansaskan, mengarahkan dan mengontrol sumber daya perusahaan
8 dengan sasaran angka pendek untuk mencapa goal obectve yang spesfk. 2.1.2 Fase dalam Manaemen Proyek akhtyar,dkk., (2012:56), manaemen proyek dlakukan dalam tga tahap, yatu: 1. Perencanaan (Plannng) Kegatan perencanaan mencakup penetapan sasaran, mendefnskan proyek dan organsas tm. 2. Penadwalan (Schedullng) Kegatan n menghubungkan antara tenaga kera, uang dan bahan yang dgunakan dalam proyek. 3. Pengendalan (Controllng) kegatan n mencakup pengawasan sumber daya, baya, kualtas dan budget ka perlu merevs, mengubah rencana, menggeser atau mengelola ulang sehngga tepat waktu dan baya. 2.1.3 Tuuan Manaemen Proyek Menurut Soeharto (Ismael, 2013:48), tuuan dar adanya proses manaemen proyek, yatu: 1. gar semua rangkaan kegatan tersebut tepat waktu, dalam hal n tdak terad keterlambatan penyelesaan proyek. 2. aya yang sesua, maksudnya agar tdak ada baya tambahan lag d luar dar perencanaan baya yang telah drencanakan. 3. Kualtas sesua dengan persyaratan. 4. Proses kegatan sesua persyaratan. 2.2 Network Plannng 2.2.1 Pengertan Network Plannng Menurut Heranto (2008:359) Network Plannng adalah salah satu model yang banyak dgunakan dalam penyelenggaraan proyek, yang dapat memberkan nformas tentang kegatan-kegatan yang ada dalam dagram
9 arngan kera tu. Pada prnspnya Network Plannng tersebut dgunakan untuk merencanakan penyelesaan berbaga macam pekeraan/proyek. Dengan adanya Network Plannng, proyek dapat menyusun perencanaan penyelesaan proyek dengan waktu dan baya yang palng efsen. 2.2.2 Prnsp Dasar Network Plannng Dalam sebuah pelaksanaan proyek konstruks ataupun lannya, haruslah drencanakan dengan matang. Untuk merencanakan pekeraan harus mencakup hal-hal sebaga berkut: 1. Mengelola sebuah proyek dalam mlestone, meleston menyatakan suatu perstwa atau konds yang menanda penyelesaan sekelompok tugas yang salng berhubungan atau penyelesaan suatu tahapan dar sebuah proyek. 2. Menelusur perkembangan yang terad pada sebuah proyek yang sedang dlaksanakan. 3. Menetapkan dan menadwalkan sumber daya yang ada. 2.2.3 Keuntungan Metode Network Plannng Menurut Prasetya dan Lukastut (2009:34), metode network plannng sangat membantu manaemen proyek dalam melakukan hal-hal sebaga berkut: 1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks. 2. Schedullng pekeraan-pekeraan sdemkan rupa dalam urutan yang prakts dan efsen. 3. Mengadakan pembagan kera dar tenaga kera dan dana yang terseda. 4. Menentukan trade-off (kemungknan pertukaran) antara waktu dan baya. 5. Menentukan probabltas penyelesaan suatu proyek tertentu.
10 2.2.4 Penyusunan Dagram Network Untuk mempermudah penyelesaan proyek secar keseluruhan dperlukan adanya suatu dgram yang menunukkan urutan pekeraan. Dalam metode n dkenal smbol-smbol sebaga berkut: 1. Smbol dan Notas dalam Network Plannng Tabel 2.1 Smbol dan Notas dalam Network Plannng Msalnya, dan adalah dua kegatan yang berasal dar perstwa dan berakhr pada perstwa, sepert contoh pada gambar d bawah n. Keadaan n sult dbedakan oleh komputer, karena kedua kegatan tu dbaca sebaga kegatan -. Untuk tu, dperlukan bantuan dummy, sepert pada Gambar 2.1.b atau Gambar 2.1.c, sehngga elas dapat dbedakan penyeburan dar masng-masng kegatan. Ddalam hal analss manual, penggunaan grammatcal dummy dapat dabakan, sehngga contoh sepert pada Gambar 2.1.a bsa saa dpaka.
11 k (a) (b) K (c) Gambar 2.1 Contoh Penggunaan Grammatcal Dummy Logcal dummy dpergunakan untuk memperelas hubungan antar kegatan. Msalnya terdapat hubungan sepert pada Gambar 2.2.a. Hubungan n dapat dbaca bahwa kegatan D dan E dapat dmula setelah kegatan,, dan C selesa. Maksud sesungguhnya, kegatan D dapat dmula setelah kegatan dan selesa, sedangkan kegatan E dapat dmula setelah kegatan,, dan C selesa. Untuk menggambarkan logka n, dperlukan suatu dummy yang dapat yang dapat memperelas maksud tersebut, sepert terlhat pada Gambar 2.2.b. D D C E (a) Gambar 2.2 Contoh Penggunaan Logcal Dummy C (b) E
12 2. Perhtungan Waktu Proyek Salah satu hal pentng dalam analss proyek adalah mengetahu kapan proyek dapat dselesakan. Untuk menawab hal tu, perlu dketahu lebh dulu waktu yang dperlukan untuk masng-masng kegatan, hubungannya dengan kegatan lan, serta kapan kegatan-kegatan tersebut dmula dan berakhr. erdasarkan dagram network yang telah tergambar, maka terbentuk alur-alur penyelesaan proyek dmula dar keadan awal sampa keadan palng akhr. Jalur-alur tersebut basa dsebut lntasan. Dar sekan banyak lntasan yang terad, dbutuhkan seumlah waktu yang berbeda yang dhaslkan dar penumlahan duras setap kegatan yang dlalunya. Dalam perhtungan waktu proyek dkenal beberapa stlah, sebaga berkut. a. Earlest actvty start tme (ES), menunukkan saat palng awal suatu kegatan dapat dmula. b. Earlest actvty fnsh tme (EF), menunukkan saat palng awal selesanya suatu kegatan. c. Latest actvty start tme (LS), menunukkan saat palng lambat suatu kegatan harus dmula, d. Latest actvty fnsh tme (LF), menunukkan saat palng lambat suatu kegatan harus sudah selesa. Perhtungan waktu proyek dlakukan dengan dua tahap. Tahap pertama menghtung ES dan EF, dan tahap kedua menghtung LS dan LF. Perhtungan ES dan EF dlakukan secara mau (forward pass), yatu dmula dar kegatan awal (perstwa saat dmulanya proyek) sampa ke kegatan terakhr (perstwa saat berakhrnya proyek). EF untuk suatu kegatan sama dengan ES dtambah dengan waktu untuk melaksanakan kegatan tersebut, atau EFx = ESx + tx
13 Sementara, perhtungan LS dan LF dlakukan secara mundur (backward pass), yang drumuskan sebaga berkut: LSx = LFx - tx Perhtungan dmula dar kegatan terakhr (dmana EF = LF) menuu ke kegatan pertama (dmana ES = LS = 0). Perhtungan waktu proyek bsa dlakukan dengan bantuan dagram arngan kera. Pada dagram arngan kera, poss yang dpergunakan untuk menunukkan ES, LS, EF, dan LF dar suatu kegatan X yang berasal dar perstwa dan berakhr pada perstwa sebaga berkut. LSx ESx t X LFx EFx Gambar 2.3 Contoh Gambar Dagram Jarngan Kera 2.2.5 Metode Network Plannng a. Crtcal Path Method (CPM) Menurut Hamng dan Nurnaamuddn (2014:86), Crtcal Path Method (CPM) atau Metode Jalur Krts merupakan dagram kera yang memandang waktu pelaksanaan kegatan yang ada dalam arngan bersfat unk (tunggal) dan determnstc (past), serta dapat dpredks karena ada pengalam mengerakan pekeraan yang sama pada proyek sebelumnya. Karakterstk dan cara membaut dagram CPM, yatu sebaga berkut. 1. Kegatan dlambangkan oleh lngkaran kecl (node). 2. Hubungan presdens dlambangkan oleh gars panah. 3. Nama (smbol) kegatan dan waktu pengeraannya dnyatakan dalam lngkatan (node) dar kegatan. 4. Penulsan waktu-waktu arngan memaka teladan.