RINGKASAN CATATAN KULIAH PENDAHULUAN TEORI HIMPUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2. HIMPUNAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 17 Oktober 2016

HIMPUNAN. Arum Handini Primandari, M.Sc Ayundyah Kesumawati, M.Si

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

TEORI HIMPUNAN. A. Penyajian Himpunan

HIMPUNAN MATEMATIKA. Program Studi Agroteknologi Universitas Gunadarma

MATEMATIKA BISNIS. Himpunan. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen.

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

INF-104 Matematika Diskrit

Himpunan. Nur Hasanah, M.Cs

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

HIMPUNAN ARUM HANDINI PRIMANDARI, M.SC AYUNDYAH KESUMAWATI, M.SI

Teori himpunan. 2. Simbol baku: dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh:

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

INF-104 Matematika Diskrit

Teori Himpunan. Author-IKN. MUG2B3/ Logika Matematika 9/8/15

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB I HIMPUNAN. Matematika Infomatika. Universitas Gunadarma Halaman 1

Himpunan dapat dikomposisikan satu sama lain. Komposisi yang menyangkut dua himpunan disebut operasi biner, seperti Gabungan (union),

1.1 Pengertian Himpunan. 1.2 Macam-macam Himpunan. 1.3 Relasi Antar Himpunan. 1.4 Diagram Himpunan. 1.5 Operasi pada Himpunan. 1.

LOGIKA MATEMATIKA PENGERTIAN HIMPUNAN DAN OPERASI OPERASI DALAM HIMPUNAN. TITI RATNASARI, SSi., MSi. Modul ke: Fakultas ILKOM

Mohammad Fal Sadikin

MATEMA TEMA IKA BISNIS BY : NINA SUDIBYO

Urian Singkat Himpunan

Pertemuan 6. Operasi Himpunan

Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

DEFINISI. Himpunan (set): Dengan kata lain : Elemen dari himpunan : Kumpulan objek-objek yang berbeda.

Teori Dasar Himpunan. Julan HERNADI. December 27, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah, Ponorogo

HIMPUNAN MEMBAHAS TENTANG:

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan. Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

Uraian Singkat Himpunan

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB I H I M P U N A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

[HIMPUNAN] MODUL MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 RAJASOAL..COM. istiyanto

Himpunan (set) Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Modul ke: Penyajian Himpunan. operasi-operasi dasar himpunan. Sediyanto, ST. MM. 01Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

Matematika Terapan. Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 2

HIMPUNAN. A. Pendahuluan

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

1.2 PENULISAN HIMPUNAN

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

Matematika Ekonomi, MKK30234 FEBI, IAIN Palopo

Induksi Matematika. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

1 P E N D A H U L U A N

MATEMATIKA 1. Pengantar Teori Himpunan

BAB V HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang mempunyai definisi yang jelas.

Modul ke: Matematika Ekonomi. Himpunan dan Bilangan. Bahan Ajar dan E-learning

Pengertian Himpunan. a. kumpulan makanan lezat b. kumpulan batu-batu besar c. kumpulan lukisan indah. 1. Kumpulan yang bukan merupakan himpunan

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

Bab1. Himpunan. Gajah Merpati. Burung Nuri Jerapah

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

H I M P U N A N. 1 Matematika Ekonomi Definisi Dasar

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

LANDASAN MATEMATIKA Handout 2

LOGIKA MATEMATIKA HIMPUNAN. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

MATEMATIKA EKONOMI 1. Oleh : Muhammad Imron H

BAB III HIMPUNAN. 2) Mahasiswa dapat menyebutkan relasi antara dua himpunan. 3) Mahasiswa dapat menentukan hasil operasi dari dua himpunan

FERRY FERDIANTO, S.T., M.Pd. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

Himpunan. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

[Enter Post Title Here]

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

H i m p u n a n. Himpunan. Oleh : Panca Mudji Rahardjo, ST. MT.

Matematika: Himpunan 10/18/2011 HIMPUNAN. Syawaludin A. Harahap 1

Logika Matematika Himpunan

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

A. Pengertian dan Notasi Himpunan 1. Pengertian Himpunan Istilah kelompok, kumpulan, kelas, maupun gugus dalam matematika dikenal sebagai istilah

HIMPUNAN, RELASI DAN FUNGSI

Matematika Logika Aljabar Boolean

BAB I PEMBAHASAN A. HIMPUNAN DAN SUB HIMPUNAN. 1. PENGERTIAN HIMPUNAN Marilah kita perhatikan firman Allah swt dalam al qur an surat al-nur ayat 45.

Aljabar Boole. Meliputi : Boole. Boole. 1. Definisi Aljabar Boole 2. Prinsip Dualitas dalam Aljabar

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

Materi Ke_2 (dua) Himpunan

Matematika Diskrit 1

Matematika Ekonomi. Bab I Himpunan

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Teori Himpunan Ole l h h : H anu n n u g n N. P r P asetyo

PENDAHULUAN. 1. Himpunan

Teori Himpunan Elementer

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

Himpunan. Himpunan (set)

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

: SRI ESTI TRISNO SAMI

MATEMATIKA BISNIS. Pendahuluan: 1. Kontrak Perkuliahan 2. Himpunan. Sitti Rakhman, SP., MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

OPERASI HIMPUNAN. (Minggu ke-10 dan 11)

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

Modul ke: Logika Matematika. Himpunan. Fakultas FASILKOM. Bagus Priambodo. Program Studi SISTEM INFORMASI.

Logika Matematika. Teknik Informatika IT Telkom

Himpunan dan Sistem Bilangan Real

Himpunan. by Ira Prasetyaningrum. Page 1

1 Pendahuluan I PENDAHULUAN

TEORI HIMPUNAN LOGIKA MATEMATIKA

Review Sistem Digital : Aljabar Boole

Diktat Kuliah. Oleh:

Definisi Aljabar Boolean

Transkripsi:

RINGKASAN CATATAN KULIAH PENDAHULUAN TEORI HIMPUNAN Apakah himpunan itu? Tidak ada definisi himpunan, yang ada hanya sinonim-sinonim atau kesamaan kata. 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: himpunan adalah kumpulan, perkumpulan 2. Menurut Lipschutz (1981): himpunan adalah daftar, koleksi, atau kelas objek-objek yang terdefinisikan dengan baik (well-defined). 3. Menurut Hollands (1981): himpunan (set) adalah kelompok benda-benda (yang disebut anggota-anggota atau unsur-unsur), yang digolongkan bersama-sama, sehingga dapat diketahui apakah suatu benda tertentu termasuk atau tidak pada himpunan itu. Kata-kata himpunan, kelompok, daftar, koleksi, kelas bersinonim satu sama lainnya. Namun dalam matematika, keanggotaan suatu unsur/anggota dalam himpunan harus terdefinisikan dengan baik: tidak boleh ada ketidakjelasan apakah suatu benda/objek merupakan anggota himpunan termaksud atau bukan. Misalnya, A adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya adalah kota-kota yang bersih. Apakah Bandung merupakan salah satu anggota kelompok itu? Apakah Cirebon termasuk salah satu anggota kelompok itu? Apakah kriteria kota yang bersih itu? Di sini timbul kesulitan atau keragu-raguan dalam mengidentifikasi kota-kota mana yang menjadi anggota kelompok itu. Jadi, A dalam contoh ini bukan himpunan dalam konteks teori himpunan dalam matematika. Cara melambangkan dan mendefinisikan himpunan Himpunan biasa dilambangkan dengan huruf kapital seperti A, B, C, D dan seterusnya. Untuk mendefinisikan suatu himpunan atau merinci satu demi satu anggota suatu himpunan, digunakan sepasang tanda kurung kurawal { dan }. Anggota-anggota himpunan itu dituliskan satu demi satu di antara kedua kurawal itu, dipisahkan dengan tanda baca koma. Misalnya, jika himpunan K memiliki empat buah anggota yaitu 2, 10, 15, 22, maka K biasa ditulis K = {2, 10, 15, 22}. Bentuk ini dinamakan tabular form. Salah satu kesulitan

yang timbul dengan bentuk tabular ini adalah apabila banyaknya anggota suatu himpunan banyak sekali sehingga memerinci satu demi satu anggotanya tidak hemat dalam penulisan. Untuk mengatasi masalah semacam itu terdapat cara lain mendefinisikan himpunan yaitu dengan menggunakan set-builder form. Sebagai contoh, misalkan L adalah himpunan semua nama kotamadya di Indonesia. Anggota L banyak sekali, karena itu bisa kita gunakan set-builder form sebagai berikut: L = {x x nama kotamadya di Indonesia}. Lambang dibaca sedemikian hingga. L = {x x adalah nama kotamadya di Indonesia} dibaca L adalah himpunan yang beranggotakan semua x sedemikian hingga x adalah nama kotamadya di Indonesia. Kadang-kadang diperlukan lambang tiga titik (...) untuk menyatakan himpunan yang memiliki tak berhingga banyaknya anggota. Misalnya M adalah himpunan semua bilangan genap positif. 2, 4, 6, 8, 10 hanyalah beberapa contoh anggota M namun sebenarnya M memiliki tak berhingga banyaknya anggota. M dapat ditulis M = {2, 4, 6, 8, 10,...}. Himpunan kosong Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota, biasa dilambangkan dengan {} atau. Misalkan T adalah himpunan nama orang di Indonesia yang saat ini berusia 500 tahun. Jadi, T =. Menyatakan keanggotaan Untuk menyatakan keanggotaan di suatu himpunan digunakan lambang, sedangkan untuk menyatakan bukan anggota di suatu himpunan digunakan lambang. 1. 3 {1, 2, 3, 4}, tetapi 7 {1, 2, 3, 4} 2. Misalkan B adalah himpunan semua nama kota di Jawa Barat yang berawalan dengan huruf B. Maka Bandung B tetapi Cimahi B.

Himpunan bagian Jika A dan B masing-masing himpunan, A dikatakan himpunan bagian dari B apabila semua anggota A merupakan anggota B. Untuk menyatakan bahwa A himpunan bagian dari B, ditulis A B. Tetapi apabila A bukan himpunan bagian dari B, ditulis: A B. 1. Misalkan A = {3, 7, 10, 12} dan B = {1, 2, 3, 7, 9, 10, 11, 12, 14}. Karena setiap anggota A merupakan anggota B, kita tulis A B. 2. Misalkan A adalah himpunan semua segitiga dan B adalah himpunan semua segitiga siku-siku, A B karena tidak semua segitiga merupakan segitiga siku-siku. Catatan: Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan. Jadi, untuk setiap himpunan A berlaku A. Kesamaan dua himpunan Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B apabila A B dan B A 1. Misalkan A = {3, 9, 10} dan B = {10, 3, 9}. Karena A B dan B A, dapatlah kita menyatakan A = B. 2. Misalkan K = {1, 2, 3, 4, 5} dan L = {1, 4, 5}. L K tetapi K L. Jadi, K L. Ekivalensi dua himpunan Himpunan A dikatakan ekivalen atau setara dengan himpunan B (ditulis A B) apabila banyaknya anggota A sama dengan banyaknya anggota B.

1. Misalkan A = {1, 2, 3, 4} dan B = {-5, 0, 7, 10}. Baik A maupun B memuat empat buah anggota, jadi kedua himpunan tersebut memiliki anggota yang sama banyak. Jadi, A B. 2. Jika C = {1, 4, 7, 11} dan D = {1, 2, 3, 5, 7, 11}, C D (C tidak ekivalen dengan D) karena himpunan D memuat anggota yang tidak sama banyak dengan C. Himpunan semesta Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua himpunan yang sedang dibahas/dibicarakan. Himpunan semesta biasa dilambangkan dengan S atau U. 1. Misalkan S = {1, 2, 3,..., 10}, A = {1, 2, 4, 8}, B = {2, 3, 7, 8}, C = {1, 4, 9, 10}. S merupakan himpunan semesta bagi himpunan-himpunan A, B, dan C karena A S, B S, dan C S. 2. Tetapi T = {1, 2, 3,...8} bukan himpunan semesta bagi A = {1, 2, 4, 8}, B = {2, 3, 7, 8}, C = {1, 4, 9, 10} karena C T. OPERASI-OPERASI PADA HIMPUNAN Misalkan A, B masing-masing himpunan dengan S sebagai himpunan semestanya. 1. Komplemen Komplemen dari A adalah.

A A c 2. Gabungan (Union) Himpunan A gabung B adalah S A B 3. Irisan (Intersection) Himpunan A iris B adalah. S A B

4. Selisih Himpunan A kurang B adalah \. S A B 5. Selisih Simetris (Symmetric Difference) Selisih simetris antara A dan B adalah \ \ S A B 6. Produk Kartesius (Cartesian Product) Produk Kartesius A x B adalah,,. Anggota-anggota A x B merupakan suatu pasangan berurut, dalam arti (a,b) (b,a). Contoh pasangan berurut adalah koordinat suatu titik di bidang Kartesius. Titik A yang berkoordinat (-3,7) misalnya, berbeda letaknya dengan titik B yang berkoordinat (7,-3).

Contoh-contoh operasi pada himpunan Misalkan A = {2, 3, 7, 9, 10}, B = {1, 2, 3, 5, 7, 8, 9} dan S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} Maka: A c = {1, 4, 5, 6, 8}, B c = {4, 6, 10} A B = {1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10} A B = {2, 3, 7, 9} A\B = {10}, B\A = {1, 5, 8} A B = {1, 5, 8, 10} Misalkan C = {1, 2, 3} dan D = {1,-1}. Maka C x D = {(1,1),(1,-1), (2,1),(2,-1),(3,1), (3,-1)} dan D x C = {(1,1),(1,2),(1,3),(-1,1), (-1,2),(-1,3)}. Himpunan kuasa (Power set) Himpunan kuasa dari A adalah 2. Jadi 2 A beranggotakan semua himpunan bagian dari A. Misalkan A = {0, 1, -1}. Maka 2 A = {{0},{1},{-1}, {0, 1}, {0,-1},{1,-1},{0,-1, 1}, } atau 2 A = {{0},{1},{-1}, {0, 1}, {0,-1},{1,-1}, A, }. Hukum-hukum aljabar himpunan Hukum idempoten: A A = A A A = A Hukum asosiatif: (A B) C = A (B C) (A B) C = A (B C) Hukum komutatif: A B = B A

A B = B A Hukum distributif: A (B C) = (A B) (A C) A (B C) = (A B) (A C) Hukum identitas: A = A dan A S = A A S = S dan A = Hukum komplemen: A A c = S dan A A c = (A c ) c = A dan S c = dan c = S Hukum De Morgan: (A B) c = A c B c (A B) c = A c B c [Pada hukum-hukum di atas, A, B, dan C masing-masing himpunan dengan S sebagai himpunan semestanya.]