BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Perencanaan Tindakan BAB IV

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMAKASIH. ABSTRAK. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 16 orang siswa yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagaimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Botumoito Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan 12 orang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui model pembelajaran Numbered Heads Together. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus II dilaksanakan setelah hasil yang diperoleh dari pembelajaran siklus I belum mencapai target yang diharapkan. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, yang masing-masing pertemuan dalam waktu 2 x 40 menit. Sebelumnya peneliti melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal yang akan menjadi dasar untuk melihat hasil penelitian. Dari hasil observasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dari 20 orang siswa yang diobservasi adalah 3 orang (15%) yang masuk kategori tuntas dalam mengikuti proses belajar mengajar, sedangkan 17 orang siswa (85%) yang tidak masuk kategori tuntas. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut : 30

4.1.1 Observasi Awal a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran, ketekunan siswa mencari data yang berhubungan dengan tema pembelajaran, dan ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil Pengamatan Guru pada Observasi Awal Aspek Yang Diamati Frekuensi Jumlah (A) Keaktifan siswa membahas tema pembelajaran (B) Ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran (C) Ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas Presentasi Rata-rata SA 3 5 A 2 KA 4 7 TA 3 ST 3 5 T 2 KT 9 11 TT 2 ST 3 5 T 2 10 STM 15 35% KTM 28 68% KT 6 TT 3 Keterangan : SA = sangat aktif A = aktif KA = kurang aktif TA = tidak aktif ST = sangat tekun T = tekun KT = kurang tekun TT = tidak tekun 31

ST = sangat tepat T = tepat STM = sangat termotivasi KTM = kurang termotivasi KT = kurang tepat TT = tidak tepat Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran untuk kriteria aktif 5% dan kriteria kurang aktif 7%. Pada aspek ketekunan siswa mencari data yang berhubungan dengan tema pembelajaran diperoleh 5% kriteria tekun, dan kriteria kurang tekun 11%. Selanjutnya pada aspek ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas kriteria tepat 5%, dan kurang tepat 10%. Pada kriteria memiliki motivasi diperoleh 35% dan kurang memiliki motivasi 68%. a. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran Observasi awal (Pra siklus) nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 56,3. Nilai siswa di bawah KKM masih 17 siswa atau 85%. Siswa yang mencapai KKM baru 3 orang atau 15%. b. Refleksi hasil penelitian tindakan Berdasarkan deskripsi hasil tindakan, dapat dikatakan refleksi sebagai berikut : a. Sebagian besar siswa belum memiliki motivasi dalam pembelajaran PKn. b. Aspek-aspek yang dipelajari pada materi pembelajaran PKn belum dipahami dengan jelas. c. Sebagian besar siswa tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 32

Dari data tersebut diperoleh gambaran tentang model belajar siswa dalam pembelajaran PKn yang akan diupayakan peningkatannya. Untuk itu peneliti merancang pembelajaran, menyiapkan media yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus I, sehubungan dengan model pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4.1.2 Siklus I a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran, ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran, dan ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : 33

Tabel 2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I Aspek Yang Diamati Frekuensi Jumlah (A) Keaktifan siswa membahas tema pembelajaran (B) Ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran (C) Ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas Presentasi Rata-rata Keterangan : SA 5 10 A 5 KA 7 10 TA 3 ST 6 9 T 3 KT 9 11 TT 2 ST 6 10 T 4 9 STM 29 50,95% KTM 30 46,05% KT 6 TT 3 SA = sangat aktif A = aktif KA = kurang aktif TA = tidak aktif ST = sangat tepat T = tepat ST = sangat tekun T = tekun KT = kurang tekun TT = tidak tekun STM = sangat termotivasi KTM = kurang termotivasi KT = kurang tepat TT = tidak tepat Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran untuk kriteria aktif 10% dan kriteria kurang aktif 10%. Pada aspek ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran diperoleh 9% kriteria tekun, dan kriteria kurang tekun 11%. 34

Selanjutnya pada aspek ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas kriteria tepat 10%, dan kurang tepat 9%. Pada kriteria memiliki motivasi diperoleh 50,95% dan kurang memiliki motivasi 46,05%. a. Hasil Belajar Siswa Pengukuran hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus I sebanyak 5 butir soal Pilihan Ganda, dengan bobot maksimal capaian siswa 100, dan skor masing-masing soal adalah 10. Dari hasil analisis tes pada siklus I menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa yang dikenai tindakan 7 orang siswa (35%) memperoleh nilai 75 ke atas, dan 13 orang siswa (65%) memperoleh nilai kurang 75 dengan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 65,1. Hal ini belum mencapai ketuntasan belajar dan masih dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut pada siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : No Tabel 3 Analisis hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I Rata rata Nilai Tes Akhir Persentase Siswa yang Mencapai KKM Persentase Siswa yang belum Mencapai KKM 1. 65,1 35% 65% Cukup Tuntas Belum tuntas b. Refleksi hasil pelaksanaan tindakan Berdasarkan hasil refleksi bersama dengan guru mitra, bahwa dalam pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus I ini agar diharapkan siswa dapat 35

memiliki motivasi dalam pembelajaran PKn. Dan hasilnya menunjukkan sudah 35% siswa sudah mencapai KKM sehubungan dengan data-data di atas penulis berhipotesis bahwa kelemahan-kelemahan yang muncul dalam pembelajaran dimungkinkan oleh hal-hal sebagai berikut : a. Siswa masih kurang aktif dan kurang tertib dalam berdiskusi kelompok. Hal itu dikarenakan siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan model berkelompok. b. Kesiapan siswa untuk menerima pelajaran melalui model pembelajaran Numbered Heads Together belum maksimal. Hasil refleksi di atas pada akhirnya memberikan saran untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II yaitu : a. Guru harus lebih baik dalam mengkondisikan siswa untuk belajar dengan berkelompok. b. Guru harus mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran c. Guru harus membantu siswa dalam memberikan komentar pada saat kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. d. Guru harus lebih baik dalam mengatur waktu proses pembelajaran Berdasarkan hasil refleksi bersama dengan guru pengamat, maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka guru pengamat dan peneliti sepakat untuk menindak lanjuti hasil yang diperoleh pada siklus I ke siklus selanjutnya. 36

4.1.3 Siklus II Siklus II dilaksanakan untuk menyempurnakan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. Hal ini dilaksanakan karena aspek-aspek yang dilaksanakan belum secara pengumpulan data dalam siklus I lebih dimaksimalkan lagi pada siklus II. a. Hasil pengamatan kegiatan guru Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran, ketekunan siswa mencari data yang berhubungan dengan tema pembelajaran, dan ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 Hasil pengamatan guru pada siklus II Aspek yang Diamati Frekuensi Jumlah (A) Keaktifan siswa membahas tema pembelajaran (B) Ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran (C) Ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas Presentasi Rata-rata SA 6 19 A 13 KA 1 1 TA - ST 8 18 T 10 KT 2 2 TT - ST 7 19 T 12 1 STM 56 96,85% KTM 4 15% KT 1 TT - Keterangan : SA = sangat aktif ST = sangat tekun 37

A = aktif KA = kurang aktif TA = tidak aktif ST = sangat tepat T = tepat T = tekun KT = kurang tekun TT = tidak tekun STM = sangat termotivasi KTM = kurang termotivasi KT = kurang tepat TT = tidak tepat Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran untuk kriteria aktif 13% dan kriteria kurang aktif 1%. Pada aspek ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran diperoleh 10% kriteria tekun, dan kriteria kurang tekun 2%. Selanjutnya pada aspek ketepatan siswa dalam membuat kesimpulan tema yang dibahas kriteria tepat 12%, dan kurang tepat 1%. Pada kriteria memiliki motivasi diperoleh 96,85% dan kurang memiliki motivasi 15%. b. Hasil belajar siswa Pengukuran hasil belajar siswa pada siklus II dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis sebagaimana tertera pada lampiran 3. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus II sebanyak 5 butir soal essay, dengan bobot maksimal capaian siswa 100, dan skor masing-masing soal adalah 10, 30,15,15, dan 30. Dari hasil analisis tes pada siklus II menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa yang dikenai tindakan 19 orang siswa (95%) memperoleh nilai 75 ke atas, 38

dan 1 orang siswa (5%) memperoleh nilai kurang 75 dengan nilai rata-rata kelas adalah 75,15. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : No Tabel Analisis hasil evaluasi belajar siswa siklus II Rata rata Nilai Tes Akhir Persentase Siswa yang Mencapai KKM Persentase Siswa yang belum Mencapai KKM 1. 75,15 95% 5% Baik Tuntas Belum tuntas Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa 95% siswa telah mencapai ketuntasan dan dapat dikatakan berhasil. Sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya. c. Refleksi hasil pelaksanaan tindakan Berdasarkan diskripsi hasil tindakan siklus II maka dapat dipaparkan analisis sebagai berikut : Semua aspek yang diamati mengalami peningkatan sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran PKn. Model pembelajaran yang digunakan guru, sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni merangsang siswa berpikir aktif dan kreaktif. Peningkatan yang terjadi pada setiap aspek yang dinilai, atas dasar kerja sama guru sebagai peneliti dan guru mitra, dalam memotivasi siswa untuk belajar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat digambarkan hasil perkembangan dari pelaksanaan Pra Siklus (observasi awal), Siklus I dan Siklus II pada diagram di bawah ini : 39

Presentase Siswa Presentase Rata-rata Belajar Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 96,85 50,95 35 Pra Siklus Siklus I Siklus II Motivasi Belajar Siswa Diagram 4.1 Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Akhir Pada Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 96,85 68 50,95 46,05 35 15 Pra Siklus Siklus I Siklus II % Yang Termotivasi % Yang belum Termotivasi Diagram 4.2 Perbandingan Persentase KKM pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II 40

Bertolak dari gambar grafik tersebut maka dapat diketahui perolehan ratarata hasil nilai tes akhir siswa. Pada setiap tahapan, siswa mengalami peningkatan yang cukup meningkat. 4.2 Pembahasan Pada hakikatnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa namun, dalam prosesnya sering kali dijumpai siswa yang kurang tertarik dan kurang memahami materi yang diajarkan. Untuk menghindari hal tersebut perlu adanya model pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran digunakan adalah model pembelajaran Numbered Heads Together. Dalam proses pembelajaran Numbered Heads Together ini bertujuan untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini pada pembelajaran khususnya, dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran Numbered Heads Together, memiliki indikator kinerja 80% dari jumlah siswa kelas VII-4 telah memiliki motivasi belajar. Atau meningkat dari 7 orang (35%) menjadi 19 orang (95%) dari jumlah siswa 20 orang. Berdasarkan standar tersebut, penelitian tindakan kelas ini menunjukkan hasil sebagaimana grafik di bawah ini. Grafik 1. Analisis Hasil Persentase Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn 41

Grafik Pencapaian Rata-rata Nilai Presentase Rata-rata Motivasi Siswa 120 100 96,85 80 60 40 20 35 50,95 Grafik pencapaian rata-rata motivasi belajar siswa 0 Pra Siklus Siklus I siklus II Grafik 4.1 Pencapaian rata-rata Motivasi Belajar Siswa dalam pembelajaran 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 95 % 35 % 15 % Pra Siklus Siklus I Siklus II % yang mencapai KKM Grafik 4.2 Pencapaian persentase KKM siswa pada pembelajaran Berdasarkan data pengamatan kegiatan belajar siswa dan data hasil belajar siswa, yang dilaksanakan pada siklus I mengalami peningkatan dan dari pengamatan kegiatan belajar siswa belajar mengajar yakni dari 50,95% meningkat menjadi 96,85%, dibanding data hasil belajar dari 35% menjadi 95%. Peningkatan 42

yang terjadi pada setiap siklus disebabkan, antara peneliti dan guru mitra terdapat persepsi yang sama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Untuk menyikapi hal ini diupayakan bagaimana siswa memahami dirinya sebagai siswa sehingga memiliki motif yang kuat untuk merealisasikan tujuan pembelajaran. Pada observasi awal, masih terdapat sebagian besar siswa yang belum termotivasi di mana rata-rata persentase yang dicapai 35%, pada proses pembelajaran, siswa kurang aktif, keluar masuk kelas, kesibukan yang tidak jelas. Untuk itu pada pelaksanaan siklus I, model pembelajaran lebih diarahkan pada memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, sehingga hasil yang dicapai ratarata 50,95%. Selanjutnya pada siklus II, pembelajaran dirancang dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi sesuai tema pembelajaran, hal ini menambah motivasi siswa. Tema yang didiskusikan dalam kelompok menimbulkan rasa ingin tahu sebagai salah satu teknik dalam memotivasi siswa. Hal ini menimbulkan semacam konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran, dengan sendirinya menyebabkan siswa tersebut berupaya keras untuk memecahkannya. Dalam upaya yang keras itulah motivasi siswa bertambah, sehingga hasil yang dicapai pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 96,85% pada siklus II. Hal ini berarti menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VII-4 SMP Negeri 1 Botumoito, meskipun dalam pelaksanaannya cukup dengan dua siklus saja 43