BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu pemelajaran IPA kelas V semester genap tahun pelajaran Jumlah keseluruhan siswa kelas V adalah 39 orang siswa yang terdiri dari 19 siswa laki laki dan 20 siswa perempuan sebagai subyek dalam penelitian ini Fokus Penelitian. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03 Tahun Ajaran 2012 / Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini ada 2, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebasnya adalah penerapan model pembelajaran group investigation (GI). Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikatnya adalah keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas V.

2 Desain Penelitian. Tindakan penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan. Siklus 1 direncanakan terdiri tiga kali (3x) tatap muka, bertujuan perkembangan proses pembelajaran IPA dapat dipantau secara berkala. Tahap pertama sebelum melaksanakan tindakan adalah melakukan observasi awal untuk melihat dan mengumpulkan informasi terkait dengan fokus penelitian. Aqib (2009) menjelaskan bahwa tahapan harus dimulai dengan mengidentifikasi masalah (pra penelitian), hal yang penting dilakukan adalah menetapkan fokus masalah. Penetapan fokus masalah penelitian dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah yang timbul atas pembelajaran yang dilaksanakan guru selama ini. Jika masalahnya telah ditemui, maka tindakan selanjutnya adalah menganalisis masalah untuk kemudian masalah tersebut dirumuskan ke dalam bentuk siklus yang lebih operasional Rencana Tindakan Penelitian Rencana Tindakan Siklus I. 1. Tahap Perencanaan (Planning) a. Mengidentifikasi masalah. b. Menganalisis dan merumuskan masalah. c. Merancang model pembelajaran group investigation (GI). d. Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Kriteria Penilaian, Alat Evaluasi). e. Menerapan model pembelajaran Group Investigation (GI). f. Menyusun kelompok belajar siswa. g. Merencanakan tugas kelompok.

3 25 2. Tahap Melakukan Tindakan (Action). a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan. b. Menerapkan model pembelajaran GI melalui pemberian tugas penyelidikan sederhana terhadap materi ajar. c. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah - langkah kegiatan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. d. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. e. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tindakan. 3. Tahap Mengamati (observasion). a. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran Group Investigation. b. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat model GI sedang berjalan di kelas. c. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelamahan - kelemahan atau temuan - temuan kegiatan melalui observasi, serta memberikan saran dan perbaikan. 4. Tahap refleksi (Reflection). a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi. b. Melakukan refleksi terhadap penerapan model GI. c. Melakukan refleksi terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa Rencana Tindakan Siklus II. 1. Tahap Perencanaan (Planning) a. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan

4 26 untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. c. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I. 2. Tahap Melakukan Tindakan (Action). a. Melakukan analisis pemecahan masalah. b. Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan penggunaan model GI. 3. Tahap Mengamati (observation). a. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model GI terhadap aktivitas belajar siswa b. Mencatat perubahan yang terjadi. c. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan umpan balik. 4. Tahap Refleksi (Reflection). a. Menganalisis proses pembelajaran model GI. b. Merefleksi hasil belajar siswa dengan menggunakan model GI. c. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian. d. Rekomendasi. Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat yang ditandai dengan tinggi nilai evaluasi yang diperoleh diakhir siklus kegiatan.

5 Teknik Pengumpulan Data. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation sebagaimana dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes dan nontes Tehnik Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2002). Tes dalam penilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Untuk mengukur hasil belajar siswa melalui tes formatif yang diberikan di akhir siklus Tehnik Non Tes. a. Observasi. Menurut Riyanto (2001) observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan yang khusus diadakan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka observasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan terhadap segenap aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI). Observasi disini lebih menekankan pada keaktifan belajar siswa. b. Dokumentasi. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang mendukung pengumpulan data dalam melakukan penelitian, seperti catatan

6 28 lapangan, transkrip nilai siswa, buku surat, agenda dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nilai awal siswa pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukan penelitian. Dari data tersebut dapat diketahui kemampuan awal siswa, sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan setelah penelitian dilakukan, serta gambar berupa foto foto kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru maupun siswa Teknik Analisis Data Deskriptif Kuantitatif Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif Kuantitatif. Penyajian data kuantitatif bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Hasil analisisa data dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan sebagai berikut : Nilai rata-rata = jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa jumlah siswa Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumus persentase tersebut adalah sebagai berikut : P = n N x 100%. Keterangan : P = persentase. n = jumlah frekuensi yang muncul. N = jumlah total siswa. Menentukan presentase ketuntasan klasikal, dengan rumus sebagai berikut,.

7 29 persentase ketuntasan belajar klasikal = jumlah siswa yang tuntas jumlah seluruh siswa x 100 % Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut : Kriteria ketuntasan < Kualifikasi Tidak tuntas Tuntas (KKM kelas 5 SDN Salatiga 03 adalah 67) Deskriptif Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil perolehan skor dianalisis dengan menggunakan analisis presentase. Untuk menghitung analisis presentase menggunakan rumus : P = F 100% (Arikunto, 2002) N Keterangan : P = Presentase keaktifan siswa F = Jumlah siswa yang aktif N = Jumlah keseluruhan siswa 3.8. Indikator Keberhasilan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa, yang ditunjukan dengan adanya kenaikan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai rata-rata yang diperoleh sebanyak 95% mendapat nilai 67, untuk nilai KKM 67.