BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

BAB 2 LANDASAN TEORI. aljabar merupakan suatu himpunan beserta dengan operasi-operasi pada himpunan

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

BAB 2 LANDASAN TEORI

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. Waterfall Model. Hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : operasi yang paling banyak digunakan.

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

BAB 4 ANALISIS DAN SIMULASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu Ring merupakan Sub Ring dan Ideal

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda TEKNIK INFORMATIKA - MATEMATIKA Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

RANCANGAN PEMBUATAN PROGRAM PENGUJIAN STRUKTUR MATEMATIKA RING DAN FIELD

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. pengujian struktur aljabar, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari

Sifat Lapangan pada Bilangan Kompleks

SOAL DAN PENYELESAIAN RING

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Untuk membuat sistem perlu dilakukan analisa sistem tersebut sehingga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RAM 953 MB DDR. Hard disk 160 GB. Mouse Logitech. Professional Service Pack 3. Development Kit 6 Update 2

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Gambar 4.26 Gambar Halaman Kategori. Ini merupakan gambar halaman Kategori untuk administrator, menampilkan semua

SISTEM BILANGAN REAL

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

ABSTRAK. Kata kunci: derivasi, ideal semigrup, prime near-ring, ring komutatif

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai

Interraksi Manusia dan Komputer

PENGEMBANGAN PROGRAM APLIKASI PENGUJIAN STRUKTUR ALJABAR (INTEGRAL DOMAIN, FINITE FIELD, SUBFIELD)

Teorema Dasar Aljabar Mochamad Rofik ( )

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

SISTEM BILANGAN BULAT

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI GRUP

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

Pertemuan ke-4 ALJABAR BOOLEAN I

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

Matematika Logika Aljabar Boolean

PERANCANGAN PIRANTI LUNAK PENGUJIAN STRUKTUR ALJABAR GRUP KHUSUS (ABELIAN, SIKLIK & HOMOMORFISMA)

BAB 2 LANDASAN TEORI. struktur aljabar yaitu suatu himpunan tak hampa yang dilengkapi dengan suatu

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang menghubungkan dua himpunan yang terpisah, yakni daerah asal (domain) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat luas. Sistem navigasi kendaraan, sistem komunikasi satelit di luar angkasa,

BAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam

SUBGRUP C-NORMAL DAN SUBRING H R -MAX

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

STRUKTUR ALJABAR: RING

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

IDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR SMARANDACHE NEAR-RING Identification of Basic Structure on Smarandache Near-Ring

Antonius C. Prihandoko

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

BAB II KAJIAN TEORI. definisi mengenai grup, ring, dan lapangan serta teori-teori pengkodean yang

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

PIRANTI LUNAK PENGUJIAN STRUKTUR MATEMATIKA GRUP, RING, FIELD BERBASIS OSP (Open Source Program)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mengutip dari buku Pattern Recognition and Machine Learning yang ditulis oleh Bishop,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

HUBUNGAN DERIVASI PRIME NEAR-RING DENGAN SIFAT KOMUTATIF RING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

PERANCANGAN PIRANTI LUNAK PENGUJIAN STRUKTUR ALJABAR GRUP KHUSUS (ABELIAN, SIKLIK & HOMOMORFISMA)

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

BAB II LANDASAN TEORI

SOAL. Pada himpunan bilangan real, selidiki apakah merupakan grup terhadap operasi yang didefinisikan sebagai berikut: PEMBAHASAN

RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI. Latar Belakang Berawal dari definisi grup periodik yaitu misalkan grup, jika terdapat unsur (nonidentitas)

Rencana Perkuliahan. Kelas : A, B, C, D. SKS/JS : 3/3 : Yus Mochamad Cholily

Definisi Aljabar Boolean

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

Transkripsi:

5 BAB 2 LANDASAN TEORI Struktur Aljabar Struktur aljabar adalah ilmu yang mempelajari suatu sistem aljabar dengan satu atau lebih operasi biner yang diberlakukan pada sistem aljabar tersebut. Struktur aljabar merupakan salah satu cabang matematika abstrak, yang umumnya akan lebih rumit dibandingkan dengan cabang lain yang lebih konkret. Secara khusus, struktur aljabar adalah himpunan tertutup yang terdiri dari satu atau lebih operasi matematika. Operasi Biner (Tertutup) Operasi biner adalah operasi dua elemen dari sebuah himpunan, yang menghasilkan elemen yang masih merupakan anggota himpunan tersebut (tertutup). Contoh: Himpunan A = { bilangan asli }, dengan operasi biner + A tertutup terhadap operasi +, bila untuk setiap a,b A, maka ( a + b ) A. Dengan kata lain, hasil penjumlahan dua buah elemen sembarang dari himpunan A yang berisi bilangan asli, akan menghasilkan suatu bilangan asli yang juga merupakan suatu elemen tunggal dari himpunan A.

6 Operasi Asosiatif Operasi asosiatif adalah operasi biner * di mana untuk setiap a,b,c A maka : ( a * b ) * c = a * ( b * c ) Unsur Kesatuan (Identitas) Unsur kesatuan atau identitas adalah suatu elemen yang jika dioperasikan terhadap suatu elemen tunggal dari sebuah himpunan akan menghasilkan elemen tunggal itu sendiri. Ada 2 jenis identitas yaitu: Identitas terhadap penjumlahan Identitas terhadap penjumlahan adalah suatu elemen yang jika dilakukan operasi penjumlahan terhadap suatu elemen tunggal dari sebuah himpunan akan menghasilkan elemen tunggal itu sendiri. Untuk setiap a A, jika memenuhi : a + e = e + a = a maka, e merupakan identitas terhadap penjumlahan (unsur kesatuan aditif). Identitas terhadap perkalian Identitas terhadap perkalian adalah suatu elemen yang jika dilakukan operasi perkalian terhadap suatu elemen tunggal dari sebuah himpunan akan menghasilkan elemen tunggal itu sendiri.

7 Untuk setiap a A, jika memenuhi : a * e = e * a = a maka, e merupakan identitas terhadap perkalian (unsur kesatuan multiplikatif). Invers Invers adalah suatu elemen yang jika dioperasikan terhadap suatu elemen tunggal dari sebuah himpunan akan menghasilkan suatu elemen yang merupakan identitas. Untuk setiap a, a A dan e adalah identitas untuk operasi biner * memenuhi : a * a = a * a = e maka a adalah invers dari a untuk operasi biner *. Operasi Komutatif Operasi komutatif adalah operasi biner * di mana untuk setiap a,b A berlaku : a * b = b * a

8 Operasi Distributif Operasi biner # dikatakan distributif terhadap operasi biner * jika memenuhi : Distributif Kiri Untuk setiap a,b,c A memenuhi : a # ( b * c ) = ( a # b ) * ( a # c ) Distributif Kanan Untuk setiap a,b,c A memenuhi : ( a* b ) # c = ( a # c ) * ( b # c ) Himpunan Bagian Suatu himpunan B dikatakan merupakan himpunan bagian dari himpunan A, jika semua elemen dari himpunan B merupakan elemen dari himpunan A, yang dilambangkan dengan B A. Ring Ring adalah suatu struktur aljabar yang terdiri dari dua operasi biner yaitu penjumlahan dan perkalian, di mana terhadap penjumlahan struktur tersebut merupakan grup abelian, terhadap perkalian struktur tersebut merupakan semigrup dan operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan. Suatu ring (R,+, ) adalah suatu himpunan tak kosong R dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian ( ) pada R yang memenuhi aksiomaaksioma berikut :

9 1. Terhadap penjumlahan (+) Tertutup : Untuk setiap a,b R, maka a + b R. Asosiatif : Untuk setiap a,b,c R, maka (a + b) + c = a + (b + c). Mempunyai unsur kesatuan : Adanya elemen identitas 0 sedemikian hingga a + 0 = 0 + a = a. Mempunyai invers : Untuk setiap a R terdapat b sedemikian hingga a + b = b + a = 0. Komutatif : Untuk setiap a,b R, maka a + b = b + a. 2. Terhadap perkalian ( ) Tertutup : Untuk setiap a,b R, maka a b R. Asosiatif : Untuk setiap a,b,c R, maka (a b) c = a (b c). Mempunyai unsur kesatuan : Adanya elemen identitas 1 sedemikian hingga a 1 = 1 a = a. 3. Distributif perkalian ( ) terhadap penjumlahan (+) Untuk setiap a,b,c R, jika memenuhi : Distributif Kiri Untuk setiap a,b,c R memenuhi : a ( b + c ) = ( a b ) + ( a c ) Distributif Kanan Untuk setiap a,b,c R memenuhi : ( a + b ) c = ( a c ) + ( b c ) maka R bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.

10 Ring Komutatif Ring komutatif atau gelanggang komutatif adalah suatu ring, di mana terhadap penjumlahan struktur tersebut merupakan grup abelian, terhadap perkalian struktur tersebut merupakan monoid komutatif dan operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan. Suatu ring komutatif (R,+, ) adalah suatu himpunan tak kosong R dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian ( ) pada R yang memenuhi aksiomaaksioma berikut : 1. Terhadap penjumlahan (+) Tertutup : Untuk setiap a,b R, maka a + b R. Asosiatif : Untuk setiap a,b,c R, maka (a + b) + c = a + (b + c). Mempunyai unsur kesatuan : Adanya elemen identitas 0 sedemikian hingga a + 0 = 0 + a = a. Mempunyai invers : Untuk setiap a R terdapat b sedemikian hingga a + b = b + a = 0. Komutatif : Untuk setiap a,b R, maka a + b = b + a. 2. Terhadap perkalian ( ) Tertutup : Untuk setiap a,b R, maka a b R. Asosiatif : Untuk setiap a,b,c R, maka (a b) c = a (b c). Mempunyai unsur kesatuan : Adanya elemen identitas 1 sedemikian hingga a 1 = 1 a = a. Komutatif : Untuk setiap a,b R, maka a b = b a.

11 3. Distributif perkalian ( ) terhadap penjumlahan (+) Untuk setiap a,b,c R, jika memenuhi : Distributif Kiri Untuk setiap a,b,c R memenuhi : a ( b + c ) = ( a b ) + ( a c ) Distributif Kanan Untuk setiap a,b,c R memenuhi : ( a + b ) c = ( a c ) + ( b c ) maka R bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Field Field adalah suatu struktur aljabar yang terdiri dari dua operasi biner yaitu penjumlahan dan perkalian, di mana terhadap penjumlahan dan perkalian, struktur tersebut merupakan grup abelian dan operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan. Suatu field (R,+, ) adalah suatu himpunan tak kosong R dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian ( ) pada R yang memenuhi aksiomaaksioma berikut : 1. Terhadap penjumlahan (+) Tertutup : Untuk setiap a,b R, maka a + b R. Asosiatif : Untuk setiap a,b,c R, maka (a + b) + c = a + (b + c). Mempunyai unsur kesatuan : Adanya elemen identitas 0 sedemikian hingga a + 0 = 0 + a = a.

12 Mempunyai invers : Untuk setiap a R terdapat b sedemikian hingga a + b = b + a = 0. Komutatif : Untuk setiap a,b R, maka a + b = b + a. 2. Terhadap perkalian ( ) Tertutup : Untuk setiap a,b R, maka a b R. Asosiatif : Untuk setiap a,b,c R, maka (a b) c = a (b c). Mempunyai unsur kesatuan : Adanya elemen identitas 1 sedemikian hingga a 1 = 1 a = a. Mempunyai invers : Untuk setiap a R terdapat b sedemikian hingga a b = b a = 0. Komutatif : Untuk setiap a,b R, maka a b = b a. 3. Distributif perkalian ( ) terhadap penjumlahan (+) Untuk setiap a,b,c R, jika memenuhi : Distributif Kiri Untuk setiap a,b,c R memenuhi : a ( b + c ) = ( a b ) + ( a c ) Distributif Kanan Untuk setiap a,b,c R memenuhi : ( a + b ) c = ( a c ) + ( b c ) maka R bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.

13 Sub Ring Misalkan (R,+, ) adalah suatu Ring, S adalah merupakan himpunan tidak kosong yang merupakan bagian dari R (S R). Bila dilakukan operasi yang sama dengan (R,+, ), yaitu (S,+, ) membentuk suatu ring maka himpunan S disebut sub ring dari himpunan R. Jadi (S,+, ) adalah subring dari (R,+, ) jika S memenuhi aksiomaaksioma berikut : 1. S adalah himpunan tak kosong 2. Untuk setiap a,b S, maka a b S. 3. Untuk setiap a,b S, maka a b S. 4. Untuk setiap a,b R dan b adalah invers a terhadap penjumlahan, maka b harus di dalam S. 5. Adanya elemen identitas perkalian 1 di dalam S. Ideal Ideal adalah sub ring khusus yang memiliki sifat istimewa yaitu tertutup terhadap perkalian unsur di luar sub ring. Suatu sub ring disebut ideal jika sub ring tersebut merupakan ideal kiri dan ideal kanan. Ideal kiri yaitu bila tertutup terhadap perkalian unsur di sebelah kiri. Ideal kanan yaitu bila tertutup terhadap perkalian unsur di sebelah kanan. Secara struktur aljabar, suatu subring disebut ideal jika memenuhi aksioma-aksioma berikut:

14 1. Ideal kiri (S,+, ) adalah subring dari (R,+, ) Untuk setiap a S dan r R, maka r a S. 2. Ideal kanan (S,+, ) adalah subring dari (R,+, ) Untuk setiap a S dan r R, maka a r S. Tabel Cayley Tabel Cayley adalah daftar yang dibuat untuk memperlihatkan operasi antar dua elemen pada himpunan terbatas. Contoh Tabel Cayley: Tabel 2.1 Tabel Cayley Penjumlahan Modulo 6 + 6 0 1 2 3 4 5 0 0 1 2 3 4 5 1 1 2 3 4 5 0 2 2 3 4 5 0 1 3 3 4 5 0 1 2 4 4 5 0 1 2 3 5 5 0 1 2 3 4 Interaksi Manusia dan Komputer Interaksi Manusia dan Komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh

15 manusia. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Beberapa aspek utama dalam perancangan sebuah antarmuka adalah : 1. Metodologi dan proses perancangan antarmuka. 2. Metode implementasi antarmuka. 3. Metode evaluasi dan perbandingan antarmuka. 4. Pengembangan antarmuka baru. 5. Mengembangkan sebuah deskripsi dan prediksi atau teori dari sebuah antarmuka baru. Menurut Shneiderman, seorang profesor dalam bidang Interaksi Manusia dan Komputer, terdapat 8 aturan emas dalam perancangan desain antarmuka, yaitu: 1. Konsistensi. Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. 2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut. Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. 3. Memberikan umpan balik yang informatif. Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu

16 penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan. Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. 5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana. Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan. 6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. 7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control). Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.

17 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan. Waterfall Model Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial dan terdiri dari 6 tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 2.1 Metode Waterfall

18 Tahapan dalam Waterfall Model adalah sebagai berikut : 1. Planning Tahap perencanaan merupakan tahap awal dimana semua yang akan dibuat direncanakan di dalam tahap ini, termasuk mengenai kebutuhan tenaga kerja, biaya, dsb. 2. Analysis Tahap analisis bertujuan untuk mencari kebutuhan pengguna dan organisasi serta menganalisa kondisi yang ada, sebelum diterapkan sistem informasi yang baru. 3. Design Tahap desain bertujuan menentukan spesifikasi detil dari komponenkomponen sistem informasi (manusia, hardware, software, network dan data) dan produk-produk informasi yang sesuai dengan hasil tahap analisis. 4. Coding Pada tahap ini dilakukan pengaplikasian dari desain ke dalam bentuk kode program. 5. Implementation Tahap implementasi bertujuan untuk mengimplementasikan hasil program sekaligus menguji apakah program sesuai dengan kebutuhan dan desain yang telah dilaksanakan.

19 6. Maintenance Tahapan perawatan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan. Flowchart Flowchart merupakan sebuah diagram dengan symbol symbol symbol grafis yang menyatakan tipe operasi program yang berbeda.sebagai representasi dari sebuah program, flowchart maupun algoritma dapat menjadi alat bantu untuk memudahkan perancangan alur urutan logika suatu program, memudahkan pelacakkan sumber kesalahan program, dan alat untuk menerangkan logika program. Tabel 2.2 Tabel Simbol Flowchart