ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com ABSTRACT Pngaruh gaya gmpa tntunya akan brbda jika diaplikasikan trhadap bangunan braturan dan tidak braturan. Kinrja struktur yang dihasilkan untuk gdung tidak braturan akan brbda dngan kinrja struktur gdung braturan untuk intnsitas bban yang sama.pada praturan prncanaan struktur tahan gmpa yang baru yaitu SNI 03-1726-2012 diatur mngnai ktidakbraturan struktur. Dimana dalam praturan ini trdapat dua jnis ktidakbraturan yaitu ktidakbraturan horizontal dan ktidakbraturan vrtikal yang kmudian trbagi lagi mnjadi bbrapa tip ktidakbraturan.pnlitian brtujuan untuk mmbandingkan kinrja struktur gdung dngan ktidakbraturan horizontal yang dibandingkan trhadap gdung braturan dilihat dari displacmnt, drift ratio, bas shar, lvlkinrja brdasarkan ATC-40, prbdaan brat bton dan tulangan.pnlitian ini mnghasilkan displacmnt trbsar untuk arah-x yaitu pada gdung tidak braturan modl B dimana prsntas slisih trhadap gdung braturan adalah 32,57% dan untuk arah-y yaitu gdung tidak braturan modl A dngan prsntas slisih 27,45%, Drift ratio trbsar arah-x adalah gdung tidak braturan modl B dan arah-y adalah modl A, bas shar trbsar yaitu gdung tidak braturan modl A, lvl kinrja brdasarkan ATC-40 untuk smua modl gdung adalah, kbutuhan tulangan trbsar yaitu gdung tidak braturan modl B dngan prsntas slisih 34,76% dan kbutuhan bton trbsar yaitu gdung tidak braturan modl A dngan prsntas slisih 7,06%. Kata Kunci : Ktidakbraturan Horizontal, SNI 03-1726-2012 I. PENDAHULUAN Latar Blakang Pada saat ini pmbangunan gdung brtingkat di Indonsia smakin banyak diprgunakan. Bangunan brtingkat umumnya digunakan sbagai gdung-gdung pmrintah sprti prkantoran dan rumah sakit. Slain itu pmbangunan gdung brtingkat di Indonsia dapat juga dijadikan sbagai invstasi sprti apartmnt, hotl, mall, dll. Hal ini mngakibatkan kbutuhan akan lahan yang luas smakin sulit diprolh shingga pmbangunan gdung brtingkat akan brpngaruh pada bntuk bangunan yang cndrung tidak braturan. Pngaruh gaya gmpa akan brbda jika diaplikasikan trhadap bangunan braturan dan tidak braturan. Kinrja struktur yang dihasilkan untuk gdung tidak braturan akan brbda dngan gdung braturan untuk intnsitas bban yang sama, misalnya jika dibandingkan trhadap simpangan (displacmnt), simpangan antar lantai (drift), dan pnulangannya. Pada praturan prncanaan ktahanan gmpa yang trbaru SNI 03-1726-2012 diatur mngnai ktidakbraturan struktur, yaitu ktidakbraturan horizontal dan vrtikal. Ktidakbraturan horizontal dittapkan brdasarkan kpada ktidakbraturan arah sumbu xy sdangkan ktidakbraturan vrtikal dittapkan brdasarkan arah sumbu xz atau yz. Rumusan Masalah Brdasarkan latar blakang diatas, maka pnulis trtarik untuk mmbahas Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brtingkat Braturan dan Ktidakbraturan Horizontal Ssuai SNI 03-1726- 20012. Ruang Lingkup Pnulisan 1. Prncanaan pmbbanan struktur brdasarkan Praturan Pmbbanan Indonsia untuk Gdung (1983). 2. Luas gdung yang ditinjau scara ksluruhan adalah 600m 2. 3. Bangunan diasumsikan untuk bangunan rumah sakit di kota Palmbang. 4. Analisis struktur ditinjau dalam 3 dimnsi mnggunakan bantuan Sap 2000. v. 14. 5. Tidak mnghitung struktur bawah. 6. Struktur gdung adalah bton brtulang. 7. Sistm struktur dirncanakan mnggunakan Sistm Rangka Pmikul Momn Khusus (SRPMK). 8. Dalam hal tinjauan konomis bangunan hanya mliputi quantity matrial. Tujuan Pnlitian 1. Mnganalisis dan mmbandingkan struktur gdung braturan dan struktur gdung tidak braturan yang ditinjau brdasarkan displacmnt, drift, dan bas shar. ISSN : 2355-374X 710 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014
Purba,H.L.: Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brringkat Braturan dan Ktidak Braturan Horizontal Ssuai Sni 03-1726-2012 2. Mmbandingkan kinrja struktur gdung brtingkat braturan dan gdung brtingkat tidak braturan brdasarkan Prformanc Basd Dsign. 3. Mmbandingkan brat tulangan dan brat bton yang diprlukan untuk masing-masing modl gdung. II. TINJAUAN PUSTAKA II.1.Pnntuan Mtod Analisis prhitungan bban gmpa Untuk pnntuan mtod analisis yang digunakan dalam prhitungan gaya gmpa dapat ditntukan brdasarkan praturan SNI 03-1726- 2012 yang trdapat pada tabl yang dapat dilihat pada tabl II.1. dibawah ini. II.2. Ktidakbraturan Bangunan Untuk mnntukan ktidakbraturan bangunan dapat mngikuti praturan yang trdapat pada SNI 03-1726-2012. Scara umum ktidakbraturan struktur dibagi mnjadi dua yaitu ktidakbraturan horizontal dan ktidakbraturan vrtikal. Tabl II.1.Prosdur analisis yang bolh digunakan Katgori dsain sismik B,C D,E,F Karaktristik struktur Bangunan dngan katgori risiko I atau II dari konstruksi rangka ringan dngan ktinggian tidak mlibihi 3 tingkat Bangunan lainnya dngan katgori risiko I atau II, dngan ktinggian tidak mlbihi 2 tingkat Smua struktur lainnya Bangunan dngan katgori risiko I atau II dari konstruksi rangka ringan dngan ktinggian tidak mlbihi 3 tingkat Bangunan lainnya dngan katgori risiko I atau II dngan ktinggian tidak mlbihi 2 tingkat Struktur braturan dngan T<3,5Ts dan smua struktur dari konstruksi rangka ringan Struktur tidak braturan dngan Analisis gaya latral Analisis spktrum Prosdur riwayat T<3,5Ts dan mmpunyai hanya ktidaktraturan horisontal tip 2,3,4 atau 5 dari Tabl 10 atau ktidaktraturan vrtikal tip 4,5a, atau 5b dari Tabl 11 Smua struktur lainnya Sumbr : SNI 03-1726-2012 T Scara khusus pada pnlitian ini hanya mmbatasi masalah ktidakbraturan struktur dalam arah horizontal saja. Tip dan pnjlasan mngnai ktidakbraturan horizontal dapat dilihat pada tabl II.2. dibawah ini. II.3. Kinrja Batas SNI 03-1726-2012 Pada SNI 03-1726-2012 tata cara prncanaan ktahanan gmpa untuk struktur bangunan gdung dan non gdung, mmbrikan batasan simpangan antar lantai tingkat ( ), yaitu tidak bolh mlbihi simpangan antar lantai tingkat izin ( a ) yang trtulis pada pasal 7.12 Tabl II.2. Ktidakbraturan Horizontal Tip dan pnjlasan ktidakbraturan Ktidakbraturan torsi didfinisikan ada jika simpangan antar lantai tingkat maksimum, torsi yang dihitung trmasuk tak trduga, di sbuah ujung struktur mlintang trhadap sumbu lbih dari 1,2 kali simpangan antar lantai tingkat rata-rata di kdua ujung struktur. Prsyaratan ktidakbraturan torsi dalam pasal-pasal rfrnsi brlaku hanya untuk struktur dimana diafragmanya kaku atau stngah kaku. Ktidakbraturan torsi brlbihan didfinisikan ada jika simpangan antar lantai tingkat maksimum, torsi yang dihitung trmasuk tak trduga, di sbuah ujung struktur mlintang trhadap sumbu lbih dari 1,4 kali simpangan antar lantai tingkat rata-rata dikdua ujung struktur. Ktidakbraturan sudut dalam didfinisikan ada jika kdua proyksi dnah struktur dari sudut dalam Pasal rfrnsi 7.7.3 7.8.4.3 7.12.1 Tabl 12.2.2 7.3.3.1 7.7.3 7.8.4.3 7.12.1 Tabl 12.2.2 Tabl Pnrapan katgori dsain sismik D,E, dan F B,C,D,E,dan F C,D,E,danF C,D,E,dan F D,E,dan F B,C,D,E,dan F E dan F D B, C, dan D C dan D C dan D D B, C, dan D ISSN : 2355-374X 711 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014
Purba,H.L.: Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brringkat Braturan dan Ktidak Braturan Horizontal Ssuai Sni 03-1726-2012 lbih bsar dari 15 prsn dimnsi dnah struktur dalam arah yang ditntukan. Ktidakbraturan diskontinuitas diafragma didfinisikan ada jika trdapat diafaragma dngan diskontinuitas atau variasi kkakuan mndadak, trmasuk yang mmpunyai darah trpotong atau trbuka lbih bsar dari 50 prsn darah diafragma bruto yang mlingkupinya, atau prubahan kkakuan diafragma fktif lbih dari 50 prsn dari suatu tingkat k tingkat slanjutnya. Ktidakbraturan prgsran mlintang trhadap bidang didfinisikan ada jika trdapat diskontinuitas dalam lintasan tahanan gaya latral, sprti prgsran mlintang trhadap bidang lmn vrtikal. Ktidakbraturan sistm nonparall didfininisikan ada jika lmn pnahan gaya latral vrtikal tidak parall atau simtris trhadap sumbu-sumbu ortogonal utama Sumbr : SNI 03-1726-2012 Tabl 7.3.3.3 7.7.3 Tabl 12.2.2 7.5.3 7.7.3 Tabl 12.2.2 B, C, D,E,dan F B, C, D, E,dan F B, C, D, E,dan F C, D, E, dan F B, C, D, E,dan F B, C, D, E, dan II.4. Lvl Kinrja Brdasarkan brdasarkan ATC- 40 Konsp Prformanc Basd Sismic Dsign adalah konsp yang mntapkan tingkat kinrja (prformanc lvl) yang diharapkan stlah struktur dilanda gmpa dngan intnsitas trtntu. Mnurut ATC-40, kinrja bangunan trhadap bban gmpa dapat dibagi mnjadi 6 katgori lvl struktur yaitu: 1. Immdiat Occupan, SP-1: Bila trjadi gmpa, hanya sdikit krusakan struktural yang trjadi. Karaktristik dan kapasitas sistm pnahan gaya vrtikal dan latral pada struktur masih sama dngan kondisi dimana gmpa blum trjadi, shingga bangunan aman dan dapat langsung dipakai. 2. Damag Control, SP-2: Dalam katgori ini, pmodlan bangunan baru dngan bban gmpa rncana dngan nilai bban gmpa yang pluang dilampauinya dalam rntang masa layan gdung 50 tahun adalah 10%. 3. Lif Safty, SP-3: Bila trjadi gmpa, mulai muncul krusakan yang cukup signifikan pada struktur, akan ttapi struktur masih dapat mnahan gmpa. Komponn-komponn struktur utama tidak runtuh. Bangunan dapat dipakai kmbali jika sudah dilakukan prbaikan, walaupun krusakan yang trjadi kadangkala mmbutuhkan biaya yang tidak sdikit. 4. Limitd Safty, SP-4: Kondisi bangunan tidak sbaik lvl lif safty dan tidak sburuk lvl structural stability, trmasuk ktika lvl lif safty tidak fktif atau ktika hanya bbrapa krusakan struktur kritis yang dapat dikurangi. 5. Structural Stability, SP-5: Lvl ini mrupakan batas dimana struktur sudah mngalami krusakan yang parah. Trjadi krusakan pada struktur dan nonstruktur. Struktur tidak lagi mampu mnahan gaya latral karna pnurunan. 6. Not Considrd, SP-6: Pada katgori ini, struktur sudah dalam kondisi runtuh, shingga hanya dapat dilakukan valuasi sismik dan tidak dapat dipakai lagi. III. METODE III.1. Studi Litratur Pnlitian ini brupa studi prncanaan gdung bton brtulang braturan dan tidak braturan. Trdapat mpat modl yang akan dibandingkan, untuk mmprolh struktur gdung yang mmiliki kinrja lbih baik trhadap bban gmpa. Mtodologi yang digunakan dalam pnlitian ini adalah studi litratur yang diprolh dari buku, praturan/ pdoman, maupun jurnal yang brkaitan dngan pnlitian ini. Litratur yang digunakan adalah litratur litratur yang brkaitan dngan masalah bban gmpa. Diagram alir pnlitian dapat dilihat pada gambar III.4. dibawah ini: Gambar III.1. Diagram alir pnlitian ISSN : 2355-374X 712 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014
Purba,H.L.: Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brringkat Braturan dan Ktidak Braturan Horizontal Ssuai Sni 03-1726-2012 III.2. Data Struktur Pada pnlitian ini akan dibandingkan kinrja struktur 3 modl gdung tidak braturan horizontal trhadap modl gdung braturan. Kmpat modl gdung mmiliki luas 600m 2 dan tinggi 36m(10 lantai). Dnah gdung dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar III.2. Dnah gdung braturan Gambar III.3. Dnah gdung T.B modl A Gambar III.5. Dnah gdung T.B modl C Adapun data-data yang digunakan adalah sbagai brikut: 1. Fungsi gdung : Gdung rumah sakit 2. Jnis struktur : Bton brtulang 3. Sistm struktur : SRPMK 4. Jnis tanah : Tanah lunak 5. Ltak Wilayah : Palmbang 6. Mutu bton (f c ): 25 Mpa 7. Mutu baja (f y ) : 400 Mpa 8. Dimnsi struktur: - Plat lantai : 12 cm - Plat atap : 12 cm - Balok : 40x60 (lantai 1-4) : 40x50 (lantai 5-7) : 30x40 (lantai 8-10) - Kolom : 70x70 (lantai 1) : 60x60 (lantai 2-4) : 50x50 (lantai 5-7) : 40x40 (lantai 8-10) III.3. Pmbbanan Statis (Bban Hidup dan Bban Mati) Bban Statis mrupakan bban ttap yang bkrja trus-mnrus pada struktur yang trdiri dari bban mati dan bban hidup. Brikut mrupakan langkah-langkah dalam mnntukan bban statis: 1. Mnntukan bban-bban yang bkrja pada plat yaitu brat sndiri, bban mati tambahan, bban dinding, dan bban hidup. 2. Mndistribusikan bban mati dan hidup dngan mtod amplop. 3. Mndistribusikan bban mati dinding mnjadi bban mrata yang akan diltakkan pada balok. III.4. Pmbbanan gmpa Prhitungan ini dilakukan untuk mmprolh gaya gmpa yang akan diltakkan pada tiap titik (joint) kolom. Brikut mrupakan langkah-langkah pnntuan bban gmpa: 1. Mnntukan nilai S s dan S 1 2. Mnntukan katgori rsiko dan faktor kutamaan bangunan 3. Mnntukan Katgori Dsain Sismik (KDS) 4. Mnntukan mtod analisis bban gmpa 5. Mnghitung gaya latral Gambar III.4. Dnah gdung T.B modl B III.5. Analisis Mtod yang digunakan dalam mnganalisis struktur gdung ini adalah dngan mtod statik kivaln ssuai dngan tata cara prncanaan ktahanan gmpa untuk struktur bangunan gdung dan non gdung SNI 03-1726-2012. Untuk mmprmudah prhitungan analisis struktur akan dibantu dngan mnggunakan program komputr SAP2000 v 14.2.2 yang kmudian akan dilakukan pmbandingan hasil analisis brupa Displacmnt, Drift Ratio, Bas Shar, dan brat tulangan dan bton. ISSN : 2355-374X 7 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014
Purba,H.L.: Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brringkat Braturan dan Ktidak Braturan Horizontal Ssuai Sni 03-1726-2012 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Displacmnt Tabl IV. 1. Prbdaan displacmnt arah-x Lan tai Gdun g bratu ran T.B modl A T.B modl B T.B modl C dfor masi %sli sih dfor masi %sli sih dfor masi %sli sih Gambar IV.1. Prbandingan Displacmnt arah-x untuk tiap modl 10 71.26 85.97 20.64 94.47 32.57 79.02 10.89 9 66.31 79.98 20.62 87.66 32.20 73.59 10.98 8 57.69 69.5 20.47 76. 31.96 64.01 10.96 7 6 47.89 57.67 40.46 48.59 20.42 20.09 63.2 53.12 31.97 31.29 53.12 44.88 10.92 10.92 Gambar IV.2. Prbandingan Displacmnt arah-y untuk tiap modl. 5 4 3 2 1 32.06 38.46 23.86 28.6 17.59 21.04 11.14.27 4.82 5.71 19.96 19.87 19.61 19.12 18.46 41.93 31.1 22.65 14.07 5.92 30.79 30.34 28.77 26.30 22.82 35.56 26.46 19.51 12.35 5.35 10.92 10.90 10.92 10.86 11.00 Dari Tabl dan grafik diatas dapat dilihat bahwa modl gdung yang mmiliki simpangan (displacmnt) trbsar untuk arah x adalah gdung tidak braturan modl B yaitu sbsar 94,44 mm. Kmudian untuk simpangan (displacmnt) trbsar arah y adalah gdung tidak braturan modl A yaitu sbsar 85,44 mm. 2. Drift Ratio Tabl IV.3. Rasio Simpangan antar Lantai (Drift Ratio) untuk tiap modl gdung arah-x Lantai 10 9 8 7 Gdung braturan 67.04 85.44 62.42 79.23 54.28 68.72 44.96 56.87 T.B modl A T.B modl B T.B modl C dformasi %slisih dformasi %slisih dformasi %slisih 27.45 26.93 26.60 26.49 72.49 67.59 58.8 48.7 8. 8.28 8.33 8.32 79.82 74.08 64.25 53. 19.06 18.68 18.37 18.17 6 37.99 47.79 25.80 41.19 8.42 44.68 17.61 5 4 3 30.09 37.7 22.35 27.92 16.52 20.39 25.29 24.92 23.43 32.66 24.28 17.99 8.54 8.64 8.90 35.28 26.15 19.14 17.25 17.00 15.86 Gdung tinggi Braturan Modl A Modl B Modl lantai (m) (%) (%) (%) C (%) 3.5 0.52 0.63 0.71 0.57 3.5 0.90 1.10 1.21 1.00 3.5 1.03 1.24 1.35 1.14 3.5 0.78 0.95 1.06 0.86 3.5 0.88 1.06 1.17 0.98 3.5 0.86 1.03 1. 0.95 3.5 0.66 0.79 0.89 0.73 3.5 0.68 0.81 0.90 0.75 3.5 0.66 0.79 0.85 0.73 4.5 0.39 0.47 0.48 0.44 Tabl IV.4. Rasio Simpangan antar Lantai (Drift Ratio) untuk tiap modl gdung arah-y 2 1 10.5 12.76 11.48 12 21.52 9.33 4.59 5.44 18.52 5.07 10.46 5.22 Tabl IV.2. Prbdaan displacmnt arah-y 14.29.73 tinggi lantai (m) Gdung Braturan (%) Modl A (%) Modl B (%) Modl C (%) 3.5 0.48 0.65 0.51 0.60 3.5 0.85 1.10 0.92 1.03 3.5 0.98 1.24 1.06 1.16 3.5 0.73 0.95 0.79 0.89 3.5 0.83 1.06 0.89 0.99 3.5 0.81 1.02 0.88 0.96 3.5 0.61 0.79 0.66 0.73 3.5 0.63 0.80 0.68 0.75 3.5 0.62 0.77 0.67 0.71 ISSN : 2355-374X 714 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014
Purba,H.L.: Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brringkat Braturan dan Ktidak Braturan Horizontal Ssuai Sni 03-1726-2012 4.5 0.37 0.44 0.41 0.43 prsntas slisih trbsar diantara gdung tidak braturan modl lain trhadap gdung braturan. Modl gdung Gdung Braturan Tidak braturan modl A Tidak braturan modl B Tidak braturan modl C Vx (kg) Vy (kg) 384474.6 384474.6 % slisih Vx - - % slisih Vy 399152.8 399152.8 3.82 3.82 397722.2 397722.2 3.45 3.45 389844.2 389844.2 2.05 2.05 4. Prbdaan kinrja struktur brdasarkan Prformanc Basd Dsign Tabl IV.6. Prbdaan lvl kinrja brdasarkan ATC-40 Lvl Kinrj a arah-x arah-y Gdung Bratur an Immidiat c y Immidiat c y modl A modl B modl C Dari data tabl diatas dapat dilihat bahwa sluruh modl gdung masih trmasuk kdalam lvl. Pada katgori ini kondisi struktur bangunan dalam lvl aman, rsiko korban jiwa dari kgagalan struktur tidak trlalu brarti, gdung tidak mngalami krusakan brarti, dan dapat sgra difungsikan/ broprasi kmbali. Gambar IV.3. Prbandingan Drift Ratio arah-x untuk tiap modl 5. Prbdaan Brat tulangan dan Brat bton Tabl IV.7. Prbdaan brat tulangan yang diprlukan Gambar IV.4. Prbandingan Drift Ratio arah-y untuk tiap modl Tabl IV.8. Prbdaan brat bton yang diprlukan Dari data tabl IV.14. dan IV.15. srta gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai simpangan antar lantai (drift ratio) trbsar arah x adalah pada gdung tidak braturan modl B. sdangkan nilai drift ratio trbsar arah y adalah pada gdung tidakbraturan modl A. 3. Bas Shar Tabl IV.5. Prbdaan bas shar Dari data tabl diatas dapat dilihat bahwa gdung tidak braturan modl B mmbrikan gaya gsr dasar (bas shar) trbsar dan mmiliki Dari data diatas didapat bahwa prsntas slisih kbutuhan tulangan trbsar dibandingkan ISSN : 2355-374X 715 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014
Purba,H.L.: Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brringkat Braturan dan Ktidak Braturan Horizontal Ssuai Sni 03-1726-2012 trhadap gdung braturan adalah gdung tidak braturan modl B yaitu dngan slisih 34,76% dan slisih kbutuhan bton trbsar adalah gdung tidak braturan modl A yaitu dngan slisih 7,06%. V. KESIMPULAN DAN SARAN Ksimpulan 1. Ditinjau dari simpangan (displacmnt) struktur, gdung tidak braturan modl A yaitu gdung dngan proyksi sudut dalam 50% arah-x dan 34% arah-y mngalami simpangan dngan slisih +20,64% k arah-x dan +27,45% k arah-y jika dibandingkan dngan modl gdung braturan. Gdung tidak braturan modl B yaitu gdung dngan proyksi sudut dalam 50% arah-x dan 60% arah-y mngalami simpangan dngan slisih +32,57% k arah-x dan +8,% k arah-y jika dibandingkan dngan modl gdung braturan.gdung tidak braturan modl C yaitu gdung dngan proyksi sudut dalam 20% arah-x dan 50% arah-y mngalami simpangan dngan slisih +10,89% k arah-x dan +19,06% k arah-y jika dibandingkan dngan modl gdung braturan.brdasarkan hasil trsbut didapat bahwa smakin bsar proyksi sudut dalam maka akan smakin bsar simpangan yang trjadi. 2. Simpangan antar lantai (drift ratio) trbsar arah-x adalah pada gdung tidak braturan modl B yaitu 1,35%, sdangkan nilai simpangan antar lantai (drift ratio)trbsar arah-y adalah pada gdung tidakbraturan modl A yaitu 1,24%. 3. Untuk prhitungan gaya gsr dasar sismik (bas shar), gdung tidak braturan modl A mmbrikan gaya gsr dasar sismik (bas shar) yang lbih bsar diantara modl gdung yang lain. Jika dibandingkan dngan gdung braturan, prsntas slisih antara kdua gdung adalah 3,82%. 4. Tidak trdapat prbdaan kinrja struktur brdasarkan prformanc basd dsign untuk masing-masing modl, dimana sluruh modl gdung dikatgorikan k dalam lvl untuk arah-x dan arah-y. Pada katgori ini kondisi struktur bangunan dalam lvl aman, rsiko korban jiwa dari kgagalan struktur tidak trlalu brarti, gdung tidak mngalami krusakan brarti, dan dapat sgra difungsikan/ broprasi kmbali. 5. Pada prhitungan tulangan didapat bahwa gdung tidak braturan modl B adalah modl gdung dngan kbutuhan tulangan trbsar dimana prsntas slisih trhadap gdung braturan adalah +34,76%, dan untuk prhitungan kbutuhan bton didapat bahwa gdung tidak braturan modl A adalah modl gdung dngan kbutuhan bton trbsar dimana prsntas slisih trhadap gdung braturan adalah +7,06%. Saran 1. Dalam mndsain suatu gdung sbaiknya dihindari bntuk-bntuk ktidakbraturan horizontal. Gdung dngan bntuk dnah prsgi akan mmbrikan kinrja yang lbih baik dari gdung dngan dnah yang mmiliki sudut dalam. Smakin bsar proyksi sudut dalam dnah suatu gdung akan mmbrikan kinrja struktur yang smakin buruk pula. 2. Prlu dilakukan pnlitian lanjutan dngan variasi bntuk ktidakbraturan lain, shingga dapat dibandingkan bntuk ktidakbraturan yang paling idal dngan kinrja yang lbih baik. VI. DAFTAR PUSTAKA Anom, Wibowo dan Sunarmasto. 20. Analisis Kinrja Struktur Dngan Mtod Prformanc Basd Dsign Trhadap Gdung Ktidakbraturan Vrtikal. Univrsitas Sblas Mart, Surakarta. Dwobroto, Wiryanto. 2007. Aplikasi Rkayasa Konstruksi dngan SAP2000 Edisi Trbaru. Jakarta: PT. Elx Mdia Komputindo. Dipohusodo, Istimawan. 1999. Struktur Bton Brtulang. PT Gramdia Pustaka Utama, Jakarta. Hariyanto, Agus. 2011. Skripsi : Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brtingkat Tidak Braturan Dngan Analisis Dinamik Mnggunakan Mtod Analisis Rspons Spktrum. Univrsitas Sblas Mart, Surakarta. Sampurna, Zuliawan Adi. 2010. Skripsi : Studi Prbandingan Mtod Prhitungan SNI T- 15-1991-03 dan SNI 03-1726-2002 untuk Prhitungan Struktur Portal Bton Brtulang dngan Statik Ekivaln. Univrsitas Sriwijaya, Indralaya. Tumilar, Stffi. 2011. Prosdur Analisis Struktur Bton Akibat Gmpa Mnurut SNI 03-1726-2010. Sminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonsia 28 Juli 2011, Jakarta. Applid Tchnology Council, ATC-40 Rport. 1996. Sismic Evaluation and Rtrofit of Concrt Building: Volum 1, California. Badan Standardisasi Nasional. 20. Prsyaratan Bton Struktural untuk bangunan Gdung. BSN, Jakarta. Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata Cara Prncanaan Ktahanan Gmpa Untuk Struktur Bangunan Gdung dan Non Gdung. BSN, Jakarta. ISSN : 2355-374X 716 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014
Purba,H.L.: Analisis Kinrja Struktur pada Bangunan Brringkat Braturan dan Ktidak Braturan Horizontal Ssuai Sni 03-1726-2012 Dirktorat Pnylidikan Masalah Bangunan. 1983. Praturan Pmbbanan Indonsia untuk Gdung 1983.Yayasan Lmbaga Pnylidikan Masalah Bangunan, Bandung. ISSN : 2355-374X 717 Jurnal Tknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, Dsmbr 2014