Aritmatika Jam. Oleh Sufyani P

dokumen-dokumen yang mirip
Tentukan semua bilangan bulat x sedemikian sehingga x 1 (mod 10). Jawab. x 1 (mod 10) jika dan hanya jika x 1 = 10 k untuk setiap k bilangan bulat.

Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 BARISAN BILANGAN

Sumber: Kamus Visual, 2004

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN

Usia Usia Usia Jumlah

SISTEM BILANGAN BULAT

TELAAH BAHAN BELAJAR MANDIRI Oleh Sufyani P. Hasil Telaah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 Barisan Bilangan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Pemfaktoran prima (2)

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

PERTEMUAN 5. Teori Himpunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KPK UNTUK KELAS 4 SEKOLAH DASAR

BAB IV ALOGARITMA DALAM OPERASI ARITMATIKA PENDAHULUAN

9

MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII

Tata dan Dio bermain permainan bola di komputer. Bolabola itu bertuliskan bilangan-bilangan yang disusun seperti gambar berikut.

MAKALAH PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 1 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN. Dosen Pengampu : Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd.

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

OLIMPIADE SAINS TERAPAN SMK PROPINSI JAWA TENGAH 2009

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Contoh-contoh soal induksi matematika

Sri Purwaningsih. Modul ke: Fakultas EKONOMI BISNIS. Program Studi Manajemen dan Akuntansi.

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING STRATEGIES) EDDY HERMANTO

BILANGAN BULAT. Operasi perkalian juga bersifat tertutup pada bilangan Asli dan bilangan Cacah.

KHAIRUL MUKMIN LUBIS

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2010

Himpunan dan Sistem Bilangan Real

BAB III METODE PENELITIAN

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

= = = (2 5) Dari faktor di atas, 10 9 mempunyai 9 digit nol.

PREDIKSI UN MATEMATIKA SMP

Pecahan. mendapatkan setengah sehingga = 1. 2

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

Paket 2 BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat dari Grup Faktor

Barisan dan Deret Bilangan

UJIAN NASIONAL SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005 MATEMATIKA (C3) ( U T A M A )

Barisan dan Deret Aritmetika. U 1, U 2, U 3,...,U n-1, U n. 1. Barisan Bilangan

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB V BARISAN DAN DERET BILANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

Mengenal Bilangan Bulat

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

BAB V BILANGAN BULAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

Materi W6b BARISAN DAN DERET. Kelas X, Semester 2. B. Barisan dan Deret Aritmatika.

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

UJICOBA UJIAN NASIONAL SMP-MTs NEGERI SWASTA KOTA MALANG TAHUN 2013/2014 MataPelajaran Hari,Tanggal Waktu Jumlah Soal

KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS

Diterima : 3 September 2013 Disetujui : 18 September 2013

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

NIP NIP

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan


BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK PARIWISATA PAKET I B KOTA SURABAYA

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian relasi, relasi ekuivalen, hasil ganda suatu

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

Memecahkan persamaan sederhana dengan menggunakan operasi invers

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

Antiremed Kelas 09 Matematika

adalah x

Bab1. Himpunan. Gajah Merpati. Burung Nuri Jerapah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

SMAN 5 SURABAYA Pembahasan OSK Komputer 2011 oleh Rizki Wicaksana

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

Metode pembuktian untuk proposisi yang berkaitan dengan bilangan bulat adalah induksi matematik.

BAB VI BILANGAN REAL

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Peta Lokasi Desa Terangmas

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

KALKULUS 1 UNTUK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA OLEH: DADANG JUANDI, DKK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK PARIWISATA PAKET II A KOTA SURABAYA

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Mengenal Bilangan Bulat

Bilangan Bulat. A. Pengenalan Bilangan Bulat Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif.

Xpedia Matematika. DP SNMPTN Mat 05

PERANGKAT PEMBELAJARAN (PBM) TAHUN PELAJARAN

Transkripsi:

Aritmatika Jam Oleh Sufyani P Salah satu kegiatan pengayaan yang dapat dilaksanakan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar yang berkenaan dengan kongruensi adalah pembelajaran aritmatika jam. Sebagai contoh, Jika sekarang adalah pukul 09.00 maka pukul berapa 8 jam kemudian? Untuk menentukan 8 jam setelah pukul 09.00 kita dapat menggunakan gambar jam dan akan kita peroleh 8 jam setelah pukul 09.00 adalah pukul 05.00. Masalah ini kita tulis 9 8 = 5, di mana lambang menunjukkan penjumlahan jam. Hasil ini dapat pula diperoleh dengan menggunakan penjumlahan biasa 9 + 8 = 17, kemudian 17 dibagi oleh 12 dan kita pilih sisa pembagian itu sebagai jawabannya, yaitu 5. Dengan demikian, untuk memperoleh hasil penjumlahan dua buah bilangan dalam jam 12-an, kita jumlahkan bilanganbilangan itu dengan cara biasa, kemudian cari sisa hasil pembagiannya oleh 12. Untuk operasi pengurangan pada jam 12-an, seperti 2 9 di mana menunjukkan pengurangan jam, kita dapat mengatakannya sebagai 9 jam sebelum pukul 02.00. Dengan membilang mundur 9 langkah pada gambar jam, kita peroleh 2 9 = 5. Jika pengurangan ini kita definisikan melalui penjumlahan maka kita peroleh 2 9 = x jika dan hanya jika 2 = 9 x. Akibatnya, x = 5. Contoh 1. Tentukan hasil operasi pada jam 12-an berikut: a. 8 8 b. 4 12 4 d. 4 8 Jawab. a. (8 + 8) : 12 mempunyai sisa 4. Jadi, 8 8 = 4. b. 4 12 = 4, karena dengan membilang mundur 12 langkah pada gambar jam, kaita sampai pada bilangan 4. 4 = 12, karena 4 12 = 4. 1

d. 4 8 = 8, karena 8 8 = 4. Perkalian jam dapat didefinisikan sebagai penjumlahan berulang dengan bilangan cacah. Sebagai contoh, pada jam 12-an, 2 8 = 8 8 = 4 di mana melambangkan perkalian jam. 3 5 = 5 5 5 = 10 5 = 3. Pembagian jam dapat didefinisikan dengan menggunakan perkalian. Sebagai contoh, pada jam 12-an, 8 5 = x, di mana melambangkan pembagian jam jika dan hanya jika 8 = 5 x untuk suatu x unik dalam himpunan 1, 2, 3,, 12. Karena 5 4 = 8, 8 5 = 4. Contoh 2. Tentukan hasuil operasi dalam jam 12-an berikut ini (jika mungkin). a. 3 11 b. 2 7 2 d. 5 12 Jawab. a. 3 11 = 11 11 11 = 10 11 = 9 b. 2 7 = x jika dan hanya jika 2 = 7 x. Akibatnya, x = 2. 2 = x jika dan hanya jika 3 = 2 x. Perkalian 2 dengan salah satu bilangan dalam himpunan 1, 2, 3,, 12 pada jam 12-an tidak ada yang menghasilkan 3. Dengan demikian, 3 2 tidak terdefinisi. d. 5 12 = x jika dan hanya jika 5 = 12 x. Tetapi karena pada jam 12-an, 12 x = 12 untuk setiap x dalam himpunan 1, 2, 3,, 12. Dengan demikian, 5 12 tidak terdefinisi. Penjumlahan dan pengurangan 12 pada jam 12-an memberikan hasil yang sama. Dengan demikian, 12 pada jam 12-an memainkan peran seperti 0 pada penjumlahan atau pengurangan bilangan berbasis 10 dan 12 adalah unsur identitas pada jam 12-an. Begitu pula pada jam 5-an, 5 adalah unsur identitasnya. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada jam 12-an untuk dua buah bilangan asli sebarang dapat ditentukan hasilnya, tetapi seperti yang ditunjukkan pada contoh 2 di atas, 2

tidak semua pembagian pada jam 12-an tidak dapat ditentukan hasilnya. Bagaimana pembagian pada jam 5-an? Untuk itu perhatikan tabel berikut ini. TABEL 1 (a) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (b) 1 2 3 4 5 1 1 2 3 4 5 2 2 4 1 3 5 3 3 1 4 2 5 4 4 3 2 1 5 5 5 5 5 5 5 Pada jam 5-an ini, 3 4 = 2, 2 3 = 4, 2 4 = 3, dan 3 4 = 2. Karena pada jam 5- an, setiap bilangan dijumlahkan dengan 5 menghasilkan bilangan itu sendiri, 5 dikatakan sebagai unsur identitas penjumlahan untuk jam 5-an, sebagaimana ditunjukkan pada tabel di atas. Akibatnya, kita dapat mengatakan bahwa setiap bilangan kecuali 5 dibagi oleh 5 tidak mungkin terjadi pada jam 5-an. Untuk menentukan pembagian mana yang mungkin pada jam 5-an, perhatikan tabel (b), tabel perkalian untuk jam 5-an. Untuk menentukan 1 2, kita tulis 1 2 = x. yang ekuivalen dengan 1 = 2 x. Baris ke-2 pada tabel (b) di atas menunjukkan bahwa 2 1 = 2, 2 2 = 4, 2 3 = 1, 2 4 = 3, dan 2 5 = 5. Jawaban untuk 1 = 2 x adalah x = 3. Jadi 1 2 = 3. Informasi yang diambil dari baris ke-2 tabel tersebut dapat digunakan untuk menentukan pembagian-pembagian berikut: 2 2 = 1. karena 2 = 2 1 3 2 = 4. karena 3 = 2 4 4 2 = 2. karena 4 = 2 2 3

5 2 = 5. karena 5 = 2 5 Tampak bahwa setiap unsur yang ada pada baris ke-2 tabel (b), pembagian oleh 2 pada jam 5-an selalu ada hasilnya. Hal yang sama terjadi pada pembagian oleh bilangan lain kecuali pembagian oleh 5. Selanjutnya anda diminta untuk menyelidiki operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada aritmatika jam selain jam 12-an dan jam 5-an. Soal-Soal Latihan 1. Pada jam 12-an, tentukan lawan dari 2 dan lawan dari 3. 2. Buatlah tabel penjumlahan pada jam 7-an. 3. Gunakan tabel penjumlahan pada jam 7-an (soal no. 1) untuk menentukan hasil operasi 5 6 dan 2 5. 4. Buatlah tabel perkalian pada jam 7-an. 5. Gunakan tabel perkalian pada jam 7-an (soal no. 3) untuk menentukan hasil operasi 3 5 dan 4 6. Jawab. 1. Pada jam 12-an, lawan dari 2 adalah 10 karena 2 + 10 = 12 dan Lawan dari 3 adalah 9 karena 3 + 9 = 12. 2. TABEL 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 4

3. Pada jam 7-an, 5 6 = 6 karena 6 6 = 5. Pada jam 7-an, 2 5 = 4 karena 5 4 = 2. 4. TABEL 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 3 4 5 6 7 2 2 4 6 1 3 5 7 3 3 6 2 5 1 4 7 4 4 1 5 2 6 3 7 5 5 3 1 6 4 2 7 6 6 5 4 3 2 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 Pada jam 7-an, 3 5 = 2 karena 5 2 = 3. Pada jam 7-an, 4 6 = 3 karena 6 3 = 4. Rangkuman 1. Untuk menentukan hasil penjumlahan dua buah bilangan dalam sistem jam 12-an, kita jumlahkan bilangan-bilangan itu dengan cara biasa; jika hasil penjumlahan cara biasa adalah kelipatan 12 maka hasil dalam sistem jam 12-an adalah 12. jika tidak, maka cari sisa hasil baginya oleh 12 dan hasil dalam sistem jam 12-an adalah sisa hasil bagi tersebut. 2. Operasi pengurangan pada jam 12-an dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu membilang mundur dan mendefinisikan bahwa pengurangan adalah balikan dari penjumlahan. 3. Perkalian dalam sistem jam 12-an didefinisikan sebagai penjumlahan berulang. 4. Pembagian dalamsistem jam 12-an didefinisikan sebagai balikan dari perkalian. 5. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada jam 5-an dan jam 7-an dilakukan dengan cara yang serupa dengan pada jam 12-an. 5

Tes Formatif 1 Lingkarilah salah satu jawaban yang menurut anda benar. 1. Pada jam 12-an, hasil operasi 7 8 adalah b. 3 d. 5 2. Pada jam 12-an, hasil operasi 3 9 adalah a. 3 b.5 c.4 d.6 3. Pada jam 12-an, hasil operasi 4 4 adalah a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 4. Pada jam 12-an, hasil operasi 1 3 adalah 2 b. tidak ada c. 1 d. 6 5. Pada jam 5-an, hasil operasi 3 4 adalah b. 4 d. 2 6. Pada jam 5-an, hasil operasi 2 4 adalah 6

b. 2 d. 4 7. Pada jam 5-an, hasil operasi 3 4 adalah b. 3 d. 5 8. Pada jam 5-an, hasil operasi 3 4 adalah a. tidak ada b. 4 d. 2 9. Pada jam 7-an, hasil operasi 3 6 adalah b. 4 c. 5 d. 6 10. Pada jam 7-an, hasil operasi 2 4 adalah b. 3 d. 5 11. Pada jam 7-an, hasil operasi 6 3 adalah a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 12. Pada jam 5-an, hasil operasi 5 4 adalah b. 2 e. 5 7

13. Pada jam 4-an, hasil operasi 3 4 adalah b. 2 d. 4 14. Pada jam 4-an, hasil operasi 2 3 adalah b. 2 d. 4 15. Pada jam 4-an, hasil operasi 3 2 adalah b. 2 d. 4 16. Pada jam 4-an, hasil operasi 3 2 adalah b. 3 f. tidak ada 17. Jika 23 April jatuh pada hari rabu maka hari-hari rabu lain yang ada pada bulan april itu adalah tanggal, 8, 15, 29 b. 2, 9, 16, 30, 10, 17, 31 d. 4, 11, 18, 28 18. Jika 3 September jatuh pada hari senin maka satu tahun yang akan datang (365 hari lagi) jatuh pada hari a. Senin b. Rabu c. Jum at d. Minggu 19. Jika sekarang pukul 10.00 maka 100 jam lagi pukul 8

a. 4 b. 6 c. 8 d. 10 20. Bilangan yang berada pada nilai tempat satuan dari 7 111 adalah a. 7 b. 9 d. 1 9