Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian

dokumen-dokumen yang mirip
Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan boolean sebagai berikut : Dengan menggunakan peta karnaugh, Cy dapat diserhanakan menjadi : Cy = AB + AC + BC

Arithmatika Komputer. Pertemuan 3

9.3. ARITMATIKA INTEGER

BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA

Jobsheet Praktikum PARALEL ADDER

RANGKAIAN PEMBANDING DAN PENJUMLAH

RANGKAIAN ARITMETIKA 3

Rangkaian Digital Kombinasional. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1.

A0 B0 Σ COut

PERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR

Pertemuan Ke-6 ARITMATIKA KOMPUTER

Kuliah#11 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

Review Kuliah Sebelumnya

BAB VI RANGKAIAN ARITMATIKA

LAB SHEET TEKNIK DIGITAL. Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

Gambar 5(a).Tabel Kebenaran Full Adder

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan

Basic Arithmetic Computing. Team Dosen Telkom University 2016

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN

DASAR DIGITAL. Penyusun: Herlambang Sigit Pramono DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD April 2018

Kuliah#9 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto. 21 Maret 2014

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

DIG 04 RANGKAIAN PENJUMLAH

Sistem. Bab 6: Combinational 09/01/2018. Bagian

Muhammad Adri Abstrak

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Perancangan Rangkaian Digital, Adder, Substractor, Multiplier, Divider

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD Maret 2018

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

BAB V UNTAI NALAR KOMBINATORIAL

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

RANGKAIAN ARITMETIKA 2

Representasi Data Digital (Bagian 1)

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

RANGKAIAN ARITMETIKA

ARITHMETIC & LOGICAL UNIT (ALU) Arsitektur Komputer

Dr. novrina

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan)

SISTEM BILANGAN DIGITAL

Percobaan 3 RANGKAIAN PENJUMLAH BINER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

BAB VI RANGKAIAN-RANGKAIAN ARITMETIK

Pengenalan Sistem Bilangan Biner dan Gerbang Logika

SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER

BAB 7 REGISTER Register

Rangkaian Kombinasional

BAB VII REGISTER. Keluar dan masuknya data ke dalam register dapat dilakukan dengan 2 cara:

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

BAB I GERBANG LOGIKA DASAR & ALJABAR BOOLEAN

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE

II. Sistem Bilangan Outline : 31/10/2008. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

REGISTER DAN COUNTER.

Pokok Pokok Bahasan :

Operasi Aritmatika Sistem Bilangan Biner & Bilangan Oktal

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

SILABUS MATA KULIAH MICROPROCESSOR I Nama Dosen: Yulius C. Wahyu Kurniawan, S.Kom.

Aritmatika Komputer. Bab 9 4/29/2014

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL II ARITMATIKA BINER

Arsitektur dan Organisasi

Bilangan Bertanda (Sign Number)

Encoder, Multiplexer, Demultiplexer, Shifter, PLA

BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL

DIKTAT SISTEM DIGITAL

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

PERCOBAAN 9. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL LANJUT

FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI

Pertemuan 4 OPERATOR DAN STATEMEN I/O

Arsitektur & Organisasi Komputer. Aritmatika Komputer. Pertemuan I I

6.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register.

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

a b a AND b a OR b a XOR b a NOT a

Penggunaan Software Multimedia Logic Untuk Mengecek Kebenaran Rangkaian Logika Berdasarkan Peta Karnough

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION

Rangkaian Adder dengan Seven Segment

ARITHMATIC LOGIC UNIT ( alu ) half - full adder, ripple carry adder

TSK205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto

PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER

Transkripsi:

Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian kombinasional aritmetika Ada 3 jenis Adder : Rangkaian Adder yang hanya menjumlahkan dua bit disebut Half Adder. Rangkaian Adder yang menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder. Rangkaian Adder yang menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder

Rangkaian half adder merupakan dasar penjumlahan bilangan biner yang hanya terdiri dari satu bit, oleh karena itu dinamakan penjumlah tak lengkap. 1. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. 2. Jika A=0 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1. 3. Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. dengan nilai pindahan Cy(Carry Out) = 1. Dengan demikian, half adder memiliki 2 masukan (A dan B) dan dua keluaran (S dan Cy). Tabel dibawah menunjukkan bahwa nilai logika dari Sum sama dengan nilai logika dari gerbang XOR, sedangkan nilai logika Cy sama dengan nilai dari Gerbang Logika AND. Rangkaian half adder dapat digambarkan sebagai berikut : A B S Cy 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

Full adder mengolah penjumlahan untuk 3 bit bilangan atau lebih (bit tidak terbatas), oleh karena itu dinamakan rangkaian penjumlah lengkap. Perhatikan tabel kebenaran dari Full adder berikut serta gambar rangkaiannya: A B C S Cy 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

Parallel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara parallel dan berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner berapapun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang diparallelkan.

A. Penjumlahan Biner Ada 4 kondisi yang terjadi pada penjumlahan biner yaitu apabila 0 + 0, 0 + 1, 1 + 0, dan 1 + 1. Jika yang terjadi adalah 1 + 1, kita tidak dapat menyatakan hasil jumlah dalam satu digit. Tetapi kita harus melakukan penyimpanan (Carry Out) kedalam kolom yang lebih tinggi. Ini berlaku untuk seluruh sistem bilangan. Sebagai contoh pada bilangan desimal 2 + 5 = 7 dengan carry out 0, 9 + 9 = 8 dengan carry out = 1. B. Penjumlahan 8421BCD Sandi 8421BCD hanya menggunakan bilangan biner untuk 0 sampai 9, karena Yang disandikan hanya 1 digit angka desimal. Dalam penjumlahan yang perlu diperhatikan adalah jika hasilnya lebih dari 9 sehingga akan dihasilkan auxillary carry (Carry dari bilangan keempat LSB) maupun carry dari MSB. Berikut adalah aturan penjumlahan sandi 8421BCD: Jika jumlah biner dan jumlah BCD sama, yaitu AC (Auxillary Carry) = 0 dan Carry = 0 maka tidak diperlukan aturan tambahan. Jika jumlah biner tidak sama dengan jumlah desimal maka memerlukan pengaturan Jika Auxillary Carry (AC) = 0 atau AC = 1 dan Carry (Cy) = 0 dimana hasil penjumlahan binernya lebih dari 9 desimal, maka perlu ditambahkan 6 pada nible rendah tersebut, dan tambahkan 1 pada nible yang lebih tinggi.

Komputer hanya bekerja pada bilangan 0 dan 1 dan tidak mengenal Bilangan negatif. Untuk menunjukkan bilangan negatif, komputer menggunakan tanda Modulus (Modulus Sign). Pada penjumlahan desimal tanda modulus yang digunakan adalah 0 untuk bilangan positif dan 9 untuk bilangan negatif. Untuk bilangan negatif, pada operasi penjumlahannya, harus dikomplemen. Komplemen yang digunakan pada bilangan desimal adalah komplemen-10 dan komplemen-9. Sedangkan pada penjumlahan biner, komplemen yang digunakan adalah komplemen-2 dan komplemen-1. Untuk mendapatkan komplemen bilangan biner, cukup dengan membalik angkanya saja. Jika 0 dibalik menjadi 1, dan jika 1 dibalik menjadi 0. Komplemen 2 mirip dengan komplemen-10 pada bilangan desimal (Carry dihilangkan), sedangkan komplemen-1 mirip dengan komplemen-9 (Carry ditambahkan pada hasil akhir).

Pengurangan Bilangan Desimal Komplemen-10 Pada komplemen-10, bilangan negatif dikurangkan 9, kemudian ditambahkan 1 pada bit terakhir. Pada penjumlahannya, bila ada carry, carry tersebut dapat dihilangkan. Tanda modulus ikut dijumlahkan. Komplemen-9 Pada komplemen9, bilangan negatif dikurangkan 9. Bila ada carry, maka carry ikut dijumlahkan pada hasil akhir. Bila hasil akhir bernilai negatif, maka nilainya harus dikomplemen lagi (Berlaku untuk komplemen-10 dan komplemen-9). Jika komplemen10, maka hasil akhir setelah dikomplemen harus ditambah 1. Jika komplemen10, hasil akhirnya merupakan hasil sebenarnya (tidak perlu ditambah 1). Pengurangan Bilangan Biner Dalam pengurangan bikangan biner terdapat 2 komplemen yaitu komplemen-2 dan komplemen-1, bedanya adalah bila komplemen-2 Cy-nya dihilangkan, sedangkan pada komplemen-1 Cy-nya ditambahkan. Bila hasil akhir bernilai negatif, maka nilainya harus dikomplemen lagi (Berlaku untuk komplemen-2 dan komplemen-1). Jika komplemen-2, maka hasil akhir setelah dikomplemen harus ditambah 1. Jika komplemen-1, hasil akhirnya merupakan hasil sebenarnya (tidak perlu ditambah 1).

Pada Teknik Komputer, perkalian dilakukan menggunakan register geser kanan (Shift Right Register). Proses ini juga dapat dilakukan pada rangkaian logika dengan cara pengurangan dan penggeseran ke kiri (menggunakan shiftleft register). Berikut adalah aturan dari pembagian : Kurangkan bilangan pembagi (Divisor) dari MSB bilangan yang akan dibagi (Dividend), lihat hasil pengurangan. Bila hasilnya 1 atau positif : Berarti hasil pembagian (Product) adalah 1. Setelah itu hasil pengurangan digeser kekiri satu bit, dan dimulai lagi pengurangan oleh bilangan pembagi (Divisor). Bila hasilnya 0 atau negatif : Berarti hasil pembagian (Product) adalah 0. Dalam hal ini sebelum digeser ke kiri harus ditambah dulu dengan bilangan pembagi (Divisor). Setelah digeser ke kiri satu bit, dimulai lagi proses pengurangan oleh bilangan pembagi. Pengurangan oleh bilangan pembagi dilakukan dengan penjumlahan komplemen-2. Bila dalam penjumlahan tersebut terdapat pindahan (Carry), maka carry tersebut diabaikan.