Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

OVERVIEW 1/40

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

PENELITIAN DOSEN PEMULA

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z. Werner R. Murhadi Universitas Surabaya,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

CAPITAL ASSET PRICING MODEL

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

OPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

Transkripsi:

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 ISSN: 1411-6227 Pengaruh Indkator Raso Keuangan Perusahaan Prce Earnng Rato (PER) dan Prce to Book Value (PBV) terhadap Return Portfolo Saham d Bursa Efek Jakarta Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana e-mal : barbaragunawan@yahoo.co.d Unverstas Muhammadyah Yogyakarta ABSTRACT Ths emerged durng a knd of percepton that the fnancal statements do not qute belevable as the bass of captal market nvestment decsons. Usng the results of the rato of the fnancal statements as an object to be examned, the study wll look at the extent of the nfluence ndcator Prce Earnng Rato and Prce to Book Value of the Return Portfolo Shares on the Jakarta Stock Exchange. The results showed that of the portfolo s formed, t turns out the low ndcators of Prce Earnng Rato and Prce to Book Value does not affect the portfolo return. Key words: Prce Earnng Rato, Prce to Book Value, Return Portfolo, the Jakarta Stock Exchange. ABSTRAK Selama n muncul semacam perseps bahwa laporan keuangan tdak cukup dpercaya sebaga bass pengamblan keputusan nvestas dpasar modal. Dengan menggunakan hasl raso dar laporan keuangan sebaga obyek yang akan dtelt, stud n akan melhat sejauh mana pengaruh ndkator Prce Earnng Rato dan Prce to Book Value terhadap Return Portfolo Saham d Bursa Efek Jakarta. Hasl peneltan n menunjukkan bahwa dar portofolo yang terbentuk, ternyata rendahnya ndkator Prce Earnng Rato dan Prce to Book Value tdak berpengaruh terhadap return portofolo. Kata kunc : Prce Earnng Rato, Prce to Book Value, Return Portfolo, Jakarta Stock Exchange. 63

Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana, Pengaruh Indkator... PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keputusan nvestor dalam nvestas modal berbentuk sekurtas saham, sangat dpengaruh oleh besarnya alran mbal hasl (return) yang akan dperoleh dar saham tersebut dmasa mendatang setelah ddskontokan untuk faktor resko (varance return) dan waktu. Agar keputusan nvestas tersebut dapat memuaskan nvestor, maka dperlukan adanya suatu analss sekurtas dalam upaya melakukan penetapan harga efek yang wajar. Dalam hal n nvestor harus mampu menyusun perkraan harga sekurtas yang akan dbel ataupun djual dar nformas laporan keuangan yang ada, agar harga tersebut dapat mencermnkan nla ntrnsk yang sebenarnya. Berdasarkan prnsp keterbukaan (dsclosure), nformas knerja keuangan dar setap perusahaan publk yang telah terdaftar d Bursa Efek Jakarta dapat dengan mudah dakses para nvestor. Saat n beberapa nformas pentng yang berhubungan dengan raso keuangan sebaga tolok ukur knerja perusahaan telah dolah dan dpublkaskan secara nstan oleh Bursa Efek Jakarta. Beberapa raso keuangan pentng yang selalu dpublkaskan dalam Jakarta Stock Exchange (JSX) Monthly Statstc sepert Prce Earnng Rato (PER), Prce to Book Value (PBV), Return On Equty (ROE), Return On Asset (ROA) dan Debt to Equty Rato (DER), serng kal djadkan tolok ukur bag para nvestor dalam menentukan plhan nvestas saham. Dengan menggunakan raso dar laporan keuangan sebaga obyek yang akan dtelt, artkel n akan membahas sejauh mana pengaruh dar ndkator Prce Earnng Rato dan Prce to Book Value terhadap Return Portfolo Saham d Bursa Efek Jakarta. Rumusan Masalah Berdasarkan uraan pada latar belakang datas, maka rumusan permasalahan yang akan djadkan pokok bahasan dalam peneltan n adalah Bagamanakah konds resko dan tngkat keuntungan dar masngmasng portofolo saham yang dbentuk berdasarkan tngg rendahnya ndcator PER dan PBV selama tahun 2000-2002. Tujuan Peneltan Sedangkan yang menjad tujuan utama dar peneltan n adalah Untuk mengetahu apakah tngg rendahnya ndkator raso PER, PBV dan DER mempunya pengaruh terhadap besarnya tngkat Return Portfolo. Defns Operasonal dan Pengukuran Varabel Dalam peneltan n, knerja dar perusahaan publk (emten) yang damat dlhat dan dgolongkan berdasarkan konds laporan keuangannya. Knerja emten antara lan dtnjau dar tngg rendahnya varabel raso PER 64

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 dan PBV yang merupakan ndkator murah (undervalue) atau mahalnya (overvalue) harga saham perusahaan tersebut d bursa. Prce Earnng Rato PER merupakan raso untuk menghtung berapa besar nvestas yang dbayar oleh nvestor untuk memperoleh sejumlah alran pendapatan earnng tertentu, atau kebalkannya merupakan apa yang nvestor dapatkan dar sejumlah nvestas tertentu. Dar hasl perhtungan tersebut, nvestor dapat menggunakan hubungan antara harga pasar saham (market prce) dengan Earnng Per Share (EPS) sehngga nvestor dapat mengetahu apakah harga dar suatu saham underprced atau overprced. Perumusan dar PER dan EPS adalah sebaga berkut : Semakn rendah PER dar suatu saham menunjukkan harga saham tersebut lebh murah dbandngkan harga saham lan yang sejens, sehngga pada suatu saat ketka harga saham mula mengalam koreks kenakan (rebound), dharapkan nvestor yang membel saham dengan PER yang rendah akan mendapatkan keuntungan berupa captal gan dar nvestas sahamnya. Oleh karena tu ddalam memlh dan membentuk portofolo saham berdasar pertmbangan tngg rendahnya raso PER dsarankan untuk memlh saham yang memlk raso PER rendah. Market Prce PER E.P.S dmana E.P.S Net Earnng Number of out s tan dng shares Prce to Book Value PBV merupakan perbandngan yang menunjukkan berapa kal harga pasar dar suatu saham jka dbandngkan dengan nla bukunya. Semakn kecl nla PBV maka harga dar suatu saham danggap semakn murah. Perumusannya adalah sebaga berkut : Prce Of Stock PBV... dmana... BookValue Book Value Total Equty Pad Up Captal Semakn rendah raso PBV menunjukkan harga saham yang lebh murah underprce dbandngkan harga saham lan yang sejens, konds n memberkan peluang kepada nvestor untuk dapat merah captal gan pada saat harga saham tersebut kembal mengalam rebound kenakan harga. Oleh karena tu ddalam memlh dan membentuk portofolo saham 65

Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana, Pengaruh Indkator... berdasar pertmbangan tngg rendahnya raso PBV dsarankan untuk memlh saham yang memlk raso PBV rendah. Ddalam peneltan n akan dperbandngkan portofolo saham dar saham-saham sejens yang memlk raso PER dan PBV tngg dengan saham-saham sejens yang memlk raso PER dan PBV yang rendah, untuk mengetahu sejauh mana pengaruh tngg rendahnya raso PER dan PBV tersebut apabla dterapkan sebaga dasar pertmbangan dalam pembentukan portofolo saham. Rsk and Return Sekurtas dan Portofolo Saham Untuk bernvestas dalam bentuk sekurtas saham, seorang nvestor yang rasonal akan mengnvestaskan dananya dengan memlh saham-saham yang efsen, yang dapat memberkan return maksmal dengan tngkat resko tertentu atau return tertentu dengan resko yang semnmal mungkn. Salah satu upaya untuk menghndar atau memperkecl resko tersebut, nvestor harus menerapkan strateg dversfkas dengan membentuk portofolo dar beberapa saham plhan yang dnla efsen. Secara umum resko (standar devas dan varan return) dar suatu sekurtas saham dapat dnyatakan dengan persamaan sebaga berkut : Notas : 2 = varance return (resko) sekurtas saham = standar devas (resko) sekurtas saham Rj = return saham ndvdual selama perode pengamatan n = jumlah perode pengamatan n 2 [ Rj E( R)] n j1 2 2 Sedangkan varance return dar suatu portofolo saham dapat dnyatakan dengan persamaan sebaga berkut : p 2 n 1 X 2. 2 n n 1 j1 X X j j j Notas : p 2 = varance return portofolo saham 66

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 X = propors dana pada saham ke-. Xj = propors dana pada saham ke-.j 2 = varance return dar saham ke-. j = covarance antara return saham ke-. dan ke.j j = koefsen korelas saham ke-. dan ke-.j n = jumlah sekurtas dalam portofolo Sedangkan Return dar suatu sekurtas saham dapat dnyatakan dengan persamaan sebaga berkut : R P t P P t1 t1 D t Notas : R = rate of return dar saham Pt = harga saham pada awal nvestas (bel) Pt-1 = harga saham pada akhr nvestas (jual) Dt = alran kas (devden dan kupon) selama nvestas Untuk menghtung return atau tngkat keuntungan dar suatu portofolo saham dapat dnyatakan dengan persamaan sebaga berkut : (Jogyanto, 1998:13) E( Rp) n 1 [ w. E( R Notas : E(Rp) = return(tngkat keuntungan) dar portofolo saham E(R) = tngkat keuntungan dar saham k- W = pors/weghted dar sekurtas saham Kerangka Pemkran dalam Pemlhan Portofolo Saham Berdasarkan hasl perhtungan resko dan tngkat keuntungan pada sekurtas maupun portofolo saham datas, maka dapat dplh portofolo saham yang memberkan return tertngg dengan resko terendah atau saham yang memlk resko tertentu dengan return yang tertngg. Dengan demkan pedoman yang dpaka sebaga dasar dalam pemlhan portofolo saham dalam peneltan n adalah : )] 67

Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana, Pengaruh Indkator... (1) Apabla dantara 2 (dua) portofolo saham memlk E(R) return sama, maka akan dplh saham yang mempunya. (standar devas) yang terendah. (2) Apabla dantara 2 (dua) portofolo saham memlk. (standar devas) yang sama, maka akan dplh saham yang mempunya E(R) return tertngg. Dalam peneltan n akan dbentuk 4 (empat) portofolo saham berdasarkan tngg rendahnya raso PER (prce earnng rato) dan PBV (prce to book value). Berdasarkan teor yang telah dkemukakan terdahulu, maka nvestor yang rasonal akan memlh portofolo saham yang dbentuk dar saham-saham dengan raso PER dan PBV yang rendah, untuk memperoleh peluang keuntungan lebh besar dar nvestas saham-sahamnya. KERANGKA TEORITIS Penlaan Sekurtas Analss terhadap sekurtas dapat dlakukan dalam dua tahapan, yatu pengumpulan nformas dan penyusunan kedalam suatu kerangka logs, dan kemudan menggunakan nformas yang telah dperoleh untuk menentukan ntrnsc value dar saham-saham yang dplh tersebut. Gtmant dan Joehnk (1990,h.267-339) membag metoda analss sekurtas menjad tga kelompok yatu terdr dar : Tradtonal analyss, yatu analss yang pada umumnya dlakukan melalu pendekatan top down. Analss n dmula dengan analss ekonom makro, analss ndustr dan dakhr dengan analss fundamental. Analss ekonom, menjelaskan bahwa harga saham cenderung bergerak nak blamana konds perekonoman menguat, dan sebalknya harga saham akan bergerak turun apabla perekonoman melemah. Analss ndustr dmaksudkan bahwa harga saham dpengaruh oleh karakterstk ndustr dmana banyak perusahaan pesang yang bergerak pada bdang usaha sejens dalam suatu ndustr tertentu. Sedangkan Analss fundamental, menjelaskan bahwa harga saham dpengaruh oleh knerja nternal dar perusahaan yang menerbtkannya, hal n dapat damat dar konds laporan keuangan pada perode waktu tertentu. Jka konds laporan keuangan dan prospek perusahaan kelhatan kuat dharapkan harga sahamnya juga akan mengalam penguatan atau kenakan mencapa harga yang tngg pula. Techncal analyss, merupakan metoda analss sekurtas yang dlakukan berdasarkan pada pengamatan terhadap berbaga kekuatan yang mempengaruh pasar, terjadnya reaks dan pergerakan harga saham maupun volume perdagangan akbat terjadnya perstwa atau nformas tertentu dapat danalss dan dolah menjad suatu nformas yang menunjukkan kapan waktu palng tepat untuk membel atau menjual sekurtas sahamnya. Analss teknkal tersebut 68

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 berdasarkan adanya anggapan atau asums dasar bahwa harga suatu sekurtas akan dtentukan oleh adanya fluktuas penawaran dan permntaan terhadap sekurtas tersebut. Oleh karena tu tehnk analss dalam pendekatan n drancang untuk mengukur perubahan permntaan dan penawaran tersebut. Ada beberapa tehnk analss yang basa dpergunakan dalam pendekatan n antara lan The DOW Theory, The Flter System, The Prce/Volume System, Analss grafk dan Analss kekuatan pasar Random Walk Analyss, menjelaskan bahwa pergerakan harga saham tdak dapat dramalkan dan oleh karena tu analss sekurtas danggap tdak dapat membantu nvestor dalam meramalkan perlaku pasar dmasa mendatang. Dsampng tu Francs (1998,hal.609) mengemukakan dua pendekatan dalam penlaan sekurtas, yatu the fundamental approach dan the techncal approach The fundamental approach dmaksudkan untuk menjelaskan bahwa harga saham menggambarkan nla ntrnsk dar saham tu sendr. Menurut Phlppatos dan George (1973,hal.368), analss fundamental berorentas secara general akademk dan mengkut perkembangan model harga dar pendapatan, devden, nformas arus kas dan opportunty ndustry. Sedangkan techncal approach merupakan pendekatan yang dgunakan untuk menekankan perlaku pergerakan harga saham dan volume perdangangan. Menurut Fscher (1987,hal.87) analss teknkal cenderung mengaku bahwa harga saham pada saat n mencermnkan semua nformas dalam muatan harga saham dwaktu lampau dan bahwa pergerakan harga saham tersebut tdak dapat dpredkskan dar waktu ke waktu. Fokus perhatan utama dar analss teknkal adalah kapan terjad kecenderungan kenakan dan penurunan harga saham dan motvas utamanya adalah merealsaskan captal gan dar fluktuas harga tersebut. Dar kedua pendekatan dan analss tersebut (fundamental dan teknkal) keakuratan dan ketepatan penggunaannya sangat tergantung pada stuas dan konds tertentu, nvestor yang bjaksana tdak akan terjerumus kedalam ekstrmtas tertentu atau secara fanatk hanya berphak pada salah satu metoda analss atau pendekatan tertentu saja. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dkemukakan terdahulu dan berdasarkan pertmbangan beberapa raso yang dpergunakan sebaga ndkator dalam pembentukan portofolo saham yatu tngg rendahnya PER dan PBV, maka hpotess dalam peneltan n dapat drumuskan sebaga berkut : H1 : Dengan target standar devas atau tngkat resko yang palng mnmal, maka portofolo yang dbentuk dar saham-saham dengan raso PER yang rendah akan menghaslkan tngkat keuntungan yang lebh besar 69

Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana, Pengaruh Indkator... darpada portofolo yang dbentuk dar saham-saham dengan raso PER yang tngg. H2 : Dengan target standar devas atau tngkat resko yang palng mnmal, maka portofolo yang dbentuk dar saham-saham dengan raso PBV yang rendah akan menghaslkan tngkat keuntungan yang lebh besar darpada portofolo yang dbentuk dar saham-saham dengan raso PBV yang tngg. METODA PENELITIAN Obyek Peneltan Obyek peneltan yang dpergunakan dalam peneltan n adalah saham-saham dar beberapa perusahaan yang telah lsted atau go publc d Bursa Efek Jakarta pada perode tahun 2000 sampa dengan 2002. Populas dan Samplng Sample frame dalam peneltan n terdr dar 12 saham masng-masng 2 saham dar sektor ndustr perkebunan (Astra Agro Lestar dan Bakre Sumatra Plantaton), pertambangan (Aneka Tambang dan Indonesan Nckel Company), semen (Semen Gresk dan Semen Cbnong), rokok (HM Sampoerna dan BAT Indonesa), telekomunkas (Indosat dan Telekomunkas Indonesa) dan perdagangan retal (Ramayana Lestar Sentausa dan Hero Supermarket). Dplhnya saham tersebut berdasarkan pertmbangan perbedaan tngg rendahnya raso PER dan PBV dar perusahaan pada bdang usaha sejens yang djadkan dasar pembentukan portofolo dalam peneltan n. Informas yang dpaka sebaga data peneltan adalah laporan bulanan dar Bursa Efek Jakarta dalam bentuk Jakarta Stock Exchange (JSX) Monthly Statstk yang antara lan bers perkembangan fluktuas harga, frekuens perdagangan saham dan memuat rngkasan raso-raso keuangan dar saham-saham yang dtelt. Pengamblan sampel data yang dpergunakan dalam peneltan n adalah dengan metoda purposve samplng yatu teknk penentuan sampel atas dasar adanya beberapa pertmbangan tertentu (Sugyono, 1999 : 61). Dasar pertmbangan tersebut adalah adanya kesamaan lkudtas transaks saham dan tngg rendahnya ndkator raso keuangannya, khususnya raso PER (Prce Earnng Rato), PBV (Prce to Book Value) dan DER (Debt to Equty Rato). Metoda Analss Data Dalam menganalss data tersebut penuls menggunakan pendekatan statstk dan menerapkan teor portofolo modern, dmana perhtungan resko (standar devas dan varan return) serta tngkat keuntungan (return 70

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 sekurtas) dhtung berdasarkan metoda sngle ndeks model. Sedangkan proses pembentukan portofolo berdasarkan tngg rendahnya raso PER dan PBV dbentuk dengan menerapkan metoda optmalsas menggunakan menu tool solver pada software mcrosoft excel 2000. ANALISIS DATA Analss Rsk and Return Sekurtas Saham Berdasarkan hasl perhtungan pada lampran 1 sampa 12 dketahu bahwa selama perode peneltan yatu perode bulan Januar 2000 - Desember 2002, hampr seluruh saham yang dtelt menunjukkan tngkat keuntungan (return sekurtas) rata-rata negatf, hanya ada dua saham yang meskpun sangat kecl mendekat nol persen namun mampu menghaslkan rata-rata keuntungan postf yatu saham Telekomunkas Indonesa dan Semen Gresk. Konds datas mencermnkan bahwa telah terjad penurunan harga yang sangat sgnfkan pada hampr seluruh saham yang dperdagangkan d Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan hasl perhtungan return market atau tngkat keuntungan pasar (lhat lampran 1 s/d 12) dketahu bahwa rata-rata tngkat keuntungan pasar selama perode pengamatan juga menunjukan hasl yang negatf, atau telah mengalam penurunan hngga mencapa level 0,90%. Hal n semakn memperkuat asums bahwa selama perode peneltan hampr seluruh saham yang dperdagangkan d Bursa Efek Jakarta telah mengalam penurunan harga yang sangat sgnfkan. Sedangkan dar hasl perhtungan tngkat resko nvestas rsk (varan return) sekurtas, dketahu rata-rata resko nvestas selama perode pengamatan adalah sebesar 0,022. Resko (varan return) sekurtas tersebut dhtung berdasarkan model ndeks tunggal yang terdr dar dua bagan atau merupakan total rsk yatu dar resko yang berhubungan dengan pasar (market related rsk) dwakl oleh 2. m 2 dan resko unk nternal (unque rsk) yatu e 2. Rata-rata varance return sekurtas tersebut 0,022 mash lebh kecl dar rata-rata varance return market m atau rata-rata resko pasar secara keseluruhan yang mencapa sebesar 0,179. Dalam konds datas sebenarnya menjad sangat sult bag nvestor maupun para anals nvestas untuk menentukan plhan saham-saham dalam upaya membentuk portofolo yang optmal karena hampr semua saham yang ada rata-rata mengalam penurunan harga atau tdak mampu menghaslkan keuntungan khususnya dtnjau dar hasl captal gan. Membentuk portofolo dengan memasukkan saham-saham yang memlk tngkat keuntungan negatf juga akan menghaslkan portofolo saham yang rata-rata returnnya negatf. Langkah maksmal yang dapat dlakukan dalam 71

Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana, Pengaruh Indkator... peneltan n hanyalah membandngkan hasl akhr dar portofolo saham tersebut meskpun nla return portofolonya negatf. Pembentukan Portofolo Saham berdasarkan Indkator Tngg Rendahnya Raso PER dan PBV Berdasarkan hasl perhtungan rata-rata raso PER dan PBV pada lampran 1 sampa dengan 12, selanjutnya dapat dplh dan dgolongkan saham-saham yang akan membentuk portofolo yatu berdasarkan raso PER dan PBV rendah dan portofolo berdasarkan raso PER dan PBV tngg (lhat lampran 13). Setelah dketahu saham-saham calon pembentuk portofolo (lhat lampran 13), langkah selanjutnya adalah membentuk portofolo saham berdasarkan tngg rendahnya raso PER dan PBV yang dbentuk dengan menerapkan metoda optmalsas menggunakan menu tool solver pada software mcrosoft excel 2000. Untuk melhat hasl perhtungan masngmasng portofolo tersebut dapat dlhat pada lampran 14 sampa dengan 16. Hasl perhtungan return portfolo (lhat lampran 14-15) sekalgus menjawab hpotess yang telah dajukan pada bab terdahulu yatu apakah portofolo saham yang dbentuk dengan metoda optmalsas berdasarkan raso PER dan PBV yang rendah akan menghaslkan tngkat keuntungan return portfolo yang lebh tngg dar pada portofolo yang dbentuk berdasarkan raso PER dan PBV tngg. Dar hasl perhtungan portofolo yang dbentuk berdasarkan tngg rendahnya raso PER (lampran 14), dketahu bahwa portofolo PER tngg (Rp) = -0.6140 ternyata menghaslkan return portfolo yang lebh tngg dar portofolo PER rendah (Rp) = -0.9479, demkan juga untuk portofolo PER tngg (Rp) = -0.5090 pada propors bobot nvestas yang sama pada setap saham yatu sebesar 16,7% ternyata juga menghaslkan return portfolo yang lebh tngg dar portofolo PER rendah (Rp) = -1.8173. Hasl perhtungan tersebut berart menolak hpotess pertama (H1 dtolak) yang menyatakan bahwa portofolo yang dbentuk berdasarkan raso PER rendah akan menghaslkan return portfolo yang lebh tngg dar portofolo saham yang dbentuk berdasarkan PER tngg. Berdasarkan perhtungan return portofolo yang dbentuk berdasarkan tngg rendahnya raso PBV (lampran 15), dketahu bahwa portofolo PBV tngg (Rp) = -0.2547 ternyata menghaslkan return portfolo yang lebh tngg dar portofolo PBV rendah (Rp) = -1.7620, demkan juga untuk portofolo PBV tngg pada propors bobot nvestas yang sama pada setap saham yatu sebesar 16,7% ternyata juga menghaslkan return portfolo yang lebh tngg (Rp) = -0.7690 dar portofolo PBV rendah (Rp) = -1.5573. Hasl perhtungan tersebut kembal menolak hpotess kedua yang dajukan (H2 72

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 dtolak) yang menyatakan bahwa portofolo yang dbentuk berdasarkan raso PBV rendah akan menghaslkan return portfolo yang lebh tngg dar portofolo saham yang dbentuk berdasarkan PBV tngg. Penolakan terhadap kedua hpotess yang dkemukakan pada bab terdahulu menunjukkan adanya ndkas bahwa sebagan besar nvestor d Bursa Efek Jakarta tdak mempertmbangkan ndkator nformas laporan keuangan yang tertuang dalam bentuk raso PER dan PBV sebaga pertmbangan dalam pemlhan maupun pembentukan portofolo sahamnya. Bahkan ada kemungknan nvestor melakukan langkah kebalkan yatu justru memlh bernvestas pada saham-saham yang memlk PER dan PBV tngg berdasarkan asums bahwa saham-saham yang memlk PER dan PBV tngg tersebut merupakan saham yang harganya lebh mahal dbandngkan dengan saham perusahaan lan sejens, saham yang tngg harganya basanya mencermnkan kualtas knerja perusahaan yang bak dan banyak dcar oleh nvestor. Saham-saham yang memlk PER dan PBV tngg tersebut dkategorkan sebaga growt stock yatu saham dar perusahaan yang sedang mengalam masa pertumbuhan pesat. Dengan bernvestas pada sahamsaham yang memlk PER dan PBV tngg tersebut dharapkan dalam jangka panjang nvestor akan memetk keuntungan dar captal gan serng dengan pertumbuhan perusahaan dmasa yang akan datang. PENUTUP Kesmpulan Dar hasl peneltan n telah terbentuk 4 (empat) portofolo saham dar 12 saham terplh berdasarkan tngg rendahnya ndkator Prce Earnng Rato dan Prce to Book Value. Berdasarkan hasl serangkaan perhtungan dan analss yang telah durakan pada bab sebelumnya dapat dambl kesmpulan pertama, hampr seluruh saham yang dtelt menunjukkan tngkat keuntungan (return sekurtas) rata-rata negatf yatu sebesar -1,148%, konds tersebut mencermnkan bahwa telah terjad penurunan harga yang sangat sgnfkan pada hampr seluruh saham yang damat. Berdasarkan hasl perhtungan return market atau tngkat keuntungan pasar dketahu bahwa rata-rata tngkat keuntungan pasar selama perode pengamatan juga menunjukan hasl yang negatf hngga mencapa level 0,90%. Hal n semakn memperkuat asums bahwa selama perode peneltan hampr seluruh saham yang dperdagangkan d Bursa Efek Jakarta telah mengalam penurunan harga yang sangat sgnfkan. Kedua, hasl perhtungan tngkat resko nvestas rsk (varan return) sekurtas, dketahu rata-rata resko nvestas selama perode pengamatan adalah sebesar 0,022 dmana resko tersebut mash lebh kecl dar rata-rata 73

Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana, Pengaruh Indkator... varance return market m atau rata-rata resko pasar secara keseluruhan yang mencapa sebesar 0,179. Ketga, dalam konds datas sangat sult bag nvestor untuk menentukan plhan saham-saham pembentuk portofolonya, karena hampr semua saham yang ada rata-rata mengalam penurunan harga atau tdak mampu menghaslkan keuntungan dar hasl captal gan. Membentuk portofolo dengan memasukkan saham-saham yang memlk tngkat keuntungan negatf juga akan menghaslkan portofolo saham yang rata-rata returnnya negatf. Keempat, portofolo saham yang dbentuk berdasarkan raso PER tngg (Rp) = -0.6140 dan PBV tngg (Rp) = -0.2547 dengan target optmalsas tngkat resko mnmal, ternyata menghaslkan return portfolo yang lebh tngg dar portofolo PER rendah (Rp) = -0.9479 dan PBV rendah (Rp) = - 1.7620. Terakhr, hasl perhtungan tersebut secara keseluruhan menolak hpotess yang telah dajukan (H1 dan H2 dtolak) yang menyatakan bahwa portofolo yang dbentuk berdasarkan raso PER dan PBV rendah akan menghaslkan return portfolo yang lebh tngg dar portofolo saham yang dbentuk berdasarkan PER dan PBV tngg. Implkas Prakts Para nvestor pelaku pasar modal d Bursa Efek Jakarta ternyata tdak mempertmbangkan ndkator raso PER dan PBV dalam pemlhan saham maupun pembentukan portofolo sahamnya. Bahkan ada kemungknan nvestor melakukan langkah kebalkan yatu memlh bernvestas pada saham-saham yang memlk PER dan PBV tngg yang dkategorkan sebaga growt stock atau saham dar perusahaan yang sedang mengalam masa pertumbuhan pesat. Dengan bernvestas pada saham-saham yang memlk PER dan PBV tngg tersebut dharapkan dalam jangka panjang nvestor akan memetk keuntungan dar captal gan serng dengan pertumbuhan perusahaan dmasa yang akan datang. Keterbatasan Peneltan Peneltan n dlakukan dalam rentang waktu 36 bulan dmana krss yang berkepanjangan mash melanda Indonesa (Januar 2000-Desember 2002). Keterbatasan rentang waktu peneltan dan jumlah saham yang damat (12 saham) serta penggunaan ndkator raso PER dan PBV belum sepenuhnya mampu menggambarkan sejauhmana saham-saham yang dplh maupun raso-raso yang dpaka dapat bermanfaat untuk membentuk portofolo yang optmal d Bursa Efek Jakarta. Selama rentang waktu peneltan datas sebagan besar return sekurtas yang damat nlanya negatf 74

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Jul 2003 sehngga penuls mengalam kesultan dalam memlh saham-saham pembentuk portofolo optmal. Saran-saran Saran dar peneltan n adalah pertama, dalam peneltan selanjutnya dharapkan penelt dapat menyajkan peneltan dengan rentang waktu yang lebh lebar dengan jumlah saham yang lebh banyak sehngga dharapkan dapat menghaslkan smpulan yang lebh akurat. Kedua, penggunaan data bulanan untuk memantau perubahan harga saham maupun ndeks harga saham gabungan kurang senstf dan kurang mencermnkan fluktuas yang sebenarnya dar pergerakan harga saham maupun ndeks tersebut, sehngga pada peneltan selanjutnya dsarankan untuk menggunakan data fluktuas perubahan harga dan ndeks haran atau mngguan. Terakhr, mencermat raso keuangan khususnya PER dan PBV dalam pemlhan saham maupun pembentukan portofolo saham mash perlu dpertmbangkan oleh nvestor (meskpun dalam peneltan n tdak menampakan pengaruh yang sgnfkan), Raso-raso tersebut khususnya PER dan PBV mash relevan dan akurat dalam penentuan ntrnsc value saham. DAFTAR PUSTAKA Charles P. Jones, Investment Analyss and Management, 6 th Wlley and Sons, Inc, New York. edton, John Elton, J.Edwn dan J.Martn Gruber (1995), Modern Portfolo Theory and Investment Analyss, John Wlley & Sons,Inc., New York. Francs, Jack Clark (1983), Management of Invesment, Second Edton, Mc Graw-Hll Company, Sngapore Frank J.Fabozz (1995), Investment Management, Prentce Hall, Inc, New Jersey Gtman, Lawrence J, dan Johnk, Mchael D. (1990), Fundamental of Investng, Harper dan Row Publsher Inc, New York. Hanaf, Mamduh M, Husnan, Suad dan Amn Wbowo (1996) Dampak pengumuman laporan keuangan terhadap kegatan perdagangan saham dan varabltas tngkat keuntungan, Kelola No.II/V/1996, Jakarta. 75

Barbara Gunawan & Antarksa Budleksmana, Pengaruh Indkator... Husnan, Suad (1993), Dasar-dasar Teor Portofolo dan Analss Sekurtas, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Jogyanto, HM (1998), Teor Portofolo dan Analss Investas, BPFE Yogyakarta Sharpe, Wllam F., Gordon J.Alexander and Van Baley (1995), Investments, Prentce Hall, New York. 76