KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

dokumen-dokumen yang mirip
KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

1. Proses Normalisasi

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

Analisis Rangkaian Listrik

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. Selviana Walsen *) Abstract

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

Rayadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Panca Bhakti Pontianak Abstract

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal)

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

Kata kunci : Probabilitas pemilihan bus, Logit binner, Stated Preference

DIANDRA PARAMITA TIMUR

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI

Kata Kunci : Contingent Valuation Method (CVM), Fuzzy MCDM, kualitas air sungai, kesanggupan membayar masyarakat/ willingness to pay (WTP).

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor


GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

Reduksi data gravitasi

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT

PENGARUH SEGMEN BOTTLENECK SISTEMATIK TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JL. JAMIN GINTING KM 14.5)

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

Vitrianingsih Abstrak. Kata Kunci: Stimulasi, Air Susu Ibu, Inisiasi Menyusu Dini, Perkembangan Bayi.

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

Debuging Program dengan EasyCase

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

PENGARUH COMPUTER SELF-EFFICACY, SUBJECTIVE NORM, DAN SYSTEM QUALITY TERHADAP PENERIMAAN WOMUNITY OLEH NASABAH WOM FINANCE

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

Transkripsi:

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Charactristic and Accidnt Probability on Privat Car in Urban Ara) Lasmini Ambarwati, Harnn Sulistio, Gama Hndika Ngara, Zanuar Hariadi Jurusan Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonsia E-mail : lasmi68@yahoo.com ABSTRACT Growth of th numbr of privat car in Indonsia is followd by incrasing car accidnt. Bcaus of that rason, it is important to know th drivr s factors which hav an ffct on probability of accidnt in th urban ara. Analysis mthod is logistic rgrssion, binomial logic modl with data obtaind from distribution of qustionnair. From th analysis, th factors which hav influnc to th probability of accidnt in th Malang city ar gndr and trip purpos. Othrwis, for Batu city, gndr, riding attitud, incom, and travl distanc influnc th probability of car accidnt. From drivr charactristics which most drivrs hav ducation background with graduatd from snior high school and ag blow than 23 yars, th probability of accidnt is 0.787. Kywords: drivr s charactristics, car accidnt, accidnt probability, trip purpos, binomial logic modl. PENDAHULUAN Psatnya prtumbuhan kpmilikan kndaraan brmotor dalam tahun-tahun trakhir, bgitu pula prtumbuhan pnduduk dngan usia yang rlatif muda dan bragamnya jnis kndaraan tlah mngakibatkan masalah kslamatan jalan yang kian mmburuk. Di kawasan Asia Tnggara, pada tahun 2001 diprkirakan 354.000 orang mninggal akibat kclakaan di jalan dan kira-kira 6,2 juta trpaksa dirawat di rumah sakit akibat kclakaan di jalan. Biaya akibat kclakaan di jalan di ngara-ngara kawasan Asia Tnggara diprkirakan mncapai 14 milyar dolar Amrika (Dpartmn Prhubungan, 2006). Kondisi ini akan ttap mmburuk dngan prtambahan jumlah kndaraan rata-rata skitar 10% pr tahun dan pningkatan jumlah pnduduk jika tidak diikuti olh prbaikan manajmn kslamatan baik mnyangkut prasarana, kndaraan dan sumbr daya manusia. Kota Malang dan Kota Batu mmpunyai pran pnting sbagai kota industri, pariwisata, dan pndidikan. Hal ini mnybabkan timbulnya arus kluar masuk barang dan manusia dalam jumlah bsar dan brklanjutan. Prtumbuhan pnduduk, psatnya prtambahan jumlah kndaraan srta pmbangunan pmukiman-pmukiman baru sangat mmpngaruhi pningkatan volum arus lalu lintas, shingga kbutuhan akan prasarana transportasi trus brtambah. Kadaan ini sangat brpngaruh trhadap tingkat playanan yang ada, shingga jika tidak diimbangi dngan pningkatan prasarana transportasi yang mmadai, maka dampak yang diakibatkan adalah timbulnya masalah-masalah pada lalu lintas, sprti kmactan dan kclakaan. Brdasarkan data dari RSSA jumlah kclakaan lalu lintas di Kota Malang pada tahun 2005 sbanyak 496 kclakaan, pada tahun 2006 sbanyak 317 kclakaan dan pada tahun 2007 sbanyak 482 kclakaan smntara untuk Kota Batu pada tahun 2005 sbanyak 14 kclakaan, tahun 2006 JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 124

sbanyak 76 kclakaan dan pada tahun 2007 sbanyak 60 kclakaan. Walaupun jumlah kclakaan roda mpat tidak sbanyak kclakaan pada spda motor ttapi tingkat kparahan kclakaan lalu lintas roda mpat lbih tinggi dibandingkan kclakaan spda motor. Shingga prlu dilakukan prbaikan pada faktor-faktor yang brkontribusi dalam kclakaan. Dalam hal ini faktor manusia mmiliki kontribusi trbsar pada kclakaan kndaraan roda mpat, shingga faktor ini sangat pnting untuk diamati dalam upaya mngurangi trjadinya kclakaan lalu lintas yang mlibatkan kndaraan roda mpat di wilayah kajian (Kota Malang dan Batu). Prbdaan karaktristik sosio konomi, karaktristik prgrakan dan prilaku pngmudi kndaraan roda mpat di Kota Malang dan Kota Batu mnjadi dasar prtimbangan dalam idntifikasi faktorfaktor pnybab trjadinya kclakaan lalu lintas yang mlibatkan kndaraan roda mpat. Idntifikasi prbdaan karaktristik pngmudi kndaraan roda mpat trsbut akan mmpngaruhi pluang trjadinya kclakaan roda mpat di wilayah kajian. Diharapkan pmodlan pluang kclakaan roda mpat brdasarkan karaktristik pngmudi roda mpat ini dapat digunakan untuk mmbantu mngambil kbijakan dalam mnanggulangi dan mngurangi prmasalahan kclakaan lalu lintas yang mlibatkan kndaraan roda mpat, khususnya wilayah kajian yaitu di Kota Malang dan Kota Batu, shingga dapat mningkatkan kslamatan lalu lintas, sprti dijlaskan pada Gambar 1. TUJUAN Mngtahui karaktristik dan pluang kclakaan pada di kota Malang dan kota Batu. METODE PENELITIAN PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA: Karaktristik Pngmudi Mobil Pribadi (Wawancara) Data Kclakaan Pngmudi Mobil Pribadi (Data Skundr) ANALISIS Karaktristik Pngmudi Mobil Pribadi (dskriptif) Karaktristik Pngmudi Mobil Pribadi yang brpran dalam Kclakaan Modl Pluang Pngmudi Mobil Pribadi mngalami Kclakaan Usulan Program Aksi Pningkatan Mobil Gambar 1. Bagan Alir Kgiatan Pnlitian JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 125

Populasi dan Jumlah Sampl Populasi dari pnlitian ini adalah sluruh pngmudi di wilayah kajian di Kota Malang dan Batu. Ditinjau dari pnntuan sumbr, data dikatgorikan sbagai populasi tak trhingga karna tidak dapat ditntukan batas-batasnya scara kuantitatif, slain itu populasi bisa dikatagorikan sbagai populasi htrogn karna anggotanya rlatif brsifat individual. Olh karna itu dalam mntapkan ukuran sampl digunakan mtod Quota Sampling dngan jumlah sampl sbanyak 200 orang untuk kdua kota. Variabl Pmodlan Jnis data yang didapat dari hasil pnybaran angkt mrupakan hasil pnysuaian dari pntapan variabl pnjlas dari modl pluang ini. Ada mpat klompok karaktristik (social konomi, prgrakan, prilaku pngmudi dan prspsi pngmudi mobil) yang trdiri dari 42 variabl yang digunakan dalam pmodlan ini. Sdangkan yang mnjadi variabl rspon dari pmodlan ini adalah pluang ssorang mngalami kclakaan yang mlibatkan. Ssorang yang mngalami kclakaan disimbolkan dngan angka 1, sbaliknya ssorang yang tidak mngalami kclakaan disimbolkan dngan angka 0. Variabl rspon dan pnjlas dari pmodlan dapat dilihat lbih jlas pada Tabl 1. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 126

Tabl 1. Variabl rspon dan pnjlas untuk pmodlan pluang kclakaan Tujuan Mngtahui karaktristik sosk Mngtahui karaktristik prgrakan Mngtahui prilaku pngmudi Variabl Rspon Karaktristik Rspondn Karaktristik prgrakan Indikator Skala Pngukuran Ktrangan Usia Nominal Klasifikasi brdasarkan klompok umur Jnis Klamin Ordinal Klasifikasi brdasarkan jnis klamin Suku Nominal Klasifikasi brdasarkan suku Agama Klasifikasi brdasarkan agama Status Prkawinan Nominal Klasifikasi brdasar status prkawinan Pndidikan Ordinal Klasifikasi brdasarkan tingkat pndidikan Pkrjaan Nominal Klasifikasi brdasarkan pkrjaan Pnghasilan Rasio Bsarnya gaji/upah tiap bulan Status kpmilikan Nominal Status kpmilikan Jumlah Rasio Jumlah yang dimiliki (bila milik sndiri) Moda Lain Nominal Pnggunaan kndaraan slain Alasan mnggunakan Nominal Alasan mmilih sbagai moda Maksud prgrakan Nominal Maksud pngmudi mnuju tmpat tujuan Frkunsi aktifitas Ordinal Pnggunaan stiap minggu Jarak tmpuh Rasio Prkiraan jarak rata-rata yang ditmpuh mnggunakan tiap hari Waktu aktifitas Nominal Waktu mmulai aktifitas pnggunaan mobil pribadi Waktu prjalanan Ordinal Prspsi waktu prjalanan bila mnggunakan dngan Angkutan angkutan umum Umum (AU) Prilaku Asal pngtahuan Nominal Instruktur yang mngajari mngmudi mobil pribadi prtama kali Usia mulai mngndarai Nominal Usia saat dapat mngmudi prtama kali Pngalaman Ordinal Lamanya pngalaman dalam brkndara dngan Kpmilikan SIM Nominal Klasifikasi brdasarkan mmiliki/tidak mmiliki SIM Lama kpmilikan SIM Ordinal Klasifikasi brdasarkan lama mmiliki/tidak mmliki SIM Cara mmprolh SIM Nominal Klasifikasi brdasarkan cara mmprolh SIM Alasan tknis Nominal mmprolh SIM Alasan tidak mmiliki Nominal SIM Biaya SIM Ordinal Biaya saat mngurus SIM Kcpatan Brkndara Nominal Kcpatan yang biasa digunakan saat mngmudi kndaraan Pngtahuan Nominal Pmahaman tntang rambu, marka, dan fungsi pralatan pada Prsiapan brkndara Nominal Kbiasaan mmriksa kndaraan sblum dikndarai Prawatan kndaraan Nominal Kmampuan mrawat srta mmprbaiki Sikap saat brkndara Nominal Kbiasaan mmbawa surat klngkapan brkndara, mnggunakan prlngkapan brkndara Ktrlibatan dalam kclakaan Jnis cdra yang dialami Faktor pnybab kclakaan Nominal Pngalaman mngalami kclakaan lalu lintas Nominal Jnis cdra yang dialami saat mngalami kclakaan Nominal Klasifikasi brdasarkan pnybab kclakaan yang dialaminya JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 127

Tabl 1. Variabl rspon dan pnjlas untuk pmodlan pluang kclakaan (lanjutan) Tujuan Mngtahui prspsi pngmudi Variabl Rspon Prspsi trhadap kclakaan Prspsi trhadap program kslamatan Indikator Pmakai jalan yang mnybabkan kclakaan Skala Pngukuran Nominal Ktrangan Pmakai jalan yang banyak mngakibatkan kclakaan mnurut pngmudi Tip kclakaan Nominal Tip kclakaan yang paling sring trjadi mnurut pngmudi Posisi kndaraan Nominal Posisi kndaraan yang brsiko mngalami kclakaan mnurut pngmudi mobil pribadi Prhatian pmrintah Nominal Tanggapan mngnai prlu/tidaknya prhatian pmrintah trhadap pngmudi Partisipasi pngusaha Nominal Bntuk partisipasi pngusaha industri/dalr yang diinginkan pngmudi trkait dngan kslamatan brkndara dngan Kursus mngmudi Nominal Tanggapan pngmudi mngnai pnylnggaraan kursus mngmudi Lajur spda motor Nominal Tanggapan pngmudi dalam hal pnydiaan fasilitas lajur spda motor Brpindah moda Nominal Kmauan pngmudi untuk brpindah k angkutan umum Analisis Data Mtod Analisa Dskriptif Data yang dianalisis adalah data karaktristik sosio-konomi, prgrakan, prilaku pngmudi mobil srta data kclakaan. Mtod Analisa Data Katagori (Logistic Rgrssion) Dalam kajian ini, modl kclakaan dikmbangkan untuk mngtahui pluang sorang pngmudi mngalami kclakaan. Pmbntukan modl logit didasarkan pada fungsi pluang logistik kumulatif yang dispsifikasikan sbagai brikut : 1 1 Pi = F( b0 +b1x1i ) = = -( bo+b1x1i ) 1+ 1+ (1) Slanjutnya brdasarkan pmbntukan modl logit diatas, maka dalam kajian ini, struktur modl yang diusulkan adalah sbagai brikut: 1 P ( CA ) = -( b 1 x 1 2 x 2 3 x 3...) 1 o + b + b + b + (2) dngan: P (CA) = pluang kjadian kclakaan = bilangan alam b = kofisin variabl pnjlas (prdictor) X = variabl pnjlas (prdictor) HASIL DAN PEMBAHASAN Dskripsi Karaktristik Pngndara Roda Empat di Kota Malang Usia Korban Usia korban dibagi kdalam intrval umur trtntu. Dasar yang digunakan dalam pmbagian ini adalah modus data yang ada di rumah sakit Syaiful Anwar Malang. Data dari rumah sakit dari tahun 2003 sampai dngan tahun 2008 mmbrikan ktrangan bahwa jumlah pngndara mobil yang banyak mngalami kclakaan adalah usia antara 17 24 tahun. Bgitu juga data dari kuisionr mnunjukkan bahwa pngndara mobil yang brumur 17 24 JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 128

tahun mnmpati urutan prtama. Dngan mnggunakan rntang 7 dan 8 tahun sbagai lbar klas, data rumah sakit dibagi kdalam 7 klompok. Jumlah kclakaan tahun 2003 2008 brdasarkan umur dominan 17-24 tahun antara 130-256 kjadian. Kclakaan yang mlibatkan pngndara roda mpat yang brusia antara 17 24 tahun lbih tinggi jika dibandingkan dngan klompok usia yang lain. Dari data Rumah Sakit Saiful Anwar, jumlah pngmudi dngan umur 17-24 tahun yang mngalami kclakaan di Kota Malang sbsar 236, 256,199, 69, 133, 64 orang pada tahun 2003-2008. Pada usia ini 17-24tahun, mrka sudah punya ktrampilan mngmudi yang mrupakan aplikasi dari sluruh pngtahuan tknis dan pngtahuan brlalu lintas. Mrka sudah mmpunyai kmampuan dalam mmprkirakan risiko yang dihadapi dan mngtahui ktrbatasan tindakan (usaha) yang dilakukan dalam mnghadapi risiko. Klompok usia ini juga sudah bisa mngnali rambu-rambu yang ada, namun mrka sring mrmhkan situasi yang mngandung rsiko srta sring mlakukan kcrobohan. Hal ini adalah pnybab dominan yang mnjadi pnybab kclakaan pada usia ini. Pnybab lain kclakaan adalah sikap agrsif pada klompok usia ini yang mnjadikan mrka kurang waspada. Emosi yang tidak trkndali juga mrupakan pnybab kclakaan pada usia ini. Data dari kuisionr mnybutkan bahwa mrka ini juga banyak yang tlah mmpunyai SIM (Surat Iin Mngmudi), namun pross yang prlu diprhatikan dalam mncari SIM adalah tidak adanya ujian mntal pngmudi. Klompok umur 17 24 tahun ini sudah mngtahui Safty riding (cara brkndara yang aman), namun mrka blum punya sikap mntal yang baik saat mngmudi atau laim disbut dngan Dfnsiv driving. Psikologi juga brpran dalam mmpngaruhi kualitas pngndara mobil. Pada rntang usia 17 sampai 24 tahun masih punya rasa ingin diprhatikan lbih tinggi daripada klompok usia yang lain. Sikap suka mniru sprti pmbalap saat brkndara juga brpran dalam mngubah prilaku pngndara di klompok usia ini. Sikap pngndara yang ingin diprhatikan dan dipuji ini sring mnybabkan timbulnya ktidakdisiplinan yang pada akhirnya brakibat pada munculnya kclakaan. Jnis Klamin Jumlah kclakaan dngan jnis klamin laki-laki sbsar 42 sdangkan dngan jnis klamin wanita sbsar 8 yang brarti 84 % dari total rspondn yang prnah mngalami kclakaan. Pada jnis klamin wanita jumlah itu mrupakan 16 % dari total rspondn yang mngalami kclakaan. Jumlah kclakaan yang mlibatkan pria lbih banyak dari pada wanita karna jumlah pngndara mobil dngan jnis klamin pria lbih banyak dari pada wanita. Sbnarnya jika wanita dibandingkan dngan pria dalam hal kcakapan mngukur ruang dan bntuk (visual spasial) maka, pria akan lbih unggul dari pada wanita. kcakapan ini mmpngaruhi ssorang dalam kpiawaiannya saat mngndarai mobil. Kcakapan mngukur ruang dan bntuk ini brgantung pada kmampuan indra manusia srta otak sbagai pusat pnrjmah dari indra yang mnrima rspon. Jika kcakapan mngukur ruang dan bntuk wanita lbih buruk dari pada pria maka scara otomatis akan brpngaruh pada waktu raksi srta waktu kmauan untuk brtindak shingga saat muncul kjadian yang mungkin bisa mnybabkan kclakaan. Jumlah kclakaan yang rndah pada wanita juga disbabkan olh sikap hati JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 129

hati yang dimiliki olh wanita. Sikap hati-hati dalam brkndara yang dimiliki olh wanita lbih baik jika dibandingkan pria. Waktu Kjadian Jumlah kclakaan trbsar trjadi pada jam 06.00 09.00 yaitu sbsar 42 orang. Sdangkan pada jam 09.01 11.00, 11.01 14.00 sbsar 5 dan 4 orang. Sdangkan pada jam 14.01 15.00, 15.01 18.00 srta 21.00 06.00 tidak ada rspondn yang mngalami kclakaan pada jam trsbut. Jumlah kclakaan pada jam 11.01-14.00 srta jam 21.01-06.00 hampir slalu dominan pada tiap tahun jika dibandingkan dngan intrval jam yang lain. Jumlah kclakaan yang trjadi pada jam 11.01 14.00 sbsar 124 kjadian. Pada tahun 2004 jumlah ini turun mnjadi 96 kjadian di tahun 2005 turun mnjadi 74 kjadian. Pada tahun 2006 jumlah itu turun lagi mnjadi 55 kjadian dan pada tahun 2007 naik mnjadi 58 kjadian. Tahun 2008 jumlah kclakaan turun sbsar 7 kjadian. Pada jam 21.01 06.00 jumlah kclakaan di tahun 2003 sbsar 92 kjadian. Pada tahun 2004 jumlah itu naik mnjadi 98 kjadian. Jumlah ini turun di tahun 2005 mnjadi 90 kjadian. Pada tahun 2006 jumlah kclakan pada jam ini sbsar 64 kjadian, dan tahun 2007 jumlah kclakaan turun mnjadi 31 kjadian, dan tahun 2008 jumlah kclakaan turun lagi mnjadi 30 kjadian. Karaktristik Kclakaan di Kota Batu Sprti halnya Kota Malang, Kota Batu juga sbagai kota pndidikan, pariwisata, dan prdagangan ini akan mngakibatkan makin mningkatnya kbutuhan prgrakan manusia dan barang k brbagai wilayah baik k dalam maupun kluar kota, yang pada akhirnya akan trjadi pningkatan jumlah kndaraan baik kndaraan pribadi, umum, maupun niaga. Pningkatan jumlah kndaraan brmotor pada stiap tahunnya brpngaruh trhadap tingkat playanan prasarana transportasi yang ada. Jika tidak diimbangi dngan pningkatan prasarana transportasi yang mmadai, maka dampak yang diakibatkan adalah timbulnya brbagai prmasalahan pada lalu lintas, sprti kmactan dan kclakaan. Jumalh kclakaan yang trjadi di Kota Batu stara dngan kjadian yang trjadi di Kota Malang Skitar 126 rspondn (84%) adalah laki-laki, sdangkan sisanya skitar 24 rspondn (16%) adalah prmpuan Klompok usia yang paling banyak adalah usia >24 tahun sbanyak 110 orang. Sdangkan pngmudi brusia 24 tahun, yaitu sbanyak 40 orang. Waktu brkndara dari rspondn dibagi mnjadi 7 klompok. Klompok waktu brkndara yang paling banyak adalah jam 16.01-18.00 sbanyak 35 orang. Kmudian trbanyak kdua adalah jam 11.01-14.00 sbanyak 28 orang. Untuk waktu brkndara yang paling sdikit adalah jam 21.01-06.00 sbanyak 9 orang. Pmodlan Kclakaan Dari hasil analisis umur mmpunyai korlasi yang kuat dngan kclakaan shingga salah satu harus dihilangkan. Brdasarkan Tabl 2, umur mmiliki nilai korlasi yang lbih kuat dibandingkan dngan kcpatan maka kcpatan harus diliminasi. Dmikian juga dngan pndidikan dngan kcpatan dan pndapatan dngan pngalaman. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 130

Tabl 2. Nilai korlasi antara variabl pnjlas dngan variabl rspon Variabl Rspon Trjadinya kclakaan Variabl Pnjlas Parson Corrlation A Umur -0,471 B Jnis Klamin -0,182 C Pndidikan -0,345 D Pkrjaan 0,009 E Pndapatan -0,003 F Waktu -0,141 Brkndara G Kcpatan -0,076 H Pngalaman -0,109 Binomial Logit Analysis Dari hasil analisis rgrsi binary logistik diprolh modl karaktristik social konomi pngndara yang mmpngaruhi trjadinya (brpluang) kclakaan, sbagai brikut: U = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan Dari modl yang didapat, dapat dijlaskan sbagai brikut: Pada variabl usia, nilai b ngatif (- 1,751) brarti rspondn yang brusia 23 tahun (0 = 23; 1 = >23) lbih banyak mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trbsarnya rspondn brusia 23 mngalami kclakaan 0,174 kali lbih tinggi daripada rspondn brusia >23 (Exp(b) = 0,174). Sdangkan variabl pndidikan, nilai b ngatif (-01,300) brarti rspondn yang brpndidikan SMA (0 = SMA; 1=>SMA cndrung akan lbih mngalami kclakaan. Dan kmungkin-an trbsar mngalami kclakaan dari rspondn yang brpndidikan SMA mngalami kclakaan 0,273 kali lbih tinggi dari pada rspondn yang brpndidikan > SMA (Exp(b) = 0,273). Tabl 3. Modl kpatuhan pnggunaan sabuk kslamatan di wilayah rural Modl Logit Binomial R 2 Modl fit at stp1 U = 1,247 1,741 usia 0,586 jnis klamin 1,294 pndidikan + 0,231 waktu brkndara 0,319 Modl Logit Binomial R 2 Modl fit at stp2 Modl fit at stp 3 U = 1,378 1,694 usia 0,571 jnis klamin 1,254 pndidikan U = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan 0,318 0,308 Tabl 4. Prhitungan paramtr modl pnuh dngan rgrsi binari logistik Variabl B Wald Sig Exp(B) Constant Usia Pndidikan 1,306 1,751 1,300 17,464 26,454 13,996 R Squar = 0,308-2 Log Liklihood = 216,715 0,000 0,000 0,000 3,692 0,174 0,273 Probabilitas trjadinya kclakaan Rasio kmungkinan trjadinya kclakaan 0 P i 1, Pi = 1+ 1 - Pi = 1+ Pi=Kmungkinan untuk trjadinya kclakaan 1 - P i = Kmungkinan untuk tidak trjadinya kclakaan = U kclakaan- tidak kclakaan Mnurut prsamaan, kclakaan akan mnjadi maksimum dngan smua variabl kofisin yang positif adalah " 1" dan yang ngatif adalah " 0". Prsamaannya sprti di bawah: U = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan Nilai variabl kgunaan maksimumnya adalah: Usia (0) = Rp. 2.000.000 Pndidikan (0) = SMA U kclakaan- tidak kclakaan = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan U kclakaan- tidak kclakaan = 1,306-1,751 (0) 1,300 (0) JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 131

U kclakaan- tidak kclakaan = 1,306 dngan: U kclakaan- tidak = Utilitas trjadinya kclakaan kclakaan dan tidak trjadinya kclakaan Usia(0) = Usia (0 = 23; 1 = >23) Pndidikan(0) = Pndidikan (0 = SMA ; 1 = > SMA Kmungkinan dari masing-masing pilihan dapat diprdiksi sprti di bawah ini: (1,306) Pi = = = 0,787 (1,306 ) 1+ 1+ 1 - Pi = 1+ 1+ -(1,306) = -(1,306 ) = 0,213 Nilai kmungkinan yang positif 1,306 mnunjukkan bahwa hasil prdiksi lbih k trjadinya kclakaan daripada tidak trjadinya kclakaan. Kondisi dimana tingkat kclakaan akan mningkat apabila mrka adalah pngmudi dngan usia 23 dan pndidikan SMA. Komposisi probabilitas bagi yang tidak mngalami kclakaan adalah 0,213 sdangkan probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,787. Modl Pluang Kclakaan Mobil di Kota Batu Korlasi Tabl 5. Nilai korlasi antara variabl pnjlas dngan variabl rspon Variabl Rspon Trjadinya kclakaan Variabl Pnjlas Parson Corrlation A Umur -0,347 B Jnis Klamin -0,092 C Pndidikan -0,216 D Pkrjaan -0,008 E Pndapatan -0,165 F Waktu 0,022 Brkndara G Kcpatan 0,253 H Pngalaman 0,035 Tabl 5 mnunjukkan korlasi antara variabl-variabl pnjlas. Korlasi atau hubungan yang kuat antara dua variabl brarti ada saling ktrkaitan atau saling mmpngaruhi antara variabl trsbut. Tabl 6. Modl kpatuhan pnggunaan sabuk kslamatan di wilayah rural Modl Logit Binomial R 2 U = 1,899 1,943 usia Modl 1,247 jnis klamin fit at 0,272 0,183 pndapatan stp1 + 0,857 kcpatan Modl fit at stp 2 U = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan 0,270 Dari hasil analisis rgrsi binary logistik diprolh modl kpatuhan pnggunaan sabuk kslamatan sbagai brikut: U = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan Tabl 7. Prhitungan paramtr modl pnuh dngan rgrsi binari logistik Variabl B Wald Sig Exp(B) Constant Usia Pndidikan Kcpatan 1,839-1,942-1,294 0,858 12,899 15,814 7,396 3,978 R Squar = 0,270-2 Log Liklihood = 136,278 0,000 0,000 0,007 0,046 6,287 0,143 0,274 2,359 Dari modl yang didapatkan pada Tabl 7 dapat dijlaskan sbagai brikut: Pda variabl usia, nilai b ngatif (-1,942) brarti rspondn yang brusia 23 tahun (0 = 23; 1=>23) lbih banyak mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trbsarnya rspondn brusia 23 mngalami kclakaan 0,143 kali lbih tinggi daripada rspondn brusia >23 (Exp(b) = 0,174). Untuk variabl pndidikan, nilai b ngatif (-1,294) brarti rspondn yang brpndidikan SMA (0= SMA; 1=>SMA cndrung akan lbih mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trb- JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 132

sar mngalami kclakaan dari rspondn yang brpndidikan SMA mngalami kclakaan 0,274 kali lbih tinggi dari pada rspondn yang brpndidikan > SMA (Exp(b) = 0,274). Dngan variabl kcpatan, nilai b positif (0,858) brarti rspondn yang mngmudi dngan kcpatan >40 km/jam (0 = 40 km/jam; 1= >40 km/jam) cndrung akan lbih mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trbsar mngalami kclaka-an dari rspondn yang mngmudi dngan kcpatan >40 km/jam mngalami kclaka-an 2,359 kali lbih tinggi dari pada rspondn yang mngmudi dngan kcpatan 40 km/jam (Exp(b) = 2,359). Rasio kmungkinan trjadinya kclakaan yaitu 0 P i 1, Pi = 1+ 1 - Pi = 1+ Pi = Kmungkinan untuk trjadinya kclakaan 1 - P i = Kmungkinan untuk tidak trjadinya kclakaan = U kclakaan- tidak kclakaan Mnurut prsamaan, kclakaan akan mnjadi maksimum dngan smua variabl kofisin yang positif adalah " 1" dan yang ngatif adalah "0". Prsamaannya sprti di bawah: U = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan Nilai variabl kgunaan maksimumnya adalah: Usia (0) = 23 tahun Pndidikan (0) = SMA Kcpatan (1) = > 40 km/jam U kclakaan- tidak kclakaan = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan U kclakaan- tidak kclakaan = 1,839-1,942 (0) 1,294 (0) + 0,858 (1) U kclakaan- tidak kclakaan = 2,697 dngan: U kclakaan- tidak kclakaan Usia(0) Pndidikan(0) Kcpatan (1) = Utilitas trjadinya kclakaan dan tidak trjadinya kclakaan = Usia (0 = 23; 1 = >23) = Pndidikan (0 = SMA ; 1 = > SMA) = Kcpatan (0 = 40 km/jam ; 1 = >40 Km/jam) Kmungkinan dari masing-masing pilihan dapat diprdiksi sprti di bawah ini: Pi = 1+ 1+ (2,697) = (2,697) = 0,936 -(2,697) 1 - Pi = = = 0,064 -(2,697) 1+ 1+ Nilai kmungkinan yang positif 2,697 mnunjukkan bahwa hasil prdiksi lbih k trjadinya kclakaan daripada tidak trjadinya kclakaan. Kondisi dimana tingkat kclakaan akan mningkat apabila mrka adalah pngmudi dngan usia 23, pndidikan SMA dan kcpatan > 40 km/jam. Komposisi probabilitas bagi yang tidak mngalami kclakaan adalah 0,064 sdangkan probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,936. Prbdaan Modl Pluang Kclakaan Kota Malang dan Batu Modl pluang kclakaan pngndara spda motor di Kota Malang dipngaruhi olh tingkat pndidikan, dan usia. Variabl-variabl trsbut signifikan pada 0,05 dan brpngaruh scara ngativ pada pluang trjadinya kclakaan. Sdangkan untuk Kota Batu faktor sosio konomis yaitu usia dan tingkat pndidikan srta kcpatan prjalanan mmpngaruhi pluang trjadinya kclakaan. Faktor socio konois trsbut mmpngaruhi scara ngativ, sbaliknya kcpatan brpngaruh scara positif pada pluang trjadinya kclakaan. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 133

Pada dua wilayah studi trdapat prbdaan yang signifikan. Prbdaan trsbut dari factor kcpatan prjalanan. Prbdaan modl pluang kclakaan pngndara ini trjadi karna bbrapa hal, diantaranya adalah prbdaaan karaktristik pngndara, dan juga karak-tristik wilayah studi trutama kondisi dan gomtric jalan yang ada. Di Kota Batu kondisi jalan sbagian smpit dan brklok-klok shingga prlu adanya prhatian pada kcpatan untuk kslamatan pngmudi. Aplikasi modl pluang kclakaan pngndara mobil dapat dijlaskan sbagai brikut. Sbagai contoh, apabila rspondn di Kota Malang adalah pngmudi dngan usia 23 dan pndidikan SMA, maka probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,787. Sdangkan apabila rspondn yang ada di Kota Batu adalah pngmudi dngan usia 23, pndidikan SMA dan mngmudikan kndaraan dngan kcpatan > 40 Km/jam, maka probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,936 lbih bsar dari pluang trjadinya kclakaan bagi rspondn di Kota Malang. Pada knyataannya rspondn banyak yang brusia < 23 tahun, dan kcpatan slama mngmudi 40-60 km/jam, shingga dapat disimpulkan mrka brpluang bsar mngalami kclakaan. Karna pluang trjadinyakclakaan bagi k dua kota trsbut > 50%, maka prlu adanya program aksi untuk mminimalkan pluang kclakaan diantaranya dngan pningkatan ktrlibatan pmangku kputusan (stakholdr), pningkatan pran srta pngusaha industri otomotif, prbaikan prilaku pngmudi mlalui pndidikan, prbaikan sistm pmbrian SIM, pngakan hukum, dan pningkatan fasilitas dan modifikasi fisik jalan. KESIMPULAN Karaktristik pngmudi brusia mayoritas < 23 tahun, dan jnis klamin pria lbih dominan dari wanita. Rspondn mmiliki pndidikan trakhir SMA, bkrja sbagai wiraswasta dan brpnghasilan 1-2 juta rupiah pr bulan. Waktu mrka braktifiitas rspondn di Kota Malang 06.00-09.00, sdangkan untuk rspondn di Kota Batu waktu aktifitas brkisar 16.00-18.00. Karaktristik pngmudi mobil pribadi yang brpluang mnybabkan pngmudi trlibat dalam kclakaan lalu lintas yaitu pngmudi yang mmiliki usia < 23 tahun dan brpndidikan SMA untuk pngmudi di Kota Malang, sdangkan untuk Kota Batu, rspondn brpluang mngalami kclakaan dipngaruhi juga kcpatan prjalanan slain faktor usia dan pndidikan. Rkomndasi Prlu adanya program aksi untuk mminimalkan pluang kclakaan diantaranya dngan pningkatan ktrlibatan pmangku kputusan (stakholdr), pningkatan pran srta pngusaha industri otomotif, prbaikan prilaku pngmudi mlalui pndidikan, prbaikan sistm pmbrian SIM, pngakan hukum, dan pningkatan fasilitas dan modifikasi fisik jalan. Bagi instansi trkait, studi ini dapat diprgunakan sbagai acuan pngambilan langkah stratgis baik dalam bntuk kbijakan maupun oprasional di lapangan dngan tujuan untuk mngurangi/mnurunkan angka kclakaan yang mlibatkan kndaraan roda mpat di Kota Malang dan Batu. Koordinasi antar lmbaga pmrintah, kalangan akadmisi dan kpolisian srta prncanaan yang baik diprlukan untuk mlaksanakan kgiatan ataupun usulan rkomndasi diatas shingga kslamatan pngndara mobil dapat trcapai dngan maksimal. Pran srta aktif dari JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 134

pmrintah, kalangan akadmisi dan pihak kpolisian sangat diprlukan untuk mminimalkan kclakaan yang mlibatkan mobil. Bagi pnlitian slanjutnya, modl pluang kclakaan pngndara mobil dapat dikmbangkan dngan mnggunakan variabl yang tridntifikasi mnurut 3 faktor pnybab kclakaan yaitu manusia (pngndara), jalan dan kndaraan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1992. Undang-undang No.14 Tahun 1992 Tntang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Anonim. 2006. Informasi Transportasi. Skrtariat Jndral Dpartmn Prhubungan, Pusat Data dan Informasi, Jakarta. Anonim. 2007. Jumlah Kclakaan Kota Malang. Dishub Kota Malang, Malang Anonim. 2008. Jumlah Pnduduk Kota Malang. www.malangkota.co.id, 28 Agustus 2008 Darwis. 2008. Kclakaan Lalu Lintas. www.wordprss.com, 28 Agustus 2008 Dirlantas Polda Jatim. 2008. Traffic Safty Campaign di dalam Paparan Dirlantas Polda Jatim 29 April 2008. Unibraw Malang Joharno. 2008. Hasil Pnlitian Kclakaan Lalu Lintas. www.wordprss.com, 28 Agustus 2008 Polrsta Malang. 2007. Data Kclakaan Lalu Lintas. Polrsta Malang, Malang Rumah Sakit Saiful Anwar. 2007. Data Kclakaan Lalu Lintas. RSSA, Malang Tamin, Z.Ofyar. 2000. Prncanaan dan Prmodlan Transportasi. Pnrbit ITB, Bandung JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No.2 2010 ISSN 1978 5658 135