Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways, an increasing tren in inustrial companies is to conuct outsourcing for those proucts an activities consiere to be outsie the company's core business. Because of the financial importance an the multi-objective nature of supplier selection ecision, in this paper we make an effort to highlight those crucial aspects to process qualitative an quantitative performance measures. In this paper, we use a multi-criteria ecision ai metho (PROMETHEE) to solve such problems, an then perform a sensitivity analysis to analyze simultaneous change of the weights importance of performance criteria. The whole suppliers selection moel presente here (PROMETHEE techniques plus sensitivity analysis) seems to be a useful tool insie the final ecision phase of a supplier selection process. Keywors: Suppliers selection, Multi-criteria ecision ai methos, Sensitivity analysis.. Penahuluan Secara traisional, pemilihan an evaluasi venor iasarkan paa biaya pemesanan, kemampuan supplier untuk memenuhi kualitas an jawal yang iinginkan oleh pemesan. Seiring perkembangan jaman, selain tiga hal iatas, makin banyak kriteria yang perlu iientifikasikan alam proses evaluasi supplier an ibutuhkan suatu algoritma untuk menapatkan rating ari masing-masing alternatif guna menukung pengambil keputusan menentukan pilihan. Keputusan yang iambil merupakan trae-off ari kriteria-kriteria yang aa an untuk mencapai sebuah keputusan yang optimal an feasible ibutuhkan suatu penekatan multiple criteria ecision ai (MCDA). Kami menggunakan penekatan MCDA Preference Ranking Organization Metho for Enrichment Evaluations (PROMETHEE) untuk membaningkan alternatif yang aa an menganalisa hubungan antar kriteria. Tentunya masing-masing kriteria memiliki bobot yang berbea-bea tergantung paa tingkat kepentingan i antara kriteria yang aa. Paa kenyataannya, secara perioik bobot satu kriteria apat saja berubah karena aanya perubahan pasar, strategi perusahaan atau siklus hiup prouk. Pengambil keputusan harus selalu memperbaharui nilai bobot yang iberikan paa masing-masing kriteria apabila ingin selalu menapatkan keputusan yang optimal. Karena itu kami mencoba menggabungkan penekatan PROMETHEE engan Analisa Sensitivitas sebagai solusi permasalahan pembobotan paa proses pemilihan supplier ini. Penelitian ini iharapkan layak juga iterapkan paa perusahaan lain yang memiliki situasi an aktivitas purchasing yang sama,yaitu : belum aanya evaluasi supplier, aa kriteria kualitatif alam proses pemilihan supplier, ketiak- E-mail : eenra@telkom.net
Inra Cahyai - Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier 63 pastian an ketiak-akuratan ata mengenai supplier an aanya perbeaan iantara pengambil keputusan mengenai tingkat kepentingan an preferensi suatu kriteria. Penelitian kami lakukan paa sebuah pabrik furniture berorientasi eksport i Pasuruan yang memang banyak melakukan outsourcing pemesanan kaca untuk membantu meningkatkan prouksinya. Perusahaan ini kami pilih karena isini proses pemilihan supplier secara tepat akan sangat menentukan kelangsungan prouksi, an proses evaluasinya menggunakan kriteria kualitatif isamping kuantitatif sesuai engan moel yang ingin kami seliiki. 2. Penekatan PROMETHEE Dalam proses pemilihan supplier, seringkali keputusan akhir iasarkan paa lebih ari satu kriteria. Metoe MCDA (Zeleny,982) mengacu paa pengambilan keputusan yang ihaapkan paa bermacam obyektif an bermaksu membantu pengambil keputusan untuk memperoleh solusi terbaik. Para ahli i biang ini telah membagi metoe-metoe MCDA alam tiga kelompok besar yaitu : teori utilitas atribut, metoe outranking an metoe interaktif. Menurut penapat kami, metoe outranking lebih cocok iterapkan untuk memecahkan permasalahan supplier ini karena kemampuan metoe ini untuk menangani variabel kualitatif/kuantitatif an mencari hubungan iantara kriteria. PROMETHEE merupakan metoe outranking yang menghasilkan susunan parsial (PROMETHEE I) atau komplit (PROMETHEE II) alternatif-alternatif yang aa. Ie asar ari outranking aalah alternatif a "mengalahkan" alternatif b (a S b) jika, berasar preferensi pengambl keputusan an kualitas penilaian ari alternatif an masalah yang aa, cukup aa argumen untuk menyatakan a paling tiak sama baiknya engan b, imana tiak aa alasan untuk menolak pernyataan tersebut. Penerapan PROMETHEE teriri ari tiga tahap, yaitu :. Penyusunan Kriteria Performansi atau Performance Criterion (PF) 2. Perhitungan ineks preferensi multi-kriteria 3. Penetapan an evaluasi hubungan outranking tiap alternatif Dalam PROMETHEE isajikan enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhaap area yang tiak sama, igunakan fungsi selisih nilai kriteria antara alternatif H () imana hal ini mempunyai hubungan langsung paa preferensi P : a, b A f(a) >f (b) a Pb f (a), f (b) f(a) = f (b) a I b () Kriteria biasa ( Usual Criterion ) : jika = H ( ) = jika (2) imana = selisih nilai kriteria { = f (a) f ()}
64 Performa (24) Vol. 3, No.2 Fungsi H () untuk fungsi preferensi ini isajikan paa gambar. H() Gambar. Kriteria Biasa a. Kriteria Quasi (Quasi Criterion) jika q q H ( ) = (3) jika < q atau > q Fungsi H () untuk fungsi preferensi ini isajikan paa gambar 2. H() -q q Gambar 2. Kriteria Quasi b. Kriteria engan preferensi V / p jika p p H ( ) = (4) jika < p atau > p Fungsi H () untuk fungsi preferensi ini isajikan paa gambar 3. H() -p p Gambar 3. Kriteria V
Inra Cahyai - Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier 65 c. Kriteria level (Level Criterion) jika q H ( ) =,5 jika q p (5) jika p Fungsi ini isajikan paa gambar 4 an pembuat keputusan telah menentukan keua kecenerungan untuk kriteria ini. H() /2 -p -q q p Gambar 4. Kriteria Level. Kriteria engan preferensi linier an area yang tiak berbea jika q H ( ) = ( q) /( p q) jika q < p (6) jika p < Fungsi H selanjutnya isajikan paa gambar 5. H() -p -q q p Gambar 5. Kriteria Linier f. Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion) H() = exp {- 2 / 2σ 2 } (7)
66 Performa (24) Vol. 3, No.2 Fungsi ini bersyarat apabila telah itentukan nilai σ, imana apat ibuat berasarkan istribusi normal alam statistik.an isajikan alam gambar 6. H() Gambar 6. Kriteria Gaussian Perankingan alam PROMETHEE alam grafik nilai outranking itentukan berasarkan leaving flow, engan persamaan : n + φ ( a ) = ( a, x) (8) x= A imana (a,x) menunjukkan preferensi bahwa alternatif a lebih baik ari alternatif x. Leaving flow aalah jumlah ari nilai garis lengkung yang memiliki arah menjauh ari noe a an hal ini merupakan karakter pengukuran outranking. b (a,b) a Gambar 7. Leaving Flow Secara simetris apat itentukan entering flow engan persamaan : φ ( a ) = ( x, a) (9) n x= A
Inra Cahyai - Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier 67 Entering flow iukur berasarkan karakter outranke ari a. b a (a,b) Gambar 8. Entering Flow Sehingga pertimbangan alam penentuan net flow iperoleh engan persamaan : φ (a) = φ + (a) - φ - (a) () Penjelasan ari hubungan outranking ibangun atas pertimbangan untuk masing-masing alternatif paa grafik nilai outranking, berupa urutan parsial (PROMETHEE I) atau urutan lengkap (PROMETHEE II) paa sejumlah alternatif yang mungkin, yang apat iusulkan kepaa pembuat keputusan untuk memperkaya penyelesaian masalah. 3. Pembobotan an Analisa Sensitivitas Sebagaimana isebutkan sebelumnya, hal penting alam pemilihan supplier aalah pembobotan tiap kriteria sehingga nilai komponen apat iagregasi. Setelah agregasi iapatkan, analisa sensitivitas iperlukan untuk menguji pengaruh bobot terhaap susunan supplier. Sejauh mana perubahan bobot untuk setiap kriteria apat merubah susunan ranking yang sebelumnya itetapkan juga perlu ihitung. Dalam penelitian Butler (997) menjabarkan tiga proseur simulasi alam pembobotan yaitu : ihasilkan secara acak, secara acak engan memperhatikan susunan kepentingan, an acak engan istribusi hipotetis. Penelitian ini akan menggunakan cara yang keua yang kami anggap cocok engan situasi perusahaan imana pemberi nilai untuk setiap kriteria aalah sebuah kelompok an kelompok tersebut lebih mementingkan prioritas kriteria mana yang iahulukan aripaa memikirkan angka bobot yang akan ibebankan. Untuk menghasilkan bobot untuk sebuah k-kriteria, mula-mula kita pilih nomor acak k- ari istribusi merata antara an lalu me-rank nomor-nomor tersebut. Jika nomor-nomor ini >r (K- ) r (2) r (), maka perbeaan antar nomor aalah g k =-r (k-),g k- =r (k-) -r (k-2),...,g =r -. Jumlah set nomor [g,g 2,...,g k ] akan sama engan an iistribusikan secara merata saat pembobotan. Analisa Sensitivitas selanjutnya ilakukan engan teknik statistika Monte Carlo, imana bobot iperoleh secara acak ari simulasi komputer mengacu paa tingkat kepentingan masing-masing kriteria.
68 Performa (24) Vol. 3, No.2 4. Pengolahan Data an Analisa 4.. Ientifikasi Masalah Moel yang kami teliti akan iterapkan paa proses pemilihan supplier kaca paa perusahaan furniture. Perusahaan ini memiliki tiga alternatif supplier yang apat memasok kaca engan berbagai ukuran imensi an bentuk. Prioritas kriteria pemilihan aalah pemenuhan jawal, kualitas prouk an kapasitas prouksi supplier. Kemampuan an keterlibatan supplier alam tahap pengembangan prouk (pembuatan prototipe, esain struktur an material) yang akan ievaluasi oleh supervisor R&D an wakilnya, merupakan kriteria yang juga ikut iperhitungkan. 4.2 Penentuan Kriteria Langkah awal alam penerapan moel kami aalah penetapan kriteria evaluasi, (Ki) yaitu: ) Biaya Prouksi (K). Biaya total prouksi ibaningkan engan harga kaca yang itawarkan ke perusahaan (alam persen). 2) Waktu Proses (K2). Waktu yang ibutuhkan untuk menghasilkan prouk yang akan ipesan (alam hari). 3) Waktu Pembuatan Sampel (K3). Waktu pembuatan an penyerahan sampel kaca ke perusahaan (alam hari). 4) Waktu Pengerjaan Revisi an Pengiriman Kembali (K4). Fleksibilitas untuk menerima an melaksanakan revisi prouk yang suah iserahkan ke perusahaan (alam hari). 5) Sistem Kualitas (K5). Aa tiaknya sertifikat kualitas yang imiliki oleh supplier. 6) Keterlibatan alam esain (K6). Keterlibatan supplier alam esain bersama tim proyek. Evaluasi ilakukan oleh Supervisor R&D secara kualitatif, yang menilai sejauh mana kontribusi supplier paa esain, usulan material yang akan igunakan an proses prouksi. Pengukuran menggunakan Skala Likert mulai ari sangat renah, renah, biasa, tinggi, sangat tinggi. 7) Level teknologi (K7). Tingkat teknologi supplier inilai engan mempertimbangkan keunggulan teknologi yang imiliki an investasi terhaap teknologi terbaru untuk meningkatkan aya saingnya ibaningkan engan suplier lain. Pengukuran kembali menggunakan Skala Likert karena kriteria ini bersifat kualitatif. 4.3 Evaluasi an Analisa 4.3. Penekatan PROMETHEE Konisi supplier yang akan ievaluasi apat ilihat paa Tabel. Sejumlah 2 evaluasi ari 7 kriteria akan ilakukan imana 3 kriteria harus iminimalkan (K2, K3, K4) an 4 kriteria harus imaksimalkan(k, K5, K6, K7).
Inra Cahyai - Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier 69 Tabel. Matriks Evaluasi Supplier Alternatif Supplier NO Kriteria A B C K BiayaProuksi 5% % 3% K2 Waktu Proses 4 8 5 K3 Waktu Pembuatan Sampel 3 4 5 K4 Waktu Pengerjaan Revisi & Pengiriman Kembali 7 9 8 K5 Sistem Kualitas K6 Keterlibatan alam esain Seang Renah Tinggi K7 Level teknologi Buruk Baik Rata-rata Sebelum ata iatas iolah, kami menyebarkan lembar pengamatan kepaa para pengambil keputusan yang aa i perusahaan tersebut untuk memperoleh nilai bobot an gambaran fungsi preferensi yang sesuai untuk setiap kriteria. Hasil pengamatan apat ilihat paa Tabel 2. Tabel 2. Bobot an Fungsi Preferensi Kriteria Kriteria Bobot Fungsi Preferensi K,59 Fungsi V K2,8 Fungsi V K3,8 Fungsi Linear K4,8 Fungsi V K5,76 Fungsi Level K6,235 Fungsi Level K7,235 Fungsi Level Setelah kita menapatkan bobot an jenis fungsi untuk tiap kriteria selanjutnya engan menggunakan software, ata supplier i atas iolah untuk menapatkan nilai threshol-nya. Hasil pengolahan ata supplier untuk menapatkan threshol apat ilihat paa Tabel 3. Tabel 3. Nilai Threshol tiap Kriteria No Kriteria q P BiayaProuksi 2 Waktu Proses 4 3 Waktu Pembuatan Sampel 2 5 4 Waktu Pengerjaan Revisi & Pengiriman Kembali 7 5 Sistem Kualitas 2 6 Keterlibatan alam esain,5,5 7 Level teknologi,5,5
7 Performa (24) Vol. 3, No.2 Penetapan an evaluasi hubungan outranking tiap alternatif iapatkan engan mengolah ineks preferensi an nilai threshol. Hasil pengolahan ata aalah nilai Leaving Flow, Entering Flow an Net Flow ari setiap supplier an apat ilihat paa Tabel 4. Tabel 4. Nilai Leaving Flow, Entering Flow an Net Flow ari setiap supplier Ranking Nilai LF Alternatif Nilai EF Ranking NF Ranking 2,25 Supplier A,4 2, 2 3,25 Supplier B,24 3, 3,32 Supplier C,9,3 Berasarkan nilai Leaving Flow an Entering Flow an menggunakan metoe PROMETHEE I, kita menapatkan urutan parsial alternatif supplier imana Supplier A an C lebih baik aripaa Supplier B. Seangkan engan metoe PROMETHEE II yang menggunakan nilai Net Flow menunjukkan bahwa pilihan supplier terbaik bagi perusahaan aalah Supplier C. Hal ini isebabkan oleh performansi Supplier C yang tinggi atau i atas rata-rata untuk kriteria-kriteria yang memiliki bobot tinggi (K5,K6 an K7) ibaningkan engan alternatif yang lain. Sehingga engan mempertimbangkan seluruh kriteria yang aa maka pilihan yang paling sesuai an terbaik aalah Supplier C. 4.3.2 Analisa Sensitivitas Apabila ilakukan moifikasi bobot ari kriteria atau parameter preferensi, kita harus menyeliiki pengaruh perubahan tersebut engan menggunakan analisa sensitivitas. Biasanya alam analisa ini igunakan software untuk membantu agar nilai bobot masing-masing kriteria apat imoifikasi alam suatu batasan tertentu tetapi tanpa merubah susunan ranking PROMETHEE II yang telah iapatkan sebelumnya. Paa kasus yang kami seliiki, para pengambil keputusan telah menyetujui prioritas ari masing kriteria an bukan nilai bobotnya, sehingga kami menggunakan moel rank-orer simulation yang ikembangkan oleh Butler (997). Penggunaan moel imulai ari nilai prioritas an fitur PROMETHEE terintegrasi yang terapat paa software selanjutnya igunakan untuk menguji tingkat robust ari ranking yang ihasilkan. Gambar 9a. Output Analisa Sensitivitas
Inra Cahyai - Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier 7 Gambar 9b. Output Analisa Sensitivitas Gambar 9a an 9b menunjukkan hasil analisa, rentang variasi ranking an istribusi kumulatif ranking. Kami menghitung nilai max/min ranking, mean, kuartil pertama an ketiga. Paa bagan gambar 9b, kotak terarsir membatasi 5% pertengahan istribusi ranking; ini menunjukkan nilai minimum an maksimum ari ranking ( the enpoints of the grey lines are the minimum an maximum ranks ). Dapat ilihat bahwa supplier A an C menempati urutan pertama an keua selama 5 % waktu simulasi, seangkan supplier B beraa i peringkat ketiga lebih ari 75 %. Yang menarik aalah fakta bahwa engan melakukan moifikasi terhaap ranking, supplier A menunjukkan ominasinya ibaningkan 2 supplier lain. 5. Kesimpulan Tulisan ini menggambarkan aplikasi moel pengambilan keputusan paa proses pemilihan supplier engan menggunakan teknik MCDA (PROMETHEE I an II) an penekatan analisa sensitivitas. Kami menjelaskan bagaimana metoe outranking an PROMETHEE, merupakan alat yang amat berguna untuk menilai alternatif-alternatif an menganalisa hubungan antara kriteria atau pengambil keputusan. Penekatan yang kami gunakan memungkinkan kami memecahkan masalah pemilihan supplier yang ialamnya terapat konflik antara kriteria kualitatif/kuantitatif, struktur keputusan yang saling berhubungan oleh beberapa pengambil keputusan an melakukan analisa terhaap ketiakpastian yang apat terjai i kemuian hari. Hasil pengolahan PROMETHEE I an II menunjukkan supplier C merupakan pilihan terbaik seangkan engan melakukan simulasi perubahan bobot an analisa sensitivitas iperoleh hasil bahwa supplier A lebih ominan ibaning ua suplier lainnya. Daftar Pustaka J. Butler, J. Jia an J. Dyer (997) Simulation techniques for the sensitivity analysis of multi-criteria ecision moels. European Journal of Operational Research 3, hal. 53 546. L. De Boer, L.V. Wegen an J. Telgen (998) Outranking methos in support of supplier selection. European Journal of Purchasing an Supply Management 4, hal. 9 8. Ellram, L.M., (99). The supplier selection ecision in strategic partnerships. Journal of Purchasing an Materials Management, hal. 8 4. M. Zeleny.(982).MultipleCriteria Decision Making, McGraw-Hill, New York.