BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

Analisis Rangkaian Listrik

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

Debuging Program dengan EasyCase

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI KEPUTUSAN KEUANGAN

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

1. Proses Normalisasi

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

Reduksi data gravitasi

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Prusahaan ini mmiliki skala produksi yang luas shingga mmrlukan kinrja manajrial yang fktif dan fisin untuk dapat tumbuh dan brkmbang. Manajmn modal k

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

BAB IV SIMULASI MODEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

INFRASTRUKTUR. STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK PASIR SIURI AKIBAT PENAMBAHAN BUTIRAN HALUS NONPLASTIS (STUDI KASUS FC > FC th )

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

Hendra Gunawan. 29 November 2013

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

Mematikan inisiatif individu 2 Kegiatan ekonomi efektif dan efisien. Kreasi, inisiatif masyarakat berkembang 3 Kerusakan lingkungan dapat dihindarkan

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl pnawaran agrgat scara klasik dibntuk dari fungsi faktor produksi. Scara umum fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal capital dan tnaga krja labor karna jumlah output yang diproduksi trgantung pada jumlah modal dan tnaga krja maka modl pnawaran klasik trbntuk: f K. L 2. 1 Di mana adalah total output K adalah capital modal dan L adalah labor tnaga krja Dalam jangka panjang prusahaan biasanya mnawarkan barang dan jasa dngan harga yang flksibl dan dalam jangka pndk tingkat harga umumnya brsifat kaku shingga pnawaran agrgat sangat brgantung pada horison waktu. Hal ini juga mnybabkan prbdaan antara pnawaran agrgat jangka panjang longrun aggrgat supply dan pnawaran agrgat jangka pndk short-run aggrgat supply.

nawaran agrgat dalam jangka panjang brsifat vrtikal karna dalam jangka panjang tingkat harga adalah flksibl dan prgsran dalam prmintaan agrgat akan mmpngaruhi tingkat harga ttapi output prkonomian ttap pada tingkat alamiah. ada jangka pndk tingkat harga brsifat kaku dan pnawaran agrgat brsifat horizontal dan prgsran prmintaan agrgat akan mnybabkan fluktuasi pada output. Untuk mnjlaskan implikasi dari pnawaran agrgat jangka pndk trdapat tiga modl pndkatan yaitu modl harga kaku sticky pric modl modl upah kaku sticky wag modl dan modl informasi tidak smpurna imprfct information modl. Mlalui ktiga modl trsbut kita akan mlihat implikasi dari pnawaran agrgat jangka pndk. Implikasi trsbut adalah mmbuktikan trjadinya trad-off antara tingkat inflasi dan pngangguran. Trad-off atau prtukaran ini disbut dngan kurva phillips yang mnyatakan bahwa untuk mnurunkan tingkat inflasi para pmbuat kbijakan scara smntara harus mmprbsar tingkat pngangguran dan untuk mngurangi pngangguran maka harus mnrima inflasi yang lbih tinggi. 2.1.1.1. Modl pnawaran agrgat Modl pnawaran agrgat jangka pndk brsifat horizontal dan prgsran dalam prmintaan agrgat mnybabkan tingkat output mnyimpang dari tingkat alamiah kondisi ini mnunjukkan kondisi booming dan pnurunan dari siklus bisnis. Mskipun brbda scara toritis namun akhir dari ktiga modl pnawaran agrgat jangka pndk mmnuhi prsamaan:

0 2. 2 Di mana adalah output tingkat output alami adalah tingkat harga adalah tingkat harga yang diharapkan. rsamaan ini mnunjukkan bahwa output mnyimpang dari tingkat alami bila tingkat harga mnyimpang dari tingkat harga yang diprkirakan. aramtr á mnunjukkan brapa banyak output mrspon trhadap prubahan yang tidak diharapkan pada dalam tingkat harga 1/á adalah kmiringan dari kurva pnawaran agrgat. 2.1.1.2. Modl harga yang kaku Tingkat harga yang lbih tinggi mnunjukkan bahwa biaya prusahaan lbih tinggi shingga smakin tinggi tingkat harga ksluruhan maka smakin bsar harga yang akan dibbankan kpada konsumn slanjutnya tingkat pndapatan yang lbih tinggi akan mningkatkan prmintaan trhadap produk prusahaan dan biaya marginal akan naik pada tingkat modl harga kaku sticky pric modl mnkankan bahwa prusahaan tidak scara instan mnysuaikan tingkat harga yang mrka ttapkan sbagai rspon trhadap prubahan prmintaan karna tingkat harga biasanya dittapkan olh kontrak jangka panjang. Tingkat harga trgantung pada dua variabl makro yaitu tingkat harga ksluruhan dan tingkat pndapatan agrgat. roduksi yang lbih tinggi shingga smakin bsar prmintaan maka smakin tinggi harga yang akan dittatapkan produsn. Shingga prsamaannya dapat dituliskan: p a 2. 3

rsamaan di atas myatakan bahwa harga yang diinginkan p trgantung tingkat harga ksluruhan dan pada tingkat output agrgat rlatif trhadap tingkat alamiah. a > 0 mngukur bsar harga yang diinginkan prusahaan untuk tingkat output agrgat. Dngan mngasumsikan dua produsn dngan harga yang flksibl dan harga yang kaku maka prusahaan dngan harga kaku mntapkan harga yang mngacu pada: p a 2. 4 Di mana mnunjukkan nilai yang diharapkan dari sbuah variabl dngan asumsi bahwa produsn mngharapkan output brada dalam tingkat alamiah shingga a adalah nol. Maka prusahaan mntapkan harga: p 2. 5 atau dapat diartikan bahwa produsn mntapkan harga brdasarkan prdiksi produsn lain mntapkan harga yang sama. Dngan mnggunakan kaidah pntapan harga dari dua produsn maka dapat didrivasi prsamaan pnawaran agrgat dngan tingkat harga ksluruhan dari prkonomian yang mrupakan rata-rata trtimbang dari harga yang dittapkan dari dua produsn di atas. Jika s adalah fraksi dngan harga kaku dan 1-s adalah fraksi dngan harga flksibl maka tingkat harga ksluruhan adalah: s 1 s [ a 2. 6 Kurangi 1 s dari kdua sisi prsamaan maka didapat:

s s 1 s [ a 2. 7 bagi kdua sisi dngan s untuk tingkat harga ksluruhan maka: [ 1 s a / s ] 2. 8 dari prsamaan di atas dapat dijlaskan bahwa bila mngharapkan harga yang tinggi maka produsn harus mntapkan biaya produksi yang lbih tinggi tingkat harga yang tinggi ini akan mnybabkan produsn lain mntapkan tingkat harga yang tinggi pula. Shingga tingkat harga yang diharapkan tinggi maka akan mnybabkan tingkat harga aktual mnjadi tinggi. Slanjutnya ktika tingkat output tinggi maka prmintaan akan barang juga akan naik dan produsn dngan harga flksibl akan mntakan harga yang tinggi yang mnybabkan tingkat harga scara umum mnjadi naik. Dapat disimpulkan bahwa tingkat harga ksluruhan trgantung pada tingkat harga yang diharapkan dan pada tingkat output. Shingga prsamaan pntapan harga agrgat mnjadi: 2. 2 Di mana s / 1 s a ]. Modl harga kaku mnyatakan bahwa pnyimpangan output dari tingkat alamiah scara positif brkaitan dngan pnyimpangan tingkat harga dari tingkat harga yang diharapkan. 2.1.1.3. Modl upah kaku Modl upah kaku sticky wag modl mnunjukkan implikasi dari upah nominal yang kaku pada pnawaran agrgat. Tingkat upah cndrung kaku

dikarnakan tingkat upah biasanya dittapkan dalam kontrak jangka panjang shingga tingkat upah tidak dngan cpat dissuaikan ktika kondisi konomi brubah. Untuk mngkajinya modl ini prlu diprhatikan apa yang trjadi pada jumlah output yang diproduksi ktika tingkat harga naik. Ktika upah nominal tidak brubah knaikan tingkat harga akan mnurunkan upah rill yang akan mmbuat tnaga krja mnjadi murah. Slanjutnya upah rill yang lbih rndah akan mndorong prusahaan mngunakan lbih banyak tnaga krja dan tnaga krja tambahan ini akan mmproduksi lbih banyak output. Shingga dapat disimpulkan bahwa tingkat harga dan jumlah output brhubungan positif knaikan knaikan tingkat harga akan mnaikkan jumlah output slama upah nominal tidak dissuaikan. ara pkrja dan prusahaan mntapkan upah nominal W brdasarkan upah rill targt dan tingkat harga yang mrka harapkan adalah: maka upah nominal W x 2.9 stlah upah nominal dittapkan sblum tnaga krja ditarik prusahaan mmplajari tingkat harga aktual maka upah rill mnjadi: W / x / 2.10 asumsi akhir dari modl upah kaku adalah bahwa ksmpatan krja ditntukan olh jumlah tnaga krja yang diminta prusahaan. Maka fungsi prmintaan tnaga krja:

L L d W / 2.11 yang mnyatakan smakin rndah upah rill maka smakin banyak tnaga krja yang digunakan prusahan shingga dapat disimpulkan karna upah brsifat kaku prubahan pada tingkat harga akan mnjauhkan upah rill dari upah rill targt dan prubahan upah rill akan mmpngaruhi jumlah tnaga krja yang digunakan srta output yang diproduksi shingga kurva pnawaran agrgat dapat ditulis: 2. 2 2.1.1.4. Modl informasi tidak smpurna Modl informasi tak smpurna imprfct information modl mngasumsikan bahwa dalam pasar smua upah dan harga akan bbas mnysuaikan diri untuk mnyimbangkan pnawaran dan prmintaan. Modl ini juga mngasumsikan bahwa stiap produsn dalam prkonomian mmproduksi barang tunggal dan mngkonsumsi banyak barang. Karna jumlah barang bgitu banyak para produsn tidak dapat mngamati sluruh harga baik dalam jangka panjang maupun jangka pndk. Mrka mmantau dngan ktat harga barang yang mrka produksi ttapi kurang mmantau harga sluruh barang yang mrka konsumsi. Ringkasnya modl informasi tak smpurna mnyatakan bahwa bila harga aktul naik mlbihi harga yang diharapkan maka para produsn akan mningkatkan output mrka shingga prsamaan pnawaran agrgat dapat ditulis: 2. 2

2.1.2. Inflasi ngangguran dan Kurva hilips Indikator kbijakan makro konomi adalah tingkat inflasi yang rndah dan pngangguran yang rndah. Namun sringkali dua tujuan ini brtntangan atau trjadinya trad off antara tingkat inflasi dan pngangguran. Sprti yang tlah dijlaskan Trad-off atau prtukaran ini disbut dngan kurva hilips yang mrupakan rflksi dari pnawaran agrgat jangka pndk dan ktika pmbuat kbijakan mnggrakkan pnawaran jangka pndk maka pngangguran dan inflasi akan brgrak pada arah yang brlawanan. Inflasi ð + v u n ngangguran Gambar 2.1. Kurva hilips Dalam sudut pandang kurva hilips tingkat inflasi trgantung pada inflasi yang diharapkan pngangguran siklis dviasi pngangguran dari tingkat alami dan guncangan pnawaran. Ktiga hal trsbut ditunjukkan dalam prsamaan: u u n v 2. 12

Di mana adalah tingkat inflasi adalah tingkat inflasi yang diharapkan u u n pngangguran siklis dan v guncangan pnawaran. Tanda ngatif pada pngangguran siklis dngan asumsi variabl yang lain ttap maka pngangguran yang tinggi cndrung mngurangi inflasi. Kurva hilips brasal dari drivasi dari prsamaan untuk pnawaran agrgat yaitu: 1 / 2. 13 dngan satu pnambahan satu pngurangan dan satu subtitusi kita bisa mmanipulasi untuk mndapatkan hubungan antara inflasi dan pngangguran. rtama ditambahkan sisi kanan dngan guncangan pnawaran v untuk mnunjukkan pristiwa ksogn sprti fluktuasi harga minyak dunia yang mngubah tingkat harga dan mnggsr kurva pnawaran agrgat jangka pndk. 1 / v 2. 14 kdua untuk mngubah tingkat harga mnjadi tingkat inflasi kurangi tingkat harga tahun lalu - 1 dari kdua sisi prsamaan 1 1 1 / v 2. 15 1 adalah prbdaan tingkat harga skarang dan tingkat harga tahun lalu yang mrupakan tingkat inflasi smntara 1 adalah prbdaan antara tingkat harga yang diharapkan dan tingkat harga tahun lalu atau mrupakan tingkat inflasi yang diharapkan shingga prsamaan akan brbntuk:

1 / v 2. 16 Kxtiga untuk bralih dari output k pngangguran dngan mnggunakan Hukum Okun yang mnyatakan bahwa pnyimpangan output dari tingkat alamiah brbanding trbalik dngan pnyimpangan pngangguran dari tingkat alamiah. Bila output lbih tinggi dari tingkat output alamiah maka pngangguran lbih rndah dari tingkat pngangguran alamiah dan bntuk prsamaannya: n 1 / u u 2. 17 n Kita subtitusi u u kpada 1/ pada prsamaan sblumnya maka didapat prsamaan: u u n v 2. 12 Dari drivasi kurva hilips dapat disimpulkan bahwa prsamaan kurva hilips dan prsamaan agrgat jangka pndk mnunjukkan gagasan makro konomi yang sama atau mnunjukkan hubungan antara variabl rill dan nominal atau dikotomi klasik tidak brlaku dalam jangka pndk. Mnurut prsamaan agrgat jangka pndk output trkait dngan prgrakan yang tidak diharapkan dalam tingkat harga. Namun mnurut prsamaan kurva hilips pngangguran trkait dngan prgrakan yang tidak diharapkan dalam tingkat inflasi. Modl pnawaran agrgat lbih tpat mnjlaskan output dan tingkat harga dan kurva hilips mnjlaskan pngangguran dan inflasi. 2.1.3. Harga Minyak Dunia

Scara umum fungsi pnawaran agrgat adalah fungsi dari faktor produksi dan dalam pnlitian ini pnulis mnambahkan variabl harga minyak sbagai salah satu variabl faktor produksi. Hal ini disbabkan karna sangat brfluktuasinya prgrakan harga minyak di pasaran dunia shingga knaikan harga minyak akan srta mrta mnaikkan biya produksi dan knaikan produksi ini akan mningkatkan harga. Tidak hanya mningkatkan tingkat harga scara umum knaikan harga minyak dunia juga akan mmpngaruhi daya bli masyarakat karna sangat stratgisnya kondisi prgrakan harga minyak dan brdampak pada kondisi makro konomi shingga pntapan harga minyak dalam ngri juga mnjadi prtimbangan makro konomi yang sangat sulit dan pntapan knaikan maupun pnurunan harga minyak slalu mnuai pro dan kontra. Masuknya harga minyak sbagai salah satu variabl makro konomi yang mrupakan salah satu bntuk guncangan pnawaran v akan mngubah tingkat harga dan mnggsr pnawaran agrgat harga minya dunia ditambahkan sbagai variabl yang mmpngaruhi prgrakan inflasi di Indonsia. Maka bntuk prsamaannya: 1 / v 2. 14 Di mana adalah tingkat harga tingkat harga yang diharapkan v adalah guncangan pnawaran yang brasal dari fluktuasi harga minyak dunia. adalah tingkat output adalah tingkat output alami dan 1/ adalah kmiringan dari kurva pnawaran agrgat.

2.1.4. rmintaan Agrgat rmintaan agrgat atau aggrgat dmand adalah jumlah total dari barangbarang yang diminta dalam suatu prkonomian. rmintaan agrgat mnjlaskan hubungan antara jumlah output yang diminta pada tingkat harga agrgat shingga prmintaan agrgat mnunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin dibli orang pada stiap tingkat harga. Modl prmintaan agrgat dimulai dari modl IS-LM yang mrupakan ksimbangan antara sktor rill dan pasar kuangan. Modl IS-LM adalah intrprstasi trkmuka dari tori Kyns yang brtujuan untuk mnunjukkan apa yang mnntukan pndapatan nasional pada tingkat harga trtntu. Modl IS-LM juga mnunjukkan apa yang mnybabkan pndapatan brubah dalam jangka pndk ktika tingkat harga adalah ttap. Modl IS diawali dari prpotongan kynsia kynsian cros dan modl LM diawali dari prfrnsi likuiditas. Modl IS mnyatakan tingkat invstasi dan tabungan yang trjadi pada pasar barang dan jasa atau mnggambarkan hubungan antara tingkat bunga srta tingkat pndapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Modl LM mnyatakan hubungan tingkat bunga srta tingkat pndapatan yang muncul di pasar uang. 2.1.4.1. Modl IS Dalam Th Gnral Tory Kyns mnyatakan bahwa pndapatan total prkonomian dalam jangka pndk sangat ditntukan olh kinginan rumah tangga prusahaan dan pmrintah dalam mmblanjakan pndapatannya. Smakin banyak

orang mngluarkan pndapatannya maka smakin banyak barang dan jasa yang bisa dijual prusahaan. Kynsian cross didrivasi dari pngluaran yang dirncanakan dngan mnggambarkan prbdaan antara pngluaran aktual dan pngluaran yang dirncanakan. ngluaran aktual actual xpnditur adalah jumlah uang yang dikluarkan rumah tangga prusahaan dan pmrintah atas barang dan jasa yang mrupakan roduk Domstik Bruto DB. ngluaran yang dirncanakan plannd xpnditur adalah jumlah uang yang akan dikluarkan rumah tangga prusahaan dan pmrintah atas barang dan jasa. Dalam prkonomian trbuka maka pngluaran yang dirncanakan E sbagai jumlah konsumsi C invstasi yang dirncanakan I blanja pmrintah G dan NX adalah nt-ksport. Shingga fungsi prsamaannya: C I G NX 2. 18 E 2. 19 E C C I G NX 2. 20 f T 2. 21 I f r 2. 22 G G 2. 23 NX f 2. 24 maka pngluaran yang dirncanakan: E C T I r G NX 2. 25

E f T G r 2. 26 Di mana pngluaran aktual E pngluaran yang dirncanakan C konsumsi I invstasi G pmrintah T pajak r tingkat bunga nt-ksport NX dan nilai tukar Kynsian cross adalah ksimbangan dari pndapatan yang yang brasal dari pngluaran aktual sama dngan pngluaran yang dirncanakan. Kynsian cross mnunjukkan bagaimana rncana pngluaran rumah tangga prusahaan dan pmrintah dalam mnntukan pndapatan prkonomian. Kynsian cross juga mnydrhanakan bahwa tingkat invstasi yang dirncanakan adalah ttap dan invstasi yang dirncanakan trgantung pada tingkat bunga r dan hubungan tingkat bunga juga invstasi ditunjukkan pada prsamaan I I r 2. 27 Tingkat bunga adalah biaya pinjaman untuk mndanai biaya invstasi maka knaikan tingkat bunga akan mngurangi invstasi yang dirncanakan hal ini mnggambarkan hubungan tingkat invstasi dan tingkat bunga adalah ngatif. ndapatan akan brubah ktika tingkat bunga brubah. Dngan mngkombinasikan fungsi invstasi dan Kynsian croos kita dapat mlihat bagaimana pndapatan brubah ktika tingkat bunga brubah. Invstasi mmiliki hubungan trbalik dngan tingkat bunga shingga knaikan tingkat bunga akan mngurangi jumlah invstasi yang dirncanakan dan akan mrubah pngluaran yang dirncana. rubahan pngluaran yang

dirncanakan akan mnurunkan tingkat pndapatan shingga knaikan tingkat bunga akan mnurunkan tingkat pndapatan. Invstasi dan intraksi antara I dan yang ditunjukkan olh Kynsian croos. Stiap titik pada modl IS mnggambarkan ksimbangan di pasar barang dan modl IS mngilustrasikan bagaimana ksimbangan pndapatan brgantung pada tingkat suku bunga. Karna naiknya tingkat bunga mnybabkan invstasi yang dirncanakan turun shingga modl IS brgrak k bawah. 2.1.4.2. Kbijakan fiskal mnggsr IS Modl IS mnjlaskan untuk tingkat bunga brapapun tingkat pndapatan akan mondorong pasar barang mnuju kuilibrium. ada prpotongan kynsian tingkat pndapatan juga trgantung pada blanja mrintah G dan pajak T. Ktika kita mmbangun modl IS kita mmprtahankan G dan T ttap namun ktika kbijakan fiskal brubah maka modl IS juga akan brgsr. ningkatan blanja pmrintah G akan mnggsr modl IS k kanan atas. Kynsian cross mnunjukkan bahwa prubahan kbijakan fiskal akan mningkatkan pngluaran yang dirncanakan dan mningkatkan pndapatan ksimbangan. Kita juga dapat mnggunakan Kynsian cross pada prubahan dalam kbijakan fiskal yang juga dapat mnggsr modl IS. Kbijakan fiskal trsbut adalah pnurunan pajak yang juga akan akan mmprbsar pngluaran dan pndapatan atau mnggsr modl IS k kanan. Slanjutnya pnurunan blanja pmrintah dan pningkatan pajak

akan mngurangi pndapatan dan karna prubahan dalam kbijakan fiskal akan mnggsr modl IS kkiri. Mnurut Mankiw 2007 modl IS mnunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pndapatan trhadap ksimbangan pada pasar barang dan jasa. Modl IS digunakan untuk kbijakan fiskal trtntu dan prubahan pada kbijakan fiskal yang mningkatkan prmintaan trhadap barang dan jasa akan mnggsr modl IS k kanan smntara prubahan kbijakan fiskal yang mngurangi prmintaan trhadap barang dan jasa akan mnggsr modl IS k kiri. 2.1.4.3. Modl LM Modl LM mnjlaskan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pndapatan yang muncul di pasar uang dan untuk mmulai pmahaman tntang modl LM kita akan mulai dari tori tingkat bunga atau tori prfrnsi likuiditas thory of liquidity prfrnc. Dalam buku klasiknya Th Gnral Thory Kyns mnjabarkan pandangannya tntang bagaimana tingkat bunga ditntukan dalam jangka pndk atau biasa disbut tori prfrnsi likuiditas. Tori ini mnyatakan bahwa tingkat bunga dissuaikan untuk mnyimbangkan pnawaran dan prmintaan untuk asst prkonomian yang paling likuid yaitu uang. Jika M mnyatakan jumlah uang brdar mnyatakan tingkat harga maka M / adalah pnawaran ksimbangan uang rill dan mnurut tori prfrnsi mmiliki asumsi bahwa pnawaran ksimbangan uang rill adalah ttap

s M / M /. Karna pnawaran ksimbangan uang rill adalah ttap atau tidak trgantung pada tingkat suku bunga maka modl pnawarannya brbntuk vrtikal. rmintaan trhadap ksimbangan uang rill yang ditgaskan olh tori prfrnsi mngaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu dtrminan dari brapa banyak uang yang ingin dipgang karna tingkat bunga mrupakan opportunity cost dari mmgang uang. Ktika tingkat bunga naik orang hanya ingin mmgang lbih sdikit uang. Shingga dapat ditulis bahwa fungsi dari jumlah uang yang diminta adalah tingkat bunga. d / L r M 2. 28 nawaran dan prmintaan akan ksimbangan uang rill mnntukan tingkat bunga yang muncul di prkonomian yaitu tingkat bunga dissuaikan untuk mnyimbangkan pasar. ada tingkat bunga ksimbangan jumlah uang rill yang diminta sama dngan jumlah pnawarannya. Jika tingkat bunga brada di atas tingkat ksimbangan maka jumlah uang rill yang ditawarkan mlbihi jumlah yang diminta shingga orang-orang yang mmgang klbihan jumlah uang brdar brusaha mngubah uang cash mnjadi bntuk yang mnghasilkan bunga. Maka dapat disimpulkan tori prfrnsi likuiditas mnggambarkan hubungan trbalik dari jumlah uang brdar dngan tingkat suku bunga saat trjadi pnurunan jumlah uang brdar maka akan mnaikkan tingkat suku bunga dan knaikan jumlah uang brdar akan mnurunkan tingkat bunga.

Modl LM mnunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat yang konsistn dngan kuilibrium dalam pasar ksimbangan uang rill. nurunan dalam pnawaran ksimbangan uang rill mnggsr modl LM k atas dan knaikan dalam pnawaran ksimbangan uang rill akan mnggsr modl LM k bawah. 2.1.4.4. rmintaan agrgat Modl prmintaan agrgat atau aggrgat dmand diturunkan dari modl IS- LM dari prsamaan 2. 18 dan prsamaan 2. 28. Brdasarkan pada prsamaan trsbut modl IS mmbrikan kombinasi antara r dan yang mmnuhi prsamaan pada pasar barang dan modl LM mmbrikan kombinasi antara r dan yang mmnuhi prsamaan pada pasar uang. Ksimbangan prkonomian adalah titik di mana modl IS dan LM saling brpotongan titik ini mnunjukkan tingkat bunga r dan tingkat pndapatan yang mmnuhi kondisi untuk ksimbangan baik dipasar barang maupun pasar uang. ada prpotongan ini juga mnjlaskan bahwa pngluaran aktual sama dngan pngluaran yang dirncanakan dan prmintaan trhadap uang rill sama dngan pnawarannya. rmintaan agrgat mnggambarkan hubungan antara tingkat harga dan tingkat pndapatan nasional hubungan trsbut didrivasi dari tori kuantitas uang yang mnjlaskan bahwa pada jumlah uang brdar trtntu tingkat harga yang lbih tinggi akan mnunjukkan tingkat pndapatan yang lbih rndah. MV 2. 29

Di mana M adalah jumlah uang brdar V adalah prputaran uang adalah tingkat harga dan adalah jumlah output. Knaikan jumlah uang brdar akan mnggsr kurva prmintaan agrgat k kiri. Namun untuk mmahami dtrminan prmintaan agrgat scara lngkap kita mnggunakan modl IS-LM. ada modl IS-LM akan trlihat pndapatan nasional turun ktika tingkat harga naik dan prmintaan agrgat miring k bawah dan apa yang mnybabkan prmintaan agrgat brgsr. rmintaan agrgat miring k bawah ktika tingkat harga brubah pada modl IS-LM untuk stiap jumlah uang brdar M tingkat harga yang lbih tinggi akan mngurangi pnawaran ksimbangan uang rill M/. nawaran ksimbangan uang rill yang lbih rndah akan mnggsr modl LM katas dan akan mndongkrak tingkat bunga ksimbangan slanjutnya mningkatan harga dan akan mnurunkan pndapatan. rmintaan agrgat mnunjukkan hubungan ngatif antara pndapatan nasional dan tingkat harga. Dngan kata lain prmintaan agrgat mnunjukkan kuilibrium yang muncul dalam modl IS-LM ktika kita mngubah tingkat harga dan mlihat apa yang akan trjadi dngan pndapatan. Smua hal yang mrubah pndapatan pada modl IS-LM slain prubahan pada tingkat harga mnybabkan prgsran pada prmintaan agrgat. Faktor yang mnybabkan prgsran prmintaan agrgat bukan hanya kbijakan montr dan fiskal ttapi juga guncangan pada pasar barang IS dan guncangan pada pasar uang LM.

Modl prmintaan agrgat aggrgat dmand didrivasi dari modl IS-LM dngan mnsubtitusi prsamaan 2. 18 dan prsamaan 2. 28. M / L [ r C T I r G NX 2. 30 M. L [ r C T I r G NX 2. 31 maka: M L [ r C T r G NX 2. 31 f M r G T 2. 32 Shingga knaikan tingkat harga sangat dipngaruhi olh jumlah uang brdar tingkat suku bunga pngluaran pmrintah dan pajak srta nilai tukar. 2.1.5. Ksimbangan nawaran Agrgat dan rmintaan Agrgat Modl IS-LM dirancang untuk mnjlaskan prkonomian dalam jangka pndk ktika tingkat harga adalah ttap dan mlihat bagaimana prubahan tingkat harga mmpngaruhi ksimbangan dalam modl IS-LM juga mnggunakan modl IS-LM untuk mnjlaskan prkonomian dalam jangka panjang ktika tingkat harga dissuaikan untuk mnjamin bahwa prkonomian brproduksi pada tingkat alamiah. Smntara pnawaran agrgat didrivasi dari modl harga kaku sticky pric modl modl upah kaku sticky wag modl dan modl informasi tidak smpurna imprfct information modl modl inflasi dan pngangguran kurva hilips dan pnawaran agrgat dngan guncangan shock harga minyak.

Ksimbangan pnawaran agrgat dan prmintaan agrgat diturunkan dari drivasi pnawaran agrgat dan prmintaan agrgat. nawaran agrgat diturunkan dari prsamaan 2.41 dan prmintaan agrgat diturunkan dari dari prsamaan 2.31 Maka ksimbangan agrgat adalah: AD AS Subtitusi prsamaan 14. 2 kdalam prsamaan 31. 2 [ NX G r T C r L M [ 1 / NX G r T C r L M v 33. 2 } [ }{ 1 / { NX G r T C r L v M 34. 2 [ 1 / NX G r T C r L v M 35. 2 [ 1 / NX G r T C r L v M 36. 2 Maka fungsi tingkat harga pada intraksi pnawaran dan prmintaan agrgat adalah: r T G v u M f 37. 2 Di mana = tingkat harga u = pngangguran = produk domstik bruto v = harga minyak dunia M = jumlah uang brdar

r = tingkat suku bunga 2.1.6. Inflasi G T = nt govrnmnt = nilai tukar Inflasi adalah fnomna montr yang diakibatkan prtumbuhan montr yang brlbihan dan tidak stabil. Hal ini dapat dilihat dari fk fishr yang mnyatakan bahwa inflasi mrupakan pngurangan dari tingkat bunga nominal r dngan tingkat bunga rill i r i 2. 38 atau ð = r - i fk fishr fk fishr mnunjukkan tingkat bunga bisa brubah karna tingkat bunga rill brubah atau tingkat inflasi brubah. Kyns dalam Atmadja 1999 mngatakan bahwa inflasi trjadi karna masyarakat ingin hidup di luar batas kmampuan konomisnya shingga mnybabkan prmintaan agrgat mlbihi pnawaran agrgat yang akan mnybabkan trjadinya inflationary gap. Mnurut A. Lhnr inflasi adalah kadaan di mana trjadinya klbihan prmintaan Axcss Dmand trhadap barang-barang dalam prkonomian scara ksluruhan Anton H. Gunawan 1991. Mnurut Budiono 1995 inflasi adalah kcndrungan dari harga-harga untuk naik scara umum dan trus-mnrus. Knaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disbut inflasi kcuali bila

knaikan trsbut mluas kpada atau mngakibatkan knaikan sbagian bsar dari barang-barang lain. Shingga dapat didfinisikan inflasi adalah fnomna montr yang mnunjukkan knaikan tingkat harga scara umum dan trjadi scara trus mnrus. Ada tiga kritria yang prlu diamati untuk mlihat sudah trjadinya inflasi yaitu knaikan harga brsifat umum dan trjadi scara trus mnrus Laju inflasi adalah tingkat prubahan harga scara umum dari stiap jnis produk pada priod waktu trtntu. Indikator untuk mnghitung laju inflasi adalah indks harga konsumn consumr pric indx indks harga produsn dan indks harga implisit GN dflator. Inflasi dapat dibdakan brdasarkan tingkat laju inflasi yaitu: 1. Modrat Inflation adalah laju inflasi antara 7-10% mrupakan yang ditandai dngan knaikan harga-harga scara lambat. 2. Galloping Inflation adalah inflasi ganas dngan tingkat laju inflasi antara 20-100% yang dapat mnimbulkan gangguan-gangguan srius trhadap prkonomian. 3. Hypr Inflation adalah inflasi dngan tingkat inflasi yang sangat tinggi di atas 100%. Inflasi ini dapat mmatikan kgiatan prkonomian masyarakat. Inflasi juga dapat dibdakan dasarkan sumbr dan pnybab inflasi dari sbab-musababnya inflasi dapat timbul karna adanya pningkatan prmintaan masyarakat dmand pull inflation karna dsakan naiknya biaya produksi cost push inflation srta karna kduanya mixd inflation.

2.1.6.1 Dmand pull inflation Inflasi ini biasanya trjadi pada masa prkonomian yang sdang brkmbang psat. Ksmpatan krja yang tinggi mnciptakan pndapatan dan slanjutnya mnaikan daya bli masyarakat. ningkatan daya bli akan mndorong prmintaan mlbihi supply produk yang trsdia. Shingga prmintaan agrgat mningkat lbih cpat dibandingkan dngan supply produk shingga harga akan naik dan trjadi inflasi akss dari pningkatan dmand masyarakat. ndapatan rmintaan Agrgat Harga maka yang trjadi inflasi. Sprti tlah sring dijlaskan karna JUB jumlah uang brdar mningkat prmintaan masyarakat untuk brkonsumsi akan cndrung mningkat dan pningkatan ini akan mnggsr prmintaan k kanan shingga mskipun produksi dan prmintaan naik namun harga akan naik shingga bila ini trjadi pada smua barang akan mnimbulkan inflasi. 2.1.6.2 Cost push inflation Inflasi ini trjadi akibat dari dorongan knaikan biaya produksi scara trus mnrus. Knaikan biaya produksi bisa brawal dari knaikan harga faktor produksi sprti upah tnaga krja harga nrgi minyak batubara dan gas harga bahan baku knaikan tarif dasar listrik knaikan BBM dan lain-lain. Knaikan ini akan mndorong knaikan biaya produksi dan akhirnya mndorong knaikan harga barangbarang scara umum.

Harga Enrgi biaya produksi harga maka trjadi inflasi. Knaikan harga trjadi akibat mningkatnya biaya produksi yang mndorong produsn untuk mngurangi jumlah produksinya akibatnya jumlah produksi brkurang dan harga naik. Bila diprhatikan dampak dari knaikan harga lbih buruk dari pross yang trjadi karna dorongan dmand pull karna slain knaikan harga jumlah produksi juga brkurang shingga slain harus mnanggung knaikan harga masyarakat juga mngalami ksulitan dalam mndapatkan produk. Dngan pndapat yang sdikit brbda Nopirin 1997 brpndapat bahwa karna inflasi mrupakan pross knaikan harga-harga umum di mana harga umum ditntukan olh prmintaan dan pnawaran agrgat maka inflasi dapat disbabkan olh prubahan prmintaan dan atau pnawaran agrgat. Olh karna itu pngndalian inflasi dapat dilakukan mlalui dua variabl trsbut. 2.2. nliti Trdahulu 1. Jannita Dvi 2006 Analisis inflasi di Indonsia dngan variabl indpndnt produk domstik bruto nilai tukar dan jumlah uang brdar pnlitian mnggunakan modl konomtrik sdrhana dngan data skundr tim sris yang brsifat kuantitatif tahun 2000-2005. Data dianalisis dngan mtod OLS Ordinary Last Squar dngan program Eviws 4.1. Hasil pnlitian mnunjukkan scara srntak DB nilai tukar dan jumlah uang brdar brpngaruh scara sifnifikan trhadap inflasi di Indonsia.

2. Linggar Ikhsan Nugroho 2004 Analisis faktor-faktor yang mmpngaruhi laju inflasi sbagai sasaran akhir kbijakan montr di Indonsia stlah masa krisis 1997 dngan variabl indpndnt jumlah uang brdar JUB nilai tukar KURS dan tingkat suku bunga Bank Indonsia SBI dngan analisis rgrsi linar brganda dngan modl dinamis korksi ksalahan Engl-Grangr untuk ktpatan analisis dilakukan uji stasionaritas data uji asumsi klasik dan uji statistik. Hasil analisis mnybutkan bahwa jumlah uang brdar dalam jangka pndk mmpunyai pngaruh yang positif dan signifikan sdangkan dalam jangka panjang tidak brpngaruh trhadap laju inflasi di Indonsia. Nilai tukar rupiah dalam jangka pndk mmpunyai pngaruh yang ngatif signifikan sdangkan jangka panjang brpngaruh scara positif signifikan sdangkan tingkat suku bunga dalam jangka pndk brpngaruh scara positif dan signifikan sdangkan dalam jangka panjang tidak mmpunyai pngaruh yang signifikan trhadap laju inflasi di Indonsia. 3. Frry Andrianus dan Amlia Niko: Analisis faktor-faktor yang mmpngaruhi inflasi di Indonsia priod 1997: 3-2005: 2 dngan variabl indpndnt jumlah uang brdar JUB produk domstik bruto nilai tukar dan suku bunga dposito dngan analisis rgrsi linar brganda OLS dan mtod artial Adjusmnt Modl. Hasil analisis mnyatakan bahwa pngaruh tingkat suku bunga sangat dominan trhadap inflasi di Indonsia priod 1997: 3-2005: 2 dibandingkan dngan nilai tukar.

4. Endri: Analisis faktor-faktor yang mmpngaruhi inflasi di Indonsia priod 1997-2005 dngan variabl indpndnt yaitu variabl domstic mliputi SBI Out put Gap dan GD dngan variabl kstrnal yaitu nilai tukar dan CI Amrika. Analisis mnggunakan modl analisis kointgrasi dan modl korksi ksalahan ECM. Hasil analisis mnmukan slama priod nilai tukar mngambang dalam jangka panjang instrumn kbijakan montr SBI rat out put gap dan nilai tukar mmiliki pngaruh yang signifikan trhadap inflasi. Dalam jangka pndk kcpatan pnysuaian nilai tukar cukup bsar untuk kmbali k ksimbangan jangka panjang. Dngan mnggunakan impuls rspons dan varian dcomposition mnunjukkan bahwa suku bunga SBI nilai tukar dan out put gap mmpunyai kontribusi yang cukup signifikan dalam mmpngaruhi inflasi di Indonsia. 5. Mariyani Dwi: analisis pngaruh harga minyak dunia trhadap variabl makro konomi Indonsia priod 1993: I-2005: IV dngan variabl indpndn yaitu nilai tukar inflasi output dan jumlah uang brdar sbagai variabl makro konomi. Dngan mnggunakan mtod VAR diprolh pngaruh shock harga minyak dunia yang dirspon jangka pndk olh variabl makro konomi skitar dua kuartal. Sdang brdasarkan hasil analisis varianc dcomposition mnunjukkan ktika ktika sbagai ngara pngkspor variabl nilai tukar mrspon sangat bsar shock harga minyak dunia smntara pada posisi nt importir kontribusi variabl inflasi mmbrikan rspon yang paling kuat.

6. Jamilah Lstyowati: Analisis pngaruh blanja pgawai pmrintah invstasi dan jumlah uang brdar trhadap inflasi di Indonsia dngan variabl indpndn yaitu blanja pagawai pmrintah invstasi dan jumlah uang brdar dan variabl dpndnt adalah tingkat inflasi. Dngan mnggunakan mtod Ordinary last Squar OLS brusaha mngidntifikasi faktor-faktor pnybab inflasi di Indonsia dngan mnggunakan data skundr tahun 1985-2007. Hasil pnlitian mnunjukkan bahwa scara brsama-sama blanja pgawai pmrintah invstasi dan jumlah ung brdar brpngaruh scara signifikan trhadap inflasi di Indonsia. Sdangkan scara parsial blanja pgawai pmrintah dan invstasi brpngaruh ngatif dan signifikan trhadap inflasi sdangkan jumlah uang brdar brpngaruh positif dan signifikan trhadap inflasi. Dngan mmbandingkan kofisin asing-masing variabl bbas trlihat bahwa jumlah uang brdar mrupakan variabl utama yang mmbrikan kontribusi paling bsar dalam hubungannya dngan inflasi di Indonsia

2.3. Krangka Konsp nawaran Agrgat 1. ngangguran 2. Harga Minyak Dunia Tingkat Inflasi rmintaan Agrgat 1. roduk Domstik bruto 2. Jumlah Uang Brdar 3. Nt-Govrnmnt 4. Tingkat Bunga 5. Nilai Tukar Gambar 2.2. Krangka Konsp Analisis Inflasi dan Variabl Ekonomi Makro di Indonsia

2.4. Hipotsis 1. Inflasi brkontribusi trhadap pngangguran harga minyak dunia produk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt tingkat bunga dan nilai tukar di Indonsia. 2. ngangguran brkontribusi trhadap inflasi harga minyak dunia produk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt tingkat bunga dan nilai tukar di Indonsia. 3. Harga minyak dunia brkontribusi trhadap inflasi produk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt tingkat bunga nilai tukar dan pngangguran di Indonsia. 4. roduk domstik bruto brkontribusi trdap inflasi jumlah uang brdar ntgovrnmnt tingkat bunga nilai tukar pngangguran dan harga minyak dunia di Indonsia. 5. Jumlah uang brdar brkontribusi trhadap inflasi nt-govrnmnt tingkat bunga nilai tukar pngangguran dan harga minyak dunia dan produk domstik bruto di Indonsia. 6. Nt-govrnmnt brkontribusi trhadap inflasi tingkat bunga nilai tukar pngangguran harga minyak dunia produk domstik bruto dan jumlah uang brdar di Indonsia.

7. Tingkat bunga brkontribusi trhadap inflasi nilai tukar pngangguran harga minyak dunia roduk domstik bruto jumlah uang brdar dan nt-govrnmnt di Indonsia. 8. Nilai tukar brkontribusi trhadap inflasi pngangguran harga minyak dunia roduk domstik bruto jumlah uang brdar nt-govrnmnt dan tingkat bunga di Indonsia.