GENERALIZED INVERSE. Musafir Kumar 1)

dokumen-dokumen yang mirip
Invers Tergeneralisasi Matriks atas Z p

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Suatu matriks didefinisikan dengan huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya A,

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Generalized Inverse Pada Matriks Atas

MATRIKS INVERS TERGENERALISIR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS

MATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

Pertemuan 2 Matriks, part 2

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

MATRIK dan RUANG VEKTOR

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

MATRIKS STOKASTIK GANDA DAN SIFAT-SIFATNYA. Suryoto Jurusan Matematika F-MIPA Universitas Diponegoro Semarang. Abstrak

SOLUSI POSITIF DARI PERSAMAAN LEONTIEF DISKRIT

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

SOLUSI POSITIF DARI SISTEM SINGULAR DISKRIT

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN METODE GREVILLE S PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA. Abstract

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

1.1. Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 1.2. Susunan Koordinat Ruang R n 1.3. Vektor di dalam R n 1.4. Persamaan garis lurus dan bidang rata

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

APLIKASI MATRIKS INVERS TERGENERALISASI PADA DIFFIE-HELLMAN (DH) TUGAS AKHIR MIA FADILLA

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

A 10 Diagonalisasi Matriks Atas Ring Komutatif

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial Indramayanti Syam 1,*, Nur Erawaty 2, Muhammad Zakir 3

SIFAT-SIFAT KESETARAAN PADA MATRIKS SECONDARY NORMAL ABSTRACT

Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular Dengan Metode Leverrier Faddeev

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

Part II SPL Homogen Matriks

MATRIKS INVERS MOORE-PENROSE DALAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

MATRIKS. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil/kompleks) yang disusun secara empat persegi panjang (menurut baris dan kolom)

INVERS SUATU MATRIKS TOEPLITZ MENGGUNAKAN METODE ADJOIN

MODUL V EIGENVALUE DAN EIGENVEKTOR

DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT

Teorema Dasar Aljabar Mochamad Rofik ( )

SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

RANK MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF

DIKTAT MATEMATIKA II

Matematika Teknik I: Matriks, Inverse, dan Determinan. Oleh: Dadang Amir Hamzah STT DR. KHEZ MUTTAQIEN 2015

KONSTRUKSI MATRIKS SINGULAR DARI SUATU MATRIKS YANG MEMENUHI SIFAT KHUSUS TUGAS AKHIR

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.

Invers Drazin Dari Matriks Sirkulan

GRUP ALJABAR DAN -MODUL REGULAR SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: FITRIA EKA PUSPITA

Diagonalisasi Matriks Segitiga Atas Ring komutatif Dengan Elemen Satuan

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. INVERS MATRlKS TERGENERALISIR SKRIPSI NURIN MUDLI

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

BAB 2 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Aljabar Linear Elementer

Menentukan Nilai Eigen Tak Dominan Suatu Matriks Definit Negatif Menggunakan Metode Kuasa Invers dengan Shift

SOLUSI REFLEKSIF DAN ANTI-REFLEKSIF DARI PERSAMAAN MATRIKS AX = B

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

TUGAS MANDIRI MATRIKS. Mata Kuliah : Matematika ekonomi

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

Pertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks

Karakterisktik Elemen Satuan Pada Semiring Pseudo-Ternary Matriks Atas Bilangan Bulat Negatif

Penentuan Nilai Eigen Tak Dominan Matriks Hermit Menggunakan Metode Pangkat Invers Dengan Nilai Shift

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks

PERBANDINGAN METODE GAUSS-SEIDEL PREKONDISI DAN METODE SOR UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Merintan Afrina S ABSTRACT

I. TINJAUAN PUSTAKA. distribusi normal multivariat, yaitu suatu kombinasi linier dari elemen-elemennya adalah

Matriks Jawab:

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks atas Ring Komutatif

PENYEDERHANAAN PEMETAAN STRUKTUR KETERGANTUNGAN VARIABEL MENGGUNAKAN TEKNIK PRINSIPAL KOMPONEN

EKSISTENSI DAN KONSTRUKSI GENERALISASI

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS (WAJIB)

STABILISASI SISTEM DESKRIPTOR DISKRIT LINIER POSITIF

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

Transkripsi:

GENERALIZED INVERSE Musafir Kumar 1) 1) Dosen Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk menhgetahui pengertian dari generalized inverse. Teorema-teorema dan sifat-sifat yang terkandung di dalamnya. Generalized inverse merupakan perluasan dari inverssuatu matriks yang telah dikenal sehari-hari. Di dalam generalized inverse ukuran matriks tidak harus persegi dan juga tidak harus non singular. Dengan pemahaman akan generalized inverse maka diharapkan akan memperluas wawasan kita tentang invers suatu matriks Kata Kunci: invers, matriks A. Pendahuluan Secara umum kita sudah memahami tentang pengertian invers suatu matrik (balikan suatu matriks). Misalkan A suatu matriks persegi (beberapa buku menyebutkan matriks bujur sangkar), jika ada suatu matriks B sedemikian hingga AB = I, maka B disebut invers (balikan) dari A dan dinyatakan dengan A -1. Juga jika AB = I, dan dapat kita tunjukkan bahwa BA = I maka ada suatu matriks B sedemikian hingga AB = BA = I maka matriks A disebut nonsingular; dalam hal sebaliknya disebut singular. (Anton dan Rorres, 2000: 46). Beberapa sifat tentang invers suatu matriks yang seringkali terpakai adalah : 1. AA -1 = I 2. (A -1 ) -1 = A 3. (AB) -1 = B -1 A -1 Misalkan matriks A berukuran m x n (bukan matrik persegi) dan mempunyai rank r. Kita akan menginvestigasi suatu matrik yang dilambangkan dengan A ( baca : generalized inverse) yang mempunyai sifat-sifat seperti invers dari A jika inversenya ada. Timm (1975: 52) menyebutkan pengertian dari generalized Inverse sebagai berikut: A in this case is not square and A [(A A) -1 A ] I, it would be desirable to have a matriks A + that behaves in same way as the usual inverse of A. Such a matriks may be termed a generalized inverse for matriks A. Istilah generalized inverse pertama sekali didefinisikan oleh Penrose (1955) yang menggunakannya dalam penyelesaian Ax = g. Penrose mendefinisikan generalized inverse dari suatu matriks A sebagai matriks A + yang memenuhi empat syarat berikut: A A + A = A (A A + ) = A A + A + A A + = A + (A + A) = A + A 1

Musafir Kumar Dengan A + didefinisikan oleh A + = (A A) -1 A untuk kasus rank penuh. A + terlihat memenuhi keempat syarat di atas. Selanjutnya Rao (1962, 1965a, 1966b dalam Timm, 1975: 52) mendapatkan bahwa semua persyaratan Penrose belum cukup untuk memperoleh suatu penyelesaian sistem persamaan konsisten Ax = g. Menurut Rao, suatu generalized inverse ( atau g-inverse) dari suatu matriks A berukuran n x m adalah suatu matriks yang memenuhi hanya syarat penrose yang pertama. Jadi, dengan menggunakan notasi Rao, generalized inverse adalah suatu matriks A yang memenuhi syarat A A A = A Simbol A digunakan untuk g-inverse yang membedakan dari g-inverse Penrose. Istilah pseudo-inverse sering juga digunakan oleh Rao untuk g-inverse. B. Pembahasan Definisi. Misalkan A adalah matriks berukuran m x n. Jika suatu matriks A ada dan memenuhi empat kondisi berikut yaitu: 1. A A adalah simetrik 2. A A adalah simetrik 3. A A A = A 4. A A A = A maka matriks A disebut generelized invers (invers yang diperumum atau balikan yang diperumum). Terminologi yang digunakan untuk generalized invers adalah g-invers. (Graybill, 1969:97) Perhatikan contoh berikut ini, di mana matriks A adalah non singular Misalkan A = 2 3 2 4 didapat A-1 = 2 3/2 1 1 1. A A -1 = 1 0 adalah simetrik 0 1 2. A -1 A = 1 0 adalah simetrik 0 1 3. A A -1 A = 2 3 2 4 = A dan 4. A -1 A A -1 2 3/2 = = A -1 1 1 Ternyata bahwa jika A nonsingular maka matriks A -1 memenuhi sifat pada definisi. Berikutnya, jika A matriks persegi dan singular atau jika A bukan matriks persegi, maka yang menjadi permasalahan adalah apakah matriks A ada dan memenuhi definisi 1?. untuk menjawab permasalahan ini akan ditunjukkan bahwa untuk setiap matriks A g- invers matriks A ada dan unik. 2

Teorema 1. Jika suatu g-invers dari matriks A berukuran m x n ada, maka matriks tersebut adalah berukuran n x m. Bukti: persegi. Bukti diikuti oleh fakta bahwa A A adalah simetrik dengan demikian Teorem 2. Jika A adalah matriks nol berukuran m x n, maka A adalah matriks nol berukuran n x m Bukti : Ternyata jika A = 0 maka A = 0. Sehingga memenuhi syarat pada definisi. Teorema 3. Untuk setiap matriks A, ada suatu matriks A yang memenuhi kondisi definisi 1. Jadi setiap matriks mempunyai suatu g-invers. Bukti: Jika A = 0, maka dari teorema 2 didapat A = 0. Andaikan A 0 dan jika A mempunyai rank r > 0 maka A dapat difaktorkan sebagai : A = BC Dimana B matrik berukuran m x r yang mempunyai rank r dan C berukuran r x n dengan rank r. perhatikan bahwa B B dan CC kedua-duanya non singular. Jika kita definisikan A sebagai: A = C (CC ) -1 (B B) -1 B Catatan : Hadley (1983 :118) mendefinisikan rank suatu matriks adalah jumlah maksimum kolom-kolom yang bebas linear dalam A Teorema 4. Untuk tiap matriks A ada suatu matriks A unik yang memenuhi syarat pada definisi. Jadi setiap matriks A mempunyai suatu g-invers unik. Bukti:Andaikan bahwa A 1 dan A 2 ada dua generalized Invers dari matriks A. Hal ini berarti bahwa A 1 dan A 2 memenuhi syarat pada definisi. Akan kita tunjukkan bahwa A 1 = A 2. Pertama kita tunjukkan bahwa A A 1 = A A 2. Kalikan dengan A = A A A 1 sebelah kanan dengan A 2 dan diperoleh : A A 2 = A A 1 A A 2 Dengan memperhatikan definisi, maka ruas kanan adalah simetrik. Jadi A A 1 A A 2 = [A A 1 A A 2 ]. Dari sini didapat A A 2 = A A 1 A A 2 = [(A A 1 )(A A 2 )] = (A A 2 ) (A A 1 ) = (A A 2 )(A A 1 ) = A A 1 Karena menurut definisi A A 1 dan A A 2 masing-masingnya adalah simetrik 3

Musafir Kumar Dengan cara yang sama ( dengan mengalikan A = A A 1 A dengan A 2 sebelah kiri ) kita peroleh A 1 A = A 2 A Dengan menggunakan hasil teorema 4 dan teorema 5 diperoleh: A 1 = A 1 A A 1 = (A 1 A) A 1 = (A 2 A) A 1 = A 2 (A A 1 ) = A 2 A A 2 = A 2 (terbukti) dari Sifat-sifat g-invers 1. g-inverse dari A transpose adalah transpose dari g-invers A Jadi (A ) = (A ) 2. g-invers dari A adalah sama dengan A. Jadi (A ) = A 3. rank g-invers dar A sama dengan rank A 4. Jika rank matriks A sama dengan r, maka rank dari matriks yang berikut ini adalah sama dengan r, yaitu A, A A, A A, A A A, A A A 5. Untuk setiap matriks A kita peroleh (A A) = A A 6. Untuk setiap matriks A, kita dapatkan (A A ) = A A dan (A A ) = A A 7. Misalkan P adalah suatu matriks orthogonal berukuran m x m, Q adalah suatu matriks orthogonal berukuran n x n dan A sebarang matriks m x n. Maka (PAQ) = Q A P 8. Jika A suatu matriks simetrik, g-invers dari A adalah juga simetrik; jadi jika A = A, maka A = (A ) 9. Jika matriks A adalah nonsingular, maka A -1 = A 10. Jika A adalah matriks simetrik idempotent, maka A = A; Jadi, jika A = A dan A = A 2, maka A = A 11. Jika A = A, maka A A = A A 12. Misalkan D adalah matriks diagonal dengan elemen diagonal d ii ; I = 1, 2, 3,, n. g-invers D adalah D adalah matriks diagonal dengan elemen diagonal ke I dari D sama dengan d ii -1 jika d ii 0 dan sama dengan 0 jika d ii = 0. Contoh : Jika D dinyatakan dengan 3 0 0 1/3 0 0 D = 0 1 0, maka D = 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13. Jika A adalah matriks berukuran m x n dengan rank m, maka A = A (A A ) - 1 dan A A = I. Jika rank dari A adalah n, maka A = (A A) -1 A dan A A = I. 13. matriks A A, A A, I - A A, dan I - A A semuanya simetrik idompoten. 14. Misalkan B adalah suatu matriks berukuran m x r dengan rank r ( r > 0) dan misalkan C adalah matriks r x m dengan rank r; maka (B C) = C B. 4

Contoh: Carilah A (g-inverse dari A) jika diketahui: 1 1 3 0 A = -2 1-1 2 Solusi: Gunakan sifat 13 yaitu : A = (A A) -1 A Kita peroleh A A = 15 3 3 10 Karena A A mempunyai rank 2, maka A A nonsingular dan Dan A = (A A) -1 = 10 3 3 15 13 30-17 6-4 18 9 9 30 27 C. Penutup Misalkan A adalah matriks berukuran m x n. Jika suatu matriks A ada dan memenuhi empat kondisi berikut yaitu: 1. A A adalah simetrik 2. A A adalah simetrik 3. A A A = A 4. A A A = A maka matriks A disebut generelized inverse (inverse yang diperumum atau balikan yang diperumum). Terminologi yang digunakan untuk generalized invers adalah g-inverse. Daftar Kepustakaan Anton dan Rorres. 2000. Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Erlangga. Ayres, Frank. 1985. Matriks, Jakarta: Erlangga. Graybill, Franklin A. 1969. Introduction to Matrices With Applications in Statistics. California : Wadsworth Publishing Company, Inc. Belmont,. Hadley, G. 1983. Aljabar Linear. Jakarta: Erlangga. Perry, William L. 1988. Elemtary Linear Algebra. New York: McGraw-Hill International Editions. Timm, Neil H. 1975. Multivariate Analysis With Aplication In Education And Psychology. California: Brooks/ Cole Publishing. Monterey.. 5