DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

dokumen-dokumen yang mirip
Ekspektasi Satu Peubah Acak Kontinu

MINGGU KE-8 HARGA HARAPAN DAN BEBERAPA KETAKSAMAAN DALA

Ekspektasi Satu Peubah Acak Diskrit

DISTRIBUSI PROBABILITAS

FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH. Statistika Matematika. Yang dibina oleh Bapak Hendro Permadi. Oleh :

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

Pengantar Statistika Matematik(a)

Penentuan Momen ke-5 dari Distribusi Gamma

Variansi dan Kovariansi. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

HANDOUT PERKULIAHAN. Pertemuan Ke : 3 : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Harapan Matematik. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

Harapan Matematik (Teori Ekspektasi)

Disusun oleh: 1. Diah Sani Susilawati ( / 7B) 2. Farid Hidayat ( / 7B) 3. Rico Nurcahyo ( / 7B)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

digunakan untuk menyelesaikan persamaan yang nantinya akan diperoleh dalam

Statistika Variansi dan Kovariansi. Adam Hendra Brata

Catatan Kuliah AK5161 MATEMATIKA KEUANGAN AKTUARIA. Insure and Invest! Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Peubah Acak dan Distribusi Kontinu

II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

Nilai harapan suatu variabel acak x ditulis E (x) didefinisikan E (x) = Σ x. f (x) Var (x) = σ x 2 = E [ x E (x) ] 2 = E (x 2 ) { E (x) } 2

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

STATISTIK PERTEMUAN VI

PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 4. BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG DISKRET

Distribusi Sampling. Ayundyah K., M.Si. PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

BAB II LANDASAN TEORI

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

2. Peubah Acak (Random Variable)

Pengantar Statistika Matematik(a)

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN. A. Pendahuluan Dari jaman dulu sampai sekarang orang sering berhadapan dengan peluang.

Contoh Solusi PR 2 Statistika & Probabilitas. 1. Semesta dari kejadian adalah: pemilihan 5 soal dari 10 soal. Jumlah kemungkinannya ( 10 = 252.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kontinu. Bentuk kurva distribusi logistik adalah simetri dan uni-modal. Bentuk

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

MINGGU KE-11 HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT

HARAPAN MATEMATIK. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

STK 203 TEORI STATISTIKA I

BEBERAPA DISTRIBUSI KHUSUS DKINTINU DIKENAL

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

PENS. Probability and Random Process. Topik 4. Variabel Acak dan Distribusi Probabilitas. Prima Kristalina April 2015

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Catatan Kuliah MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA Statistika Mengalahkan Matematika. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

THEORY. By: Hanung N. Prasetyo PEUBAH ACAK TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2006, hal: 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

STATISTIK PERTEMUAN IV

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

EKSPEKTASI DUA PEUBAH ACAK

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

MA4181 MODEL RISIKO Enjoy the Risks

BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 3. HARAPAN MATEMATIK

LANDASAN TEORI. Generalized Lambda Distribution (GLD) awalnya diusulkan oleh Ramberg dan

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

BAHAN KULIAH. Konsep Probabilitas Probabilitas Diskrit dan Kontinyu

BAB 2 MOMEN DAN ENTROPI

Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Pengantar Proses Stokastik

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial

PERTIDAKSAMAAN

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Fungsi Convex

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

Transkripsi:

1.11 Chebyshev s Inequality DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE (Ketaksamaan Chebyshev) A. Pendahuluan DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM Konsep atau rumus yang berhubungan dengan Ketaksamaan Chebyshev Ekspektasi yang berkaitan dengan suatu variabel random E[u (X)] = u (x)f (x)dx bila x kontinu E[u (X)] = u(x)f (x) bila x diskrit E[u (X)] = μ Varians dari X akan dilambangkan dengan σ 2, dan jika σ 2 ada, kita mendefinisikannya dengan σ 2 = E [(X - µ) 2 ], untuk X adalah variabel random jenis diskrit atau kontinu. Untuk menghitung varians σ 2 σ = E[(X μ) ] = E(X 2μX + μ ) σ = E(X ) 2μE(X) + μ = E(X ) 2μ + μ = E(X ) μ σ lambang dari simpangan baku Fungsi Pembangkit Momen fungsi pembangkit momen dari suatu variabel random X. Misalkan ada bilangan positif h sehingga untuk -h < t < h ekspektasi matematikanya, E (e tx ) ada. Jadi M(t) = E(e ) 1

B. Topik Ketaksamaan Chebyshev Dalam bagian ini kita akan membuktikan teorema yang memungkinkan kita untuk menemukan batas atas (atau bawah) untuk probabilitas (peluang) tertentu. Batas ini, bagaimanapun, tidak perlu dekat untuk probabilitas (peluang) yang tepat, dan maka, kita biasanya tidak menggunakan teorema untuk memperkirakan probabilitas. Prinsip penggunaan teorema dan kasus khusus itu adalah dalam diskusi teoritis. Teorema 6. Misalkan u(x) adalah fungsi non negatif dari variabel random X. jika E[u (X)] ada, maka, untuk setiap c konstanta positif, Pr [ u(x) c ] [ ()] Bukti. Buktinya diberikan ketika variabel random X adalah tipe kontinyu, tetapi bukti dapat disesuaikan dengan kasus diskrit jika kita mengganti integral dengan jumlah. Misalkan A= { x ; u(x) c} dan misalkan f(x) menandakan p.d.f dari X. Maka E[u (X)] = u (x)f (x)dx = u (x)f (x)dx + u (x)f (x)dx karena setiap integral di anggota ekstrim ruas kanan dari persamaan sebelumnya adalah non negatif, anggota ruas kiri lebih besar dari atau sama dengan salah satu dari mereka. Secara khusus, E[u (X)] u (x)f (x)dx Namun, jika x ϵ A, kemudian u(x) c; maka, anggota ruas kanan dari ketaksamaan sebelumnya tidak meningkat jika kita mengganti u(x) dengan c. sehingga E[u (X)] c f (x)dx Sejak f (x)dx = Pr(X A) = Pr[u(X) c] 2

itu mengikuti E[u (X)] c Pr [ u(x) c ] yang merupakan hasil yang diinginkan. Teorema sebelumnya adalah generalisasi dari ketaksamaan yang sering disebut ketaksamaan Chebyshev. Ketaksamaan ini sekarang akan dibentuk. Teorema 7. Ketaksamaan Chebyshev. Misalkan variabel random X memiliki distribusi probabilitas tentang apa yang kita asumsikan bahwa hanya ada varians yang terbatas σ 2. ini, tentu saja, menyiratkan bahwa ada mean (rata-rata) µ. Maka untuk setiap k > 0 Atau equivalen dengan Pr ( X- μ kσ) Pr ( X- μ kσ) 1- mempunyai Bukti. Dalam teorema 6 ambil u(x) = (X µ) 2 dan c = k 2 σ 2. kemudian kita Pr [(X- µ) 2 k 2 σ 2] [ ( ) ] = σ karena pembilang dari anggota ruas kanan dari ketaksamaan sebelumnya adalah σ 2, dalam persamaan dapat ditulis Pr ( X- μ kσ) yang merupakan hasil yang diinginkan. Tentu, kami akan mengambil jumlah k positif lebih besar dari 1 untuk memiliki ketaksamaan yang di cari. Hal ini terlihat bahwa bilangan 1/k 2 adalah batas atas untuk probabilitas Pr ( X- μ kσ). Dalam contoh berikut ini batas atas dan nilai yang tepat dari probabilitas dibandingkan dalam kejadian khusus. Contoh 1. misal X mempunyai p.d.f F(x) =,. = 0 yang lainnya. 3 < x < 3 Disini μ = 0 dan σ 2 = 1. If k = 3/2, kita mempunyai probabilitas eksak 3

Pr ( X- μ kσ) = Pr ( X ) = 1 - / / dx = 1 Dengan ketaksamaan chebysev, probabilitas sebelumnya mempunyai batas atas 1/k 2 = 4/9. Sejak 1- = 0,134, dengan perkiraan, probabilitas eksak dalam kasus ini adalah jauh kurang dari batas atas 4/9. Jika kita mengambil k=2, kita mempunyai kemungkinan Pr( X 2) = 0. Ini kembali dengan sangat kurang dari batas atas 1/k 2 = ¼ menyajikan dalam ketaksamaan chebyshev. Dalam setiap kejadian pada contoh sebelumnya, probabilitas Pr ( X- μ kσ) dan batas atas 1/k 2 terikat berbeda jauh. Hal ini menunjukkan bahwa ketaksamaan ini mungkin dibuat lebih tajam. Namun, jika kita menginginkan ketaksamaan yang berlaku untuk setiap k > 0 dan berlaku untuk semua variabel random yang memiliki varians yang terbatas, seperti peningkatan adalah tidak mungkin, seperti yang ditunjukkan oleh contoh berikut. Contoh 2. Misal X variabel random tipe diskrit memiliki probabilitas 1/8, 6/8, 1/8 di titik x = -1,0,1, resvectively. Disini μ = 0 dan σ 2 = ¼. Jika k =2, kemudian 1/k 2 = ¼ dan Pr ( X 1) = ¼. Bahwa, probabilitas Pr ( X- μ ) kσ) berikut mencapai batas atas 1/k 2 = ¼ Oleh karena itu ketaksamaan tersebut tidak dapat ditingkatkan tanpa asumsi lebih lanjut tentang distribusi dari X. Tambahan Jika peubah acak X memiliki rerata μ dan varian σ 2 tidak nol, maka kita dapat menghubungkan antara keduanya, dalam pernyataan peluang dan hukum ini ditemukan oleh seorang ahli matematika pada abad 19, yaitu P. I Chebyshev. Hukumnya atau rumusnya ini dinamakan ketaksamaan Chebyshev. Buku pdf Pengantar Statistika Matematika oleh H. Maman Suherman,Drs.,M.Si 4

C. Latihan 1.104 Misalkan X (adalah) variabel random dengan mean dan misalkan E[(X - µ ) 2k ] ada. Tunjukkan, dengan d>0, bahwa Pr ( X- μ d) E[(X - µ ) 2k ]/d 2k 1.105 Misalkan X (adalah) suatu variabel random bahwa Pr (X 0) = 0 dan misalkan µ = E (X). Tunjukkan bahwa Pr (X 2 µ ) 1/2. 1.106 jika X adalah suatu variabel random yaitu E(X)=3 dan E(X 2 )=3 gunakan ketaksamaan chebyshev's untuk menentukan batas bawah untuk probabilitas Pr(-2 < X < 8). 1.107 misalkan X (adalah) suatu variabel random dengan fungsi pembangkit momen M(t), - h<t<h. Buktikanlah bahwa Pr (X a) e at M (t), 0 < t < h, dan bahwa Pr (X a) e at M (t), -h < t < 0. Isyarat. Misal u(x) = e tx dan c = e ta di teorema 6. Catatan. Hasil ini menyiratkan bahwa Pr (X a) dan Pr (X a) kurang dari batas bawah yang paling rendah masing-masing e at M (t) ketika 0 < t < h dan ketika -h < t < 0 1.108.fungsi pembangkit momen X ada untuk semua nilai-nilai riil t dan diberikan M (t) =, t ), M(0) = 1. Menggunakan hasil dari latihan sebelumnya untuk menunjukkan bahwa Pr( X 1)= 0 dan Pr( X - 1) = 0. Catatan bahwa di sini h tanpa batas. 5

Penyelesaian 1.104. Diketahui : X (adalah) variabel random dengan mean dan misalkan E[(X - µ ) 2k ] ada Ditanya : dengan d > 0, tunjukkan bahwa Pr ( X- μ d) E[(X - µ ) 2k] /d 2k Jawab : Dengan menggunakan bukti teorema 6 Pr [(X- µ) 2 k 2 σ 2] [ ( ) ] = σ Ambil Pr ( X- μ d) = Pr ( X- µ 2k d 2k ) kedua ruas dikali 2k, dengan k=0 Sehinnga Pr ( X- μ d) = Pr ( X- µ 2k d 2k ) [ ] Pr ( X- μ d) [ ] terbukti 1.105. Diketahui : X suatu variabel random bahwa Pr (X 0) = 0 µ = E (X) Ditanya : Tunjukkan Pr (X 2 µ ) ½ Jawab : Adt (akan ditunjukkan) Pr (X 2 µ ) ½ Misal c = 2 µ Dengan menggunakan teorema 6 Pr [ u(x) c ] Pr [X c ] u( X ) X E( u( X )) E( X ) Pr [X 2 µ ] () [ ()] () Pr [X 2 μ ] Pr [X 2 μ ], maka terbukti 6

Jadi, terbukti bahwa Pr [X 2 μ ] 1.106. Diketahui : E(X) = µ = 3 E(X 2 ) = 13 Ditanya : batas bawah Pr(-2 < X < 8) Jawab : σ 2 = E(X 2 ) - µ 2 = 13 3 2 = 13-9 σ 2 = 4 σ = 2 Dengan ketaksamaan Chebyshev, Batas bawah Pr ( X- μ kσ) 1- Pr ( X- 3 2k) 1- Pr ( X- 3 2k) 1- Pr [ -2k < (X- 3) < 2k] 1- Pr [ -2k +3 < X < 2k + 3] 1- Batas untuk Pr(-2 < X < 8)] -2k + 3 = -2-2 k = -5 2k + 3 = 8 2 k = 5 k = k = batas bawahnya adalah 1- = 1 ( ) = 1- = 1 = = 0,84 Jadi, batas bawah untuk batas bawah Pr(-2 < X < 8) adalah = 0,84 7

1.107. Diketahui : fungsi pembangkit momen M(t), - h<t<h. Ditanya : Buktikanlah bahwa Pr (X a) e at M (t), 0 < t < h dan Pr (X a) e at M (t), -h < t < 0. Jawab : Adb Pr (X a) e at M (t), 0 < t < h dan Pr (X a) e at M (t), -h < t < 0. Misal u(x) = e tx dan c = e ta Dengan menggunakan teorema 6 Pr [ u(x) c ] [ ()], maka Pr [e tx e ta ] [ ] Pr [e tx e ta ] () Pr [e tx e ta ] e -ta M(t) X a X a -h 0 h -h < t < 0 0 < t < h Hasil ini menyiratkan bahwa Pr (X a) dan Pr (X a) kurang dari batas bawah yang paling rendah masing-masing e at M (t) ketika 0 < t < h dan ketika -h < t < 0. Sehingga didapatkan Pr (X a) e at M (t), 0 < t < h, dan Pr (X a) e at M (t), -h < t < 0 Jadi, terbukti bahwa Pr (X a) e at M (t), 0 < t < h, dan Pr (X a) e at M (t), -h < t < 0 1.108. Diketahui : fungsi pembangkit momen X ada untuk semua nilai-nilai riil t dan diberikan M (t) =, t ), M(0) = 1. Ditanya : Tunjukkan bahwa Pr( X 1)= 0 dan Pr( X - 1) = 0 8

Jawab Dengan menggunakan latihan sebelumnya Pr (X a) e at M (t), Pr (X a) e at M (t), a = 1, Pr (X 1) e 1t M (t) Pr (X 1) e 1t. Pr (X 1) = t -1. a = -1, Pr (X 1) e 1t M (t) Pr (X 1) e 1t. Pr (X 1) = t -1. 9

D. Kesimpulan Ketaksamaan Chebishev Jika peubah acak X memiliki rerata μ dan varian σ 2 tidak nol, maka kita dapat menghubungkan antara keduanya, rumus ini dinamakan ketaksamaan chebyshev. Teorema 6. Misalkan u(x) adalah fungsi tak negatif dari variabel random X. jika E[u (X)] ada, maka, untuk setiap c konstanta positif, Pr [ u(x) c ] [ ()] Teorema 7. Ketaksamaan Chebyshev. Misalkan variabel random X memiliki distribusi probabilitas tentang apa yang kita asumsikan bahwa hanya ada varians yang terbatas σ 2. ini, tentu saja, menyiratkan bahwa ada mean (rata-rata) µ. Maka untuk setiap k > 0 Pr ( X- μ kσ) (batas atas) Atau equivalen dengan Pr ( X- μ kσ) 1- (batas bawah) 10