Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh :

dokumen-dokumen yang mirip
METODE NUMERIK. Akar Persamaan (2) Pertemuan ke - 4. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

BAB IV. Pencarian Akar Persamaan Tak Linier. FTI-Universitas Yarsi

METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN. Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 17 Maret 2010

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN

Persamaan Non Linier

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (1) Pertemuan ke - 3. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

Metode Numerik. Persamaan Non Linier

PERSAMAAN NON LINIER. Pengantar dan permasalahan persamaan Non-Linier. Sumarni Adi S1 Teknik Informatika STMIK AmikomYogyakarta 2014

Ilustrasi Persoalan Matematika

Persamaan Non Linier

METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER

Pengantar Metode Numerik

APLIKASI ANALISIS TINGKAT AKURASI PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE BISEKSIDAN METODE NEWTON RAPHSON

PERSAMAAN NON LINIER

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

CONTOH Dengan mengunakan Metode Regula Falsi, tentukanlah salah satu akar dari persamaan f(x) = x - 5x + 4. Jika diketahui nilai awal x = dan x = 5 se

BAB IV MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN

Penyelesaian Persa. amaan Non Linier. Metode Iterasi Sederhana Metode Newton Raphson. Metode Secant. Metode Numerik. Iterasi/NewtonRaphson/Secant

2 Akar Persamaan NonLinear

Persamaan Non Linier 1

Studi Kasus Penyelesaian Pers.Non Linier. Studi Kasus Non Linier 1

Mulyono (NIM : ) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan diagram alir, kode program serta keluaran

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental

ROOTS OF NON LINIER EQUATIONS

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 17 Maret 2010

Modul 5. METODE BIDANG-PARUH (BISECTION) untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

Modul Praktikum Analisis Numerik

Pertemuan ke 4. Non-Linier Equation

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Modul Praktikum Analisis Numerik

Penyelesaian Persamaan Non Linier

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Langkah Penyelesaian Example 1) Tentukan nilai awal x 0 2) Hitung f(x 0 ) kemudian cek konvergensi f(x 0 ) 3) Tentukan fungsi f (x), kemudian hitung f

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pertemuan 3: Penyelesaian Persamaan Transedental. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014

PERBANDINGAN METODE REGULA-FALSI DAN SECANT DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN NON-LINEAR SKRIPSI

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Modul 8. METODE SECANT untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL. A. Pendahuluan

Modul Dasar dasar C. 1. Struktur Program di C++

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (KKSS43116) Metode Numerik. Disusun oleh: Rafki Imani, MT

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin

BAB I PENDAHULUAN. keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

PROJEK 2 PENCARIAN ENERGI TERIKAT SISTEM DI BAWAH PENGARUH POTENSIAL SUMUR BERHINGGA

ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK /2

1-x. dimana dan dihubungkan oleh teorema Pythagoras.

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

esaian Pers.Non Linier Studi Kasus Penyele S. Hadi, ST. MSc. Muhammad Zen Studi Kasus Non Linier

PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB LANJUT

Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan lain untuk menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN TAKLINIER

LAPORAN Pemrograman Komputer

BANK SOAL METODE KOMPUTASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun

PRAKTIKUM 2 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Tabel

Veetha Adiyani Pardede M Komputasi Fisika METODE BISECTION

MODUL PRAKTIKUM METODE NUMERIK NAZARUDDIN

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK AJAR PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE NEWTON RHAPSON

Studi Pencarian Akar Solusi Persamaan Nirlanjar Dengan Menggunakan Metode Brent

1 Penyelesaian Persamaan Nonlinear

PERBANDINGAN KEEFISIENAN METODE NEWTON-RAPHSON, METODE SECANT, DAN METODE BISECTION DALAM MENGESTIMASI IMPLIED VOLATILITIES SAHAM

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

METODE NUMERIK STEEPEST DESCENT

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim

Hendra Gunawan. 11 Oktober 2013

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

AKAR PERSAMAAN NON LINEAR Persamaan hingga derajat dua, masih mudah diselesaikan dengan cara analitik. Contoh : a + b + c = 0 Solusi : 1 = b ± b 4 ac a Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh : f ( ) = e 3 + 3 = 0

Maka timbulah solusi dengan metode numerik, dengan pembagian metode sebagai berikut : 1. GRAFIS. BISECTION 3. REGULA FALSI 4. SECANT 5. NEWTON RHAPSON 6. ITERASI FIXED POINT

1. GRAFIS Merupakan metode mencari akar dengan cara menggambar fungsi yang bersangkutan Contoh : Y = 3- Berapa akar dari persamaan tsb?

Jawab: Dengan memasukkan harga didapat nilai fungsi f() f() -1.40 6.1-1.0 4.48 8.00-1.00 3.00 6.00-0.80 1.68-0.60 0.5 4.00-0.40-0.48.00-0.0-1.3 0.00 -.00 0.00 0.0 -.5 -.00 0.60-3.08 0.90-3.08-4.00 1.0 -.7 1.50 -.00 1.80-0.9.10 0.5.40.3.70 4.48 f() f -.00-1.50-1.00-0.50 0.00 0.50 1.00 1.50.00.50 3.00 X

. BISECTION Metode ini melakukan pengamatan terhadap nilai f() dengan berbagai nilai, yang mempunyai perbedaan tanda. Taksiran akar diperhalus dengan cara membagi pada interval yang mempunyai beda tanda tersebut.

F() 1 4 5 3

Algoritma : 1) Pilih 1 bawah dan puncak taksiran untuk akar, sehingga perubahan fungsi mencakup seluruh interval. Hal ini dapat diperiksa dengan memastikan : f ( 1 ). f ( ) < ) Taksiran akar, ditentukan oleh : r = + 1 0

3) Buat evaluasi dengan memastikan pada bagian interval mana akar berbeda : * jika f(1).f() < 0 akan berada pada bagian interval bawah, maka = r, dan kembali kelangkah * Jika f(1).f() > 0 akan berada pada bagian interval atas, maka 1 = r, dan kembali kelangkah * Jika f(1).f() = 0, akar setara r, perhitungan dihentikan, atau bisa juga : f ( 1). f ( ) < ε Dimana ε adalah harga toleransi yang dibuat.

Contoh : Carilah akar persamaan dari : 3 f ( ) = + 3 3 = 0, dengan ε = 0, 001 Penyelesaian: Hitung nilai f () pada interval antara titik 3 untuk =1, f ( = 1) = (1) + (1) 3(1) 3 = 4 3 untuk = f ( = ) = () + () 3() 3 = 3

Fungsi diatas adalah kontinyu, berarti perubahan tanda dari fungsi antara =1 dan = akan memotong sumbu paling tidak satu kali. titik perpotongan p antar sumbu dan fungsi merupakan akar-akar persamaan. hitung nilai, kemudian hitung fungsi f ) r ( r r = 1 + + = = 1 1,5 f ( = 1,5) = (1,5) 3 + (1,5) 3(1,5) 3 = 1, 875 r Langkah selanjutnya adalah membuat setengah interval berikutnya untuk membuat interval yang semakin kecil, dimana akar persamaan berada. Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel hasil perhitungan: No. f() 1 1.5-1.875 1.75 0.171875 3 1.65-0.943359 4 1.6875-0.40944 5 1.71875-0.14786 6 1.734375 0.003003 7 1.76563-0.051755 8 1.730469-0.014957 9 1.734 0.003513003513 10 1.731445-0.00578 11 1.731934-0.001109 1 1.73178 0.0010100101 13 1.73056 4.6E-05

HOME WORK Y = Sin X + 3 + Y = X 3 + - +

3. Metode Regula Falsi (Interpolasi Linier) i Kekurangan metode bisection adalah membagi dua selang diantara 1 dengan menjadi dua bagian yang sama, besaran f( 1 ) dan f( ) diabaikan. Misalnya, jika f( 1 ) lebih dekat ke nol daripada f( ), kemungkinan besar akar akan lebih dekat ke 1 daripada ke.

y f( ) 1 f( 1 )

Algoritma : 1) Pilih 1 bawah dan (puncak) untuk taksiran akar, sehingga perubahan fungsi mencakup seluruh interval. Hal ini dapat diperiksa dengan: f( 1 ). f( ) < 0. Taksir akar r, ditentukan oleh: r = f ( ) f ( ) 1 f ( a) Buat evaluasi berikut untuk memastikan harga akar : b) Jika f ( 1 ). f ( r ) < 0, maka akar berada pada bagian interval bawah, maka, kembali ke langkah. = c) Jika f ( 1 ). f ( r ) > 0 maka akar berada pada bagian interval atas, maka = r, kembali ke langkah. 1 d) Jika f ( 1 ). f ( r ) = 0, akar setara r maka hentikan perhitungan. 1 ) r

Contoh: f ( ) 6 = = 0.00001 1 ditentukan t ; 1 =1 =1. subtitusikan pada persamaan ; 6 f ( 1) = 1 1 1 = 1 6 f (1 1,) = (1,) 1, 1 = 0,78598 (1, 1) (0,78598 ( 1)) maka nilai = 1, 0,78598 = 1, 11198 r f (1,1198) = 1,11198 6 1,11198 1 = 0,146

Tabel hasil perhitungan: No. f() 1 1-1 1 1. 0.785984 3 1.111983-0.149 4 1.13139-0.034641 5 1.1348-0.005099 6 1.13465-0.000744 7 1.134714134714-0.000108 000108 8 1.13473-1.58E-05

4. Metode Secant Metode ini memerlukan dua taksiran awal akan tetapi karena f() tidak disyaratkan untuk berganti tanda diantara taksirantaksiran, maka metode ini tidak digolongkan sebagai metode pengurung. Persamaan yang dipakai metode secant adalah n+ 1 = n f f ( n ( n )( ) n f ( n 1 n 1 ) )

y f( 1 ) f( ) 3 1

Algoritma : Pilih 1 bawah dan (puncak) untuk taksiran akar. Taksir akar n+1, ditentukan oleh: n+ 1 = n f ( f ( )( ) f ( n n n 1 ( n n 1 Perhitungan dihentikan jika f( n+1 ) 0 atau Є = yang ditentukan ) )

Contoh: 6 f ( ) = 1 = 0 Ditentukan taksiran awalnya adalah : 6 X1 = 1 f (1) = 1 1 1= 1 X = f () = 6 1= 61 61( 1) = = 101619 1, n+ 1 61 ( 1)

Tabel hasil perhitungan: No. f() 1 1-1 61 3 1.01619-0.915368 4 1.030675-0.83191 5 1.175689 0.4657 6 1.13679-0.110633 7 1.133671-0.010806 8 1.134753 0.00094 9 1.13474-7.48E-07

5. Metode Newton Rhapson Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar-akar dari suatu persamaan. Jika perkiraan dari akar adalah i, suatu garis singgung dapat dibuat dari titik ( i, f( i ). Titik dimana garis singgung tersebut memotong sumbu biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat dari nilai akar.

y 1

Algoritma : Tentukan nilai 1 sebagai terkaan awal Buat taksiran untuk 1+n dengan persamaan : n+ 1 = n f ( ' f ( n n ) ) Perhitungan dihentikan jika f( n+1 ) 0 atau Є = yang ditentukan

' Contoh : 6 f ( ) = 1 = 0 Ditentukan taksiran awal 1 = 6 f () = 1= 5 61 f ( ) = 6 1= 0 ' 5 f () = 6() 1 = 191 61 = = 1,68068 191

Tabel hasil perhitungan: No. f() f'() 1 61 191 1.68068 19.8594 79.44695 3 1.430739 6.146795 34.97107 4 1.54971 1.651657 17.67754 5 1.161538 0.9431 11.68584 6 1.136353 0.01686 10.36889 7 1.134731134731 6.57E-05 10.8795

6. Metode Iterasi Fied Point Teknik iterasi fied point dijalankan dengan cara membuat fungsi f() menjadi bentuk fungsi implisit f()=0 kemudian =g(), iterasi yang digunakan adalah dalam bentuk persamaan; n+1 = g( n )

Algoritma : Tentukan nilai taksiran awal n Lakukan perhitungan taksiran akar dengan mempergunakan persamaan; X n+1 =g( n ) Perhitungan dihentikan jika; n+ 1 n ε

Contoh: X - 3 + 1 = 0 Tabel Hasil Perhitungan 3 = + 1 No. Xn Іn - n+1і X = 1/3 ( +1) ε = 0,001 Ditentukan 0 = X= 1/3(+1) = 1,667 1-1.6667 0.3333 3 1.593 0.4074 4 08619 0.8619 03973 0.3973 5 0.5810 0.809 6 0.4458 0.1351 7 03996 0.3996 0046 0.046 8 0.3866 0.0130 9 0.3831 0.0034 10 0383 00009 І 1 0 І= 1,667 = 0,333 10 0.383 0.0009