Bab 7 Sistem Pesamaan Linier. Oleh : Devie Rosa Anamisa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Part II SPL Homogen Matriks

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

Pertemuan 2 Matriks, part 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

Pertemuan 13 persamaan linier NON HOMOGEN

BAB 3 : INVERS MATRIKS

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

03-Pemecahan Persamaan Linier (2)

BAB 4 : SISTEM PERSAMAAN LINIER

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

Sistem Persamaan Aljabar Linier

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB X SISTEM PERSAMAAN LINIER

Sistem Persamaan Linier FTI-UY

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Bentuk umum : SPL. Mempunyai penyelesaian disebut KONSISTEN. Tidak mempunyai penyelesaian disebut TIDAK KONSISTEN TUNGGAL BANYAK

METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

P2.1 Teori. Secara umum, matriks Amxn = Pada matriks A di atas a23 menyatakan elemen matriks A pada baris ke-2 dan kolom ke Jenis-Jenis Matriks

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

Pertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU),

BAB 4 Sistem Persamaan Linear. Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

Solusi Sistem Persamaan Linear Ax = b

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks

DIKTAT MATEMATIKA II

BAB X MATRIK DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN

Keunggulan Penyelesaian Persamaan Linear dengan Metode Dekomposisi LU dalam Komputerisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN METODE ITERASI

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

MATRIK dan RUANG VEKTOR

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

MATRIKS. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil/kompleks) yang disusun secara empat persegi panjang (menurut baris dan kolom)

Catatan Kuliah Aljabar Linier

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

Syarif Abdullah (G ) Matematika Terapan FMIPA Institut Pertanian Bogor.

TUGAS MANDIRI MATRIKS. Mata Kuliah : Matematika ekonomi

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

Yang dibahas : Ortogonal Basis ortogonal Ortonormal Matrik ortogonal Komplemen ortogonal Proyeksi ortogonal Faktorisasi QR

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

Matematika Teknik DETERMINAN

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 4

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

Operasi Eliminasi Gauss. Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam

DUALITAS. Obyektif 1. Memahami penyelesaian permasalahan dual 2. Mengerti Interpretasi Ekonomi permasalahan dual

MAKALAH ALJABAR LINEAR TRANSFORMASI LINEAR ATAU PEMETAAN LINEAR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Aljabar Linier & Matriks. Tatap Muka 2

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

6 Sistem Persamaan Linear

MATRIKS. kolom, sehingga dapat dikatakan matriks berordo 3 1 Penamaan suatu matriks biasa menggunakan huruf kapital

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.

Solusi Persamaan Linier Simultan

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

BAB II DASAR DASAR TEORI

MODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA

BAB 2. DETERMINAN MATRIKS

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

MATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =

MODUL 3 FAKTORISASI LU, PARTISI MATRIK DAN FAKTORISASI QR

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

Secara umum persamaan linear untuk n peubah x 1, x 2,, x n dapatdinyatakandalambentuk: dimanaa 1, a 2,, a n danbadalahkonstantakonstanta

MATRIKS Matematika Industri I

Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik

Transkripsi:

Bab 7 Sistem Pesamaan Linier Oleh : Devie Rosa Anamisa

Pendahuluan Bentuk umum dari aljabar linier sebagai berikut: a11x1 + a12a 12X2 +... + a1na 1nXn = b1b a21x1 + a22a 22X2 +... + a2na 2nXn = b2b............... am1x1 + am2a m2x2 +... + amnxn = bn dimana : a = koefisien konstanta x = variabel n = jumlah variabel b = konstanta

Persamaan tersebut dalam matrik akan ditulis sebagai berikut: dapat ditulis : A x = B Matriks adalah suatu larik bilangan yang berbentuk empat persegi panjang. Misal : a23 mempunyai arti elemen yang terletak pada baris 2 dan kolom 3

Augmentasi Matrik Augmentasi matrik (perluasan matrik) adalah perluasan matrik A dengan menambahkan vector B pada kolom terakhir.

Macam macam matriks Matrik simetri, apabila aij = aji, misal matrik simetris 3x3. Matrik diagonal adalah matriks bujur sangkar dimana semua elemen kecuali diagonal utama adalah nol. Matrik identitas adalah matriks diagonal dimana semua elemen pada diagonal utama adalah 1. Matriks segitiga atas adalah matriks dimana semua elemen dibawah diagonal utama adalah nol. Matriks segitiga bawah adalah matriks dimana semua elemen diatas diagonal utama adalah nol. Matriks pita adalah matrik yang mempunyai elemen sama dengan nol, kecuali pada jalur yang berpusat pada diagonal utama atau disebut matrik tridiagonal.

Operasi Pada Matriks Penjumlahan: A + B = B + A (A+B)+C = A + (B +C) Pengurangan: A B B A A B = B A Perkalian: (AB)C = A(BC) (A+B)C = AC + BC A(B+C) = AB + AC Invers: A B x = b1 C D y b2 maka A. A-1 A = I

Metode Persamaan Linier Eliminasi Gauss Menjadikan persamaan linier yang terdiri dari beberapa bilangan yang tidak diketahui menjadi satu bilangan tak diketahui (dengan membuat suatu matriks triangular atas). Prosedur eliminasi gaus: Susun matriks untuk persamaan yang akan diselesaikan Gunakan operasi penjumlahan sederhana antar baris untuk memperoleh matriks triangular atas / bawah Tulis kembali baris terbaru dalam persamaan matriks Selesaikan sistem persamaan terbaru dengan cara subtitusi mundur

Contoh Eliminasi Gaus Carilah x, y dan z dari persamaan berikut ini : X + Y + Z = 0 X 2Y + 2Z = 4 X + 2Y Z = 2 Jawab : Augmentasi matriks : 1 1 1 0 B1 1-22 2 4 B2 1 2-11 2 B3 Baris 3 dikurangi baris 1 (B3-B1) B1) : 1 1 1 0 1-22 2 4 0 1-22 2 Baris 2 dikurangi baris 1 (B2 B1) : 1 1 1 0 0-33 1 4 0 1-22 2

Baris 3 dikali 3 kemdian ditambah dengan baris 2 : 1 1 1 0 0-33 1 4 0 0-55 10-5Z = 10 Z = -22...(3) -3Y + Z = 4... (2) -3Y + -22 = 4-3Y = 6 Y = -2 X + Y + Z = 0...(1) X + -22 + (-2)( = 0 X = 4 Jadi dapat disimpulkan x=4, y =-2 = dan z=-2

Eliminasi Gaus Jordan Mirip dengan metode eliminasi gaus Algoritma : Tulis sistem persamaan dalam matrik augmentasi [sistem] [A B] Ubah matrik [A B] kedalam bentuk: [A B] [I C] dimana I adalah matrik identitas Ketika langkah kedua sudah terpenuhi, tulis matriks [I C] sebagai hasil akhir persamaan.

Contoh Eliminasi Gaus Jordan Carilah x, y dan z dari persamaan berikut ini : X + Y = 3 X 4Y = 8 Jawab : Augmentasi matriks : 1 1 3 B1 1-44 8 B2 Baris 2 dikurangi 2 dikali baris 1 (B2-2B1) 2B1) : 1 1 3 1 2 2 Baris 2 dibagi 2 : 1 1 3 0 1 1

Baris 1 dikurangi dengan baris 2 : 1 0 2 0 1 1 Jadi Y = 1 dan X = 2

Metode Cholesky Mempunyai unsur koefisien variabel yang simetris Matrik simetri dinyatakan dalam produk matrik triangular bawah dengan matrik triangular atas dengan kedua matrik satu sama lain adalah matrik transpose Faktorisasi matrik : [A] =[U] U]trasnpose [U]

a11 a12 a13 u11 a21 a22 a23 23 = u 11 0 0 u11u = u21 u22 a31 a32 a33 u31 u32 u33 Hubungan Unsur aij dan Pada baris pertama : U1n1n = ain Jadi : U11 / a11 in / a = a11, U12 = a12 dan uij : / a11 11 u21 u31 22 0 * 0 u22u 33 0 0 u33u, U13 = a13 / a11 11 = a11, U12 = a12 / a11, U13 = a13 / a 22 u23

Pada Baris Kedua : U22 = (a22(a u12²) = (a22 (a12(a12²/ a11a 11) U23 = [(a23 u12 u13)/ u22u 22] Pada Baris Ketiga : U33 = (a23(a u13² u23²) Contoh : Tentukan matrik [u] u]transpose.[u] dari matrik [A] = 9-33 6-33 17-10 6-10 12 Dengan [u] = u11 u12 u13 0 u21 u13 0 0 u33

Pelajari keluar di UAS!!!! Metode Iterasi Gaus Seidel Adalah metode yang menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-nilai berubah Bila diketahui persamaan linier: a11x1 + a12x2 +... + a1nxn = b1 a21x1 + a22x2 +... + a2nxn = b2............... am1x1 + am2x2 +... + amnxn = bn Berikan nilai awal dari setiap Xi (i=1 s/d n) kemudian sistem persamaan linier diatas ditulis menjadi: X1 = 1/a11 11 (b1 a12x2 - a13x3 -...- a1nxn) X2 = 1/a22 22 (b2 a21x1 - a23x3 -...- a2nxn) Xn = 1/ann (bn an1x1-an2x2-...a2n 2nxn)

Contoh: Selesaikan sistem persamaan berikut dengan metode iterasi gauss seidel untuk mendapatkan nilai x, y dan z: 3x + y z =5 4x + 7y 3z = 20 2x 2y + 5z = 10 Jawab : Berikan nilai awal : x=0, y=0 dan z=0 Susun persamaan menjadi: X = (5 y + z)/3 = (5-0+0)/3 = 1.667 Y = (20-4x+3z)/7 = (20 4(1.667)+3(0))/7 = 1.90476 Z = (10-2x+2y)/5 = (10-2(1,667)+2(1,904) = 2.09524

Iterasi I: X = (5 y + z)/3 = (5-1.90476+2.09524)/3 = 1.73016 Y = (20-4x+3z)/7 = (20 4(1.73016)+3(2.09524))/7 = 2.76644 Z = (10-2x+2y)/5 = (10-2(1.73016)+2(2.76644) = 2.41451 Iterasi II : X = (5 y + z)/3 = (5-2.76644 + 2.41451)/3 = 1.54935 Y = (20-4x+3z)/7 = (20 4(1.54935)+3(2.41451))/7 = 3.0065 Z = (10-2x+2y)/5 = (10-2(1.54935)+2(3.0065) = 2.58286 Iterasi III : X = 1.5254 Y = 3.0924 Z = 2.6268 Iterasi IV : X = 1.5115 Y = 3.1192 Z = 2.6431 Iterasi V : X = 1.5080 Y = 3.1282 Z = 2.6481 Iterasi VI : X = 1.5066 Y = 3.1311 Z = 2.6498 Jadi iterasi 6 dan 5 hampir sama maka: X = 1.5066 Y = 3.1311 Z = 2.6498

Iterasi Jacobi Menggunakan rumusan rekursif untuk menghitung nilai pendekatan solusi persamaan. Proses iterasi dilakukan sampai dicapai suatu nilai yang konvergen dengan toleransi yang diberikan Contoh : a11x1 + a12x2 + a13x3 = b1 a21x1 + a22x2 + a23x3 = b2 a31x1 + a32x2 + a33x3 = b3 Persamaan dapat dinyatakan dalam bentuk berikut: X1 = 1/a11 11 (b1 a12 X2 = 1/a22 22 (b2 a21 Xn = 1/ann nn (bn an1x1-an2 12x2 - a13x3) 21x1 - a23x3 ) n2x2)

Dengan syarat a11, 11, a12, 12, a33 33 tidak sama dengan nol, apabila ditetapkan nilai awal x1,x2,x3 sebagai x=y=z=0 maka untuk mendapatkan pendekatan pertama dilakukan proses sbb: X1 (1)= 1/a11 (b1 a12x2 - a13x3) dengan x2 = 0 dan x3=0 X2 (1)= 1/a22 (b2 a21x1 - a23x3 ) dengan x1 =0 dan x3 = 0 X3 (1) = 1/a33 (b3 a31x1-a32x2) a32x2) dengan x1 =0 dan x2=0 Pendekatan kedua dengan nilai x1(2) =x1(1), x2(2)=x2(1), x3(2) = x3(1) Untuk iterasi ke-i perhitungan secara umum dinyatakan dengan: X1 (i+1)= 1/a11 (b1 a12x2(i) - a13x3(i)) X2 (i+1)= 1/a22 (b2 a21x1(i) - a23x3(i)) X3 (i+1) = 1/a33 (b3 a31x1(i)-a32x2(i)) a32x2(i))

Contoh : 3x + y z =5 4x + 7y 3z = 20 2x 2y + 5z = 10 Jawab: Langkah I : x=0, y=0 dan z =0 x = (5-0+0)/3 = 1.667, y = (20-0+0)/7= 0+0)/7= 2.857714 dan z = (10-0+0)/5 0+0)/5 = 2 Langkah 2 : X = (5-2.85+2)/3 = 1.38 Y = (20 4(2.85)+3(2))/7 = 2.761 Z = (10-2(1.667)+2(2.85))/5 = 2.47619 Dst sampai mencapai tolerasi yang mendekati.

Terima Kasih