STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Teorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

1 P E N D A H U L U A N

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATEMATIKA DASAR PENDIDIKAN BIOLOGI UPI 0LEH: UPI 0716

FUNGSI. 1. Definisi Fungsi 2. Jenis-jenis Fungsi 3. Pembatasan dan Perluasan Fungsi 4. Operasi yang Merupakan Fungsi. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

SOAL DAN PENYELESAIAN RING

RING FAKTOR DAN HOMOMORFISMA

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

STRUKTUR ALJABAR: RING

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Antonius C. Prihandoko

SISTEM BILANGAN BULAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

BAB 2 LANDASAN TEORI. aljabar merupakan suatu himpunan beserta dengan operasi-operasi pada himpunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

Fungsi. Hidayati Rais, S.Pd.,M.Si. October 26, Program Studi Pendidikan Matematika STKIP YPM Bangko. Rollback Malaria :)

Uraian Singkat Himpunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

INF-104 Matematika Diskrit

3. FUNGSI DAN GRAFIKNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

BAB 2 KONSEP DASAR 2.1 HIMPUNAN DAN FUNGSI

NAMA : KELAS : SMA TARAKANITA 1 JAKARTA theresiaveni.wordpress.com

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

Sifat Lapangan pada Bilangan Kompleks

BAB 3 FUNGSI. 1. Pengertian Fungsi. dengan satu dan hanya satu elemen B; f disebut fungsi dari A ke B, ditulis f : A

BAB 1. PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas sekilas mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan himpunan dan fungsi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

FUNGSI. range. Dasar Dasar Matematika I 1

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

OPERASI BINER. Yus Mochamad Cholily Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu Ring merupakan Sub Ring dan Ideal

KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS

Rencana Perkuliahan. Kelas : A, B, C, D. SKS/JS : 3/3 : Yus Mochamad Cholily

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

Teorema Dasar Aljabar Mochamad Rofik ( )

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI GRUP

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

Teori Dasar Fungsi. Julan HERNADI. December 27, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah, Ponorogo

IDEAL DAN SIFAT-SIFATNYA

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

FUNGSI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd.

SISTEM BILANGAN REAL

FUNGSI. Fungsi atau Pemetaan dari A ke B adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dengan setiap x Є A dipasangkan tepat dengan satu y Є B.

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

Fungsi. Adri Priadana ilkomadri.com

FUNGSI DAN GRAFIKNYA KULIAH-4. Hadi Hermansyah,S.Si., M.Si. Politeknik Negeri Balikpapan PERTIDAKSAMAAN

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

IDEAL DIFERENSIAL DAN HOMOMORFISMA DIFERENSIAL. Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman, Thresye

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

II. LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan didiskusikan unsur tak terdefinisi, aksioma-aksioma, istilahistilah,

FUNGSI. Modul 3. A. Definisi Fungsi

Diktat Kuliah. Oleh:

BAB 3 FUNGSI. f : x y

STRUKTUR ALJABAR 1 (TEORI GRUP)

Diktat Kuliah STRUKTUR ALJABAR 1 (TEORI GRUP) Oleh : FEBRUL DEFILA, S.Pd

BAB 4 ANALISIS DAN SIMULASI

Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Transkripsi:

STRUKTUR ALJABAR II Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field

RING (GELANGGANG) Ring adalah himpunan G yang tidak kosong dan berlaku dua oprasi biner (penjumlahan dan perkalian), yang memenuhi aksioma, antara lain: 1. Tertutup terhadap penjumlahan a, b G c G a + b = c 2. Assosiatif terhadap penjumlahan a, b, c Ga b c a b c 3. Terdapat elemen identitas terhadap oprasi penjumlahan 0 Ga G 0 + a = a + 0 = a 4. Setiap elemen anggota G mempunyai elemen invers terhadap oprasi penjumlahan a G a G (-a) + a = a + (-a) = 0 5. Komutatif terhadap penjumlahan a, b G a + b = b + a 6. Tertutup terhadap oprasi perkalian a, b G c G a b = c 7. Assosiatif terhadap oprasi perkalian a, b, c G a b c a b c 8. Distributif perkalian terhadap penjumlahan a, b, c G a (b + c) = (a b) + (a c) distribusi kiri (b + c) a = (b a) + (c a) distribusi kanan Contoh1: Selidiki apakah I 6 = {0,1, 2, 3, 4, 5} terhadap oprasi + dan merupakan ring

+ 0 1 2 3 4 5 0 0 1 2 3 4 5 1 1 2 3 4 5 0 2 2 3 4 5 0 1 3 3 4 5 0 1 2 4 4 5 0 1 2 3 5 5 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 0 1 0 1 2 3 4 5 2 0 2 4 0 2 4 3 0 3 0 3 0 3 4 0 4 2 0 4 2 5 0 5 4 3 2 1 1) Tertutup terhadap penjumlahan (2,3 I 6 ) 5 I 2 + 3 = 5 I 6 2) Assosiatif terhadap penjumlahan 2, 4, 5 I 2 4 5 2 4 5 0 + 5 = 2 + 3 5 = 5 3) Terdapat elemen identitas terhadap penjumlahan 0 I 3 I 0 + 3 = 3 + 0 = 3 4) Setiap anggota elemen I 6 mempunyai elemen invers terhadap oprasi penjumlahan 4 I 2 I 2 + 4 = 4 + 2 = 0 5) Komutatif terhadap penjumlahan 1, 4 I 1 + 4 = 4 + 1 = 5 6) Tertutup terhadap perkalian 3, 2 I 0 I 2 3 = 0 7) Assosiatif terhadap perkalian 2, 4, 5 I 2 4 5 2 4 5 2 5 = 2 2 4 = 4 8) Distributif perkalian terhadap penjumlahan 2, 3, 4 I 2 (3 + 4) = (2 3) + (2 4) 2 1 = 0 + 2 2 = 2

Contoh2: Selidiki apakah himpunan bilangan kompleks terhadap oprasi + dan suatu ring K = {a + bi a,b є R, R himpunan bilangan riil dan i= 1 } 1) Tertutup terhadap oprasi penjumlahan + Missal: K a b i K a b i є K K K = (a b i) + (a b i) = a a + (b b )i є K K tertutup terhadap oprasi penjumlahan 2) Assosiatif terhadap oprasi penjumlahan Missal: K a b i K a b i є K K a b i (K K ) + K = K + (K K ) {(a b i) + (a b i)} + (a b i) = (a b i) + {(a b i) + (a b i)} (a a a ) + (b b b ) i = (a a a ) + (b b b ) i K assosiatif terhadap oprasi penjumlahan 3) Terdapat elemen identitas terhadap oprasi penjumlahan K a b i є K 0 K a b i є K 0 + (a b i) = (a b i) + 0 = a b i K mempunyai elemen identitas terhadap operasi penjumlahan + 4) Setiap elemen anggota K mempunyai elemen invers terhadap oprasi penjumlahan (a b i є K) ( a b i є K) a b i + (a b i) = (a b i) + (a b i) = 0 Setiap elemen anggota K mempunyai elemen invers terhadap oprasi penjumlahan 5) Komutatif terhadap oprasi penjumlahan K a b i є K, maka K a b i a b i) + (a b i = (a b i + a b i) a a ) + (b b ) i = a a ) + (b b )i

6) Tertutup terhadap oprasi perkalian Missal: K a b i K a b i є K K K = (a b i a b i) = a a b b + (a b a b )i є K K tertutup terhadap oprasi perkalian 7) Assosiatif terhadap oprasi perkalian Missal: K a b i K a b i є K K a b i (K K ) K = K (K K ) {(a b i) (a b i)} (a b i) = (a b i) {(a b i) (a b i)} K assosiatif terhadap oprasi perkalian 8) Distributif perkalian terhadap penjumlahan Missal: K a b i K a b i є K K a b i (a b i) {(a b i)} (a b i)} = (a b i) (a b i) (a b i) (a b i) K distributif perkalian terhadap penjumlahan KARAKTERISTIK RING Jika R suatu Ring atau (R ; + ; ) ring untuk elemen sembarang a є R. jika dapat ditemukn bilangan bulat positif terkecil n sehingga n.a=0 elemn nol(0) dari ring R, maka karakteristik dari ring R adalah n. Jika n tidak dapat ditemukan, maka karakteristik dari ring R adalah nol(0) atau tidak terhingga Contoh Berapa karakteristik dari ring R bilangan bulat modulo.5 Jawab 5 0 = 0 5 2 = 0 5 4 = 0 5 1 = 0 5 3 = 0 Jadi karakteristik dari I 5 adalah 5

PEMBAGI NOL Suatu elemen a є ring R disebut pembagi nol bila hanya terdapat elemen b 0 єr a. b = b. a = 0 PEMBAGI NOL SEJATI Jika a є ring R suatu pembagi nol (a 0) dan b 0 є Ring, maka a disebut pembagi nol sejati (PNS). Jadi a 0 dan b 0 a. b = 0 Contoh 1. Bilangan bulat modulo 6 I 6 = {0, 1, 2, 3, 4, 5} 2 x 3 = 3 x 2 = 0 (mod 6) Jadi bilang bulat modulo 6 memuat PNS 2. Bilangan bulat modulo 5 I 5 = {0, 1, 2, 3, 4} I 5 tidak memuat pembagi nol sejati karena tidak ada anggota I 5 yang dikalikan hasilnya nol(0) MACAM-MACAM RING 1. Ring Unit Suatu ring (R ; + ; ) disebut ring unit bila hanya bila R juga memenuhi sifat terdapat elemen satuan terhadap perkalian ( z R)(a R) z. a = a. z = a

2. Ring Unit Komutatif Suatu ring (R ; + ; ) disebut ring bila R juga bersifat komutatif perkalian maka R disebut ring unit komutatif a, b R a. b = b. a Contoh: 1) Selidiki apakah R = {x + y 3 x, y є Riil} suatu ring unit komutatif terhadap oprasi penjumlahan + dan perkalian x Akan dibuktikan R = {x + y 3 x, y є Riil} suatu ring unit komutatif Terdapat elemen satuan terhadap oprasi perkalian Missal elemen satuan dari R adalah (x + y 3) є R dengan x, y є Riil, maka (x + y 3) (a + b 3) = (a + b 3) (x + y 3) = (a + b 3) Mempunyai elemen satuan o Elemen satuan kiri (x + y 3) (a + b 3) = (a + b 3) (xa + 3yb) + (xb+ ya) 3 = (a + b 3) xa + 3yb = a ax + 3by = a xb + ya = b bx + ay = b x y 3 3 23 2 2 3 2 = 1 3 = 2 3 2 0 Jadi elemen satuan kiri dari R adalah 1 + 0 3 o Elemen satuan kanan (a + b 3) (x + y 3) = (a + b 3) (ax + 3by) + (ay + bx) 3 = (a + b 3) ax + 3by = a ax + 3by = a bx + ay = b bx + ay = b

x y 3 3 23 2 2 3 2 = 1 3 = 2 3 2 0 Jadi elemen satuan kiri dari R adalah 1 + 0 3 Komutatif terhadap perkalian (x + y 3) (a + b 3) = (a + b 3) (x + y 3) (xa + 3yb) + (ya + xb) 3 = (xa + 3yb) + (xb+ ya) 3 R komutatif, karena perkalian bilangan Riil bersifat komutatif x y 0 2) Selidiki apakah M = y x 0 x, y Riil Suatu ring unit yang komutatif terhadap oprasi penjumlahan dan perkalian Akan dibuktikan M adalah Ring unit yang komutatif Terdapat elemen satuan terhadap oprasi perkalian x y 0 Misal elemen satuan dari M adalah y x 0 M dengan x, y R, maka x y 0 a b 0 a b 0 x y 0 a b 0 y x 0 b a 0 b a 0 y x 0 b a 0 Elemen satuan kiri x y 0 a b 0 a b 0 y x 0 b a 0 b a 0 ax by bx ay 0 a b 0 ay bx by ax 0 = b a 0 ax + by = a bx + ay = b a abx + a 2 y = ab -bx ay = -b ax by = a b abx b 2 y = ab (a 2 +b 2 ) y = 0 y = 0 bx + 0 = b x = 1

1 0 0 jadi elemen satuan kirinya adalah 0 1 0 Elemen satuan kanan a b 0 x y 0 a b 0 b a 0 y x 0 = b a 0 ax by bx ay 0 a b 0 ay bx by ax 0 = b a 0 ax + by = a bx + ay = b a abx + a 2 y = ab -bx ay = -b ax by = a b abx b 2 y = ab (a 2 +b 2 ) y = 0 y = 0 bx + 0 = b x = 1 1 0 0 jadi elemen satuan kanannya adalah 0 1 0 Komutatif terhadap oprasi perkalian x y 0 a b 0 a b 0 x y 0 y x 0 b a 0 b a 0 y x 0 HOMOMOERPHISMA Diketahui (R; +; ) dan (R ; +; ) ring Didefinisikan suatu fungsi f dari R ke R atau f : R R, maka fungsi f disebut homomorphisme dari R R bila dan hanya bila 1. a, b R f (a + b) = f(a) + f(b) 2. a, b R f (a b) = f(a) f(b) Jika homomorphisma injektif, maka f disebut monomorphisma Jika homomorphisma surjektif, maka f disebut epimophirsma Jika homomorphisma bijektif, maka f disebut isomorphisma Jika homomorphisma yang domain dan kodomainnya sama disebut endhomorphisma Suatu isomomorphisma yang domainda kodomainnya sama disebut automorphisma

Contoh: Jika (R ; + ; ) ring bilangan bulat dan (R ; + ; ) ring bilangan genap. Oprasi + seperti pada R sedangkan oprasi pada R didefinisikan ab = ; a, b R Jika f didefinisikan dari R R dengan f(x)= 2x, x R. Maka apakah f suatu homomorphisma yang bijektif (isomorphisma) f : R R dengan f(x) = 2x, x R akan dibuktikan isomorphisma (homomorphisma yang injektif dan surjektif) 1) ( a, b R) f (a + b) = f(a) + f(b) 2(a + b) = 2a + 2b 2a + 2b = 2a + 2b 2) ( a, b R) f (a b) = f(a) f(b) 2 (a b) = 2a 2b 2 ab = 2 (2ab) 2 ab = 2ab f injektif a b f(a) f(b) atau 2a 2b f surjektif (2a R ) ( a R) f(a) = 2a f isomorphisma SUB RING Suatu himpunan (R ; +; ) yang tidak kosong disebut sub ring dari ring (R; +; ) bila hanya bila terhadap oprasi yang sama dengan R, R juga ring dan R ring R dan R 0 disebut subring dari ring (R; +; ) bila hanya bila memenuhi: 1. a, b R (a - b) R 2. a, b R a. b R Contoh Selidiki apakah ring himpunan bilangan genap merupakan sub ring dari ring himpunan bilangan bulat

G : { bilangan bulat genap} atau G : {2n Akan dibuktikan G subring dari bilangan bulat Jika diambil X 1 = 2n 1 ; n 1 є B n є B} X 2 = 2n 2 ; n 2 є B Maka 1) X 1 - X 2 = 2n 1-2n 2 = 2 (n 1 - n 2 ) є G Karena n 1, n 2 є B (n 1 - n 2 ) є B 2(n 1 - n 2 ) є G 2) X 1. X 2 = (2n 1 ) (2n 2 ) = 2 (2n 1 n 2 ) є G Karena n 1, n 2 є B n 1 n 2 є B 2n 1 n 2 є G 2 (2n 1 n 2 ) є G Karena syarat 1) dan 2) terpenuhi maka G subring dari B