II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. ruang sampel dan dilambangkan dengan huruf S. Ruang sampel beranggotakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

APLIKASI METODE KAPLAN MEIER UNTUK MENDUGA SELANG WAKTU KETAHANAN HIDUP (Studi Kasus: Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

BEBERAPA DISTRIBUSI KHUSUS DKINTINU DIKENAL

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL SKRIPSI

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

Probabilitas dan Statistika Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu. Adam Hendra Brata

I. PENDAHULUAN. merangkum, dan mempresentasikan data dengan cara informatif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)


SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ANALISIS DATA UJI HIDUP KODE MATA KULIAH : MAA SKS

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONSISTENSI ESTIMATOR

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

TINJAUAN PUSTAKA. (statistik) dinamakan galat baku statistik, yang dinotasikan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 64

ESTIMASI CONFIDENCE INTERVAL BOOTSTRAP UNTUK ANALISIS DATA SAMPEL TERBATAS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE JACKKNIFE TERHAPUS-1 PADA PENGOLAHAN DATA METODE QUICK COUNT

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Herrhyanto & Gantini (2009), peubah acak X dikatakan berdistribusi

Interval Kepercayaan Skewness dan Kurtosis Menggunakan Bootstrap pada Data Kekuatan Gempa Bumi

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

SATUAN ACUAN PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIK & PROBABILITAS KODE : TIK1010 / SKS : 3 SKS

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

LANDASAN TEORI. Generalized Lambda Distribution (GLD) awalnya diusulkan oleh Ramberg dan

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q)

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INFERENSI PARAMETER SIMPANGAN BAKU POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

HANDOUT PERKULIAHAN. Pertemuan Ke : 3 : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

Distribusi Peluang. Maka peubah acak X dinyatakan dengan banyaknya kemunculan angka. angka sama sekali. angka.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

ANALISIS DATA UJI HIDUP

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

II. LANDASAN TEORI. sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah

Transkripsi:

5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Peluang Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Peluang suatu kejadian P(E) adalah rasio dari banyaknya titik kejadian dan ruang sampel atau : Dimana dan berturut-turut adalah banyaknya titik kejadian dan ruang sampel. Aksioma dan sifat-sifat peluang : 1. 2. (* +) 3. 4. Untuk kejadian A dan B 5. Jika kejadian A dan B saling asing maka 6. Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika 7. Peluang Bersyarat ( ) ;

6 2.2 Peubah Acak Misalkan adalah sebuah percobaan dengan ruang sampelnya. Sebuah ruang fungsi yang menetapkan setiap anggota ke sebuah bilangan real dinamakan peubah acak (Herhyanto, 2009). Jika banyak nilai-nilai yang mungkin dari yaitu (ruang hasil ) berhingga atau tak berhingga tapi dapat dihitung, maka dinamakan peubah acak diskrit. Nilainilai yang mungkin dari bisa ditulis sebagai: Jika nilai-nilai yang mungkin dari (yaitu ruang hasil ) merupakan sebuah interval pada garis bilangan real, maka dinamakan peubah acak kontinu. 2.3 Distribusi Peluang Jika X adalah peubah acak diskrit, maka untuk setiap dalam range dinamakan fungsi peluang dari Nilai fungsi peluang dari yaitu harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut : a. b. Kumpulan pasangan yang diurutkan * ( + dinamakan distribusi peluang dari Bentuk umum dari fungsi peluang ada dua kemungkinan, yaitu berupa konstanta dan berupa fungsi dari nilai peubah acak. Misalnya adalah peubah acak kontinu yang didefinisikan dalam himpunan bilangan real. Sebuah fungsi disebut fungsi densitas dari, jika nilai-nilainya, yaitu memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :

7 a. b. c. 2.4 Fungsi Pembangkit Momen Jika adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka fungsi pembangkit momen dari (dinotasikan dengan ) didefinisikan sebagai: Untuk Definisi 2.1: Fungsi Pembangkit Momen Diskrit Jika X adalah peubah acak diskrit dan adalah nilai fungsi peluang dari di, maka fungsi pembangkit momen dari didefinisikan sebagai: Definisi 2.2: Fungsi Pembangkit Momen Kontinu Jika X adalah peubah acak kontinu dan adalah nilai fungsi densitas dari di, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai:

8 2.5 Konsep Dasar dan Fungsi Reliabilitas Keterandalan (Reliabilitas) adalah ukuran suatu komponen atau peralatan untuk beroperasi terus menerus tanpa adanya gangguan atau kerusakan. Menurut Patrick (2001) practical reliability merupakan probabilitas sebuah komponen atau suatu sistem untuk dapat beroperasi sesuai dengan fungsi yang diinginkan untuk suatu periode waktu tertentu ketika digunakan untuk dibawah kondisi operasional tertentu. Fungsi-fungsi pada distribusi uji hidup sistem merupakan suatu fungsi yang menggunakan variabel random waktu hidup suatu sistem. Variabel random waktu hidup suatu sistem biasanya dinotasikan dengan huruf T dan akan membentuk suatu distribusi. Distribusi waktu hidup dijelaskan oleh tiga fungsi, yaitu fungsi Reliabilitas R(t), fungsi densitas peluang f(t) dan fungsi kegagalan/fungsi hazard h(t). Ketiga fungsi tersebut ekuivalen secara matematik, yang berarti jika salah satu dari ketiga fungsi tersebut diketahui, maka fungsi yang lain dapat diturunkan. Keterandalan (reliabilitas) adalah peluang suatu produk akan beroperasi dengan baik untuk periode yang telah ditetapkan di bawah kondisi yang ditentukan, seperti suhu dan tegangan, tanpa kegagalan (Cox & Oakes 1984). Keterandalan Dirumuskan sebagai: R(t) = P (objek hidup lebih dari waktu t) = P ( T > t )

9 = 1- P (objek gagal sebelum waktu t) = 1- P (T t ) R(t) merupakan fungsi keterandalan, probabilitas bahwa kegagalan tidak akan terjadi sebelum t, atau probabilitas bahwa waktu kerusakan lebih besar atau sama dengan t. 2.6 Fungsi Densitas Peluang Waktu tahan hidup T mempunyai fungsi densitas peluang yang dinotasikan dengan f(t) dan didefinisikan sebagai peluang kegagalan suatu objek pada interval (t,t + ) per satuan waktu. Fungsi densitas peluang dinyatakan sebagai : [ ( ] [ ] Yang mempunyai sifat sebagai berikut : Fungsi disebut fungsi densitas peluang bagi variabel random kontinu T bila ruas daerah dibawah kurva dan diatas sumbu t sama dengan 1, dan bila ruas daerah dibawah kurva antara menyatakan peluang T terletak antara a dan b (Walpole, 1995).

10 2.7 Fungsi Kegagalan (Fungsi Hazard) Fungsi kegagalan dari waktu tahan hidup T dinotasikan dengan h(t) dan didefinisikan sebagai peluang suatu objek gagal di dalam interval waktu (t, t+ t) dengan diketahui bahwa objek tersebut masih hidup selama waktu t (David, 1996). Fungsi kegagalannya dinyatakan dengan: [ ( ) ] [ ] [ ] ( ) [ ( ) ] ( [ ] (

11 2.8 Tipe Data Tersensor Sensor dilakukan untuk memperpendek waktu percobaan karena untuk mengukur waktu kegagalan atau kematian objek memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Dalam uji ketahanan terdapat tiga jenis sensor (Lee, 1992), yaitu: 1. Sensor Tipe I Sensor tipe I adalah tipe penyensoran di mana percobaan akan dihentikan setelah mencapai waktu T yang telah ditentukan untuk mengakhiri semua n individu yang masuk pada waktu yang sama. Berakhirnya waktu uji T menjelaskan waktu sensor uji, dengan kata lain jika tidak terdapat individu yang hilang secara tiba-tiba, maka waktu tahan hidup observasi tersensor sama dengan lama waktu pengamatan. 2. Sensor Tipe II Sensor tipe II adalah tipe penyensoran di mana sampel ke-r merupakan jumlah kegagagalan yang ditetapkan. Dengan kata lain jika total sampel berukuran n, maka percobaan akan dihentikan sampai diperoleh r kegagalan. Semua unit uji n masuk pada waktu yang sama. Pada sensor tipe II, jika tidak terdapat individu yang hilang, maka waktu tahan hidup observasi tersensor sama dengan waktu tahan hidup observasi tidak tersensor. Kelebihan dari sensor ini adalah dapat menghemat waktu dan biaya. 3. Sensor Tipe III Dalam sensor tipe III ini, individu atau unit uji masuk ke dalam percobaan pada waktu yang berlainan selama periode waktu tertentu. Beberapa unit uji mungkin

12 gagal/mati sebelum pengamatan berakhir sehingga waktu tahan hidupnya dapat diketahui dengan pasti. Kemungkinan kedua adalah unit uji keluar sebelum pengamatan berakhir, atau kemungkinan ketiga adalah unit uji tetap hidup sampai batas waktu terakhir pengamatan. Untuk objek yang hilang, waktu tahan hidupnya adalah sejak masuk dalam pengamatan sampai dengan waktu terakhir sebelum hilang. Untuk unit uji yang tetap hidup, waktu tahan hidupnya adalah dari mulai masuk pengamatan sampai waktu pengamatan berakhir. Penyensoran data dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: a. Data hilang b. Data keluar (withdrawls) c. Berakhir waktu pengamatan Percobaan juga dapat dilakukan tanpa menggunakan ketiga tipe penyensoran tersebut, yaitu dengan sampel lengkap. Sampel lengkap berarti bahwa nilai kegagalan dari semua unit sampel yang diobservasi dapat diketahui. Percobaan akan berhenti jika semua sampel yang diamati mengalami kegagalan. 2.9 Proses Poisson Definisi 2.3: Proses Poisson (Stationary independent increments) Suatu proses menghitung * + dikatakan proses poisson dengan parameter jika memenuh: ( ) ( ( )

13 ( ) ( ) (S.Osaki, 1992) Peluang bahwa ada k kejadian pada interval ( dari definisi 2.3, untuk berlaku: ( ) Karena proses poisson stationer, maka: ( ) ( ) Untuk sebarang Definisi 2.4: Proses Poisson (independent increments) Suatu proses menghitung * + dikatakan proses poisson dengan parameter jika memenuh: ( ) ( )

14 Maka:, -, -, - Teorema 1: Jika jumlah kegagalan mengikuti distribusi Poisson maka suatu variabel random waktu antar kegagalan mengikuti distribusi Eksponensial. Fungsi peluang distribusi Poisson dengan parameter adalah: { Bukti:. fungsi distribusi kumulatif dari t Jika suatu variabel random waktu antar kedua kegagalan berurutan dimisalkan T, Maka: * + * + Atau menggunakan sebagai fungsi distribusi kumulatif dari T diperoleh: * +

15 Maka fungsi densitasnya adalah: { Dari fungsi densitas distribusi Eksponensial dengan parameter diatas, maka diperoleh fungsi pembangkit momen: ] ( diperoleh dari turunan pertama fungsi pembangkit momen, sehingga: Maka: ( Jadi waktu kegagalan yang berurutan mengikuti distribusi Eksponensial dengan rata-rata dan varian 2.10 Distribusi Gamma Menurut Herhyanto (2009) peubah acak dikatakan berdistribusi Gamma, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk : {

16 Peubah acak yang berdistribusi Gamma disebut juga peubah acak gamma. Peubah acak yang berdistribusi Gamma dapat dinotasikan dengan artinya peubah acak berdistribusi Gamma dengan parameter. Peubah acak yang berdistribusi Gamma dengan parameter bisa juga ditulis sebagai: Fungsi pembangkit momen distribusi Gamma berdasarkan definisi pembangkit momen kontinu adalah : [ ] [ ] Misalnya :. / sehingga Untuk

17 Maka diperoleh fungsi pembangkit momen distribusi Gamma adalah 2.11 Distribusi Eksponensial Distribusi Eksponensial merupakan bentuk khusus dari distribusi Gamma dengan Fungsi Densitas Eksponensial: { dengan adalah rata-rata waktu kegagalan dan t adalah waktu percobaan. Fungsi distribusi kumulatif distribusi Eksponensial adalah:

18 0 1 - Fungsi tahan hidupnya adalah: Fungsi kegagalannya adalah: (Lee, 1992). berdasarkan definisi pembangkit momen kontinu, maka fungsi pembangkit momen untuk distribusi Eksponensial adalah:

19 Misalkan: Maka: - ] ]

20 Maka diperoleh fungsi pembangkit momen distribusi Eksponensial adalah 2.12 Distribusi Khi-Kuadrat Distribusi Khi-kuadrat merupakan bentuk khusus dari distribusi Gamma dengan Fungsi Densitas Khi-kuadrat Peubah acak dikatakan berdistribusi khi-kuadrat, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk : {. / Peubah acak berdistribusi khi-kuadrat disebut juga peubah acak khi-kuadrat. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi khi-kuadrat adalah artinya peubah acak berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan. Peubah acak yang berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat bebas bisa juga ditulis sebagai : Berdasarkan definisi pembangkit momen kontinu, maka fungsi pembangkit momen untuk distribusi khi-kuadrat adalah :

21. /. / 0. /1 []. /. /. /. /. /. / Jadi diperoleh fungsi pembangkit momen distribusi Khi-kuadrat adalah

22 2.13 Statistik Cukup Statistik cukup untuk parameter adalah statistik dalam arti tertentu dapat menyerap semua informasi tentang yang termuat dalam sampel. Bila adalah statistic cukup untuk maka setiap inferensi tentang harus tergantung pada sampel hanya melalui. Definisi : ( ) ( ) Ini berarti dapat mengganti dengan ataupun tanpa kehilangan informasi. Maksud dari definisi diatas yaitu : bila ( ) adalah densitas dari dan ( ) adalah densitas dari, maka adalah statistik cukup untuk bila untuk setiap dalam ruang sampel, rasio = ( ( ) ( ) tidak bergantung pada 2.14 Metode Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Estimation ) Metode kemungkinan maksimum adalah metode untuk menduga satu sebaran dengan memilih dugaan-dugaan yang nilai-nilai parameternya diduga dengan memaksimalkan fungsi kemungkinannya, metode kemungkinan maksimum

23 merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan untuk mencari nilai estimasi dari suatu parameter. Menurut Nar Herhyanto (2003), misalkan adalah peubah acak kontinu atau diskrit dengan fungsi kepekatan peluang, dengan adalah salah satu parameter yang tidak diketahui. Misalkan merupakan sampel acak berukuran maka fungsi kemungkinan (likelihood function) dari sampel acak itu adalah: Dalam hal ini, fungsi kemungkinan adalah fungsi dari parameter yang tidak diketahui. Biasanya untuk mempermudah penganalisaan, fungsi kemungkinan diberi log natural. Penduga kemungkinan maksimum dari adalah nilai yang memaksimalkan fungsi. 2.15 Metode Bootstrap Pertama kali bootstrap diperkenalkan oleh Efron pada tahun 1979 untuk mengetahui sebaran statistik sampel yang tidak diketahui pengamatanpengamatan bebas menyebar secara identik. Bootstrap merupakan metode resampling untuk inferensia statistik yang biasa digunakan untuk menduga selang kepercayaan, tetapi juga digunakan untuk menduga bias dan menduga ragam atau menentukan hipotesis. Metode bootstrap dapat diterapkan untuk kasus nonparametrik maupun parametrik. Dalam kedua kasus tersebut, inferensia didasarkan pada suatu

24 observasi sampel acak berukuran n dan berdistribusi identik (Efron dan Tibshirani, 1993). Definisi 2.5 Jika sampel acak dari suatu populasi maka variabel (, ) adalah sampel acak bootstrap yaitu sampel yang diperoleh dari X secara acak dengan pengembalian. Variabel, bebas dan berdistribusi bersyarat terhadap X. Tanda mengindikasi bahwa bukan himpunan data X tetapi hasil resampel, berarti titik data, adalah sampel acak berukuran n dengan pengembalian dari populasi n, = (Efron dan Tibshirani, 1993). Dalam kasus nonparametrik, distribusi sampel diambil dari distribusi populasi yang tidak diketahui, disebut distribusi empiris dari X yaitu distribusi yang mempunyai peluang 1/n untuk setiap titik pada X. Sedangkan untuk kasus parametrik distribusi diketahui. Dalam kedua kasus tersebut diambil dengan resampling dari distribusi sample asli X (Efron dan Tibshirani, 1993). Prinsip dasar dalam pembentukan sampel dengan metode bootstrap nonparametrik adalah sebagai berikut: 1. Konstruksi distribusi peluang sampel, yaitu dengan setiap unsur dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diikutsertakan kedalam sampel sehingga setiap titik memiliki peluang untuk terpilih sebesar 1/n, dengan kata lain anggota sampel diambil dengan pengembalian.

25 2. Dengan tetap, ambil sampel acak berukuran n dari populasi dengan pengambalian sebut, dengan, sehingga akan menyebar identik i=1,2,3,..., n sampel ini disebut sampel bootstrap (, ). 3. merupakan himpunan pasangan terurut (X, ) atau disebut distribusi sampling (X, ). Aproksimasi (X, ) dengan distribusi sampling bootstrap Untuk menjelaskan metode bootstrap secara umum pandang (X, ) besaran yang tergantung dari sampel X=( ) dan distribusi peluang sampel f. Berdasarkan Teorema Limit Pusat, pada kasus nonparametrik diambil ( ) dengan adalah statistik untuk (Efron dan Tibshirani, 1993).