MATRIKS. Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu sekolah Tabel Jumlah Siswa Kelas Laki-laki Wanita

dokumen-dokumen yang mirip
Banyaknya baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut, disebut ordo matriks

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

E-learning matematika, GRATIS

METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n

Matriks Jawab:

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

MATRIKS. 3. Matriks Persegi Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

MATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

Pertemuan 2 Matriks, part 2

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Analisa Numerik. Matriks dan Komputasi

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

Contoh. C. Determinan dan Invers Matriks. C. 1. Determinan

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

BAB 2. DETERMINAN MATRIKS

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

DIKTAT MATEMATIKA II

Matematika Teknik I: Matriks, Inverse, dan Determinan. Oleh: Dadang Amir Hamzah STT DR. KHEZ MUTTAQIEN 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATRIKS. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT VI DERAJAT MAHIR 2 SETARA KELAS XII. Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

Trihastuti Agustinah

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS (WAJIB)

MATEMATIKA. Sesi MATRIKS CONTOH SOAL A. MATRIKS SATUAN (MATRIKS IDENTITAS)

MATRIK dan RUANG VEKTOR

Definisi : det(a) Permutasi himpunan integer {1, 2, 3,, n}:

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matriks. Matriks B A B. A. Pengertian Matriks. B. Operasi Hitung pada Matriks. C. Determinan dan Invers

MATRIKS. kolom, sehingga dapat dikatakan matriks berordo 3 1 Penamaan suatu matriks biasa menggunakan huruf kapital

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks

BAB 4 MATRIK ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Matriks. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Kompetensi Dasar Dan Pengalaman Belajar

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 3) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

BAB II LANDASAN TEORI

STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

BAB 3 : INVERS MATRIKS

MATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Matematika Teknik DETERMINAN

MODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA

MATRIKS Matematika Industri I

MATRIKS Matematika Industri I

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

BAB V HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

TUGAS MANDIRI MATRIKS. Mata Kuliah : Matematika ekonomi

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 2) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

10. MATRIKS. , maka transpose matriks A adalah A T a

P2.1 Teori. Secara umum, matriks Amxn = Pada matriks A di atas a23 menyatakan elemen matriks A pada baris ke-2 dan kolom ke Jenis-Jenis Matriks

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

Part II SPL Homogen Matriks

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

TEKNIK INFORMATIKA FENI ANDRIANI

KAJIAN METODE KONDENSASI CHIO PADA DETERMINAN MATRIKS

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Transkripsi:

MATRIKS A. Pengertian Matriks. Pengertian Matriks dan Ordo Matriks Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu sekolah Tabel Jumlah Siswa Kelas Laki-laki Wanita Ι ΙΙ ΙΙΙ Dari tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam tanda kurung buka dan kurung tutup, bentuknya menjadi Bentuk sederhana inilah yang kita sebut sebagai matriks.. Pengertian Matriks: Susunan bilangan (elemen) yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegipanjang. (Tumisah, :hal ) Matriks dinotasikan dengan huruf kapital A, B, K, dan sebagainya. Banyaknya baris dan banyaknya kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut. yang disebut ordo matriks Secara umum, matriks A mxn a a a... am a a a... am a a a... am............... an a n an... a mn

Perhatikan bahwa elemen matriks A tersebut berindeks rangkap, misalnya a menyatakan elemen matriks A pada baris ke- dan kolom ke-, sedangkan matriks A berordo m X n dan ditulis A mxn. Jenis-jenis Matriks Berdasarkan ordonya terdapat jenis matriks, sbb : a. Matrik bujursangkar/persegi yaitu matriks berordo n x n atau banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom disebut juga sebagai matriks persegi berordo n. Contoh: B x utama B., maka dan dikatakan berada pada diagonal b. Matriks baris yaitu matriks berordo x n atau hanya memiliki satu baris. Contoh: C x [ ] c. Matriks kolom yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom Contoh: E x d. Matriks tegak yaitu matriks berordo m x n dengan m>n Contoh: A, A berordo X sehingga matriks A tampak tegak e. Matriks datar yaitu matriks berordo m x n dengan m<n Contoh: F, F berordo X sehingga matriks F tampak datar

Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, sbb : a. Matriks nol yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai O. Contoh: O x, O x [ ] b. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol dan dinotasikan sebagai D. Contoh: D x c. Matriks skalar yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama. Contoh: D x d. Matriks simetri yaitu matriks persegi, yang setiap elemennya, selain elemen diagonal, adalah simetri terhadap diagonal utama. Contoh: F x e. Matriks simetri miring yaitu matriks simetri yang elemen-elemennya, selain elemen diagonal, saling berlawanan. Contoh: G x

f. Matriks Identitas/satuan yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah dan dinotasikan sebagai I. Contoh: I x g. Matriks segitiga atas yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol. Contoh: G x h. Matriks segitiga bawah yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya adalah nol. Contoh: H x i. Matriks transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose matriks A dilambangkan dengan A T Contoh: A x, maka A T, perhatikan bahwa ordo dari A T adalah X.. Kesamaan Matriks Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama bila dan hanya bila mempunyai ordo sama dan elemen-elemen yang seletak juga sama.

Contoh: A x, B x maka A B Perhatikan bahwa C x dan C x A x karena ada elemennya yang seletak dan nilainya tidak sama. Perhatikan juga bahwa D dan D A karena ordo kedua matriks tersebut tidak sama. B. Operasi Matriks dan Sifat-sifatnya. Penjumlahan dan Pengurangan Dua Matriks Untuk menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks, perhatikan tabel peminjam buku dibedakan atas jenis program keahlian siswa berikut :. Tabel Siswa program keahlian Akuntansi Jenis Buku Peminjam Laki-laki Wanita Fiksi Non Fiksi (Tabel ) Tabel Siswa program keahlian Perkantoran Jenis Buku Peminjam Laki-laki Wanita Fiksi Non Fiksi (Tabel )

Pertanyaan: Berapakah jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku kategori fiksi dan jumlah siswa wanita yang meminjam buku kategori non fiksi dari kedua program keahlian tersebut? Jawab: Dengan mudah kita bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan melihat isi tabel yang bersesuaian dan menjumlahkannya. Hasil penjumlahan disajikan dalam tabel berikut : Tabel Siswa program keahlian Akuntansi dan Perkantoran Jenis Buku Peminjam Laki-laki Wanita Fiksi + + Non Fiksi + + (Tabel ) Jadi jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku jenis fiksi dari kedua program keahlian itu sebanyak orang dan jumlah siswi yang meminjam buku jenis non fiksi dari kedua program keahlian itu sebanyak orang. Pengertian penjumlahan matriks : Jika A + B C, maka elemen-elemen C diperoleh dari penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij a ij + b ij untuk elemen C pada baris ke-i dan kolom ke-j. Akibatnya, matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila kedua matriks memiliki ordo yang sama. Contoh: A, B maka A + B + C

Sifat-sifat penjumlahan matriks :. A+B B+A (hukum komutatif untuk penjumlahan). A+(B+C) (A+B)+C (hukum asosiatif untuk penjumlahan). A+O O+A A. (A+B) T A T + B T. Ada matriks B sedemikian sehingga A + B B + A yaitu B - A Untuk menjelaskan operasi pengurangan matriks, perhatikan soal berikut : Udin seorang pekerja bangunan, ia dan teman-temannya sedang membangun sebuah rumah tinggal. Pada pengecatan pertama, rumah itu menghabiskan beberapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang disajikan pada tabel berikut ini: Jenis Cat Tabel Pengecatan ke- Cat tembok Cat kayu Jenis Warna Warna putih Warna biru Pak mandor memperkirakan untuk mengecat rumah itu sampai selesai memerlukan sejumlah cat kayu dan cat tembok yang dituliskannya pada tabel berikut ini: (tiap kalengnya dalam satuan yang sama dengan tabel di atas)

Jenis Cat Tabel Pak Mandor Cat tembok Cat kayu Jenis Warna Warna putih Warna biru Pak mandor menyuruh Udin ke toko untuk membeli lagi cat tembok dan cat kayu agar pada pengecatan kedua rumah itu dapat diselesaikan. Berapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang harus dibeli Udin untuk masing-masing warna tersebut? Jawab: Untuk mengetahui kekurangan cat tembok dan cat kayu masing-masing warnanya, dapat dihitung dengan jalan: tabel pak mandor dikurangi dengan tabel pengecatan pertama yaitu dengan mengurangi tiap jenis cat dan warna yang bersesuaian letaknya. Jenis Cat tabel cat yang harus dibeli Udin Cat tembok Cat kayu Jenis Warna Warna putih - - Warna biru - - Pengertian pengurangan matriks : Jika AB C, maka elemen-elemen C diperoleh dari pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij a ij b ij atau pengurangan dua matriks ini dapat dipandang sebagai penjumlahan, yaitu A + (-B)

Contoh: A, B AB atau AB A+(-B) +. Perkalian Matriks dengan Bilangan Real ( Skalar ) Matriks A dikalikan dengan suatu bilangan real k maka ka diperoleh dari hasilkali setiap elemen A dengan k. Contoh: P maka P Jika a dan b bilangan real dan B, C dua matriks dengan ordo sedemikian hingga dapat dilakukan operasi hitung berikut, maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar : ) a(b+c)ab+ac ) a(bc) abac ) (a+b)c ac+bc ) (a-b)c acbc ) (ab)c a(bc) ) (ab) T ab T

. Perkalian Dua Matriks Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom matriks A sama dengan jumlah baris matriks B. Jadi A mxn B nxp bisa didefinisikan, tapi B nxp A mxn tidak dapat didefinisikan. A B AB mxn nxp mxp Perhatikan bahwa hasil kali matriks AB berordo mxp Elemen-elemen dari AB diperoleh dari hasil kali setiap baris pada matriks A dengan setiap kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan menjadi satu elemen. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan contoh- contoh perkalian matriks dengan matriks. Contoh perkalian matriks xp dengan matriks px : B [ ] dan C, B x C x [( x) + (x) + (x)] [ ] Contoh perkalian matriks px dengan matriks xp: A dan B[ ], A x B x x x x x x x x x x Hasilkalinya merupakan suatu matriks berordo X.

Contoh perkalian matriks mxn dengan matriks nxp: A, B A x B x AB (x) + (x) (x) + (x) (x) + (x) (x) + (x) (x) + (x) (x) + (x) Perhatikan hal-hal berikut ini : ) Pada umumnya AB BA ( tidak komutatif ) ) Apabila A suatu matriks persegi maka : A A.A ; A A.A : A A. A dan seterusnya ) Apabila AB Bc maka tidak dapat disimpulkan bahwa B C ( tidak berlaku sifat penghapusan ) ) Apabila AB maka tidak dapat disimpulkan bahwa A atau B Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks : ) A(BC) (AB)C ) A(B+C) AB + AC ) (B+C)A BA + CA ) A(BC) ABAC ) (BC)A BACA ) a(bc) (ab)c B(aC) ) AI IA A

C. Determinan Matriks Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan. Pengertian Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(a). (Howard Anton, : hal ) Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan + atau -. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan cara mencari determinan matriks berordo x dan matriks berordo x.. Determinan matriks berordo X Jika matriks A a c b d maka det (A) A a c b d adbc Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari a c b d Contoh: P, maka det(p) P (x)-(x). Determinan matriks berordo X Untuk mencari determinan matriks berordo X dapat digunakan dua metode, sebagai berikut : a. Metode Sarrus Jika matriks B p s v q t w r u x

maka det(b) B x w v u t s r q p ptx + quv +rsw rtv qsx-puw Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari x w v u t s r q p w v t s q p Perlu diperhatikan bahwa cara demikian tidak berlaku bila matriks berordo x dan yang lebih tinggi lagi. Contoh: Q, maka det(q) Q adalah (xx)+(xx)+(xx)-(xx)- (xx)-(xx) - b. Metode Kofaktor Terlebih dahulu siswa dijelaskan tentang sub matriks atau minor dari suatu matriks. Minor suatu matriks A dilambangkan dengan M ij adalah matriks bagian dari A yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i dan elemen-elemen pada kolom ke-j. Contoh: Q, maka M

M, M M, M dan M merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke- dari matriks Q. Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A i+ j dilambangkan dengan K ij (-) i+ j M ij (-) det (M ij ) Untuk mencari det(a) dengan metode kofaktor cukup mengambil satu ekspansi saja misal ekspansi baris ke- Contoh: Q, untuk mendapatkan det(q) dengan metode kofaktor adalah mencari terlebih dahulu determinan-determinan minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke- diatas, yaitu det(m )-, det(m )- dan det(m ) -, maka : Q q.k +q.k + q.k + + q.(-) det(m )+q (-) + det(m )+q (-) det(m ).. +.. Adjoin Matriks Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A (k ij ) t

Contoh: Q telah diketahui dari hitungan sebelumnya bahwa k, k dan k sekarang kita hanya mencari kofaktor dari ekspansi baris ke- dan ekspansi baris ke-, yaitu : + k (-) +, k (-) +, k (-) + k (-) +, k (-) +, k (-) Adj A k k k k k k k k k D. Invers Matriks Matrks-matriks persegi A dan B sedemikian hingga AB BA I maka A disebut insvers B ditulis B - dan sebaliknya B adalah invers A ditulis A - sehingga berlaku AA A A I, dimana I matriks identitas. Invers matriks A dirumuskan A. Invers matriks berordo x det(a).adj(a) a Jika A c b d, maka A det(a) d c b a Contoh: A, tentukan A! Jawab: det(a) (x) (x)