PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN KPK KELAS VI SD NEGERI 004 BALAI

dokumen-dokumen yang mirip
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Ludi Hartono. 1) MA Wanadadi Banjarnegara ABSTRAK. Kata kunci: Pemahaman konsep IPA, pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

Helmi Nurul Hikmah Guru Matematika MTsN Tanah Grogot

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Anita Windarini SMP Negeri 1 Sanggau anitanajori@rocketmail.com

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

49 Media Bina Ilmiah ISSN No

SILABUS PEMBELAJARAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII (Delapan) Semester : 1 (Satu)

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 2 (Dua)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desa blimbingsari, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Desa

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Made Sudiarjana NIM.

E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu Pendahuluan/Kegiatan Awal

!- I, Tahap perencanaan 1 Menetapkan kelas penelitian yaitu mahasiswa,!,, mengambil mata kuliah Zlgi Vertebrata pada sernester uitrii; Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Kompetensi Inti : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing

METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS. Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN SUSUN BANGUN DATAR MANDIRI DALAM PRAKTIK LESSON STUDY DI SD GMIH IDAMGAMLAMO DAN SD LOCE HALMAHERA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : Operasi pecahan pada bentuk aljabar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

KEEFEKTIVAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS V SD NEGERI PEJAGAN 5 BANGKALAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

Sejalan dengan hal tersebut Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

Transkripsi:

27,J-TEQI,Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 ENERAAN COOERATIVE LEARNING TIE STAD DENGAN MEDIA OHON MATEMATIA DALAM EMBELAJARAN ELAS VI SD NEGERI 004 BALAI Aah Wasi ah Guru SD Negeri 007 Ranai Natuna Abstrak: Rendahnya minat belajar siswa terhadap materi pelajaran dikarenakan sampai saat ini pembelajaran masih terpusat pada guru,sedangkan siswa hanya menerima secara pasif dan cenderung belajar sendiri dengan berusaha keras menghafalkan semua materi yang diterima. Dengan demikian matematikamasih identik dengan mata pelajaran yang kaku, sulit, kurang menyenangkan, dan membsankan. Usaha untuk membangkitkan minat belajar tersebut adalah menggunakan mdel dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan yang akan dipelajari. enerapan pembelajaran kperatif tipe STAD merupakan mdel sederhana yang menekankan pemahaman knsep dan memiliki ptensi lebih dalam meningkatkan kemampuan berpikir. Dengan media phn matematika, siswa terlibat aktif bahkan kreatif sehingga dapat mengembangkan penalaran siswa pada tingkat yang tertinggi dari pada sekedar mencnth atau berpikir menggunakan prsedur yang baku. ata unci : pembelajaran kperatif, STAD, media phn matematika. Matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif. arena bersifat abstrak dan desuktif tersebut maka untuk pembelajaran matematika di Seklah Dasar (SD) harus disesuaikan dengan karakteristik umumnya anak usia SD. Hal ini juga berlaku untuk pembelajaran matematika di SD Negeri 004 Balai. embelajaran matematika di SD Negeri 004 Balai tampaknya kurang diminati siswa. Hal ini dikarenakan adanya anggapan pelajaran matematika me-rupakan matapelajaran yang bersifat kaku, menyeramkan, dan cepat membsankan. Respn siswa tersebut,terlihat pada saat menyimak penjelasan materi karena umumnya pembelajaran masih berpusat pada guru, pemberian cnth sal, dan berujung dengan latihan sal secara individu selama prses pembelajaran berlangsung. Siswa tampak tegang dan suasana pembelajaran pasif. Invasi-invasi baru dalam bidang pendidikan yang harus dimiliki guru adalah menerapkan mdel pem-belajaran invatif dan penggunaan media pembelajaran yang kreatif. Salah satu penerapan pembelajaran invatif yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa secara langsung adalah pembelajaran kperatif (cperative learning).dengan pembelajaran kperatif diharapkan akan menjadi siswa yang kuat, tangguh, berkembang secara maksimal, dan mampu berkmpetisi. Menurut Slavin (1997) pembelajaran kperatif merupakan suatu metde dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelmpk dan anggta dalam kelmpk tersebut saling bertanggung jawab satu dengan yang lain. embelajaran kperatif yang dipilih untuk materi elipatan ersekutuan Terkecil () adalah tipe Student Teams Achievement Divisins (STAD). Dalam pembelajaran tipe STAD, bagian terpenting adalah bagaimana siswa dapat memahami dan mengerti infrmasi yang disampaikan guru. Untuk bisa mencapai tujuan itu tentunya infrmasi 27

28,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 yang dipelajari harus bermakna bagi siswa. Suatu pembelajaran dikatakan bermakna apabila struktur masalah (apa yang akan dipelajari) terkait dengan struktur berpikir siswa (apa yang sudah diketahui). nstruksi pengetahuan dapat terjadi karena dalam struktur masalah yang sedang dipelajari ada sebagian yang sama dengan skema yang sudah dimiliki leh siswa, sehingga dapat membentuk jaringan skema berpikir yang terkait secara kuat. (Subanji, 2012). Selama ini peserta didik hanya menghafalkan infrmasi atau materi pelajaran baru tanpa menghubungkannya dengan knsep-knsep atau hal lainnya yang ada dalam struktur kgnitifnya. Jika ini terjadi maka yang terjadi hanyalah belajar hafalan. embelajaran materi kelipatan persekutuan terkecil () yang merupakan lanjutan materi yang sudah diajarkan di kelas 4 dan 5, untuk siswa kelas 6 SD Negeri 004 Balai pada umumnya lebih cepat lupa. Sebagai cnth, guru kelas 6 membelajarkan dengan menggunakan faktrisasi prima dengan bantuan phn faktr sebagai berikut: Tentukan dari 18 dan 15! enyelesaian sal di atas seperti berikut: 18 00 2 9 3 3 Faktr prima dari 18 adalah 2 dan 3 18 = 2x2x3 = 2x3² dapat dicari dengan cara mengalikan faktr faktr yang berbeda. Jika adafaktr yang sama,diambil yang berpangkat terbesar.jadi, dari 18 dan 15 adalah 2x3²x5 = 90 embelajaran knsep di kelas 6 dari pengalaman guru tersebut agak sulit dipahami siswa mengingat knsep perkaliannya belum dikuasai.siswa terpaksa belajar dalam suasana pasif yang pada akhirnya siswa merasa bsan. Materi 3 15 5 Faktr prima dari 15 adalah 3 dan 5 15 = 3x5 pelajaran tidak seharusnya dipersepsi anak sebagai tugas atau sesuatu yang dipaksakan leh guru, melainkan sebagai alat yang dibutuhkan dalam kehidupan anak. ada saat prses pembelajaran berlangsung hendaknya juga melibatkan aktifitas anak dan bersifat bermain, serta bekerja sama dengan rang lain yang menyenangkan, meskipun sebenarnya mereka dituntut target untuk menyelesaikan materi pelajaran. embelajaran ini akan lebih bermakna bila disampaikan dengan media yang knkrit. Menurut Jean iaget (1975) terdapat 4 tahapan perkembangan kgnitif dari setiap individu yang berkembang secara krnlgis, yaitu : tahap sensri mtr, dari lahir sampai umur sekitar 2 tahun, tahap pra perasi, dari umur 2 7 tahun, tahap perasi knkrit, dari umur 7-11 tahun, dan tahap perasi frmal, dari 11 tahun ke atas Berdasarkan tahap perkembangan kgnitif di atas, anak usia SD berada pada tahap perasi knkrit. ada tahap ini anak akan lebih mudah memulai perasi lgis dengan bantuan benda-benda knkrit. Oleh karena itu penulisakan membahas penerapan cperative learning tipe STAD dengan media phn matematika dalam langkah-langkah rencana pelajaran. Media phn matematika pada pembelajaran ini adalah merupakan cnth suatu media dengan pendekatan pen ended yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan penalaran siswa (Subanji,2010), sehingga diharapkan tidak menumbuhkan prses berpikir pseud. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan sal yang memiliki jawaban tidak tunggal dan jawaban yang diperleh lgis serta rasinal. embelajaran dengan media phn matematika ini merupakan balikan dari pembelajaran yang biasa dilakukan di kelas, terutama dalam latihan-latihan sal yang diberikan. Media ini baru dikenal leh guru-guru SD di abupaten Natuna,khususnya guru SD Negeri 004 Balai pada saat kegiatan nging TOT tahap 2 TEQI tahun ke-3 2012. Adapun langkah-langkah rencana pelaksanaan

Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 29 pembelajaran kan diuraikan pada pembahasan berikut. Langkah-langkah egiatan dalam elaksanaan embelajaran Guru membuka pelajaran diawali dengan mengkndisikan siswa yaitu berd a dan dilanjutkan dengan presensi. Sebagian besar siswa hampir serempak menjawab nama temannya yang tidak hadir pada saat pelajaran matematika, ketika guru menanyakan siswa yang absen. Guru melanjutkan kegiatannya dengan mengajak bernyanyi bersamasama lagu Belajar Matematika Asyik. Siswa sangat antusias dan bersemangat menyanyikan lagu tersebut, sepertinya belajar matematika yang selama ini menyeramkan tidak tampak lagi di raut wajah para siswa. Selanjutnya guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari di kelas 4 maupun 5 dengan pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana cara kalian mencari dari dua atau tiga bilangan? Beberapa siswa menjawab dengan phn faktr. Guru melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut: Berapa dari 6,9, dan 12? Setelah ditunggu 8 menit, tak serang siswapun menjawab danhanya sebagian kecil dari mereka sibuk mencari jawabannya. Tampaknya siswa belum memahami dan belum mampu menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lamanya. Selanjutnya guru meyakinkan siswa akan dapat menyelesaikan sal dengan tepat dengan cara yang asyik, gampang, dan menyenangkan. Siswa menyimak manfaat memahami materi untuk menyelesaikan hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama.bernyanyi bersama- sama antara guru dan siswa, pemberian pertanyaan- pertanyaan guru, maupun penyampaian manfaat mempelajari materi yang akan dibahas merupakan penyampaian kegiatan apersepsi dan mtivasi pada indikatr menentukan dari dua dan tiga bilangan. egiatan guru berikutnya membagi 19siswa yang hadir menjadi 5 kelmpk, yaitu Jajar Genjang, Lingkaran, ersegi, ersegi anjang, dan Trapesium. Masingmasing kelmpk terdiri dari 3 atau 4 rang. embagian kelmpk siswa ini dilakukan secara hetergen, baik jenis kelamin maupun prestasinya. Masingmasing kelmpk akan mendiskusikan penyelesaian sal yang terdapat pada phn matematika () yang akan di tempel di papan tulis maupun penyelesaian saldari Lembar erja elmpk (L). egiatan guru tersebut merupakan suatu rancangan/ mdel pembelajaran dengan pertimbangan karakteristik materi yaitu dari 2 dan 3 bilangan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, tingkat kemampuan peserta didik, waktu yang tersedia, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia (media phn matematika) agar kegiatan belajar siswa lebih efektif, aktif, dan kreatif. embelajaran ini menekankan pada diskusi dan berbagi antar siswa dalam menyelesaikan sal. Adapun setting kelas melingkar dengan psisi guru di samping kiri depan dan psisi kelmpk siswa. Guru elmpkjajargenjang elmpktrapesium elmpklingkaran elmpkersegi elmpkersegianjang Gambar 1 : Susunan elas Melingkar Siswa dapat belajar dari teman sebaya dan guru untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan ssial, mengrganisasi-kan pikiran mereka, dan

Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 31 mengembangkan argumen rasinal. Dalam pembelajaran peran guru juga mengalami perubahan dari yang semula memberi pengetahuan menjadi memfasilitasi siswa untuk belajar.berikutnya guru memulai pelajaran inti dengan menempelkan media phn matematika phn ) di papan tulis sebagai berikut: elipatan6,beritandamerahuntukbila ngan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan8,beritandabiruuntukbil angan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah yang palingkecil h n Gambar 2: hn Media ini dibuat dengan spidl di atas kertas manila. ada media tersebut phn dianggap sebagai pkk bahasan yaitu menentukan dari 2 bilangan, ranting berisi masalah (mencari kelipatan 6 dan 8 ) dan jawaban ditulis pada daun sebanyak mungkin sesuai dengan waktu yang tersedia. Untuk mengnstruksi phn ini siswa harus memahami perkalian. Tampaknya tiap kelmpk hanya 1 atau 2 siswa yang paham dengan perkalian, sehingga masing-masing kelmpk harus bekerja keras agar teman kelmpknya paham.setelah siswa dari masing-masing kelmpk mencari kelipatan 6 dan 8, siswa memberi tanda merah untuk bilangan yang sama pada kelipatan 6 dan 8. Selanjutnya siswa melingkari bilangan yang paling kecil yang diberi tanda merah. Siswa dari tiap kelmpk, aktif maju ke depan untuk menuliskan hasilnya pada daun yang terdapat pada phn matematika tersebut. hnnya memiliki banyak daun dan tampak rindang. Sebaliknya bila daun yang dibuat salah, maka daun tersebut menjadi benalu yang mengurangi kesuburan phn. Hasil pekerjaan siswa sebagai berikut :

Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 31 42 48 36 30 54 24 60 elipatan6,beritandamera huntukbilangan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah yang 18 66 12 72 78 6 84 90... 24 16 32 8 h n 40 elipatan8,beritandamerah untukbilangan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah... 48 64 12 0 72 80 11 2 88 96 10 4 eterangan : Tanda...menunjukkan masih ada bilangan lain jika diteruskan Gambar 3 : hn Untuk menambah keterampilan dan pemahaman siswa terhadap, guru melanjutkan materi dari 3 bilangan dengan media phn dariphn cengkeh kering yang beranting banyak. Ranting cengkeh dibagi menjadi 3 bagian dengan dibatasi kartn manila sebagai masalah. Bagian 1/Masalah 1 adalahkelipatan 12, beri tanda merah untuk bilangan yang sama dari kelipatan 12, 10, dan 8, serta lingkari tanda merah yang paling kecil. Bagian 2/Masalah 2 adalah elipatan 10, beri tanda merah untuk bilangan yang sama dari keipatan 12, 10,dan 8, serta lingkari tanda merah yang paling kecil. Bagian 3/Masalah 3 adalah elipatan 8, beri tanda merah untuk bilangan yang sama dari kelipatan 12, 10, dan 8, serta lingkari tanda merah yang paling kecil. Masing-masing kelmpk mengntruksi daun (terbuat dari kartn manila yang diberi pita dengan warna berbeda masing-masing kelmpk) sebagai jawabannya dengan cara mengikatkan pada rantingsesuai dengan masalahnya. hn dimaksud adalah sebagai berikut :

32,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 elipatan10,beritandamerahuntukbila ngan yang samadarikeipatan. 12, 10 dan 8, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan8,beritandamerahuntukb ilangan yang samadarikeipatan. 12,10dan 8, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan12,beritandamerahuntukbila ngan yang samadarikeipatan. 12,10dan 8, sertalingkaritandamerah yang paling kecil h n Gambar 4 : hn Siswa darimasing-masing kelmpk terlibat aktif mengntruksi daun sebagaijawabannya dan maju ke depan untuk mengikatkan daun pada ranting phn sesuaidengan masalahnya. Dari kerindangan phn matematika ini dapat dilihat kreativitas siswa. reatif merupakan kmpetensi tertinggi yang mestinya dimiliki siswa. Dengan kreatif, siswa mudah untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang cepat berubah, mampu memberi warna dalam kehidupan, dan mampu menciptakan sesuatu dan sekaligus menjadi insan yang prduktif. embelajaran dengan media phn menyenangkan bagi siswa. Dalam kndisi ini, siswa merasakan senang di kelas, memandang kelas sebagai lingkungan yang mengasyikan dan tidak membsankan. Dalam berdiskusi menyelesaikan sal siswa juga ditanamkan kerja sama (kperatif). Dengan kerja sama diharapkan akan menjadi siswa yang kuat, tangguh, berkembang secara maksimal, dan mampu berkmpetisi. Mdel pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan adalah kperatif (cperative learning) tipe Student Teams Achievement Divisins (STAD) dengan langkah-langkah berikut: a. Membentuk kelmpk, dengan anggta secara hetergen. b. Masing-masing kelmpk diberi Lembar erja elmpk (L). Anggta yang sudah mengerti diminta untuk menjelaskan kepada anggta yang lain sampai semua anggta mengerti. c. Guru mengamati kerja kelmpk siswa dan mengkndisikan kelas agar siswa bekerja sama dalam suatu tugas bersama (guru sebagai mtivatr dan mediatr). d. Guru menentukan secara acak 1 atau 2 kelmpk untuk menyajikan hasil diskusi kelmpknya. e. Serang dari wakil kelmpk terpilih mempresentasikan hasil diskusi kelmpk di depan kelas. elmpk lain memberikan tanggapan.

Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 33 f. Guru mengreksi hasil diskusi kelmpkdan mengumumkan pemenangnya. g. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi. Sesuai dengan mdel pembelajaran yang dilaksanakan, selanjutnya guru membagikan Lembar erja elmpk (L) sebagai berikut : elmpk. L 1... 3.. 2... 4... Langkah egiatan I 1. erhatikan phn di bawah ini dan bekerjalah dengan kelmpkmu untuk menyelesaikan sal-sal! elipatan24,beritandamerahuntu kbilangan yang samadari keipatan.24 dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan30,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 24dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil h n 2 Bilangan yang diberi tanda merah/yang sama dari kelipatan 24 dan 30 disebut kelipatan persekutuan dari 24 dan 30 yaitu... 3. Bilangan yang dilingkari disebut dari 24 dan 30 yaitu...

34,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 4. Diskusi dan bekerjalah dengan kelmpkmu untuk menyelesaikan sal-sal yang ada pada phn di bawah ini! L elipatan25,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 20, 25dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan30,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 20,25dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan20,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 20,25dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil h n 5. dari 20,25, dan 30 adalah. Langkah egiatan 2 Bekerjalah dengan kelmpkmu untuk menyelesaikan sal di bawah ini dengan phn ataupun tidak! 1. Tentukan 2 bilangan yang nya 36!

Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 35 Catatan : Melalui diskusi pada kegiatan ini memfasilitasi siswa agar berfikir lebih kreatif dengan penalaran mencapai tingkat yang tertinggi dan tidak sekedar mencnth prsedur yang baku. Siswa dari masing-masing kelmpk sangat semangat dan antusias melaksanakan diskusi untuk menyelesaikan sal-sal yang terdapat pada L. Dengan demikian siswa tersebut agak termtivasi dan terfkus kembali pada pembelajaran. elaksanaan diskusi kelmpk dilaksanakan selama 25 menit. Salah serang siswa dari kelmpk terpilih (Lingkaran) mempresentasikan hasil L di depan kelas. elmpk lain menanggapi. guru memberi penguatan dan meluruskan kesalahpahaman dari jawaban yang diminta. Detik-detik yang menegangkan bagi masing-masing kelmpk adalah ketika guru mengumumkan hasil pekerjaannya. emenangnya ada 2 kelmpk yaitu kelmpk Lingkaran dan Jajargenjang. Sebagai mtivasi agar para siswa belajar lebih giat dan kreatif, guru memberikan hadiah. ada menit ke -60 kegiatan penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari. Untuk mengetahui pemahaman siswa secara individu terhadap materi yang telah dipelajari, guru memberikan 2 buah sal sebagai evaluasi. Evaluasi dilaksanakan dalam waktu 5 menit. Hasil pekerjaan siswa sangat surprise, 18 siswa mendapat nilai 10, hanya 1 siswa mendapat nilai 5. Guru menjelaskan bahwa materi ini sangat bermanfaat dan memudahkan untuk materi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama. DAFTAR RUJUAN Andersn dan rathwhl.2001.a Taxnmy fr learning, Teaching, and Assessing, A Revisin f Blm s Taxnmy f Educatinal Objectives, Addisn Wesley Lngman, Inc. Selanjutnya bertanya kepada siswa sebagai berikut: Masih perlukah kalian belajar mengenai? Hampir serempak dan semangat siswa menjawab perlu. Guru memberikan sal-sal mengenai untuk pekerjaan rumah (R). ENUTU embelajaran matematika di SD tidak terlepas dari hakekat siswa sebagai peserta didik dan hakekat matematika. Siswa SD belum dapat berpikir deduktif, sedangkan matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif. Untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan siswa yang belum dapat berpikir deduktif, maka pembelajaran matematika di SD hendaknya bermakna. embelajaran elipatan ersekutuan Terkecil () yang bermakna dapat melalui media phn matematika dengan mdel pembelajaran kperatif tipe STAD. Dengan media phn matematika selama pembelajaran berlangsung siswa belajar tidak hanya merasa senang,mengasyikan, dan tidak membsankan, namun siswa berpikir lebih kreatif dengan penalaran mencapai tingkat yang tertinggi serta tidak sekedar mencnth prsedur. enerapan diskusi kelmpk yang merupakan bagian dari pembelajaran kperatif tipe STAD mempermudah siswa dalam memahami dan memecahkan penyelesaian sal-sal yang berhubungan dengan. Siswa merasa tidak dibebani dengan pelajaran matematika yang selama ini dianggap menyeramkan. iaget,j.1975.the Origin f the Idea f Chancein Children.Lndn:Rutledge and egan aul. Slavin. 1997. Synthesis f research n cperative learning dalam Educatinal Learning dalam

36,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 Educatinal Leadership,Tahun XL(5):71-82. Subanji. 2010.J-TEQI.Jurnal eningkatan ualitas Guru, Tahun 1,Nmr 1:101.Malang: erjasama T. ertamina (erser) dengan Universitas Negeri Malang (UM). Subanji. 2012.embelajaran Matematika reatif dan Invatif, TEQI.Malang: erjasama T.ertamina (erser) dengan Universitas Negeri Malang (UM).