SIFAT ARMENDARIZ P A D A BEBERAPA RING GRUP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 RING ARMENDARIZ. bahwa jika ab = 0, maka ba = 0 (diketahui ab = 0, maka (ba) 2 = baba = b.0.a = 0

BAB 1 PENDAHULUAN. Contoh sederhana dari ring adalah himpunan bilangan bulat Z.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

SIFAT-SIFAT PENGEMBANGAN RING ARMENDARIZ DAN RING MCCOY

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

STRUKTUR ALJABAR: RING

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dikaji beberapa karakteristik ring dan ring faktor serta suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

HUBUNGAN DAERAH DEDEKIND DENGAN GELANGGANG HNP

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

RING ABELIAN DAN MODUL ABELIAN. Oleh: Andri Novianto (1) Elah Nurlaelah (2) Ririn Sispiyati (2) ABSTRAK

MODUL HASIL BAGI DARI SUATU MODUL DEDEKIND

Modul Perkalian. Oleh Samsul Arifin Jurusan Matematika FMIPA UGM Sekip Utara Yogyakarta 55281

Teorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

RANK MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF

ALJABAR WEYL, CONTOH GELANGGANG NOETHER DAN PRIM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

KARAKTERISTIK GELANGGANG BILANGAN BULAT DAN PENGAITANNYA DENGAN TIGA STRUKTUR KHUSUS DAERAH INTEGRAL

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

Seminar Nasional Aljabar, Pengajaran Dan Terapannya

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

Sifat-Sifat Ideal Utama dan Ideal Maksimal dalam Near-Ring

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

Teorema Jacobson Density

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUATU BUKTI DARI WEDDERBURN S LITTLE THEOREM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

Kajian Sifat Sifat Graf Pembagi-Nol dari Ring Komutatif dengan Elemen Satuan

PEMBENTUKAN IDEAL MAKSIMAL GELANGGANG POLINOM MIRING MENGGUNAKAN IDEAL GELANGGANG TUMPUANNYA

ENDOMORFISMA RIGID DAN COMPATIBLE PADA RING DERET PANGKAT TERGENERALISASI MIRING

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat Ring Polinom

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

PERAN TEOREMA COHEN DALAM TEOREMA BASIS HILBERT PADA RING DERET PANGKAT

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

Antonius C. Prihandoko

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

ORDER UNSUR DARI GRUP S 4

Pembentukan Ideal Prim Gelanggang Polinom Miring Atas Daerah ( )

KAJIAN SIFAT SIFAT GRAF PEMBAGI-NOL DARI RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 65-70, Agustus 2001, ISSN : SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

RING STABIL BERHINGGA

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

SUBMODUL PRIMA, SEMIPRIMA, DAN PRIMER DI MODUL DAN MODUL FRAKSI

Parameterisasi Pengontrol yang Menstabilkan Melalui Pendekatan Faktorisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL PADA GELANGGANG POLINOMIAL PRIME IDEAL AND MAXIMAL IDEAL IN A POLYNOMIAL RING

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

SYARAT PERLU DAN CUKUP SUBMODUL TERKOMPLEMEN. Sri Wahyuni Jurusan Matematika FMIPA UGM. Abstrak

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

AKAR-AKAR POLINOMIAL SEPARABLE SEBAGAI PEMBENTUK PERLUASAN NORMAL PADA RING MODULO

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Daerah Ideal Utama Adalah Almost Euclidean

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH. Bambang Irawanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstact. Keywords : extension fields, elemen algebra

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

R-SUBGRUP NORMAL FUZZY NEAR-RING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDEAL DIFERENSIAL DAN HOMOMORFISMA DIFERENSIAL. Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman, Thresye

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal MODUL FAKTOR YANG DIBENTUK DARI SUBMODUL Z 2. Ari Wardayani

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

Syarat Perlu Suatu Modul Merupakan Modul Distributif Lemah dan Ring Endomorfisma dari Modul Distributif Lemah

IDEAL DAN SIFAT-SIFATNYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

SYARAT PERLU MENGKONSTRUKSIKAN RELASI EKIVALENSI PADA RING TIDAK KOMUTATIP ELVINA HERAWATY

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

Bab 3 Gelanggang Polinom Miring

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks atas Ring Komutatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu Ring merupakan Sub Ring dan Ideal

A 10 Diagonalisasi Matriks Atas Ring Komutatif

LECTURE NOTES MATEMATIKA DISKRIT. Disusun Oleh : Dra. D. L. CRISPINA PARDEDE, DEA.

Syarat Cukup dan Perlu Elemen Gelanggang Merupakan Pembagi Nol Kiri maupun Kanan )(RMnn

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

Karakteristik Invarian Translasional Subhimpunan Fuzzy Relatif terhadap Homomorfisma Ring

PROSIDING ISBN : Dzikrullah Akbar 1), Sri Wahyuni 2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 5 No.1 Juni 2011: TES FORMAL MODUL PROJEKTIF DAN MODUL BEBAS ATAS RING OPERATOR DIFERENSIAL

Transkripsi:

SIFAT ARMENDARIZ P A D A BEBERAPA RING GRUP oleh : Mulvi Ludiana (1) Cece Kustiawan (2) Sumanang Muhtar Gozali (2) ABSTRAK Dari suatu ring dan grup, dapat dikonstruksi suatu ring baru yang disebut ring grup. Ring grup merupakan himpunan semua jumlah formal hasil perkalian elemen-elemen ring dan grup dimana elemen-elemen pada grup bisa dianggap sebagai basis dan elemen pada ring sebagai skalar. Selanjutnya, pada makalah ini ditunjukkan bahwa ring grup yang dibentuk oleh ring bilangan bulat Z dan grup hingga Z 3, Z 5 serta S 3 memenuhi sifat Armendariz. 1 Pendahuluan Suatu ring R disebut ring terreduksi jika tidak mempunyai elemen nilpoten tak nol. Secara ekuivalen, suatu ring dikatakan terreduksi jika tidak mempunyai elemen dengan kuadrat nol, yaitu jika x 2 = 0 maka x = 0. Dari sifat tersebut, diperoleh bahwa jika ab = 0, maka ba = 0 (diketahui ab = 0, maka (ba) 2 = baba = b.0.a = 0 berakibat ba = 0). Contoh dari ring terreduksi adalah ring bilangan bulat Z dan ring kuosien Z/nZ dimana n adalah bilangan bulat square free. Secara umum, setiap daerah integral merupakan ring terreduksi. Pada tahun 1973 Efraim P. Armendariz membuktikan suatu lema yang berhubungan dengan ring terreduksi, yaitu sebagai berikut. Lema 1.1. (E. P. Armendariz, 1974) Misalkan R adalah ring terreduksi dan f(x), g(x) R[x], dengan f(x) = a 0 + a 1 x +... + a n x n, g(x) = b 0 + b 1 x +... + b m x m. Maka f(x)g(x) = 0 jika dan hanya jika a i b j = 0 untuk setiap 0 i n, 0 j m. Berdasarkan lema di atas, M. B. Rege dan Sima Chhawchharia pun membuat definisi ring Armendariz sebagai berikut. Definisi 1.2. (M. B. Rege dan Sima Chhawchharia, 1997) Suatu ring R dikatakan mempunyai sifat Armendariz (atau suatu ring Armendariz) 1

jika polinomial f(x) = a 0 +a 1 x+...+a n x n, g(x) = b 0 +b 1 x+...+b m x m R[x] memenuhi f(x)g(x) = 0, diperoleh a i b j = 0 untuk setiap i, j. Jadi, setiap ring terreduksi merupakan ring Armendariz. Akibatnya, ring bilangan bulat Z dan ring kuosien Z/nZ dengan n bilangan bulat square free pun menjadi contoh ring Armendariz. Proposisi berikut memberikan hasil yang lebih umum mengenai ring Z/Z n. Proposisi 1.3. (M. B. Rege dan Sima Chhawchharia, 1997) Untuk setiap bilangan bulat n, Z/nZ adalah suatu ring Armendariz, dimana bukan merupakan ring tereduksi ketika n adalah bilangan bulat yang bukan square free. Hasil yang lebih umum dari lema di atas menghasilkan adalah teorema berikut. Teorema 1.4. (M. B. Rege dan Sima Chhawchharia, 1997) Jika R adalah daerah ideal utama (PID) komutatif dan A adalah ideal dari R, maka R/A adalah Armendariz. Untuk contoh-contoh ring Armendariz selanjutnya, Rege dan Sima menggunakan prinsip idealisasi dari M. Nagata sebagai berikut. 1. Misalkan R ring komutatif dan M adalah R-modul. Dinotasikan dengan R(+)M, R-modul R M memberikan struktur ring dimana perkalian didefinisikan dengan (a, m)(b, n) = (ab, an + bm). 2. Misalkan R ring dan A ideal dari R. Ring kuosien R = R/A mempunyai struktur alami pada R-bimodul kiri dan kanan. Dinotasikan ā = a + A R/A untuk setiap a R. Definisikan operasi perkalian pada R (R/A) sebagai berikut. (r, ā)(r, ā ) = (rr, ra + ar ). Notasi yang digunakan adalah R(+)R/A dengan sifat yang mirip dengan R(+)M. 2

Teorema 1.5. (M. B. Rege dan Sima Chhawchharia, 1997) Misalkan R domain dan A ideal dari R. Misalkan R/A Armendariz. Maka R(+)R/A adalah Armendariz. Sebagai kasus khusus dari teorema 1.5, diperoleh akibat berikut. Akibat 1.6. (M. B. Rege dan Sima Chhawchharia, 1997) Z(+)Z/nZ adalah ring Armendariz untuk setiap bilangan bulat n. Untuk selanjutnya, Z/nZ ditulis Z n. Dari Teorema 1.5, diperoleh bahwa jika R adalah daerah integral maka R(+)R (dengan memilih {0} sebagai ideal dari R) adalah Armendariz. Hasil ini dapat diperluas untuk ring terreduksi, dengan sifat yang akan digunakan adalah sebagai berikut. 1. Jika R terreduksi dan a, b R, maka ab = 0 jika dan hanya jika ba = 0. 2. Ring terreduksi adalah adalah ring Armendariz. 3. Jika R terreduksi, maka R[x] juga terreduksi. Proposisi 1.7. (M. B. Rege dan Sima Chhawchharia, 1997) Misalkan R adalah ring terreduksi. Maka ring R(+)R adalah Armendariz. Hasil yang lebih umum dari Proposisi 1.7 adalah proposisi berikut. Proposisi 1.8. (M. B. Rege dan Sima Chhawchharia, 1997) Misalkan R ring tereduksi dan A ideal dari R sedemikian sehingga R/A terreduksi. Maka R(+)R/A adalah Armendariz. Kim dan Lee memberikan contoh lain dari ring Armendariz. Misalkan R terreduksi dan S subring dari matriks segitiga atas T 3 (R), yaitu a b c S = 0 a d a, b, c, d R. 0 0 a 3

Berikut merupakan penjelasan rinci dari dua contoh ring Armendariz. 1. Himpunan bilangan bulat Z Ambil f(x) = a 0 + a 1 x +... + a n x n, g(x) = b 0 + b 1 x +... + b m x m Z[x]. Karena Z daerah integral, diperoleh Z[x] daerah integral sehingga untuk f(x)g(x) = 0 haruslah f(x) = 0 atau g(x) = 0. Jadi, pada Z[x] diperoleh f(x)g(x) = 0 jika f(x) = 0 atau g(x) = 0 dan jelas diperoleh a i b j = 0 untuk setiap i, j. 2. Himpunan ring kuosien Z 4 Misalkan f(x) = a 0 +a 1 x+...+a n x n, g(x) = b 0 +b 1 x+...+a m x m Z 4 [x] dan memenuhi f(x)g(x) = 0. 0 = f(x)g(x) = a 0 b 0 + (a 0 b 1 + a 1 b 0 )x +... + a n b m x n+m. Artinya, a 0 b 0 = 0, (1.1) a 0 b 1 + a 1 b 0 = 0, (1.2) a 0 b 2 + a 1 b 1 + a 2 b 0 = 0, (1.3). a n b m = 0. (1.4) Persamaan 1.1 hanya bisa dipenuhi oleh a 0 = 2 dan b 0 = 2 (untuk a 0, b 0 0). Selanjutnya, substitusi nilai tersebut ke persamaan 1.2 sehingga 0 = a 0 b 1 + a 1 b 0 = 2b 1 + a 1 2 = 2(b 1 + a 1 ). Persamaan (b 1 + a 1 ) haruslah bernilai genap, dimana dapat dipenuhi oleh a 1 = 2k a1 + 1, b 1 = 2k b1 + 1 (keduanya ganjil) atau a 1 = 2k a1, b 1 = 2k b1 (keduanya genap). 4

Untuk kasus keduanya ganjil, ketika disubstitusi ke persamaan 1.3 akan menghasilkan suatu kontradiksi. Artinya, penyelesaian a 1, b 1 bernilai ganjil tidak memenuhi, haruslah a 1, b 1 bernilai genap. Untuk proses selanjutnya, akan selalu terdapat dua pasangan pilihan untuk a i, b i, yaitu keduanya ganjil atau keduanya genap. Jika dipilih a i, b i ganjil, maka kembali akan mengakibatkan kontradiksi ketika ada perkalian a i b i sehingga haruslah a i, b i genap, untuk setiap i, j. Jadi, diperoleh a i b j = 0 untuk setiap i, j. Pada bagian selanjutnya, akan dikonstruksi ring grup dari ring bilangan bulat Z dan grup hingga Z n serta grup S 3 dan diperiksa apakah ring grup tersebut merupakan ring Armendariz atau bukan. 2 Ring Grup dan Ring Armendariz Misalkan R suatu ring komutatif dengan elemen kesatuan dan G = {g 1, g 2,..., g n } adalah grup berhingga. Ring grup RG dari G dengan koefisien pada R adalah himpunan semua jumlah formal RG = {a 1 g 1 + a 2 g 2 +... + a n g n a i R, g i G untuk setiap i} yang dilengkapi dengan operasi-operasi (a 1 g 1 +... + a n g n ) + (b 1 g 1 +... + b n g n ) = (a 1 + b 1 )g 1 +... + (a n + b n )g n, (a 1 g 1 +... + a n g n )(b 1 g 1 +... + b n g n ) = c 1 g 1 +... + c k g k +... + c n g n, dimana c k = g i g j =g k a i b j. Sebagai contoh, misalkan G = S 3 = {(1), (12), (13), (23), (123), (132)}, himpunan permutasi dari {1, 2, 3} dan R = Z sehingga diperoleh ZS 3 = {a 1 (1)+a 2 (12)+a 3 (13)+a 4 (23)+a 5 (123)+a 6 (132) a i Z, 1 i 6}. 5

Ambil α = (1) + 5(12) 2(23), β = 5(1) + 3(123) ZS 3. Maka α + β = ((1) + 5(12) 2(23)) + (5(1) + 3(123)) = 6(1) + 5(12) 2(23) + 3(123) αβ = ((1) + 5(12) 2(23))(5(1) + 3(123)) = (1)(5(1) + 3(123)) + 5(12)(5(1) + 3(123)) 2(23)(5(1) + 3(123)) = 5(1) + 3(123) + 25(12) + 15(23) 10(23) 6(13) = 5(1) + 25(12) 6(13) + 5(23) + 3(123). Selanjutnya, pada bagian ini disajikan dua buah konstruksi dari ring grup dan hubungannya dengan ring Armendariz. 2.1 Ring Grup ZZ 3 dan ZZ 5 Konstruksi suatu ring grup RG dengan R = Z dan G = Z n /{0} dengan operasi perkalian, dimana n adalah bilangan prima selain dua. Maka ZZ n = {a 1 1 + a 2 2 +... + a n 1 n 1 a i Z untuk setiap i}. Akan diperiksa apakah ZZ n adalah ring Armendariz atau bukan, tetapi hanya untuk n = 3 dan n = 5. Untuk n = 3, diketahui ZZ 3 = {a 1 1 + a 2 2 a 1, a 2 R}. Akan diperiksa apakah ZZ 3 adalah ring terreduksi atau bukan. Ambil a = a 1 1 + a 2 2 ZZ 3. Akan diperiksa apakah a 2 = 0 mengakibatkan a = 0. Perhatikan bahwa 0 = a 2 = (a 1 1 + a 2 2) 2 = (a 2 1 + a 2 2) 1 + 2a 1 a 2 2 yang akan terpenuhi jika a 2 1 + a 2 2 = 0 dan 2a 1 a 2 = 0. Dari a 2 1 + a 2 2 = 0, diperoleh a 1 = 0, a 2 = 0 yang berarti a = 0. Jadi, ZZ 3 adalah ring terreduksi yang berarti 6

ZZ 3 adalah ring Armendariz. Selanjutnya, untuk n = 5 diketahui ZZ 5 = {a 1 1 + a 2 2 + a 3 3 + a 4 4 a 1, a 2, a 3, a 4 Z}. Akan diperiksa apakah ZZ 5 adalah ring terreduksi atau bukan. Ambil a = a 1 1 + a 2 2 + a 3 3 + a 4 4 ZZ 5. Akan diperiksa apakah a 2 = 0 mengakibatkan a = 0. Perhatikan bahwa 0 = a 2 = (a 1 1 + a 2 2 + a 3 3 + a 4 4) 2 = (a 2 1 + 2a 2 a 3 + a 2 4) 1 + (2a 1 a 2 + 2a 3 a 4 ) 2 + (2a 1 a 3 + 2a 2 a 4 ) 3+ (2a 1 a 4 + a 2 2 + a 2 3) 4 yang akan terpenuhi jika a 2 1 + 2a 2 a 3 + a 2 4 = 0 (2.1) 2a 1 a 2 + 2a 3 a 4 = 0 (2.2) 2a 1 a 3 + 2a 2 a 4 = 0 (2.3) 2a 1 a 4 + a 2 2 + a 2 3 = 0. (2.4) Dengan proses eliminasi persamaan 2.2 dan 2.3, diperoleh 0 = 2(a 1 a 4 )(a 2 a 3 ). Maka nilai yang memenuhi adalah a 2 = a 3 atau a 1 = a 4. Pilih a 2 = a 3 dan substitusikan ke persamaan 2.2 sehingga diperoleh a 1 a 2 + a 2 a 4 = 0 (a 1 + a 4 )a 2 = 0. Nilai yang memenuhi adalah a 1 = a 4 atau a 2 = 0. Pilih a 1 = a 4 dan substitusikan ke persamaan 2.1 sehingga diperoleh a 2 1 + a 2 2 = 0 7

yang dipenuhi oleh a 1 = 0, a 2 = 0. Karena a 1 = a 4 dan a 2 = a 3, maka diperoleh a 4 = a 1 = 0 dan a 3 = a 2 = 0 yang berarti a = 0. Jadi, ZZ 5 adalah ring terreduksi yang berarti ZZ 5 adalah ring Armendariz. 2.2 Ring Grup ZS 3 Konstruksi suatu ring grup RG dengan R = Z dan G = S 3 = {(1), (12), (13), (23), (123), (132)} dengan operasi komposisi. Maka ZS 3 = {a 1 (1)+a 2 (12)+a 3 (13)+a 4 (23)+a 5 (123)+a 6 (132) a i Z untuk setiap i}. Akan diperiksa apakah ZS 3 adalah ring Armendariz atau bukan. Pertama akan dilihat apakah ZS 3 adalah ring terreduksi atau bukan. Ambil a = a 1 (1)+a 2 (12)+ a 3 (13) + a 4 (23) + a 5 (123) + a 6 (132) ZS 3. Akan diperiksa apakah a 2 = 0 menyebabkan a = 0. Perhatikan bahwa 0 = a 2 = (a 1 (1) + a 2 (12) + a 3 (13) + a 4 (23) + a 5 (123) + a 6 (132)) 2 = (a 2 1 + a 2 2 + a 2 3 + a 2 4 + 2a 5 a 6 )(1) +(2a 1 a 2 + a 3 a 5 + a 4 a 6 + a 5 a 4 + a 6 a 3 )(12) +(2a 1 a 3 + a 2 a 6 + a 4 a 5 + a 5 a 2 + a 6 a 4 )(13) +(2a 1 a 4 + a 2 a 5 + a 3 a 6 + a 5 a 3 + a 6 a 2 )(23) +(2a 1 a 5 + a 2 a 4 + a 3 a 2 + a 4 a 3 + a 2 6)(123) +(2a 1 a 6 + a 2 a 3 + a 3 a 4 + a 4 a 2 + a 2 5)(132). Artinya, 0 = a 2 1 + a 2 2 + a 2 3 + a 2 4 + 2a 5 a 6 (2.5) 0 = 2a 1 a 2 + a 3 a 5 + a 4 a 6 + a 5 a 4 + a 6 a 3 (2.6) 0 = 2a 1 a 3 + a 2 a 6 + a 4 a 5 + a 5 a 2 + a 6 a 4 (2.7) 0 = 2a 1 a 4 + a 2 a 5 + a 3 a 6 + a 5 a 3 + a 6 a 2 (2.8) 0 = 2a 1 a 5 + a 2 a 4 + a 3 a 2 + a 4 a 3 + a 2 6 (2.9) 0 = 2a 1 a 6 + a 2 a 3 + a 3 a 4 + a 4 a 2 + a 2 5. (2.10) 8

Ubah persamaan 2.6, 2.7 dan 2.9 menjadi 0 = 2a 1 a 2 + (a 3 + a 4 )(a 5 + a 6 ) (2.11) 0 = 2a 1 a 3 + (a 2 + a 4 )(a 5 + a 6 ) (2.12) 0 = 2a 1 a 4 + (a 2 + a 3 )(a 5 + a 6 ). (2.13) Selanjutnya, kurangi persamaan 2.9 oleh persamaan 2.10, sehingga diperoleh 2a 5 a 6 = 2a 1 (a 5 a 6 ) + (a 2 5 + a 2 6) (2.14) Substitusi persamaan 2.14 ke persamaan 2.5 sehingga diperoleh 0 = a 2 1 + a 2 2 + a 2 3 + a 2 4 + 2a 1 (a 5 a 6 ) + (a 2 5 + a 2 6). (2.15) Selanjunya kurangi persamaan 2.11 dari 2.12 0 = 2a 1 (a 2 a 3 ) (a 2 a 3 )(a 5 + a 6 ) 0 = (a 2 a 3 )(2a 1 a 5 a 6 ) dengan solusi a 2 a 3 = 0 atau 2a 1 a 5 a 6 = 0. Pilih 2a 1 a 5 a 6 = 0, yang berarti 2a 1 = a 5 + a 6. (2.16) Substitusi persamaan 2.16 ke persamaan 2.15 sehingga diperoleh 0 = a 2 1 + a 2 2 + a 2 3 + a 2 4 + 2a 2 5. (2.17) Kurangi persamaan 2.17 oleh 2.5 sehingga diperoleh 2a 2 5 = 0 yang berarti a 5 = 0. Substitusikan nilai a 5 = 0 ke 2.14 sehingga diperoleh 0 = (2a 1 a 6 )a 6. 9

dengan solusi 2a 1 = a 6 atau a 6 = 0. Pilih 2a 1 = a 6 dan substitusikan ke persamaan 2.11 dan diperoleh 0 = (a 2 + a 4 + a 3 )a 6. Pilih a 6 = 0, yang berarti a 1 = 0. Kemudian substitusi ke persamaan 2.5 0 = 0 2 + a 2 2 + a 2 3 + a 2 4 + 2.0.a 6 0 = a 2 2 + a 2 3 + a 2 4 yang hanya bisa dipenuhi oleh a 2 = a 3 = a 4 = 0. Diperoleh a 1 = a 2 = a 3 = a 4 = a 5 = a 6 = 0, yang berarti a = 0. Jadi, ZS 3 adalah ring terreduksi yang berarti ZS 3 adalah ring Armendariz. 3 Penutup Dari uraian pada bagian 2, diperoleh hasil bahwa konstruksi ring grup ZZ 3, ZZ 5 dan ZS 3 adalah ring Armendariz. Sepengetahuan penulis, belum diketahui apakah fakta ini berlaku juga untuk ZZ n dengan n prima dan ZS n untuk n yang lebih umum. Oleh karena itu, hal tersebut dapat digunakan untuk kajian lanjutan tentang ring grup dan ring Armendariz. DAFTAR PUSTAKA Adkins, W.A. dan Weintraub, S.H. (1992). Algebra An Approach via Module Theory. New York: Springer-Verlag. Antonie, R. (2009), Examples of Armendariz Rings. Armendariz, E.P. (1974), A Note on Extensions of Baer and P.P. Rings. Journal of the Australian Mathematical Society. 18, 470-473. Dummit, D.S. dan Foote, R.M. (2004). Abstract Algebra (Third ed.). USA : John Wiley and Sons, Inc. 10

Kim, N. K. dan Lee, Y. (2000), Armendariz Rings and Reduced Rings. Journal of Algebra. 223, 477-488. Nagata, M. (1962). Local Ring. Kyoto: Universitas Kyoto. Rege, M.B. dan Chhawchharia, S. (1997), Armendariz Ring. Proc. Japan Academy Ser. A. Math. Sci.. 73A, 14-17. Wikipedia. (2012). Reduced Ring, [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/reduced ring. [17 April 2012]. Wikipedia. (2012). Square Free Integer, [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/square-free integer. [18 April 2012]. 11