GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Relasi, Fungsi, dan Transformasi

TRANSFORMASI DAN PENCERMINAN

TRANSFORMASI. Suatu transfornmasi pada bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asalnya V dan daerah nilainya V juga.

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI

ISOMETRI & HASIL KALI TRANSFORMASI

MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E)

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

TRANSFORMASI BALIKAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

MAKALAH OLEH KELOMPOK I NAMA : 1. SHINTA JULIANTY 2. SITI HERLIZA 3. FATMALIZA 4. SUPRA ANTONI 5. JUNIANTY

1 P E N D A H U L U A N

TRANSFORMASI. 1) T(A) = A 2) Apabila P A, maka T(P) = Q dengan Q titik tengah garis. Selidiki apakah

TRANSFORMASI. Dosen Pengampu Mata Kuliah. HERDIAN, S.Pd., M.Pd. Disusun Oleh : Kelompok 1. Hayatun Nupus Rina Ariyani

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU SEKOLAH TINNGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

GEOMETRI TRANSFORMASI MATERI

TUGAS MATA KULIAH GEOMETRI TRANSFORMASI

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI. Tentang. Isometri dan Sifat-sifat Isometri. Oleh : EVI MEGA PUTRI : I. Dosen Pembimbing :

M A K A L A H GEOMETRI TRANFORMASI ( TRANFORMASI BALIKAN )

R E S U M E TRANSFORMASI

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

MAKALAH HASILKALI TRANSFORMASI

Geometri Insidensi. Modul 1 PENDAHULUAN

MA5032 ANALISIS REAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah geometri selain aksioma diperlukan juga unsur-unsur tak terdefinisi. Untuk. 2. Himpunan titik-titik yang dinamakan garis.

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

France title. Handy of transformation of Geometry. Tangkas Geometri Transformasi

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

KEGIATAN BELAJAR SISWA

TRANSFORMASI GEOMETRI

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional)

LOGO JARAK DUA TITIK

HASIL KALI TRANSFORMASI

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

Komposisi Transformasi

MENUNJUKKAN SIFAT SIFAT AFFINITAS PERSPEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CABRI. Oleh Sugiyono Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

TRANSLASI BANGUN RUANG BERSISI DATAR PADA RUANG BERDIMENSI TIGA

NAMA : KELAS : SMA TARAKANITA 1 JAKARTA theresiaveni.wordpress.com

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

King s Learning Be Smart Without Limits

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN)

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

PERSAMAAN GARIS LURUS

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

REFLEKSI TERHADAP LINGKARAN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI GRUP

MENUNJUKKAN SIFAT SIFAT AFFINITAS PERSPEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CABRI

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI TRANSFORMASI

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

BAB IV ISOMETRI. i. Jika p g maka T =p. ii.

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.

GESERAN atau TRANSLASI

REFLEKSI DAN AKSIOMA CERMIN PADA BIDANG POINCARÉ

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

II. TINJAUAN PUSTAKA

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS

Materi Aljabar Linear Lanjut

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

GEOMETRI TRANSFORMASI MATERI

LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Pengantar Teori Bilangan

Copyright Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

A. Menentukan Letak Titik

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II. ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Transkripsi:

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN Disusun Oleh : Kelompok Empat (V1 A) 1. Purna Irawan (4007178 ) 2. Sudarsono (4007028 p) 3. Mellyza Vemi R. (4007217 ) 4. Kristina Nainggolan (4007013 ) 5. Desi Kartini (4007026 ) Dosen Pengampu : Fadli,S.Si.,M.Pd. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI LLG) 2010 1

SETENGAH PUTARAN Suatu setengah putaran mencerminkan setiap titik bidang pada sebuah titik tertentu. Oleh karena itu setengah putaran juga dinamakan penceminan pada suatu titik atau refleksi pada suatu titik. Definisi : Misalkan V bidang Euclid dan A titik tertentu pada bidang V, setengah putaran pada titik A adalah fungsi yang didefinisikan untuk setiap titik P pada V sebagai berikut : i) Apabila P A, maka (P) A A V ii) Apabila P A, maka (P) Q sehingga A titik tengah (ruas garis PQ) V P A Q Contoh : Diberikan A,B dan C adalah titik-titik pada bidang Euclid V. Lukis : a) titik D sehingga D (B) b) titik E sehingga E (C) penyelesaian : a) D (B), A adalah titik tengah dari karena B A maka ada ruas garis AB. Kemudian anda perpanjang ruas garis kearah titik A oleh ruas garis yang ekuivalen dengan ruas garis, akibatnya anda mendapatkan ruas garis dimana A merupakan titik tengah ruas garis.artinya D (B) 2

b) C (E), A adalah titik tengah dari karena C A maka ada ruas garis kemudian anda perpanjang ruas garis ke arah titik A oleh ruas garis yang ekuivalen dengan ruas garis. Akibatnya anda mendapatkan ruas garis dimana titik A sebagai titik tengahnya, artinya C (E). E B A D C Untuk membuktikan bahwa setiap setengah putaran adalah suatu transformasi anda harus menunjukan 3 hal yaitu : a) (P) V, V artinya : V V b) fungsi kepada, dan c) fungsi satu-satu. Penjelasan : a) Ambil P V sebarang, apabila P A maka (P) A, karena A V maka (P) V. Apabila P A, maka V Misalkan Q (P), A titik tengah, artinya A maka karena A,P V maka V. karena dan V jadi maka (P) V dengan kata lain : V V V P A Q 3

b) Ambil Q titik sebarang pada V apabila Q A maka ada P V, yaitu P A sehingga (P A) Q A apabila Q A maka V karena V maka ada P V sehingga A titik tengah dari hal ini berarti bahwa apbila Q A ada P V sehingga (P) Q jadi fungsi kepada. A V Q A,maka ada P V Q,P P A sehingga (PA)QA c) ambil P dan R titik sebarang pada V, sehingga (P) (R). apabila (P) (R) A maka P A R apabila (P) (R) S dengan S A Hal ini berakibat bahwa A titik tengah. Karena A titik tengah maka P R, karena untuk sebarang P dan R pada V sehingga, anda dapat menunjukan bahwa P R, maka merupakan fungsi satu-satu, Teorema 1. Andaikan A sebuah titik dan g dan h dua garis tegak lurus yang berpotongan di A maka y P(-x,y) P(x,y) g A x P(-x,-y) h 4

Bukti : Karena g h maka kita dapat membuat sebuah sumbu ortogonal dengan g sebagai sumbu x dan h sebagai sumbu y, A dipakai sebagai titik asal. Dibukikan bahwa untuk setiap P berlaku (P). andaikan P(x,y) A dan andaikan pula bahwa (- ) oleh karena A titik tengah maka (0,0), sehingga 0 dan 0 atau dan jadi (P) P(-x,-y). Perhatikan sekarang komposisi pencerminan (-x,-y) Jadi kalau P A maka (P) (P) Jadi P A maka (P) (A) A Sedangkan (A) A jadi juga (A) (A) Sehingga untuk setiap P pada bidang berlaku (A) (P) ini berarti. Teorema 2. Jika g dan h dua garis yang tegak lurus maka. y P(-x,y) P(x,y) g A x 5

P(-x,-y) h Bukti : Kalau P A maka (A) (A) juga (A) (A) A. Sehingga (A) (A), untuk P A maka, selanjutnya (P) ((-x,-y)) (-x,-y) (P) jadi sehingga diperoleh. Teorema 3. Jika setengah putaran, maka Bukti : Andaikan g dan h dua garis yang tegak lurus maka dengan A titik potong antara g dan h jadi. Oleh karena dan maka, oleh karena g h jadi Teorema 4. Jika A (a,b) dan P(x,y) sebarang titik maka (P) (2a-x, 2b-y). Bukti : Misalkan Q (P) maka A titik tengah dari sehingga anda mendapat hubungan, a dan b didapat persamaan 2a - x dan 2b - y. jadi (P) (2a x, 2b - y), (x,y) contoh : ambil garis g sebagai sumbu x dan garis h sebagai sumbu y akibatnya, apabila A g h, maka A (0,0), ambil titik sebarang P (x,y). penyelesaian : 6

a, b 2a x, 2b y 2.0 x, 2.0 y - x, -y (P) (x, y) (-x, -y).( 1 ) mengenai persamaan pencerminan berturut-turut kita mendapatkan (P) (-,y) dan (P) (,-y) Sehingga ( )(P) (.(2) Berdasarkan (1) dan (2) disimpulkan bahwa (P) (P), ( Jadi Sifat-sifat setengah putaran dan pencerminan ditetapkan ketentuan invarian, kolinier dan dilatasi, seperti dituangkan dalam definisi-definisi dan teorema-teorema berikut ini. 7

Definisi : Misalkan A suatu titik tertentu pada bidang Euclid dan T suatu transformasi. Titik A disebut titik invarian pada transformasi T jika dan hanya jika berlaku T(A) A. Teorema : Setiap refleksi ada garis mempunyai tak hingga titik invarian. Bukti : Berdasarkan definisi dari suatu refleksi (penderminan) pada sebuah garis, misalnya sumbu refleksinya adalah garis g maka anda mengetahui bahwa i) (P) P jika P g ii) (P) Q jika g sumbu dari Akibatnya, g, jelas bahwa (P) P. artinya P titik invarian pada ini. Karena garis g mempunyai tak hingga titik. Hal ini berakibat bahwa titik invarian dari adalah tak hingga, yaitu semua titik garis g. karena sumbu refleksi diambil sebarang garis g, maka anda simpulkan bahwa setiap refleksi pada garis mempunyai tak hingga titik invarian. Teorema : Setiap setengah putaran mempunyai tepat satu titik invarian. Bukti : Ambil sebarang setengah putaran. Jelas bahwa hanya P A sehingga (A) A. berdasarkan definisi diatas, jelas bahwa A titik invarian pada. Jadi mempunyai tepat satu titik invarian. Karena sebarang setengah putaran mempunyai tepat satu titik invarian. Definisi : Sebuah transformasi T yang mempunyai sifat bahwa sebuah garis petanya adalah sebuah garis. T disebut kolinear. Teorema : Setiap refleksi pada garis merupakan suatu kolinear. Bukti : Ambil sebarang refleksi pada garis g. Berdasarkan modul anda mengetahui bahwa suatu isometri. Karena suatu isometri bersifat mengawetkan garis, artinya peta dari suatu garis adalah garis lagi oleh suatu isometri, maka mengawetkan garis. Berdasarkan definisi diatas 8

anda simpulkan bahwa suatu kolinier. Karena diambil sebarang refleksi pada garis, maka setiap refleksi merupakan suatu kolineasi. Teorema : Setiap setengah putaran merupakan suatu kolinear. Bukti : Karena setengah putaran merupakan suatu isometri dan karena suatu isometri mengawetkan garis, maka setengah putaran merupakan kolinear. Definisi : Suatu kolineasi yang mempunyai sifat bahwa peta dan prapeta sejajar disebut dilatasi. Teorema : Ambil sebarang setengah putaran dan g sebarang garis. Apabila g melalui titik A, maka (g) g. jadi (g) g // g. apabila g tidak melalui titik A. ambil B,C g, misalkan D (B), E (C). maka AB AD, AC AE, dan BAC DEA, sebab B,A,D dan C,A,D masing-masing terletak pada satu garis, jadi (s-sd-s). akibatnya. Karena dan E juga A terletak pada satu garis, maka // karena g dan (g), maka (g) // g. jadi merupakan dilatasi. g (g) B E C A D 9

Teorema : komposit dua setengah putaran dengan pusat yang berbeda tidak memiliki titik invarian. Bukti : Ambil dan dengan A B. misalkan namakan dengan garis g dan buat garis h melalui A tegak lurus g dan garis k melalui B tegak lurus garis g h k A B g Akibatnya o dan o. Sehingga didapat : o ( o ) o ( o ),subtitusi o ( o ) o, asosiatif o, o, identitas ( o ) o, asosiatif o,, identitas. Andaikan x titik invarian dari o artinya ( o ) (x) x. karena o o, maka ( o ) (x) x Jadi o (x) ( o ) o (x), asosiatif (x), o 10

(x) (x), identitas Misalkan (x) (x) y maka, k sumbu dari dan h juga sumbu dari. Akibatnya h k. terjadi kontradiksi dengan h berbeda dari k, sebab masingmasing melalui titik A dan B yang berbeda. Jadi pengandaian bahwa x titik invarian dari o adalah salah. Sehingga anda simpulkan bahwa o tidak memiliki titik invarian. Teorema : Apabila diberikan titik A dan B sehingga A B, maka hanya ada satu buah setengah putaran yang memetakan A ke B. Bukti : ada dua hal yang harus kita tunjukan, yaitu : i) Adanya setengah putaran yang memetakan A ke B dan ii) Tidak lebih dari satu buah setengah putaran yang memetakan A ke B i) Karena A B, maka ada,hal ini mengakibatkan adanya D, sehingga D titik tengah, artinya ada setengah putaran sehingga (A) B ii) Andaikan ada dua buah setengah putaran dan sehingga (A) B dan (A) B. akibatnya (A) (A). selanjutnya diperoleh )(A) (A) ( o ) (A) ) (A) Akibatnya A titik invarian dari o apabila D E maka o tidak memiliki titik invarian. Sehingga hal ini berakibat bahwa D E, jadi o. Kesimpulannya hanya ada satu buah setengah putaran yang memetakan A ke B, yaitu dimana untuk D titik tengah. 11

Teorema : Apabila T sebuah transformasi, L himpunan titik-titik dan A sebuah titik tertentu, maka A T(L) jika dan hanya jika (A) L. Bukti : Yang harus kita tunjukan dalam hal ini dua hal, yaitu i) Jika A (L) maka Q dan ii) Jika (A) L maka A T(L) i) Karena T(L) dan diberikan A T(L) maka ada x L sehingga A T(x). akibatnya kita mendapatkan ( o T)(A) (x (x) x, karena x L, maka (A) L. ii) Karena diberikan L, ini berarti bahwa T T(L). (T o )(A) T( L) T(L) Jadi A T(L) Untuk memantapkan teorema diatas, anda pelajari contoh berikut ini. Contoh : diberikan L dan A (4,-3) dan B (3,1). Jika g adalah sumbu x, selidiki apakah A (L)? Penyelesaian : Karena o o dan (2.3-x,2.1-y) (6-x, 2-y) V (x,-y), V Maka ( o ) (x,y) 12

( (6-x, 2+y) Sehingga ( o )(A) (6-4,2-3) (2,1). Karena + 4+4 8 16, maka (2,1) L atau ( o )(A) L. berdasarkan teorema diatas, kita simpulkan bahwa A ( )(L). Dengan mempelajari uraia-uraian diatas, anda diharapkan memperoleh gambaran yang bulat mengenai pengertian setengah putaran, sifat-sifat setengah putaran dan persamaan setengah putaran. Soal : 1) Diberikan tiga titik A,B, P tidak kolinier dan berbeda Lukis : a) (P) b) R sehingga (R) P c) ( o ) (P) d) ( o ) (P) 2) Apabila C (-4,3) dan g, tentukan : a) ( o ) b) ( o ) (P) jika P (x,y) 13

c) (P) Apakah o o? jelaskan 3) a. Apabila A (0,0), B (-4,1), tentukan K sehingga ( o ) (K)(6,2) b. Apabila ( o )(P) R, nyatakanlah koordinat P dengan koordinat R. Penyelesaian : 1) a) misalkan (P) Q, diketahui P A, maka A titik tengah. Hubungan titik A dengan P didapat, perpanjang ke arah A dengan, sehingga AQ AP. b) Karena (R) P, maka (P) ( o )(R) (P) R (P). Cara melukis R (P) serupa dengan a) c) ( o )(P), berdasarkan b) (P) (R), (R). Misalkan S (R), dengan cara serupa seperti a) anda mendapatkan titik S, sehingga S ( o )(P). d) ( o )(P), berdasarkan a) (P) Q (Q) Misalkan x (Q) dengan cara serupa seperti a) anda dapatkan titik x sehingga x ( o )(P) 2) a) Karena (P) (-8 - x, 6 y), P (x,y) dan (P) (-y,-x) maka ( o ) (-10, 7) (-7, 10) b) ( o )(P) (y-6, x+8) 14

c) Karena (P) o, maka (P) ( o )(P) (P) (-8 + y, 6 + x). Karena (y-6, x+8) (-8+y, 6+x), x,y R,R semua himpunan bilangan real, maka. 3) a) Karena ( o )(K) (6,2), maka K ( o ) (-6,-2) (-8 + 6,2-2) (-2,0) b) Karena ( o )(P) R, maka P ( o )(R). 15