APLIKASI KONSEP KESEBANGUNAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN. Inti Materi A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR B. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar Sederhana

BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK

Oleh : Ghelvinny, S.Si Kesebangunan & Kongruensi SMPN 199 Jakarta

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT

Bab. Teorema Pythagoras dan Garis-Garis pada Segitiga. A. Teorema Pythagoras B. Garis-garis pada Segitiga

Apa yang akan kamu pelajari? Syarat Dua Bangun Datar Sebangun. Kata Kunci:

TEOREMA PYTHAGORAS. Kata-Kata Kunci: teorema Pythagoras tripel Pythagoras segitiga siku-siku istimewa. Sumber: Indonesian Heritage, 2002

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya.

Diagonal Bidang, Diagonal Ruang, Bidang Diagonal, dan Penerapannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P No. 1 ) KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

BAB 1 KESEBANGUNAN & KONGRUEN

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

Bab 5. Teorema Pythagoras. Standar Kompetensi. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar

Bab. Lingkaran. A. Lingkaran dan Unsur- Unsurnya B. Keliling dan Luas Lingkaran C. Busur, Juring, dan Tembereng D. Sudut- Sudut pada Lingkaran

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 1. Kesebangunan dan Kekongruenan. Standar Kompetensi. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Uraian Materi. Keliling dan Luas Bangun Datar. A. Macam-Macam Bangun Datar Beraturan. Perlu Tahu

MODUL ONLINE. Jarak dalam ruang. Mengamati penggunaan konsep jarak dan sudut dalam kehidupan nyata. jarak antaratitik.

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab

Standar Kompetensi 1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

BANK SOAL MATEMATIKA SMP/MTs KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN KELAS 9

BAB JENIS DAN BESAR SUDUT

Bab 6. Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan Antarbangun

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI

KESEBANGUNAN. Matematika

Kesebangunan dan Kekongruenan

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

PEMBELAJARAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI SMP

Geometri Dimensi Dua. Bab 4

Bab IV. Kekongruenan dan Kesebangunan. K ata Kunci. K D ompetensi asar P B engalaman elajar MATEMATIKA 117. Di unduh dari : Bukupaket.

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Datar Sederhana. Bab 4 Unsur-Unsur Bangun. Tema 9 Negara Kelas Dewi

Drs.Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D.

GARIS SINGGUNG LINGKARAN

Matematika Semester IV

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Peta Konsep. Bangun datar. Sifat-sifat bangun datar. Sudut

BAB JENIS DAN BESAR SUDUT

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

Contoh Soal Sifat-Sifat Limas (a) limas segitiga beraturan (b) Gambar Menggambar Limas 209

Benda-benda di sekitarmu banyak yang permukaannya berbentuk lingkaran. Lingkaran. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

Di unduh dari : Bukupaket.com

SMP NEGERI 199 JAKARTA LATIHAN PERSIAPAN UJIAN SEKOLAH MATEMATIKA 2012

LINGKARAN. Sumber: Jendela Iptek, 2001

MATEMATIKA. Jilid 3. SMP dan MTs Kelas IX. J. Dris Tasari. PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi

Geometri Dimensi Dua. Bab 4

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

Bangun Ruang Sisi Datar

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

GEOMETRI BIDANG. Disampaikan dalam PEMBEKALAN OSN-2010 SMP N I KEBBUMEN Mata Pelajaran: Matematika

Menghitung Luas dan Volume

BAB III MASALAH GEOMETRI DAN PEMECAHANNYA

KONGRUENSI SEGIEMPAT (Dikaji Berdasarkan Kongruensi Segitiga) Nurul Saila

LATIHAN SOAL-SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA 2015 EDISI SOAL NON RUTIN Disusun oleh : GHELVINNY, S.Si ( SMPN 199 Jakarta)

dibangun rumah, 3. Urutan naik dari pecahan 15%, 0,3, dan 4 a. 0,3 ; 15% ; 4

Bab 6. Sistem Koordinat

Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran. Memahami konsep segi empat dan menentukan ukurannya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN GEOMETRI DATAR KELAS VIII DAN IX DI SMP

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Bab 3 Bangun Datar dan Bangun Ruang

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Unit 4 KONSEP DASAR TRIGONOMETRI. R. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Perhatikanlah sebuah sepeda. Sepeda mempunyai dua buah gir, yaitu gir. Garis Singgung Lingkaran. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.

GEOMETRI RUANG 2. A. Beberapa Benda Ruang 11/21/2015. A. Beberapa Benda Ruang. Peta Konsep. Unsur-unsur pada kubus :

Mengklasifikasikan obyek-obyek matematika Menyatakan kembali konsep matematika dengan bahasa sendiri. Menemukan contoh dari sebuah konsep

B a b 2. Vektor. Sumber:

Bab 8. Segiempat. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

C oleh lingkaran seperti pada gambar. Keliling lingkaran

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

GEOMETRI LINGKARAN YANG MENANTANG

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah.

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

JARING-JARING BANGUN RUANG

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PERBANDINGAN FUNGSI, PERSAMAAN, DAN IDENTITAS TRIGONOMETRI

Transkripsi:

I PROGRM RMUTU etter ducation through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading PLIKSI KONSP KSNGUNN LM PMLJRN MTMTIK SMP T U T W U R I H N Y N KMNTRIN PNIIKN NSIONL N PNGMNGN SUMR Y MNUSI PNIIKN N PNJMINN MUTU PNIIKN PUST PNGMNGN N PMRYN PNIIK N TNG KPNIIKN MTMTIK

Modul Matematika SMP Program RMUTU PLIKSI KSNGUNN LM PMLJRN MTMTIK SMP Penulis: Sigit Tri Guntoro Sapon Suryopurnomo Penilai: M. anuri Murdanu ditor: Sugiman Layout: ahyo Sasongko Kementerian Pendidikan Nasional adan Pengembangan Sumber aya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika 2011

KT PNGNTR Segala bentuk pujian dan rasa syukur kami haturkan ke hadirat llah SWT, atas limpahan nikmat dan rahmat-nya PPPPTK Matematika dapat mewujudkan kembali modul pengelolaan pembelajaran matematika untuk guru S dan SMP. Pada tahun 2011 ini telah tersusun sebanyak dua puluh judul, terdiri dari tujuh judul untuk guru S, delapan judul untuk guru SMP, dan lima judul untuk guru S maupun SMP. Modul-modul ini disusun untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi guru S dan SMP di forum Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), khususnya KKG dan MGMP yang dikelola melalui program RMUTU (etter ducation through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading). Modul yang telah disusun, selain didistribusikan dalam jumlah terbatas ke KKG dan MGMP yang dikelola melalui program RMUTU, juga dapat diunduh melalui laman PPPPTK Matematika dengan alamat www.p4tkmatematika.org. Penyusunan modul diawali dengan kegiatan workshop yang menghasilkan kesepakatan tentang daftar judul modul, sistematika penulisan modul, dan garis besar isi tiap judul modul. Selanjutnya secara berurutan dilakukan kegiatan penulisan, penilaian, editing, harmonisasi, dan layouting modul. Penyusunan modul melibatkan berbagai unsur, meliputi widyaiswara dan staf PPPPTK Matematika, dosen LPTK, widyaiswara LPMP, guru S, guru SMP, dan guru SM dari berbagai propinsi. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih dan teriring doa semoga menjadi amal sholih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya modul tersebut. Semoga dua puluh modul tersebut bermanfaat secara optimal dalam peningkatan kompetensi para guru S dan SMP dalam mengelola pembelajaran matematika, sehingga dapat meningkat kualitas dan kuantitas hasil belajar matematika siswa S dan SMP di seluruh Indonesia. iii

Kata Pengantar Kami sangat mengharapkan masukan dari para pembaca untuk penyempurnaan modul-modul ini demi peningkatan mutu layanan kita dalam upaya peningkatan mutu pendidikan matematika di Indonesia. khir kata, kami ucapkan selamat membaca dan menggunakan modul ini dalam mengelola pembelajaran matematika di sekolah. Yogyakarta, Juni 2011 Plh. Kepala ra. Ganung nggraeni, M. Pd. NIP. 19590508 198503 2 002 iv

FTR MOUL I. KSNGUNN N KKONGRUNN... 3 II. KSNGUNN N KKONGRUNN U SGITIG... 23 III. PLIKSI N PMNFTN MI TRKIT KSNGUNN... 39 v

aftar Modul vi

FTR ISI KT PNGNTR... iii FTR MOUL... v FTR ISI... vii PNHULUN... 1. Latar elakang... 1. Tujuan... 1. Peta Kompetensi... 2. Ruang Lingkup... 2. Saran Penggunaan Modul... 2 I. KSNGUNN N KKONGRUNN... 3 Kegiatan elajar 1: angun-angun atar yang Sebangun dan Kongruen... 4. Kesebangunan... 5. Kekongruenan... 7 Kegiatan elajar 2: Sifat-Sifat ua Segitiga yang Sebangun dan Kongruen... 9. Prinsip-Prinsip Kekongruenan ua Segitiga... 9. Prinsip-Prinsip Kesebangunan ua Segitiga 1... 11. ontoh-ontoh untuk Prinsip asar Kesebangunan ua Segitiga... 14. ontoh-ontoh untuk Sifat Kesebangunan ua Segitiga... 15 II. KSNGUNNN N KKONGRUNN U SGITIG... 23 Kegiatan elajar 1: Masalah Kesebangunan ua Segitiga beserta Teknik Penyelesaiannya... 24 Kegiatan elajar 2: Menggunakan Konsep Kesebangunan ua Segitiga dalam Pemecahan Masalah... 28 III. PLIKSI N PMNFTN MI TRKIT KSNGUNN... 39 Kegiatan elajar 1: plikasi terkait Konsep Kesebangunan... 40 Kegiatan elajar 2: Media Pembelajaran untuk Materi Kesebangunan... 45 vii

aftar Isi. Media lat Peraga... 45. Media Komputer... 51 PNUTUP... 59. Rangkuman... 59. Penilaian... 59 viii

PNHULUN

PNHULUN. Latar elakang Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika merupakan salah satu instansi unit pelaksana teknis yang mendukung suksesnya program RMUTU (etter ducation through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading) Kementerian Pendidikan Nasional. Salah satu kegiatannya adalah mengembangkan modul-modul yang akan digunakan dalam kegiatan di KKG dan MGMP. erdasarkan identifikasi dari modul yang telah disusun oleh PPPPTK Matematika pada program RMUTU tahun 2010, hasil monitoring, masukan para peserta, dan hasil analisa ujian nasional (UN) terkait daya serap topik dalam matematika maka diperlukan adanya modul yang membahas khusus mengenai kesebangunan.. Tujuan Tujuan penulisan modul ini adalah memfasilitasi Guru Matematika SMP, khususnya yang tergabung dalam MGMP Matematika SMP, supaya: 1. Lebih memahami tentang kesebangunan, 2. da bahan pembelajaran yang menjadikan lebih mudah dipelajari, 3. Mampu menyusun bahan pembelajaran yang kontekstual, dan 4. Mampu menggunakan media pembelajaran secara tepat.. Peta Kompetensi MOUL 1 MOUL 2 20.5. Menggunakan konsep-konsep geometri. 22.2. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Kompotensi Profesional MOUL 3 4.5. Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Kompotensi Pedagogik 1

Pendahuluan. Ruang Lingkup uku modul ini terdiri dari 3 modul. Masing-masing modul memuat 2 Kegiatan elajar (K) dengan rincian sebagai berikut. Modul 1 Kesebangunan dan Kekongruenan K 1 : angun-angun atar yang Sebangun dan Kongruen K 2 : Sifat-Sifat ua Segitiga yang Sebangun dan Kongruen Modul 2 Kesebangunan dan Kekongruenan ua Segitiga K 1 : Masalah Kesebangunan ua Segitiga beserta Teknik Penyelesaiannya K 2 : Menggunakan Konsep Kesebangunan ua Segitiga dalam Pemecahan Masalah Modul 3 plikasi dan Pemanfaatan Media terkait Kesebangunan K 1 : plikasi terkait Konsep Kesebangunan K 2 : Media Pembelajaran untuk Materi Kesebangunan. Saran Penggunaan Modul Uraian dalam modul ini telah ditata secara terurut sehingga sebaiknya dalam mempelajari juga secara urut mulai dari modul 1 hingga modul 3. Pada setiap akhir modul terdapat latihan yang sekaligus diberikan jawabannya. isarankan untuk tidak membuka jawaban terlebih dahulu sebelum nda mencobanya. i samping itu beberapa tips yang disediakan boleh dimanfaatkan dengan syarat nda mengerti cara memperoleh tips tersebut. Waktu yang digunakan untuk mempelajari seluruh buku modul ini adalah 12 x 45 menit. Jika para pengguna modul ini mengalami kesulitan dan membutuhkan klarifikasi dipersilakan mengirim pesan melalui alamat email p4tkmatematika@yahoo.com atau dapat juga berhubungan langsung dengan penulis melalui alamat email sigittri92@yahoo.co.id atau sapon_suryopurnomo@yahoo.co.id. 2

I KSNGUNN N KKONGRUNN

I. KSNGUNN N KKONGRUNN Kompetensi Guru: 1. Menggunakan konsep-konsep geometri (20.5) 2. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik (22.2) Modul 1 ini akan membahas konsep kesebangunan dan kekongruenan. Oleh karena penjelasan secara detail dimulai dari istilah pangkal sampai teorema lanjut telah ditulis pada modul RMUTU tahun 2009 dan 2010 (lihat daftar pustaka) maka dalam modul ini akan dibahas sebatas konsep praktis. Konsep praktis yang dimaksud adalah konsep sederhana yang akan digunakan sebagai pengertian dasar untuk modul berikutnya. Tidak semua sifat-sifat kesebangunan dan kekongruenan dibuktikan dalam modul ini. Sehingga bukti sifat atau teorema akan dipilih pada bagian yang perlu untuk diketahui. Setelah mempelajari modul 1 ini nda diharapkan dapat mamahami konsep kesebangunan dan kekongruenan. engan pemahaman tersebut, nantinya persoalan mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen bukan menjadi masalah. Modul 1 ini terdiri dari 2 kegiatan belajar (K) sebagai berikut. K 1: angun-angun atar yang Sebangun dan Kongruen K 2: Sifat-Sifat ua Segitiga yang Sebangun dan Kongruen Untuk K 1, pembahasan mengenai kesebangunan dimulai dari definisi dengan penekanan pada pentingnya korespondensi satu-satu. Sedangkan untuk K 2 lebih menekankan pada sifat-sifat kesebangunan dan kekongruenan dua segitiga yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal. 3

Kesebangunan an Kekongruenan KGITN LJR 1 angun-angun atar yang Sebangun dan Kongruen β γ engan empat sudutnya yang sama besar, apakah kedua jajargenjang ini sebangun? α τ α β τ γ pa syarat yang diperlukan untuk membuktikan dua bidang datar sebangun? Perhatikan benda-benda atau bentuk-bentuk di sekitar kita. Pernahkah nda memikirkan bahwa benda tersebut terkait dengan suatu kosep dalam matematika? mati ketiga gambar di bawah ini. Jika dicermati dua segitiga pada gambar paling kiri dan dua foto instein pada gambar di tengah maka akan tampak adanya dua bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda. Sedangkan untuk ubin-ubin segilima beraturan pada gambar paling kanan menunjukkan adanya bentuk serta ukuran yang sama. Kesamaan bentuk berkaitan dengan konsep kesebangunan sedangkan kesamaan bentuk dan ukuran berkaitan dengan konsep kekongruenan. Kesebangunan dan kekongruenan banyak diterapkan baik dalam kehidupan nyata maupun dalam matematika. Ini yang menjadikan kedua konsep tersebut perlu dipelajari. Terkait luasnya cakupan kesebangunan dan kekongruenan maka dalam modul ini hanya akan dibahas kesebangunan dan kekongruenan pada bangun-bangun datar sisi lurus. Selain itu, pengertian-pengertian dasar yang dipakai merujuk pada modul RMUTU sebelumnya (seperti yang sudah dijelaskan pada pengantar), sehingga tidak lagi dibicarakan secara luas dan mendalam. 4

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP. Kesebangunan ua segibanyak (polygon) dikatakan sebangun jika ada korespondensi satu-satu antar titik-titik sudut kedua segibanyak tersebut sedemikian hingga berlaku: 1. sudut-sudut yang bersesuaian (berkorespondensi) sama besar, dan 2. semua perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian (berkorespondensi) sama. Kesebangunan dilambangkan dengan simbol. Kata ada dalam pengertian sebangun di atas sangat penting karena justru di sini kunci kemampuan dalam menentukan sisi-sisi atau sudut-sudut mana yang bersesuaian. Jangan sampai terjadi dua bangun yang sebangun dikatakan tidak sebangun hanya karena tidak bisa menemukan korespondensi titik-titik sudutnya. ontoh 1.1: iberikan dua bangun segiempat seperti gambar di bawah. 5 115 o 4 75 o 110 o 6 89 o 3 H 6 110 o 4,5 115 o 89 o 7,5 9 75 o F G Kita bentuk pengaitan satu-satu antar titik-titik sudut di kedua segiempat tersebut, yaitu:,,, dan. Pengaitan seperti ini disebut dengan korespondensi satu-satu. Korespondensi satusatu ini menghasilkan: 1. sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu: m = m HF, m = m FG, m = m FGH, dan m = m GHF. 2. semua perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama, yakni: 2 3 5

Kesebangunan an Kekongruenan Sesuai definisi dapat disimpulkan bahwa segiempat sebangun dengan segiempat FGH dan dapat ditulis dengan segiempat FGH. Untuk lebih jelasnya, amatilah ilustrasi di bawah. Perhatikan bahwa korespondensi yang menjadikan dua bangun datar sebangun tidak terpengaruh oleh posisi kedua bangun. Sekali telah ditemukan korespondensi satusatu maka posisi apapun tetap sebangun. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Posisi I Posisi III Posisi II Posisi IV Pada masing-masing posisi, amatilah semua pasangan titik yang dihubungkan dengan garis terputus. ocokkan ukuran sudut dan sisinya. pakah ada di antara keempat posisi yang menjadikan kedua bangun menjadi tidak sebangun lagi? Tentu saja tidak ada. Selanjutnya perhatikan gambar di bawah. pakah Δ Δ? Mungkin saja banyak yang menduga Δ tidak sebangun dengan Δ. Oleh karena itu perlu suatu teorema sebagai jalan pintas (shortcut) 6

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP untuk mengetahui kesebangunan. Sebelum membahas teorema kesebangunan perlu membahas konsep kekongruenan terlebih dahulu.. Kekongruenan efinisi kekongruenan tidak lepas dari kesebangunan karena kekongruenan merupakan kasus khusus kesebangunan. Jadi definisinya sebagai berikut. ua segibanyak (polygon) dikatakan kongruen jika ada korespondensi satu-satu antara titik-titik sudut kedua segibanyak tersebut sedemikian hingga berlaku: 1. sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, dan 2. semua perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian adalah satu. Syarat kedua ini dapat diringkas menjadi 2`. sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. ontoh 1.2: x t o y H x t o y F // // z z G Pada gambar di atas telah dibuat korespondensi satu-satu antar titik-titik sudut pada kedua bangun sehingga sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. erarti (sesuai definisi) dapat disimpulkan segiempat kongruen dengan segiempat FGH atau ditulis segiempat FGH. Sekali lagi, perhatikan bahwa korespondensi yang menjadikan dua bangun datar kongruen tidak terpengaruh oleh posisi kedua bangun. Jadi sekali telah ditemukan korespondensi satu-satu antar kedua bangun maka posisi apapun tetap kongruen. Posisi I Posisi III Posisi II Posisi IV 7

Kesebangunan an Kekongruenan Perhatikan gambar di atas. Kedua bangun pada posisi I, II, III, mupun IV tetap kongruen walaupun posisi kedua bangun tersebut berubah-ubah. Jika dicermati lebih lanjut, keempat posisi itu mewakili proses translasi, refleksi, rotasi, dan kombinasi dari ketiganya. Secara bahasa sederhana, dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut sama dalam hal bentuk dan ukurannya. ontoh 1.3: angun sama ukuran sisi Sama bentuk hubungan sebangun kongruen Selanjutnya perhatikan segiempat dan segilima berikut. erdasar gambar di atas, segiempat dapat disusun dari dua segitiga dan segilima dapat disusun dari tiga segitiga. Secara umum segi-n dapat disusun dari n 2 segitiga. Hal tersebut merupakan gambaran bahwa setiap segibanyak dapat disusun dari 8

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP segitiga-segitiga. Oleh karena itu sifat-sifat kesebangunan dan kekongruenan pada segitiga perlu untuk dibicarakan secara khusus. KGITN LJR 2 Sifat-Sifat ua Segitiga yang Sebangun dan Kongruen Untuk menunjukkan dua segitiga sebangun haruskah kita membandingkan semua sudutnya? agaimana jika hanya dua saja? pakah cukup?? Setelah kita memahami pengertian kesebangunan dan kekongruenan secara umum, sekarang kita akan mendalami sifat-sifat kesebangunan dan kekongruenan, khusus mengenai segitiga. Namun sebelumnya perlu diingat bahwa dua bangun yang kongruen pasti sebangun sementara dua bangun yang sebangun belum tentu kongruen. Oleh karena itu dalam pembahasan ini akan dimulai dari sifat kekongruenan.. Prinsip-Prinsip Kekongruenan ua Segitiga Secara sederhana sesuai dengan pengertian kekongruenan, dua segitiga dikatakan kongruen jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. da satu postulat dan tiga teorema yang terkait dengan kekongruenan segitiga. Kita ingat bahwa postulat tidak dibuktikan sedangkan teorema perlu dibuktikan. Tetapi pada modul ini kita tidak membahas bukti teorema karena telah dibahas pada modul RMUTU tahun sebelumnya. 1. Postulat kekongruenan s.sd.s (sisi-sudut-sisi): iberikan dua segitiga dan dimana,, dan maka. 9

Kesebangunan an Kekongruenan F 2. Teorema kekongruenan sd.s.sd (sudut-sisi-sudut): iberikan dua segitiga dan dimana,, dan maka. F 3. Teorema kekongruenan s.s.s (sisi-sisi-sisi): iberikan dua segitiga dan dimana,, dan maka. F 4. Teorema kekongruenan s.sd.sd (sisi-sudut-sudut): iberikan dua segitiga dan dimana,, dan maka. F 10

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP. Prinsip-Prinsip Kesebangunan ua Segitiga Secara sederhana sesuai dengan pengertian kesebangunan, dua segitiga dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan semua perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama. Perhatikan gambar dua segitiga di bawah ini.,, dan. Semua prinsip kekongruenan berlaku pada kesebangunan. Selain itu masih ditambah prinsip yang hanya berlaku pada kesebangunan. Prinsip pertama dan dua prinsip terakhir berikut tidak dibuktikan, karena cakupannya menjadi sangat meluas. F 1. Teorema asar Kesebangunan / asic Similarity Theorm (ST) Jika tiga garis sejajar l 1, l 2, dan l 3 mempunyai dua garis transversal bersama t 1 dan t 2 sehingga menghasilkan enam titik potong secara berturut-turut,, dan,, maka dipenuhi: l 3 l 2 l 1 F t 1 t 2 2. Sifat Kesebangunan ua Segitiga Siku-Siku: Pandang dua segitiga siku-siku dan berikut. Tunjukkan bahwa. F 11

Kesebangunan an Kekongruenan Jawab: β 2 F T β 3 α 3 S β 1 α 1 α 2 Perhatikan bahwa luas daerah α 1 + α 2 +α 3 = β 1 +β 2 +β 3. Karena α 1 = β 1 dan α 3 = β 3 maka α 2 = β 2. ari sini dihasilkan α 1 + β 1 + β 2 = α 1 + β 1 + α 2 sehingga.t =.S. =.F.. (*).. (**) ari (*), (**), ST, dan definisi kesebangunan maka disimpulkan ΔF Δ. kibat: Setiap garis yang memotong segitiga dan sejajar salah satu sisinya maka akan menghasilkan dua segitiga sebangun. Δ Δ ukti: (untuk latihan pembaca) 3. Teorema Kesebangunan sd.sd.sd (sudut-sudut-sudut): iberikan dua segitiga dan dimana,, dan maka. F 12

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP ukti: Perhatikan gambar berikut. engan teorema s.sd.s maka terdapat titik dan sehingga. Karena // maka menurut akibat. ari sini diperoleh. 4. Teorema Kesebangunan sd.sd (sudut-sudut): F iberikan dua segitiga dan dimana dan maka. F ukti: m = 180 o (m +m ). Karena dan maka m = 180 o (m +m ) = 180 o (m +m ) = m F. Jadi dipenuhi,, dan. Sesuai teorema kesebangunan sd.sd.sd maka. TIPS: Untuk mengetahui kesebangunan dua segitiga cukup dicari dua sudut bersesuaian yang sama besar. 5. Teorema Kesebangunan s.s.s (sisi-sisi-sisi): iberikan dua segitiga dan dimana maka. F 13

Kesebangunan an Kekongruenan 6. Teorema Kesebangunan s.sd.s (sisi-sudut-sisi): iberikan dua segitiga dan dimana. dan maka F. ontoh-ontoh untuk Prinsip asar Kesebangunan ua Segitiga 1. Perhatikan gambar berikut! M Q 6 cm 8 cm 4 cm 6 cm K uktikan bahwa dan adalah sebangun, kemudian tulislah pasanganpasangan sudut yang sama besar! Jawab: 12 cm Karena KL PQ LM QR M PR 2 1 12 6 2 1 8 4 2 1 KM PR 6 3 2 1 maka dan adalah sebangun. Sisi bersesuaian dengan sisi, sudut di depan adalah dan sudut di depan P adalah, artinya. Sisi bersesuaian dengan sisi, sudut di depan adalah dan sudut di depan adalah, artinya. L R 3 cm P 14

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP Sisi bersesuaian dengan sisi, sudut di depan adalah dan sudut di depan adalah, artinya. 2. Perhatikan gambar berikut. 65 0 F 65 0 70 0 45 0 70 0 45 0 uktikan bahwa dan adalah sebangun, kemudian tulislah pasanganpasangan sisi yang mempunyai perbandingan sama! Jawab: Karena: 70 45 65 maka dan sebangun. Kemudian, sisi di depan bersesuaian dengan sisi di depan, artinya bersesuaian dengan. Selanjutnya, sisi di depan bersesuaian dengan sisi di depan, artinya bersesuaian dengan F. Kemudian, sisi di depan bersesuaian dengan sisi di depan, artinya bersesuaian dengan. Jadi, F F. ontoh-ontoh untuk Sifat Kesebangunan ua Segitiga ari prinsip dasar kesebangunan segitiga, dapat diturunkan beberapa sifat, yaitu Perbandingan Sederhana dan Perbandingan terkait Teorema Pythagoras. 15

Kesebangunan an Kekongruenan 1. Perbandingan sederhana Perhatikan gambar berikut! P a c Q e R S b f d T ari gambar di atas, diketahui sehingga (sehadap) (sehadap) (berhimpit) iperoleh ~, akibatnya PQ PS PR PT a a b c c d a c d c a b a b c d Garis yang sejajar dengan salah satu sisi suatu segitiga dan memotong kedua sisi lainnya, akan membentuk dua segitiga yang sebangun dan membagi kedua sisi yang lain dengan perbandingan yang sama. kan tetapi perlu diingat, untuk kasus ini perbandingan sederhana bagi dan tidak berlaku, atau dengan kata lain: a b c d Untuk perbandingan dan, harus kembali mengacu prinsip dasar kesebangunan, yaitu: 16

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP a a b c c d ontoh: Perhatikan gambar berikut! 6 a 3 b 4 15 ari gambar di atas tentukan panjang a dan b. Jawab: Karena maka ~ a 4 6 3 a 6 3 4 8 Untuk menghitung nilai b kita harus kembali menggunakan sifat dasarnya. 6 6 3 b 15 6 9 b 15 b 6 15 9 2. Perbandingan terkait Teorema Pythagoras 10 Perhatikan gambar berikut. uktikan bahwa: a. b. c. d. Jawab: a. Perhatikan dan berhimpit ~ siku siku kibatnya: : : (terbukti) 17

Kesebangunan an Kekongruenan b. Perhatikan dan berhimpit ~ siku siku kibatnya: : : (terbukti) (terbukti) c. Perhatikan dan siku siku 90 ~ 90 90 kibatnya: d. : : (terbukti) ontoh: Pada segitiga di samping ini, panjang 4 cm dan 20 cm. Hitunglah panjang. Jawab: (siku-siku) m γ 90 90 90 kibatnya ~ Selanjutnya 4 16 8 Jadi panjang 8 cm. Hubungan antara kesebangunan dengan kekongruenan adalah: untuk dua segitiga yang kongruen sudah pasti sebangun, akan tetapi untuk dua segitiga yang sebangun γ α β 18

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP belum tentu kongruen. Hal ini disebabkan karena kekongruenan itu berada di dalam kesebangunan. ua segitiga yang kongruen sudah pasti sebangun ua segitiga yang sebangun belum tentu kongruen engan menggunakan sifat-sifat kesebangunan segitiga yang diturunkan dari prinsip dasar kesebangunan segitiga, kita dapat menyelesaian masalah kesebangunan atau kekongruenan dengan lebih mudah, tetapi jika tidak menggunakan sifat-sifat tersebut, kita tetap bisa menyelesaikannya dengan menggunakan prinsip dasar kesebangunan segitiga. Ringkasan 1. Hal terpenting dalam kesebangunan dan kekongruenan dua segitiga adalah menemukan korespondensi satu-satu antar titik-titik sudut pada kedua segitiga tersebut. Setelah itu baru bisa mencari sisi-sisi dan titik-titik sudut yang bersesuaian. 2. Untuk menyelesaikan masalah kesebangunan tidak selalu dikembalikan pada definisi awal, tetapi boleh menggunakan jalan pintas shortcut berupa teorema. Salah satu yang sangat berguna adalah untuk memastikan dua segitiga sebangun, cukup dicari dua pasang sudut bersesuaian yang sama besar. 3. Salah satu prinsip kesebangunan dua segitiga adalah perbandingan panjang sisisisi yang bersesuaian tetap sama. pabila perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian tersebut bernilai 1 maka kedua segitiga tersebut disebut kongruen. Sedangkan sifat-sifat yang diturunkan dari prinsip dasar kesebangunan ada dua; yang pertama adalah Perbandingan Sederhana dan yang kedua adalah Perbandingan terkait Teorema Pythagoras. 19

Kesebangunan an Kekongruenan Latihan 1. alam dan, 31, 112, 37 dan 31. a. Gambarlah dan kemudian tentukan besar dan R! b. uktikan bahwa dan sebangun! c. Tulislah pasangan-pasangan sisi yang sebanding! 2. Pada dan, 12, 18, 28, 24, 36 dan 56. a. pakah kedua segitiga tersebut sebangun! b. Jika kedua segitiga tersebut sebangun, jelaskan kesebangunannya secara lengkap! 3. alam dan, diketahui 70, 45, 70 dan 45. Jelaskan mengapa kedua segitiga itu sebangun! Kemudian sebutkan pasangan-pasangan sisi yang sebanding! 4. Perhatikan gambar di samping berikut! iberikan dan. uktikan bahwa. 5. Perhatikan gambar di samping ini, tentukan panjang a, b, c, dan d. 4 a 6 c b 10 d 15 5 20

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP 6. Perhatikan gambar di samping ini, jika 9 cm dan 5 cm, tentukan panjang. R S Umpan alik P Q Sudahkah nda mengerjakan soal-soal latihan modul ini? Jika nda sudah mengerjakannya, di bawah ini adalah kunci jawaban dari soal-soal tersebut, cobalah nda periksa jawaban yang nda hasilkan, sesuaikah? Jika ada yang belum sesuai periksalah kembali jawaban nda, bahkan jika perlu silahkan pelajari kembali teorinya. Selamat bekerja, semoga sukses. Jawaban latihan: 1. a) Gambarlah dan dengan berdasarkan sudut-sudut yang diketahui, kemudian tentukan dan dengan menggunakan rumus jumlah sudut dalam segitiga. kan diperoleh 37 dan 112 b) Untuk membuktikannya, pasangkan sudut-sudut yang sama, yaitu, dan kemudian hubungkan dengan prinsipprinsip kesebangunan segitiga. c) dengan, dengan dan dengan 2. a) Ya b) engan menggunakan prinsip dasar kesebangunan segitiga diperoleh 3. Perhatikan prinsip-prinsip kesebangunan segitiga. Pasangan sisi yang sebanding adalah dengan, dengan dan dengan. 21

Kesebangunan an Kekongruenan 4. Perhatikan prinsip-prinsip kekongruenan segitiga, tentukan sudut-sudut yang sama dan sisi-sisi yang sebanding. 5. Gunakan prinsip dasar kesebangunan segitiga hingga diperoleh 10, 4, 2 dan 12. 6. Perhatikan sifat kesebangunan segitiga dalam hal perbandingan terkait Teorema Pythagoras sehingga diperoleh 6 cm. aftar Pustaka l. Krismanto dan gus W. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah angun atar di SMP. Modul RMUTU 2010. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. l. Krismanto dan Sumardyono. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri atar Kelas VIII dan IX di SMP. Modul RMUTU 2009. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. syono. 2005. Matematika 3a. Jakarta: umi ksara. Moise, dwin. 1990. lementary Geometry from an dvanced Standpoint. 3 rd dition. New York: ddison-wesley. Marsigit. 2009. Matematika 3 SMP Kelas IX. ogor: Yudhistira. Serra, Michael. 2008. iscovering Geometry an Investigative pproach. alifornia: Key urriculum Press. Tim Matematika. 2000. Matematika untuk Kelas 3 SMP. Jakarta: Yudistira. Ujian Nasional Matematika SMP. http://p4tkmatematika.org/2010/05/ujian-nasionalmatematika-smpmts/. iakses tanggal 13 pril 2011. Untung TS dan Jakim W. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri atar Kelas VII dan IX di SMP. Modul RMUTU 2010. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. 22

II KSNGUNN N KKONGRUNN U SGITIG

II. KSNGUNN N KKONGRUNN U SGITIG Kompetensi Guru: 1. Menggunakan konsep-konsep geometri (20.5) 2. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik (22.2) Materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar merupakan materi yang diperlukan untuk dapat membuat replika suatu bidang datar dengan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil. kan tetapi, kemampuan tersebut tidak akan mewujudkan hasil yang tepat dengan ketelitian tinggi apabila tidak menggunakan rumus-rumus dalam teori kesebangunan. i dalam modul ini diuraikan contoh-contoh praktis untuk masalah-masalah kesebangunan dan kekongruenan dua segitiga dengan disertai teknik-teknik perhitungan dan strategi penyelesaiannya secara tepat. dapun tujuan pembelajaran dari modul ini adalah agar guru memahami konsepkonsep kesebangunan dan kekongruenan dua segitiga dan menguasai teknik-teknik perhitungan untuk pemecahan masalah terkait kesebangunan dan kekongruenan dua segitiga sehingga akan membantu guru dalam mengolah materi pelajaran serta memilih strategi pembelajarannya. Modul ini terdiri atas dua Kegiatan elajar (K), yaitu: 1. K 1: Masalah Kesebangunan ua Segitiga dan Teknik Penyelesaiannya 2. K 2: Menggunakan Konsep Kesebangunan ua Segitiga dalam Pemecahan Masalah K 1 berisi pembahasan masalah kesebangunan dan kekongruenan sederhana dengan menggunakan teknik perhitungan dasar kesebangunan secara langsung. Sedangkan K 2 berisi pembahasan tentang masalah kesebangunan dan kekongruenan yang lebih kompleks dengan menggunakan teknik perhitungan pemecahan masalah dan strategi penyelesaian. 23

Kesebangunan an Kekongruenan ara menggunakan modul ini adalah dengan mempelajarinya secara berurut yaitu menguasai masalah yang lebih mudah dulu di bagian awal terus beranjak kepada yang lebih sulit. Latihan-latihan soal yang diberikan perlu dikerjakan untuk menjadi indikator sejauh mana penguasaan materi yang telah diperoleh. KGITN LJR 1 Masalah Kesebangunan ua Segitiga beserta Teknik Penyelesaiannya Lensa perbesaran benda bayangan Jika tinggi bayangan 3 c m, jarak bayangan ke lensa 8 cm, dan jarak benda ke lensa 1,2 cm, berapakah tinggi benda tersebut? Setelah kita memahami pengertian dari kesebangunan dan kekongruenan, sekarang kita mencoba melakukan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan teori kesebangunan dan kekongruenan tersebut. Perhatikan contoh-contoh berikut! 1. Perhatikan gambar dua segitiga kongruen di samping! Sebutkan pasangan- β F α pasangan sisi yang sama panjang! Jawab: iketahui sehingga α β 180 24

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP 2. Gambar di bawah ini menunjukkan dua segitiga yang kongruen, tentukan panjang sisi,, dan. R 4 cm α 3 cm α 5 cm β P β Q Jawab: iketahui sehingga 4 cm 3 cm 180 5 cm 3. erdasarkan gambar di samping ini, tunjukkan bahwa R Q. Jawab: diketahui siku siku (s.sd.s) (Terbukti) berimpit P S 4. Perhatikan gambar di samping. iketahui dan. uktikan bahwa dan Jawab: berhimpit diketahui (s.sd.sd) siku siku (Terbukti) M 25

Kesebangunan an Kekongruenan siku siku diketahui (s.sd.sd) bertolak belakang (Terbukti) 5. Perhatikan gambar berikut! * 24 cm o 9 cm P R 8 cm o 3 cm * 6 cm Q ari gambar di atas, hitunglah panjang. Jawab: Karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu,, dan, maka ~, sehingga sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, yaitu. ari sini diperoleh: PQ PR 6 24 8 Jadi panjang 18 cm. 24 6 18 8 6. ari gambar di samping, tentukan panjang. 6 cm 6 cm 4 cm Jawab: Pada dan berlaku serta garis dan berpotongan di titik, sehingga: (dalam berseberangan) 26

plikasi Kesebangunan alam Pembelajaran M atematika SMP (bertolak belakang) (dalam berseberangan). Karena sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, maka dan sebangun. engan mengambil perbandingan panjang sisi yang bersesuaian yang memuat diperoleh: 6 4 6 Jadi panjang adalah 9 cm. 6 6 4 9 7. Perhatikan gambar berikut ini kemudian hitunglah. 6 a 4 F 8 b G 4 15 Jawab: Pada segitiga dan diketahui sehingga berhimpit ~, sehingga berlaku: sehadap 15 4 4 8 1 3 15 5 3 Pada segitiga dan diketahui akibatnya berhimpit ~, sehingga berlaku: sehadap 4 4 8 8 4 2 8 2 12 2 3 Jadi 5 2 7. 27

Kesebangunan an Kekongruenan KGITN LJR 2 Menggunakan Konsep Kesebangunan ua Segitiga dalam Pemecahan Masalah 20 cm Meja makan berbentuk lingkaran berdiameter 2,1 m. Lampu kerucut berdiameter 21 cm dengan tinggi 20 cm. Jika tinggi meja = 0,7 m, berapa tinggi lampu supaya cahaya lampu tepat menutupi permukaan meja? 21 cm 2,1 m 0,7 m eberapa soal berikut ini mempunyai variasi yang lebih kompleks dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, sehingga bisa dimasukkan ke dalam soal-soal pemecahan masalah. Perhatikan soal-soal pemecahan masalah berikut! 1. Segitiga yang siku-siku di kongruen dengan segitiga yang siku-siku di R. Jika panjang 10 cm dan 8 cm, tentukan sudut-sudut dan sisi-sisi yang bersesuaian! Jawab: Kemungkinan 1: 10 cm Kemungkinan 2: P R 8 cm Q 10 cm P R 8 cm Q 2. ari puncak suatu tiang bendera dibentangkan seutas tali yang dipatokkan pada tanah. Jarak dari patok ke tiang bendera 20 meter. Pada jarak 5 meter dari patok 28