ARGUMENTASI ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2C. Pertemuan 4 AHMAD HIDAYAT

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR DASAR LOGIKA. Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

BAB III DASAR DASAR LOGIKA

ARGUMENTASI. Kalimat Deklaratif Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI

LOGIKA & PEMBUKTIAN. Anita T. Kurniawati, MSi LOGIKA

Logika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Silogisme Silogisme Hipotesis Penambahan Disjungsi Penyederhanaan Konjungsi. Modul ke: Fakultas FASILKOM

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran

kusnawi.s.kom, M.Eng version

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

kusnawi.s.kom, M.Eng version

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa

Argumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

LOGIKA MATEMATIKA. MATEMATiKA DISKRET S1-SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM. proposisi conjungsi tautologi inferensi

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

Dasar-dasar Logika. (Review)

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting


PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

BAB 1 PENDAHULUAN MATEMATIKA DISKRIT 1. 1 APAKAH MATEMATIKA DISKRIT ITU?

EKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI

Teori Dasar Logika (Lanjutan)

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

Inference Method.

Logika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Tautologi dan Kontradiksi Argumen 1/Penarikan kesimpulan yang valid: modus ponen, modus tolen.

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

Matematika Industri I

Pengantar Logika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat UIGM

Program Studi Teknik Informatika STMIK Tasikmalaya

LOGIKA. Arum Handini Primandari

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Oleh: Anita T. Kurniawati, MSi Diah Arianti, S.Kom

MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA : NURHIDAYAT NIM : DBC

Bab 5 Proposisi Lanjutan 29 BAB V PROPOSISI LANJUTAN TUJUAN PRAKTIKUM TEORI PENUNJANG

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

Logika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

PROPOSISI MAJEMUK. dadang mulyana

MATEMATIKA DASAR (Validitas Pembuktian)

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

ARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN

LOGIKA DAN PEMBUKTIAN

Materi-3 PROPOSITION LOGIC. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

BAB 1 : DASAR-DASAR LOGIKA

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

6. LOGIKA MATEMATIKA

PROPOSITION LOGIC LOGIKA INFORMATIKA. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Pertemuan 5. Proposisi Lanjutan. Dosen Ir. Hasanuddin Sirait, MT STMIK Parna Raya Manado HP :

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

Modul ke: Logika Matematika. Proposisi & Kuantor. Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO. Program Studi SISTEM INFORMASI.

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements).

Selamat datang di Perkuliahan LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika Teori Himpunan Teori fungsi

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

4. LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA Matematika Industri I

Matematika Diskrit LOGIKA

Keterampilan Berpikir Kritis dengan Prinsip Logika

Logika Matematik. Saripudin, M.Pd.

MateMatika Diskrit. Logika (logic) STMIK Parna Raya Manado Ir. Hasanuddin Sirait, M.T

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic)

Transkripsi:

ARGUMENTASI ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2C Pertemuan 4 AHMAD HIDAYAT

ARGUMENTASI Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat. Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

ARGUMENTASI Dalam matematika, ilmu pengetahuan (termasuk ilmu komputer), linguistik, dan teknik, argumen umumnya adalah variabel independen atau input ke sebuah fungsi.

PREMIS Asumsi / Hipotesa Suatu pernyataan yang bernilai benar, dianggap benar atau disepakati kebenarannya. Premis dapat berupa: aksioma, hipotesis, definisi, dalil/teorema atau pernyataan yang sudah dibuktikan sebelumnya. Argumen adalah kumpulan dari satu atau beberapa premis beserta kesimpulan/konklusinya yang diambil secara sahih/valid.

PROPOSISI Istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh Pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah. Secara sintaktis, proposisi adalah kesatuan makna yang dibentuk oleh ikatan antara suatu predikasi (pekerjaan/kegiatan atau keadaan) dengan yang terlibat dalam predikasi (kegiatan atau keadaan) itu. Kalimat deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai salah atau benar, tetapi tidak keduanya.

LOGIKA Berasal dari bahasa Yunani (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Kata logis dapat digunakan untuk mengartikan dengan masuk akal. Logika yang memberikan sebuah proposisi ataupun kesimpulan nilai benar atau salah.

LOGIKA MATEMATIKA 1. Negasi ( Ingkaran / Lawannya, Simbolnya ~) 2. Konjungsi ( Dan / And. Simbolnya ^) 3. Disjungsi ( Atau / Or. Simbolnya v) 4. Implikasi ( Jika Maka Simbolnya ) 5. Biimplikasi (Jika dan hanya jika Simbolnya ) 6. Ekuivalensi pernyataan majemuk 7. Konvers, invers, dan kontraposisi

TABEL KEBENARAN Konjungsi (dan) Disjungsi (atau) p q p ^ q Logika T T T Jika p benar dan q benar maka p dan q adalah benar T F F Jika p benar dan q salah maka p dan q adalah salah F T F Jika p salah dan q benar maka p dan q adalah salah F F F Jika p salah dan q salah maka p dan q adalah salah p q p v q Logika T T T Jika p benar dan q benar maka p atau q adalah benar T F T Jika p benar dan q salah maka p atau q adalah benar F T T Jika p salah dan q benar maka p atau q adalah benar F F F Jika p salah dan q salah maka p atau q adalah salah

TABEL KEBENARAN Implikasi p q p => q Logika matematika T T T Jika awalnya BENAR lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR T F F Jika awalnya BENAR lalu akhirnya SALAH maka dianggap SALAH F T T Jika awalnya SALAH lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR F F T Jika awalnya SALAH lalu akhirnya SALAH maka dianggap BENAR Biimplikasi p q p q Logika matematika T T T P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap benar) T F F P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap salah) F T F P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap salah) F F T P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap benar)

PENGHUBUNG KALIMAT Sering kali beberapa kalimat perlu digabungkan menjadi satu kalimat yang lebih panjang. Misalnya kalimat : ` 6 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan ganjil ` merupakan gabungan dari 2 buah kalimat : ` 6 adalah bilangan genap ` dan kalimat ` 3 adalah bilangan ganjil ` Dalam matematika digunakan huruf huruf kecil seperti p, q, r,... Untuk menyatakan sub kalimat dan simbol simbol penghubung untuk menyatakan penghubung kalimat.

PENGHUBUNG KALIMAT Misalkan : - p menyatakan kalimat ` 6 adalah bilangan genap ` - q menyatakan kalimat ` 3 adalah bilangan ganjil ` Maka kalimat : 6 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan ganjil ` dapat dinyatakan dengan simbol p ^ q. Jika p dan q merupakan kalimat kalimat, maka tabel kebenaran penghubung tampak pada tabel kebenaran ( T = True/benar ; F = False/salah ). Perhatikan bahwa secara umum, jika ada n variabel ( p, q,...), maka tabel kebenaran memuat 2n baris.

TABEL KEBENARAN P q ~ p p ^ q p v q p q p q T T F T T T T T F F F T F F F T T F T T F F F T F F T T

PENGHUBUNG KALIMAT Contoh : k : Adit orang kaya s : Adit bersuka cita Tulis bentuk simbolis kalimat berikut ini : a. Adit orang yang miskin tetapi bersuka cita b. Adit orang kaya atau ia sedih c. Adit tidak kaya ataupun bersuka cita d. Adit seorang yang miskin atau ia kaya tetapi sedih. Anggaplah negasi dari kaya adalah miskin dan negasi dari bersuka cita adalah sedih. Penyelesaian : a. Kata penghubung tetapi mempunyai arti yang sama dengan kata penghubung `dan`, sehingga simbolisnya adalah ~ k ^ s b. k v ~ s c. Kalimat tersebut berarti bahwa Adit tidak kaya dan sekaligus Adit tidak bersuka cita. Bentuk simbolisnya ~ k ^ ~ s d. ~ k v (k ^ ~ s)

INFERENSI LOGIKA Logika selalu berhubungan dengan pernyataan pernyataan yang ditentukan nilai kebenarannya. Sering kali diinginkan untuk menentukan benar tidaknya kesimpulan berdasarkan sejumlah kalimat yang diketahui nilai kebenarannya. Metode penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi (Pernyataan benar dan salah).

ARGUMEN VALID DAN INVALID Argumen adalah rangkaian kalimat kalimat. Semua kaliamat kalimat tersebut kecuali yang terakhir disebut hipotesa ( atau asumsi/premise). Kalimat terakhir disebut kesimpulan. Secara umum, hipotesa dan kesimpulan dapat digambarkan sebagai berikut :

ARGUMEN VALID DAN INVALID Suatu argumen dikatakan valid apabila untuk sembarang pernyataan yang disubsitusikan kedalam hipotesa, jika semua hipotesa tersebut benar, maka kesimpulan juga benar/valid. Sebaliknya meskipun semua hipotesa benar tetapi ada kesimpulan yang salah, maka argument tersebut dikatakan invalid. Jika suatu argumen dan semua hipotesanya bernilai benar maka kebenaran nilai konklusi dikatakan sebagai ` diinferensikan (diturunkan) dari kebenaran hipotesa `.

ARGUMEN VALID DAN INVALID Untuk mengecek apakah suatu argumen merupakan kalimat yang valid, dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut : 1. Tentukan hipotesa/premis dan kesimpulan kalimat. 2. Buat tabel yang merupakan nilai kebenaran untuk semua hipotesa dan kesimpulan. 3. Carilah baris kritis, yaitu baris dimana semua hipotesa bernilai benar. 4. Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai bernilai benar, maka argumen itu valid. Jika diantara baris kritis tersebut ada baris dengan nilai kesimpulan yang salah, maka argumen itu invalid.

ARGUMEN VALID DAN INVALID Contoh : Tentukan apakah argumen ini valid / invalid

ARGUMEN VALID DAN INVALID Penyelesaian : a. Ada 2 hipotesa masing masing p v ( q v r ) dan ~ r. Kesimpulannya adalah p v q. Tabel kebenaran hipotesa hipotesa dan kesimpulan adalah: Note : Baris kritis, baris dimana semua hipotesa bernilai benar. Baris p q r q v r p v (q v r) ~ r p v q 1 T T T T T F T 2 T T F T T T T 3 T F T T T F T 4 T F F F T T T 5 F T T T T F T 6 F T F T T T T 7 F F T T T F F 8 F F F F F T F Baris kritis adalah baris 2, 4, 6 (baris yang semua hipotesanya bernilai T. Pada baris baris tersebut kesimpulannya juga bernilai T. Maka argument tersebut valid.

ARGUMEN VALID DAN INVALID b. Hipotesa adalah p ( q v ~ r ) dan q ( p ^ r ). Konklusi/kesimpulannya adalah p r, tabel kebenarannya adalah Baris p q r ~r qv ~r p^r p (qv~r) q (p^r) p r 1 T T T F T T T T T 2 T T F T T F T F F 3 T F T F F T F T T 4 T F F T T F T T F 5 F T T F T F T F T 6 F T F T T F T F T 7 F F T F F F T T T 8 F F F T T F T T T Baris kritis adalah baris 1, 4, 7, dan 8. Pada baris ke 4 (baris kritis) nilai konklusinya adalah F, maka argumen tersebut invalid.

ATURAN /METODE INFERENSI

ATURAN / METODE INFERENSI Logika Argumen / Argumen Logika Contoh Silogisme Premis1 : Semua laki-laki pasti meninggal. Premis2 : Pak Budi adalah laki-laki. Kesimpulan : Pak Budi pasti meninggal.

ATURAN / METODE INFERENSI Langkah Penyelesaian : 1. Argumentasi 2. Tentukan Proposisi 3. Tentukan Fakta 4. Gunakan Aturan Inferensi 5. Kesimpulan

ATURAN / METODE INFERENSI Contoh: Pada suatu hari, anda hendak pergi ke kampus dan baru sadar bahwa anda tidak memakai kacamata. Setelah mengingat-ingat, ada beberapa fakta yang anda pastikan kebenarannya : a) Jika kacamata ada di meja dapur, maka aku pasti sudah melihatnya ketika sarapan pagi b) Aku membaca koran di ruang tamu atau aku membacanya di dapur c) Jika aku membaca koran di ruang tamu, maka pastilah kacamata kuletakkan di meja tamu d) Aku tidak melihat kacamataku pada waktu sarapan pagi e) Jika aku membaca buku di tempat tidur, maka kacamata kuletakkan di meja samping tempat tidur f) Jika aku membaca koran di dapur, maka kacamataku ada di meja dapur Berdasarkan fakta-fakta tersebut, tentukan di mana letak kacamata tersebut!

ATURAN / METODE INFERENSI Penyelesaian : Untuk memudahkan pemahaman dan penggunaan hukum hukum inferensi, maka kalimat kalimat tersebut lebih dahulu dinyatakan dalam simbol simbol logika misalnya : p : Kacamata ada di meja dapur q : Aku melihat kacamataku ketika sarapan pagi r : Aku membaca koran di ruang tamu s : Aku membaca koran di dapur t : Kacamata kuletakkan di meja tamu u : Aku membaca buku di tempat tidur w : Kacamata kuletakan dimeja samping tempat tidur

ATURAN / METODE INFERENSI Dengan simbol simbol tersebut maka fakta fakta di atas dapat di tulis sebagai berikut : (a) p q (b) r v s (c) r t (d) ~ q (e) u w (f) s p

ATURAN / METODE INFERENSI Inferensi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. p q fakta (a) ~ q fakta (d) -------- ~ p dengan Modus Tollen 2. s p fakta (f) ~ p kesimpulan dari 1 --------- ~ s dengan Modus Tollen 3. r v s fakta (b) ~ s kesimpulan 2 --------- r dengan Silogisme Disjungtif 4. r t fakta (c) r kesimpulan 3 --------- t dengan Modus Ponen

ATURAN / METODE INFERENSI Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu Perhatikan bahwa untuk mencapai kesimpulan akhir, tidak semua fakta dipergunakan. Dalam contoh fakta (e) tidak digunakan. Hal ini tidak menjadi masalah selama penurunan dilakukan dengan menggunakan metode inferensi yang benar.

TERIMAKASIH