12 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia 3.1.1 Terak Percobaa Terak yag diguaka sebagai objek dalam peelitia ii adalah puyuh Malo sebayak 150 ekor da puyuh Jepag sebayak 150 ekor. Jumlah total puyuh dalam peelitia ii sebayak 300 ekor. Pada umur 3 miggu dilakuka seleksi utuk memisahka puyuh jata dega puyuh betia. Masig masig puyuh Malo jata 60 ekor da puyuh Jepag jata 60 ekor. Sebelum dimasukka ke dalam kadag puyuh ditimbag terlebih dahulu utuk megetahui bobot badaya. Setelah bobot bada didapatka maka koefisie variasiya yag diperoleh pada puyuh Malo sebesar 11,12 % da pada puyuh Jepag sebesar 9,27 %. 3.1.2 Kadag peelitia Kadag yag diguaka dalam peelitia adalah kadag cage atau sagkar yag terbuat dari triplek, kayu da reg kawat, dimaa kadag tersebut dibagi mejadi dua periode yaitu kadag periode starter da grower. Kadag berukura 100 cm x 80 cm x 40 cm dega jumlah populasi periode starter sebayak 150 ekor da jumlah populasi periode grower sebayak 60 ekor. 3.1.3 Rasum Rasum yag diguaka pada peelitia adalah rasum komersial dari pabrik yag berbetuk crumble. Rasum da air mium diberika secara adlibitum. Kebutuha Nutrie da Eergi Puyuh Fase starter da Grower dapat dilihat pada Tabel 1.
13 Tabel 1. Kebutuha Nutrie da Eergi Puyuh Fase Starter da Grower Nutrie Starter Grower Kadar Air (maks)% Protei Kasar (mi)% Lemak Kasar (mi)% Serat Kasar (maks)% Abu (maks)% Kalsium (Ca)% Fosfor (P) total % Fosfor tersedia (mi)% Eergi Metabolis (mi) Kkal/kg 14,0 24,0 2,8 4,5 8,0 0,8-1,0 0,60 0,40 2900 14,0 20,0 2,8 8,0 0,8-1,0 0,6-1,00 0,40 2700 Sumber : Stadar Nasioal Idoesia (2006) Tabel 2. Kaduga Nutrie da Eergi Rasum Puyuh Fase Starter da Grower Nutrie Rasum Puyuh Starter Rasum Puyuh Grower (%) (%) 12,0 12,0 22,87 21,09 8 6,22 0.78 1,17 0,5 0,5 3000 2900 Kadar Air Protei Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Abu Kalsium fosfor Eergi Metabolis Kkal/kg Sumber : Hasil Aalisis Balai Pegujia Mutu da Sertifikasi Paka (Edag Sujaa, 2018). 3.1.4 Alat Peelitia 1. Alat yag diguaka selama pemeliharaa puyuh: a) Kadag puyuh sistem cage atau sagkar. b) Lampu 60 watt, utuk peeraga sekaligus pemaas sebagai brooder. c) Nampa, utuk tempat paka. d) Roud waterer, utuk tempat mium. e) Timbaga digital kapasitas 3 kg dega ketelitia 0,1 gram, utuk meimbag berat puyuh.
14 f) Karug, utuk tempat meyimpa paka. g) Peralata kebersiha meliputi sapu, gayug, ember, sikat, da selag. h) Keramba, utuk meampug puyuh sebelum ditimbag. 2. Alat yag diguaka dalam pegambila sempel bagia edible da i edible puyuh: a) Pisau, utuk meyembelih da prosesig karkas. b) Timbaga, utuk meimbag bagia bobot bagia edible da i edible puyuh. c) Talea, utuk alas memotog karkas. d) Kompor gas, utuk memaaska air. e) Laptop, utuk meyimpa data da megolah data peelitia. f) Alat tulis, utuk mecatat hasil data yag diperoleh. g) Kamera, utuk medokumetasika selama kegiata peelitia. 3.1.5 Baha Peelitia Baha yag diguaka selama pemeliharaa puyuh da pegambila sampel edible da i edible : a) Air b) Rasum c) Desifekta d) Multivitami 3.2 Metode Peelitia 3.2.1 Tahap Persiapa Kadag a. Kadag beserta peralataya (tempat rasum da tempat mium) dibersihka megguaka sabu pecuci da air.
15 b. Kadag yag telah kerig disaitasi dega cara pegapura da peyemprota megguaka desifekta sampai merata utuk desifeksi kadag. c. Tempat paka da tempat mium disiapka disetiap uit kadag. d. Lampu pemaas (brooder) diyalaka setelah peyemprota selesai da kerig. e. DOQ ditimbag da dimasukka ke dalam kadag. 3.2.2 Tahap Pemeliharaa Terak Percobaa a. Pemberia paka dilakuka dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB da sore hari pukul 15.00-17.00 WIB. b. Rasum diberika secara adlibitum. c. Air mium diberika secara adlibitum. d. Tempat mium dicuci setiap hari. e. Suhu da kelembaba kadag diamati setiap hari, pada pagi, siag, da sore dega megguaka termometer yag diletakka pada didig kadag. f. Keadaa puyuh diperiksa setiap hari, bila ada puyuh yag mati maka puyuh tersebut harus diambil da dikubur supaya tidak meular bagi puyuh lai. 3.2.3 Tahap Pegambila Data a) Puyuh yag berumur 6 miggu diambil semua dari kadag da dimasukka kedalam keramba plastik. b) Puyuh dipuasaka terlebih dahulu sebelum di timbag utuk medapatka bobot potog.
16 c) Setelah dipuasaka 3-4 jam puyuh ditimbag, sehigga diperoleh bobot potog. d) Puyuh yag sudah ditimbag kemudia disembelih. Darah yag keluar ditampug megguaka katug plastik lalu ditimbag sehigga diperoleh bobot darah. e) Celupka puyuh yag telah disembelih kedalam air paas (60 C) selama 10 detik. f) Pisahka puyuh dari bulu, kepala, kaki da jeroa da diperoleh bobot dress. g) Timbag bobot giblet tapa jeroa (hati, gizzard, jatug) da karkas utuk medapatka bobot edible. Kepala, leher, kaki, da jeroa tapa giblet yag telah dipisahka lalu ditimbag utuk memperoleh bobot i edible. 3.2.4 Peubah yag Diamati da Pegukura Peubah yag diamati seluruhya memakai satua gram. Sebelum pemotoga puyuh, dilakuka pemuasaa selama 3-4 jam. Sesaat sebelum pemotoga dilakuka peimbaga utuk medapatka berat potog. Selajutya dilakuka proses pegeluara darah da dilakuka peimbaga utuk medapatka hasil dari variabel peelitia. 1. Bobot bagia edible Bobot edible meliputi berat karkas da giblet. karkas dihasilka setelah melalui tahap ispeksi ate mortem, peyembeliha, peutasa darah, peyeduha, pecabuta bulu, da dressig (pemotoga kaki, pegambila jeroa, da pecucia). Persetase karkas (%), diperoleh dari perbadiga bobot
17 karkas puyuh dega bobot potog puyuh dikalika 100%. Giblet atau jeroa adalah hasil ikuta yag dapat dimaka, biasaya terdiri dari hati, jatug da gizzard. Persetase giblet diperoleh dari perbadiga bobot giblet dega bobot potog dikalika 100%. 2. Bobot bagia i edible Bobot i edible meliputi berat kepala, leher, kaki, darah, bulu da jeroa tapa giblet. Bobot bulu didapat dari peguraga bobot potog dega bobot dress da bobot darah. Persetase i edible diperoleh dari perbadiga masig masig bagia i edible dega bobot potog dikalika 100%. 3.2.5 Aalisis Statistik Data diaalisis statistik secara deskriptif megguaka rumus Sudjaa, (2005) yag dihitug adalah : 1. Nilai maksimal adalah ilai yag terbesar pada suatu iterval data 2. Nilai miimal adalah ilai yag terkecil pada suatu iterval data 3. Rata-rata/Mea Rata-rata hitug utuk data yag terdapat dalam sebuah sampel dihitug dega cara membagi jumlah ilai data oleh bayakya data. Model matematika utuk meghitug rata rata adalah : X = i=1 x i Keteraga : x i i = jumlah ilai data = bayakya data sampel = 1,2,3,,50
18 4. Simpaga Baku Simpaga baku adalah akar dari ragam. Ragam merupaka jumlah semua deviasi ilai-ilai idividu terhadap rata-rata populasi, rumusya adalah : S = i=1 (xi x )2 1 Keteraga : x = Nilai setiap idividu sampel x = Rataa sampel = bayakya data sampel i = 1,2,3,..,50 s = Ragam sampel 5. Koefisie Variasi Koefisie variasi merupaka ukura yag diguaka utuk megetahui besarya variasi ilai dari hasil pegukura variabel yag diamati, rumusya adalah : KV = s x 100% Keteraga : KV S x = koefisiesi variasi = Simpaga baku = Rata-rata