Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6

7 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMK KRISTEN SALATIGA Gabriella Fanita Tresna Nusari Chr. Hari Soetjiningsih Fakultas Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

8 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kedisiplinan siswa kelas II SMK Kristen Salatiga.Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak 37siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel.pengumpulan data yang dilakukan menggunakan skala kecerdasan emosional, dengan jumlah 22 item yang valid dan kedisiplinan siswa sebanyak 17 item yang tidak valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan kedisiplinan siswa pada pada siswa kelas II SMK Kristen Salatiga. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi akan semakin tinggi pula kedisiplinan siswa Kata Kunci :Kecerdasan emosional dan kedisiplinan siswa i

9 Abstract This study aims to determine the relationship of emotional intelligence and discipline grade II STM Christian Salatiga. This study uses a quantitative approach. Participants in this study was 37 students. The sampling technique using saturated ie all population sampled. Data collection was performed using emotional intelligence scale, with the number of 22 items that valid and discipline of students were 17 valid items. The results showed that, there is a positive relationship between emotional intelligence and discipline of students in the second grade students of Christian SMK Salatiga. This means that the higher emotional intelligence the higher the student discipline Keywords: Emotional intelligence and discipline students ii

10 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia pendidikan, untuk meraih prestasi di sekolah maupun di luar sekolah, ada beberapa faktor yang harus dimiliki oleh anak didik. Selain anak didik harus unggul dalam kecerdasan akademik dan kecerdasan emosionalnya, anak didik juga harus mempunyai perilaku disiplin yang kuat. Hal itu dikarenakan disiplin merupakan suatu aturan pendidikan yang menunjuk pada sejenis keterlibatan aturan dalam mencapai standar yang tepat atau mengikuti peraturan yang tepat dalam berperilaku atau melakukan aktifitas (Arikunto, 1993). Disiplin merupakan salah satu sarana pendidikan dan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan anak didik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Karena dalam mendidik disiplin berperan mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku-perilaku taat terhadap nilai-nilai yang telah diajarkan dan diteladankan oleh pendidik (Tulus, 2004). Kedisiplinan merupakan ketaatan dan kepatuhan seseorang terhadap tata tertib, kaidah-kaidah serta aturan-aturan yang berlaku. Disiplin merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aktifitas manusia sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan. Kedisiplinan yang ditetapkan di sekolah bertujuan untuk membina, mendorong, dan melatih anak didik agar dapat mengendalikan dan mengarahkan tingkahlaku dirinya dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah, sehingga timbul rasa tanggungjawab dan kematangan diri, yang menjadikan proses belajar siswa berjalan dengan lancar. Jadi kedisiplinan merupakan salah satu sikap dan perilaku

11 2 yang harus dimiliki oleh setiap individu demi kelancaran dalam menjalankan berbagai aktifitas kehidupan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa yaitu kecerdasan emosi. Seperti yang diungkapkan oleh Ernawaty (2015), yang menemukan ada pengaruh kecerdasan emosi terhadap kedisiplinan siswa. Semakin tinggi kecerdasan emosi pada siswa maka siswa tersebut akan semakin disiplin dalam mentaati peraturan sekolah. Penelitian Ernawaty (2015), menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan kedisiplinan pada siswa. Namun penelitian Agfalla (2013), menyatakan bahwa tidak ada pengaruh atau hubungan antara kecerdasan emosi dengan kedisiplinan siswa. Berdasarkan teori atau pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas dapat diambil pengertian bahwa, kecerdasan emosional dan kedisiplinan merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aktifitas manusia, sebagai salah satu alat untuk mempermudah mencapai tujuan. Jadi adakah pengaruh kecerdasan emosional siswa dalam kemampuan mengendalikan keinginan-keinginannya, membatasi berbagai macam hasratnya, dan menetapkan berbagai sasaran aktivitasnya terhadap kedisiplinan siswa dalam menaati berbagai macam peraturan yang diterapkan di sekolah. Pada umumnya orang berpendapat bahwa anak yang pintar atau dikatakan memiliki IQ tinggi pasti akan sukses dalam menjalani kehidupannya, terutama dalam kehidupan akademiknya. Anggapan tersebut dipatahkan oleh Daniel Goleman seorang Profesor dari Harvard University yang telah mempopulerkan kecerdasan emosional. Menurutnya peranan IQ menempati posisi kedua sesudah kecerdasan emosional dalam peraihan puncak prestasi di dunia kerja (Goleman, 1995).

12 3 Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan potensi untuk mempelajari ketrampilan, yaitu keterampilan praktis yang didasarkan pada lima unsur kecerdasan emosional, yang terdiri dari; mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain (Goleman,1995). Oleh karena itu, emosi sangat penting bagi rasionalitas. Dalam liku-liku perasaan dengan pikiran, kemampuan emosional membimbing keputusan kita dari saat ke saat, bekerja bahu-membahu dengan pikiran yang rasional, mendayagunakan atau tidak mendayagunakan pikiran itu sendiri. Demikian juga, otak nalar memainkan peran eksekutif dalam emosi kita, kecuali pada saat-saat emosi mencuat lepas kendali dan otak emosional berjalan tak terkendalikan. Dalam artian tertentu kita mempunyai dua otak, dua pikiran dan dua jenis kecerdasan yang berlainan yaitu kecerdasan rasional dan kecerdasan emosional. Jadi keberhasilan kita dalam kehidupan ditentukan oleh kedua-duanya tetapi kecerdasan emosionallah yang memegang peranan (Goleman,1995). Berdasarkan wawancara awal dengan dengan guru kelas II siswa SMK Kristen kurang disiplin dan sulit diatur untuk mentaati peraturan sekolah. seperti membolos, tidak mengerjakan tugas, terutama kelas II yang menunjukan jati diri dengan menggas kendaraan roda dua dengan suara yang keras. Dari uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti ingin meneliti kaitan antara kecerdasan emosi dan kedisiplinan siswa. Rumusan masalahnya adalah apakah ada hubungan kecerdasan emosi dengan kedisiplinan siswa. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan hubungan kecerdasan emosi dengan kedisiplinan sisw. Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi kepada SMK Kristen

13 4 Salatiga terutama kelas II untuk mengembangkan kecerdasan emosional kepada siswa guna meningkatkan kedisiplinan siswa. TINJAUAN PUSTAKA Kedisiplinan Siswa Menurut Arikunto (1993) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pengajaran secara Manusiawi, menjelaskan bahwa disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Kedisiplinan merupakan bentuk kepatuhan seseorang terhadap aturan-aturan atau tata tertib yang berlaku karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya (Arikunto, 1993). Aspek-aspek Kedisiplinan Menurut Arikunto (1993) dalam Sulistyowati (2001) kedisiplinan siswa dapat dilihat dalam empat aspek yaitu : 1) Disiplin dalam menepati jadwal belajar 2) Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu belajar 3) Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik disekolah seperti mentaati tata tertin, maupun disiplin di rumah seperti teratur dalam belajar 4) Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur.

14 5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa Kedisiplinan dalam pengamalannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa antara lain : 1) Faktor Intern Faktor intern merupakan segala sifat dan kecakapan yang dimiliki seseorang dalam perkembangannya, diperoleh dari hasil keturunan.(sukmadinata,2009). Jadi merupakan faktor dari dalam diri individu itu sendiri yang meliputi: a). Faktor Emosi Emosi adalah pengalaman afektif yang menyertai penyesuaian batin secara menyeluruh, keadaan mental dan fisiologis yang meluap-luap pada diri individu, yang memperlihatkan sendiri pada tingkah laku yang jelas dan nyata. Emosi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkahlaku/perilaku. b). Faktor Pola Pikir Pola pikir seseorang atau masyarakat suatu daerah dapat mempengaruhi pada sikap hidup seseorang, karena pola pikir atau cara pandang seseorang atau masyarakat suatu daerah yang satu berbeda dengan cara pandang seseorang masyarakat suatu daerah yang lainnya.

15 6 c). Faktor Motivasi Motivasi menurut Djaali (2008), adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Motivasi mempunyai peranan yang strategis dan sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. 2) Faktor Ekstern Faktor ekstern merupakan faktor dari luar diri seseorang yang sering disebut faktor lingkungan. Lingkungan dalam pengertian umum, artinya di sekitar kita. Lingkungan ini mengitari manusia sejak manusia dilahirkan sampai dengan meninggalnya. Antara lingkungan dan manusia ada pengaruh yang timbal balik, artinya lingkungan mempengaruhi manusia, dan sebaliknya, manusia juga mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Sebagai faktor eksternal, lingkungan terdiri atas dua macam yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial anak dalam sekolah adalah guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas. Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial anak dalam masyarakat adalah tetangga, temanteman sepermainan disekitar perkampungan anak tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh dan anakanak penganggur, misalnya akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar anak. Sedangkan yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah dan letaknya, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar (Muhibbin, 1995). Kecerdasan Emosional. Goleman (1995), mengidentifikasi kecerdasan emosional merupakan kemampuan emosi yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahan ketika

16 7 menghadapi suatu masalah, mampu mengendalikan impuls, memotivasi diri, mampu mengatur suasana hati, kemampuan berenpati dan membina hubungan dengan orang lain. Sementara Supriadi (2007) mengartikan kecerdasan emosional sebagai suatu dimensi kemampuan yang berupa keterampilan emosional dan sosial yang kemudian membentuk watak dan karakteristik didalamnya terkandung kemampuan-kemampuan seperti kemampuan mengendalikan sosial, empati,motivasi, semangat kesabaran, ketekunan dan keterampilan sosial. Aspek Kecerdasan Emosi Sebagai bahan rujukan dan pegangan gambaran kecerdasan emosional yang dimiliki oleh seseorang. Goleman (1995) mengemukakan tentang aspek kecerdasan emosional secara spesifik meliputi: 1) Kesadaran diri, yaitu mengetahui apa yang dirasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan sendiri 2) Pengetahuan diri, yaitu menangani emosi sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas dari guru 3) Motivasi, yaitu menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menuntun siswa untuk mengambil inisiatif sehingga bertindak efektif, serta bertahan jika mengalami kegagalan 4) Empati, yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka dan menumbuhkan hubungan saling percaya

17 8 5) Ketrampilan sosial, yaitu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi, mampu berinteraksi dengan baik, menggunakan ketrampilan sosial untuk bekerja sama dengan siswa lain Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kedisiplinan Siswa Kecerdasan emosional merupakan suatu bentuk kemampuan yang memahami, memantau, mengendalikan perasaan dan emosi diri sendiri maupun orang lain serta menggunakan perasaan-perasaan tersebut untuk memandu pikiran dan tindakan seseorang. Emosi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan pikiran positif dengan cara-cara tertentu. Diantaranya dengan memberikan harapan dalam diri seseorang. Harapan merupakan sebuah kekuatan dalam berpikir positif dan bermanfaat daripada memberikan sedikit hiburan ditengah kesengsaraan dan penderitaan. Karena pada dasarnya emosi menggerakkan seseorang untuk meraih sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Emosi dapat menjadi bahan bakar untuk memotivasi seseorang dan selanjutnya membentuk persepsi dan menggerakkan tindakan-tindakan seseorang (Goleman, 1995). Dalam kecerdasan emosional dikenal istilah flow, yang merupakan inti dan puncak dari emotional intelligence. Flow adalah keadaan ketika seseorang sepenuhnya terserap kedalam apa yang sedang dikerjakan, perhatiannya hanya terfokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan dan kesadarannya menyatu dengan tindakan. Dalam flow, emosi tidak hanya ditampung dan disalurkan tetapi juga bersifat konstruktif (mendukung), memberi tenaga dan selaras dengan tugas yang sedang dihadapi dan menjadi pendukung bagi setiap aktifitas seseorang. Flow merupakan keadaan yang bebas dari gangguan emosional yang

18 9 negatif, jauh dari paksaan, dan perasaan penuh motivasi untuk mencapai kesuksesan dalam hidup (Goleman, 1995). Kecerdasan emosional memliki relevansi yang positif dengan perilaku disiplin. Karena kecerdasan emosional membantu seseorang dalam mengelola emosi dan memotivasi diri untuk berperilaku tepat atau disiplin dalam menjalani kehidupan. Disiplin dalam berperilaku menaati peraturan dan tata tertib sekolah merupakan salah satu alat dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah memiliki peraturan-peraturan yang tentunya mengandung tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut bisa tercapai dengan maksimal apabila semua komponen sekolah menaati peraturan yang berlaku. Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori yang telah penulis paparkan diatas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif keberdasan emosi dengan kedisiplinan siswa METODE PENELITIAN Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel tergantung dan variabel bebas. Variabel bebas Variabel tergantung : Kecerdasan emosi : Kedisiplinan siswa

19 10 Definisi Operasional Kedisiplinan adalah merupakan bentuk kepatuhan seseorang terhadap aturan-aturan atau tata tertib yang berlaku karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Aspek kedisiplinan menggunakan aspek yang diungkapkan Arikunto (1993) dalam Sulistyowati (2001) kedisiplinan siswa dapat dilihat dalam empat aspek yaitu : Disiplin dalam menepati jadwal belajar, disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu belajar, disiplin terhadap diri sendiri dan disiplin dalam menjaga kondisi fidik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur. Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang berupa keterampilan emosional dan sosial yang kemudian membentuk watak dan karakteristik didalamnya terkandung kemampuan-kemampuan seperti: kesadaran diri, pengetahuan diri, motivasi, empati, ketrampilan social (Goleman, 1995),. Populasi dan Sampel Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas II STM Kristen Salatiga yang berjumlah 37 Siswa. Dari keseluruhan siswa tersebut dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai peneliti untuk memperoleh data yang diselidiki. (Suryabrata, 2004). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan kuesioner kepada siswa siswa kelas II STM Kristen Salatiga.

20 11 Skala Pengukuran Skala pengukuran kedisipinan dan kecerdasan emosi ini diukur dengan menggunakan skala likert. Range skor untuk pernyataan yang bersifat favorable adalah 4 (SS), 3 (S), 2 (TS) dan 1 (STS). Analisis Aitem Uji Validitas: uji ini untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan sudah memadai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau penilaian ahli yang berkompeten dengan masalah yang diteliti. Data dikatakan valid jika memiliki Corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar 0.3. Hasil uji validitas untuk variabel kecerdasan emosi sebanyak 40 item, diperoleh hasil sebanyak 18 item dinyatakan gugur karena memiliki nilai pearson correlation yang lebih kecil dari 0,3, dan sebanyak 22 item dinyatakan valid karena memiliki nilai pearson correlation yang lebih besar dari 0,3. Uji validitas untuk kedisiplinan siswa sebanyak 30 item, diperoleh hasil sebanyak 13 item gugur karena memiliki nilai pearson correlation yang lebih kecil dari 0,3, dan sebanyak 17 item dinyatakan valid karena memiliki nilai pearson correlation yang lebih besar dari 0,3. Uji realibilitas digunakan untuk menunjuk sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi berapa kali. Instrumen dikatakan reliable bila memiliki Alpha Cronbach lebih besar.dari 0,6. Jika dilihat dari uji reliabilitas, variabel kecerdasan emosi memiliki nilai alpha 0,856 dan kedisiplinan siswa memiliki nilai 0,808 yang

21 12 keduanya lebih besar dari 0,600 yang artinya data reliable dan dapat dinyatakan ke uji selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Reliabilitas Kecerdasan Emosi Cronbach's Alpha N of Items Tabel 2 Reliabilitas Kedisiplinan Siswa Cronbach's Alpha N of Items Metode Analisis Data Untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan emosi dengan kedisiplinan, digunakan analisa korelasi. Metode analisa yang digunakan adalah korelasi product moment. Perhitungan korelasi dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows.

22 13 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil Responden Subyek penelitian ini dilakukan di kelas II SMK Kristen Salatiga. Reponden dalam penelitian ini berjumlah 37 siswa, dengan sebagian besar siswa adalah laki-laki sebanyak 36 siswa dan perempuan hanya 1 (satu) siswa. Usia responden sebagian besar berusia 16 tahun sebanyak 33 siswa dan yang berusia 17 tahun sebanyak 4 siswa. Uji Normalitas Penelitian ini menggunakan uji normalitas dan linearitas yang bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data penelitian pada masing masing variabel. Data dari variabel penelitian diuji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov test menggunakan SPSS. Hasil diketahui bahwa variabel kecerdasan emosi memiliki memiliki koefisien normalitas 0,959 dan kedisiplinan siswa memiliki koefisien normalitas 0,199 yang mana nilai keuannya lebih besar dari 0,05 dengan demikian variabel kecerdasan emosi dan kedisiplinan siswa memiliki distribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut:

23 14 Tabel 3 Uji Normalitas Data Kecerdasan Emosi Kedisiplinan Siswa N Normal Parameters a Mean Most Extreme Differences Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Uji Linearitas Untuk uji linearitas menunjukan bahwa ada hubungan kecerdasan emosi dan kedisiplinan siswa adalah linear, karena dari hasil uji linearitas diperoleh F beda = 14,096 dan nilai signifikansi 0,063 > 0,05. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hubungan kecerdasan emosi dan kedisiplinan siswa ini menunjukan garis yang sejajar atau linear. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel 4 Uji Linearitas Data

24 15 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kedisiplinan Siswa * Kecerdasan Emosi Between Groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total Analisis Deskriptif 1. Kecerdasan Emosi Variabel kecerdasan emosional akan dibuat sebanyak 3 (tiga) kategori yaitu tinggi, sedang, rendah. Rumus untuk mencari interval yang digunakan untuk menentukan kategori kecerdasan emosional mempunyai 22 item valid dengan pemberian skor antara 1 sampai 4, sehingga secara hipotetik pembagian skor tertinggi dan terendah yaitu : Jumlah skor tertinggi 22 x 4 = 88 Jumlah skor terendah 22 x 1 = 22 Interval = Jumlah skor tertinggi Jumlah skor terendah 3 (tiga) kategori = = 22 Tabel 5

25 16 Kategorisasi Pengukuran Kecerdasan Emosional Interval Ketegori Jumlah Siswa Persentase Rata-rata 22 x 44 Rendah 0 0,00 % 44 x 66 Sedang 29 78,38 % 66 x 88 Tinggi 8 21,62 % 73, % Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan kecerdasan emosional siswa pada siswa kelas II STM Kristen Salatiga sebagian besar dalam kategori sedang sebesar 78,38 % dan kategori tinggi sebesar 21,62 %. Dengan rata-rata sebesar 73,86 yang artinya kecerdasan emosi pada siswa kelas II SMK Kristen Salatiga adalah sedang. 2. Kedisiplinan Siswa Variabel kedisiplinan akan dibuat sebanyak 3 (tiga) kategori yaitu tinggi, sedang, rendah. Rumus untuk mencari interval yang digunakan untuk menentukan kategori kedisiplinan siswa mempunyai 17 item valid dengan pemberian skor antara 1 sampai 4, sehingga secara hipotetik pembagian skor tertinggi dan terendah yaitu : Jumlah skor tertinggi 17 x 4 = 68 Jumlah skor terendah 17 x 1 = 17 Interval = Jumlah skor tertinggi Jumlah skor terendah 3 (tiga) kategori

26 17 = = 17 Tabel 6 Kategorisasi Pengukuran Kedisilinan Siswa Interval Ketegori Jumlah Siswa Persentase Rata-rata 17 x 34 Rendah 0 0,00 % 34 x 51 Sedang 30 81,08 % 60 x 68 Tinggi 7 18,92 % 55, % Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan kedisiplinan siswa pada siswa kelas II STM Kristen Salatiga sebagian besar dalam kategori sedang sebesar 81,08 % dan kategori tinggi sebesar 18,92 %. Dengan rata-rata sebesar 55,86 yang artinya kedisiplinan siswa pada siswa kelas II SMK Kristen Salatiga adalah sedang. Pengujian Hipotesis Hasil korelasi product moment menunjukan ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan kedisiplinan siswa. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosi akan meningkatkan kedisiplinan siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

27 18 Tabel 7 Uji Korelasi Kecerdasan Emosi Kedisiplinan Siswa Kecerdasan Emosi Pearson Correlation ** Sig. (1-tailed).000 N Kedisiplinan Siswa Pearson Correlation.577 ** 1 Sig. (1-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Kecerdasan emosi memiliki hubungan positif dengan kedisiplinan siswa pada pada siswa kelas II STM Kristen Salatiga yang ditunjukan dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (5 %) dengan nilai r = sebesar 0,577. Sedangkan sumbangan efektif sebesar (0,577) 2 x 100% = 32,49 %, yang artinya kecerdasan emosi memiliki sumbangan efektif terhadap kedisiplinan siswa sebesar 32,49 %.

28 19 PEMBAHASAN Terdapat hubungan kecerdasan emosi memiliki hubungan positif dengan kedisiplinan siswa pada pada siswa kelas II SMK Kristen Salatiga. Kecerdasan emosi memiliki sumbangan efektif terhadap kedisiplinan siswa sebesar 32,49 %. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ernawaty (2015), menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan kedisiplinan pada siswa. Kecerdasan emosional memliki relevansi yang positif dengan perilaku disiplin. Karena kecerdasan emosional membantu seseorang dalam mengelola emosi dan memotivasi diri untuk berperilaku tepat atau disiplin dalam menjalani kehidupan. Disiplin dalam berperilaku menaati peraturan dan tata tertib sekolah merupakan salah satu alat dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah memiliki peraturan-peraturan yang tentunya mengandung tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut bisa tercapai dengan maksimal apabila semua komponen sekolah menaati peraturan yang berlaku. Menurut Goleman, (1995), kecerdasan emosional merupakan suatu bentuk kemampuan yang memahami, memantau, mengendalikan perasaan dan emosi diri sendiri maupun orang lain serta menggunakan perasaan-perasaan tersebut untuk memandu pikiran dan tindakan seseorang. Emosi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan pikiran positif dengan cara-cara tertentu. Diantaranya dengan memberikan harapan dalam diri seseorang. Harapan merupakan sebuah kekuatan dalam berpikir positif dan bermanfaat daripada memberikan sedikit hiburan ditengah kesengsaraan dan penderitaan. Karena pada dasarnya

29 20 emosi menggerakkan seseorang untuk meraih sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Emosi dapat menjadi bahan bakar untuk memotivasi seseorang dan selanjutnya membentuk persepsi dan menggerakkan tindakan-tindakan seseorang. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Terdapat hubungan Kecerdasan emosi memiliki hubungan positif dengan kedisiplinan siswa pada pada siswa kelas II SMK Kristen Salatiga. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi akan semakin tinggi pula kedisiplinan siswa. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1) Bagi siswa Diharapkan untuk meningkatkan kedisiplinan yanitu dengan cara meningkatkan kecerdasan emosi dengan cara mengontrol emosinya 2) Bagi Sekolah Sekolah hendaknya lebih memperhatikan siswanya, terutama dalam hal kecerdasan emosi, mengevaluasi serta memotivasi siswa. Karena semakin tinggi kecerdasan emosi maka akan meningkatkan kedisiplinan siswa. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya

30 21 Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut, diharapkan dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh, seperti pola asuh orang tua, pengaruh teman sebaya dan dapat melakukan penelitian dengan memperluas orientasi penelitian pada tingkat pendidikan lain dengan karakteristik subjek yang beragam.

31 22 DAFTAR PUSTAKA Agfalla, N, (2013). Pengaruh Kedisiplinan Siswa Dan Kecerdasan Emosi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ismuba Siswa Di SMP Muhammadiyah Piyungan Bantul Yogyakarta. Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Arikunto, S, (1993). Matode Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta Djaali, (2008). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo Ernawati, (2012). Hubungan Kecerdasan Emosional Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Sma Negeri Di Kota Makassar. Jurnal Bionature, Volume 16, Nomor 1, April 2015, hlm Goleman, D, (1995). Kecerdasan Emosional, Mengapa EI lebih Penting dari pada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hurlock, E.B., (1994). Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Kholifah, (2011). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Kedisiplinan Pada Siswa. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang Muhibbin, S, (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Sukmadinata, N,S, (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sulistyowati, S, (2001). Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien. Pekalongan: Cinta Ilmu Pekalongan Supriadi. (2007). Educational Leadership. Jurnal Pendidikan. Vol. x1. No. 9 Suryabrata. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Tulus, T, (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Lampiran 1. ANGKET FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 PENGANTAR Salam sejahtera, Dalam rangka penyelesaian studi (S1) dan untuk mencapai gelar sarjana psikologi, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan.

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. 79 Lampiran 1 Skala Uji Coba Alat Ukur Penelitian Kepada Yth: Pasuruan, 13 Maret s/d Selasa 20 Maret 2012 Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. Dengan hormat Dalam rangka pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Validitas Item Skala Sikap Motivasi Belajar Variabel Corrected Item Total Keterangan Correlation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi frekuensi.distribusi frekuensi juga digunakan untuk memaparkan persentase

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

Salam sejahtera, dengan hormat

Salam sejahtera, dengan hormat DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I : Instrumen Penelitian PENGANTAR Salam sejahtera, dengan hormat Dalam rangka proses penyelesaian Tesis ini sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Sains Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian 51 LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian 52 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 53 LAMPIRAN 3 Angket Penelitian ANGKET PENELITIAN Identitas Siswa Nama :... Pendidikan Orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang beralamat di Jalan Umbul Senjoyo No. 3 Kab.Semarang. Populasi penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA No Pernyataan Pilihan Jawaban 1. Saya tahu alasan yang membuat saya sedih 2. Saya tidak tahu mengapa temanteman menjauhi saya 3. Prestasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian sedangkan untuk menguji validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN a. Sebelum Uji b. Setelah Uji 110 111 SEBELUM UJI ANGKET UJI COBA INSTRUMEN Petunjuk Pengisian Angket 1. Tulislah terlebih dahulu NAMA dan NIM pada tempat yang telah disediakan.

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner)

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana (S2)

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 1 HUBUNGAN DISIPLIN DAN INTERAKSI SISWA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DAN KESELAMATAN KERJA KELAS X DI SMK N 5 PADANG CHAIRUL NAZALUL ANSHAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tarunatama Getasan yang beralamat di Jalan Raya Salatiga-Kopeng KM. 09 Kecamatan Getasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel penelitian untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan hubungan antara keharmonisan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.554 22 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR

LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Reliabilitas Aitem Locus of Control Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.22 23 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang Anggrek

Lebih terperinci

Angket untuk Riset Partisipan Perawat

Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lampiran 1. Angket penelitian Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lembar Persetujuan Riset Partisipan Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu terlibat dalam proses penelitian saya sebagai riset partisipan

Lebih terperinci

Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga

Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga 71 Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga 72 Lampiran 1 Aspek 1.Peneri maan Diri 2.Pengho rmatan Diri Indikator Perilaku a.menerim a diri apa adanya. b.puas dengan dirinya. c.disegani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11 Muaro Jambi dengan jumlah sampel 50 orang, kemudian dilakukan tabulasi, serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN 54 BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Validitas dan Reabilitas Menurut Sumardi Suryabrata validitas soal adalah derajat kesesuain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan penelitian Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK DATA LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK 62 Selamat Pagi Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir guna merampungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Angket Kepuasan Kerja Dan Angket Intensi Turnover

LAMPIRAN A. Angket Kepuasan Kerja Dan Angket Intensi Turnover LAMPIRAN A Angket Kepuasan Kerja Dan Angket Intensi Turnover PENGANTAR Hal: Permohonan pengisian angket Dengan ini, saya: Nama : Tegar C. F. NPM : 802006037 Status : Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW memohon

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN A. Informed Consent LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Menyatakan bahwa : 1. Saya telah mendapat penjelasan segala sesuatu menganai penelitian : HUBUNGAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. siswa untuk membaca buku. pentingnya buku. Ketertarikan terhadap buku bacaa. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku

Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. siswa untuk membaca buku. pentingnya buku. Ketertarikan terhadap buku bacaa. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku LAMPIRAN 72 73 Lampiran1. Kisi-kisi Angket Minat Baca Buku No Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. Positif Negatif Butir 1 Perasaan senang Semangat dalam 1, 4 2, 3 4 membaca buku membaca buku 2 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat umum mengenal intelligence sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai berikut Kelas VII sebanyak 14 siswa, kelas VIII sebanyak 23 siswa 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek di asrama SMP ICMBS Sidoarjo sebanyak 50 orang, yang terbagi dalam tiga kelas. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat berjama

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas Sebelum uji hipotesis maka dilakukan uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Data variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas 97 Lampiran 1. Angket Penelitian SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi LAMPIRAN A A-1 Skala Stres Kerja Karyawan A-2 Skala Kecerdasan Emosi 56 57 57 A-1. Skala Stres Kerja Pada Karyawan No. Angket : Jenis Kelamin : Instruksi/Petunjuk Mengerjakan Di bawah ada beberapa pernyataan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Hasil Penelitian 4.1.1. Diskripsi subjek Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean Desa Bangklean no 24 Kecematan Jati.

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR OLEH: FRANSISKA FEBBY PETRIANI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

Lebih terperinci

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan

Lampiran 1. : Bila Saudara sangat setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara setuju dengan pernyataan. : Bila Saudara tidak setuju dengan pernyataan Lampiran 1 IDENTITAS DIRI Nama : Alamat : Jenis Kelamin : Pendidikan : Golongan PNS : PETUNJUK 1. Isilah identitas diri saudara pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah daftar pertanyaan berikut ini

Lebih terperinci

Angket Kuesioner Penelitian

Angket Kuesioner Penelitian Lampiran 1 Angket Kuesioner Penelitian Hubungan antara tindakan personal hygiene perawat terhadap kepuasan pasien imobilisasi dengan stroke di ruang neurologi di RSUD Haulussy Ambon Disusun oleh : Filjosofiana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Getasan dengan responden penelitian sebanyak 126 siswa dengan rincian sebaran pada data 4.1

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat Dengan hormat, PENGANTAR (Permohonan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di MTsN Pitalah

diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di MTsN Pitalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Progam Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat

Lebih terperinci

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT)

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT) LAMPIRAN 105 Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT) 106 107 ANGKET PENELITIAN Kepada Yth. Siswa/siswi SMAN 1 Wonosari di Klaten Assalamu alaikum wr.wb. Ditengah kesibukan Saudara pada saat belajar, perkenankanlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ilmiah didisain untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra yang menjadi anggota lembaga kemahasiswaan periode 2012/2013 berjumlah 49 orang mahasiswa. Deskripsi subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP Jumiyanti (jumiyanti963@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The objective of this research was to

Lebih terperinci

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA OLEH DEBORA JULIANI SITOMPUL 802011052 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Riset Partisipan. Yang bertanda tangan di bawah ini :

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Riset Partisipan. Yang bertanda tangan di bawah ini : Lampiran 127 128 LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Riset Partisipan LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RISET PARTISIPAN (Informed Consent) Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum objek penelitian RSUD Dr.M.Haulussy Ambon beralamat di Ambon, Jalan Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri kelas B. Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan. (Instrumen yang Diujikan)

Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan. (Instrumen yang Diujikan) 111 Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Kelas : 5. Nama SD : B. Keterangan Jawaban 1. SS : Sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIANN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Gambaran SubJek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tlogowungu Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Status SD Negeri Tlogowungu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci