BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga Pattimura Brothers merupakan sebuah kelompok motor di Salatiga yang berdiri pada tahun Kelompok ini beranggotakan para pecinta motor klasik di kota Salatiga. Pada awalnya, Wawung, pendiri Pattimura Brothers, tidak merencanakanakan membentuk sebuah kelompok pecinta motor klasik. Ide ini muncul setelah ia dan rekanya Valent, yang juga memiliki hobi otomotif klasik sering berkumpul dan berdiskusi bersama membicarakan halhal seputar motor klasik seperti motor dari pabrikan Honda jenis C70, 90, CB, RC Bravo dan bahkan motor hasil custom. Secara perlahan, anggota kelompok motor ini pun bertambah banyak. Wawung, sang pendiri kelompok pecinta motor klasik ini menjelaskan perihal pemilihan nama Pattimura Brothers sebagai nama kelompok. Alasannya adalah karena sejak awal berdiri hingga sekarang ( ), kelompok ini selalu berkumpul di kawasan Jalan Pattimura Salatiga. Maka Wawung dan anggota lainnya sepakat menamai kelompok mereka dengan nama Pattimura Brothers. Sejak awal pula, kelompok ini memilih hari Jumat malam untuk dijadikan waktu berkumpul bagi para anggotanya. Valent, anggota kelompok Pattimura Brothers terlama, menjelaskan jika tradisi ini awalnya tidak sengaja dilakukan. Tetapi lama kelamaan justru menjadi kebiasaan hingga ditetapkan menjadi hari untuk berkumpul bagi kelompok ini. Begitu pula dengan pemilihan lokasi berkumpul, sejak awal berdiri hingga skripsi ini ditulis juga tidak ada perubahan yaitu di kawasan Jalan Pattimura, Salatiga. Waktu yang mereka pilih juga tidak berubah, yaitu pada malam hari karena pada saat itulah anggotanya bebas dari aktivitas keseharian mereka seperti bekerja, sekolah dan kuliah. Tidak ada batasan bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan kelompok ini. Baik Wawung dan Valent menegaskan jika siapapun boleh bergabung menjadi anggota kelompok ini selama memiliki kecintaan yang sama terhadap dunia otomotif terutama motor klasik. Keragaman latar belakang anggotanya baik dari segi usia dan profesi tidak menjadi masalah bagi kelompok pecinta motor Pattimura Brothers karena menurut Wawung, justru disitulah letak keunikan dan kekhasan kelompok ini. Selain itu, kelompok ini berpegang teguh pada tujuan utama berdirinya kelompok ini yaitu menjadikannya sebagai wadah bagi para pecinta

2 motor klasik di Salatiga. Saat ini, kelompok motor Pattimura Brothers memiliki jumlah anggota sebanyak 85 orang, tetapi tidak semuanya aktif karena berbagai alasan seperti kesibukan pribadi masing-masing anggota. Maka Kempong sebagai salah satu anggota kelompok (wawancara pada Senin, 1 Agustus 2016 pukul WIB) juga mengatakan bahwa: Siapa saja bisa bergabung dengan kami (Pattimura Brothers). Tidak peduli dari latar belakang profesi apa saja. Seperti saya yang berprofesi sebagai teknisi di bengkel di Salatiga juga bisa bergabung dengan kelompok ini. Ada juga yang pelajar bahkan tukang rosok pun ada Gambar 4.2 Kelompok Motor Pattimura Brothers sedang Berkumpul di kawasan Jalan Pattimura Salatiga

3 Mereka menegaskan jika Pattimura Brothers bukan merupakan komunitas yang memiliki pakem tertentu dalam beraktivitas. Dalam menjalankan aktivitasnya, Pattimura Brothers berpegang pada tujuan utama dibentuknya komunitas ini yaitu untuk menjadi wadah bagi para pecinta motor klasik di Salatiga agar dapat menyalurkan kecintaannya terhadap dunia otomotif secara positif. Kegiatannya pun bermacam-macam seperti diskusi, touring, penggalangan dana untuk rekan yang sedang mengalami musibah dan bakti sosial. Melalui kelompok ini juga, anggotanya memiliki wadah untuk saling berbagi mengenai info dunia otomotif yang sedang tren pada saat itu. Tidak hanya itu, dalam kelompok ini juga tidak jarang menjadi ladang untuk mencari rejeki karena banyak anggotanya yang berlatar berlakang profesi sebagai mekanik. Tetapi diskusi yang dilakukan tidak hanya seputar dunia otomotif saja, tetapi juga mengenai hal-hal di sekitar mereka. Seperti membahas mengenai rencana bakti sosial maupun penggalangan dana bagi anggota yang sedang tertimpa musibah. Gambar 4.2 adalah salah satu contoh aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pecinta motor Pattimura Brothers yaitu berdiskusi. Komunikasi yang terjalin dalam kelompok ini pun tidak mengacu pada pakem tertentu. Artinya, semua boleh berkomunikasi dengan siapapun di dalam kelompok tersebut tanpa terbatas oleh garis kepemimpinan. Tak terkecuali bagi anggota yang ingin berdiskusi dengan ketua atau pendiri karena bagi mereka, kelompok ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk menyalurkan hobi otomotif mereka. Tetapi juga telah menjadi keluarga kedua bagi sebagian anggotanya. Seperti yang dituturkan oleh Samsul, salah satu anggota Pattimura Brothers, dalam wawancara yang dilakukan pada Selasa, 2 Agustus pukul WIB. Kalo pas sumpek (penat) dan kumpul bareng teman-teman tu rasanya plong. Kalau sudah lama tidak kumpul mereka rasanya ada yang kurang. Saya sering sharing dan minta nasehat dari Mas Valent tentang kehidupan. Beliau sudah seperti kakak saya sendiri

4 Gambar 4.3 Kelompok Motor Pattimura Brothers Berpose dengan motor Mereka di kawasan Jalan Pattimura Salatiga Bahkan, jika ada salah satu anggotanya yang tertimpa musibah, maka yang lain akan mengumpulkan dana untuk membantu anggota tersebut. Hal ini terjadi tanpa melalui komando dari sang ketua karena biasanya ada salah satu anggota yang memiliki inisiatif untuk menggalang dana dan mengkoordinir anggota lainnya Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga Djamarah (2004:1) menjelaskan jika pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Tubbs dan Moss (dalam Rakhmat, 1994) menyebutkan jika ciri pola komunikasi adalah adanya komplementaris dan simetris. Dalam kelompok motor

5 Pattimura Brothers komplementaris terlihat dari adanya dominasi dalam komunikasi yang terjadi pada kelompok ini. Perilaku dominan yang dimaksud adalah perilaku salah satu partisipan komunikasi mengakibatkan adanya perilaku tunduk diantara perilaku peserta komunikasi lainnya. Hal ini tidak hanya terjadi ketika Wawung, sang ketua kelompok, melakukan komunikasi kepada anggota kelompok yang lainnya, tetapi juga terjadi pada orang yang dituakan di kelompok tersebut yaitu Valent. Perilaku Wawung dan Valent dalam kelompok motor Pattimura Brothers akan mendatangkan perilaku tunduk dari anggota kelompok yang lain. Ketika Wawung atau Valent sedang berbicara dalam sebuah diskusi di kelompok, anggota lain cenderung mengiyakan apa yang dikatakan, tetapi diskusi seperti ini biasanya terjadi pada hal-hal yang membutuhkan keputusan akhir seperti penentuan titik berkumpul ketika touring, waktu berkumpul, penentuan jam berkumpul ketika akan melakukan kegiatan lain, dan penunjukan anggota yang mendapat tugas tertentu. Dalam kasus-kasus seperti itu, peran Wawung dan Valent sangat besar dan dominan. Anggota yang lain akan mengikuti apa yang diputuskan oleh keduanya. Berdasarkan hasil pengamatan penulis ketika kelompok motor Pattimura Brothers melakukan diskusi pada hari Jumat, 5 & 12 Agustus 2016 di kawasan Jalan Pattimura, Salatiga. Topik yang mereka diskusikan adalah mengenai rencana kelompok ini touring ke Yogyakarta, penggalangan dana untuk diberikan kepada salah satu anggotanya yang sedang dirawat di rumah sakit dan rencana menghadiri pernikahan salah satu anggotanya. Pada proses diskusi tanggal 5 Agustus 2016 dengan agenda rencana touring ke kota Yogyakarta, ketua kelompok motor Pattimura Brothers pada awalnya melemparkan isu ke forum untuk dibahas oleh seluruh anggota kelompok untuk didiskusikan. Setelah memaparkan rencana tersebut, ketua mengembalikan ke forum mengenai langkah apa saja yang akan disiapkan berkaitan dengan rencana tersebut misalnya mengenai titik keberangkatan, waktu dan data jumlah personel yang akan berpartisipasi dalam acara touring kali itu. Diskusi berjalan lancar, hampir semua anggota mengeluarkan suara dan antusias mengenai rencana touring tersebut. Tetapi sayangnya ketika diskusi mencapai titik dimana harus menentukan waktu dan titik keberangkatan, tidak mencapai keputusan. Kondisi tersebut berlangsung selama sekitar 40 menit dan akhirnya Valent bersuara mengusulkan waktu dan titik keberangkatan kepada forum yaitu berkumpul di Selasar Kartisi Salatiga pukul 10.00

6 WIB. Usulan Valent langsung disambut baik oleh seluruh peserta diskusi yang berjumlah 15 orang. Semua peserta diskusi mengiyakan apa yang diusulkan oleh Valent dan keputusan telah dibuat dan disepakati bersama. Berdasarkan keterangan Valent, ia mengusulkan hal tersebut karena melihat tidak ada keberanian diantara anggota untuk mengambil keputusan maka ia berinisiatif untuk mengambil keputus. Gambar 4.4 Kelompok Motor Pattimura Brothers Ketika Berdiskusi untuk Rencana touring Sedangkan hal kedua yang mencirikan terbentuknya sebuah pola komunikasi adalah simtri yaitu sejuh mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan. Ketika diamati dari sudut pandang simetri, akan terlihat sekali pola komunikasi yang terbentuk dalam komunikasi di kelompok motor Pattimura Brothers. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok tersebut memiliki dasar yang sama tetapi tidak selalu mengenai otomotif. Interaksi yang terjadi baik antara Wawung, Valent dan anggota lainnya adalah karena kesamaan. Dan kesamaan inilah yang membuat satu dan yang lainnya saling merespon pesan yang disampaikan dalam kelompok

7 tersebut. Seperti yang telah diungkapkan pada contoh diskusi yang terjadi pada Jumat, 5 Agustus 2016 saat menentukan waktu dan lokasi titik keberangkatan touring ke Yogyakarta. Respon yang diberikan oleh seluruh peserta diskusi dalam kelompok motor Pattimura Brothers ini didasari karena kesamaan tujuan diskusi yaitu menyusun rencana keberangkatan touring ke Yogyakarta. Pola komunikasi menjadi terlihat sebagai proses interaksi menciptakan struktur, bagaimana orang merespon satu sama lain menetukan jenis hubungan yang mereka miliki. Begitu juga dengan yang terjadi pada kasus ini, anggota yang merespon tanggapan atau usulan dalam diskusi kelompok tersebut menunjukkan adanya hubungan yang mereka miliki. Dalam hal ini hubungan yang terjadi antara mereka adalah sama-sama anggota kelompok motor Pattimura Brothers. Sehingga masing-masing individu merasa memiliki kelompok tersebut dan merasa perlu berpartisipasi dalam diskusi. Ada lima pola komunikasi yang akan digambarkan yaitu pola roda, pola rantai, pola Y, pola lingkaran da pola rantai. Pola pertama yaitu pola roda. Pada komunikasi model roda, biasanya pemimpin menjadi fokus perhatian. Ia dapat berhubungan dengan semua anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya bisa berhubungan dengan pemimpinnya. Pola roda ini tidak sesuai dengan yang terjadi dalam kelompok motor Pattimura Brothers karena dalam kelompok ini, setiap anggota kelompok tidak hanya bisa berhubungan dengan ketua saja, tetapi juga bisa berhubungan dengan anggota kelompok yang lainnya. Pola kedua yaitu pola rantai. Pada jaringan komunikasi rantai, anggota A dapat berkomunikasi dengan B, B dapat berkomunikasi dengan dengan C, C dapat berkomunikasi dengan dengan D, dan begitu seterusnya. Komunikasi terjadi secara estafet dan tidak bisa terjadi secara acak. Pola rantai tidak sesuai dengan yang terjadi dengan yang terjadi di dalam kelompok motor Pattimura Brothers karena komunikasi yang terjalin di dalam kelompok tidak terjadi secara estafet. Setiap anggota kelompok bisa menyampaikan pesan kepada yang lainnya tanpa harus melalui orang lain sebagai perantaranya. Pola ketiga yaitu pola Y. Pada pola komunikasi Y, tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang di sampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan hanya seseorang di sampingnya. Pola ini tidak sesuai dengan komunikasi yang terjadi di dalam kelompok motor Pattimura Brothers karena ketika ketika ada tiga orang anggota yang berkomunikasi, mereka tidak hanya bisa berkomunikasi dengan

8 dua orang yang ada disampingnya. Ketiganya bisa berkomunikasi dengan siapapun yang ada dalam kelompok tersebut. Pola keempat yaitu pola komunikasi lingkaran. Pada pola komunikasi lingkaran, setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang, di samping kiri dan kanannya. Dengan perkataan lain, dalam model ini tidak ada pemimpin. Pola komunikasi ini tidak sesuai dengan kelompok motor Pattimura Brothers karena pola ini tidak menghendaki adanya pemimpin. Sedangkan di dalam kelompok tersebut ada Wawung yang merupakan ketua kelompok motor Pattimura Brothers. Pola komunikasi yang terakhir adalah pola komunikasi Bintang. Pola ini juga disebut dengan komunikasi semua saluran/all channel. Artinya setiap anggota dapat berkomunikasi dengan semua anggota kelompok yang lain Solidaritas di Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga Kelompok motor Pattimura Brothers bukan merupakan kelompok yang profit oriented atau kelompok yang berorientasi mencari keuntungan, sehingga sistem yang berlaku dalam kelompok tersebut adalah sistem kekeluargaan. Sistem kekeluargaan ini didasari oleh rasa kebersamaan antar anggotanya. Seperti dalam tulisan sebelumnya jika diperhatikan, Alfat, pelajar SMA yang menjadi anggota kelompok ini tidak sungkan untuk melakukan komunikasi dengan ketua kelompok. Ia banyak bertanya soal motor klasik dan begitu juga dengan Wawung, ketua kelompok Pattimura Brothers, yang juga tidak sungkan untuk berbagi info dengan anggota yang lainnya. Wawung mengaku jika yang ia lakukan itu adalah reflek dari hati. Karena dalam benaknya, Pattimura Brothers sudah seperti saudaranya. Kedekatan yang terjalin antara ketua dan anggota dalam kelompok motor ini menunjukkan seolah tidak ada jarak di antara mereka. Jarak yang dimaksud adalah pembedaan berdasarkan kedudukan dalam kelompok. Rasa kebersamaan dalam kelompok motor Pattimura Brothers ini sangat terlihat ketika penulis melakukan pengamatan pada tanggal 30 Juli Ketika sebagian anggota kelompok ini nongkrong, ada pesan dari Wawung. Pesan tersebut berisi berita duka yang datang dari salah satu keluarga anggota. Wawung menitipkan pesan tersebut kepada salah satu anggota dan disampaikan kepada seluruh anggota. Tanpa dikomando, seluruh anggota yang hadir pada malam itu langsung mengemasi barang mereka dan menuju lokasi rumah duka yang kebetulan

9 tidak jauh dari tempat mereka nongkrong. Penulis pun ikut melawat ke rumah duka salah satu anggota yang dimaksud. Dan ssesampainya di sana, penulis menjumpai hampir seluruh anggota kelompok motor Pattimura Brothers. Rupanya informasi yang dititipkan kepada Dani telah sampai dengan baik ke masing-masing anggota. Kehadiran seluruh anggota kelompok Pattimura Brothers malam itu juga menunjukkan solidaritas dan rasa kebersamaan yang kuat antar anggotanya. Dalam kasus lain, penulis juga menemukan jika kelompok motor Pattimura Brothers memiliki solidaritas antar anggotanya. Yaitu ketika salah satu anggotanya sakit dan mereka secara khusus membahasnya dalam sebuah pertemuan darurat. Pertemuan itu terjadi pada tanggal 13 Agustus Padahal sehari sebelumnya yaitu tanggal 12 Agustus 2016, mereka juga berkumpul rutin di kawasan Jl. Pattimura Salatiga. Agenda peremuan rutin pada tanggal 12 Agustus 2016 membahas mengenai rencana penggalangan dana bagi salah satu anggota yang sakit dan sedang menjalani pengobatan. Karena keterbatasan biaya, anggota tersebut menjalani pengobatan rawat jalan dari rumah sakit. Berita tersebut sampai ke telinga anggota kelompok motor Pattimura Brothers meski anggota yang sakit tidak menyampaikan kendala pengobatan tersebut kepada rekan-rekannya di kelompok motor. Maka dalam perkumpulan rutin yang mereka lakukan setiap hari Jumat, kelompok ini secara khusus membahas masalah tersebut. Diskusi pada Jumat, 12 Agustus 2016 dipimpin langsung oleh Wawung, ketua kelompok motor Pattimura Brothers. Wawung menanyakan seputar kebenaran informasi mengenai salah satu anggotanya yang sedang sakit dan mengalami kesulitan biaya untuk pengobatan. Dalam diskusi, semua anggota berpartisipasi aktif. Masing-masing menyampaikan pendapatnya dan saling menyumbangkan ide. Fokus diskusi pada malam itu adalah rencana penggalangan dana yang akan diserahkan kepada anggota yang sakit. Seluruh anggota yang hadir pada malam itu setuju mengenai penggalangan dana, tetapi sayangnya ada beberapa anggota yang tidak hadir. Selain itu, kendala lain yang muncul adalah mengenai besaran nilai rupiah yang akan disumbangkan belum disepakati. Selama diskusi berlangsung, penulis mengamati keterlibatan masing-masing anggota dalam proses diskusi dan pengambilan keputusan. Semua anggota yang hadir malam itu terlibat secara aktif dalam diskusi. Bahkan terlihat lebih antusias dan beberapa di antaranya bahkan tidak sabar dan mendesak agar forum segera memutuskan besaran nilai rupiah agar segera bisa diberikan kepada anggotanya yang sakit. Diskusi pada

10 hari Jumat, 12 Agustus 2016 diakhiri dengan keputusan sementara mengenai hari besuk anggota yang sakit. Diskusi dilanjutkan keesokan harinya tetapi dengan waktu yang lebih awal yaitu pukul WIB di lokasi yang sama. Pengamatan penulis lanjutkan pada tanggal 13 Agustus 2016 pukul 10:00 WIB di kawasan Jl Pattimura, Salatiga. Setelah semua anggota berkumpul, mereka melanjutkan pembahasan mengenai usulan nominal uang yang akan didonasikan untuk anggota yang sakit. Tidak seperti diskusi pada malam sebelumnya yang berlangsung cukup lama, kali ini keputusan diambil dalam waktu yang cukup singkat. Setelah disepakati mengenai besar nominal uang, secara spontan donasi langsung dikumpulkan dan mereka segera menuju ke rumah anggota yang sakit tersebut. Apa yang direncanakan pada malam sebelumnya tidak berjalan sesuai rencana karena pada awalnya mereka berencana besuk Hari Minggu tetapi ide spontan mereka justru berubah menjadi hari Sabtu. Ide itu dicetuskan oleh Valent dan diamini oleh anggota yang lain. Bagi mereka, semakin cepat menjenguk dan memberikan uang tersebut semakin baik karena bisa meringankan beban anggota yang sakit tersebut. Semakin cepat semakin baik karena berapapun yang terkumpul dan kita berikan kepada anggota yang sakit itu tidak seberapa, tapi ini bukan soal besarnya uang, ini soal kepedulian kita. Kita ingin saling meringankan. Kita bantu semampu kita, kalau mampunya seribu ya tidak masalah. Kalau ndilalahe pas ndak ada uang sama sekali ya ndak apa-apa. Toh intinya adalah ketulusan, kebersamaan Kohesi Kelompok di Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga Secara definitif, kohesi kelompok berarti adanya semangat kelompok yang tinggi, hubungan interpersonal yang akrab, kesetiakawanan, dan perasaan kita yang dalam. Dalam kelompok motor Pattimura Brothers, kohesi kelompok sangat terasa dan bahkan penulis bisa mengamatinya dengan jelas. Hubungan interpersonal yang akrab yang terjalin antar anggota kelompok motor ini ditunjukkan ketika beberapa diantara mereka nongkrong di luar jadwal rutin. Kebiasaan nongkrong dan ngopi ini terjadi secara spontan tanpa dijadwalkan. Dan ini terjadi tidak hanya pada satu atau dua anggota saja tetapi terjadi pada hampir seluruh anggota kelompok motor Pattimura Brothers. Hubungan yang terjalin di antara anggota kelompok motor Pattimura Brothers tidak terbatas pada komunitas saja, tetapi di luar komunitas, mereka

11 juga menjalin komunikasi yang baik. Hal ini diungkapkan oleh Kempong dan Samsul, dua anggota yang hampir setiap hari nongrong bareng dengan rekan lainnya meski di luar jadwal berkumpul rutin. Saya sama Kempong hampir tiap hari nongkrong. Agendanya ya ndak ada. Wong cuma ngopi, ngrokok bareng, ngobrol soal motor, berita di TV sama masalah sehari-hari saja. Ya memang kita sama temen-temen yang lain biasanya seperti ini. Nongkrong sama temen itu tidak perlu dijadwalkan. Namanya juga teman. Hal yang sama diungkapkan juga oleh Kempong. Kalo ada masalah, pas sumpek dan butuh hiburan biasanya saya ajak anak-anak (anggota komunitas) ngumpul dan ngopi bareng. Biasanya sih kalo nongkrong dan ada yang galau, jadi ajang curhat. Kalo ada yang punya masalah, saling cerita. Saling bantu, ya minimal bantu saran. Hubungan interpersonal yang baik antar anggota kelompok motor Pattimura Brothers ini menunjukkan indikasi adanya kohesi yang kuat dalam kelompok tersebut. Kohesi kelompok merupakan kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok, untuk untuk mengukur kohesi kelompok dalam sebuah kelompok dapat dilihat dari tiga aspek yaitu keterikatan anggota secara interpersonal satu sama lain, ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok, dan sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya. Pada aspek pertama, keterikatan anggota secara interpersonal satu sama lain. Pada aspek ini, anggota kelompok motor Pattimura Brothers sudah terbukti dalam penjelasan sebelumnya yang menyatakan jika ada keterikatan secara interpersonal antar anggota. Hal ini terjadi karena hubungan yang terjadi antara masing-masing anggota tidak hanya sebatas kelompok saja. Tetapi di luar itu, mereka memiliki hubungan interpersonal yang baik. Aspek kedua dalam melihat adanya kohesi kelompok yaitu ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok. Ketertarikan anggota terlihat ketika pertemuan rutin diadakan seminggu sekali di kawasan Jl. Pattimura, Salatiga. Kehadiran anggota yang hampir mencapai 100% dalam setiap pertemuan rutin adalah bukti dari ketertarikan yang tinggi dari anggota

12 kelompok tersebut pada kegiatan rutin yang diadakan. Hal ini juga berlaku pada contoh kasus yang telah disebutkan sebelumnya ketika kelompok motor Pattimura Brothers akan melakukan touring ke Yogyakarta. Hampir seluruh anggotanya antusias mengikuti kegiatan tersebut. Selanjutnya adalah aspek terakhir yang dilihat yaitu sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya. Dalam aspek ini, orang yang masuk menjadi anggota kelompok motor Pattimura Brothers memiliki misi yang sama yaitu untuk menyalurkan hobi motor klasik. Tidak hanya itu, kebutuhan personal anggota kelompok motor ini tidak hanya mengenai kesamaan hobi di antara mereka. Tetapi juga ada yang lebih dari itu yaitu kebutuhan mereka akan teman. Hal ini terbukti ketika anggota kelompok ini sering mengadakan pertemuan diluar jadwal pertemuan rutin. Bahkan pertemuan tersebut hampir terjadi setiap hari. 4.5.Pola Bintang sebagai Pola Komunikasi Kelompok Motor Patimura Brothers Dalam sebuah kelompok, peranan individu dapat ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu lainnya. Pada kelompok motor Pattimura Brothers, ketua dan pendiri merupakan posisi tertinggi dan berperan banyak dalam berbagai pengambilan keputusan kelompok. Dari enam pola komunikasi yang ada, hanya satu pola komunikasi yang bisa menjelaskan bagaimana pola komunikasi kelompok motor Pattimura Brothers yaitu pola bintang. Jika digambarkan kedalam sebuah gambar, pola komunikasi bintang adalah sebagai berikut. Gambar 4.5 Pola Komunikasi Bintang

13 Struktur dalam pola komunikasi Bintang sebenarnya hampir sama dengan struktur pola komunikasi lingkaran karena semua anggota adalah sama dan memiliki kekuatan yang sama untuk menyampaikan pesan dan saling mempengaruhi, tetapi dalam pola komuniksi Bintang, setiap anggota bisa berkomunikasi dengan anggota lainnya sehingga memungkinkan adanya partisipasi anggota secara optimum (Devitto, 2004: 334). Selain itu, pola komunikasi bintang juga tidak mempermasalahkan adanya pemimpin kelompok seperti pada pola komunikasi lingkaran karena kelompok motor Pattimura Brothers memiliki ketua yaitu Wawung. Pola komunikasi bintang juga memiliki banyak keuntungan yang bisa diperoleh baik kelompok maupun anggotanya. Karena pada pola komunikasi ini sangat memungkinkan adanya partisipasi anggota kelompok secara optimum, maka dampaknya adalah komunikasi menjadi lancar dan informasi dapat diteruskan secara mudah. Samsul, salah satu anggota kelompok motor Pattimura Brothers menjelaskan jika ia sebagai anggota merasa sangat memiliki peran meski peran itu tidak besar. Di dalam kelompok Pattimura Brothers itu saya tidak pernah merasa menjadi kecil. Orang-orangnya disana itu lho. Tidak ada yang menganggap orang lain atau pendapat yang lain tidak penting. Semua penting, semua berharga, dan semua adalah keluarga. Saya pernah usul apa gitu untuk acara buka bersama waktu Puasa kemarin. Tapi ya idenya ndak mutu gitu. Tapi saya tetap didukung. Ndak ditertawakan tapi malah dibantu ngomongnya. Jadi ya saling menghargai, saling mendukung Apa yang diungkapkan Samsul sebagai anggota di atas menjelaskan bagaimana partisipasi anggota pada proses komunikasi dalam kelompok tersebut. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Alfat, anggota baru yang berstatus sebagai pelajar SMA. Ia adalah anggota baru di

14 kelompok motor Pattimura Brothers. Ia menjelaskan jika setiap anggota kelompok, siapapun itu memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam seluruh proses komunikasi. Tak terkecuali Alfat yang masih berstatus pelajar SMA dan anggota baru. Kehadirannya disambut baik oleh semua anggota lain. Saya sering tanya-tanya soal motor karena saya anak baru. Dan mereka ndak sombong. Yang paling tau banyak soal motor klasik Honda C70 itu mas Wawung. Saya paling sering tanya sama dia. Tapi Mas Wawung juga sering diskusi sama anak-anak (anggota yang lain-red) soal motor. Jadi ya saling berbagi info Dalam pola komunikasi Bintang kelancaran distribusi informasi juga dibuktikan dalam kelompok motor Pattimura Brothers yaitu ketika mereka berkumpul bersama pada tanggal 30 Juli Agenda berkumpul ketika itu memang di luar kebiasaan karena biasanya kelompok ini berkumpul pada hari jumat. Meskipun tidak sesuai jadwal biasanya, tetapi kegiatan yang hanya sekadar nongkrong dan ngopi ini sudah menjadi kebiasaan dalam kelompok motor ini. Ketika itu, Wawung, ketua kelompok motor Pattimura Brothers memiliki pesan dan dititipkan kepada salah satu anggotanya agar disampaikan kepada yang lain. Wawung menitipkan pesan tersebut karena ia berhalangan hadir. Dani, anggota yang dititipi pesan oleh Wawung pun menyampaikan kepada anggota yang hadir malam itu. Pesan Wawung pun disampaikan oleh Dani kepada anggota kelompok dan diteruskan kepada seluruh anggota lain yang tidak hadir ketika itu. Kondisi demikian, seperti yang dijelaskan sebelumnya merupakan salah satu keuntungan dari pola komunikasi bintang yaitu kelancaran distribusi informasi karena partisipasi anggota yang optimal meski pemimpin kelompok tidak berada di tempat. Penulis menanyakan kepada anggota kelompok yang hadir pada malam itu (30 Juli 2016) mengenai distribusi pesan yang lancar dalam kelompok tersebut. Valent, salah satu pendiri kelompok motor Pattimura Brothers ini menyatakan jika hal tersebut sudah menjadi budaya mereka. Artinya, distribusi informasi dari satu orang kepada orang lain maupun ke semua anggota hampir selalu berjalan lancar seperti malam itu. Biasanya ya seperti ini, Mas, karena masing-masing menyadari jika pesan itu penting untuk kita semua. Jadi ya informasi apapun yang ada di kelompok ini ya nantinya akan sampai dengan

15 sendirinya ke seluruh anggota tanpa dikomando. Nggak tahu ya kok bisa seperti ini. Sudah jadi kebiasaan dari dulu. Hahaha..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang masalah dan analisis yang dilakukan dari hasil interview dan observasi, maka peneliti mengambil garis besar peranan Kaskus dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang terletak di daerah Jakarta Barat. Universitas yang telah berdiri sejak tahun 1993 telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Individu yang memasuki tahap dewasa awal memiliki berbagai tugas perkembangan. Salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah mencari cinta (Santrock,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis BAB 4 Hasil Penelitian 4.1 Penyajian Data Penelitian Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis berkaitan dengan penelitian mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta

Lebih terperinci

Transkip Wawancara. a. VP Manager department HR & GPA

Transkip Wawancara. a. VP Manager department HR & GPA Transkip Wawancara a. VP Manager department HR & GPA P: Selamat Pagi Bapak Budi, terimakasih sebelumnya saya ucapkan karena Bapak telah bersedia untuk melakukan wawancara dengan saya sehubungan dengan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian. Hal ini dilakukan berdasarkan bahwa mereka dapat memberikan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian. Hal ini dilakukan berdasarkan bahwa mereka dapat memberikan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk memakai beberapa sumber informan sebagai responden sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dalam penelitian.

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan : Bagaimana awal mula SOHC terbentuk?

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan : Bagaimana awal mula SOHC terbentuk? LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA Nama : Muhamad Irvananda Jabatan : Wakil ketua Hari / Tanggal : Rabu, 25 Mei 2016 Pertanyaan : Bagaimana awal mula SOHC terbentuk? Jawaban : Sebelum bernama SOHC ( Strangle Over

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan yang menjabarkan pernyataan singkat hasil temuan penelitian yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kesimpulan penelitian akan dimulai

Lebih terperinci

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama? esponden 1 Hari / tanggal : abu / 9 Oktober 2013 Identitas esponden Nama : Aji Wawancara : Sudah, hususnya saya sebagai karyawan KFC Suzuya Binjai mengusahakan sesama karyawan itu begitu saya memberikan

Lebih terperinci

Fungsi Dinamika Kelompok

Fungsi Dinamika Kelompok Fungsi Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain :. Individu satu dengan yang lain akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan. melibatkan proses pemahaman dan memahami orang.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan. melibatkan proses pemahaman dan memahami orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia pada umumnya. Kita dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan orang lain,

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Profil Pangarsa Pangarsa merupakan paguyuban pendengar radio di Salatiga dan sekitarnya. Pangarsa didirikan pada tanggal 12 Mei 2007, dan dicetuskan oleh 6 orang. Mereka

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI Setelah menjabarkan temuan lapangan serta analisa yang relevan pada bab sebelumnya, dalam bab ini peneliti mencoba menggambarkan pola komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) L 1 LAMPIRAN Transkrip Wawancara A. Pertanyaan Dan Jawaban Dua Direktur Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) Pertanyaan untuk dua direktur : 1. Bagaimana gaya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Salah satu stakeholder eksternal perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

I Love My Job and My Family:

I Love My Job and My Family: I Love My Job and My Family: My Job is My Life & My Family is My Breath Jadilah emas, bukan anak emas Anonymous Mungkin beliau bukanlah seseorang yang telah lama bekerja di Eka Hospital, namun ia memiliki

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil

Lebih terperinci

Prolog : Sebuah Surat Kecil untuk Mengenang Mereka

Prolog : Sebuah Surat Kecil untuk Mengenang Mereka Prolog : Sebuah Surat Kecil untuk Mengenang Mereka Apa kabar semuanya? Semoga baik-baik saja, saat ini aku menuliskan kisah perjalanan, petualangan fisik dan jiwa saat mulai melakukan penelitian di daerah

Lebih terperinci

TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment. Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang

TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment. Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang II MF MR HN S Senin 25 Januari 2016 Selasa 26 Januari 2016 7:32 Rabu 27 Januari

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien

Lebih terperinci

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran A. SAJIAN DATA Setiap individu memiliki kebiasaan yang berbeda hal tersebut tidak terlepas pada kebiasaan seorang guru dalam memulai kegiatan belajar mengajar. Pada setiap awal pembelajaran Nubuat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan sebuah organisasi atau instansi sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau instansi tersebut dalam mengatasi setiap persoalan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN. a. Sejarah CB Brother Speed Surabaya

BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN. a. Sejarah CB Brother Speed Surabaya 50 BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden penelitian yang memberikan jawaban melalui angket. Adapun yang menjadi

Lebih terperinci

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 67 KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kepemimpinan Kepemimpinan di dalam kelembagaan musholla yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pengurus Musholla Khoirus Subban. Gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era perkembangan zaman saat ini, seseorang dituntut untuk mobilitas yang tinggi. Dengan didukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Seperti yang terlihat

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS FOXY SALATIGA

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS FOXY SALATIGA BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS FOXY SALATIGA Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti. Pada dasarknya akan melihat strategi komunikasi yang akan digunakan

Lebih terperinci

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1 Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan 10/28/2013 Softskills 1 Tujuan Peserta mampu membedakan kegiatankegiatan berdasarkan kepentingan dan urgensi atau kemendesakan. Peserta mampu menerapkan pemahaman di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi dalam bahasa Ingris adalah communication, berasal dari kata commonicatio atau dari kata comunis yang berarti sama atau sama maknanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan 80 Transkrip Wawancara Informan 1 Nama : Nilam Rahmadani Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari 1996 Alamat Hobi : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan : Nonton, travelling, renang dan olahraga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informan I Nama : Manimbul Hutauruk Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015 Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk Waktu : Pukul 13.00 WIB 1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA

BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA 4.1. Gambaran Umum Komunitas Foxy Foxy berdiri secara resmi pada 15 juli 2011. Sebelumnya foxy merupakan sekolompok anak muda yang berkuliah di UKSW. Mereka

Lebih terperinci

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya. 78 Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd terhadap ayahnya adalah: a. Ayah Hd melakukan poligami. b. Ayahnya kurang perhatian dikala istrinya (ibu Hd

Lebih terperinci

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA 65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang

Lebih terperinci

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan GUIDE INTERVIEW No. 1. 2. 3. Uraian Pertanyaan Berapa usia Anda ketika menikah dengan suami? Pada saat anda hamil apakah anda masih berstatus siswa (masih aktif sekolah)? Bagaimana tanggapan orang tua

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Lampiran 1 INSTRUMEN PENCATAT DATA No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Pelaksanaan program BK berkenaan dengan layanan terhadap siswa Observasi Wawancara Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metodologi guna mendapatkan data-data dari berbagai sumber sebagai bahan analisa. Menurut Kristi E. Kristi Poerwandari dalam bukunya yang berjudul Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data dan penganalisisan hasil pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Dimana kesimpulan ini dibuat berdasarkan masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih setengah bulan mulai dari tanggal 9 Juni 2013 sampai tanggal 26 Juni 2013. Waktu selama kurang lebih

Lebih terperinci

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG Dalam bagian ini akan disampaikan faktor yang mempengaruhi kapasitas kelompok yang dilihat dari faktor intern yakni: (1) motivasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikmotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruangan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama Bapak bergabung di PT FIRST MEDIA TBK dan dibagian mana Bapak pertama kali masuk?. Sebutkan!. 2. Apa yang membuat Bapak tertarik untuk bergabung di PT First Media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Skripsi HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Mencapai

Lebih terperinci

INTERVIEW SCHEDULE TAK BERSTRUKTUR STRATEGI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA SISWA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS

INTERVIEW SCHEDULE TAK BERSTRUKTUR STRATEGI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA SISWA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS INTERVIEW SCHEDULE TAK BERSTRUKTUR STRATEGI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA SISWA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Abdurrahman 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Sekolah

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir 59 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pemilih pemula yang tercatat dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Serviana saat ini menjadi pimpinan suatu kongregasi. Ia termasuk pimpinan yang disenangi banyak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini akan dipaparkan gambaran tentang partisipasi politik penyandang disabilitas di Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dalam Pilkada 2015. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT. Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family

BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT. Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT 7.1 Pendahuluan Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family conflict dirasakan oleh narasumber akibat bentroknya dua kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan lingkungan pemanasan global dan penggunaan mesin-mesin, yang tidak ramah

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan lingkungan pemanasan global dan penggunaan mesin-mesin, yang tidak ramah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerusakan lingkungan pemanasan global dan penggunaan mesin-mesin, yang tidak ramah lingkungan berakibatkan manusia banyak mengidap penyakit, disadari ataupun

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Komunikasi tidak lepas dalam kehidupan sehari hari, komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia dalam berinteraksi. Komunikasi akan berhasil apabila

Lebih terperinci

Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR

Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR Lampiran Field Notes GBKP Lau Buluh 1. Nama : DRN Jabatan Waktu Tempat : Guru KAKR : 12 Agustus 2012, 12.00 13.00 WIB : Gedung Gereja GBKP Lau Buluh Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. Memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan observasi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten Batang Hari,

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

LAPORAN WAWANCARA Judul Tujuan Topik Pelaksanaan Hari, Tanggal Pukul Tempat Pewawancara . Narasumber Latar Belakang

LAPORAN WAWANCARA Judul Tujuan Topik Pelaksanaan Hari, Tanggal Pukul Tempat Pewawancara . Narasumber Latar Belakang LAPORAN WAWANCARA 1. Judul : Mereka Sama Seperti Aku, Kamu, dan Kita. 2. Tujuan : Untuk mengetahui tentang seluk beluk pasar malam. 3. Topik : Pasar Malam. 4. Pelaksanaan : a. Hari, Tanggal : Minggu, 30

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 45 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO A. Proses Pendampingan Awal mula pendamping datang ke Kampung Wonorejo ini yaitu bermaksud untuk bertemu dengan perangkat Kampung Wonorejo. Pada hari Sabtu

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. dengan sendiri-sendiri, apalagi dengan sudah masuknya globalisasi yang

BAB 5 PENUTUP. dengan sendiri-sendiri, apalagi dengan sudah masuknya globalisasi yang BAB 5 PENUTUP Dalam menjalankan usaha atau bisnis tidak lah mudah apabila dikerjakan dengan sendiri-sendiri, apalagi dengan sudah masuknya globalisasi yang mendorong perdagangan bebas. Untuk itu para pelaku

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 2 Angket Field Test Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 3 Skoring Aspek Kematangan Emosi Lampiran

Lebih terperinci

Family Business Meetings

Family Business Meetings Lampiran DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Family Business Meetings No Pertanyaan Pemilik Istri Pemilik Anak Pertama Apakah di dalam bisnis keluarga Ayam Penyet Surabaya melaksanakan musyawarah anggota keluarga

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK GPdI HALELUYA. Jalan Kolonel Masturi 67 Cimahi Telepon: (022)

PELAYANAN ANAK GPdI HALELUYA. Jalan Kolonel Masturi 67 Cimahi Telepon: (022) PELAYANAN ANAK GPdI HALELUYA Jalan Kolonel Masturi 67 Cimahi Telepon: (022) 6650757 No: XXII/ VIII/ RH/ PELNAP/ 2009 Senin, 17 Agustus 2009 Ulang Tahun?? Mazmur 90: 12 ke- Anton : kapan kamu ulang tahun?

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Nurul Khasanah NIM

SKRIPSI. Oleh Nurul Khasanah NIM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING SETTING TURNAMEN BELAJAR UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA IMMERSION TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan

BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan Gambar 2.1 Logo Punk Muslim 2.1 Profil Punk Muslim Punk Muslim berdiri pada tahun 2006 atau Ramadhan 1427 H. Penggagasnya adalah Budi Khoironi, yang akrab

Lebih terperinci

BAB VII REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET TENTANG PEDULI DARI POLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB VII REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET TENTANG PEDULI DARI POLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN 88 BAB VII REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET TENTANG PEDULI DARI POLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN Perubahan pola pikir dalam masyarakat menjadi suatu trend utama dalam suatu pendampingan. Upaya-upaya yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN SKALA KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Terhadap Public Relation Manager di Lorin Solo Hotel Tanggal 15 Juni 2013 (Pra Penelitian) 1. Mengapa Public Relation memilih menggunggulkan program CSR? Jawab : Corporate Social

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Mata pelajaran IPS memberikan pengetahuan pada

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG Sulastri Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Email : lastri_ilham@yahoo.com ABSTRAK Komunikasi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada acara temu wicara di televisi dalam bentuk komunikasi. Komunikasi dalam acara

Lebih terperinci

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi LAMPIRAN yang diajukan untuk Bapak Agus selaku pengusaha generasi kedua Soto Ayam Dargo Pak Tanto sesuai dengan indikator pada definisi operasional berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin

Lebih terperinci

Perjuangan Meraih Cita-cita

Perjuangan Meraih Cita-cita Perjuangan Meraih Cita-cita Matahari terik membakar ubun-ubun kepala. Senin pagi ini di SMA Negeri 1 Batangan telah berjejer rapi menghadap tiang bendera sekaligus pembina upacara hari ini. Pukul 08.00

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Penelitian Peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu MTs Sultan Agung yang berada di Jln. Gapuro Timur, desa Jabalsari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 10 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan konsep diri siswa yang negatif. Dari 10 siswa dibagi mejadi

Lebih terperinci

Penerbit Lintang Fajar

Penerbit Lintang Fajar Penerbit Lintang Fajar Terima Kasih dan Maaf 100 Cerita 100 Kata Copyright 2015 oleh Aditya Prahara Desain Sampul : Indri Wulandari & Aditya Prahara Desain Isi : Indri Wulandari Penerbit Lintang Fajar

Lebih terperinci

Pengalaman Penelitian dan Penulisan Hasil

Pengalaman Penelitian dan Penulisan Hasil Bab Tiga Pengalaman Penelitian dan Penulisan Hasil Pengalaman saat Penelitian Pada awal bulan Agustus 2013, peneliti datang ke Pasar Remu melakukan pengamatan untuk mengenal lokasi penelitian. Pengamatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Kriyanto, Rachmat. 2007, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media

DAFTAR PUSTAKA. Kriyanto, Rachmat. 2007, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media DAFTAR PUSTAKA Kriyanto, Rachmat. 2007, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Moh, Nazir P H D, 2005, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia Moeleong, Lexy, 2005, Metode

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di M.Ts. Tarbiyatul Islamiyah (Taris) Lengkong yang letaknya di Desa Lengkong, Batangan, Pati, Jawa Tengah. M.Ts. ini berstatus

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

1. Kegiatan selama liburan

1. Kegiatan selama liburan 1. Kegiatan selama liburan Dari 21 responden Surabaya, ternyata paling banyak mengisi waktu liburan dengan menghabiskan waktu dirumah. 5 orang jalan-jalan, dan 4 orang organisasi. Bantu orang tua: 1 Jalan-jalan:

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS TEATER ANGKA NOL

BAB V POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS TEATER ANGKA NOL BAB V POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS TEATER ANGKA NOL 1.1 Dinamika dan Pola Komunikasi Komunitas Fisher mengatakan bahwa sebuah keputusan dalam kelompok dilakukan melalui empat fase yaitu fase orientasi, fase

Lebih terperinci