RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009

Transkripsi

1 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A KAMIS, 12 NOVEMBER 2009

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun PEMOHON Ria Augustian Hasibuan ACARA Pemeriksaan Perbaikan Permohonan (II) Kamis, 12 November 2009 Pukul WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat. SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Prof. Dr. Achmad Sodiki, S.H. (Ketua) 2) Dr. Harjono, S.H., M.C.L. (Anggota) 3) Dr. Muhammad Alim, S.H., M.hum (Anggota) Edy Purwanto, S.H. Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: Pemohon: - Ria Augustian Hasibuan 2

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Sidang Perkara Nomor 135/PUU-VII/2009 dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3 X Saudara Pemohon siapa saja yang hadir pada kesempatan ini saya persilakan. 2. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Selamat pagi Pak, saya Ria Hasibuan saya didampingi oleh dua pendamping dari LKBH UI sebagai volunter sampai saat ini belum ada surat kuasa, apakah diizinkan untuk mendapingi saya Pak? 3. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Jadi kalau resminya harus punya izin pakai surat kuasa, tetapi kalau hanya duduk saja ya silakan saja. Tetapi tidak berhak untuk campur tangan atau mengomentari dalam hal perkara ini. 4. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Baik, mungkin yang akan datang kami akan siapkan surat kuasanya Pak, terima kasih. 5. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Oke, kedua-duanya dari LKBH UI? 6. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Dari LKBH UI kedua-duanya. 7. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. LKBH UI, pada sidang ini Saudara tahapnya perbaikan, apakah telah diperbaiki sesuai yang disampaikan oleh sidang yang lalu, saya persilakan. 3

5 8. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Baik Pak. Pertama kami memperbaikinya mengenai penerbitan akta, bahwa saya mengindikasikan adanya tindak pidana pemalsuan surat sebagaimana yang diatur dalam Pasal 263 ayat (1) Kitab Undang- Undang Hukum Pidana yang berbunyi, barang siapa yang membuat surat palsu atau memalsukan surat dapat menimbulkan suatu hak perserikatan dan pembebasan hutang atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada suatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain untuk memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat dengan pidana penjara paling lama 6 tahun. halaman 3 Pak. Dan dalam Pasal 264 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling 8 tahun, jika dilakukan terhadap akta-akta otentik. Dan pada halaman 8, nomor 3 bahwa Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang yaitu saya sebagai perorangan sebagai warga negara Indonesia, dan nomor 4 bahwa mengenai kerugian hak dan atau kewenangan inkonstitusional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) UU MK harus memenuhi 5 persyaratan sebagai berikut a. adanya hak dan atau kewenangan konstitusionalnya dirugikan Pemohon yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar b. hak dan atau kewenangannya konstitusi tersebut oleh Pemohon dirugikan oleh berlakunya undang-undang yang dimohonkan pengujian; c. kerugian hak dan atau kewenangannya konstitusional tersebut harus bersifat spesifik atau khusus atau aktual dan atau setidak-tidaknya potensial yang menurut penalaran yang wajar dapat dipastikan akan terjadi; d. adanya hubungan sebab akibat, causal verband antara kerugian dimaksud dan berlakunya undang-undang yang di mohonkan pengujian; e. adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan maka kerugian hak dan atau kewenangan konstitusional seperti yang didalilkan tidak akan atau tidak akan terjadi lagi. Bahwa Pemohon adalah individu warga negara Indonesia yang memiliki hak konstitusional yaitu hak sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Dengan demikian berarti hak untuk memperoleh keadilan dan kepastian hukum dan perlindungan hak harta benda sebagian hak asasi manusia harus dianggap sebagai hak konstitusional warga negara. Kendatipun di dalam UUD tidak secara eksplisit mengatakan dan oleh karena itu negara wajib menjamin pemenuhannya. 4

6 Bahwa Pemohon merasa dirugikan oleh berlakunya Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris in casu Pasal 73 ayat (2) yang menyatakan Putusan Majelis Wilayah sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (10) huruf e, Majelis Wilayah berwenang memberikan sanksi berupa teguran lisan atau tertulis bersifat final. Kepentingan kontitusional Pemohon yang dilanggar dalam hal ini sesuai dengan yang diatur beberapa pasal UUD 1945 yaitu Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara, dalam hal ini Pemohon sebagai warga negara Indonesia memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum. Pasal 28D ayat (1) setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Pasal 28H ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa, setiap orang berhak dari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu atas dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan Bahwa dengan diberlakukannya ketentuan tersebut maka Majelis Pengawas Wilayah tersebut dapat bertindak sewenang-wenang dengan maaf halaman 12 dengan melindungi notaris yang bersalah padahal upaya hukum banding merupakan bentuk pengujian untuk menilai kembali vonis atau sanksi yang dijatuhkan sehingga kekeliruan yang dilakukan dapat dikoreksi dan diperbaiki demi tegaknya hukum dan keadilan. Namun hak-hak konstitusi tersebut telah dihalangi oleh ketentuan Pasal 73 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Berdasarkan hal-hal yang telah saya uraikan tersebut di atas sudilah kiranya Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang memeriksa, mengadili dan memutuskan pengujian Pasal 73 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut; - Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya; - Menyatakan materi muatan Pasal 73 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris bertentangan dengan UUD 1945, khususnya Pasal 1 ayat (3), Pasal 27 ayat (1), Pasal 28D ayat (1) Pasal 28H ayat (2), Pasal 28I ayat (2) UUD 1945; - Membatalkan ketentuan Pasal 73 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, sekian Pak terima kasih. 5

7 9. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Baik, apakah perbaikan itu sudah disampaikan kepada Majelis? 10. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Sudah Pak, bukunya sudah. 11. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Sudah. 12. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Hari Senin kemarin. 13. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Oke, Saudara Pemohon. Pasal 73 ayat (2) itu Putusan Majelis Pengawas Wilayah sebagaimana dimaksud Pasal 1 huruf e bersifat final, maksud Saudara kalau ini dibatalkan lalu bagaimana? 14. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Kalau ini dibatalkan maka kita bisa banding ke Majelis Pengawas Pusat Notaris Pak untuk dikoreksi di dalam sidang yang mengeluarkan keputusan itu terjadi kelihatan sekali yang saya alami sendiri itu sangat berpihak kepada notaris. Jadi saya ingin banding ke MPPN dengan pasal ini, saya banding saya ditolak Pak. 15. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Jadi kalau ini dibatalkan kan tidak ada pasal yang kemudian memberi peluang kepada Saudara boleh banding kan tidak ada pasalnya? 16. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Benar, tidak ada masalah. Saya harap untuk ini, untuk orang lain selain saya. Saya sudah pasti lewat, saya sudah pasti tidak bisa banding tetapi saya berharap ini bisa berlaku untuk masyarakat lainnya. 6

8 17. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ya, orang lain itu kan sama saja. Karena pasal yang menyatakan bisa banding ini di sini tidak ada. Padahal Majelis juga tidak berwenang untuk membuat pasal agar yang dibatalkan pada tingkat wilayah itu bisa banding. Di sini Majelis tidak bisa membuat pasal, Majelis hanya bisa membatalkan. Jadi kalau Pasal 73 ayat (2), keputusan Majelis Pengawas Wilayah sebagaimana pada ayat (1) huruf e, bersifat final, itu hanya begitu saja. Jadi tidak ada ketentuan apakah itu final atau tidak? Jadi begitu, jadi kalau Pasal 73 ayat (2) itu dibatalkan maka di dalam Pasal 73 itu tidak ada ayat yang menjelaskan bagaimana sifat dari putusan Majelis itu, final atau tidak, satu. Yang kedua, tidak ada ketentuan dalam Pasal 73 itu, begitu ayat (2) dibatalkan boleh banding tapi tidak di situ. Padahal Majelis tidak berwenang untuk membuat ayat yang bisa membolehkan seseorang itu banding. Jadi Saudara pahami itu ya? 18. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Ya. 19. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Sebab ini hanya menyatakan bahwa itu final. Jadi ini hanya sekedar memberi tahu kepada Pemohon. 20. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Tapi kalau dengan dibatalkan, maaf Pak. Kalau dengan dibatalkan berarti tidak ada keputusan yang bersifat final, berarti tidak dilarang untuk banding dong? 21. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Tidak ada ayat yang memberi (...) 22. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Berarti tinggal nanti keputusannya di MPPN bisa menerima kita banding atau tidak? Begitu kan Pak, kalau itu bersifat final, karena itu yang (...) 23. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ya tidak tahu, putusannya itu bisa menerima tidak? Ayat yang membolehkan Saudara banding itu juga tidak ada. 7

9 24. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Kemarin saya sidang, hari Kamis yang lalu saya ditolak karena dengan alasannya bersifat final itu dan itu sudah habis, itu saja. Katanya kalau tidak ada sifat final bisa banding. 25. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ya, kalau Saudara menafsirkan begitu terserah kepada Saudara tapi saya memberitahu Saudara Majelis tidak berwenang membuat ayat yang begitu pasal itu bersifat final itu itu dibatalkan lalu otomatis Saudara bisa banding, itu tidak ada ayatnya di situ. Di situnya hanya bersifat final saja. 26. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Ya mengerti Pak. 27. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Barangkali Pak Dr. Alim, Pak Harjono? Cukup ya? Apakah Saudara akan mengajukan saksi? 28. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Ya Pak. 29. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Nanti disampaikan saja pada Panitera, pada sidang yang akan datang mungkin saksi ahli juga. 30. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Mohon maaf Pak ada perbaikan lagi buat kami Pak? 31. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Oh tidak sudah habis, waktunya sudah habis, sudah dua minggu sudah cukup. Pengesahan alat bukti. Jadi menurut penelitian dari Panitera Saudara ini mengajukan sebanyak 26 bukti. Dari P-1 sampai dengan P

10 32. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Maaf Pak itu salah, kalau dari P-1 sampai 26 itu sebenarnya isi dari memori banding saya. Jadi itu bukti yang di depan 1 sampai 8 Pak. 33. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Kok ini di tulis P? Ini P-1, P-2 itu kan artinya kan (...) 34. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Mungkin diperbaiki isinya. 35. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Dan ini ada materinya ya? Di materaikan 36. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Ya. 37. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Dianggap ini (...) 38. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Yang dimateraikan 1 sampai 8 Pak. 39. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Oh, 1 sampai 8 ya? Ya, jadi buktinya hanya sampai 8? 40. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Ya. 41. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Lalu yang.., sampai 7 ya? 42. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN akte. 8 Pak, ada tambahan kalau gak salah akte itu Pak, akte, minuta 9

11 43. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ini dibendel ini hanya P-7? 44. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Waktu itu ada surat tambahan Pak. 45. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. P-7 dulu ya saya sahkan ya? 46. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN P-8. Yang ini Pak, waktu itu di ini. Ini yang akte. Akte Nomor 7, bukti 47. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Bukti P-8 atau Perjanjian Nomor 7? 48. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Iya, waktu itu saya jepit jadinya karena belum dilegalisir. Kalau 1 sampai 26 itu bagian dari memori banding Pak, maaf. 49. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ini bukti P-13 ini apa ini? 50. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Itu, jadi saya memberi memori banding ke MPPN (Majelis Pengawas Pusat Notaris), jadi si memori banding itu saya lampirkan semua. Memang sedikit jadi rancu. 51. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Jadi yang ada tandanya kuning itu ya? 52. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Di sini Pak. 10

12 53. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Kuning ini? Oh yang hijau ini, tidak? 54. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Oh Bapak yang kuning bukan saya kan? Yang ada tulisan halaman 11 Pak. 55. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ini ada P-1 ini mengenai (...) 56. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Pasal 73 itu saya sudah dapat dari (...) 57. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Oke. Kedua, pemindahanbukuan rekening pribadi. 58. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Sudah saya punya legalisir dari bank. 59. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Tiga itu surat permintaan jawaban atas surat Saudari Ria Hasibuan, P-3 ya? P-4, bukti P-4 itu Departemen Keuangan ya? Surat Irjen Depkeu ya? 60. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Irjen Depkeu ya Pak. 61. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ini tidak lengkap ya? P-4 itu pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan tim tindak pidana Polda ya? P-5 Putusan Majelis Pengawas. P-6 Kartu Tanda Penduduk, Pemohon. P-7 Surat kepada Majelis Pengawas, kemudian P-8, ini perjanjian ya? P-8 ya? 11

13 62. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Kemarin hari Kamis saya sidang di MPPN dan diharapkan dalam waktu dekat putusan mereka yang menguatkan dengan alasan yang bersifat final ini akan keluar, apakah bisa saya masukan sekalian juga Pak? 63. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Silakan saja kalau ingin menambah bukti, persidangan yang akan datang juga masih bisa. 64. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Saya lagi nunggu surat itu Pak. 65. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Ya. 66. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Jadi nanti bisa penambahannya ya Pak? 67. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Bisa. 68. PEMOHON: RIA AUGUSTIAN HASIBUAN Terima kasih Pak. 69. KETUA: PROF. DR. ACHMAD SODIKI, S.H. Sementara 8 alat bukti surat ini kita sahkan dulu ya? KETUK PALU 3X 12

14 Kalau tidak ada hal-hal yang akan disampaikan dan saya rasa cukup maka sidang kita akhiri. Dengan demikian sidang perkara ini saya nyatakan cukup dan sidang saya nyatakan selesai. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB 13